PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apa yang Terjadi Setelah Kita Mati?
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
    • BAB 6

      Apa yang Terjadi Setelah Kita Mati?

      1-3. (a) Apa saja pertanyaan yang dipikirkan orang-orang tentang kematian? (b) Apa jawaban beberapa agama?

      ALKITAB berjanji bahwa suatu hari ”kematian tidak akan ada lagi”. (Wahyu 21:4) Bab 5 sudah menjelaskan bahwa kita bisa hidup abadi karena ada tebusan. Tapi, sekarang manusia masih mati. (Pengkhotbah 9:5) Jadi, kita semua mungkin berpikir, ’Orang mati akan pergi ke mana?’

      2 Kita pasti ingin tahu jawaban atas pertanyaan itu, terutama sewaktu orang yang kita sayangi meninggal. Kita mungkin berpikir, ’Dia ada di mana sekarang? Apakah dia bisa melihat saya? Bisakah dia membantu saya? Apakah nanti saya bisa bertemu lagi dengan dia?’

      3 Jawaban agama-agama atas pertanyaan seperti itu berbeda-beda. Ada yang mengajarkan bahwa orang baik akan pergi ke surga dan orang jahat akan disiksa di neraka. Ada yang bilang bahwa setelah kita mati, roh kita akan pergi ke suatu tempat dan dipersatukan lagi dengan roh keluarga kita yang sudah mati. Ada juga yang bilang bahwa setelah kita mati, kita akan dilahirkan kembali, atau hidup lagi dengan tubuh yang berbeda, mungkin menjadi orang lain atau bahkan menjadi binatang.

      4. Apa kesamaan dari ajaran agama-agama tentang kematian?

      4 Ajaran agama-agama ini kelihatannya berbeda-beda. Tapi, hampir semuanya punya satu kesamaan. Intinya, mereka mengajarkan bahwa kalau manusia mati, ada sesuatu yang masih hidup dari dirinya. Apakah ini benar?

      APA YANG TERJADI SETELAH KITA MATI?

      5, 6. Apa yang terjadi setelah kita mati?

      5 Yehuwa tahu keadaan orang mati. Dia berkata bahwa setelah seseorang mati, orang itu tidak ada lagi. Kematian adalah kebalikan dari kehidupan. Jadi, setelah seseorang mati, perasaan dan ingatannya lenyap.a Dia tidak bisa lagi melihat, mendengar, ataupun berpikir.

      6 Raja Salomo menulis bahwa ”orang mati tidak tahu apa-apa”. Orang mati tidak bisa menyayangi atau membenci seseorang, dan ”tidak ada pekerjaan, rencana, pengetahuan, atau hikmat di Kuburan”. (Baca Pengkhotbah 9:5, 6, 10.) Dan, di Mazmur 146:4, Alkitab mengatakan bahwa kalau seseorang mati, pikirannya juga mati.

      PANDANGAN YESUS TENTANG KEMATIAN

      Yehuwa menciptakan manusia untuk hidup selama-lamanya di bumi

      Yehuwa menciptakan manusia untuk hidup selama-lamanya di bumi

      7. Apa yang Yesus katakan tentang kematian?

      7 Ketika sahabat Yesus yang bernama Lazarus meninggal, dia berkata kepada murid-muridnya, ”Lazarus sahabat kita sudah tidur.” Tapi, ini tidak berarti bahwa Lazarus sedang beristirahat karena Yesus selanjutnya berkata, ”Lazarus sudah mati.” (Yohanes 11:11-14) Jadi, Yesus menyamakan orang yang mati dengan orang yang sedang tidur. Dia tidak berkata bahwa Lazarus ada di surga atau ada bersama keluarganya yang sudah mati. Yesus juga tidak berkata bahwa Lazarus sedang disiksa di neraka atau sudah dilahirkan kembali sebagai orang lain atau binatang. Tapi, Lazarus seolah-olah sedang tidur nyenyak. Ayat-ayat lainnya juga menyamakan kematian dengan tidur nyenyak. Misalnya, setelah Stefanus dibunuh, Alkitab berkata bahwa ”dia tidur dalam kematian”. (Kisah 7:60) Rasul Paulus juga menulis bahwa beberapa orang Kristen telah ”tidur dalam kematian”.​—1 Korintus 15:6.

      8. Mengapa kita bisa tahu bahwa manusia tidak diciptakan untuk mati?

      8 Adam dan Hawa tidak diciptakan untuk mati. Yehuwa menciptakan mereka agar mereka bisa hidup selamanya dengan kesehatan yang sempurna. Yehuwa juga menciptakan manusia dengan keinginan untuk hidup selamanya. (Pengkhotbah 3:11) Orang tua pasti tidak ingin melihat anak mereka sakit dan mati. Yehuwa pun merasa begitu terhadap kita. Tapi, kalau kita diciptakan untuk hidup selama-lamanya, mengapa kita sekarang mati?

      ASAL USUL KEMATIAN

      9. Mengapa perintah yang Yehuwa berikan kepada Adam dan Hawa masuk akal?

      9 Di Taman Eden, Yehuwa memberikan perintah ini kepada Adam, ”Buah dari setiap pohon di taman ini boleh kamu makan sepuasnya. Tapi buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak boleh kamu makan, karena pada hari kamu memakannya, kamu pasti akan mati.” (Kejadian 2:9, 16, 17) Perintah ini sangat jelas dan tidak sulit untuk ditaati. Yehuwa-lah yang menciptakan Adam dan Hawa, jadi Dia tahu apa yang terbaik untuk mereka. Dia juga berhak menentukan apa yang baik dan yang buruk bagi Adam dan Hawa. Kalau mereka menaati Yehuwa, itu berarti mereka menghormati hak Allah untuk memerintah. Itu juga berarti mereka bersyukur atas segala sesuatu yang sudah Allah berikan.

      10, 11. (a) Bagaimana cara Setan menyesatkan Adam dan Hawa? (b) Mengapa tindakan Adam dan Hawa sama sekali tidak bisa dibenarkan?

      10 Sayangnya, Adam dan Hawa sengaja melanggar perintah Yehuwa. Setan bertanya kepada Hawa, ”Apa benar Allah berkata bahwa kalian tidak boleh makan buah dari semua pohon di taman ini?” Hawa menjawab, ”Kami boleh makan buah dari pohon-pohon di taman ini. Tapi tentang buah dari pohon di tengah taman, Allah berkata, ’Kalian tidak boleh memakannya, kalian tidak boleh menyentuhnya. Kalau kalian lakukan itu, kalian akan mati.’”​—Kejadian 3:1-3.

      11 Lalu Setan berkata, ”Kalian pasti tidak akan mati. Sebenarnya Allah tahu bahwa kalau kalian makan buah itu, hari itu juga mata kalian akan terbuka dan kalian akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kejadian 3:4-6) Setan ingin Hawa berpikir bahwa Hawa bisa menentukan sendiri apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Setan juga berbohong tentang apa yang akan terjadi kalau Hawa tidak taat. Setan berkata bahwa Hawa tidak akan mati. Jadi, Hawa memakan buah itu dan juga memberikannya kepada suaminya. Adam dan Hawa sebenarnya tahu bahwa Allah melarang mereka memakan buah itu. Sewaktu mereka memakannya, mereka sengaja memilih untuk melanggar perintah Allah yang sangat jelas dan masuk akal. Itu menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati Bapak mereka yang ada di surga yang menyayangi mereka. Tindakan mereka sama sekali tidak bisa dibenarkan!

      12. Mengapa tindakan Adam dan Hawa sangat mengecewakan?

      12 Sungguh mengecewakan! Nenek moyang kita sangat tidak menghargai Pencipta mereka. Coba bayangkan, bagaimana rasanya jika anak-anak yang kita asuh dengan susah payah malah memberontak dan dengan sengaja melawan kata-kata kita? Hati kita pasti hancur.

      Adam sewaktu diciptakan

      Adam berasal dari debu, dan dia kembali menjadi debu

      13. Apa arti kata-kata Yehuwa ”kamu akan kembali ke debu”?

      13 Adam dan Hawa tidak menaati Allah. Akibatnya, mereka tidak bisa lagi hidup abadi. Yehuwa memberi tahu Adam, ”Kamu debu dan kamu akan kembali ke debu.” (Baca Kejadian 3:19.) Itu berarti Adam akan kembali menjadi debu, seolah-olah tidak pernah diciptakan. (Kejadian 2:7) Jadi setelah mati, Adam tidak ada lagi.

      14. Mengapa kita mati?

      14 Jika Adam dan Hawa taat kepada Allah, sekarang mereka pasti masih hidup. Tapi, mereka melanggar perintah Allah. Akibatnya, mereka berdosa dan akhirnya mati. Dosa adalah seperti penyakit mematikan yang kita warisi dari mereka. Jadi sewaktu lahir, kita semua sudah berdosa, dan itulah sebabnya kita mati. (Roma 5:12) Tapi, ini bukan tujuan Allah bagi manusia. Allah tidak ingin manusia mati. Alkitab mengatakan bahwa kematian adalah ”musuh”.​—1 Korintus 15:26.

