-
YohanesIndeks Publikasi Menara Pengawal 1986-2025
-
-
3:16 ijwbq artikel 120, 147; ijwbv artikel 8; cl 232-235; lff pelajaran 15, 27-28; w17.02 6-7; wp17.2 5; jy 44; w14 1/3 3-6; w14 1/5 8-9; w10 1/4 6; w09 15/8 9; w08 15/12 12; cf 181; it-1 610, 614; it-2 599-600, 678, 1247; sh 242, 244; w97 1/2 9-12; w96 1/2 4; hp 110-111; w92 15/1 9-11; gt pasal 17; w90 15/11 12, 16; ti 15-16; w87_s-33 17-22; w87_s-34 25; w87_s-37 31; tp 118-120
-
-
YohanesPanduan Riset untuk Saksi-Saksi Yehuwa—Edisi 2019
-
Keterangan Tambahan Yohanes—Pasal 3Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
-
-
mengasihi: Ini pertama kalinya kata Yunani agapao (”mengasihi”) disebutkan dalam Injil Yohanes. Agapao dan agape (”kasih”) disebutkan 44 kali di Injil Yohanes, lebih banyak dibandingkan dalam gabungan ketiga Injil lainnya. Di Alkitab, kedua kata itu sering memaksudkan kasih yang tidak egois, yang didasari prinsip. Contohnya, di ayat ini, Allah dikatakan mengasihi dunia, maksudnya umat manusia yang perlu ditebus karena berdosa. (Yoh 1:29) Kata agape digunakan oleh Yohanes di 1Yoh 4:8 saat dia menulis bahwa ”Allah adalah kasih”. Kasih adalah sifat pertama yang termasuk ”buah yang dihasilkan kuasa kudus” (Gal 5:22), dan sifat itu dijabarkan di 1Kor 13:4-7. Jika dilihat dari penggunaan kata ”kasih” di Alkitab, jelas bahwa itu bukan sekadar rasa sayang yang timbul karena apa yang orang lain lakukan. Maknanya sering kali lebih luas. Seseorang biasanya menunjukkan kasih agape karena dia sudah memikirkan itu dan memilih untuk melakukannya. (Mat 5:44; Ef 5:25) Jadi, orang Kristen harus sadar bahwa mengupayakan kasih itu memang kewajiban, sesuai dengan prinsip Alkitab, dan sepantasnya dilakukan. Tapi, ini bukan berarti kasih itu ditunjukkan tanpa melibatkan perasaan, karena sering kali itu juga disertai dengan perasaan sayang dan kehangatan. (1Ptr 1:22) Ini terlihat dari kata-kata yang Yohanes gunakan dalam Injilnya untuk menjelaskan hubungan antara Yesus dan Bapaknya: Dia menggunakan bentuk kata agapao sewaktu menulis bahwa ”Bapak mengasihi Putra” (Yoh 3:35), dan dia menggunakan kata fileo (”menyayangi”) sewaktu menulis kata-kata Yesus bahwa ”Bapak menyayangi Putra”.—Yoh 5:20.
dunia ini: Dari kata Yunani kosmos. Di buku-buku Yunani zaman dulu dan khususnya di Alkitab, kata itu berkaitan dengan umat manusia. (Lihat keterangan tambahan Yoh 1:10.) Di sini, kosmos berarti semua manusia yang layak ditebus, yang disebut berdosa di Yoh 1:29, maksudnya mewarisi dosa Adam.
Putra tunggal-Nya: Kata Yunani monogenes, yang dulunya diterjemahkan ”satu-satunya yang diperanakkan”, berarti ”satu-satunya yang seperti itu; hanya satu; unik”. Dalam tulisan Rasul Yohanes, istilah ini selalu memaksudkan Yesus. (Yoh 1:14; 3:18; 1Yoh 4:9; lihat keterangan tambahan Yoh 1:14.) Selain Yesus, ada makhluk-makhluk roh lain yang Allah ciptakan, dan mereka juga disebut putra-Nya. Tapi, hanya Yesus yang disebut ”Putra tunggal-Nya”. (Kej 6:2, 4; Ayb 1:6; 2:1; 38:4-7) Sebagai Putra sulung Allah, Yesus berbeda dari semua putra Allah lainnya karena dia diciptakan langsung oleh Bapaknya, sedangkan yang lain diciptakan melalui dia. Kata Yunani monogenes juga digunakan oleh Paulus ketika dia menyebut Ishak sebagai ”putra satu-satunya” Abraham. (Ibr 11:17) Sebenarnya, Abraham memiliki putra lain dari Hagar, yaitu Ismael, dan juga beberapa putra dari Ketura. (Kej 16:15; 25:1, 2; 1Taw 1:28, 32) Tapi, Ishak bisa disebut ”putra satu-satunya” karena dia berbeda dari yang lainnya. Dia adalah satu-satunya putra Abraham yang lahir karena janji Allah dan satu-satunya putra dari Sara.—Kej 17:16-19.
beriman kepadanya: Atau ”percaya kepadanya”. Kata Yunani pisteuo (berkaitan dengan kata pistis, yang biasanya diterjemahkan ”iman”) sebenarnya berarti ”percaya; beriman”. Tapi, artinya bisa berbeda-beda tergantung konteks dan kata depan yang digunakan. Sering kali, yang dimaksud bukan sekadar percaya, atau mengakui, bahwa seseorang ada (Yak 2:19), tapi percaya kepada seseorang sehingga tergerak untuk bertindak dengan taat. Di Yoh 3:16, kata pisteuo digunakan bersama kata Yunani eis (diterjemahkan ”kepada”). Karena itu, seorang pakar berkata bahwa maknanya adalah ”menaruh iman kepada seseorang”, dan ”iman adalah suatu tindakan, atau sesuatu yang dilakukan seseorang”. (An Introductory Grammar of New Testament Greek, Paul L. Kaufman, 1982, hlm. 46) Jelas bahwa sewaktu Yesus menyebut ”beriman”, maksudnya adalah memperlihatkan iman melalui seluruh jalan hidup, bukan dengan satu tindakan saja. Menurut Yoh 3:36, ”orang yang beriman kepada Putra” bertolak belakang dengan orang ”yang tidak taat kepada Putra”. Jadi dalam konteks itu, ”beriman” mencakup membuktikan iman atau keyakinan yang kuat dengan berlaku taat.
-