PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 80
  • Kandang Domba dan Sang Gembala

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kandang Domba dan Sang Gembala
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Sang Gembala yang Baik dan Dua Kandang Domba
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Kandang Domba
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Siapa yang Membimbing kepada Jalan Keselamatan?
    Selamat Memasuki Bumi Baru
  • Suatu Kumpulan Besar Penyembah Sejati—Dari Mana Mereka Datang?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 80

Pasal 80

Kandang Domba dan Sang Gembala

YESUS datang ke Yerusalem untuk Hari Raya Penahbisan, atau Hanukah, suatu perayaan yang memperingati penahbisan kembali bait Yehuwa. Kurang lebih 200 tahun sebelumnya, pada tahun 168 S.M., Antiokhus IV Epifanes menduduki Yerusalem dan menajiskan bait Allah serta altarnya. Akan tetapi, tiga tahun kemudian Yerusalem direbut kembali dan bait Allah ditahbiskan kembali. Sejak waktu itu, perayaan penahbisan kembali diadakan setiap tahun.

Hari Raya Penahbisan diadakan pada tanggal 25 bulan Kislew, bulan Yahudi yang sama dengan bagian akhir dari bulan November dan bagian pertama dari bulan Desember pada kalender modern kita. Jadi, hanya seratus hari lebih sebelum hari Paskah yang penting pada tahun 33 M. Karena waktu itu udara dingin, rasul Yohanes menyebutnya ”musim dingin”.

Yesus kini menggunakan perumpamaan yang menyebutkan tiga kawanan dan peranannya sebagai Gembala yang Baik. Kawanan pertama yang ia bicarakan berhubungan dengan penyelenggaraan perjanjian Taurat Musa. Hukum Taurat berlaku sebagai pagar, memisahkan orang Yahudi dari praktik-praktik najis yang dilakukan orang-orang yang tidak berada dalam perjanjian yang khusus dengan Allah. Yesus menjelaskan, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.”

Orang-orang lain telah datang serta mengaku sebagai Mesias, atau Kristus, namun mereka bukan gembala sejati yang Yesus kemudian bicarakan: ”Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. . . . Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”

”Penjaga [pintu]” dari kawanan yang pertama adalah Yohanes Pembaptis. Sebagai penjaga pintu, Yohanes ”membuka” pintu bagi Yesus dengan memperkenalkan dia kepada domba-domba simbolik yang akan ia tuntun ke padang rumput. Domba-domba yang Yesus panggil menurut nama mereka dan ia tuntun, akhirnya masuk ke dalam kawanan yang lain sebagaimana ia jelaskan, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu,” yakni, pintu dari kawanan yang baru. Pada waktu Yesus menetapkan perjanjian baru dengan murid-muridnya dan dari surga tercurah roh kudus ke atas mereka pada hari Pentakosta berikutnya, mereka masuk ke dalam kawanan baru ini.

Yesus menjelaskan peranannya lebih lanjut, ia berkata, ”Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. . . . Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. . . . Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu.”

Tak lama sebelumnya, Yesus menghibur pengikut-pengikutnya, dengan mengatakan, ”Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.” Kawanan kecil ini, yang akhirnya berjumlah 144.000 orang, masuk ke dalam kawanan yang baru, atau yang kedua ini. Akan tetapi, Yesus kemudian mengatakan, ”Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.”

Karena ’domba-domba lain bukan dari kandang ini’, mereka pasti dari kawanan lain, yaitu yang ketiga. Dua kawanan atau kandang domba yang disebut terakhir ini, mempunyai tujuan yang berbeda. ”Kawanan kecil” dalam satu kawanan akan memerintah bersama Kristus di surga, serta ”domba-domba lain” dalam kawanan lain akan hidup di bumi Firdaus. Akan tetapi, sekalipun berada dalam dua kawanan, domba-domba ini tidak mempunyai rasa iri, mereka juga tidak merasa dipisahkan, karena sebagaimana Yesus katakan, mereka ”menjadi satu kawanan” di bawah ”satu gembala”.

Gembala yang Baik, Kristus Yesus, dengan rela hati memberikan hidupnya ganti kedua kawanan domba tersebut. ”Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri,” katanya. ”Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu.” Ketika Yesus mengatakan hal ini, terjadi perpecahan di kalangan orang Yahudi.

Di antara mereka ada yang berkata, ”Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” Akan tetapi, yang lain menjawab, ”Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan.” Kemudian, dengan mengingat peristiwa dua bulan sebelumnya sewaktu ia menyembuhkan pria yang buta sejak lahir, mereka menambahkan, ”Dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?” Yohanes 10:1-22; 9:1-7; Lukas 12:32; Wahyu 14:1, 3; 21:3, 4; Mazmur 37:29.

▪ Apa gerangan Hari Raya Penahbisan, dan bilamana hal itu diperingati?

▪ Apa gerangan kawanan domba yang pertama, dan siapa yang menjadi penjaga pintunya?

▪ Bagaimana penjaga pintu membukakan pintu bagi sang Gembala, dan kemudian ke mana domba-domba itu masuk?

▪ Siapa yang termasuk dalam kedua kawanan dari Gembala yang Baik, dan akhirnya berapa jumlah mereka?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan