PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g89_No29 hlm. 13-15
  • Mengapa Saya Harus Mengerjakan Semua Tugas Rumah Tangga Itu?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Saya Harus Mengerjakan Semua Tugas Rumah Tangga Itu?
  • Sedarlah!—1989 (No. 29)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Bantuan Anda Penting
  • Mengembangkan Kekuatan Watak
  • Menyesuaikan Diri
  • Menyenangkan Allah dengan Pekerjaan Anda
  • Pentingnya Tugas di Rumah
    Sadarlah!—2017
  • Bertanggung Jawab
    Sadarlah!—2019
  • Bagaimana agar Aku Dipercaya Orang Tuaku?
    Pertanyaan Anak Muda
  • Menyenangkan Hati Orang Tua Anda
    Membina Keluarga Bahagia
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1989 (No. 29)
g89_No29 hlm. 13-15

Kaum Remaja Bertanya . . .

Mengapa Saya Harus Mengerjakan Semua Tugas Rumah Tangga Itu?

”Merapikan kamar saya? Mengapa? Saya tidak merasa terganggu. Bagaimanapun juga, kamar itu akan berantakan lagi dalam beberapa hari.”—Stephanie, umur 15.

”Bila tugas-tugas rumah tangga yang ibu berikan kepada saya menyita waktu saya sepanjang siang, saya merasa telah bekerja cukup berat. Kemudian saya berhenti dan berpikir. Ibu bekerja ’nonstop’ sepanjang hari dan setiap hari. Saya menyadari bahwa hal itu berat juga bagi dia.”—Steven, umur 15.

PERASAAN kaum remaja terhadap tugas rumah tangga berbeda-beda dari rela bekerja sama sampai menolak mentah-mentah. Anda sendiri mungkin merasa agak kesal bila diminta menggunakan waktu luang anda untuk sesuatu yang ”menjemukan” seperti tugas membersihkan dan mencuci. Walaupun demikian, tidak soal apakah anda memandang tugas rumah tangga sebagai selingan yang menyenangkan atau gangguan yang menjengkelkan, hal itu penting untuk kelancaran rumah tangga. Bila anggota-anggota keluarga tidak bersedia bekerja sama dalam hal-hal demikian, akan timbul kesulitan dan ketegangan.

Mengapa Bantuan Anda Penting

Anda mungkin merasa sulit untuk percaya bahwa sesuatu yang membosankan seperti membuang sampah bisa begitu penting. Namun, bahkan tugas-tugas rumah tangga yang rutin juga penting, karena hal itu membuat suasana rumah menyenangkan dan membantu agar benda-benda yang berharga tetap dalam keadaan baik. Dalam bukunya Moi, ta mère (Saya, Ibu Anda) pengarang Perancis Christiane Collange menekankan hal ini dengan sedikit humor, ”Memang membosankan untuk menyimpan barang-barang dan merawatnya. Tetapi jika anda melalaikan mereka, mereka akan membalas dendam dengan menjadi kotor, pecah, atau hilang.”

Kerja sama anda yang pengasih juga dapat meringankan beban orang-tua anda, yang sering kali harus bekerja sepenuh waktu atau penggal waktu. Dengan membantu di rumah, anda bahkan dapat lebih mengerti orang-tua anda. Bagaimana demikian? Dominic yang berumur enam belas tahun, yang tinggal dekat Paris, menjelaskan, ”Baru setelah anda membantu orang-tua, anda mulai mengerti mengapa mereka lelah. Bila anda telah bekerja beberapa jam, anda dapat menempatkan diri pada keadaan mereka dan mengerti bahwa mereka benar-benar lelah.” Juga, percayalah, bahwa orang-tua akan menghargai dukungan anda!

Mengembangkan Kekuatan Watak

Tugas-tugas rumah tangga dapat juga dianggap sebagai pelajaran dalam kehidupan, latihan sehari-hari dalam hal penguasaan diri. Memang, manfaatnya tidak selalu segera tampak. Tetapi ingat, upaya anda untuk memikul tanggung jawab akan mendatangkan manfaat dalam kehidupan di kemudian hari. Seperti Alkitab katakan, ”Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.”—Ratapan 3:27.

Ya, anda perlu mengembangkan kekuatan watak anda, kepribadian yang sanggup menahan tekanan dari kehidupan orang dewasa. Maka sebaiknya anda mulai sedini mungkin dengan memupuk kebiasaan bekerja yang baik yang akan memungkinkan anda untuk mandiri —sekalipun itu berarti harus mengurangi waktu untuk santai.

Stéphanie mengakui, ”Saya biasanya tidak menyukai pekerjaan rumah tangga. Saya akan mengatakan kepada diri sendiri, ’Jika anda tidak mau, jangan kerjakan.’ Tetapi pandangan saya telah berubah. Saya sekarang menyadari bahwa membantu di rumah mengajar saya untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, dan itu akan sangat bermanfaat bagi saya di kemudian hari.”

Jika anda seorang anak laki-laki, jangan kesal apabila orang-tua menyuruh anda melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anak perempuan, atau hal yang sebaliknya jika anda seorang perempuan. Orang-tua anda mungkin berpikir ada baiknya memperluas pelatihan anda. Di kemudian hari, bila anda sudah dewasa dan mandiri, anda akan merasa senang karena telah menguasai sejumlah ketrampilan di rumah. Selain itu, bukan hal yang memalukan bila seorang anak laki-laki tahu cara menjahit kancing baju atau seorang gadis bisa memakukan paku pada dinding! Menarik sekali, catatan Alkitab di Yohanes 21:9-12 menunjukkan bahwa Yesus Kristus memasak untuk murid-muridnya, suatu tugas yang biasanya dilakukan oleh wanita pada zaman dulu.—Bandingkan Amsal 31:15.

Menyesuaikan Diri

”Walaupun saya sudah berupaya, orang-tua saya tidak pernah puas,” keluh beberapa remaja yang frustrasi. Problemnya mungkin adalah, orang-tua dan anak-anak tidak sependapat. Dalam bukunya L’autorité des parents dans la famille (Kekuasaan orang-tua!), John Rosemond memberikan komentar berikut yang tepat, ”Apa artinya ’membersihkan’ kamar? Orang-tua pikir anak-anak mereka tahu, tetapi gagasan seorang anak tentang ’bersih’ tidak pernah sama dengan orang-tua . . . Jika tugas tertentu harus dikerjakan setiap hari, suatu daftar hal-hal yang harus dikerjakan akan mencegah perbantahan yang tak perlu. Peraturan yang ditetapkan dengan jelas selalu lebih mudah ditaati.”

Bantuan yang dibutuhkan orang-tua anda pada umumnya dapat dibagi dalam dua kategori: (1) pekerjaan untuk keluarga pada umumnya, seperti, menata atau membersihkan meja makan, mencuci piring, membersihkan rumah, memasak, belanja, membersihkan tong sampah, memelihara taman rumah; (2) pekerjaan pribadi, seperti merapikan tempat tidur anda, membereskan kamar anda, menyimpan pakaian anda, dan menyemir sepatu anda. Jika anda tidak tahu pasti apa yang diharapkan orang-tua dalam mengerjakan hal tersebut di atas, mintalah petunjuk yang spesifik, bahkan suatu daftar kalau perlu. Ingat bahwa sering kali lebih banyak waktu dihabiskan untuk mempertengkarkan tugas-tugas rumah tangga daripada waktu yang mungkin dibutuhkan untuk mengerjakannya! Seperti dikatakan dua remaja Perancis, Come dan Dominic, ”Makin sedikit pekerjaan yang kami lakukan, makin sedikit yang ingin kami lakukan, dan makin banyak keluhan yang kami buat untuk mengerjakan itu.” Maka lebih cepat anda melakukan tugas-tugas di rumah, lebih senang setiap orang jadinya.

Tetapi apa yang dapat dilakukan jika anda merasa orang-tua anda menuntut sesuatu yang mustahil dari anda dan hanya sedikit dari saudara laki-laki dan perempuan anda? Anda punya rasa keadilan yang kuat dan merasa marah. Maka mengapa tidak mencari waktu yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati dengan orang-tua anda? Anda mungkin akan menyadari bahwa saudara laki-laki dan perempuan anda tidak memiliki waktu sebanyak anda, karena memiliki lebih banyak tugas sekolah dan jam sekolah yang lebih panjang, atau bahwa anda anak yang paling sehat dan paling kuat. Apakah perlu marah jika demikian halnya?

Bagaimana jika anda merasa tugas-tugas di rumah mengambil waktu terlalu banyak? Maka hitunglah waktu yang anda gunakan untuk menonton televisi, mendengarkan musik favorit anda atau membaca! Mungkin apa yang perlu anda lakukan adalah mengorganisasi kembali cara anda menggunakan waktu anda.

”Semua itu dimulai,” kata Steven, ”sewaktu orang-tua meminta saya membereskan kamar saya dan mencuci piring.” Steven merasa ini suatu beban. Tetapi ia akhirnya menyadari bahwa dengan mengatur waktunya secara tepat, ia dengan mudah dapat mengerjakan tugasnya.

Menyenangkan Allah dengan Pekerjaan Anda

Dengan membantu di rumah, anda menghormati orang-tua anda seperti yang dilakukan anak-anak Israel dan kaum remaja pada zaman Alkitab. Putri Laban, Rahel, misalnya, menjaga kawanan domba ayahnya. Demikian juga, putri-putri Rehuel, atau Yitro, memiliki tanggung jawab menimba air bagi kawanan domba—pekerjaan yang membosankan dan berat. (Kejadian 29:9; Keluaran 2:16) Anak laki-laki juga mendapat pelatihan yang praktis, Yesus pasti belajar keahlian bertukang kayu dari ayah angkatnya, Yusuf.—Matius 13:55; Markus 6:3.

Seperti pada zaman dulu, berkat-berkat dapat diperoleh bila anda dengan senang hati membantu orang-tua anda. Pertimbangkan kisah Alkitab tentang Ribka. Sewaktu hamba Abraham minta minum, Ribka segera menanggapi. Ia tidak hanya memberi hamba itu minum tetapi juga dengan rela menawarkan untuk mengambil air bagi unta-untanya. Alkitab melaporkan bahwa ”berlarilah ia sekali lagi [”berulang kali”, NW] ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu”. (Kejadian 24:15-21) Ada sepuluh unta dalam kafilah itu. Jika kita ingat bahwa seekor unta dapat minum 19 sampai 26 liter air sehari, maka Ribka pasti harus menimba berpuluh-puluh liter air untuk memberi minum semua unta itu. Namun, kesediaannya untuk bekerja membawa berkat baginya. Ia dipilih menjadi istri Ishak dan ikut dalam pelaksanaan maksud-tujuan Yehuwa untuk menghasilkan Benih yang akan memberkati umat manusia!—Kejadian 22:18.

Percayalah bahwa bila anda ambil bagian dalam tugas-tugas rumah tangga, Allah juga akan senang dengan upaya anda yang sungguh-sungguh untuk ’menghormati orang-tua anda’.—Efesus 6:1, 2.

[Gambar di hlm. 14]

Sering kali, lebih banyak waktu dihabiskan untuk mempertengkarkan tugas-tugas rumah tangga daripada waktu yang mungkin dibutuhkan untuk mengerjakannya!

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan