PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • si hlm. 91-94
  • Buku Alkitab Nomor 17​—Ester

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku Alkitab Nomor 17​—Ester
  • “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ISI BUKU ESTER
  • MENGAPA BERMANFAAT
  • Mordekhai dan Ester
    Buku Cerita Alkitab
  • Ia Bijaksana, Berani, dan Tidak Egois
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Pokok-Pokok Penting Buku Ester
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Ia Bijaksana, Berani, dan Tidak Egois
    Tirulah Iman Mereka
Lihat Lebih Banyak
“Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
si hlm. 91-94

Buku Alkitab Nomor 17​—Ester

Penulis: Mordekhai

Tempat Penulisan: Susan, Elam

Selesai Ditulis: ± 475 S.M.

Masa yang Ditinjau: 493–± 475 S.M.

1. Kisah apa yang dituturkan dalam buku Ester?

SINGKATNYA, ini adalah kisah mengenai Ahasyweros, raja Persia, yang menurut beberapa orang adalah Xerxes I. Istrinya yang tidak patuh yaitu Wasti digantikan oleh Ester, seorang wanita Yahudi, saudara sepupu Mordekhai. Haman orang Agag merencanakan agar Mordekhai dan semua orang Yahudi binasa, tetapi akhirnya ia digantung pada tiang buatannya sendiri, sedangkan Mordekhai naik pangkat menjadi perdana menteri dan orang Yahudi dibebaskan.

2. (a) Mengapa ada orang yang menyangsikan bahwa buku Ester terilham? (b) Dalam bentuk apa nama Allah ternyata digunakan dalam buku Ester?

2 Memang ada orang yang mengatakan bahwa buku Ester tidak terilham dan juga tidak bermanfaat tetapi hanya suatu dongeng yang indah. Mereka berpendapat demikian karena nama Allah tidak terdapat di dalam buku ini. Memang Allah tidak secara langsung disebutkan, dalam naskah Ibrani sebuah akrostik (serangkaian kata yang huruf-huruf awal atau akhir membentuk sebuah kata atau nama diri) dari Tetragramaton muncul empat kali secara terpisah, huruf-huruf pertama dari empat buah kata yang berurutan, membentuk YHWH (Ibrani, יהוה), atau Yehuwa. Huruf-huruf pertama ini secara istimewa ditonjolkan sedikitnya dalam tiga manuskrip Ibrani kuno dan dalam Masora ini ditandai dengan huruf-huruf merah. Juga, di Ester 7:5 rupanya terdapat akrostik dari ucapan ilahi ”Aku akan ternyata menjadi.”—Lihat catatan kaki NW mengenai Ester 1:20; 5:4, 13; 7:7, dan juga 7:5.

3. Peristiwa-peristiwa apa menunjukkan iman dan doa kepada Allah, dan peristiwa-peristiwa apa memberi kesan bahwa Allah mengatur jalannya peristiwa?

3 Dalam seluruh catatan nyata sekali bahwa Mordekhai mengakui dan juga menaati hukum Yehuwa. Ia menolak untuk membungkuk menghormati orang yang mungkin seorang Amalek; Allah telah menetapkan kebinasaan orang-orang Amalek. (Est. 3:1, 5; Ul. 25:19; 1 Sam. 15:3) Pernyataan Mordekhai dalam Ester 4:14 menunjukkan bahwa ia mengharapkan pembebasan oleh Yehuwa dan bahwa ia percaya akan bimbingan Allah dalam mengatur seluruh jalannya peristiwa. Sikap bersandar kepada Allah ditunjukkan pada waktu Ester bersama orang Yahudi lainnya, berpuasa selama tiga hari sebelum ia menghadap raja. (Est. 4:16) Bahwa Allah mengatur jalannya peristiwa juga disimpulkan dalam hal Ester menjadi kesayangan Hegai, pengawal para wanita, dan dalam hal raja tidak dapat tidur pada malam ketika ia minta untuk memeriksa berkas-berkas pemerintah dan mendapati bahwa Mordekhai belum mendapat penghormatan untuk jasa baik yang pernah ia lakukan. (Est. 2:8, 9; 6:1-3; bandingkan Amsal 21:1.) Kata-kata ”hal berpuasa dan meratap-ratap,” pasti memaksudkan berdoa.—Est. 9:31.

4. Bagaimana buku Ester dinyatakan autentik dan selaras dengan fakta?

4 Banyak fakta membuktikan bahwa buku Ester autentik dan berdasarkan fakta. Buku ini diakui oleh orang Yahudi yang menyebutnya Meghil·lahʹ, artinya ”gulungan; surat gulungan.” Rupanya buku ini dimasukkan ke dalam kanon Ibrani oleh Ezra, yang pasti akan menolak cerita dongeng. Sampai sekarang, orang Yahudi masih mengadakan perayaan Purim atau Undian, untuk memperingati pembebasan besar pada zaman Ester. Buku ini dengan sangat hidup menggambarkan kebiasaan dan adat istiadat Persia yang selaras dengan fakta-fakta sejarah yang diketahui dan penemuan-penemuan arkeologi. Misalnya, buku Ester dengan teliti melukiskan cara orang Persia menghormati seseorang. (6:8) Penggalian arkeologi telah mengungkapkan bahwa uraian mengenai istana raja seperti yang diberikan dalam buku Ester teliti sekali sampai kepada rincian terkecil.a—5:1, 2.

5. Ketelitian dalam hal apa memberi kesan bahwa kisah Ester memang asli, dan bahasanya cocok dengan jangka waktu mana?

5 Ketelitian ini juga nyata dalam kisah itu sendiri, dalam hal nama para pegawai istana dan pembantu-pembantunya disebutkan dengan saksama, bahkan nama sepuluh putra Haman. Silsilah Mordekhai dan Ester ditelusuri sampai kepada Kis dari suku Benyamin. (2:5-7) Berkas-berkas resmi dari pemerintah Persia beberapa kali disebutkan. (2:23; 6:1; 10:2) Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa Ibrani dari zaman yang kemudian, dengan banyak tambahan kata-kata dan ungkapan bahasa Persia dan Aramaik. Gaya bahasa ini sama seperti yang digunakan dalam buku Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, sehingga cocok benar dengan zaman ketika buku ini ditulis.

6. (a) Jangka waktu manakah yang ditetapkan untuk buku Ester? (b) Apa yang dikatakan oleh bukti-bukti mengenai penulis, serta tempat dan waktu penulisannya?

6 Diperkirakan bahwa peristiwa-peristiwa dalam buku Ester terjadi pada masa ketika kerajaan Persia yang kuat itu berada di puncak kejayaannya dan bahwa itu mencakup kira-kira 18 tahun dari pemerintahan Ahasyweros (Xerxes I). Jangka waktu ini, yang berlangsung hingga kira-kira tahun 475 S.M., dinyatakan oleh bukti dari sumber-sumber Yunani, Persia, dan Babel.b Mordekhai, saksi mata dan tokoh utama dalam drama ini, kemungkinan besar adalah penulis buku tersebut; kisah yang intim dan terinci memperlihatkan bahwa penulisnya pasti telah mengalami sendiri peristiwa-peristiwa tersebut di istana Susan.c Meskipun namanya tidak disebut dalam buku-buku lain dari Alkitab, tidak diragukan bahwa Mordekhai adalah tokoh sejarah yang betul-betul ada. Menarik sekali, sebuah naskah dengan tulisan paku yang tidak bertanggal telah ditemukan dan menurut A. Ungnad dari Jerman naskah itu menyebut tentang Mardukâ (Mordekhai?), seorang pejabat tinggi di istana Susa (Susan) selama pemerintahan Xerxes I.d Pastilah di Susan itulah Mordekhai menyelesaikan catatan peristiwa-peristiwa dari buku Ester segera sesudah itu terjadi, yaitu kira-kira pada tahun 475 S.M.

ISI BUKU ESTER

7. Krisis apa yang terjadi pada perjamuan makan Ahasyweros, dan akibatnya raja mengambil tindakan apa?

7 Ratu Wasti dipecat dari kedudukannya (1:1-22). Waktu itu adalah tahun ketiga dari pemerintahan Ahasyweros. Selama 180 hari ia mengadakan jamuan yang amat besar bagi pejabat-pejabat kerajaan, memperlihatkan kepada mereka kekayaan dan kejayaan kerajaannya. Kemudian, diadakan suatu pesta besar selama tujuh hari bagi seluruh rakyat di Susan. Pada waktu yang sama, Wasti sang permaisuri mengadakan perjamuan untuk kaum wanita. Raja membanggakan kekayaan dan kejayaannya dan, dalam keadaan gembira karena anggur, ia memanggil Wasti untuk datang dan memperlihatkan kecantikannya kepada rakyat dan para pangeran. Ratu Wasti terus-menerus menolak. Atas nasihat pejabat-pejabat istana, yang mengatakan bahwa contoh buruk ini dapat menyebabkan raja hilang muka di seluruh wilayah kerajaan, Ahasyweros menyingkirkan Wasti sebagai ratu dan menyiarkan dokumen-dokumen yang memerintahkan kaum istri agar ”memberi hormat kepada suami mereka” dan setiap suami agar ”menjadi kepala dalam rumah tangganya.”—1:20, 22.

8. (a) Bagaimana jalannya peristiwa hingga Ester menjadi ratu? (b) Komplotan apa digagalkan oleh Mordekhai, dan catatan apa yang dibuat mengenai hal itu?

8 Ester menjadi ratu (2:1-23). Belakangan, baginda raja menunjuk petugas-petugas untuk mencari gadis-gadis yang paling cantik di seluruh 127 propinsi kerajaan dan membawa mereka ke Susan, tempat mereka dipersiapkan dengan perawatan kecantikan untuk dibawa ke hadapan raja. Di antara wanita-wanita muda yang dipilih terdapat Ester. Ester seorang gadis Yahudi yang yatim piatu, ”elok perawakannya dan cantik parasnya,” yang dibesarkan oleh saudara sepupunya Mordekhai, seorang pegawai di istana Susan. (2:7) Nama Yahudi dari Ester adalah Hadasa yang artinya bunga mur [bahasa Inggris, ”Myrtle”]. Hegai, pengawal para wanita, senang kepada Ester dan memberinya perawatan yang istimewa. Tidak seorang pun tahu bahwa Ester seorang Yahudi, karena Mordekhai telah menyuruhnya merahasiakan hal ini. Wanita-wanita muda itu dibawa menghadap raja secara bergilir. Ia memilih Ester sebagai ratunya yang baru, dan suatu perjamuan diadakan untuk merayakan penobatannya. Tidak lama setelah itu, Mordekhai mendengar mengenai suatu komplotan yang mau membunuh raja, dan ia menyuruh Ester memberi tahu hal itu kepada raja ”atas nama Mordekhai.” (2:22) Komplotan itu digagalkan, orang-orang yang berniat jahat digantung, dan hal ini dicatat dalam berkas-berkas kerajaan.

9. Bagaimana Mordekhai menimbulkan amarah Haman, dan perintah raja yang mana diperoleh Haman terhadap orang Yahudi?

9 Rencana jahat Haman (3:1–5:14). Kira-kira empat tahun berlalu. Haman, rupanya seorang keturunan raja Agag yang dibunuh oleh Samuel, menjadi perdana menteri. (1 Sam. 15:33) Baginda raja meninggikan Haman dan menyuruh agar semua pegawai di pintu gerbang raja membungkuk di hadapannya. Di antara mereka terdapat pula Mordekhai. Akan tetapi, Mordekhai menolak untuk melakukannya, sehingga para pegawai raja mengetahui bahwa ia seorang Yahudi. (Bandingkan Keluaran 17:14, 16.) Haman menjadi marah dan, ketika mengetahui bahwa Mordekhai seorang Yahudi, ia melihat suatu kesempatan besar untuk menyingkirkan selama-lamanya Mordekhai dan semua orang Yahudi. Undi (pur) dibuang untuk menentukan hari baik guna menumpas habis orang Yahudi. Dengan menggunakan kedudukannya yang diperkenan di hadapan raja, Haman menuduh orang Yahudi melanggar hukum dan minta agar perintah untuk menumpas mereka dibuat tertulis. Haman menawarkan sumbangan sebesar 10.000 talenta perak (kira-kira sama dengan $66.060.000) untuk membiayai penumpasan itu. Raja setuju, dan perintah tertulis yang dimeteraikan dengan cincin raja dikirim ke seluruh wilayah kerajaan. Tanggal 13 bulan Adar ditetapkan menjadi hari pembunuhan masal orang Yahudi.

10. Bagaimana Mordekhai dan Ester bertindak dengan iman dalam kuasa Yehuwa?

10 Ketika mendengar mengenai undang-undang itu, Mordekhai dan semua orang Yahudi mulai berkabung dengan mengenakan kain goni dan abu. Mereka ’berkabung disertai puasa dan ratap tangis.’ (Est. 4:3) Setelah diberi tahu oleh Mordekhai mengenai kesusahan yang dihadapi orang Yahudi, mula-mula Ester ragu-ragu untuk bertindak sebagai penengah. Orang yang menghadap raja tanpa diundang akan mendapat hukuman mati. Akan tetapi, Mordekhai memperlihatkan imannya akan kekuasaan Yehuwa dengan menyatakan bahwa jika Ester mengecewakan mereka, ia pun harus mati dan ”bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain.” Lagi pula, tidakkah mungkin bahwa Ester telah menjadi ratu justru ”untuk saat seperti ini”? (4:14) Setelah menyadari persoalannya, Ester setuju untuk mempertaruhkan hidupnya, dan semua orang Yahudi di Susan berpuasa bersamanya selama tiga hari.

11. Bagaimana Ester menggunakan kedudukannya yang diperkenan di hadapan raja, tetapi apa yang direncanakan Haman terhadap Mordekhai?

11 Kemudian, dengan mengenakan pakaian kebesaran yang paling bagus, Ester menghadap raja. Ternyata raja berkenan kepadanya, dan mengulurkan tongkat emasnya kepada Ester, sehingga selamatlah hidupnya. Ester kemudian mengundang raja dan Haman kepada suatu jamuan makan. Dalam pesta tersebut, raja mendesak Ester untuk memberi tahu apa yang hendak ia minta dengan menjamin bahwa hal itu pasti akan diluluskan, ya ”sampai setengah kerajaan.” Maka Ester mengundang mereka berdua ke suatu jamuan makan lagi esok harinya. (5:6) Haman pergi dengan senang hati. Tetapi di pintu gerbang raja ia bertemu dengan Mordekhai! Ia kembali menolak memberi hormat kepada Haman atau gemetar di hadapannya. Sukacita Haman berubah menjadi amarah. Istri dan teman-temannya menyarankan agar ia mendirikan sebuah tiang gantungan setinggi 22,3 meter, dan berusaha mendapatkan perintah dari raja untuk menggantung Mordekhai pada tiang itu. Haman segera menyuruh membuat tiang itu.

12. Bagaimana keadaan berbalik sehingga Ahasyweros menghormati Mordekhai dan Haman direndahkan?

12 Keadaan menjadi terbalik (6:1–7:10). Pada malam hari itu juga raja tidak dapat tidur. Ia menyuruh agar buku-buku catatan kerajaan dibawa kepadanya dan dibacakan, dan ia mendapati bahwa ia tidak membalas jasa Mordekhai yang telah menyelamatkan hidupnya. Belakangan, raja bertanya siapa yang berada di halaman istana. Ternyata Haman, yang telah datang untuk meminta agar raja mengeluarkan perintah untuk membunuh Mordekhai. Baginda raja bertanya kepada Haman cara bagaimana orang yang berkenan kepada raja harus dihormati. Karena Haman berpikir bahwa raja memaksudkan dirinya, Haman menguraikan suatu acara penghormatan yang mewah. Tetapi raja memerintahkan kepadanya: ”Lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi”! (6:10) Haman tidak mempunyai pilihan lain dan terpaksa mengenakan pakaian kerajaan kepada Mordekhai, mendudukkan dia di atas kuda baginda, dan mengaraknya keliling lapangan kota sambil berseru-seru di depannya. Dalam keadaan yang direndahkan Haman bergegas pulang ke rumahnya sambil meratap. Istri dan teman-temannya tidak dapat menghiburnya. Haman benar-benar kena hukuman!

13. Apa yang disingkapkan Ester pada jamuan makan itu, dan nasib celaka apa menimpa Haman?

13 Kini tiba waktunya bagi Haman untuk menghadiri jamuan makan bersama raja dan Ester. Ratu Ester menyatakan bahwa ia dan bangsanya telah terjual untuk dibinasakan. Siapa yang berani melakukan kejahatan ini? Ester berkata: ”Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!” (7:6) Baginda raja bangkit berdiri dalam amarahnya dan berjalan ke luar menuju taman. Haman yang berada sendirian dengan ratu, memohon agar ia jangan dibunuh. Ketika raja kembali ke ruangan ia bertambah marah melihat Haman duduk di tempat ratu berbaring. Ia segera memerintahkan agar Haman digantung di atas tiang yang telah Haman persiapkan bagi Mordekhai!—Mzm. 7:17.

14. Bagaimana raja menunjukkan kebaikan kepada Ester dan Mordekhai, dan dengan mengeluarkan perintah tertulis apa ia menunjukkan kebaikan terhadap orang Yahudi?

14 Mordekhai naik pangkat, orang Yahudi selamat (8:1–10:3). Raja memberikan seluruh harta Haman kepada Ester. Ester memberi tahu Ahasyweros mengenai hubungan keluarganya dengan Mordekhai, yang kemudian oleh raja diangkat kepada kedudukan Haman yang semula dengan memberinya cincin meterai kerajaan. Sekali lagi Ester mempertaruhkan hidupnya dengan menghadap raja, meminta agar perintah tertulis untuk menumpas orang Yahudi dibatalkan. Namun ”undang-undang Persia dan Media” tidak dapat dibatalkan! (1:19) Karena itu raja memberikan kepada Ester dan Mordekhai wewenang untuk menulis suatu undang-undang baru dan memeteraikannya dengan cincin raja. Perintah tertulis ini yang juga disebarkan ke seluruh wilayah kerajaan seperti perintah terdahulu, mengizinkan orang Yahudi untuk ’berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya,’ pada hari yang sama saat undang-undang dari Haman mulai berlaku.—8:11.

15. (a) Bagaimana kesudahan pertempuran itu, dan perayaan apa yang mulai diresmikan Mordekhai? (b) Mordekhai ditinggikan kepada kedudukan apa, dan ia menggunakan wewenang ini untuk tujuan apa?

15 Ketika hari yang ditetapkan tiba, tanggal 13 bulan Adar, tidak seorang pun dapat tahan berdiri di hadapan orang Yahudi. Sesuai dengan permohonan Ester kepada raja, pertempuran dilanjutkan pada tanggal 14 di Susan. Semuanya, 75.000 dari musuh orang Yahudi dibunuh di seluruh wilayah kerajaan. Selain itu 810 orang dibunuh di istana Susan. Di antara mereka terdapat sepuluh putra Haman, yang dibunuh pada hari pertama dan digantung di tiang pada hari kedua. Tidak ada jarahan yang diambil. Pada tanggal 15 bulan Adar beristirahatlah mereka dan orang Yahudi mengadakan pesta jamuan makan dan bergembira. Sekarang Mordekhai memberikan perintah tertulis kepada orang Yahudi untuk merayakan pesta ”Pur—yakni undi,” setiap tahun pada tanggal 14 dan 15 bulan Adar, dan hal ini mereka lakukan sampai sekarang. (9:24) Mordekhai mendapat kedudukan yang sangat tinggi dalam kerajaan dan menggunakan kedudukannya sebagai orang kedua setelah Raja Ahasyweros untuk ”mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan bagi semua orang sebangsanya.”—10:3.

MENGAPA BERMANFAAT

16. Prinsip-prinsip ilahi dan contoh-contoh bagus apa dapat diperoleh umat Kristiani dalam buku Ester?

16 Meskipun tidak ada penulis Alkitab lain yang langsung mengutip dari buku Ester, buku ini selaras benar dengan selebihnya dari Alkitab yang terilham. Sebenarnya, di dalamnya terdapat gambaran yang sangat bagus mengenai prinsip-prinsip Alkitab yang belakangan dinyatakan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen dan yang berlaku bagi penyembah-penyembah Yehuwa dari segala zaman. Penelitian atas ayat-ayat berikut bukan saja akan membuktikan hal ini tetapi juga akan membina iman Kristen: Ester 4:5—Filipi 2:4; Ester 9:22—Galatia 2:10. Tuduhan yang dilancarkan terhadap orang Yahudi, bahwa mereka tidak menaati undang-undang raja, serupa dengan tuduhan yang dilancarkan terhadap orang Kristiani pada masa awal. (Est. 3:8, 9; Kis. 16:21; 25:7) Hamba-hamba Allah yang sejati menghadapi tuduhan-tuduhan demikian dengan tidak gentar dan sungguh-sungguh bersandar kepada kuasa ilahi untuk menyelamatkan, yaitu mengikuti contoh yang bagus sekali dari Mordekhai, Ester, dan sesama orang Yahudi.—Est. 4:16; 5:1, 2; 7:3-6; 8:3-6; 9:1, 2.

17. Bagaimana Mordekhai dan Ester memberikan teladan dalam haluan yang sepatutnya dalam menundukkan diri kepada Allah dan kepada ”wewenang yang lebih tinggi”?

17 Sebagai umat Kristiani, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan kita berbeda dari keadaan Mordekhai dan Ester. Kita juga hidup di bawah ”wewenang yang lebih tinggi” dalam suatu dunia yang asing. Memang kita ingin menjadi warga negara yang patuh kepada hukum tidak soal di negeri mana kita tinggal, tetapi pada waktu yang sama, kita ingin menentukan batas yang tepat antara ’memberikan kepada Kaisar apa yang Kaisar punya dan kepada Allah apa yang Allah punya.’ (Rm. 13:1, NW: Luk. 20:25) Perdana Menteri Mordekhai dan Ratu Ester memberikan teladan dalam kesetiaan dan ketaatan melakukan kewajiban duniawi mereka. (Est. 2:21-23; 6:2, 3, 10; 8:1, 2; 10:2) Akan tetapi, tanpa gentar Mordekhai tidak mau menaati perintah raja untuk membungkuk di hadapan Haman, orang Agag yang keji itu. Selain itu, ia mengatur agar diajukan permohonan untuk secara hukum menanggulangi keadaan ketika Haman berkomplot untuk membasmi orang Yahudi.—3:1-4; 5:9; 4:6-8.

18. (a) Apa yang membuktikan bahwa buku Ester ’diilhamkan Allah dan bermanfaat’? (b) Bagaimana buku ini menganjurkan kita untuk membela kepentingan Kerajaan Allah?

18 Semua bukti menunjukkan bahwa buku Ester merupakan bagian dari Alkitab yang ’diilhamkan Allah dan bermanfaat.’ Meskipun tidak langsung menyebut Allah ataupun nama-Nya, buku ini memberi kita contoh-contoh yang bermutu mengenai iman. Mordekhai dan Ester bukan hanya tokoh dalam khayalan seorang pengarang cerita, melainkan hamba-hamba Allah Yehuwa yang memang pernah hidup di bumi, orang-orang yang menaruh keyakinan penuh akan kekuasaan Yehuwa untuk menyelamatkan. Meskipun mereka tinggal di bawah ”wewenang yang lebih tinggi” di suatu negeri asing, mereka menggunakan setiap cara yang sah untuk membela kepentingan umat Allah dan ibadat mereka. Kita dewasa ini dapat mengikuti teladan mereka dalam ”membela dan meneguhkan Berita Injil” mengenai Kerajaan Allah yang membawa kelepasan.—Flp. 1:7.

[Catatan Kaki]

a Insight on the Scriptures, Jil. 1, halaman 764; Jil. 2, halaman 327-31.

b Insight on the Scriptures, Jil. 2, halaman 613-16.

c Cyclopedia McClintock dan Strong, cetak ulang 1981, Jil. III, halaman 310.

d A. Ungnad, ”Keilinschriftliche Beiträge zum Buch Esra und Ester,” Zeitschrift für die alttestamentliche Wissenschaft, LVIII (1940-41), halaman 240-4.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan