PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 8/91 hlm. 11-13
  • Bila Barang-Barang Sukar Diatur Rapi

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bila Barang-Barang Sukar Diatur Rapi
  • Sedarlah!—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Mereka Tidak Bisa Menyingkirkannya Begitu Saja?
  • Dari Mana Harus Mulai
  • Yang Tidak Kelihatan—Dan di Dalam Lemari
  • Pandangan yang Seimbang Sehubungan Milik Pribadi
  • Karena Tidak Dapat Disimpan, Gunakan Sebaik-baiknya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Menangkan Perjuangan untuk Ruang Hidup!
    Sedarlah!—1991
  • Bagaimana Pandangan Anda tentang Harta Benda?
    Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
  • Rumah Bersih​—Peran Serta Kita Semua
    Sedarlah!—2005
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1991
g 8/91 hlm. 11-13

Bila Barang-Barang Sukar Diatur Rapi

LIHAT sekeliling rumah Anda. Apakah Anda kewalahan dengan tumpukan aneka barang? Apakah Anda malu apabila seorang teman mengintip lemari Anda? Apakah Anda sulit mencari benda tertentu karena benda tersebut tertimbun di bawah tumpukan sejumlah barang? Jika demikian, Anda tidak sendirian.

”Saya juga pada dasarnya seorang ’penyimpan’,” demikian pengakuan Ralph. Leon menambahkan, ”Saya tenggelam dalam setumpuk pakaian, surat kabar, buku-buku yang telah saya kumpulkan selama 15 tahun lebih.” ”Baru berpikir untuk merapikannya sudah membuat saya lelah sebelum mulai membereskan,” keluh seseorang lainnya.

Beberapa anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh tumpukan barang. Salah seorang di antaranya berkata, ”Seingat saya, saya selalu harus memberi tahu orang-orang tentang keadaan rumah saya ketika mereka pertama kali datang ke rumah saya. Saya mengatakan bahwa mereka boleh menyingkirkan apa saja supaya ada tempat untuk duduk.” Bahkan orang-orang dewasa mungkin enggan mengundang orang lain selain keluarga untuk datang berkunjung karena rumah mereka berantakan.

Sering kali orang-orang tidak menyadari begitu banyaknya barang-barang yang telah mereka simpan sampai mereka harus pindah rumah. Jika seseorang tidak membiasakan jadwal yang teratur untuk mengontrol tumpukan barang, pada waktu pindah rumah lebih banyak waktu—dan biaya—terbuang.

Namun bagi banyak orang, membereskan tumpukan barang tidak semudah membuang sampah. Sejumlah rintangan harus diatasi lebih dahulu.

Mengapa Mereka Tidak Bisa Menyingkirkannya Begitu Saja?

Untuk beberapa waktu, seorang psikolog bernama Lynda W. Warren dan pekerja sosial klinik bernama Jonnae C. Ostrom mengasumsikan bahwa pengumpul aneka barang adalah orang-orang tua, yang hidup melewati Depresi tahun 1930-an. Mereka berpikir bahwa, menimbun banyak barang adalah ”sifat keeksentrikan yang jarang dan tak berbahaya”. Akan tetapi, setelah meneliti masalahnya, mereka melaporkan, ”Kami terkejut ketika menemukan generasi tikus [pack rat] yang lebih muda, yang lahir jauh setelah tahun 1930-an. . . . Kami sekarang percaya bahwa perilaku semacam itu bersifat umum dan, khususnya apabila ekstrem, ini dapat menimbulkan masalah bagi si tikus itu sendiri atau orang-orang di dekat mereka.”a

Sampai seberapa ekstremkah pengaruhnya? ”Ostrom telah menemukan perkawinan yang hancur akibat barang-barang yang berantakan,” demikian laporan majalah Health. Beberapa orang mendatangi penasihat profesional untuk mendapatkan bantuan. Sebenarnya, majalah Health menawarkan nasihat berupa organisasi pribadi ”dengan biaya konsultasi sebesar $1.000 [A.S.] per hari bagi orang-orang yang ingin mengatasi problem yang kian berkembang yaitu pekerjaan yang terus-menerus diingatkan oleh ibu kita, membersihkan kamar”.

Ini tidak berarti bahwa Anda memiliki masalah tumpukan aneka barang yang ekstrem seperti di atas. Namun, Anda boleh jadi merasa berat dalam mengatasi empat rintangan berikut ini, untuk tetap menyimpan barang-barang tersebut atau membuangnya:

◻ Siapa tahu akan dibutuhkan. (”Lebih baik disimpan daripada menyesal kemudian.”)

◻ Perasaan sentimental. (”Ini pemberian Tante Maria.”)

◻ Potensi harga. (”Suatu saat benda ini akan sangat berharga.”)

◻ Masih dapat dipakai atau belum begitu rusak. (”Benda ini masih bagus. Sayang rasanya kalau dibuang.”)

Hasilnya? Psychology Today mengatakan, ”Barang-barang akan terus menggunung, begitu pula problem yang ditimbulkannya.”

Jadi bagaimana Anda dapat mengendalikan tumpukan barang tersebut?

Dari Mana Harus Mulai

Ketika seorang wanita diminta untuk membayangkan bagaimana perasaannya kalau angin topan datang, menghancurkan semua barang kecuali sedikit milik pribadi, ia berkata, ”Yang paling saya rasakan kalau kehilangan segalanya adalah rasa lega—bebas dari barang-barang yang berantakan tanpa keinginan untuk menyeleksinya bahkan merelakannya.” Hal ini menggambarkan bahwa menyeleksi dan membuang barang dapat menjadi tantangan.

”Orang yang suka menumpuk barang memiliki dua problem,” kata seorang konsultan bernama Daralee Schulman. ”Barang-barang yang sudah ada di rumah, dan barang-barang yang dibawa masuk.” Sebaliknya dari membereskannya sekaligus, ia menyarankan untuk menggunakan sedikitnya 15 menit sehari untuk mengatur satu bagian saja. Ini jauh lebih efektif untuk mengurus tumpukan barang yang ada di dalam rumah. Namun bagaimana dengan ”barang-barang yang dibawa masuk”?

Sebelum membeli barang apa pun untuk rumah Anda, tanyakan diri Anda sendiri, ’Apakah saya benar-benar membutuhkannya? Di mana benda ini akan saya letakkan? Apakah saya akan menggunakannya?’ Daralee Schulman menyatakan bahwa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam itu, ”75 persen barang yang Anda taksir, tidak jadi Anda beli”.

Di kantor pusat dan kantor-kantor cabang Lembaga Menara Pengawal, semua pekerja dituntut untuk menjaga kamar mereka bebas dari onggokan barang-barang dan membatasi benda-benda dekorasi pada tiap bagian perabot hanya dua atau tiga keping. Ini memudahkan pembersihan dan lebih enak dipandang mata. Berbagai kertas, majalah, buku, tas, alat musik, alat olahraga, pakaian, sampah dan barang-barang lainnya, tidak boleh dibiarkan tergeletak di lantai. Sesungguhnya, tak satu benda pun berada di lantai kamar selain perabot kamar. Hal ini tentu saja menjadi contoh untuk siapa pun yang mendambakan lingkungan yang tidak berantakan.

Yang Tidak Kelihatan—Dan di Dalam Lemari

”Pada suatu hari saya mendapati, bahwa saya dapat merapikan apartemen saya,” kata Joan, ”tetapi lemari-lemari selalu merupakan bencana.” Beberapa orang menjadikan lemari sebagai tempat pembuangan, tempat yang mudah untuk menyembunyikan barang-barang yang bertumpuk. Masalahnya akan bertambah buruk seraya semakin banyak barang ditambahkan ke dalam ruangan yang ukurannya tetap.

Dapatkah lemari Anda mendapat keleluasaan dari tumpukan barang yang terus bertambah? Majalah Good Housekeeping menyarankan, ”Sistem pengaturan isi lemari dapat meliputi bermacam-macam barang dan aksesori yang ukurannya cocok dengan ruangan yang tersedia. Manfaatkan ini untuk mengatasi masalah penyimpanan barang di rumah Anda.” Maka janganlah menjadikan lemari Anda tempat penampungan barang-barang yang tak terpakai. Jagalah agar tetap rapi dan tidak dijejali banyak barang.

Pandangan yang Seimbang Sehubungan Milik Pribadi

”Barang-barang milik pribadi adalah cermin diri saya, mereka adalah sebagian diri saya,” kata seorang wanita. ”Perhiasan saya adalah hal yang menyenangkan,” kata yang lain menambahkan. ”Saya amat menyukai berbagai cincin dan kalung.” Namun seorang wanita lain mengatakan, ”Inilah saya—benda-benda ini adalah kepribadian saya dan Anda tak boleh membuangnya!”

Sebaliknya, Kristus Yesus menyatakan, ”Kehidupan seseorang tidak dibuat aman oleh apa yang ia miliki, bahkan apabila ia memiliki lebih daripada yang ia butuhkan.”—Lukas 12:15, The Jerusalem Bible.

Jadi, Alkitab menganjurkan pandangan yang seimbang terhadap barang-barang milik seseorang. Alkitab juga menandaskan ketertiban, dengan membuatnya salah satu syarat bagi mereka yang melayani sebagai penatua di sidang.—1 Timotius 3:2, NW.

Mengapa tidak mulai menerapkan beberapa saran di atas terhadap barang-barang yang bertumpuk di rumah Anda? Dengan upaya setiap hari dan pandangan yang seimbang terhadap barang-barang milik Anda, masalah tumpukan barang dapat diatasi.

[Catatan Kaki]

a Seorang ”pack rat” adalah orang yang menimbun barang-barang yang tak dibutuhkan. Ia dinamai sesuai dengan binatang pengerat berbulu lebat dan berekor (yang dikenal sebagai tikus kayu). Pipinya memiliki kantong penampung yang dapat menimbun makanan dan aneka benda lainnya. Seorang kolektor mengumpulkan barang-barang tertentu saja, sedangkan seorang tikus akan menimbun segala macam barang dan jarang menggunakannya.

[Kotak/Gambar di hlm. 12]

Sortir dan Singkirkan

Berikut ini beberapa saran yang membantu sehubungan jenis barang tertentu yang dapat dengan mudah bertumpuk di rumah Anda jika Anda tidak hati-hati.

Bahan bacaan: Apakah Anda merasa sayang untuk menyingkirkan majalah-majalah tua atau surat-surat kabar? Apakah judulnya menarik perhatian Anda, menyebabkan Anda berkata pada diri sendiri, ’Kapan-kapan saya akan membacanya lagi’? Daripada menyimpan seluruh majalah atau surat kabar, lebih baik gunting artikel yang tampak menarik dan letakkan dalam map ”Untuk Dibaca”. Jika artikel tersebut tidak sempat dibaca—mungkin selama beberapa minggu—singkirkan saja.

Pakaian: Apakah isi lemari pakaian Anda semakin membengkak setiap tahun, namun Anda tidak mengenakan separuh pakaian yang Anda miliki? Beberapa orang mengatakan pada diri sendiri, ”Saya akan tampak menarik dengan pakaian ini—setelah berat badan saya turun lima kilogram.” Ini menjadi alasan untuk menahan apa pun yang ada di dalam lemari. Untuk mencegah timbunan pakaian ini, jika sesuatu tidak dipakai selama satu tahun, letakkan di suatu kotak ”Ragu-Ragu”. Kemudian, jika itu masih belum dipakai selama waktu yang singkat, berikan kepada orang lain atau singkirkan saja.

Surat: Bereskan surat setiap hari. Surat-surat pribadi dan surat-surat lain yang ingin Anda simpan, hendaknya dipisahkan di tempat tertentu. Anda dapat menyediakan satu map untuk satu bulan dan singkirkan isinya setelah satu tahun untuk tempat surat pada bulan yang baru. Prinsipnya adalah mengarsip bukannya menimbun. Jika Anda menerima banyak selebaran iklan, segera putuskan apakah Anda akan membutuhkannya. Jika tidak, singkirkan saja. Jika masih belum juga diputuskan, letakkan dalam sebuah kotak ”Ragu-Ragu” selama satu minggu. Jika ternyata tidak dibutuhkan, singkirkan saja.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan