PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g01 8/11 hlm. 10-11
  • ”Kadang-Kadang Saya Kira Saya Sedang Bermimpi!”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Kadang-Kadang Saya Kira Saya Sedang Bermimpi!”
  • Sedarlah!—2001
  • Bahan Terkait
  • Cara Tetap Jujur di Dunia yang Tidak Jujur
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Kami Merasakan Bantuan Allah yang Menguatkan
    Sedarlah!—2005
  • Kaum Muda yang Mengasihi Kebenaran
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2002
  • Alkitab Mengubah Kehidupan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2001
g01 8/11 hlm. 10-11

”Kadang-Kadang Saya Kira Saya Sedang Bermimpi!”

Lourdes menatap pemandangan kota dari jendela apartemennya, jari-jarinya menutupi mulutnya yang gemetar. Ia adalah seorang wanita Amerika Latin yang menderita di tangan Alfredo, suaminya yang beringas, selama lebih dari 20 tahun. Alfredo termotivasi untuk berubah. Namun, Lourdes masih merasa sulit untuk berbicara tentang penderitaan fisik dan emosi yang ia alami.

”Kejadiannya dimulai hanya dua minggu setelah kami menikah,” kata Lourdes dengan suara rendah. ”Pernah, ia menghajar saya hingga dua gigi saya tanggal. Pada kesempatan lain, saya merunduk, dan tinjunya menghantam lemari. Tetapi, yang lebih menyakitkan lagi, ia mengata-ngatai saya. Ia menyebut saya sebagai ’sampah tak berguna’ dan memperlakukan saya seolah-olah saya bodoh. Saya ingin pergi, tetapi bagaimana dengan ketiga anak saya?”

Alfredo menyentuh bahu Lourdes dengan lembut. ”Saya seorang profesional senior,” katanya. ”Saya merasa terhina sewaktu dipanggil ke pengadilan dan diberi perintah untuk menyediakan perlindungan. Saya berupaya untuk berubah, tetapi tidak lama kemudian saya bertindak dengan cara yang sama lagi.”

Bagaimana keadaannya dapat berubah? ”Wanita yang berada di toko pojok jalan itu adalah seorang Saksi-Saksi Yehuwa,” kata Lourdes, yang sekarang tampak lebih relaks. ”Ia menawarkan untuk membantu saya memahami Alkitab. Saya belajar bahwa Allah Yehuwa menghargai wanita. Saya mulai menghadiri perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa, meskipun pada awalnya hal ini membuat Alfredo marah. Berada bersama teman-teman di Balai Kerajaan merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya takjub sewaktu mendapati bahwa saya dapat memiliki kepercayaan saya sendiri, menyatakannya dengan leluasa, dan bahkan mengajarkannya kepada orang-orang lain. Saya sadar bahwa Allah menghargai saya. Hal ini menguatkan saya.

”Terjadilah titik balik yang tidak akan pernah saya lupakan. Waktu itu, Alfredo masih menghadiri Misa Katolik setiap Minggu, dan ia memprotes apa yang saya lakukan bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Saya menatap matanya dan berkata dengan tenang tetapi yakin, ’Alfredo, apa yang kamu pikirkan bukanlah apa yang saya pikirkan.’ Dan, ia tidak memukul saya! Tidak lama kemudian, saya dibaptis dan selama lima tahun sejak itu, ia tidak pernah lagi memukul saya.”

Namun, masih ada lagi perubahan-perubahan yang lebih besar. Alfredo menjelaskan, ”Sekitar tiga tahun setelah Lourdes dibaptis, seorang kolega saya yang adalah seorang Saksi-Saksi Yehuwa mengundang saya ke rumahnya, dan ia menjelaskan hal-hal menarik dari Alkitab kepada saya. Tanpa memberi tahu istri, saya mulai belajar Alkitab dengannya. Tidak lama kemudian, saya menemani Lourdes ke perhimpunan. Banyak khotbah yang saya dengar di sana membahas tentang kehidupan keluarga, dan sering saya menjadi malu dibuatnya.”

Alfredo terkesan sewaktu melihat para anggota sidang, termasuk para pria, menyapu lantai setelah perhimpunan usai. Sewaktu ia mengunjungi rumah mereka, ia melihat para suami membantu istri mereka mencuci piring. Kejadian-kejadian kecil ini mempertunjukkan kepada Alfredo bagaimana kasih yang sejati beraksi.

Tak lama kemudian, Alfredo dibaptis, dan sekarang ia dan istrinya melayani sebagai rohaniwan sepenuh waktu. ”Ia sering membantu saya membersihkan meja setelah makan dan merapikan tempat tidur,” kata Lourdes. ”Ia memuji masakan saya, dan ia memberi saya kesempatan untuk membuat pilihan—seperti musik apa yang saya ingin dengar atau barang apa yang kami akan beli untuk di rumah. Dulu, semua ini tidak pernah dilakukan Alfredo! Belum lama ini, untuk pertama kalinya, ia membelikan sebuah karangan bunga untuk saya. Kadang-kadang saya kira saya sedang bermimpi!”

[Gambar di hlm. 10]

”Saya sadar bahwa Allah menghargai saya. Hal ini Menguatkan saya”

[Gambar di hlm. 10]

Alfredo terkesan sewaktu melihat saudara-saudari di sidang termasuk para pria menyapu lantai setelah perhimpunan usai

[Gambar di hlm. 10]

Ia melihat para suami membantu istri mereka mencuci piring

[Gambar di hlm. 10]

”Belum lama ini, untuk pertama kalinya ia membelikan saya karangan bunga”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan