PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 1/7 hlm. 26-30
  • Mencetak Lektur Alkitab sewaktu di Bawah Pelarangan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mencetak Lektur Alkitab sewaktu di Bawah Pelarangan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Latar Belakang Mula-Mula
  • Perubahan-Perubahan Dramatis dalam Hidup Kami
  • Mendapatkan Kembali Peralatan Pencetakan
  • Mengatasi Kunjungan yang Tak Terduga
  • Memenuhi Kebutuhan Kertas Kami
  • Peranan Penting Wanita
  • Penugasan dan Berkat Lebih Lanjut
  • Memproduksi Bacaan Alkitab untuk Digunakan Dalam Pelayanan
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
  • Mengurus Harta Milik Sang Majikan
    Pelayanan Kerajaan Kita—1998
  • Bukti Nyata Kasih, Iman, dan Ketaatan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Kunjungan ke Percetakan yang Mengesankan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 1/7 hlm. 26-30

Mencetak Lektur Alkitab sewaktu di Bawah Pelarangan

SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH MALCOLM G. VALE

”Cetak buku Children.” Saya menerima instruksi yang mengejutkan ini dari pengawas cabang Saksi-Saksi Yehuwa di Australia pada waktu Perang Dunia II, tidak lama setelah dikeluarkannya buku tersebut pada kebaktian di St. Louis, Missouri, AS, tanggal 10 Agustus 1941. Mengapa instruksi itu mengejutkan?

PEKERJAAN pengabaran kami telah dilarang pada bulan Januari 1941, maka meneruskan pencetakan bahkan dalam jumlah yang terbatas merupakan tantangan. Lagi pula, Children adalah sebuah buku berisi 384 halaman dengan gambar-gambar tata-warna. Alat-alat pencetakan kami perlu diperbaiki, kertas sukar didapat, dan para personel tidak terlatih untuk memproduksi buku-buku yang dijilid.

Sebelum memaparkan bagaimana kami berhasil mencetak meski di bawah pelarangan, baiklah saya ceritakan bagaimana saya sampai melayani sebagai pengawas kegiatan pencetakan sehubungan dengan kantor cabang Australia.

Latar Belakang Mula-Mula

Ayah saya memiliki bisnis pencetakan di kota yang makmur yaitu di Ballarat, Victoria, tempat saya dilahirkan pada tahun 1914. Maka saya belajar bisnis pencetakan di percetakan milik Ayah. Saya juga sibuk dalam kegiatan-kegiatan di Gereja Inggris, menyanyi dalam paduan suara gereja dan membunyikan lonceng gereja. Saya bahkan memiliki prospek untuk mengajar di sekolah Minggu, namun saya merasa tidak enak mengenai hal ini.

Alasannya karena saya memiliki pertanyaan-pertanyaan serius tentang ajaran-ajaran tertentu dari gereja. Ini termasuk Tritunggal, api neraka, dan kekekalan jiwa manusia, namun tak seorang pun memberikan kepada saya jawaban yang memuaskan. Saya juga merasa bingung karena dari waktu ke waktu, pendeta kami dengan marah berbicara tentang sebuah kelompok kecil agama yang menyebut diri mereka Saksi-Saksi Yehuwa. Saya heran mengapa kelompok yang tidak penting semacam itu sangat dipermasalahkan oleh kota yang berpenduduk 40.000 orang.

Pada suatu hari Minggu, ketika saya sedang berdiri di luar gereja setelah kebaktian malam, sekelompok gadis dari Gereja Metodis terdekat berlalu. Saya mulai bersahabat dengan salah seorang dari antara mereka. Namanya Lucy, dan akhirnya ia mengundang saya ke rumahnya untuk menemui orang-tuanya. Bayangkan terkejutnya saya ketika saya mengetahui bahwa ibunya, Vera Clogan, adalah salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Kami mengadakan banyak pembahasan Alkitab yang hidup, dan apa yang dikatakannya benar-benar masuk akal.

Tidak lama kemudian, saya dan Lucy menikah, dan pada tahun 1939 kami menetap di Melbourne, ibu kota Victoria. Meski Lucy telah menjadi seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, saya masih belum mengambil keputusan. Akan tetapi, ketika Perang Dunia II pecah pada bulan September tahun itu, saya mulai memikirkan dengan serius apa yang telah saya pelajari dari Alkitab. Pelarangan pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa pada bulan Januari 1941, benar-benar membantu saya mengambil keputusan. Saya membaktikan kehidupan saya kepada Allah Yehuwa dan dibaptis segera sesudahnya.

Perubahan-Perubahan Dramatis dalam Hidup Kami

Pada waktu itu, kami menyewa sebuah apartemen yang nyaman di Melbourne. Namun, tidak lama kemudian, kami diundang untuk pindah ke sebuah rumah bersama beberapa Saksi lainnya. Kami menjual semua perabot rumah kami kecuali perabot kamar tidur dan pindah ke tempat yang disebut rumah perintis. Saya terus bekerja sebagai juru cetak dan dengan demikian dapat menyumbang untuk pengeluaran kebutuhan rumah. Suami-suami lainnya melakukan hal yang sama. Dengan demikian, istri-istri kami dapat ambil bagian dalam kegiatan pengabaran sepenuh waktu, dan kami, kaum pria, bergabung dengan mereka dalam pekerjaan pemberitaan Injil dan pada perhimpunan-perhimpunan Kristen di malam hari dan akhir pekan.

Tak lama kemudian, saya dan istri saya menerima sebuah surat dari kantor cabang Lembaga Menara Pengawal yang mengundang kami ke Sydney. Kami menjual perabot kamar tidur kami dan melunasi utang-utang kami yang tidak banyak, namun untuk membeli tiket kereta api ke Sydney, kami terpaksa menjual cincin tunangan milik Lucy!

Karena pembatasan pada masa perang dan pelarangan yang baru diberlakukan, tidak ada Alkitab atau lektur Alkitab yang dapat diimpor dari luar negeri. Karena alasan ini, kantor cabang Australia memutuskan untuk memulai kegiatan pencetakan bawah tanah agar dapat meneruskan pemberian makanan rohani, dan saya diundang untuk mengawasi pekerjaan tersebut. Saya mendapat hak istimewa untuk bekerja bersama George Gibb, seorang Skotlandia, yang melayani di percetakan kantor cabang Australia selama kira-kira 60 tahun.a Saat itulah saya menerima instruksi, ”Cetak buku Children.”

Mendapatkan Kembali Peralatan Pencetakan

Banyak pengalaman menyenangkan, kadang-kadang menakutkan, yang kami alami dalam tahun-tahun perang yang bersejarah itu. Misalnya, untuk memulai kegiatan pencetakan, kami membutuhkan peralatan. Apa yang pernah kami pakai untuk mencetak dalam jumlah terbatas pada masa sebelum perang telah disita oleh kalangan berwenang pemerintah, dan kini mesin cetak kecil milik Lembaga dikunci dan dijaga. Bagaimana kami dapat mengeluarkan peralatan itu ke lokasi yang cocok untuk pencetakan bawah tanah?

Para pengawal yang bersenjata, bekerja bergantian, menjaga barang-barang milik Lembaga 24 jam sehari. Akan tetapi, salah satu dinding belakang berbatasan dengan cabang rel kereta api yang jarang digunakan. Maka, pada malam hari, dengan menggunakan metode yang mengingatkan kita akan kisah di Yehezkiel 12:5-7, beberapa pekerja Betel yang cerdik masuk melalui dinding tersebut dengan mencungkil beberapa bata. Setelah berada di dalam, mereka memasang kembali bata-bata tersebut ke dinding agar tidak dapat dilacak. Dengan mengadakan gerakan pada malam hari selama kira-kira dua minggu, mereka dengan hati-hati melepaskan bagian demi bagian dari sebuah mesin cetak kecil, sebuah Linotype, dan beberapa mesin lainnya. Kemudian dengan diam-diam mereka membawa ke luar bagian-bagian tersebut tepat di depan mata para penjaga yang sedang bertugas!

Pada waktunya, kami mendapat peralatan tambahan dari sumber-sumber lain, dan segera kami memiliki kegiatan pencetakan bawah tanah yang dijalankan dengan penuh semangat di berbagai lokasi di seluruh Sydney. Dengan demikian, kami dapat mencetak dan menjilid bukan saja buku Children tetapi juga buku-buku berjilid secara utuh, The New World, ”The Truth Shall Make You Free”, dan The Kingdom Is At Hand, maupun Yearbooks of Jehovah’s Witnesses untuk tahun 1942, 1943, 1944, dan 1945. Tambahan pula, selama pelarangan di tahun-tahun yang penuh peperangan itu, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh Australia tidak pernah kehilangan satu pun terbitan Menara Pengawal. Ini meyakinkan kami secara pribadi bahwa tangan Yehuwa tidak kurang panjang.—Yesaya 59:1.

Mengatasi Kunjungan yang Tak Terduga

Selama periode penyensoran pada masa perang yang berat ini, percetakan komersial sering kali secara tak diduga-duga dikunjungi oleh pejabat pemerintah yang memeriksa apa yang sedang dicetak. Oleh karena itu, salah satu percetakan rahasia kami diperlengkapi dengan alat tanda bahaya, sebuah tombol di lantai yang mudah dijangkau oleh resepsionis. Kapan saja ada orang yang tak dikenalnya atau yang dicurigai sebagai inspektur menaiki tangga, ia akan menekan tombol itu.

Bila tombol ditekan, sungguh pemandangan yang unik melihat saudara-saudara kabur lewat jendela ke segala arah! Para pekerja yang terdaftar sebagai karyawan tetap berada di tempat agar dengan cepat menutup semua lembaran tercetak dari majalah-majalah Menara Pengawal atau lektur Alkitab lainnya yang sedang dikerjakan. Untuk melakukan ini, mereka menggunakan lembaran tercetak yang berukuran sama sebagai publikasi lain yang sedang dipersiapkan untuk pelanggan komersial.

Dalam sebuah kunjungan semacam itu, dua inspektur duduk di atas komik-komik, yang masih dalam lembaran ukuran besar, namun di bawahnya terdapat lembaran majalah Menara Pengawal yang telah dicetak pada malam sebelumnya. Di sebuah percetakan di bagian lain dari kota tersebut, pada siang hari kami mengerjakan pencetakan komersial dan pada malam hari serta pada akhir pekan kami mencetak publikasi Menara Pengawal.

Memenuhi Kebutuhan Kertas Kami

Mendapatkan kertas cetak merupakan masalah besar. Akan tetapi, beberapa percetakan besar yang tidak membutuhkan seluruh kuota kertas karena kelesuan bisnis selama perang bersedia menjual kelebihan mereka—tentu selalu dengan harga yang tinggi. Namun, pada satu kesempatan, kami menerima kertas dari sumber lain.

Sebuah kapal barang datang ke Australia membawa suatu kiriman besar kertas berwarna coklat, namun kapal tersebut rusak di laut dan air banyak merembes ke dalam kertas. Seluruh kiriman dilelang, dan di luar dugaan, kami adalah satu-satunya yang menawar. Ini memungkinkan kami membelinya dengan harga paling rendah. Kami menjemur kertas tersebut, dengan demikian banyak yang dapat diselamatkan, kemudian kami memotongnya ke dalam lembaran-lembaran yang cocok untuk mesin cetak kami.

Bagaimana kami akan menggunakan kertas coklat tersebut? Kami memperkirakan, dan ternyata benar, bahwa para pembaca buku komik masih tetap dapat menikmati komik mereka di atas kertas berwarna. Dengan demikian, kami menggunakan kertas putih yang telah dikhususkan untuk komik untuk mencetak Menara Pengawal dan bahan-bahan Lembaga lain.

Peranan Penting Wanita

Selama masa-masa perang, banyak wanita Kristen di Australia mempelajari cara menjilid. Pada suatu sore di musim panas yang sangat terik, beberapa dari mereka bekerja sendiri di sebuah garasi kecil yang telah kami sewa di sebuah jalan kecil di pinggiran kota Sydney. Demi keamanan, mereka menutup semua jendela dan pintu. Kaleng-kaleng berisi lem mengeluarkan hawa pedas dan bau serta panasnya udara hampir tak tertahankan. Maka, mereka hanya mengenakan pakaian dalam.

Tiba-tiba, ada ketukan di pintu. Saudari-saudari Kristen berseru menanyakan siapa di luar, dan seorang petugas tenaga kerja pemerintah menjawab. Ia dari suatu departemen yang memiliki kuasa untuk menugaskan orang-orang ke daerah yang membutuhkan pekerja pada masa perang. Saudari-saudari menjawab dengan suara keras bahwa mereka tidak dapat mengizinkannya masuk sekarang karena mereka bekerja hanya memakai pakaian dalam akibat hawa yang panas.

Pegawai tersebut diam sesaat; kemudian ia berseru bahwa ia ada janji lain di daerah itu. Ia berkata bahwa ia akan kembali keesokan harinya untuk memeriksa. Dengan segera wanita-wanita Kristen ini menelepon kami, dan kami mengirim sebuah truk pada malam itu untuk mengangkut segala sesuatu yang digunakan dalam penjilidan, memindahkannya ke lokasi lain.

Kebanyakan orang yang terlibat dalam pencetakan bawah tanah ini tidak memiliki pengalaman kerja sebelumnya di bidang pencetakan, maka apa yang telah dicapai membuat saya tidak ragu bahwa roh Yehuwa menyediakan bantuan dan petunjuk yang dibutuhkan. Adalah suatu hak istimewa besar bagi saya dan istri saya, Lucy, yang bekerja di penjilidan, untuk menjadi bagian dari semua itu.

Bagaimana pekerjaan kami dilaksanakan dalam masa-masa yang penuh pencobaan tersebut? Pengawas cabang sementara dari Saksi-Saksi Yehuwa telah menerima perintah pembatasan dari pemerintah, yang mengharuskannya tinggal di sebuah kota sekitar 100 kilometer di luar kota Sydney. Perintah itu melarangnya berada di luar radius delapan kilometer dari pusat kota. Setiap mobil mendapat jatah empat liter bensin per bulan. Namun saudara-saudara menemukan suatu unit yang sangat bagus yang dikenal sebagai penghasil gas—sebuah tabung berbentuk silinder terbuat dari lempeng logam berbobot kira-kira setengah ton, dipasang pada bagian belakang mobil. Arang yang dibakar di sini menghasilkan karbon monoksida sebagai bahan bakar. Beberapa malam setiap minggu, saya dan saudara-saudara lain yang bertanggung jawab mengadakan perjalanan dengan cara ini untuk menemui pengawas di dasar sungai kecil yang kering dekat kota pengasingannya. Dengan demikian, kami dapat membicarakan banyak hal sebelum mengisi penghasil gas kembali dan pulang ke Sydney pagi-pagi sekali.

Akhirnya, pelarangan atas Saksi-Saksi Yehuwa dibawa ke hadapan Mahkamah Agung Australia. Hakim menyatakan bahwa pelarangan tersebut ”sewenang-wenang, tidak masuk akal, dan menindas” dan ia sama sekali membebaskan Saksi-Saksi Yehuwa dari tuduhan melakukan kegiatan yang bersifat menghasut. Segenap anggota Mahkamah Agung mendukung keputusan ini, sehingga kami dapat secara terang-terangan melanjutkan kegiatan pengabaran Kerajaan kami yang sah menurut hukum.

Penugasan dan Berkat Lebih Lanjut

Setelah perang, banyak dari mereka yang telah bekerja dengan kami dalam kegiatan pencetakan bawah tanah memasuki dinas perintis. Beberapa dari mereka kemudian melanjutkan ke Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal di New York. Saya dan Lucy juga berkeinginan pergi ke sana, tetapi kemudian kami mendapat seorang bayi perempuan dan saya memutuskan untuk kembali ke usaha pencetakan. Kami berdoa agar Yehuwa membantu kami untuk selalu menempatkan kepentingan Kerajaan di tempat pertama, dan ternyata Ia mengabulkannya. Saya menjadi terlibat dalam penugasan pelayanan lainnya dalam cara berikut ini.

Saya ditelepon oleh Lloyd Barry, yang sekarang melayani sebagai anggota Badan Pimpinan dari Saksi-Saksi Yehuwa di Brooklyn, New York. Pada waktu itu, ia melayani sebagai pengawas keliling di Sydney. Ia bertanya apakah saya tahu tanggal kebaktian kami berikutnya. Ketika saya menjawab ya, ia berkata, ”Kami ingin saudara mengkoordinasi pengaturan makanan.”

Saya tertegun sesaat, dan dengan agak pelan saya berkata, ”Tetapi saya belum pernah melakukannya seumur hidup saya.”

”Nah, Saudara,” jawabnya dengan nada bergurau, ”kinilah waktunya saudara belajar!” Saya memang belajar, dan saya terus mendapat hak istimewa mengawasi pelayanan makanan, bahkan di kebaktian-kebaktian besar, selama lebih dari 40 tahun.

Selama bertahun-tahun, perusahaan percetakan komersial kami berkembang, dan ini menuntut dilakukannya beberapa perjalanan bisnis ke luar negeri. Saya selalu mencocokkan jadwal keberangkatan bertepatan dengan kebaktian internasional yang diadakan di New York dan di tempat-tempat lain di Amerika Serikat. Ini memberi saya kesempatan untuk menggunakan waktu bersama orang-orang yang pernah mengawasi berbagai departemen pada kebaktian, terutama dalam pelayanan makanan. Dengan demikian, sewaktu kembali ke Australia, saya dapat melayani kebutuhan di kebaktian kami dengan lebih baik.

Karena usia kami yang semakin lanjut, saya dan Lucy kadang-kadang bertanya-tanya apakah kami dapat meraih lebih banyak lagi seandainya kami dilahirkan sedikit belakangan. Di lain pihak, dengan dilahirkannya kami pada tahun 1914 dan 1916, kami menganggap sebagai suatu hak istimewa telah menyaksikan nubuat-nubuat Alkitab disingkapkan di depan mata kami. Dan kami bersyukur kepada Yehuwa atas berkat yang telah kami terima dalam mengajar banyak orang dan membantu mereka mempelajari kebenaran dan menyaksikan mereka sekarang melayani sebagai rohaniwan-rohaniwan terbaptis. Kami berdoa semoga kami dapat terus melayani-Nya sampai selama-lamanya, mengakui Dia senantiasa sebagai Penguasa Tertinggi di alam semesta.

[Catatan Kaki]

a Lihat The Watchtower, 15 September 1978, halaman 24-7.

[Gambar di hlm. 29]

Bangunan percetakan di Betel Strathfield, 1929-73

George Gibb berdiri di samping salah satu mesin cetak yang diambil dari percetakan melalui dinding belakang

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan