Mengamati Dunia
Refleks yang Menyelamatkan Kehidupan
Apakah mungkin dapat terus hidup walaupun sudah lama tenggelam? Ya, berkat refleks yang menyelamatkan kehidupan yang dikenal sebagai ”refleks menyelam dari binatang menyusui”, demikian menurut New York Daily News. Dr. Martin Nemiroff, seorang peneliti dari Universitas Michigan, telah menemukan bahwa manusia memiliki ”mekanisme” yang sama yang memungkinkan anjing laut bertahan lama di bawah permukaan air. Sebelumnya, menurut pendapat orang, otak akan mati jika tidak mendapat oksigen selama lebih dari empat menit. Tetapi, jika seseorang tenggelam di air yang bersuhu kurang dari 70 derajat Fahrenheit, refleks ini mulai bekerja, memperlambat aliran darah ke seluruh bagian tubuh, kecuali ke otak. Ini menjelaskan mengapa gadis cilik berusia tiga tahun baru-baru ini bertahan hidup meskipun tenggelam selama 40 menit. Jika korban segera disadarkan dengan pernapasan buatan setelah ia ditarik dari air, otak dan tubuh dapat dihidupkan kembali. Kata orang, pada anak-anak refleks bekerja lebih baik dibandingkan pada orang dewasa.
Dilema Anjing di Meksiko
Lalu lintas, kabut, kepadatan penduduk bukan satu-satunya problem di Meksiko City. Menurut Dr. Angellini de la Garza, seorang pejabat dari Departemen Urusan Kesehatan Masyarakat, ada lebih dari satu juta anjing di Meksiko City, dan jumlahnya terus meningkat dengan kecepatan 20% per tahun! 200.000 anjing tambahan yang tunawisma berkeliaran di jalan-jalan di kota, dan dianggap penular rabies yang potensial dan penyakit lainnya. Rata-rata 12.000 anjing dilenyapkan dari kota setiap tahun dalam usaha mengurangi jumlah mereka. Tetapi para penangkap anjing sering menjadi sasaran dari serbuan orang-orang yang tidak setuju dengan pembunuhan binatang, dan mengalami kekerasan berupa penghinaan, dilempari batu, dipukuli dengan tongkat atau bahkan diserang dengan senjata api.
Bayi yang Cerdas
Apakah bayi memiliki IQ? Penelitian yang tidak resmi menyingkapkan memang demikian. Dengan menguji jangka waktu kesanggupan bayi untuk memperhatikan, para peneliti menyatakan bahwa mereka dapat mengukur IQ dari bayi-bayi yang sekurang-kurangnya berusia enam bulan, Detroit News melaporkan. Menurut mereka angka-angka ini sangat cocok dengan angka-angka dari standar pengujian IQ yang diterapkan pada anak-anak berusia empat atau lima tahun. Marc Bornstein dari Universitas New York menunjukkan bahwa bayi-bayi yang dirangsang kesanggupan belajarnya oleh orangtua mereka, memiliki IQ yang lebih tinggi dari pada yang kurang dirangsang.
Pengguguran Kandungan oleh Kaum Remaja
Amerika Serikat memiliki ”angka kehamilan tertinggi di antara kaum remaja yang belum kawin dari bangsa industri manapun”, kata sebuah artikel pada Medical Aspects of Human Sexuality. Kira-kira dua pertiga di antaranya melahirkan. Sepertiganya mengakhiri kehamilan dengan pengguguran kandungan. Dari 450.000 pengguguran kandungan yang dilakukan oleh kaum remaja, kira-kira 15.000 dilakukan oleh gadis-gadis di bawah usia 15 tahun. Banyak gadis muda memilih berulang kali menggugurkan kandungan sebagai bentuk kontrasepsi (mencegah kehamilan), kata artikel itu. Statistik menunjukkan bahwa kaum remaja harus mempertanggungjawabkan 28% dari semua pengguguran kandungan yang dilakukan di Amerika Serikat.