PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 Mei hlm. 2-7
  • Tirulah Para Malaikat yang Setia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tirulah Para Malaikat yang Setia
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • PARA MALAIKAT RENDAH HATI
  • PARA MALAIKAT MENGASIHI ORANG-ORANG
  • PARA MALAIKAT BERTEKUN
  • PARA MALAIKAT BERUPAYA MENJAGA SIDANG TETAP BERSIH
  • Para Malaikat​—”Roh untuk Dinas kepada Umum”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Siapakah Malaikat?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Cara Malaikat Membantu Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Malaikat​—Cara Mereka Mempengaruhi Kita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 Mei hlm. 2-7

ARTIKEL PELAJARAN 19

NYANYIAN 6 Langit Singkap Kemuliaan Yehuwa

Tirulah Para Malaikat yang Setia

”Pujilah Yehuwa, oh malaikat-malaikat-Nya.”—MZ. 103:20.

INTI

Belajar dari teladan para malaikat yang setia.

1-2. (a) Apa perbedaan antara kita dan para malaikat? (b) Apa persamaan antara kita dan para malaikat?

SEBAGAI umat Yehuwa, kita menjadi bagian dari keluarga besar yang pengasih. Kita tidak hanya melayani bersama saudara-saudari dari berbagai latar belakang, tapi juga bersama ratusan juta malaikat yang setia. (Dan. 7:​9, 10) Sewaktu membayangkan tentang malaikat, kita mungkin berpikir bahwa mereka sangat berbeda dengan kita. Misalnya, mereka sudah hidup jauh lebih lama daripada kita. (Ayb. 38:​4, 7) Mereka juga lebih kuat daripada kita. Selain itu, mereka suci dan sempurna, sedangkan kita tidak sempurna.—Luk. 9:26.

2 Meski begitu, kita punya banyak persamaan dengan para malaikat. Misalnya, kita bisa meniru sifat-sifat Yehuwa yang indah. Kita punya kebebasan memilih. Kita masing-masing punya nama, kepribadian, dan tugas yang berbeda-beda. Dan, sama seperti malaikat, kita punya kebutuhan untuk menyembah Pencipta kita.—1 Ptr. 1:12.

3. Apa yang bisa kita pelajari dari para malaikat yang setia?

3 Karena kita punya banyak persamaan dengan para malaikat, kita bisa belajar banyak dari mereka. Teladan mereka juga bisa menguatkan kita. Di artikel ini, kita akan membahas caranya meniru kerendahan hati para malaikat yang setia, kasih mereka kepada orang-orang, ketekunan mereka, dan upaya mereka untuk menjaga sidang tetap bersih.

PARA MALAIKAT RENDAH HATI

4. (a) Bagaimana para malaikat bersikap rendah hati? (b) Mengapa para malaikat bisa rendah hati? (Mazmur 89:7)

4 Para malaikat yang setia sangat rendah hati. Meskipun mereka berpengalaman, perkasa, dan berhikmat, mereka selalu menaati petunjuk Yehuwa. (Mz. 103:20) Sewaktu menjalankan tugas, mereka tidak pernah membanggakan keberhasilan mereka atau kekuatan mereka yang luar biasa. Mereka senang melakukan kehendak Allah meskipun itu tidak membuat nama mereka dikenal.a (Kej. 32:​24, 29; 2 Raj. 19:35) Mereka juga tidak mau menerima kemuliaan apa pun yang seharusnya diberikan kepada Yehuwa. Mengapa mereka bisa begitu rendah hati? Karena mereka menyayangi dan sangat menghormati Yehuwa.—Baca Mazmur 89:7.

5. Bagaimana seorang malaikat bersikap rendah hati sewaktu mengoreksi Rasul Yohanes? (Lihat juga gambar.)

5 Perhatikan sebuah peristiwa yang menunjukkan kerendahan hati para malaikat. Sekitar tahun 96 M, seorang malaikat, yang namanya tidak diketahui, menunjukkan penglihatan yang mengagumkan kepada Rasul Yohanes. (Why. 1:1) Bagaimana reaksi Yohanes? Dia sujud untuk menyembah malaikat tersebut. Tapi, malaikat yang setia itu langsung mengatakan, ”Jangan! Jangan begitu! Sembahlah Allah! Aku juga budak seperti kamu dan seperti saudara-saudaramu.” (Why. 19:10) Malaikat itu sangat rendah hati. Dia tidak mau dimuliakan atau dianggap hebat. Dia langsung memberi tahu Yohanes untuk menyembah Allah Yehuwa. Di saat yang sama, malaikat itu tidak memandang rendah Yohanes. Meskipun malaikat itu jauh lebih kuat daripada Yohanes dan sudah melayani Yehuwa jauh lebih lama, dia menyebut dirinya sesama budak. Dan sewaktu mengoreksi rasul yang sudah lansia itu, dia berbicara dengan baik hati. Dia tidak bersikap kasar atau memarahinya. Dia pasti mengerti bahwa Yohanes sujud karena kagum dengan penglihatan itu.

Rasul Yohanes membungkuk untuk menyembah seorang malaikat, tapi malaikat itu menghentikan dia.

Seorang malaikat bersikap rendah hati sewaktu berbicara kepada Yohanes dan mengoreksi dia (Lihat paragraf 5)


6. Bagaimana kita bisa meniru kerendahan hati para malaikat?

6 Bagaimana kita bisa meniru kerendahan hati para malaikat? Sewaktu menjalankan tugas, kita tidak akan menyombongkan diri atau membanggakan keberhasilan kita. (1 Kor. 4:7) Kalau kita sudah lama melayani Yehuwa atau punya tanggung jawab tertentu dalam organisasi, kita tidak boleh merasa diri hebat. Malah, semakin banyak tanggung jawab yang kita miliki, kita harus semakin rendah hati. (Luk. 9:48) Seperti para malaikat, kita mau melayani orang lain, bukannya meninggikan diri.

7. Bagaimana kita bisa bersikap rendah hati sewaktu mengoreksi atau menasihati seseorang?

7 Kita juga harus bersikap rendah hati sewaktu kita perlu mengoreksi atau menasihati seseorang, misalnya rekan seiman atau anak kita. Kita mungkin perlu bersikap tegas. Tapi, seperti malaikat yang mengoreksi Yohanes dengan baik hati, kita bisa bersikap tegas tanpa membuat orang itu kecil hati. Kalau kita tidak merasa diri lebih hebat, kita bisa menyampaikan nasihat berdasarkan Alkitab dengan cara yang pengasih dan tidak merendahkan.—Kol. 4:6.

PARA MALAIKAT MENGASIHI ORANG-ORANG

8. (a) Sesuai dengan Lukas 15:​10, apa yang menunjukkan bahwa para malaikat mengasihi orang-orang? (b) Apa peran para malaikat dalam pekerjaan pengabaran? (Lihat juga gambar.)

8 Para malaikat mengasihi manusia. Mereka tidak mengabaikan kita atau menganggap kita tidak penting. Mereka bersukacita sewaktu ada orang berdosa yang bertobat, misalnya sewaktu domba Yehuwa yang tersesat akhirnya kembali atau sewaktu seseorang menerima kebenaran dan mengubah cara hidupnya. (Baca Lukas 15:10.) Para malaikat juga mendukung pekerjaan pengabaran. (Why. 14:6) Meskipun mereka tidak berbicara langsung kepada orang-orang, mereka bisa mengarahkan seorang penyiar untuk mengabar kepada orang yang mau belajar tentang Yehuwa. Memang, sewaktu bertemu orang yang berminat, kita tidak tahu pasti apakah itu karena para malaikat mengarahkan kita. Yehuwa bisa saja menggunakan hal-hal lain, seperti kuasa kudus-Nya, untuk membantu orang-orang atau mengarahkan hamba-Nya. (Kis. 16:​6, 7) Tapi, Dia juga memberi para malaikat peran yang besar dalam pekerjaan pengabaran. Jadi, kita bisa yakin bahwa para malaikat pasti mendukung kita sewaktu kita mengabar.—Lihat kotak ”Doa Mereka Dijawab”.b

Sepasang suami istri berjalan sambil menarik rak beroda. Di atas mereka, ada dua malaikat yang mengarahkan saudari itu untuk memperhatikan seorang wanita muda yang sedang duduk. Wanita itu terlihat sedih.

Sepasang suami istri baru saja melakukan kesaksian dengan rak beroda. Sewaktu berjalan pulang, istrinya melihat seorang wanita yang terlihat sedih. Saudari itu teringat bahwa malaikat bisa saja mengarahkan kita kepada orang-orang yang sedang mencari kebenaran. Dia pun tergerak untuk berbicara dan menghibur wanita tersebut. (Lihat paragraf 8)


Doa Mereka Dijawab

Yehuwa bisa jadi menggunakan para malaikat untuk menjawab doa dalam pengalaman-pengalaman ini:

  • Seorang penyiar berusia 12 tahun di Peru memberikan kesaksian lewat telepon bersama ibunya. Dia berbicara dengan seorang wanita yang sudah berdoa selama beberapa waktu supaya Allah mengirimkan seseorang untuk membantu dia. Wanita itu merasa bahwa telepon dari penyiar tersebut adalah jawaban doanya, dan dia pun mau belajar Alkitab. Tidak lama setelah itu, dia mulai berhimpun.

  • Seorang wanita di Rumania pernah belajar Alkitab selama beberapa waktu tapi kemudian berhenti. Belakangan, sewaktu bekerja sebagai perawat untuk sebuah keluarga di Italia, dia mau belajar lagi. Tapi, tidak ada Saksi yang dia kenal di daerah itu. Jadi, dia berdoa meminta bantuan Yehuwa. Tidak lama setelahnya, keluarga itu meminta dia pergi ke sebuah toko. Mereka menyarankan dia untuk tidak mengobrol dengan pemiliknya. Mereka berkata, ”Dia Saksi Yehuwa. Dia suka berbicara tentang Alkitab dengan pelanggannya.” Dan memang benar, saudara itu memberikan kesaksian kepada dia. Wanita itu sadar bahwa ini adalah jawaban doanya. Dia pun belajar Alkitab lagi dan membuat kemajuan yang bagus. Karena terkesan oleh teladannya, salah satu anak laki-lakinya juga mulai belajar Alkitab dan datang berhimpun.

  • Sepasang suami istri Saksi ingin menjual mobil mereka. Sewaktu seorang pria dan istrinya datang untuk melihat mobil tersebut, pasangan Saksi itu menjelaskan bahwa mereka sedang menyederhanakan hidup supaya bisa punya lebih banyak waktu untuk membantu orang-orang belajar Alkitab. Pria itu berkata, ”Kemarin saya berdoa, ’Tuhan, tolong pertemukan saya dengan orang yang bisa membantu saya. Saya merasa hampa, dan saya perlu menemukan kebenaran.’” Pria itu pun merasa bahwa doanya dijawab saat dia bertemu pasangan tersebut. Dia dan istrinya menerima pelajaran Alkitab, dan dua anak perempuan mereka yang masih kecil juga mulai belajar. Sekarang, keluarga mereka sudah ikut berhimpun.

9. Bagaimana kita bisa meniru para malaikat dalam mengasihi orang-orang?

9 Bagaimana kita bisa meniru para malaikat dalam mengasihi orang-orang? Sewaktu ada pengumuman bahwa seseorang sudah diterima kembali, kita akan bersukacita seperti para malaikat. Kita akan memastikan orang itu merasa disambut dan disayangi. (Luk. 15:​4-7; 2 Kor. 2:​6-8) Kita juga meniru para malaikat dengan berupaya sebisa-bisanya dalam pekerjaan pengabaran. (Pkh. 11:6) Dan, sama seperti para malaikat mendukung kita, kita bisa mencari cara untuk mendukung saudara-saudari kita dalam pelayanan. Misalnya, apakah kita bisa berdinas dengan penyiar yang masih baru? Apakah kita bisa membantu saudara-saudari yang lansia atau yang punya keterbatasan fisik untuk ikut berdinas?

10. Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Sara?

10 Bagaimana kalau pelayanan kita terbatas karena situasi kita? Kita bisa mencari cara lain untuk bekerja sama dengan para malaikat dalam pengabaran. Perhatikan pengalaman Sara,c seorang saudari di India. Setelah merintis selama kira-kira 20 tahun, Sara tiba-tiba jatuh sakit. Dan sejak saat itu, dia hanya bisa terbaring di tempat tidur. Dia pun menjadi depresi. Tapi, karena pembacaan Alkitab yang rutin dan dukungan yang pengasih dari keluarga rohaninya, dia perlahan-lahan bisa kembali berpikiran positif. Tentu saja, dia harus menyesuaikan cara dia berdinas. Dia tidak bisa duduk untuk menulis surat, dan dia hanya bisa memberikan kesaksian lewat telepon. Dia pun menelepon beberapa kunjungan kembalinya, dan mereka memberi tahu dia tentang orang-orang yang mungkin berminat untuk belajar Alkitab. Hasilnya, dalam beberapa bulan, Sara memiliki 70 pelajar Alkitab! Dia tidak bisa memandu mereka semua, jadi dia mengoper sebagian kepada saudara-saudari di sidang. Sekarang, banyak dari mereka sudah ikut berhimpun. Para malaikat pasti sangat senang bekerja sama dengan saudara-saudari seperti Sara, yang berupaya sebisa-bisanya dalam pekerjaan pengabaran!

PARA MALAIKAT BERTEKUN

11. Bagaimana para malaikat yang setia menjadi teladan dalam hal ketekunan?

11 Para malaikat yang setia menjadi teladan dalam hal ketekunan. Selama ribuan tahun, mereka menyaksikan ketidakadilan dan berbagai hal yang buruk. Misalnya, mereka melihat Setan dan banyak malaikat lain yang tadinya melayani bersama mereka memberontak terhadap Yehuwa. (Kej. 3:1; 6:​1, 2; Yud. 6) Alkitab juga pernah menceritakan tentang seorang malaikat setia yang harus melawan roh jahat yang sangat kuat. (Dan. 10:13) Dan, sepanjang sejarah manusia, para malaikat melihat bahwa hanya sedikit orang yang mau melayani Allah Yehuwa. Meski begitu, mereka terus melayani Yehuwa dengan bersukacita dan bersemangat. Mereka tahu bahwa pada waktu yang tepat, Yehuwa akan menyingkirkan semua ketidakadilan.

12. Apa yang bisa membantu kita bertekun?

12 Bagaimana kita bisa meniru ketekunan para malaikat? Meskipun kita mungkin menyaksikan ketidakadilan, kita yakin bahwa Yehuwa akan menyingkirkan semua hal buruk pada waktu yang tepat. Jadi, seperti para malaikat yang setia, kita tidak akan ”menyerah dalam melakukan apa yang baik”. (Gal. 6:9) Yehuwa juga sudah berjanji untuk membantu kita bertekun. (1 Kor. 10:13) Kita bisa berdoa meminta kuasa kudus-Nya, yang akan menghasilkan kesabaran dan sukacita. (Gal. 5:22; Kol. 1:11) Bagaimana kalau Saudara menghadapi tentangan? Percayalah kepada Yehuwa sepenuhnya, dan jangan takut. Dia akan selalu mendukung dan menguatkan Saudara.—Ibr. 13:6.

PARA MALAIKAT BERUPAYA MENJAGA SIDANG TETAP BERSIH

13. Apa tugas istimewa para malaikat selama hari-hari terakhir? (Matius 13:​47-49)

13 Selama hari-hari terakhir, para malaikat mendapat tugas yang istimewa dari Yehuwa. (Baca Matius 13:​47-49.) Ada jutaan orang dari berbagai latar belakang yang tertarik untuk mendengar kabar baik. Di antara mereka, ada yang berupaya untuk menjadi orang Kristen sejati, tapi ada juga yang tidak. Para malaikat diberi tugas untuk ”memisahkan orang jahat dari antara orang benar” supaya sidang bisa tetap murni. Ini bukan berarti semua orang yang berhenti belajar Alkitab dengan umat Allah tidak akan bisa kembali. Itu juga bukan berarti sidang akan bebas dari masalah. Tapi, kita bisa yakin bahwa para malaikat berupaya keras untuk menjaga sidang tetap bersih.

14-15. Bagaimana kita bisa meniru upaya para malaikat untuk menjaga sidang tetap bersih? (Lihat juga gambar.)

14 Bagaimana kita bisa meniru upaya para malaikat untuk menjaga sidang tetap bersih? Pertama-tama, kita perlu memperhatikan kerohanian kita sendiri. Untuk itu, kita harus berupaya menjaga hati kita dengan memilih pergaulan yang baik dan menolak pengaruh yang buruk. (Mz. 101:3) Kita juga bisa membantu rekan seiman kita untuk tetap setia kepada Yehuwa. Misalnya, bagaimana kalau ada rekan seiman yang melakukan dosa serius? Karena kita menyayangi dia, kita akan meminta dia berbicara dengan para penatua. Kalau dia tidak mau, kitalah yang akan memberi tahu para penatua. Kita ingin rekan seiman kita yang sedang sakit secara rohani mendapat bantuan secepatnya!—Yak. 5:​14, 15.

15 Sayangnya, beberapa orang yang melakukan dosa serius harus dikeluarkan dari sidang. Kalau itu yang terjadi, kita tidak akan bergaul lagi dengan mereka.d (1 Kor. 5:​9-13) Hasilnya, sidang bisa tetap bersih. Selain itu, kalau kita tidak bergaul dengan orang yang dikeluarkan, kita sebenarnya berbaik hati kepada mereka. Itu bisa membuat mereka sadar bahwa mereka perlu kembali kepada Yehuwa. Dan sewaktu mereka kembali, kita pasti bersukacita, sama seperti Yehuwa dan para malaikat-Nya.—Luk. 15:7.

Beberapa gambar: 1. Dua saudari duduk di kursi taman sambil minum kopi. Salah satu saudari berbicara, tapi yang satu lagi buang muka. 2. Saudari yang berbicara di gambar sebelumnya menemui dua penatua di Balai Kerajaan.

Apa yang perlu kita lakukan kalau kita tahu ada rekan seiman yang melakukan dosa serius? (Lihat paragraf 14)e


16. Apa saja yang ingin Saudara tiru dari para malaikat?

16 Yehuwa sudah memberi kita kesempatan untuk belajar tentang para malaikat dan bekerja sama dengan mereka. Ini benar-benar suatu kehormatan! Jadi, mari kita meniru teladan bagus mereka: kerendahan hati mereka, kasih mereka kepada orang-orang, ketekunan mereka, dan upaya mereka untuk menjaga sidang tetap bersih. Dengan begitu, kita bisa terus menjadi bagian dari keluarga Yehuwa dan melayani Dia selamanya.

BAGAIMANA KITA BISA MENIRU PARA MALAIKAT YANG . . .

  • rendah hati?

  • mengasihi orang-orang?

  • berupaya menjaga sidang tetap bersih?

NYANYIAN 123 Setia dan Tunduk pada Pengaturan Allah

a Dari ratusan juta malaikat, hanya dua yang namanya disebutkan di Alkitab, yaitu Mikhael dan Gabriel.—Dan. 12:1; Luk. 1:19.

b Untuk membaca lebih banyak pengalaman, buka Indeks Publikasi Menara Pengawal, di bawah judul ”Malaikat”, di bagian ”mendapat bimbingan malaikat (contoh)”.

c Nama telah diubah.

d Seperti yang dijelaskan di Laporan Badan Pimpinan 2024 (Bagian 2), kalau orang yang dikeluarkan dari sidang datang berhimpun, para penyiar bisa menggunakan hati nurani mereka yang dilatih Alkitab untuk memutuskan apakah mereka akan menyambut dan menyapa dia dengan singkat.

e PENJELASAN GAMBAR: Seorang saudari meminta temannya berbicara kepada para penatua. Setelah beberapa waktu, temannya tidak melakukannya. Jadi, saudari itulah yang memberi tahu para penatua.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan