PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 1/11 hlm. 4-7
  • Persatuan Dunia​—Bagaimana Hal Itu Diwujudkan?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Persatuan Dunia​—Bagaimana Hal Itu Diwujudkan?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Menari-nari di Pintu Kubur”
  • Kekuatan dari Luar yang Sedang Beraksi
  • Pemerintah Sedunia
  • Orang-orang yang Bersatu dari Segala Bangsa
  • Di Mana Ditemukan Persatuan Dalam Dunia Yang Terpecah-Belah Ini?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (No. 63)
  • Ke Mana Arah Dunia Ini?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Mungkinkah Dunia Bersatu?
    Sedarlah!—2000
  • Pemerintahan Dunia Sedang Berubah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-49)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 1/11 hlm. 4-7

Persatuan Dunia​—Bagaimana Hal Itu Diwujudkan?

SEPERTI bangunan yang tak terurus yang telah dirusak habis-habisan oleh para penghuni yang sembrono, sistem dunia dewasa ini hanya cocok untuk satu hal​—dihancurkan dan diganti dengan yang baru. Ini bukan sekadar sudut pandangan yang sinis dari seorang peramal. Menurut Alkitab, inilah satu-satunya pandangan yang realistis. Mengapa?

Fondasi dari tatanan dunia dewasa ini tidak lagi aman. Seluruh struktur telah digerogoti rayap dan mengalami pelapukan. Kerangka bajanya berkarat. Dinding-dinding penyangganya telah goyah. Atapnya mengendur. Ledingnya bocor. Pembangkit tenaganya terganggu dan berbahaya. Para penghuninya tak henti-hentinya berkelahi dan dengan niat jahat menimbulkan kerusakan di sana-sini. Seluruh bangunan juga kawasan sekitarnya penuh hama pengganggu, berbahaya bagi kehidupan dan dapat menimbulkan luka parah.

”Menari-nari di Pintu Kubur”

Akibat pertikaian politik, ketamakan, agresi, serta kebencian antarsuku dan antaretnik yang tak henti-hentinya, ”semua ras manusia”, sebagaimana dinyatakan sejarawan militer Gwynne Dyer, ”menari-nari di pintu kubur”. Di seluruh dunia, golongan minoritas yang gigih​—kelompok penekan, pejuang kemerdekaan, geng kriminal, teroris internasional, dan lain-lain​—mengejar kepentingan diri mereka sendiri dan tampaknya mereka sanggup mengandaskan kemungkinan untuk menciptakan perdamaian di dunia. Seperti para penghuni yang merusak, mereka dapat membuat kehidupan orang lain menjadi sengsara.

Akan tetapi, menurut banyak komentator, kelompok oposisi atau orang-orang yang sukar dikendalikan tidak sendirian dalam merintangi terwujudnya persatuan dunia. Penghalang terbesar adalah negara-negara itu sendiri. Negara yang independen, kata penulis hal ihwal perang S. B Payne, Jr., bertindak dalam ”anarki internasional”. Mereka berbuat apa saja demi kepentingan negara mereka, tanpa mempedulikan kepentingan negara-negara lain. Akibatnya, sepanjang sejarah ”orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka”.​—Pengkhotbah 8:9.

Memang, beberapa pemerintah nasional telah cukup sukses dalam memerangi ketidakadilan dan penindasan dalam batas-batas teritorial mereka, dan hingga taraf tertentu, dalam skala internasional. Kadang-kadang, mereka juga menghasilkan persatuan internasional dalam kadar tertentu. Tetapi, bahkan sewaktu beberapa negara bersekutu untuk melawan satu bangsa agresor, tetap ada kecurigaan bahwa tindakan negara-negara sekutu ini didorong oleh kepentingan pribadi sebaliknya daripada niat yang tulus karena memikirkan kepentingan negara lain. Kenyataannya adalah bahwa pemerintah manusia tidak memiliki pemecahan yang komprehensif dan langgeng terhadap perpecahan di dunia. Gwynne Dyer menunjukkan, ”Gagasan bahwa semua bangsa di dunia hendak bersatu untuk menggagalkan atau menghukum negara agresor yang berpandangan independen pada prinsipnya memang bagus, tetapi siapa yang berhak menentukan si agresor, dan siapa yang akan mengganti rugi korban jiwa maupun biaya yang mungkin dikeluarkan untuk menghentikan aksi sang agresor?”

Tentu saja, agresi terhadap suatu bangsa hanya mungkin dilakukan jika mayoritas warga negara agresor tidak menentang agresi tersebut. Namun, sejarah berulang-kali memperlihatkan bahwa bukan hanya warga di ”negara independen” tertentu saja yang mendukung pemimpin mereka, tidak soal benar atau salah. Sesungguhnya, mayoritas penghuni bumi telah melakukan hal ini. Mereka mempercayai ”kebohongan, hasutan, dan propaganda” secara membabi buta, sebagaimana dinyatakan oleh majalah Time, dari begitu banyak pemimpin politik dan agama.

Nasionalisme telah mengobarkan nafsu orang-orang yang sebenarnya masuk akal dan beriba hati untuk melakukan kejahatan yang mengerikan terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang berlainan bangsa. Mengacu kepada Perang Dunia I, misalnya, sejarawan J. M. Roberts mengomentari, ”Salah satu paradoks dari tahun 1914 adalah bahwa di setiap negara sejumlah besar orang, dari segala kalangan, agama dan garis keturunan, secara mengejutkan tampaknya rela dan senang terlibat perang.” Apakah orang-orang menarik pelajaran sejak waktu itu? Tidak! Binatang ”nasionalisme yang dibutakan”, sebagaimana jurnalis Rod Usher menyebutnya, terus menghancurkan kesempatan apa pun untuk mencapai persatuan dunia.

Kekuatan dari Luar yang Sedang Beraksi

Akan tetapi, ada perintang yang lebih besar terhadap persatuan dunia. Alkitab menyingkapkan tentang adanya kekuatan dari luar yang sedang beraksi. Ini diidentifikasi sebagai Setan Si Iblis dan antek-anteknya, para hantu. Menurut Alkitab, Setan adalah ”allah sistem perkara ini [yang] telah membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya”, sehingga ”kabar baik yang mulia mengenai Kristus”, tidak berkesan bagi mereka.​—2 Korintus 4:4; Penyingkapan (Wahyu) 12:9.

Tentu saja, ini tidak membebaskan orang-orang dari tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Tetapi ini menjelaskan bahwa pemerintah manusia tidak akan pernah dapat mewujudkan persatuan dunia yang sejati. Selama Setan si Iblis masih ada, ia akan mempengaruhi pria dan wanita untuk memupuk apa yang Alkitab sebut ”pekerjaan-pekerjaan daging”, termasuk ’permusuhan, percekcokan, pertengkaran, dan perpecahan’.​—Galatia 5:​19-​21.

Pemerintah Sedunia

Kalau begitu, apa jalan keluarnya? Kira-kira tujuh ratus tahun yang lalu, penyair dan filsuf Italia yang terkenal, Dante, memperlihatkan jawabannya. Ia berpendapat bahwa hanya pemerintah sedunia yang dapat menjamin perdamaian dan persatuan umat manusia. Bagi kebanyakan orang, harapan akan bentuk pemerintah sedunia mana pun hanya sekadar khayalan, bukan sesuatu yang benar-benar dapat diandalkan. ”Pemerintah sedunia,” demikian Payne, sang penulis yang disebutkan sebelumnya menyimpulkan, ”sama sekali mustahil untuk diwujudkan dalam babak sejarah ini.” Mengapa? Karena tidak soal kesuksesan apa pun yang dicapai, pemerintah sedunia harus dapat menjamin dua hal yang tampaknya sama sekali di luar kesanggupan manusia, yaitu bahwa ”pemerintah sedunia akan mengakhiri perang dan bahwa pemerintah itu bukan suatu kelaliman global”.

Dapat dipastikan bahwa tak satu pun pemerintah manusia akan pernah mencapai hal ini. Akan tetapi, Kerajaan Allah di tangan Yesus Kristus dapat dan akan menyingkirkan perang. (Mazmur 46:​9, 10; Matius 6:​10) Tentu saja, Kerajaan itu akan menyingkirkan semua biang keladi perang. Nabi Daniel menunjukkan bahwa pada akhir masa yang ditetapkan Allah bagi manusia untuk memerintah bumi, pemerintah manusia akan ”terbagi” seperti ’besi bercampur dengan tanah liat’. (Daniel 2:41-43) Ini akan menghasilkan perpecahan politik dan konflik yang tak terelakkan. Namun, Daniel mengatakan bahwa Kerajaan Allah ”akan meremukkan segala kerajaan [yang nasionalistis dan terpecah-belah] dan menghabisinya”, atau pemerintah-pemerintah, yang telah mereka dirikan dewasa ini, menggantikannya dengan Kerajaan-Nya di tangan Yesus Kristus yang telah lama ditunggu-tunggu.​—Daniel 2:44.

Tidak akan ada gunanya untuk menciptakan lingkungan yang cocok bagi manusia jika bumi masih terus dihuni oleh para pemangsa yang terus-menerus membuat kehidupan orang-orang lain sengsara. Akan tetapi, ”orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan”. (Mazmur 37:1, 2, 9, 38; Amsal 2:22) Oleh karena itu, Kristus akan menyingkirkan semua orang yang dengan sengaja menolak standar-standar Allah atau mendukung kalangan berwenang duniawi yang terpecah-belah. Ia akan menyingkirkan semua orang yang sedang merusak planet ini. Allah berjanji ”untuk membinasakan mereka yang membinasakan bumi”.​—Penyingkapan 11:18.

Ini bukan semacam kelaliman global. Yesus Kristus akan bertindak ”demi perkara kebenaran dan kerendahan hati dan keadilbenaran” sewaktu ia memisahkan orang yang baik dari yang jahat. (Mazmur 45:3, 4, NW; Matius 25:31-33) Tindakan ini sama sekali bukan tindakan yang bersifat negatif dan menghancurkan, suatu penyalahgunaan kekuasaan. Tidak! Itu bukan seperti sebuah bangunan kuno yang indah yang akan dihancurkan oleh pengembang properti yang tamak. Ini lebih menyerupai penghancuran sebuah bangunan reyot agar lingkungan yang menyenangkan dan bersih dapat dihasilkan.

Tetapi, bagaimana dengan kekuatan dari luar yang telah menyebabkan perpecahan di masa lalu? Akankah mereka dibiarkan menyusup ke dalam sistem yang baru ini sehingga para penghuninya akan memulai kembali proses penghancuran, bertengkar dengan sesama penghuni dan membuat kehidupan setiap orang menjadi sengsara? Tentu saja tidak. Pengusiran dan renovasi ini adalah yang terakhir kali dan tuntas. ”Kesengsaraan tidak akan timbul dua kali!”​—Nahum 1:9.

Alkitab menyamakan pembinasaan akhir dari Setan dengan pembakaran sampah hingga menjadi abu. Dikatakan bahwa ”Si Iblis yang menyesatkan [penduduk bumi] dicampakkan ke dalam danau api dan belerang”. (Penyingkapan 20:10) Benar-benar lambang yang sangat cocok! Bayangkan, pembinasaan itu tidak disamakan dengan mesin pembakar sampah kecil yang muatannya terbatas tetapi dengan danau belerang, yang memakan habis dan melenyapkan segala sesuatu yang jahat dan terkontaminasi. Tidak satu pun, baik manusia maupun hantu, yang akan diizinkan untuk melakukan hal-hal yang dapat mengancam tatanan universal, yang melanggar standar-standar Allah tentang apa yang baik dan jahat, atau yang menyakiti sesama mereka. Semua perusak persatuan akan lenyap!​—Mazmur 21:9-11; Zefanya 1:18; 3:8.

Orang-orang yang Bersatu dari Segala Bangsa

Orang-orang yang selamat dari pembersihan yang hebat ini akan disebut ”kumpulan besar orang . . . dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”. (Penyingkapan 7:9) Keanekaragaman bangsa dan suku tidak akan memecah-belah mereka. Mereka akan belajar untuk hidup rukun bersama dengan damai. (Yesaya 2:​2-4) Hal yang bahkan lebih menakjubkan, kumpulan besar ini akan disertai oleh penghuni planet bumi yang hidup di masa lampau yang melalui persediaan menakjubkan berupa kebangkitan, akan dipulihkan untuk menempati bumi yang telah dibersihkan.​—Yohanes 5:28, 29.

Apakah saudara senang untuk tinggal di dunia semacam itu? Hanya orang-orang yang berpaut pada tuntutan-tuntutan Allah saja yang dapat tinggal di sana, dan tuntutan-tuntutan-Nya terdapat dalam Alkitab. (Yohanes 17:3; Kisah 2:​38-​42) Saksi-Saksi Yehuwa akan senang membantu saudara mempelajari apa yang Allah tuntut sehingga saudara dapat berharap untuk menikmati kehidupan selama-lamanya dalam suatu dunia yang benar-benar bersatu.

[Gambar di hlm. 7]

Pemerintah di tangan Yesus Kristus akan menjamin terwujudnya suatu dunia yang bersatu

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan