PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Yehonadab”
  • Yehonadab

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yehonadab
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Ditandai untuk Kebinasaan atau Keselamatan?
    Selamat Memasuki Bumi Baru
  • ”Apakah Hatimu Jujur Kepadaku?”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Yonadab
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Rekhab, Orang
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Yehonadab”

YEHONADAB

[Yehuwa Rela (Mulia; Murah Hati)], Yonadab [kependekan dari Yehonadab].

Dalam teks Ibrani, variasi penulisan nama tersebut digunakan secara bergantian untuk kedua orang yang menyandang nama itu.

1. Kemenakan Daud; putra Syimeah, saudara laki-laki Daud. Yehonadab adalah ”orang yang sangat bijaksana” tetapi licik dan cerdik. Setelah membujuk Amnon, putra Daud, untuk mengungkapkan kepada dia sehubungan dengan berahinya terhadap Tamar, adik tirinya, Yehonadab mengusulkan siasat agar Amnon dapat menodai adiknya itu. Setelah Absalom, saudara kandung Tamar, membunuh Amnon sebagai pembalasan, Daud menerima laporan bahwa Absalom telah membunuh semua putra raja, tetapi Yehonadab yang berada di dekat Daud meyakinkannya bahwa hanya Amnon yang mati. (2Sam 13:3-5, 14, 22, 28-33) Bisa jadi, ia adalah ”Yonatan” yang disebutkan di 2 Samuel 21:21 dan 1 Tawarikh 20:7.

2. Putra Rekhab; teman Raja Yehu. Pertemuannya dengan Yehu tidak terjadi secara kebetulan, karena Yehonadab ”datang menyongsongnya” atas inisiatifnya sendiri, dan setelah itu, ia menerima berkat Yehu. Peristiwa-peristiwa selanjutnya memperlihatkan bahwa Yehonadab menyetujui sepenuhnya tekad Yehu untuk menghapuskan penyembahan Baal dari Israel. Setiap usul yang diajukan oleh Yehu, segera ditanggapi secara positif oleh Yehonadab. ”Apakah hatimu lurus terhadap diriku?” tanya Yehu. Ia menjawab, ”Ya.” ”Berilah tanganmu,” kata Yehu; lalu Yehonadab mengulurkan tangannya. Setelah berada di kereta Yehu, Yehonadab diberi tahu, ”Marilah ikut bersamaku dan perhatikanlah bagaimana aku tidak mentoleransi persaingan dengan Yehuwa,” dan sekali lagi ia menyatakan kesediaannya. Akhirnya, setelah mereka tiba di Samaria, dan semua penyembah Baal berkumpul, Yehonadab tidak kembali tetapi menemani Yehu masuk ke rumah Baal dan tetap berada di sampingnya selama pembantaian berlangsung. Pada waktu yang sama, Yehu mempertunjukkan kepercayaan dan keyakinannya yang penuh kepada Yehonadab.—2Raj 10:15-28.

Hampir 300 tahun kemudian, keturunan Yehonadab, orang Rekhab, digunakan oleh Yeremia atas petunjuk Yehuwa sebagai teladan kesetiaan kepada perintah bapak leluhur mereka, sebagai kontras dengan ketidaksetiaan kepada Allah yang diperlihatkan oleh orang-orang Yehuda dan Yerusalem. Yehonadab telah menginstruksikan kepada orang Rekhab untuk tinggal dalam kemah-kemah, tidak menabur benih, tidak membuat kebun anggur, dan tidak minum anggur. Sewaktu Yeremia menawarkan anggur, mereka menolak, dengan menunjuk kepada perintah nenek moyang mereka, Yehonadab. Atas kesetiaan mereka, Yehuwa berjanji, ”Keturunan Yonadab putra Rekhab tidak akan lenyap dalam hal berdiri di hadapanku untuk selamanya.”—Yer 35:1-19.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan