PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Jamur​—Kawan Sekaligus Lawan!
    Sedarlah!—2006 | Januari
    • Jamur dapat menghasilkan senyawa racun yang disebut mikotoksin, yang berdampak buruk terhadap manusia maupun binatang. Racun ini bisa masuk melalui pernapasan, pencernaan, atau kontak dengan kulit. Tetapi, jamur tidak selalu merugikan, karena ada juga sifat-sifatnya yang sangat berguna.

      Saat Jamur Menjadi Kawan

      Pada tahun 1928, ilmuwan Alexander Fleming secara kebetulan mengamati kemampuan jamur hijau untuk membunuh bibit penyakit. Jamur yang belakangan dikenal sebagai Penicillium notatum itu terbukti memautkan bagi bakteri tetapi tidak berbahaya bagi manusia dan binatang. Temuan ini mengarah pada pengembangan penisilin, yang disebut ”penyelamat kehidupan tunggal terbesar dalam kedokteran modern”. Atas karyanya, Fleming dan rekan penelitinya Howard Florey serta Ernst Chain mendapat Hadiah Nobel bidang kedokteran pada tahun 1945. Sejak itu, jamur telah menghasilkan sejumlah senyawa obat, termasuk untuk mengobati pembekuan darah, sakit kepala migren, dan penyakit Parkinson.

      Jamur juga bermanfaat dalam memperkaya cita rasa makanan. Misalnya, keju. Tahukah Anda bahwa keju jenis Brie, Camembert, Danish blue, Gorgonzola, Roquefort, dan Stilton memiliki cita rasa yang khas berkat spesies tertentu dari jamur Penicillium? Demikian juga, salami, kecap asin, dan bir banyak berutang pada jamur.

      Begitu pula dengan anggur. Apabila buah anggur tertentu dipanen pada waktu yang tepat dan dengan tingkat pertumbuhan fungi yang cocok pada setiap tandan, buah ini dapat digunakan untuk menghasilkan anggur pencuci mulut yang lezat. Jamur Botrytis cinerea, menambah kadar gula pada buah anggur sehingga meningkatkan cita rasanya. Di ruang penyimpanan anggur bawah tanah, jamur Cladosporium cellare memberikan sentuhan akhir dalam proses pematangan. Seperti kata peribahasa para petani anggur di Hongaria, ’Jamur yang bagus menghasilkan anggur yang bagus pula.’

      Saat Jamur Menjadi Lawan

      Sifat berbahaya jamur-jamur tertentu juga punya sejarah yang panjang. Pada abad keenam SM, orang Asiria menggunakan jamur Claviceps purpurea untuk meracuni sumur musuh mereka​—bentuk kuno perang biologi. Pada Abad Pertengahan, jamur ini, yang kadang-kadang tumbuh pada gandum hitam, membuat banyak orang mengalami serangan epilepsi, radang yang sangat perih, gangren, dan halusinasi. Penyakit yang kini disebut ergotisme ini waktu itu disebut api Santo Antonius, karena banyak korbannya, yang berharap untuk disembuhkan dengan mukjizat, berziarah ke kuil Santo Antonius di Prancis.

      Senyawa karsinogenik (penyebab kanker) paling kuat yang dikenal adalah aflatoxin​—racun

  • Apa Jawabannya?
    Sedarlah!—2006 | Januari
    • JAWABAN UNTUK HALAMAN 31

      1. Laut Galilea.​—Yohanes 6:1, 16.

      ◆ Yesus dan Petrus.​—Matius 14:26-31.

      ◆ Petrus mengalah kepada keraguan; Yesus tidak.​—Matius 14:31.

      2. 539 SM.

      3. 647 SM.

      4. 1077 SM.

      5. Syamgar.​—Hakim 3:31.

      6. Yonatan.​—1 Samuel 14:27.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan