PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • mwbr19 Desember hlm. 1-16
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Desember 2019

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Desember 2019
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2019
  • Subjudul
  • 2-8 DESEMBER
  • 9-15 DESEMBER
  • 16-22 DESEMBER
  • 23-29 DESEMBER
  • 30 DESEMBER–5 JANUARI
Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2019
mwbr19 Desember hlm. 1-16

Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen

2-8 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 7-9

”Kumpulan Besar yang Tidak Terhitung Jumlahnya Diberkati Yehuwa”

(Wahyu 7:9) Setelah itu, saya melihat suatu kumpulan besar orang. Tidak ada yang bisa menghitung jumlah mereka. Mereka berasal dari semua bangsa, suku, ras, dan bahasa. Mereka memakai jubah putih dan berdiri di hadapan takhta dan Anak Domba itu, sambil memegang daun palem.

it-1 1364 ¶5

Kumpulan Besar

Hal ini menimbulkan pertanyaan: Jika ”kumpulan besar” adalah orang-orang yang memperoleh keselamatan dan tetap berada di bumi, bagaimana dapat dikatakan bahwa mereka ’berdiri di hadapan takhta Allah dan di hadapan Anak Domba’? (Pny 7:9) Posisi ”berdiri” adakalanya digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan kedudukan diperkenan di mata pribadi yang di hadapannya orang atau kelompok itu berdiri. (Mz 1:5; 5:5; Ams 22:29, TB, AT; Luk 1:19) Sebenarnya, di pasal sebelumnya dalam buku Penyingkapan, ”raja-raja di bumi, orang-orang berpangkat tinggi, komandan-komandan militer, orang-orang kaya, orang-orang kuat, setiap budak, dan setiap orang merdeka” digambarkan berupaya menyembunyikan diri mereka ”dari muka Pribadi yang duduk di atas takhta itu dan dari murka Anak Domba, karena hari besar murka mereka telah datang, dan siapa yang sanggup bertahan?” (Pny 6:15-17; bdk. Luk 21:36.) Jadi, tampaknya ”kumpulan besar” ini terdiri atas orang-orang yang telah dilindungi selama masa kemurkaan itu dan yang telah sanggup ”berdiri” sebagai orang yang diperkenan oleh Allah dan Anak Domba.

(Wahyu 7:14) Saya pun langsung menjawab, ”Tuanku, Tuan yang tahu jawabannya.” Dia berkata, ”Mereka adalah orang-orang yang selamat melewati kesengsaraan besar. Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dengan darah Anak Domba.

it-2 773 ¶6

Sengsara, Kesengsaraan

Sekitar tiga dekade setelah pembinasaan Yerusalem, rasul Yohanes diberi tahu sehubungan dengan suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, dan suku bangsa, demikian, ”Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesengsaraan besar.” (Pny 7:13, 14) Fakta bahwa suatu kumpulan besar ”keluar dari kesengsaraan besar” memperlihatkan bahwa mereka selamat dari peristiwa itu. Hal ini diteguhkan dengan pernyataan serupa di Kisah 7:9, 10, ”Allah menyertai [Yusuf], dan membebaskan dia dari semua kesengsaraannya.” Dibebaskannya Yusuf dari semua kesengsaraannya tidak hanya berarti bahwa ia dibuat sanggup menanggungnya tetapi juga bahwa ia selamat dari kesulitan-kesulitan yang ia alami.

(Wahyu 7:15-17) Karena itu, mereka ada di hadapan takhta Allah. Mereka melakukan pelayanan suci bagi-Nya siang malam di bait-Nya. Dan Dia yang duduk di takhta itu akan melindungi mereka. 16 Mereka tidak akan lapar atau haus lagi. Matahari ataupun panas terik tidak akan menghanguskan mereka. 17 Itu karena Anak Domba, yang ada di dekat takhta, akan menggembalakan mereka. Dia akan menuntun mereka ke sumber air kehidupan. Dan Allah akan menghapus semua air mata mereka.”

it-1 1364 ¶4

Kumpulan Besar

Identitas Mereka. Kunci untuk mengetahui identitas ”kumpulan besar” itu terdapat dalam gambaran mengenai mereka di Penyingkapan pasal 7 dan di bagian-bagian yang jelas paralel. Penyingkapan 7:15-17 menyebutkan bahwa Allah ”membentangkan kemahnya ke atas mereka”, bahwa mereka dituntun ke ”sumber air kehidupan”, dan bahwa Allah menghapus ”segala air mata dari mata mereka”. Di Penyingkapan 21:2-4 kita mendapati ungkapan yang paralel, ”kemah Allah ada di tengah-tengah umat manusia”, Ia ”menghapus segala air mata dari mata mereka”, dan ’kematian tidak ada lagi’. Penglihatan itu tidak berkaitan dengan orang-orang di surga, yang darinya ’Yerusalem baru turun’, tetapi dengan orang-orang di bumi, di antara umat manusia.

Menggali Permata Rohani

(Wahyu 7:1) Setelah itu, saya melihat empat malaikat berdiri di keempat ujung bumi. Mereka menahan keempat angin bumi, supaya tidak ada angin yang bertiup ke bumi, ke laut, atau ke pohon mana pun.

re 113-115 ¶3-4

Memeteraikan Israel Milik Allah

3 Sebelum Yehuwa melepaskan amarah ini, malaikat-malaikat surgawi melakukan suatu dinas istimewa. Yohanes sekarang melihat ini dalam penglihatan: ”Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.” (Wahyu 7:1) Hal ini berarti apa bagi kita jaman sekarang? ”Keempat angin” ini merupakan lambang yang hidup dari penghukuman yang menghancurkan yang akan dilepaskan atas masyarakat yang fasik di bumi, atas ”laut” umat manusia yang jahat dan menggelora, dan atas para penguasa yang angkuh bagaikan pohon yang mendapat dukungan dan tunjangan dari penduduk bumi.​—Yesaya 57:20; Mazmur 37:35, 36.

4 Tidak diragukan, keempat malaikat ini melambangkan empat kelompok malaikat yang Yehuwa gunakan untuk menahan pelaksanaan hukuman sampai tiba waktu yang ditentukan. Pada waktu malaikat-malaikat itu melepaskan angin murka ilahi tersebut untuk melanda pada saat yang bersamaan dari utara, selatan, timur, dan barat, kehancurannya akan luar biasa. Hal itu akan sama seperti, namun dalam skala yang jauh lebih besar, ketika Yehuwa menggunakan keempat angin untuk menceraiberaikan orang-orang Elam purba, menghancurkan dan memusnahkan mereka. (Yeremia 49:36-38) Ini merupakan angin badai raksasa yang jauh lebih menghancurkan daripada ”angin badai” yang Yehuwa gunakan untuk membinasakan bangsa Amon. (Amos 1:13-15) Tidak ada bagian apapun dari organisasi Setan di bumi yang akan dapat bertahan pada hari murka Yehuwa, saat Ia membenarkan kedaulatanNya untuk kekal selama-lamanya.​—Mazmur 83:16, 19; Yesaya 29:5, 6.

(Wahyu 9:11) ”Mereka punya raja, yaitu malaikat yang menjaga lubang yang sangat dalam itu. Dalam bahasa Ibrani, nama raja itu adalah Abadon, dan dalam bahasa Yunani, Apolion.

it-1 9-10

Abadon

Abadon, malaikat dari jurang yang tidak terduga dalamnya—siapakah dia?

Di Penyingkapan 9:11, kata ”Abadon” digunakan sebagai nama ”malaikat dari jurang yang tidak terduga dalamnya”. Namanya yang sepadan dalam bahasa Yunani ialah Apolion, artinya ”Pembinasa”. Pada abad ke-19, ada upaya untuk memperlihatkan bahwa ayat ini secara nubuat berlaku atas tokoh-tokoh seperti Kaisar Vespasianus, Muhammad, bahkan Napoleon, dan malaikat itu umumnya dianggap ”bersifat setan”. Namun, perlu diperhatikan bahwa di Penyingkapan 20:1-3, malaikat yang memegang ”kunci jurang yang tidak terduga dalamnya” diperlihatkan sebagai wakil Allah dari surga, dan sebaliknya daripada ”bersifat setan”, ia mengikat dan mencampakkan Setan ke dalam jurang yang tidak terduga dalamnya itu. Ketika mengomentari Penyingkapan 9:11, The Interpreter’s Bible mengatakan, ”Akan tetapi, Abadon adalah malaikat dari Allah, bukan dari Setan, dan ia melaksanakan pekerjaan pembinasaan atas perintah Allah.”

Dalam ayat-ayat di Kitab-Kitab Ibrani yang baru saja dibahas, jelas bahwa ʼavad·dohn′ disejajarkan dengan Syeol dan kematian. Di Penyingkapan 1:18 kita membaca bahwa Kristus Yesus menyatakan, ”Aku hidup, kekal selama-lamanya, dan padaku ada kunci kematian dan kunci Hades.” Kuasanya atas jurang yang tidak terduga dalamnya itu diperlihatkan di Lukas 8:31. Bahwa ia memiliki kuasa untuk membinasakan, termasuk kuasa membinasakan Setan, terlihat jelas dari Ibrani 2:14, yang mengatakan bahwa Yesus mengambil bagian dalam darah dan daging agar ”melalui kematiannya ia dapat meniadakan pribadi yang mempunyai sarana penyebab kematian, yaitu si Iblis”. Di Penyingkapan 19:11-16 ia dengan jelas digambarkan sebagai Pembinasa atau Eksekutor yang ditetapkan oleh Allah.​—Lihat APOLION.

Pembacaan Alkitab

(Wahyu 7:1-12) Setelah itu, saya melihat empat malaikat berdiri di keempat ujung bumi. Mereka menahan keempat angin bumi, supaya tidak ada angin yang bertiup ke bumi, ke laut, atau ke pohon mana pun. 2 Lalu saya melihat malaikat lain naik dari timur. Dia membawa meterai dari Allah yang hidup. Dan kepada keempat malaikat yang diizinkan untuk merusak bumi dan laut itu, dia berseru dengan lantang, 3 ”Jangan rusak bumi, laut, atau pohon sampai kami selesai memberi meterai di dahi budak-budak Allah kita.” 4 Saya mendengar bahwa orang-orang yang menerima meterai itu berjumlah 144.000. Mereka berasal dari setiap suku Israel. 5 Dari suku Yehuda ada 12.000 yang diberi meterai, dari suku Ruben 12.000, dari suku Gad 12.000, 6 dari suku Asyer 12.000, dari suku Naftali 12.000, dari suku Manasye 12.000, 7 dari suku Simeon 12.000, dari suku Lewi 12.000, dari suku Isakhar 12.000, 8 dari suku Zebulon 12.000, dari suku Yusuf 12.000, dan dari suku Benyamin ada 12.000 yang diberi meterai. 9 Setelah itu, saya melihat suatu kumpulan besar orang. Tidak ada yang bisa menghitung jumlah mereka. Mereka berasal dari semua bangsa, suku, ras, dan bahasa. Mereka memakai jubah putih dan berdiri di hadapan takhta dan Anak Domba itu, sambil memegang daun palem. 10 Mereka terus berseru dengan lantang, ”Kami mendapat keselamatan dari Allah kami, yang duduk di takhta, dan dari Anak Domba.” 11 Semua malaikat berdiri di sekeliling takhta dan para penatua dan keempat kerub itu. Mereka sujud di depan takhta itu dan menyembah Allah, 12 sambil berkata, ”Amin! Semoga Allah kita yang bijaksana, berkuasa, dan kuat menerima pujian, ucapan syukur, kemuliaan, dan kehormatan untuk selama-lamanya. Amin.”

9-15 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 10-12

”’Dua Saksi’ Dibunuh dan Dihidupkan Lagi”

(Wahyu 11:3) Aku akan menyuruh dua saksi-Ku bernubuat selama 1.260 hari sambil memakai kain goni.”

w14 15/11 30

Pertanyaan Pembaca

Siapakah kedua saksi yang disebutkan di Penyingkapan pasal 11?

Penyingkapan 11:3 menyebutkan dua saksi yang akan bernubuat selama 1.260 hari. Kisah itu selanjutnya berkata bahwa binatang buas akan ”menaklukkan mereka dan membunuh mereka”. Tapi setelah ”tiga setengah hari”, kedua saksi ini akan dihidupkan kembali, sehingga orang-orang yang melihat mereka pun ketakutan.​—Pny. 11:7, 11.

Siapakah kedua saksi ini? Keterangan dalam kisahnya menunjukkan siapa mereka itu. Pertama, kita diberi tahu bahwa mereka ”dilambangkan oleh kedua pohon zaitun dan kedua kaki pelita”. (Pny. 11:4) Ini mirip dengan kaki pelita dan dua pohon zaitun yang dikisahkan dalam nubuat Zakharia. Pohon-pohon zaitun itu melambangkan ”dua pribadi terurap”, yaitu Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yosua, ”yang berdiri di sebelah Tuan seluruh bumi”. (Za. 4:1-3, 14) Kedua, saksi-saksi itu dikatakan melakukan mukjizat yang mirip dengan mukjizat Musa dan Elia.​—Bandingkan Penyingkapan 11:5, 6 dengan Bilangan 16:1-7, 28-35 dan 1 Raja 17:1; 18:41-45.

Apa persamaan Penyingkapan 11 dan Zakharia 4:1-3, 14? Keduanya menyebutkan orang-orang yang diurapi Allah yang memimpin ibadat sejati pada masa pengujian yang sulit. Jadi, Penyingkapan pasal 11 memaksudkan saudara-saudara terurap yang memimpin pengabaran saat Kerajaan Allah berdiri di surga tahun 1914, yang mengabar ”sambil mengenakan kain goni” selama tiga setengah tahun.

Setelah tiga setengah tahun mengabar ”sambil mengenakan kain goni”, orang-orang terurap ini seolah-olah dibunuh sewaktu mereka dipenjarakan untuk waktu yang lebih singkat, seolah-olah selama tiga setengah hari. Di mata musuh-musuh umat Allah, pekerjaan pengabaran mereka sudah berhenti, sehingga para musuh itu bersukacita.​—Pny. 11:8-10.

Namun seperti yang dinubuatkan, setelah tiga setengah hari, kedua saksi itu dihidupkan kembali. Orang-orang terurap ini dibebaskan dari penjara dan sebagian orang terurap yang tetap setia mendapat pelantikan khusus dari Allah melalui Tuan mereka, Yesus Kristus. Pada 1919, mereka termasuk orang-orang yang dilantik untuk melayani sebagai ”budak yang setia dan bijaksana” untuk mengurus kebutuhan rohani umat Allah pada hari-hari terakhir.​—Mat. 24:45-47; Pny. 11:11, 12.

Yang menarik, Penyingkapan 11:1, 2 menyebutkan bahwa peristiwa-peristiwa itu akan terjadi ketika bait rohani diukur, atau diperiksa. Maleakhi pasal 3 menyebutkan pemeriksaan bait rohani yang dilanjutkan dengan masa pemurnian. (Mal. 3:1-4) Berapa lama pemeriksaan dan pemurnian itu berlangsung? Bait itu mulai diperiksa dan dimurnikan pada 1914 sampai awal 1919, yang mencakup 1.260 hari (42 bulan) dan ”tiga setengah hari” yang disebutkan Penyingkapan pasal 11.

Kita tentu senang karena Yehuwa mengatur agar pemurnian rohani ini menyucikan bangsa khusus untuk melakukan pekerjaan yang baik! (Tit. 2:14) Selain itu, kita pasti menghargai teladan orang-orang terurap yang setia yang memimpin pada masa pengujian, yang digambarkan sebagai kedua saksi.

(Wahyu 11:7) Setelah mereka selesai menyampaikan berita itu, mereka akan diserang, ditaklukkan, dan dibunuh oleh binatang buas yang keluar dari lubang yang sangat dalam.

(Wahyu 11:11) Setelah tiga setengah hari, Allah menghidupkan lagi kedua nabi itu. Mereka pun berdiri dan orang-orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

Menggali Permata Rohani

(Wahyu 10:9, 10) Saya pun pergi menemui malaikat itu dan meminta gulungan kecil tersebut. Dia berkata, ”Ambillah dan makan sampai habis. Itu akan membuat perutmu sakit, tapi di mulutmu itu akan terasa manis seperti madu.” 10 Saya mengambil gulungan kecil dari tangan malaikat itu lalu memakannya. Di mulut saya, itu terasa manis seperti madu, tapi setelah saya memakannya, perut saya sakit.

it-1 826 ¶2

Gulungan

Sebagai Lambang. Dalam Alkitab, ada beberapa contoh penggunaan kata ”gulungan” sebagai lambang. Yehezkiel dan juga Zakharia melihat sebuah gulungan yang berisi tulisan pada kedua sisinya. Karena biasanya hanya satu sisi yang digunakan, tulisan pada kedua sisi bisa menunjuk kepada bobot, jangkauan, dan seriusnya penghakiman yang tertulis dalam gulungan-gulungan tersebut. (Yeh 2:9–3:3; Za 5:1-4) Dalam penglihatan di buku Penyingkapan, pribadi yang duduk di atas takhta memegang sebuah gulungan dengan tujuh meterai di tangan kanannya, agar apa yang tertulis di dalamnya tidak terlihat sampai Anak Domba Allah membukanya. (Pny 5:1, 12; 6:1, 12-14) Belakangan dalam penglihatan itu Yohanes sendiri diberi sebuah gulungan dan diperintahkan untuk memakannya. Gulungan itu terasa manis dalam mulut Yohanes tetapi membuat perutnya pahit. Karena terbuka dan tidak dimeteraikan, gulungan itu adalah sesuatu yang dapat dipahami. Bagi Yohanes ”manis” rasanya untuk menerima berita yang ada di dalamnya, tetapi tampaknya ia juga harus menubuatkan hal-hal pahit yang ada di dalamnya, sebagaimana yang diperintahkan kepadanya. (Pny 10:1-11) Yehezkiel mengalami hal yang sama berkenaan dengan gulungan yang diberikan kepadanya, yang berisi ”nyanyian ratapan dan keluh kesah dan tangisan”.​—Yeh 2:10.

(Wahyu 12:1-5) Kemudian, saya melihat peristiwa yang luar biasa di langit. Ada seorang wanita yang berpakaian matahari, dan bulan ada di bawah kakinya. Dia memakai mahkota yang terbuat dari 12 bintang. 2 Dia sedang hamil, dan dia berteriak kesakitan karena sebentar lagi akan melahirkan. 3 Saya melihat peristiwa lain di langit. Ada naga besar berwarna merah menyala. Kepalanya ada tujuh, dan tanduknya ada sepuluh. Di setiap kepalanya ada sebuah mahkota. 4 Ekornya menyeret sepertiga bintang di langit, dan dia melemparkan bintang-bintang itu ke bumi. Naga itu terus berdiri di depan wanita itu, supaya saat wanita itu melahirkan, dia bisa menelan anaknya. 5 Wanita itu pun melahirkan seorang putra, seorang anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan tongkat besi. Begitu lahir, anak itu langsung dibawa kepada Allah yang duduk di takhta-Nya.

it-2 701 ¶5-7

Sakit Bersalin

Dalam penglihatan rasul Yohanes di buku Penyingkapan, ia melihat seorang wanita surgawi berteriak ”dalam kesakitan dan dalam penderitaannya yang hebat karena akan melahirkan”. Anak yang lahir adalah ”seorang putra, seorang laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan tongkat besi”. Sekalipun naga berupaya melahapnya, ”anaknya dibawa pergi kepada Allah dan ke takhtanya”. (Pny 12:1, 2, 4-6) Dibawanya putra itu oleh Allah menunjukkan bahwa Allah menerima anak itu sebagai milik-Nya, seperti halnya kebiasaan pada zaman dahulu untuk membawa seorang anak yang baru lahir ke hadapan ayahnya untuk ia terima. (Lihat LAHIR, KELAHIRAN.) Jadi, dapat disimpulkan bahwa ”wanita” itu adalah ”istri” Allah, ”Yerusalem yang di atas”, ”ibu” bagi Kristus dan saudara-saudara rohaninya.​—Gal 4:26; Ibr 2:11, 12, 17.

Tentu saja, ”wanita” surgawi Allah itu sempurna, dan kelahiran itu berlangsung tanpa rasa sakit secara harfiah. Oleh karena itu, sakit bersalin tersebut secara simbolis menunjukkan bahwa ”wanita” itu sadar bahwa kelahiran sudah dekat; ia mengantisipasi bahwa hal itu akan segera terjadi.​—Pny 12:2.

Siapa ”putra, seorang laki-laki” ini? Ia akan ”menggembalakan semua bangsa dengan tongkat besi”. Hal ini dinubuatkan di Mazmur 2:6-9 sehubungan dengan Raja Mesianik Allah. Tetapi Yohanes melihat penglihatan ini lama setelah kelahiran Kristus di bumi dan kematiannya serta kebangkitannya. Oleh karena itu, penglihatan tersebut tampaknya menunjuk kepada kelahiran Kerajaan Mesianik di tangan Putra Allah, Yesus Kristus, yang setelah dibangkitkan dari antara orang-orang mati, ”duduk di sebelah kanan Allah, sejak waktu itu menanti hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi kakinya”.​—Ibr 10:12, 13; Mz 110:1; Pny 12:10.

Pembacaan Alkitab

(Wahyu 10:1-11) Lalu saya melihat malaikat kuat lainnya turun dari surga. Dia diselubungi awan dan ada pelangi di atas kepalanya. Mukanya seperti matahari dan kakinya seperti tiang api. 2 Dia memegang sebuah gulungan kecil yang terbuka. Dia menginjakkan kaki kanannya di laut dan kaki kirinya di darat. 3 Dia berseru dengan lantang seperti singa yang mengaum. Ketika dia berseru, saya mendengar tujuh guntur berbicara. 4 Ketika ketujuh guntur itu berbicara, saya sudah siap-siap menulis, tapi ada suara dari langit yang menyuruh saya, ”Rahasiakanlah apa yang dikatakan ketujuh guntur itu. Jangan ditulis.” 5 Lalu malaikat yang saya lihat berdiri di laut dan di darat itu mengangkat tangan kanannya ke langit. 6 Dia bersumpah demi Allah yang hidup kekal selama-lamanya, yaitu Pencipta langit dan segala isinya, bumi dan segala isinya, juga laut dan segala isinya. Dia berkata, ”Allah tidak akan menunda lagi. 7 Tapi ketika malaikat yang ketujuh hampir meniup trompetnya, rahasia suci Allah akan benar-benar terlaksana. Ini adalah rahasia suci yang Allah beritakan sebagai kabar baik kepada budak-budak-Nya, para nabi.” 8 Lalu suara dari langit itu menyuruh saya lagi, ”Pergilah, ambil gulungan terbuka yang ada di tangan malaikat yang berdiri di laut dan di darat itu.” 9 Saya pun pergi menemui malaikat itu dan meminta gulungan kecil tersebut. Dia berkata, ”Ambillah dan makan sampai habis. Itu akan membuat perutmu sakit, tapi di mulutmu itu akan terasa manis seperti madu.” 10 Saya mengambil gulungan kecil dari tangan malaikat itu lalu memakannya. Di mulut saya, itu terasa manis seperti madu, tapi setelah saya memakannya, perut saya sakit. 11 Lalu saya diberi perintah ini, ”Kamu harus terus bernubuat tentang orang-orang, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan banyak raja.”

16-22 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 13-16

”Jangan Takut kepada Binatang Buas yang Menakutkan”

(Wahyu 13:1, 2) Lalu dia tetap berdiri di pantai. Dan saya melihat seekor binatang buas keluar dari laut. Binatang ini punya tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Di setiap tanduknya ada sebuah mahkota, dan pada kepalanya ada nama-nama yang menghina Allah. 2 Binatang buas itu seperti macan tutul, tapi kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Naga itu memberi dia kekuatan dan takhtanya, juga kekuasaan yang besar.

w12 15/6 8-9 ¶6

Yehuwa Adalah ”Penyingkap Rahasia”

6 Pada pengujung abad pertama M, Yesus yang telah dibangkitkan memberi rasul Yohanes serangkaian penglihatan yang luar biasa. (Pny. 1:1) Dalam salah satu penglihatan, Yohanes melihat Si Iblis, yang digambarkan sebagai naga, berdiri di tepi laut. (Baca Penyingkapan 13:1, 2.) Yohanes juga melihat seekor binatang buas yang aneh keluar dari laut dan mendapat wewenang yang besar dari Iblis. Belakangan, seorang malaikat memberi tahu Yohanes bahwa ketujuh kepala binatang buas merah marak, yang adalah patung binatang buas di Penyingkapan 13:1, melambangkan ”tujuh raja”, atau pemerintahan. (Pny. 13:14, 15; 17:3, 9, 10) Pada waktu Yohanes menulisnya, lima raja telah jatuh, satu sedang berkuasa, dan satu lagi ”belum tiba”. Kerajaan, atau kuasa dunia, mana saja yang dimaksud dalam penglihatan ini? Mari kita perhatikan kepala-kepala binatang buas dalam buku Penyingkapan itu. Kita juga akan memeriksa nubuat dalam buku Daniel, yang memuat perincian tentang kerajaan-kerajaan ini bahkan beberapa abad sebelum mereka muncul.

(Wahyu 13:11) Lalu, saya melihat binatang buas lain keluar dari dalam bumi. Dia punya dua tanduk yang mirip tanduk anak domba, tapi cara bicaranya seperti naga.

(Wahyu 13:15) Dia diizinkan untuk memberikan napas kepada patung binatang buas itu, sehingga patung itu bisa bicara dan memberi perintah untuk membunuh semua orang yang tidak mau menyembahnya.

re 194 ¶26

Menghadapi Dua Binatang yang Ganas

26 Siapa gerangan dia? Kuasa Dunia Anglo-Amerika—sama dengan kepala ketujuh dari binatang buas yang pertama namun dalam peranan khusus! Karena dalam penglihatan ia dipisahkan sebagai binatang buas lain kita dibantu untuk melihat dengan lebih jelas bagaimana dia bertindak secara independen di panggung dunia. Binatang buas kiasan dengan dua tanduk ini terdiri dari dua kuasa politik yang sama-sama berkuasa, independen, tetapi bekerja sama. Kedua tanduknya yang ”sama seperti anak domba” menyatakan bahwa ia ingin menunjukkan dirinya lembut dan tidak mengganggu, dengan bentuk pemerintahan yang ideal yang kepadanya seluruh dunia harus berpaling. Namun ia berbicara ”seperti seekor naga” dalam hal ia menggunakan tekanan dan ancaman dan bahkan tindakan kekerasan jika versi dari pemerintahannya tidak diterima. Ia tidak menganjurkan ketundukan kepada Kerajaan Allah di bawah pemerintahan Anak Domba Allah melainkan, sebaliknya, ketaatan demi kepentingan Setan, naga besar itu. Ia menganjurkan perpecahan dan kebencian yang nasionalistis yang berarti menyembah binatang buas pertama.

re 195 ¶30-31

Menghadapi Dua Binatang yang Ganas

30 Jalannya sejarah menyatakan bahwa patung ini adalah organisasi yang diusulkan, diperkembangkan, dan didukung oleh Inggris dan Amerika Serikat dan pada mulanya dikenal sebagai Liga Bangsa Bangsa. Belakangan, dalam Wahyu pasal 17, ia akan muncul dengan lambang yang berbeda, yaitu dari seekor binatang buas merah padam yang hidup dan bernafas dan berdiri sendiri. Badan internasional ini ”berbicara,” dalam hal ia mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sombong sebagai satu-satunya yang dapat menghasilkan perdamaian dan keamanan bagi umat manusia. Namun dalam kenyataannya ia telah menjadi forum bagi bangsa-bangsa anggotanya untuk saling melampiaskan kemarahan dan mencaci-maki. Ia telah mengancam akan memboikot, atau membuat merana, bangsa atau umat manapun yang tidak mau tunduk kepada kekuasaannya. Ia bahkan telah memecat bangsa-bangsa yang tidak mengikuti ideologinya. Pada awal dari sengsara besar, ’tanduk-tanduk’ militer dari patung binatang buas ini akan memenuhi peranan yang menghancurkan.​—Wahyu 7:14; 17:8, 16.

31 Sejak Perang Dunia II, patung binatang buas ini—yang sekarang diwujudkan sebagai organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa sudah melakukan pembunuhan secara aksara. Sebagai contoh, pada tahun 1950 pasukan PBB memulai peperangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Pasukan PBB, bersama orang Korea Selatan, membunuh kira-kira 1.420.000 orang Korea Utara dan Cina. Demikian pula, dari tahun 1960 sampai 1964, tentara Perserikatan Bangsa Bangsa aktif di Kongo (Kinshasa). Selain itu, para pemimpin dunia, termasuk Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II, terus meneguhkan bahwa patung ini adalah harapan terakhir dan yang terbaik bagi manusia untuk perdamaian. Jika umat manusia tidak mau menurutinya, mereka berkeras, umat manusia akan menghancurkan dirinya sendiri. Dengan demikian secara kiasan mereka menyebabkan dibunuhnya semua orang yang menolak untuk mendukung patung itu dan menyembahnya.​—Bandingkan Ulangan 5:8, 9.

(Wahyu 13:16, 17) Dia memaksa semua orang menerima tanda di tangan kanan atau di dahi mereka, baik orang biasa maupun orang penting, orang kaya maupun orang miskin, dan orang merdeka maupun budak. 17 Tidak ada yang bisa membeli atau menjual kalau tidak punya tanda itu, yaitu nama binatang buas tersebut atau angka yang menjadi namanya.

w09 15/2 4 ¶2

Pokok-Pokok Penting Buku Penyingkapan—II

13:16, 17. Meski menghadapi berbagai kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti ”membeli atau menjual”, kita hendaknya tidak membiarkan diri kita ditekan sehingga binatang buas itu mengatur kehidupan kita. Menerima ’tanda binatang buas itu di tangan atau di dahi kita’ berarti mengizinkan binatang buas itu mengendalikan tindakan atau mempengaruhi pemikiran kita.

Menggali Permata Rohani

(Wahyu 16:13, 14) Lalu saya melihat naga, binatang buas, dan nabi palsu. Mereka masing-masing mengeluarkan pernyataan yang najis dari mulut mereka. Ketiga pernyataan itu kelihatan seperti katak. 14 Pernyataan-pernyataan itu berasal dari roh-roh jahat dan didengar oleh raja-raja di seluruh bumi. Pernyataan-pernyataan itu membuat banyak mukjizat agar raja-raja itu berkumpul dalam perang pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.

w09 15/2 4 ¶5

Pokok-Pokok Penting Buku Penyingkapan—II

16:13-16. ”Pernyataan terilham yang najis” melambangkan propaganda hantu-hantu yang digunakan untuk memastikan agar para raja bumi tidak terpengaruh oleh pencurahan ketujuh mangkuk kemarahan Allah tetapi digiring untuk menentang Yehuwa.​—Mat. 24:42, 44.

w08 1/4 31 ¶3

Pembaca Bertanya

Di mana pertempuran Armagedon akan terjadi?

Bangsa-bangsa dengan satu atau lain cara digiring oleh gerombolan hantu-hantu agar bergabung dalam pertempuran itu. Alkitab berbicara tentang ”pernyataan-pernyataan yang diilhami oleh hantu-hantu” yang pergi ”kepada raja-raja [para penguasa] seluruh bumi yang berpenduduk, untuk mengumpulkan mereka menuju . . . tempat yang dalam bahasa Ibrani disebut Har–Magedon”.​—Penyingkapan 16:14-16.

(Wahyu 16:21) Lalu dari langit turunlah hujan es yang menimpa orang-orang. Setiap bongkah es beratnya kira-kira 20 kilogram. Orang-orang menghina Allah karena bencana hujan es yang sangat hebat itu.

w15 15/7 16 ¶9

”Pembebasanmu Sudah Dekat”!

9 Kesengsaraan besar bukanlah saat untuk memberitakan ”kabar baik kerajaan”. Masa untuk melakukannya sudah berlalu. Saat itu, ”akhir” sudah akan tiba! (Mat. 24:14) Pada waktu itu, umat Allah dengan berani mengumumkan berita penghakiman yang tegas yang memengaruhi semua orang. Bisa jadi, beritanya adalah bahwa dunia Setan yang jahat akan segera dihancurkan sama sekali. Alkitab menyamakan berita ini dengan ”hujan es besar yang setiap butirnya kira-kira seberat satu talenta turun dari langit ke atas manusia, dan manusia menghujah Allah karena tulah hujan es itu, karena tulah itu luar biasa besar”.​—Pny. 16:21.

Pembacaan Alkitab

(Wahyu 16:1-16) Lalu saya mendengar suara keras dari tempat suci itu menyuruh ketujuh malaikat tersebut, ”Pergilah dan tumpahkan kemarahan Allah yang ada dalam tujuh mangkuk itu ke bumi.” 2 Malaikat pertama pergi dan menumpahkan isi mangkuknya ke bumi. Maka, orang-orang yang mempunyai tanda binatang buas itu dan yang menyembah patungnya terkena bisul ganas yang menyakitkan. 3 Malaikat kedua menumpahkan isi mangkuknya ke laut. Maka laut menjadi darah, seperti darah orang yang dibunuh. Semua makhluk hidup pun mati, ya, semua yang ada di laut. 4 Malaikat ketiga menumpahkan isi mangkuknya ke semua sungai dan sumber air. Maka semuanya menjadi darah. 5 Saya mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata, ”Engkau Allah yang setia, yang dulu ada dan yang terus ada. Engkau adil karena telah menjatuhkan keputusan itu. 6 Engkau membuat mereka minum darah. Mereka pantas menerimanya karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang suci dan para nabi.” 7 Lalu saya mendengar suara dari mezbah itu berkata, ”Ya, Allah Yehuwa, Yang Mahakuasa, keputusan-Mu benar dan adil.” 8 Malaikat keempat menumpahkan isi mangkuknya ke matahari, dan matahari diizinkan untuk membakar manusia. 9 Manusia pun hangus oleh panasnya yang hebat. Bukannya bertobat, mereka malah menghina nama Allah. Mereka tidak memuliakan Allah yang berkuasa untuk mendatangkan bencana-bencana itu. 10 Malaikat kelima menumpahkan isi mangkuknya ke takhta binatang buas itu. Maka kerajaan binatang itu menjadi gelap, dan orang-orang menggigit lidah mereka karena kesakitan. 11 Tapi bukannya bertobat dari perbuatan mereka, mereka malah menghina Allah yang berkuasa atas surga, karena rasa sakit dan bisul mereka. 12 Malaikat keenam menumpahkan isi mangkuknya ke Efrat, sungai besar itu. Maka airnya menjadi kering sehingga raja-raja dari timur bisa melewatinya. 13 Lalu saya melihat naga, binatang buas, dan nabi palsu. Mereka masing-masing mengeluarkan pernyataan yang najis dari mulut mereka. Ketiga pernyataan itu kelihatan seperti katak. 14 Pernyataan-pernyataan itu berasal dari roh-roh jahat dan didengar oleh raja-raja di seluruh bumi. Pernyataan-pernyataan itu membuat banyak mukjizat agar raja-raja itu berkumpul dalam perang pada hari besar Allah Yang Mahakuasa. 15 Lalu terdengarlah suara, ”Waspadalah! Aku akan datang seperti pencuri. Bahagialah orang yang tetap siaga sehingga baju luarnya tidak diambil. Dengan begitu, dia tidak akan dilihat orang dalam keadaan telanjang dan dipermalukan.” 16 Lalu raja-raja itu dikumpulkan ke tempat yang dalam bahasa Ibrani disebut Armagedon.

23-29 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 17-19

”Perang Allah yang Mengakhiri Segala Perang”

(Wahyu 19:11) Saya melihat langit terbuka, dan ada seekor kuda putih. Penunggangnya disebut Setia dan Benar. Dia mengadili dan berperang demi keadilan.

(Wahyu 19:14-16) Pasukan yang ada di surga mengikuti dia dengan menunggang kuda putih. Mereka memakai baju dari kain linen halus yang putih dan bersih. 15 Dari mulutnya keluar pedang yang panjang dan tajam, yang dia gunakan untuk membinasakan bangsa-bangsa. Dia akan menggembalakan mereka dengan tongkat besi. Dia juga menginjak-injak tempat pemerasan anggur, yang melambangkan kemurkaan besar Allah Yang Mahakuasa. 16 Di baju luarnya, di bagian paha, tertulis sebuah nama: Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan.

w08 1/4 8 ¶3-4

Armagedon—Perang Allah yang Mengakhiri Segala Perang

Selama orang fasik berkuasa, orang adil-benar tidak akan menikmati kedamaian dan keamanan. (Amsal 29:2; Pengkhotbah 8:9) Secara realistis, mustahil kita dapat memisahkan kebejatan dan kefasikan dari orang-orang yang mempraktekkannya. Jadi, demi terciptanya perdamaian dan keadilan yang langgeng harus ada harga yang dibayar—disingkirkannya semua orang fasik. ”Orang fasik adalah tebusan bagi orang adil-benar,” tulis Salomo.​—Amsal 21:18.

Karena Allah-lah Hakimnya, kita dapat yakin bahwa dalam setiap kasus, penghakiman terhadap orang fasik akan dijalankan dengan adil-benar. ”Apakah Hakim segenap bumi tidak akan melakukan apa yang benar?” tanya Abraham. Akhirnya Abraham mengetahui jawabannya, bahwa Yehuwa selalu benar! (Kejadian 18:25) Selanjutnya, Alkitab meyakinkan kita bahwa Yehuwa tidak senang membinasakan orang fasik; Ia melakukannya hanya sebagai pilihan terakhir.​—Yehezkiel 18:32; 2 Petrus 3:9.

it-1 1353 ¶1

Kuda

Dalam penglihatan simbolis yang diterima rasul Yohanes, Yesus Kristus yang dimuliakan digambarkan mengendarai seekor kuda putih dan diiringi bala tentara yang terdiri dari para penunggang kuda-kuda putih. Penglihatan ini disingkapkan kepada Yohanes sebagai gambaran bahwa peperangan yang akan dilakukan Kristus melawan semua musuh demi kepentingan Allah dan Bapaknya, Yehuwa, adalah peperangan yang adil-benar dan adil. (Pny 19:11, 14) Dalam penglihatan sebelumnya, tindakan Kristus sebagai raja dan bencana-bencana yang menyusul digambarkan oleh berbagai penunggang kuda dan kudanya.​—Pny 6:2-8.

(Wahyu 19:19, 20) Lalu saya melihat binatang buas itu, raja-raja di bumi, dan pasukan mereka berkumpul untuk berperang melawan penunggang kuda itu dan pasukannya. 20 Binatang buas itu ditangkap bersama nabi palsu yang melakukan mukjizat-mukjizat di hadapan binatang itu. Nabi itu menyesatkan orang-orang yang menerima tanda binatang buas itu dan yang menyembah patungnya. Lalu keduanya dilemparkan hidup-hidup ke danau api yang bernyala-nyala karena belerang.

re 285-286 ¶24

Raja-Pejuang Menang di Armagedon

24 Binatang buas berkepala tujuh, bertanduk sepuluh yang keluar dari laut, yang melambangkan organisasi politik Setan, digulingkan hingga lenyap, dan bersamanya lenyap pula nabi palsu, kuasa dunia ketujuh. (Wahyu 13:1, 11-13; 16:13) Pada waktu masih ’hidup,’ atau masih berfungsi dalam perlawanan mereka yang bersatu-padu melawan umat Allah di bumi, mereka dicampakkan ke dalam ”lautan api.” Apakah ini lautan api aksara? Tidak, seperti halnya binatang buas dan nabi palsu itu juga bukan binatang-binatang aksara. Sebaliknya ini adalah lambang kebinasaan yang lengkap, tuntas, tempat dari mana mereka tidak dapat keluar. Ke sanalah, nantinya, kematian dan Hades, maupun si Iblis sendiri, akan dicampakkan. (Wahyu 20:10, 14) Ini pasti bukan suatu neraka siksaan kekal bagi orang jahat, karena bahkan gagasan tentang tempat sedemikian menjijikkan bagi Yehuwa.​—Yeremia 19:5; 32:35; 1 Yohanes 4:8, 16.

(Wahyu 19:21) Tapi yang lain dibunuh dengan pedang panjang yang keluar dari mulut penunggang kuda itu. Dan semua burung makan daging mereka sampai kenyang.

re 286 ¶25

Raja-Pejuang Menang di Armagedon

25 Semua yang lain yang tidak menjadi bagian langsung dari pemerintahan namun tetap merupakan bagian yang tidak dapat diperbaiki dari dunia umat manusia yang bejat juga akan ’dibunuh dengan pedang Penunggang kuda itu,’ Yesus akan menyatakan bahwa mereka layak dihukum mati. Karena dalam hal mereka lautan api tidak disebutkan, apakah kita berharap bahwa mereka akan dibangkitkan? Kita tidak pernah diberitahu bahwa mereka yang dihukum mati oleh Hakim dari Yehuwa pada waktu itu akan dibangkitkan. Seperti dikatakan oleh Yesus sendiri, semua yang bukan ”domba” akan menuju ”ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya,” yaitu ”hukuman yang kekal.” (Matius 25:33, 41, 46) Hal ini menjadi puncak ”hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.”​—2 Petrus 3:7; Nahum 1:2, 7-9; Maleakhi 4:1.

Menggali Permata Rohani

(Wahyu 17:8) Binatang buas yang kamu lihat itu dulu pernah ada. Sekarang dia tidak ada, tapi dia akan segera keluar dari lubang yang sangat dalam dan akan dibinasakan. Penduduk bumi, yang namanya tidak tertulis dalam gulungan kehidupan yang ada sejak permulaan dunia, akan heran karena binatang itu dulu ada, sekarang tidak ada, tapi akan ada lagi.

re 247-248 ¶5-6

Rahasia yang Mengerikan Tersingkap

5 ”Binatang itu dahulu pernah hidup.” Ya, ia ada sebagai Liga Bangsa Bangsa dari tanggal 10 Januari 1920, dan seterusnya, dengan 63 bangsa ikut serta pada satu atau lain waktu. Namun, secara berturut-turut, Jepang, Jerman, dan Italia mengundurkan diri, dan Uni Soviet dikeluarkan dari Liga itu. Pada bulan September 1939 diktator Nazi dari Jerman memulai Perang Dunia II. Karena gagal memelihara perdamaian di dunia, Liga Bangsa Bangsa benar-benar terjun ke dalam jurang maut ketidakaktifan. Menjelang tahun 1942 badan ini menjadi sesuatu yang dulu pernah ada. Tidak sebelum ini ataupun pada suatu saat belakangan—tetapi tepat pada saat yang kritis itu—Yehuwa menafsirkan kepada umatNya arti yang lengkap dari penglihatan itu! Pada Kebaktian Teokratis Dunia Baru, Presiden Knorr dapat menyatakan, selaras dengan nubuat tersebut, bahwa ”binatang buas itu . . . sekarang tidak hidup lagi.” Ia kemudian mengajukan pertanyaan, ”Apakah Liga itu akan tetap berada dalam jurang maut?” Sambil mengutip Wahyu 17:8, ia menjawab: ”Persekutuan dari bangsa-bangsa dunia akan muncul lagi.” Hal inilah yang ternyata terjadi—sebagai pembenaran Firman nubuat Yehuwa!

Keluar dari Jurang Maut

6 Binatang buas merah ungu benar-benar keluar dari jurang maut. Pada tanggal 26 Juni 1945, dengan iringan trompet yang riuh di San Fransisco, A.S., 50 bangsa memberikan suara untuk menerima Piagam dari organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa. Badan ini dimaksudkan ”untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.” Ada banyak persamaan antara Liga itu dan PBB. The World Book Encyclopedia mengatakan: ”Dalam beberapa hal, PBB serupa dengan Liga Bangsa Bangsa, yang diorganisasi setelah Perang Dunia I . . . Banyak dari bangsa-bangsa yang mendirikan PBB juga mendirikan Liga itu. Seperti Liga itu, PBB didirikan untuk membantu memelihara perdamaian di antara bangsa-bangsa. Organ-organ utama dari PBB sangat serupa dengan yang dimiliki Liga itu.” Maka, PBB sebenarnya adalah kebangkitan kembali dari binatang buas merah ungu. Jumlah anggotanya yang lebih dari 150 bangsa jauh melebihi 63 anggota dari Liga itu; badan ini juga memikul tanggung jawab yang lebih luas daripada pendahulunya.

(Wahyu 17:16, 17) Sepuluh tanduk dan binatang buas itu akan membenci pelacur itu, merampas segala miliknya, menelanjangi dia, memakan dagingnya, dan membakarnya habis. 17 Itu karena Allah menanamkan ke hati mereka keinginan untuk melaksanakan kehendak-Nya. Allah membuat mereka melaksanakan tujuan mereka yang sama, yaitu menyerahkan kerajaan mereka kepada binatang buas itu, sampai firman Allah terlaksana.

w12 15/6 18 ¶17

Yehuwa Menyingkapkan Apa yang ”Pasti Akan Segera Terjadi”

17 Agama palsu tidak akan lenyap secara bertahap. Sundal itu masih memiliki pengaruh yang besar dan berupaya mendikte raja-raja untuk melaksanakan keinginannya. Tetapi, Allah akan segera ’menaruh dalam hati mereka keinginan untuk melaksanakan pikiran-Nya’. (Baca Penyingkapan 17:16, 17.) Yehuwa akan menggerakkan unsur-unsur politik dalam sistem Setan, yang diwakili oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk menyerang agama palsu. Sundal itu akan kehilangan pengaruhnya dan semua hartanya dirampas. Puluhan tahun yang lalu kelihatannya hal tersebut mustahil terjadi. Sekarang, semuanya telah berubah. Namun, sundal itu tidak akan kehilangan kekuasaannya secara bertahap. Ia akan dibinasakan secara tiba-tiba.​—Pny. 18:7, 8, 15-19.

Pembacaan Alkitab

(Wahyu 17:1-11) Salah satu dari tujuh malaikat yang membawa tujuh mangkuk itu datang dan berbicara kepada saya, ”Mari saya tunjukkan hukuman untuk pelacur besar yang duduk di atas banyak air. 2 Raja-raja di bumi berbuat cabul dengannya, dan penduduk bumi menjadi mabuk oleh anggurnya, yaitu perbuatan cabulnya.” 3 Lalu dengan kuasa kudus, malaikat itu membawa saya ke padang belantara. Saya melihat seorang wanita duduk di atas binatang buas berwarna merah menyala. Binatang itu punya tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan seluruh tubuhnya penuh dengan nama-nama yang menghina Allah. 4 Wanita itu memakai baju berwarna ungu dan merah menyala, juga perhiasan emas, permata, dan mutiara. Dia memegang gelas emas yang penuh dengan hal-hal menjijikkan dan hal-hal najis dari perbuatan cabulnya. 5 Di dahinya tertulis sebuah nama yang penuh rahasia: ”Babilon Besar, ibu dari semua pelacur dan hal-hal yang menjijikkan di bumi.” 6 Saya melihat wanita itu mabuk oleh darah orang-orang suci dan darah saksi-saksi Yesus. Saat melihat dia, saya merasa sangat heran. 7 Maka malaikat itu berkata kepada saya, ”Kenapa kamu heran? Aku akan memberitahukan siapa sebenarnya wanita itu dan binatang buas yang dia tunggangi, yang punya tujuh kepala dan sepuluh tanduk. 8 Binatang buas yang kamu lihat itu dulu pernah ada. Sekarang dia tidak ada, tapi dia akan segera keluar dari lubang yang sangat dalam dan akan dibinasakan. Penduduk bumi, yang namanya tidak tertulis dalam gulungan kehidupan yang ada sejak permulaan dunia, akan heran karena binatang itu dulu ada, sekarang tidak ada, tapi akan ada lagi. 9 ”Orang harus punya pikiran yang bijaksana untuk memahami hal ini: Tujuh kepala memaksudkan tujuh gunung, dan wanita itu duduk di atasnya. 10 Ketujuhnya memaksudkan tujuh raja: Lima sudah jatuh, satu masih ada, dan yang satu lagi belum datang. Tapi kalau dia datang, dia akan ada sebentar saja. 11 Binatang buas yang dulu ada tapi sekarang tidak ada itu adalah raja kedelapan. Tapi dia berasal dari ketujuh raja itu, dan dia akan dibinasakan.

30 DESEMBER–5 JANUARI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 20-22

”Lihatlah, Aku Membuat Semuanya Jadi Baru”

(Wahyu 21:1) Lalu saya melihat langit baru dan bumi baru. Langit yang lama dan bumi yang lama sudah tidak ada lagi, dan laut juga sudah lenyap.

re 301 ¶2

Langit Baru dan Bumi Baru

2 Ratusan tahun sebelum jaman Yohanes, Yehuwa mengatakan kepada Yesaya: ”Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yesaya 65:17; 66:22) Nubuat ini mula-mula digenapi ketika orang Yahudi yang setia kembali ke Yerusalem pada tahun 537 S.M. setelah mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun. Dalam pemulihan itu, mereka membentuk masyarakat yang telah dibersihkan, ’bumi baru’ di bawah sistem pemerintahan yang baru, ’langit baru.’ Tetapi, rasul Petrus menunjuk kepada penerapan lebih jauh dari nubuat itu, dengan mengatakan: ”Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.” (2 Petrus 3:13) Kini Yohanes menunjukkan bahwa janji ini dipenuhi pada hari Tuhan. ’Langit pertama dan bumi pertama,’ yaitu sistem Setan yang terorganisasi dengan sistem pemerintahannya yang dipengaruhi oleh Setan dan hantu-hantunya, akan lenyap. ”Laut” yang bergolak dari umat manusia yang jahat dan memberontak tidak akan ada lagi. Sebagai gantinya akan ada ’langit baru dan bumi baru’—masyarakat yang baru di bumi di bawah pemerintahan yang baru, Kerajaan Allah.​—Bandingkan Wahyu 20:11.

(Wahyu 21:3, 4) Saya mendengar suara yang keras dari takhta itu berkata, ”Kemah Allah ada di antara manusia. Dia akan tinggal bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya. Allah akan bersama mereka. 4 Dia akan menghapus semua air mata mereka. Kematian tidak akan ada lagi. Perkabungan, tangisan, ataupun rasa sakit juga tidak akan ada lagi. Hal-hal yang dulu terjadi sudah tidak ada lagi.”

w13 1/12 11 ¶2-4

”Lihat! Aku Membuat Segala Sesuatu Baru”

”[Allah] akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Penyingkapan 21:4) Air mata yang dimaksud bukan air mata kebahagiaan ataupun air mata yang melindungi mata kita. Allah akan menghapus air mata kesusahan dan kesedihan. Allah tidak hanya akan menyeka air mata itu; Ia akan menghapusnya secara tuntas dengan meniadakan hal-hal yang menyebabkan kita menangis, seperti penderitaan dan dukacita.

”Kematian tidak akan ada lagi.” (Penyingkapan 21:4) Adakah duka yang lebih mendalam daripada duka akibat kematian? Yehuwa akan membebaskan umat manusia yang taat dari cengkeraman kematian. Bagaimana caranya? Dengan memusnahkan penyebab kematian: dosa yang diwariskan Adam. (Roma 5:12) Yehuwa akan membuat manusia menjadi sempurna berdasarkan korban tebusan Yesus. Kemudian, musuh terakhir, kematian, akan ”ditiadakan”. (1 Korintus 15:26) Manusia yang setia akan bisa menjalani kehidupan seperti yang Allah kehendaki—kehidupan yang sehat dan abadi.

”Juga tidak akan ada lagi . . . rasa sakit.” (Penyingkapan 21:4) Rasa sakit seperti apa yang akan hilang? Semua rasa sakit secara mental, emosi, dan fisik akibat dosa dan ketidaksempurnaan, yang membuat jutaan orang menderita. Semua itu akan lenyap.

(Wahyu 21:5) Dia yang duduk di takhta itu berkata, ”Lihatlah, Aku membuat semuanya jadi baru.” Dia juga berkata, ”Tuliskanlah hal ini, karena kata-kata ini benar dan dapat dipercaya.”

w03 1/8 12-13 ¶14

Yehuwa, Allah Kebenaran

14 Kita hendaknya menganggap serius apa yang Yehuwa beri tahukan kepada kita dalam Firman-Nya. Ia adalah apa yang Ia katakan tentang diri-Nya, dan Ia akan melakukan apa yang Ia katakan akan Ia lakukan. Kita memiliki alasan yang kuat untuk mempercayai Allah. Kita dapat mempercayai pernyataan Yehuwa bahwa Ia akan melakukan ”pembalasan atas orang-orang yang tidak mengenal Allah dan yang tidak menaati kabar baik tentang Tuan kita, Yesus”. (2 Tesalonika 1:8) Kita juga dapat mempercayai pernyataan Yehuwa bahwa Ia mengasihi orang-orang yang mengejar keadilbenaran, bahwa Ia akan mengaruniakan kehidupan abadi kepada orang-orang yang memperlihatkan iman, dan bahwa Ia akan melenyapkan rasa sakit, jeritan, dan bahkan kematian. Yehuwa menandaskan keterandalan janji-Nya yang terakhir ini dengan memberikan instruksi ini kepada rasul Yohanes, ”Tuliskanlah, karena perkataan ini setia dan benar.”​—Penyingkapan 21:4, 5; Amsal 15:9; Yohanes 3:36.

Menggali Permata Rohani

(Wahyu 20:5) Inilah kebangkitan pertama. (Orang-orang mati lainnya tidak menerima kehidupan sampai 1.000 tahun itu berakhir.)

it-1 926 ¶4

Hidup, Kehidupan

Dalam perintah Allah kepada Adam, tersirat bahwa jika Adam taat, ia tidak akan mati. (Kej 2:17) Demikian halnya kelak dengan umat manusia yang taat. Apabila kematian sebagai musuh terakhir manusia dilenyapkan, dosa tidak akan bekerja dalam tubuh mereka sehingga tidak lagi mendatangkan kematian. Sampai waktu yang tak tertentu mereka tidak perlu mati. (1Kor 15:26) Kematian akan dilenyapkan pada akhir pemerintahan Kristus, yang menurut buku Penyingkapan akan berlangsung selama 1.000 tahun. Tentang mereka yang menjadi raja dan imam bersama Kristus dikatakan bahwa mereka ”hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama Kristus selama seribu tahun”. ”Orang-orang mati yang lain”, yang tidak hidup kembali ”sampai seribu tahun itu berakhir”, pasti adalah mereka yang masih hidup pada akhir seribu tahun, tetapi sebelum Setan dilepaskan dari jurang yang tidak terduga dalamnya dan mendatangkan ujian yang menentukan ke atas umat manusia. Menjelang akhir seribu tahun itu, orang-orang di bumi sudah akan mencapai kesempurnaan manusiawi, berada dalam keadaan yang sama seperti Adam dan Hawa sebelum mereka berdosa. Saat itu mereka benar-benar memiliki kehidupan yang sempurna. Setelah itu, mereka yang lulus ujian sewaktu Setan dilepaskan untuk waktu yang singkat dari jurang yang tidak terduga dalamnya dapat menikmati kehidupan itu untuk selama-lamanya.​—Pny 20:4-10.

(Wahyu 20:14, 15) Lalu kematian dan Kuburan dilemparkan ke danau api. Danau api ini memaksudkan kematian kedua. 15 Selain itu, siapa pun yang namanya tidak tertulis dalam buku kehidupan itu dilemparkan ke danau api.

it-1 525 ¶4-6

Danau Api

Ungkapan ini muncul hanya di buku Penyingkapan dan jelas bersifat simbolis. Alkitab memberikan penjelasan dan definisinya sendiri tentang simbol itu dengan mengatakan, ”Ini berarti kematian kedua, yaitu danau api.”​—Pny 20:14; 21:8.

Sifat simbolis danau api ini semakin jelas dari konteks pemunculan-pemunculannya dalam buku Penyingkapan. Kematian dikatakan dicampakkan ke dalam danau api ini. (Pny 19:20; 20:14) Jelaslah, kematian tidak dapat secara harfiah dibakar. Selain itu, Iblis, suatu makhluk roh yang tidak kelihatan, dicampakkan ke dalam danau itu. Sebagai roh, ia tidak dapat disakiti oleh api harfiah.​—Pny 20:10; bdk. Kel 3:2 dan Hak 13:20.

Karena danau api menggambarkan ”kematian kedua” dan karena Penyingkapan 20:14 mengatakan bahwa ”kematian dan Hades” dicampakkan ke dalamnya, jelaslah danau itu tidak dapat menggambarkan kematian yang telah manusia warisi dari Adam (Rm 5:12), dan juga tidak memaksudkan Hades (Syeol). Oleh karena itu, danau itu pasti simbol kematian jenis lain, yakni kematian tanpa pemulihan, karena tidak ada catatan bahwa ”danau” itu menyerahkan isinya, seperti yang terjadi pada kematian akibat Adam dan Hades (Syeol). (Pny 20:13) Jadi, orang-orang yang namanya tidak ditemukan tertulis dalam ”buku kehidupan”, para penentang yang tidak bertobat terhadap kedaulatan Allah, dicampakkan ke dalam danau api, yang berarti kebinasaan abadi, atau kematian kedua.​—Pny 20:15.

Pembacaan Alkitab

(Wahyu 20:1-15) Lalu saya melihat ada malaikat yang turun dari surga sambil memegang rantai besar dan kunci untuk lubang yang sangat dalam. 2 Malaikat itu menangkap naga tersebut, yaitu ular yang pertama, yang disebut Iblis dan Setan, dan mengikatnya selama 1.000 tahun. 3 Malaikat itu melemparkan dia ke lubang yang sangat dalam tersebut, menutupnya, dan memasang meterai di atasnya. Dengan begitu, dia tidak bisa lagi menyesatkan bangsa-bangsa sampai 1.000 tahun itu berakhir. Setelah itu, dia akan dilepaskan sebentar. 4 Lalu saya melihat takhta-takhta, dan orang-orang yang duduk di atasnya diberi kuasa untuk mengadili. Ya, saya melihat darah orang-orang yang dibunuh karena bersaksi tentang Yesus dan berbicara tentang Allah. Mereka adalah orang-orang yang tidak menyembah binatang buas itu ataupun patungnya. Mereka juga tidak mau menerima tanda di dahi dan tangan mereka. Mereka hidup lagi dan menjadi raja bersama Kristus selama 1.000 tahun. 5 Inilah kebangkitan pertama. (Orang-orang mati lainnya tidak menerima kehidupan sampai 1.000 tahun itu berakhir.) 6 Siapa pun yang mengalami kebangkitan pertama itu bahagia dan suci. Mereka tidak akan mengalami kematian kedua, tapi akan menjadi imam-imam bagi Allah dan bagi Kristus, serta memerintah sebagai raja bersama Kristus selama 1.000 tahun. 7 Segera setelah 1.000 tahun itu berakhir, Setan akan dilepaskan dari penjaranya. 8 Dia akan keluar untuk menyesatkan bangsa-bangsa di keempat ujung bumi, yaitu Gog dan Magog. Dia akan mengumpulkan mereka untuk berperang. Jumlah mereka seperti pasir di laut. 9 Mereka menyebar ke seluruh bumi dan mengepung perkemahan orang-orang suci dan kota yang dikasihi Allah. Tapi api turun dari langit dan melalap mereka. 10 Lalu, Iblis yang menyesatkan mereka dilemparkan ke danau api dan belerang. Di sana sudah ada binatang buas dan nabi palsu itu. Mereka akan dihukum siang malam selama-lamanya. 11 Saya melihat takhta putih yang besar dan Allah duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya, bumi dan langit hilang dan tidak ada lagi. 12 Lalu saya melihat orang-orang mati berdiri di hadapan takhta itu, baik orang biasa maupun orang penting, dan gulungan-gulungan dibuka. Tapi ada gulungan lain yang dibuka, yaitu gulungan kehidupan. Orang-orang mati itu diadili berdasarkan apa yang tertulis di gulungan-gulungan itu, sesuai dengan perbuatan mereka. 13 Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Kematian dan Kuburan pun menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Setiap orang diadili sesuai dengan perbuatan masing-masing. 14 Lalu kematian dan Kuburan dilemparkan ke danau api. Danau api ini memaksudkan kematian kedua. 15 Selain itu, siapa pun yang namanya tidak tertulis dalam buku kehidupan itu dilemparkan ke danau api.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan