-
Keterangan Tambahan Lukas—Pasal 1Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
-
-
menyelidiki: Atau ”menelusuri dengan teliti”. Lukas tidak menyaksikan sendiri peristiwa yang ditulisnya. Selain bimbingan kuasa kudus, sumber-sumber berikut tampaknya menjadi dasar untuk Injil Lukas: (1) Catatan silsilah yang tersedia saat dia menyusun silsilah Yesus. (Luk 3:23-38) (2) Injil yang ditulis Matius dengan bimbingan kuasa kudus. (3) Wawancara dengan banyak saksi mata (Luk 1:2), misalnya dengan para murid yang masih hidup dan mungkin Maria ibu Yesus. Hampir 60 persen isi Injil Lukas tidak dicatat di Injil lainnya.—Lihat ”Mengenal Buku Lukas”.
secara berurutan: Atau ”dalam urutan yang logis”. Dari kata Yunani kathexes, yang bisa berarti susunan berdasarkan waktu, topik, atau urutan yang masuk akal, tapi tidak selalu berarti sesuai urutan peristiwanya. Catatan Luk 3:18-21 menunjukkan bahwa Lukas tidak selalu menulis berdasarkan urutan peristiwanya. Jadi, untuk mengetahui urutan berbagai peristiwa dalam kehidupan dan pelayanan Yesus, pembaca harus memeriksa keempat Injil. Sebagian besar Injil Lukas ditulis berdasarkan urutan peristiwanya. Tapi kelihatannya, ada hal-hal tertentu yang membuat tulisannya tidak selalu seperti itu.
yang mulia: Dari kata Yunani kratistos, yang adalah sapaan resmi untuk para pejabat tinggi. (Kis 23:26; 24:3; 26:25) Karena itulah beberapa pakar menyimpulkan bahwa Teofilus mungkin punya kedudukan tinggi sebelum menjadi orang Kristen. Yang lain berpendapat bahwa kata Yunani ini digunakan hanya sebagai sapaan yang akrab atau sopan, atau untuk menyatakan rasa hormat. Kelihatannya, Teofilus adalah orang Kristen, karena hal-hal tentang Yesus Kristus dan pelayanannya ”telah diajarkan secara lisan” kepadanya. (Luk 1:4, ctk.) Kata-kata Lukas yang tertulis pasti meyakinkan Teofilus bahwa hal-hal yang sudah dia pelajari secara lisan memang benar. Tapi, ada beberapa pendapat tentang hal ini. Ada yang berpendapat bahwa ketika Injil Lukas ditulis, Teofilus sudah berminat tapi belum menjadi orang Kristen. Dan menurut pendapat lain, nama Teofilus, yang artinya ”Dikasihi Allah; Sahabat Allah”, adalah sebutan untuk orang Kristen secara umum. Di bagian awal Kisah Para Rasul, Lukas tidak lagi menyapa Teofilus sebagai ”yang mulia”.—Kis 1:1.
-