      KEBENARAN TENTANG KEMATIAN MEMBEBASKAN KITA

      15. Kebenaran tentang kematian membebaskan kita dari apa?

      15 Kebenaran tentang kematian membebaskan kita dari banyak ajaran yang salah. Alkitab mengajarkan bahwa orang mati tidak bisa merasa sakit atau sedih. Kita tidak bisa berbicara kepada mereka, dan mereka juga tidak bisa berbicara kepada kita. Kita tidak bisa membantu orang mati, dan mereka juga tidak bisa membantu kita. Mereka tidak bisa menyakiti kita, jadi kita tidak perlu takut. Tapi, ada banyak agama yang mengajarkan bahwa ketika seseorang mati, ada sesuatu yang masih hidup dari dirinya, dan kita bisa membantunya jika kita membayar pendeta atau pemimpin agama lain untuk mendoakannya. Karena kita tahu kebenaran tentang kematian, kita tidak tertipu oleh ajaran seperti itu.

      16. Setan menggunakan agama palsu untuk apa?

      16 Setan menggunakan agama palsu untuk menipu kita dan membuat kita berpikir bahwa kalau manusia mati, ada sesuatu yang masih hidup dari dirinya. Apakah itu yang diajarkan oleh agama Anda? Atau, apakah agama Anda mengajarkan kebenaran tentang kematian dari Alkitab? Ingatlah, Setan menipu orang-orang agar mereka tidak mengenal Yehuwa.

      17. Mengapa ajaran tentang orang yang dibakar di neraka menghina Yehuwa?

      17 Banyak agama mengajarkan hal-hal yang tidak masuk akal. Misalnya, ada yang mengajarkan bahwa orang jahat akan dibakar di neraka selama-lamanya. Ajaran itu menghina Yehuwa. Dia tidak akan pernah membiarkan orang menderita seperti itu! (Baca 1 Yohanes 4:8.) Coba bayangkan, bagaimana perasaan kita jika melihat orang tua menghukum anak mereka dengan membakar tangan anak itu? Kita pasti berpikir bahwa mereka sangat kejam. Dan, kita pasti tidak mau dekat-dekat dengan orang seperti itu. Itulah yang Setan inginkan! Dia tidak ingin kita dekat dengan Yehuwa.

      18. Mengapa kita tidak perlu takut kepada orang mati?

      18 Beberapa agama mengajarkan bahwa setelah seseorang mati, dia akan berubah menjadi makhluk roh. Agama seperti itu mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan bahkan takut kepada roh-roh itu karena mereka bisa menjadi teman yang berguna atau musuh yang berbahaya. Banyak orang tertipu oleh ajaran ini. Mereka takut kepada orang mati, jadi yang mereka sembah adalah orang mati, bukan Yehuwa. Ingatlah, orang mati tidak bisa merasakan apa-apa. Jadi, kita tidak perlu takut kepada mereka. Yehuwa-lah Pencipta kita. Dialah Allah yang benar, dan hanya Dia yang layak disembah.​—Wahyu 4:11.

      19. Apa manfaatnya mengetahui kebenaran tentang kematian?

      19 Jika kita tahu kebenaran tentang kematian, kita akan terbebas dari ajaran-ajaran yang salah. Ini juga membantu kita lebih memahami janji menakjubkan dari Yehuwa bagi kita dan masa depan kita.

      20. Apa yang akan kita pelajari di bab berikutnya?

      20 Pada zaman dulu, ada hamba Allah yang bernama Ayub. Dia bertanya, ”Kalau manusia mati, bisakah dia hidup lagi?” (Ayub 14:14) Apakah orang yang sudah mati memang bisa dihidupkan kembali? Allah menjawab pertanyaan itu di Alkitab, dan jawabannya sangat menarik. Inilah yang akan kita pelajari di bab berikutnya.

      a Ada yang percaya bahwa setelah seseorang mati, jiwa atau roh orang itu masih hidup. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Catatan No. 17 dan 18.

      RINGKASAN

      1. SETELAH SESEORANG MATI, DIA TIDAK ADA LAGI

      ”Orang mati tidak tahu apa-apa.”​—Pengkhotbah 9:5

      Apa yang terjadi setelah kita mati?

      • Mazmur 146:3, 4; Pengkhotbah 9:6, 10

        Setelah kita mati, kita tidak bisa lagi melihat, mendengar, ataupun berpikir.

      • Yohanes 11:11-14

        Yesus menyamakan orang yang mati dengan orang yang sedang tidur.

      2. YEHUWA TIDAK INGIN MANUSIA MATI

      ”Buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak boleh kamu makan, karena pada hari kamu memakannya, kamu pasti akan mati.”​—Kejadian 2:17

      Apa asal usul kematian?

      • Kejadian 3:1-6

        Setan berbohong kepada Hawa tentang apa yang akan terjadi kalau Hawa tidak menaati Allah. Sewaktu Adam dan Hawa melanggar perintah Yehuwa, mereka berdosa dan akhirnya mati.

      • Kejadian 3:19

        Setelah Adam mati, dia tidak ada lagi.

      • Roma 5:12

        Dosa adalah seperti penyakit mematikan yang kita warisi dari nenek moyang kita. Jadi sewaktu lahir, kita semua sudah berdosa, dan itulah sebabnya kita mati.

      • 1 Korintus 15:26

        Alkitab menyebut kematian sebagai musuh.

      3. KEBENARAN TENTANG KEMATIAN MEMBEBASKAN KITA

      ”Kalau manusia mati, bisakah dia hidup lagi? Aku akan menunggu . . . sampai saatnya aku dibebaskan.”​—Ayub 14:14

      Kebenaran tentang kematian membebaskan kita dari apa?

      • 1 Yohanes 4:8

        Ajaran tentang api neraka menghina Yehuwa. Dia tidak akan pernah membiarkan orang menderita seperti itu.

      • Wahyu 4:11

        Banyak orang takut kepada orang mati, jadi mereka menyembah orang mati, bukan Yehuwa. Yehuwa-lah Allah yang benar, dan hanya Dia yang layak disembah.

  • Akan Ada Kebangkitan!
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
    • BAB 7

      Akan Ada Kebangkitan!

      1-3. Apa yang memperbudak kita semua, dan bagaimana cara Yehuwa membebaskan kita?

      BAYANGKAN jika kita dijatuhi hukuman penjara seumur hidup padahal kita tidak bersalah. Kita tidak akan bisa bebas. Masa depan kita sepertinya sangat suram dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, kita mulai putus asa. Tapi kemudian, kita tahu bahwa ternyata ada yang bisa membebaskan kita. Dan, dia sendiri berjanji untuk membantu kita. Kita pasti sangat lega!

      2 Kita semua tidak bisa lari dari kematian, seolah-olah sedang terpenjara. Tidak soal apa pun yang kita lakukan, kita tidak bisa terbebas dari kematian. Tapi, Yehuwa bisa membebaskan kita dari kematian. Dan, Dia berjanji bahwa ”musuh terakhir yang akan dilenyapkan adalah kematian”.​—1 Korintus 15:26.

      3 Bayangkan jika kita tidak perlu lagi memikirkan tentang kematian! Itu sangat luar biasa. Tapi, Yehuwa tidak hanya akan melenyapkan kematian. Dia bahkan akan membangkitkan orang mati. Coba pikirkan manfaatnya bagi kita. Yehuwa berjanji bahwa ”orang yang tak berdaya dalam kematian” akan hidup lagi. (Yesaya 26:19) Inilah harapan kebangkitan yang ada di Alkitab.

      KEMATIAN ORANG YANG KITA SAYANGI

      4. (a) Apa yang bisa menghibur kita saat keluarga atau sahabat kita meninggal? (b) Sebutkan beberapa sahabat karib Yesus.

      4 Sewaktu keluarga atau sahabat kita meninggal, hati kita rasanya hancur berkeping-keping. Kita merasa tidak berdaya karena kita tidak bisa berbuat apa-apa agar orang itu hidup kembali. Tapi, Alkitab sangat menghibur kita. (Baca 2 Korintus 1:3, 4.) Mari kita bahas sebuah contoh yang menunjukkan bahwa Yehuwa dan Yesus benar-benar ingin membangkitkan orang yang kita sayangi. Sewaktu Yesus ada di bumi, dia sering mengunjungi tiga kakak-beradik yang bernama Lazarus, Marta, dan Maria. Mereka bertiga adalah sahabat karib Yesus. Alkitab mengatakan, ”Yesus mengasihi Marta, Maria, dan Lazarus.” Tapi sayangnya, pada suatu hari, Lazarus meninggal.​—Yohanes 11:3-5.

      5, 6. (a) Bagaimana reaksi Yesus sewaktu melihat keluarga dan sahabat Lazarus berduka? (b) Mengapa kita terhibur saat tahu perasaan Yesus tentang kematian?

      5 Yesus ingin menghibur Marta dan Maria. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus akan datang, dia langsung keluar dari kota untuk menemui Yesus. Dia sangat senang karena Yesus datang, tapi dia berkata, ”Kalau saja Tuan ada di sini, saudaraku tidak akan mati.” Marta berpikir bahwa kedatangan Yesus sudah terlambat. Setelah itu, Yesus melihat Maria menangis. Ketika melihat semua orang di sana menangis, Yesus ikut sedih dan menangis. (Yohanes 11:21, 33, 35) Dia juga merasakan kepedihan kita sewaktu orang yang kita sayangi meninggal.

      6 Kita pasti terhibur karena tahu bahwa Yesus pun ikut sedih ketika orang yang kita sayangi meninggal. Dan, perasaan Yesus sama seperti Bapaknya. Jadi, Yehuwa pun pasti merasakan kepedihan kita sewaktu kita berduka. (Yohanes 14:9) Dan, Yehuwa sanggup menghilangkan kematian untuk selama-lamanya. Sebentar lagi, itulah yang akan Dia lakukan.

      ”LAZARUS, KELUARLAH!”

      7, 8. Mengapa Marta tidak setuju ketika batu di kuburan Lazarus akan disingkirkan, tapi apa yang Yesus lakukan?

      7 Sewaktu Yesus sampai di kuburan Lazarus, ternyata kuburan itu sudah ditutup dengan batu yang besar. Lalu Yesus berkata, ”Singkirkan batunya.” Tapi, Marta tidak setuju karena Lazarus sudah ada di kuburan itu selama empat hari. (Yohanes 11:39) Marta tidak tahu bahwa sebentar lagi Yesus akan melakukan hal yang menakjubkan.

      Yesus membangkitkan Lazarus, dan keluarga serta sahabat Lazarus sangat senang

      Bayangkan betapa senangnya keluarga dan sahabat Lazarus ketika dia dibangkitkan! —Yohanes 11:38-44

      8 Akhirnya, batu itu disingkirkan, dan Yesus berkata kepada Lazarus, ”Keluarlah!” Setelah itu, Marta dan Maria melihat sesuatu yang luar biasa. ”Orang yang tadinya mati itu pun keluar, dengan kaki dan tangannya terbungkus kain.” (Yohanes 11:43, 44) Lazarus hidup lagi! Dia bisa berkumpul lagi dengan keluarga dan teman-temannya. Mereka bisa memegang dia, memeluk dia, dan berbicara dengannya. Benar-benar mukjizat yang mengharukan! Yesus membangkitkan Lazarus.

      ”GADIS KECIL, SAYA KATAKAN KEPADAMU, BANGUNLAH!”

      9, 10. (a) Siapa yang memberi Yesus kemampuan untuk membangkitkan? (b) Apa manfaat kisah-kisah tentang kebangkitan bagi kita?

      9 Apakah Yesus membangkitkan orang mati dengan kemampuannya sendiri? Tidak. Sebelum membangkitkan Lazarus, Yesus berdoa kepada Yehuwa, dan Yehuwa memberinya kemampuan untuk membangkitkan Lazarus. (Baca Yohanes 11:41, 42.) Selain Lazarus, ada lagi yang Yesus bangkitkan. Alkitab bercerita tentang seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang sakit parah. Ayahnya yang bernama Yairus sangat kebingungan, dan dia memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan anak tunggalnya itu. Sewaktu dia masih berbicara dengan Yesus, beberapa orang datang dan berkata, ”Anakmu sudah meninggal! Untuk apa merepotkan Guru lagi?” Tapi, Yesus berkata kepada Yairus, ”Jangan khawatir. Kamu hanya perlu beriman, dan anakmu akan hidup.” Lalu, Yesus pergi ke rumah Yairus. Di dekat rumah itu, ada banyak orang yang menangis. Jadi, Yesus berkata kepada mereka, ”Jangan menangis lagi. Dia tidak mati, tapi sedang tidur.” Orang tua anak itu pasti bingung mendengar kata-kata Yesus ini. Lalu, Yesus meminta semua orang untuk keluar dari rumah itu. Yesus masuk dengan ayah dan ibu anak itu. Yesus memegang tangan anak itu dengan lembut dan berkata, ”Gadis kecil, saya katakan kepadamu, bangunlah!” Anak itu langsung bangun dan mulai berjalan. Bayangkan betapa senangnya orang tua anak itu! Yesus membangkitkan anak mereka. (Markus 5:22-24, 35-42; Lukas 8:49-56) Sejak itu, setiap kali mereka melihat anak itu, mereka akan teringat tentang kebaikan Yehuwa melalui Yesus.a

      10 Memang, orang-orang yang Yesus bangkitkan akhirnya mati lagi. Tapi, apakah ini berarti bahwa kebangkitan mereka sia-sia? Sama sekali tidak. Kisah-kisah ini meyakinkan kita bahwa Yehuwa ingin membangkitkan orang mati dan Dia akan melakukannya.

      PELAJARAN DARI KISAH-KISAH KEBANGKITAN

      Petrus membangkitkan Dorkas sambil dilihat orang-orang

      Rasul Petrus membangkitkan seorang wanita bernama Dorkas.​—Kisah 9:36-42

      Seorang janda memeluk anaknya yang dibangkitkan Elia

      Elia membangkitkan putra seorang janda.​—1 Raja 17:17-24

      11. Apa yang kita pelajari dari Pengkhotbah 9:5 tentang Lazarus?

      11 Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ”orang mati tidak tahu apa-apa”. Itulah yang Lazarus alami. (Pengkhotbah 9:5) Seperti yang Yesus katakan, Lazarus seperti sedang tidur. (Yohanes 11:11) Sewaktu ada di kuburan, Lazarus ”tidak tahu apa-apa”.

      12. Apa buktinya bahwa kebangkitan Lazarus benar-benar terjadi?

      12 Ada banyak orang yang melihat Yesus membangkitkan Lazarus. Musuh-musuh Yesus pun mengakui mukjizat itu. Lazarus hidup lagi, dan ini membuktikan bahwa kebangkitan itu benar-benar terjadi. (Yohanes 11:47) Selain itu, ada banyak orang yang menjenguk Lazarus. Hasilnya, mereka mulai percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah. Para musuh Yesus tidak suka dengan hal ini, jadi mereka membuat rencana untuk membunuh Yesus dan Lazarus.​—Yohanes 11:53; 12:9-11.

      13. Apa yang membuat kita yakin bahwa Yehuwa sanggup membangkitkan orang mati?

      13 Yesus berkata bahwa ”semua orang yang di dalam kuburan” akan dibangkitkan. (Yohanes 5:28) Ini berarti bahwa semua orang yang ada dalam ingatan Yehuwa akan dibangkitkan. Tapi, apakah Yehuwa bisa mengingat segala sesuatu tentang orang-orang yang sudah mati? Coba pikirkan. Ada triliunan bintang di seluruh alam semesta. Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa tahu nama dari setiap bintang. (Baca Yesaya 40:26.) Kalau nama-nama setiap bintang saja Yehuwa ingat, Dia juga pasti ingat segala sesuatu tentang semua orang yang akan Dia bangkitkan. Tapi yang lebih penting, Yehuwa-lah yang menciptakan segala sesuatu. Jadi, kita yakin bahwa Dia sanggup membangkitkan orang yang sudah mati.

      14, 15. Apa yang bisa kita pelajari tentang kebangkitan dari kata-kata Ayub?

      14 Ayub, seorang pria yang beriman, percaya bahwa akan ada kebangkitan. Dia bertanya, ”Kalau manusia mati, bisakah dia hidup lagi?” Lalu, dia berkata kepada Yehuwa, ”Engkau akan memanggil, dan aku akan menyahut. Engkau akan rindu kepada karya tangan-Mu.” Ayub tahu bahwa Yehuwa rindu kepada orang-orang yang sudah mati dan ingin membangkitkan mereka.​—Ayub 14:13-15.

      15 Bagaimana perasaan Anda tentang harapan kebangkitan? Anda mungkin berpikir, ’Apakah keluarga dan sahabat-sahabat saya juga akan dibangkitkan?’ Kita pasti terhibur karena tahu bahwa Yehuwa benar-benar ingin membangkitkan orang yang telah mati. Tapi, siapa yang akan dibangkitkan? Dan setelah dibangkitkan, di mana mereka akan hidup? Mari kita lihat jawaban Alkitab.

      MEREKA ”AKAN MENDENGAR SUARANYA DAN KELUAR”

      16. Bagaimana keadaan bumi sewaktu orang-orang dibangkitkan?

      16 Dulu, orang-orang yang dibangkitkan berkumpul lagi bersama keluarga dan sahabat mereka di bumi. Di masa depan, ini akan terjadi lagi. Tapi, keadaannya akan jauh lebih baik. Mengapa? Karena mereka yang dibangkitkan di bumi bisa hidup selama-lamanya dan tidak akan pernah mati lagi. Mereka juga akan dibangkitkan sewaktu keadaan bumi sudah berubah. Nanti, tidak akan ada lagi peperangan, kejahatan, dan penyakit di bumi.

      17. Siapa yang akan dibangkitkan?

      17 Siapa yang akan dibangkitkan? Yesus berkata bahwa ”semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaranya dan keluar”. (Yohanes 5:28, 29) Dan, Wahyu 20:13 mengingatkan kita, ”Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Kematian dan Kuburan pun menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.” Miliaran orang akan dibangkitkan. Rasul Paulus juga mengatakan bahwa ”orang-orang yang benar maupun yang tidak benar” akan hidup lagi. (Baca Kisah 24:15.) Apa artinya?

      Di Firdaus, orang yang dibangkitkan akan bertemu lagi dengan orang-orang yang mereka sayangi

      Di Firdaus, orang yang sudah mati akan dibangkitkan dan bertemu lagi dengan orang-orang yang mereka sayangi

      18. Siapa ”orang-orang yang benar” yang akan dibangkitkan?

      18 ”Orang-orang yang benar” mencakup hamba-hamba Yehuwa yang setia dan hidup sebelum Yesus datang ke bumi, misalnya Nuh, Abraham, Sara, Musa, Rut, dan Ester. Mereka akan dibangkitkan dan hidup di bumi. Kisah beberapa di antara mereka bisa kita baca di Ibrani pasal 11. Apakah hamba-hamba Yehuwa yang mati di zaman kita juga termasuk ”orang-orang yang benar”? Ya. Mereka juga akan dibangkitkan.

      19. Siapa orang-orang ”yang tidak benar”? Yehuwa memberi mereka kesempatan apa?

      19 Orang-orang ”yang tidak benar” adalah miliaran orang yang tidak sempat mengenal Yehuwa. Walaupun mereka sudah mati, Yehuwa tidak melupakan mereka. Dia akan membangkitkan mereka, dan mereka akan mendapat kesempatan untuk belajar tentang Yehuwa dan melayani-Nya.

      20. Mengapa ada yang tidak dibangkitkan?

      20 Apakah ini berarti bahwa semua yang telah mati akan dibangkitkan? Tidak. Yesus berkata bahwa ada orang-orang yang tidak akan dibangkitkan. (Lukas 12:5) Siapa yang menentukan apakah seseorang akan dibangkitkan atau tidak? Yehuwa-lah Hakim utamanya, tapi Dia juga menjadikan Yesus sebagai ”hakim atas orang hidup dan orang mati”. (Kisah 10:42) Semua orang yang dihakimi sebagai orang jahat dan tidak mau berubah tidak akan dibangkitkan.​—Lihat Catatan No. 19.

      DIBANGKITKAN KE SURGA

      21, 22. (a) Apa artinya dibangkitkan ke surga? (b) Siapa yang pertama dibangkitkan ke surga?

      21 Alkitab juga mengatakan bahwa ada orang-orang yang akan hidup di surga. Ketika seseorang dibangkitkan ke surga, itu bukan berarti dia akan hidup di surga dengan tubuh manusia. Tapi, dia akan hidup dengan tubuh roh.

      22 Yesus adalah orang pertama yang mendapatkan kebangkitan seperti ini. (Yohanes 3:13) Tiga hari setelah Yesus dibunuh, Yehuwa membangkitkan Yesus. (Mazmur 16:10; Kisah 13:34, 35) Yesus tidak dibangkitkan dengan tubuh manusia. Rasul Petrus menjelaskan bahwa Yesus ”dibunuh sebagai manusia, tapi dihidupkan sebagai makhluk roh”. (1 Petrus 3:18) Yesus dibangkitkan sebagai makhluk roh yang perkasa! (1 Korintus 15:3-6) Tapi, Alkitab mengatakan bahwa ada lagi yang akan dibangkitkan dengan cara ini.

      23, 24. Siapa ”kawanan kecil” yang Yesus katakan, dan berapa jumlah mereka?

      23 Sebelum kematiannya, Yesus berkata kepada murid-muridnya, ”Aku akan pergi untuk siapkan tempat bagi kalian.” (Yohanes 14:2) Ini berarti bahwa ada pengikutnya yang akan dibangkitkan untuk hidup di surga bersama dia. Berapa jumlahnya? Yesus berkata bahwa jumlahnya tidak banyak. Yesus menyebut mereka ”kawanan kecil”. (Lukas 12:32) Rasul Yohanes menulis jumlah mereka sewaktu dia melihat Yesus ”berdiri di Gunung Zion [kiasan] bersama 144.000 orang”.​—Wahyu 14:1.

      24 Kapan ke-144.000 orang ini akan dibangkitkan? Alkitab mengatakan bahwa ini akan terjadi setelah Kristus mulai memerintah di surga. (1 Korintus 15:23) Kita hidup pada zaman itu. Dan, kebanyakan dari 144.000 orang itu sudah dibangkitkan ke surga. Sisanya yang masih ada di bumi saat ini akan langsung dibangkitkan ke surga ketika mereka mati. Tapi, kebanyakan manusia akan dibangkitkan di masa depan untuk hidup dalam Firdaus di bumi.

      25. Apa yang akan kita pelajari di bab berikutnya?

      25 Sebentar lagi, Yehuwa akan membebaskan semua manusia dari kematian. Kematian tidak akan ada lagi! (Baca Yesaya 25:8.) Tapi, apa yang akan dilakukan oleh orang-orang yang pergi ke surga? Alkitab menjelaskan bahwa mereka akan memerintah bersama Yesus dalam sebuah pemerintahan di surga. Kita akan membahas lebih banyak tentang pemerintahan ini di bab berikutnya.

      a Di Alkitab, ada kisah-kisah kebangkitan lainnya. Yang dibangkitkan beragam. Ada yang masih muda, sudah tua, pria, wanita, orang Israel, dan bukan orang Israel. Anda bisa membaca kisahnya di 1 Raja 17:17-24; 2 Raja 4:32-37; 13:20, 21; Matius 28:5-7; Lukas 7:11-17; 8:40-56; Kisah 9:36-42; 20:7-12.

      RINGKASAN

      1. YEHUWA AKAN MELENYAPKAN KEMATIAN

      ”Musuh terakhir yang akan dilenyapkan adalah kematian.”​—1 Korintus 15:26

      Bagaimana Alkitab benar-benar bisa menghibur kita sewaktu kita berduka?

      • 2 Korintus 1:3, 4

        Sewaktu keluarga atau sahabat yang kita sayangi meninggal, kita mungkin merasa tidak berdaya. Alkitab sangat menghibur kita.

      • Yesaya 25:8; 26:19

        Yehuwa sanggup melenyapkan kematian untuk selamanya. Bahkan orang-orang yang sudah mati akan dibangkitkan.

      2. KITA BISA YAKIN AKAN KEBANGKITAN

      ”Gadis kecil, saya katakan kepadamu, ’Bangunlah!’”—Markus 5:41

      Mengapa kita bisa yakin akan kebangkitan?

      • Yohanes 11:1-44

        Yesus membangkitkan Lazarus.

      • Markus 5:22-24, 35-42

        Yesus membangkitkan seorang anak perempuan.

      • Yohanes 11:41, 42

        Yesus membangkitkan orang mati dengan bantuan Yehuwa.

      • Yohanes 12:9-11

        Ada banyak orang yang melihat Yesus membangkitkan orang mati. Musuh Yesus pun tahu bahwa dia sanggup melakukan hal itu.

      3. YEHUWA AKAN MEMBANGKITKAN MILIARAN ORANG

      ”Engkau akan memanggil, dan aku akan menyahut. Engkau akan rindu kepada karya tangan-Mu.”​—Ayub 14:13-15

      Siapa yang akan dibangkitkan?

      • Yohanes 5:28, 29

        Semua yang ada dalam ingatan Yehuwa akan dibangkitkan.

      • Kisah 24:15

        Orang yang benar dan tidak benar akan dibangkitkan.

      • Yesaya 40:26

        Yehuwa bisa mengingat nama setiap bintang. Jadi, tidak sulit bagi-Nya untuk mengingat segala sesuatu tentang orang yang akan dibangkitkan.

      4. ADA YANG DIBANGKITKAN KE SURGA

      ”Aku akan pergi untuk siapkan tempat bagi kalian.”​—Yohanes 14:2

      Siapa yang dibangkitkan ke surga?

      • 1 Petrus 3:18

        Yesus adalah orang pertama yang dibangkitkan ke surga.

      • Lukas 12:32

        Yesus berkata bahwa hanya sedikit dari pengikutnya yang akan dibangkitkan ke surga.

      • Wahyu 14:1

        Yehuwa sudah menentukan jumlah orang yang akan hidup di surga, yaitu 144.000.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan