-
YohanesPanduan Riset untuk Saksi-Saksi Yehuwa—Edisi 2019
-
Keterangan Tambahan Yohanes—Pasal 1Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
-
-
mulanya: Di Alkitab, arti kata ”mulanya” bergantung pada konteksnya. Di sini, kata itu diterjemahkan dari kata Yunani arkhe. Tapi, itu tidak mungkin memaksudkan permulaan Sang Pencipta, karena Dia adalah Allah yang abadi, tidak punya permulaan. (Mz 90:2) Jadi, maksudnya pasti saat ketika Allah mulai menciptakan. Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Yesus, yang disebut Firman ketika dia hidup di surga. (Yoh 1:14-17) Karena itu, hanya Yesus yang cocok disebut ”ciptaan yang sulung” (Kol 1:15, ctk.) dan ”ciptaan Allah yang pertama” (Why 3:14). Dia sudah ada sebelum makhluk roh lainnya dan alam semesta ini diciptakan. Malah, melalui Yesus-lah ”semua yang di surga dan di bumi diciptakan”.—Kol 1:16; untuk contoh lain tentang penggunaan kata ”mulanya; awalnya”, lihat keterangan tambahan Yoh 6:64.
Firman: Yunani, Logos. Di sini, kata ”Firman” digunakan sebagai gelar. Kata itu juga digunakan di Yoh 1:14 dan Why 19:13. Yohanes menunjukkan bahwa yang memiliki gelar ini adalah Yesus. Dia menjadi ”Firman” selama dia hidup di surga sebagai makhluk roh, selama dia melayani di bumi sebagai manusia sempurna, dan setelah dia kembali ke surga dan ditinggikan. Sebagai Firman, atau Juru Bicara Allah, Yesus menyampaikan informasi dan petunjuk dari Sang Pencipta kepada para malaikat lainnya dan manusia. Bisa disimpulkan bahwa sebelum Yesus datang ke bumi, Yehuwa sering menggunakan dia untuk berbicara dengan manusia.—Kej 16:7-11; 22:11; 31:11; Kel 3:2-5; Hak 2:1-4; 6:11, 12; 13:3.
bersama: Di sini, kata Yunani pros menunjukkan bahwa Firman itu ada di dekat Allah dan akrab dengan-Nya. Ini juga menunjukkan bahwa Firman itu tidak sama dengan satu-satunya Allah yang benar.
Firman itu adalah suatu allah: Atau ”Firman itu bersifat ilahi [atau, ”seperti Allah”]”. Di sini, Yohanes menjelaskan tentang sifat atau ciri-ciri Yesus Kristus, yang disebut ”Firman itu” (Yunani, ho logos; lihat keterangan tambahan untuk Firman di ayat ini). Yesus bisa digambarkan sebagai ”suatu allah; seperti Allah; bersifat ilahi; makhluk ilahi”, karena dia punya kedudukan penting sebagai Putra Sulung Allah dan melalui dialah Allah menciptakan semua ciptaan lain. Banyak penerjemah memilih untuk menggunakan kata-kata ”Firman itu adalah Allah”, sehingga Yesus disamakan dengan Allah Yang Mahakuasa. Tapi, Yohanes tidak memaksudkan bahwa ”Firman itu” sama dengan Allah Yang Mahakuasa. Kesimpulan ini didukung oleh beberapa alasan yang kuat. Pertama, kata-kata di ayat ini menunjukkan bahwa ”Firman itu” pada mulanya ”bersama Allah”. Selain itu, kata theos muncul tiga kali di ayat 1 dan 2. Di pemunculan yang pertama dan ketiga, ada kata sandang tentu sebelum kata tersebut, sedangkan di pemunculan yang kedua, tidak ada kata sandang apa pun. Para pakar setuju bahwa perbedaan ini memengaruhi maknanya. Di kedua ayat itu, theos yang disertai kata sandang memaksudkan Allah Yang Mahakuasa, sedangkan theos yang tidak disertai kata sandang menunjukkan sifat atau ciri-ciri ”Firman itu”. Karena alasan itulah Terjemahan Dunia Baru dan berbagai terjemahan Alkitab lainnya dalam bahasa Inggris, Jerman, dan Prancis menunjukkan bahwa ”Firman itu” adalah ”suatu allah; bersifat ilahi; makhluk ilahi; semacam allah; seperti Allah”. Beberapa terjemahan Injil Yohanes kuno dalam dialek Sahid dan Bohairah (bahasa Koptik), yang mungkin dibuat pada abad ketiga dan keempat M, juga menerjemahkannya seperti itu. Dalam teksnya, theos yang pertama di Yoh 1:1 dibedakan dengan yang kedua. Ini menunjukkan bahwa ”Firman itu” punya ciri-ciri seperti Allah, tapi tidak sama dengan Bapaknya, Allah Yang Mahakuasa. Ayat-ayat lain juga mendukung hal ini. Misalnya, Kol 2:9 berkata bahwa ”sifat-sifat Allah lengkap dalam diri Kristus”. Dan menurut 2Ptr 1:4, bahkan orang-orang yang akan memerintah bersama Kristus akan ”dimuliakan bersama [Allah] sebagai makhluk roh”. Alasan lain lagi, dalam Septuaginta, kata Yunani theos biasanya adalah terjemahan dari kata Ibrani untuk ”Allah”, yaitu el dan elohim. Makna dasar kedua kata itu kelihatannya adalah ”Yang Perkasa; Yang Kuat”. Kata-kata Ibrani itu tidak hanya dipakai untuk Allah Yang Mahakuasa, tapi juga untuk allah-allah lain dan manusia. (Lihat keterangan tambahan Yoh 10:34.) Firman itu juga cocok disebut ”suatu allah”, atau ”yang perkasa”, karena menurut nubuat di Yes 9:6, Mesias akan disebut ”Allah yang Perkasa” (tapi bukan ”Allah Yang Mahakuasa”) dan ”Bapak Kekal” bagi semua yang terpilih untuk menjadi rakyatnya. Nubuat itu juga mengatakan bahwa Bapaknya, ”Yehuwa yang berbala tentara”, akan bersemangat untuk mewujudkan pemerintahannya.—Yes 9:7.
-