PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/7 hlm. 30-31
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Inflasi Satu Juta Persen
  • Kegiatan Keagamaan
  • Tidur Bersama Bayi
  • Paus Mendukung Pekerjaan dari Rumah ke Rumah
  • Anak-Anak yang Kejam
  • Kelaparan Melanda Sebagian Besar di Antara Umat Manusia
  • Larangan Merokok Ditingkatkan
  • Kebudayaan Karaoke
  • Situasi Hak Asasi Manusia: ”Memprihatinkan”
Sedarlah!—1994
g94 8/7 hlm. 30-31

Mengamati Dunia

Inflasi Satu Juta Persen

Tingkat inflasi di Republik Federal Yugoslavia meningkat satu juta persen pada bulan Desember 1993, menurut Biro Statistik Federal di negara itu. Biaya hidup adalah 2.839 kali lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan 6 triliun kali lebih tinggi dibandingkan awal tahun tersebut. Sebagai akibatnya, uang yang baru dicetak menjadi tidak bernilai pada hari uang itu dikeluarkan. Untuk mengatasinya, bank sentral telah melakukan sanering terhadap nilai dinar. Dalam hanya tiga bulan, 5 triliun dinar menyusut nilainya menjadi hanya 5 dinar.

Kegiatan Keagamaan

Pada sebuah survei, lebih dari 90 persen orang Amerika mengatakan bahwa mereka percaya kepada Allah, dan lebih dari 40 persen mengaku menghadiri kebaktian-kebaktian gereja setiap minggu. Suatu pol Gallup tahun 1992 memperlihatkan bahwa 45 persen penganut Protestan di Amerika Serikat dan 51 persen orang Katolik menghadiri gereja pada minggu-minggu tertentu. Akan tetapi, penelitian baru memperlihatkan bahwa lebih banyak orang lagi mengaku sebagai orang beragama dan sebagai hadirin gereja yang tetap tentu dibandingkan keadaan yang sebenarnya. Menurut sebuah tim peneliti, hanya 20 persen penganut Protestan dan 28 persen penganut Katolik yang benar-benar menghadiri gereja setiap minggu. Tim lainnya telah mendapati bahwa hanya 36 juta orang Amerika dewasa—19 persen—dengan teratur menjalankan agama mereka dan bahwa hampir sepertiga orang Amerika berusia di atas 18 tahun memiliki penampilan yang seluruhnya duniawi. ”Meskipun agama menyebar ke tanah Amerika, hanya segelintir orang yang menganggapnya serius,” kata Newsweek. ”Setengah populasi Amerika mengaku menganut suatu agama yang tidak memberikan pengarahan terhadap sikap atau perilaku mereka.”

Tidur Bersama Bayi

”Kita bukan hanya akan menurunkan tingkat SIDS (Sudden Infant Death Syndrome atau Sindroma Kematian Bayi Mendadak), namun kita akan membesarkan bayi-bayi yang lebih sehat dan lebih bahagia jika para ibu melakukan satu hal saja: membawa bayi ke tempat tidur mereka untuk tidur bersama mereka selama tahun pertama, sebaliknya daripada mengasingkan mereka di boks mereka sendiri,” kata James McKenna, profesor di Pomona College di California. Tidur disertai kontak dengan orang-tua ”membantu mengatur psikologi bayi sepanjang malam”, demikian laporan The Dallas Morning News. Tes-tes telah menegaskan bahwa apabila bayi tidur di sebelah ibunya, ’pola pernapasan sang bayi, detak jantungnya dan tahap tidurnya akan mengikuti pola dari ibunya’. Dan karena ibu dan anak biasanya berhadapan satu sama lain, bayi dapat mudah memperoleh makanan kapan saja ia mau. ”Bayi-bayi yang sendirian di dalam boks menderita kekurangan daya sensor,” kata Mr. McKenna. ”Kami berpikir bahwa hal ini dapat mengarah kepada kurangnya pengembangan intelektual yang penting dan mungkin akan menghasilkan kondisi yang lebih riskan daripada risiko SIDS.” Statistik memperlihatkan bahwa di negara-negara yang para bayi biasanya tidur dengan ibunya, tingkat SIDS jauh lebih rendah.

Paus Mendukung Pekerjaan dari Rumah ke Rumah

Sebagai sambutan atas desakan Yohanes Paulus II, sejumlah penganut gerakan Neo-Katekumenal Katolik telah setuju untuk mengabar dari rumah ke rumah dan di jalan-jalan Roma dan sekitarnya. Sebagaimana dilaporkan surat kabar La Repubblica, ”saingan yang banyak-omong dari Saksi-Saksi Yehuwa” ini akan ”menceritakan riwayat kehidupan Yesus”. Kelompok pertama terdiri dari hanya 15 keluarga, namun paus berharap bahwa proyek ini ”mungkin menghasilkan buah yang limpah di mana-mana”. Mengapa muncul inisiatif baru ini? Hierarki Katolik menyadari bahwa ia ”telah kehilangan kesanggupan yang memikat, daya tarik keagamaannya”, kata Maria Macioti, dan paus menganjurkan gerakan demikian ”untuk memenangkan pertobatan melalui pendekatan emosional yang penuh kuasa”. Penulis Katolik Sergio Quinzio menambahkan, ”Ia seolah-olah tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan apa pun, harapan atau ilusi, bahwa salah satu cara mungkin jitu.”

Anak-Anak yang Kejam

Anak-anak yang membunuh, merampok, memperkosa, dan menyiksa didapati di banyak negeri dan insiden kekejaman dan kebrutalan kian meningkat. Jumlah pembunuhan yang dilakukan di Amerika Serikat oleh remaja di bawah usia 18 tahun meningkat 85 persen dalam lima tahun terakhir. Yang juga meresahkan adalah sikap semaunya yang diperlihatkan oleh banyak anak berandal. Apa yang menyebabkan perubahan ini? ”Masyarakat kita yang agresif, dengan standarnya yang merosot, telah membuat kekerasan menjadi hal yang dapat diterima,” kata majalah berita Jerman Der Spiegel. ”Ukuran yang jelas terhadap benar dan salah, baik dan buruk . . . benar-benar tidak dapat dikenali dewasa ini.” Ia menambahkan, ”Penjahat-penjahat muda juga menjadi korban. Mereka merupakan cermin diri dari dunia orang dewasa yang di dalamnya mereka bertumbuh. . . . Setiap anak yang berperilaku kejam telah mengamati dan menyerap sifat-sifat kejam yang tidak terbayangkan.” Melalui TV, anak-anak melihat ”kekejaman dari seluruh planet”. Mereka dipengaruhi oleh video yang berisi kekejaman, mainan komputer, dan lagu-lagu yang memuliakan pembunuhan dan tindak kekejaman lainnya. Acara TV mempropagandakan kekejaman sebagai cara yang logis untuk menyelesaikan persoalan dan mengatasi pertengkaran. ”Kita telah menjadi masyarakat yang tidak manusiawi,” kata profesor psikologi Stefan Schmidtchen, ”dan anak-anak kita sedang mengembangkan hal itu juga.”

Kelaparan Melanda Sebagian Besar di Antara Umat Manusia

Tidak pernah sebelumnya bumi menghasilkan begitu banyak bahan pangan untuk memberi makan umat manusia; namun, juga tidak pernah sebelumnya begitu banyak di antara umat manusia dilanda kelaparan. Kantor berita France-Presse melaporkan bahwa menurut statistik terbaru dari Bank Dunia, kelaparan mencengkeram kehidupan sekitar 1,13 miliar orang pada tahun 1990, lebih banyak daripada yang sudah-sudah. Kelaparan melanda hampir 30 persen orang yang hidup di negara-negara berkembang. Wilayah-wilayah dunia yang dilanda kelaparan paling parah adalah Asia selatan, tempat 562 juta orang menderita karena kelaparan (49 persen penduduk); Afrika, 216 juta (47,8 persen penduduk); Timur Tengah dan Afrika Utara, 73 juta (33,1 persen penduduk); dan Amerika Latin serta Karibia, 108 juta (25,2 persen penduduk). Angka-angka ini tidak termasuk miliaran orang yang menderita karena kekurangan gizi.

Larangan Merokok Ditingkatkan

Undang-undang baru yang menuntut peringatan spesifik tentang bahaya mengisap tembakau telah disahkan di Wilayah Ibukota Australia. Tertanggal 1 April 1994, semua kemasan rokok harus dibubuhi peringatan yang jelas terlihat seperti, ”Rokok Memautkan”, ”Kebiasaan Anda Merokok Dapat Membahayakan Orang Lain”, ”Merokok Menyebabkan Kecanduan”, dan ”Merokok Semasa Mengandung Merugikan Bayi Anda”. Menurut The Canberra Times, peringatan tersebut hendaknya berukuran tidak kurang dari 25 persen bagian muka kemasan rokok. Bagian belakang kemasan harus menyisakan sedikitnya sepertiga bagian untuk memuat pernyataan sebagai berikut, ”Asap tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Apabila asap tersebut diisap, zat-zat kimia ini dapat merusak paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok. Kanker paru-paru biasanya tumbuh dan menyebar sebelum sempat ketahuan. Dalam banyak kasus, ia membunuh dengan cepat. [Rokok] menewaskan hampir tiga kali jumlah orang yang tewas karena alkohol dan semua obat bius lainnya, bila digabungkan. Enam kali lebih banyak orang meninggal karena dampak merokok setiap tahun dibandingkan karena kecelakaan mobil.”

Kebudayaan Karaoke

Salah satu kata baru dalam Merriam Webster’s Collegiate Dictionary, edisi kesepuluh, adalah kata ”karaoke”. Kata ini mengacu kepada ”alat yang memutar iringan instrumental pada lagu-lagu pilihan yang digunakan untuk mengiringi si pemakainya bernyanyi” dan berasal dari kata bahasa Jepang kara, yang artinya ”kosong” dan oke, singkatan dari ”orkestra”. Alat ini memuaskan ego si pemakainya dengan membiarkan dia bernyanyi diiringi orkestra penuh. Untuk pertama kalinya di Jepang, karaoke diakui dalam ”buku panduan pendidikan” sebagai ”kegiatan kebudayaan”, dan sebagai yang terpopuler di bidang itu. Sungguh menakjubkan, 74 persen dari kelompok usia 19 hingga 29 tahun telah berpartisipasi di dalamnya selama periode satu tahun survei diadakan. Mengomentari perubahan mentalitas di kalangan orang-orang Jepang, Tetsuo Sakurai, profesor sosiologi, mengatakan dalam Manichi Daily News, ”Orang-orang sekarang berani menyatakan diri dengan bebas dan terbuka.”

Situasi Hak Asasi Manusia: ”Memprihatinkan”

”Respek terhadap hak asasi manusia sangat penting bagi keberadaan umat manusia di masa depan,” demikian pernyataan Ibrahima Fall, asisten sekretaris jendral hak asasi manusia di Konferensi Dunia untuk Hak Asasi Manusia yang disponsori PBB. ”Namun di banyak [negara],” katanya, ”tingkat pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut amat memprihatinkan.” World Conference on Human Right, sebuah selebaran berita, menegaskan sedikitnya setengah dari penduduk dunia menderita karena pelanggaran hak asasi manusia dewasa ini. Mr. Fall menambahkan, ”Kematian, kehancuran, diskriminasi, kemiskinan, penganiayaan, pemerkosaan, perbudakan, kelaparan serta eksploitasi dan bencana terhadap kehidupan menjadi kutukan sehari-hari bagi jutaan orang.” Yang lebih buruk lagi, kutukan itu menyebar karena ”masalah-masalah hak asasi”, demikian peringatan PBB, ”sedang meningkat dengan pesat”.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan