PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w82_No45 hlm. 30-32
  • Cara untuk Merintis—Pengalaman-Pengalaman Praktis

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Cara untuk Merintis—Pengalaman-Pengalaman Praktis
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1982 (No. 45)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Membuat Penyesuaian—Waktu dan Uang
  • Kerja Sama dari Keluarga
  • Para Perintis Memberi dan Menerima Berkat
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Berkat-Berkat dari Dinas Perintis
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Dinas Perintis—Cocokkah bagi Saudara?
    Pelayanan Kerajaan Kita—1998
  • Dapatkah Saudara Merintis Kembali?
    Pelayanan Kerajaan Kita—2011
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1982 (No. 45)
w82_No45 hlm. 30-32

Cara untuk Merintis—Pengalaman-Pengalaman Praktis

”APAKAH halangannya, jika aku dibaptis . . . ” adalah sebagian dari pertanyaan tentang baptisan yang diajukan oleh seorang Etiopia kepada Filipus, sang penginjil.—Kisah 8:36.

Tetapi kita dapat mengajukan suatu pertanyaan yang sama pentingnya yang mempengaruhi banyak orang Kristen dewasa ini. Saudara sendiri mungkin sudah mempertimbangkan pertanyaan itu sendiri. Yaitu: ’Apakah halangannya jika aku’ merintis?

Bagi saudara, yang ditekankan dalam pertanyaan itu mungkin adalah: ’Apa halangannya jika aku memasuki dinas perintis?’ Atau saudara mungkin merasa bahwa persoalannya sebenarnya adalah: ’Bagaimana aku dapat terus menjadi seorang perintis?’ Dari sudut manapun, beberapa pengalaman nyata dalam kehidupan beberapa orang Kristen dapat membantu kita. Maka, marilah kita mendengarkan pengalaman beberapa orang perintis yang berhasil dan berbahagia.

Membuat Penyesuaian—Waktu dan Uang

Untuk menjadi seorang perintis dan terus berada melakukan dinas saudara harus mempunyai keinginan yang penuh kasih untuk melayani Yehuwa dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan saudara. (Matius 22:37-39) Saudara harus benar-benar merasakan pentingnya menyiarkan berita peringatan Allah dewasa ini dan membantu orang-orang pada jalan kehidupan selama masih ada waktu. Dan saudara tentu membutuhkan roh suci dan berkat Allah. Namun beberapa persoalan timbul dalam pikiran saudara, misalnya cara mendapatkan cukup waktu dan uang. Banyak orang harus membuat penyesuaian dalam kehidupan dan rencana waktu mereka guna menyisihkan waktu untuk merintis. Berkaitan dengan hal itu, saudara mungkin perlu menyesuaikan pekerjaan saudara sehingga saudara tetap dapat membiayai diri sambil merintis. Apakah hal itu mungkin?

Suatu pasangan di Pomona, Kalifornia, menghadapi pertanyaan itu. Saudara itu menjelaskan bahwa dulunya ia tidak menanggapi kebenaran secara serius dan ”sangat terlibat dalam musik rock berat dan menjadi seorang peminum yang cukup berat”. Tetapi sebuah khotbah pada kebaktian wilayah tahun 1979 membuat dia bertanya pada diri sendiri: ’Apakah kehidupanku mencerminkan keinginan yang sungguh-sungguh agar susunan perkara sekarang yang tidak bersih ini diganti?’ Setelah ia bersama istrinya membicarakan hal itu, mereka tidak menerapkan nasihat ilahi. Maka mereka memutuskan untuk mengubah cara hidup mereka dan berusaha menjadi perintis. Ia menulis, ”Saudara tidak akan percaya perubahan-perubahan yang harus kami buat. Kami menjual rumah kami dan pindah ke suatu rumah mobil (trailer). Kami menghentikan hiburan-hiburan malam yang mewah. Aku menjual usahaku, yang dapat menghasilkan lebih dari $2.000 sebulan, dan mendapat pekerjaan yang memungkinkan aku bekerja hanya dua hari dalam seminggu.” Kini setelah mereka merintis selama hampir dua tahun, ia berkata, ”Aku merasa seolah-olah suatu beban yang sangat berat diangkat dari bahu kami; kami seperti telah dibebaskan dari suatu jerat.”

Seorang saudara yang buta di Yucatan, Meksiko, berusia 56 tahun dan harus mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak. Apa yang ia lakukan untuk mencukupkan nafkah? Eleuterio Pinto bangun jam 5 pagi menyiapkan kelapa. Ia memotong tempurung kelapa itu dengan sebuah parang dan dengan sebuah alat penusuk es membuat lubang pada kelapa sehingga para langganan dapat minum air kelapa yang menyegarkan. Saudara Pinto menjual dagangannya dari jam 8 pagi sampai setelah makan siang dan kemudian ikut dalam pelayanan perintis, yang tela dinikmatinya selama lima tahun.

Di Afrika Selatan, V. Standley merencanakan untuk mengikuti kuliah di universitas dengan suatu karier dalam bidang pertanian. Tetapi setelah menjadi seorang Saksi ia melayani selama bertahun-tahun di percetakan Watch Tower dan belakangan ia bersama istrinya menjadi perintis istimewa. Kemudian kehamilan menuntut adanya penyesuaian. Mereka mendapatkan suatu flat yang tidak mahal dan Saudara Standley mendapat pekerjaan setengah hari pada sebuah perusahaan pembersihan kantor-kantor. Baru-baru ini mereka pindah ke suatu daerah yang membutuhkan lebih banyak perintis. Di sana ia dapat membuka cabang untuk perusahaan yang sama, dan ia masih bekerja separuh waktu. Ia melaporkan, ”Sekarang kami mempunyai rumah yang menyenangkan, kebutuhan jasmani kami dipenuhi secukupnya dan kami masih mendapat hak kehormatan dinas sepenuh waktu. Berulang kali aku membuktikan kebenaran kata-kata Daud bahwa sejak usia muda sampai tua tidak pernah ia melihat ’orang benar ditinggalkan’.”—Mazmur 37:25.

Apakah masa pensiun merupakan waktu yang bagus sekali untuk merintis? Ternyata demikian bagi banyak orang. Tetapi bahkan di sini usaha dan penyesuaian khusus diperlukan. Misalnya, Saudara Balmaceda pensiun sebagai pegawai negeri di Kepulauan Filipina dan ingin merintis. Tetapi, apa yang dapat ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya? Ia ternyata berhasil dengan memelihara babi, yang memberikan nafkah dan juga suatu rencana waktu yang agak longgar. Perintis berusia 70 tahun ini mengatakan bahwa ia ’merasa lebih dekat kepada Yehuwa dari pada sebelumnya’, dan melihat bahwa semangat perintisnya telah menggerakkan tiga dari keluarganya untuk terjun dalam hak kehormatan dinas itu.

Penyesuaian mungkin juga tetap dibutuhkan sekalipun saudara seorang pejabat penting dari suatu perusahaan dan mempunyai penghasilan yang baik. Demikianlah keadaan dari Shozo Mima, presiden dari sebuah perusahaan Jepang yang maju dalam bidang produksi truk. Karena memiliki semangat perintis, Saudara Mima mulai merintis ketika ia masih menjadi presiden dari perusahaan itu. Tetapi, ia mulai ”merasa bahwa dalam kedudukannya sebagai presiden dari sebuah perusahaan dan sebagai seorang perintis ia mengabdi kepada Mamon dan Yehuwa”. (Matius 6:24) Jadi secara bertahap ia mengalihkan pekerjaannya kepada orang-orang lain dan mendapatkan pekerjaan yang tidak menuntut begitu banyak waktu dan perhatian. Dengan penghasilannya dan apa yang ia tabung ia dapat memelihara keluarganya dan merintis. Ya, ia merasa bahwa ia tidak mencurahkan tenaga untuk memajukan sebuah perusahaan tetapi dalam melayani Yehuwa lebih sepenuhnya.

Kerja Sama dari Keluarga

Saudara mungkin merasa bahwa menjadi atau untuk terus menjadi seorang perintis adalah suatu tugas yang terlalu besar untuk saudara kerjakan sendiri. Maka, mungkin saudara dapat berhasil dengan kerja sama dari keluarga, termasuk anak-anak saudara. Banyak pengalaman memperlihatkan bahwa usaha bersama dari keluarga untuk membantu satu anggota keluarga atau lebih untuk merintis mendatangkan sukses, dan menghasilkan keluarga-keluarga yang sangat bahagia pula.

Saudara Kozo Sato di Jepang mempunyai istri dan dua anak yang duduk di sekolah menengah atas. Ia membicarakan dengan mereka keinginannya yang sungguh-sungguh untuk memberi teladan yang bagus sebagai seorang penatua. Apa keputusannya? Ia meninggalkan pekerjaannya pada sebuah perusahaan yang menuntut delapan jam kerja. Kemudian ia mulai usahanya sendiri. Melakukan apa? Empat hari seminggu selama beberapa jam ia mengumpulkan koran-koran, majalah-majalah dan kertas bekas lainnya untuk dijual kepada orang yang akan mengolahnya kembali. Dan tiap pagi keempat orang dalam keluarga itu semua menggunakan waktu kira-kira satu jam mengantarkan surat kabar. Dengan melakukan hal ini dan dengan menghemat pengeluaran, Saudara Sato dapat merintis secara tetap tentu dan kedua anaknya menjadikan dinas perintis sebagai tujuan mereka.

Di negara yang sama Saudari Toshiko Zenko tidak mempunyai suami lagi tetapi harus mencari nafkah untuk tiga anak yang mulai dewasa. Ia menerima sedikit uang dari sebidang tanah kecil, dan uang ini cukup untuk sewa rumah. Untuk makanan dan pengeluaran lain, ia bekerja dua hari dalam seminggu dan masih tetap dapat merintis. ’Bagaimana peranan kerja sama keluarga dalam hal ini?’ Ia menjelaskan bahwa kedua putranya ”bekerja sama dengan baik sekali dalam melakukan tugas berbelanja, melakukan pekerjaan di rumah dan bahkan dapat mengganti sumbu dari kompor minyak dan mengganti cincin penutup keran”. Putrinya juga membantu dengan memasak dan membersihkan rumah. Gadis ini bekerja separuh waktu setelah jam-jam sekolah, tetapi kini setelah ia lulus, ia mulai merintis, bergantian hari-hari kerja dengan ibunya. Sebenarnya, keempat-empatnya dalam keluarga merencanakan untuk merintis bersama tidak lama lagi.

Ya, jika saudara mempunyai keluarga, maka merintis kemungkinan besar menuntut kerja sama dan dukungan dari semua. Tetapi betapa besar sukacita dan kepuasan yang dihasilkannya! Dan suatu hasil tambahan adalah bertambahnya rohaniwan-rohaniwan perintis.

Tentu saja, keadaan-keadaan kita berbeda dengan keadaan orang lain. Namun jika saudara tergerak oleh kasih dan pengabdian sehingga ingin merintis, tujuan itu mungkin dicapai walaupun ada halangan yang harus diatasi. Berbicaralah kepada orang-orang Kristen lain tentang hal itu, terutama kepada mereka yang sekarang atau dahulunya menjadi perintis-perintis yang berhasil. Mereka mungkin mempunyai saran-saran tambahan yang praktis tentang bagaimana saudara dapat merintis.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan