PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w95 15/5 hlm. 10-15
  • Pancaran Terang pada Zaman Para Rasul

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pancaran Terang pada Zaman Para Rasul
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Terang Sehubungan Tugas Mereka untuk Mengabar
  • Tidak Ada Lagi Sunat
  • Terang Dalam Injil
  • Pancaran Terang Dalam Surat-Surat Paulus
  • Pancaran Terang​—Besar dan Kecil (Bagian 2)
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Pancaran Terang​—Besar dan Kecil (Bagian 1)
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • ”Terang Telah Datang ke Dalam Dunia”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Mengikuti Terang Dunia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
w95 15/5 hlm. 10-15

Pancaran Terang pada Zaman Para Rasul

”Terang sudah terbit [”memancar”, ”NW”] bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.”​—MAZMUR 97:11.

1. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini serupa dengan orang-orang Kristen masa awal?

SEBAGAI orang Kristen sejati, kita sangat menghargai kata-kata dari Mazmur 97:11! ”Terang sudah memancar” bagi kita berulang kali. Bahkan, beberapa di antara kita telah melihat pencerahan yang memancar dari Yehuwa selama puluhan tahun. Semua ini mengingatkan kita kepada Amsal 4:18, yang berbunyi, ”Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” Karena kita lebih menghargai Alkitab daripada tradisi, kita Saksi-Saksi Yehuwa serupa dengan orang-orang Kristen masa awal. Sikap mereka dapat dengan jelas terlihat dari buku-buku sejarah yakni Kitab-Kitab Yunani Kristen berikut surat-suratnya, yang ditulis di bawah ilham ilahi.

2. Apa yang ada di antara pancaran terang pertama yang diterima oleh para pengikut Yesus?

2 Di antara pancaran terang pertama yang diterima oleh para pengikut masa awal dari Yesus Kristus adalah hal-hal sehubungan dengan Mesias. Andreas memberi tahu saudaranya Simon Petrus, ”Kami telah menemukan Mesias.” (Yohanes 1:41) Beberapa waktu kemudian, sang Bapak di surga memungkinkan rasul Petrus untuk memberi kesaksian yang senada sewaktu ia mengatakan kepada Yesus Kristus, ”Engkau adalah Kristus, Putra dari Allah yang hidup.”—Matius 16:16, 17; Yohanes 6:68, 69.

Terang Sehubungan Tugas Mereka untuk Mengabar

3, 4. Setelah kebangkitannya, penerangan apa diberikan Yesus kepada para pengikutnya sehubungan dengan kegiatan mereka di masa depan?

3 Setelah kebangkitannya, Yesus Kristus memancarkan terang sehubungan dengan tanggung jawab yang diemban semua pengikutnya. Kemungkinan besar adalah kepada 500 muridnya yang berkumpul di Galilea ia mengatakan, ”Karena itu pergilah dan jadikanlah murid-murid dari orang-orang segala bangsa, membaptis mereka dalam nama Bapak dan Putra dan roh kudus, mengajar mereka untuk menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu. Dan, lihat! aku menyertaimu seluruh hari-hari sampai penutup sistem perkara.” (Matius 28:19, 20; 1 Korintus 15:6) Sejak itu, semua pengikut Kristus harus menjadi pengabar, dan tugas mereka untuk mengabar tidak terbatas kepada ”domba-domba yang hilang dari rumah Israel”. (Matius 10:6) Mereka juga tidak perlu melaksanakan pembaptisan Yohanes sebagai lambang pertobatan untuk mendapatkan pengampunan dosa. Sebaliknya, mereka harus membaptis orang-orang ”dalam nama Bapak dan Putra dan roh kudus”.

4 Tepat sebelum Yesus naik ke surga, 11 rasulnya yang setia bertanya, ”Tuan, apakah engkau akan memulihkan kerajaan bagi Israel pada masa ini?” Sebaliknya daripada menjawab pertanyaan itu, Yesus memberikan instruksi lebih lanjut sehubungan tugas mereka untuk mengabar, dengan mengatakan, ”Kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang ke atasmu, dan kamu akan menjadi saksi-saksiku di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan ke bagian yang paling jauh di bumi.” Hingga saat itu, mereka telah menjadi saksi-saksi hanya dari Yehuwa, namun kini mereka juga menjadi saksi-saksi dari Kristus.—Kisah 1:6-8.

5, 6. Pancaran terang apa diterima murid-murid Yesus pada hari Pentakosta?

5 Hanya sepuluh hari berikutnya, alangkah cemerlangnya pancaran terang yang diterima para pengikut Yesus! Pada hari Pentakosta tahun 33 M, untuk pertama kalinya, mereka sepenuhnya mengerti makna dari Yoel 2:28, 29, ”Aku [Yehuwa] akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” Murid-murid Yesus melihat roh kudus tersebut, dalam bentuk lidah-lidah seolah-olah dari api, berada di atas kepala mereka semua—kira-kira 120 pria dan wanita—yang berkumpul di Yerusalem.—Kisah 1:12-15; 2:1-4.

6 Juga pada hari Pentakosta, murid-murid pertama-tama memahami bahwa kata-kata di Mazmur 16:10 berlaku atas Yesus Kristus yang dibangkitkan. Sang pemazmur telah mengatakan, ”Engkau [Allah Yehuwa] tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.” Murid-murid itu menyadari bahwa kata-kata tersebut tidak mungkin berlaku atas Raja Daud, karena makamnya masih ada pada mereka sampai waktu itu. Tidak heran bahwa kira-kira 3.000 orang yang mendengar penjelasan tentang terang baru ini begitu diyakinkan sehingga mereka dibaptis pada hari itu juga!—Kisah 2:14-41.

7. Terang yang cemerlang apa diterima rasul Petrus selama kunjungannya kepada perwira tentara Romawi Kornelius?

7 Selama berabad-abad, bangsa Israel menyadari apa yang telah Allah katakan tentang mereka, ”Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi.” (Amos 3:2) Maka betapa cemerlang pancaran terang yang diterima rasul Petrus dan orang-orang yang menyertai dia ke rumah perwira tentara Romawi Kornelius sewaktu roh kudus pertama kali turun atas orang-orang Kafir yang percaya yang tidak bersunat. Patut diperhatikan bahwa itulah satu-satunya peristiwa bahwa roh kudus diberikan sebelum pembaptisan. Namun hal ini perlu. Jika tidak, bagaimana Petrus dapat mengetahui bahwa orang-orang Kafir yang tidak bersunat ini memenuhi syarat untuk pembaptisan. Karena menyadari sepenuhnya makna dari fenomena ini, Petrus bertanya, ”Dapatkah seseorang melarang air sehingga orang-orang [Kafir] ini tidak dibaptis yang telah menerima roh kudus sama seperti kita?” Tentu saja, tidak seorang pun yang hadir dapat dibenarkan untuk merasa keberatan, dan pembaptisan orang-orang Kafir dengan demikian berlangsung.—Kisah 10:44-48; bandingkan Kisah 8:14-17.

Tidak Ada Lagi Sunat

8. Mengapa beberapa orang Kristen masa awal mendapati diri sulit untuk meninggalkan ajaran sunat?

8 Pancaran kebenaran yang cemerlang selanjutnya muncul sehubungan pertanyaan tentang sunat. Kebiasaan sunat dimulai pada tahun 1919 SM dengan perjanjian Yehuwa dengan Abraham. Allah kemudian memerintahkan Abraham agar ia dan semua pria lain dari rumah tangganya harus disunat. (Kejadian 17:9-14, 23-27) Maka, sunat menjadi tanda pengenal dari keturunan Abraham. Dan mereka sangat bangga akan kebiasaan ini! Akibatnya, ”tidak bersunat” menjadi suatu ungkapan penghinaan. (Yesaya 52:1; 1 Samuel 17:26, 27) Mudah untuk melihat mengapa orang-orang Kristen Yahudi tertentu pada masa awal ingin mempertahankan simbol ini. Beberapa di antara mereka berdebat sengit mengenai hal ini dengan Paulus dan Barnabas. Guna menyelesaikan hal ini, Paulus dan yang lain-lain pergi ke Yerusalem untuk bertanya kepada badan pimpinan Kristen.—Kisah 15:1, 2.

9. Pancaran terang apa disingkapkan kepada badan pimpinan masa awal, seperti yang dicatat di Kisah pasal 15?

9 Kali ini, orang-orang Kristen masa awal tersebut menerima terang bukan melalui mukjizat yang jelas bahwa sunat demikian tidak lagi merupakan tuntutan bagi hamba-hamba Yehuwa. Sebaliknya, mereka menerima terang yang bertambah dengan menyelidiki Tulisan-Tulisan Kudus, bersandar kepada roh kudus untuk bimbingan, dan mendengar pengalaman dari Petrus dan Paulus sehubungan dengan ditobatkannya orang-orang Kafir yang tidak bersunat. (Kisah 15:6-21) Keputusan ini dikeluarkan dalam sepucuk surat yang sebagian berbunyi, ”Roh kudus dan kami sendiri telah berkenan untuk tidak menambahkan beban lebih jauh kepadamu, kecuali hal-hal yang perlu ini: untuk tetap menjauhkan diri dari hal-hal yang dikorbankan kepada berhala dan dari darah dan dari apa yang dicekik dan dari percabulan.” (Kisah 15:28, 29) Dengan demikian orang-orang Kristen pada masa awal dibebaskan dari perintah untuk mempraktekkan sunat dan dari tuntutan-tuntutan Hukum Musa lainnya. Oleh karena itu, Paulus dapat mengatakan kepada orang-orang Kristen di Galatia, ”Untuk kemerdekaan yang demikian Kristus memerdekakan kita.”—Galatia 5:1.

Terang Dalam Injil

10. Pancaran-pancaran terang apa yang disingkapkan dalam Injil Matius?

10 Tidak ada keraguan bahwa Injil Matius, yang ditulis sekitar tahun 41 M, memuat banyak pancaran terang demi manfaat para pembacanya. Relatif sedikit dari orang-orang Kristen abad pertama yang secara pribadi mendengar Yesus menjelaskan ajaran-ajarannya. Khususnya, Injil Matius menekankan bahwa tema dari pengabaran Yesus adalah Kerajaan. Dan betapa kerasnya Yesus menekankan pentingnya memiliki motif yang benar! Sungguh menakjubkan pancaran terang yang terdapat dalam Khotbah Yesus di Gunung, dalam perumpamaan-perumpamaannya (seperti yang dicatat di pasal 13), dan dalam nubuat agungnya di pasal 24 dan 25! Semua ini dibawa kepada perhatian orang-orang Kristen masa awal dalam catatan Injil Matius, yang ditulis hanya kira-kira delapan tahun setelah Pentakosta 33 M.

11. Apa yang dapat dikatakan tentang isi dari Injil Lukas dan Injil Markus?

11 Sekitar 15 tahun kemudian, Lukas menulis Injilnya. Meskipun banyak dari Injilnya serupa dengan catatan Matius, 59 persen bersifat tambahan. Lukas mencatat enam dari antara mukjizat-mukjizat Yesus dan lebih dari dua kali lipat jumlah itu dari antara perumpamaan-perumpamaan-Nya tidak disebutkan oleh penulis Injil lainnya. Tampaknya, hanya beberapa tahun kemudian, Markus menulis Injilnya, menonjolkan Yesus Kristus sebagai seorang pria yang aktif, pembuat mukjizat. Meskipun Markus kebanyakan menceritakan peristiwa-peristiwa yang sebelumnya dicatat oleh Matius dan Lukas, ia mencatat sebuah perumpamaan yang tidak mereka catat. Dalam ilustrasi tersebut, Yesus menyamakan Kerajaan Allah dengan benih yang bertunas, menjadi tinggi, dan menghasilkan buah secara bertahap.a—Markus 4:26-29.

12. Sampai sejauh mana Injil Yohanes menyediakan penerangan lebih lanjut?

12 Kemudian terdapat Injil Yohanes, yang ditulis lebih dari 30 tahun setelah Markus menulis catatannya. Sungguh menakjubkan sinar terang yang Yohanes arahkan ke atas pelayanan Yesus, khususnya melalui banyak referensi kepada keberadaan-Nya sebelum menjadi manusia! Hanya Yohanes yang menyediakan catatan tentang kebangkitan Lazarus, dan dia saja yang memberikan kepada kita banyak komentar bagus dari Yesus kepada rasul-rasulnya yang setia serta juga doanya yang menyentuh hati pada malam ia dikhianati, sebagaimana dicatat dalam pasal 13 sampai 17. Sebenarnya, dinyatakan bahwa 92 persen dari Injil Yohanes bersifat unik.

Pancaran Terang Dalam Surat-Surat Paulus

13. Mengapa beberapa orang menganggap surat Paulus kepada orang-orang Roma seolah-olah merupakan Injil?

13 Rasul Paulus khususnya digunakan untuk mendatangkan pancaran kebenaran kepada orang-orang Kristen yang hidup pada zaman para rasul. Misalnya, terdapat surat Paulus kepada orang-orang di Roma, yang ditulis sekitar tahun 56 M—kira-kira pada saat yang sama Lukas menulis Injilnya. Dalam surat ini, Paulus menonjolkan fakta bahwa keadilbenaran dimungkinkan sebagai hasil dari kebaikan hati Allah yang tidak layak diterima dan melalui iman akan Yesus Kristus. Penekanan Paulus pada aspek dari kabar baik ini telah menyebabkan beberapa orang memandang suratnya kepada orang-orang Roma seolah-olah itu adalah Injil yang kelima.

14-16. (a) Dalam suratnya yang pertama kepada orang-orang Kristen di Korintus, terang apa yang Paulus pancarkan atas pentingnya persatuan? (b) Terang lebih lanjut apa sehubungan tingkah laku dimuat dalam Satu Korintus?

14 Paulus menulis tentang beberapa masalah tertentu yang mengganggu orang-orang Kristen di Korintus. Suratnya kepada orang-orang Korintus mencakup banyak nasihat terilham yang memberi manfaat bagi orang-orang Kristen sampai ke zaman kita. Pertama-tama, ia harus menerangi orang-orang Korintus sehubungan dengan kesalahan yang mereka buat dalam membentuk kultus individu yang berpusat pada pribadi-pribadi tertentu. Sang rasul meluruskan sikap mental mereka, dengan berani memberi tahu mereka, ”Aku menganjurkan kamu dengan kuat, saudara-saudara, melalui nama Tuan kita Yesus Kristus agar kamu semua berbicara dengan bersesuaian, dan agar jangan ada perpecahan di antara kamu melainkan agar kamu dapat cocok bersatu dalam pikiran yang sama dan dalam jalan pikiran yang sama.”—1 Korintus 1:10-15.

15 Perbuatan amoral yang bejat ditoleransi dalam sidang Kristen di Korintus. Seorang pria di sana telah mengambil istri ayahnya, dengan demikian mempraktekkan ”percabulan demikian yang bahkan tidak ada di antara bangsa-bangsa”. Dengan terus terang, Paulus menulis, ”Singkirkan orang yang fasik itu dari antara kamu sendiri.” (1 Korintus 5:1, 11-13) Hal itu adalah sesuatu yang baru bagi sidang Kristen—pemecatan. Masalah lain dalam sidang Korintus yang perlu mendapat penerangan adalah perihal fakta bahwa beberapa dari anggotanya menyeret saudara-saudara rohani mereka ke pengadilan duniawi untuk menyelesaikan ketidakpuasan mereka. Paulus dengan keras menghardik mereka karena melakukan hal ini.—1 Korintus 6:5-8.

16 Masalah lain lagi yang melanda sidang Korintus ada kaitannya dengan hubungan seksual. Dalam 1 Korintus pasal 7, Paulus memperlihatkan bahwa karena meluasnya perbuatan seksual yang amoral, adalah baik bagi setiap pria untuk mempunyai istrinya sendiri dan setiap wanita mempunyai suaminya sendiri. Paulus juga memperlihatkan bahwa meskipun orang-orang yang lajang dapat melayani Yehuwa dengan lebih sedikit hal yang mengalihkan perhatian, tidak semua memiliki karunia kelajangan. Dan jika suami seorang wanita meninggal, ia bebas menikah kembali namun ”hanya dalam Tuan”.—1 Korintus 7:39.

17. Terang apa Paulus pancarkan atas ajaran kebangkitan?

17 Sungguh menakjubkan pancaran terang yang diberikan Tuan melalui Paulus sehubungan kebangkitan! Dengan tubuh macam apa orang-orang Kristen terurap akan dibangkitkan? ”Ditabur tubuh jasmani, dibangkitkan tubuh rohani,” tulis Paulus. Tidak ada tubuh jasmani yang akan diangkat ke surga, karena ”daging dan darah tidak dapat mewarisi kerajaan Allah”. Paulus menambahkan bahwa tidak semua orang yang terurap akan tidur dalam kematian, namun bahwa selama kehadiran Yesus akan ada yang dibangkitkan dalam sekejap kepada kehidupan yang tidak berkematian pada waktu mereka mati.—1 Korintus 15:43-53.

18. Terang apa sehubungan masa depan dimuat dalam surat Paulus yang pertama kepada orang-orang di Tesalonika?

18 Dalam suratnya kepada orang-orang Kristen di Tesalonika, Paulus digunakan untuk memancarkan terang sehubungan masa depan. Hari Yehuwa akan datang seperti pencuri pada malam hari. Paulus juga menjelaskan, ”Apabila mereka sedang mengatakan, ’Perdamaian dan keamanan!’ maka kebinasaan yang mendadak akan menimpa mereka dalam sekejap sama seperti sengat penderitaan menimpa seorang wanita hamil; dan mereka sama sekali tidak akan luput.”—1 Tesalonika 5:2, 3.

19, 20. Pancaran terang apa diterima oleh orang-orang Kristen di Yerusalem dan Yudea dalam surat Paulus kepada orang-orang Ibrani?

19 Dengan menulis suratnya kepada orang-orang Ibrani, Paulus menyampaikan pancaran terang kepada orang-orang Kristen masa awal di Yerusalem dan Yudea. Alangkah penuh kuasanya ia memperlihatkan keunggulan dari sistem ibadat Kristen dibandingkan sistem ibadat Musa! Sebaliknya daripada mengikuti Hukum yang disampaikan oleh para malaikat, orang-orang Kristen memiliki iman akan keselamatan yang pertama-tama dibicarakan oleh Putra Allah, yang jauh lebih unggul daripada utusan-utusan malaikat seperti itu. (Ibrani 2:2-4) Musa hanya sekadar pelayan dalam rumah Allah. Akan tetapi, Yesus Kristus memimpin seluruh rumah. Kristus adalah imam besar menurut cara Melkhizedek, dengan memiliki jabatan yang jauh lebih tinggi daripada keimaman Harun. Paulus juga menunjukkan bahwa bangsa Israel tidak dapat memasuki peristirahatan Allah karena tidak beriman dan tidak taat, namun orang-orang Kristen memasukinya karena kesetiaan dan ketaatan mereka.—Ibrani 3:1–4:11.

20 Maka, perjanjian baru ini juga jauh lebih unggul daripada perjanjian Hukum. Sebagaimana dinubuatkan 600 tahun sebelumnya di Yeremia 31:31-34, orang-orang yang berada dalam perjanjian baru memiliki hukum Allah tertulis dalam hati mereka dan menikmati pengampunan yang sejati dari dosa-dosa. Sebaliknya daripada memiliki imam besar yang harus mempersembahkan korban-korban setiap tahun untuk dosanya sendiri dan dosa bangsa tersebut, orang-orang Kristen memiliki Yesus Kristus sebagai Imam Besar mereka, yang tanpa dosa dan yang sekali untuk selamanya mempersembahkan suatu korban untuk dosa. Sebaliknya daripada memasuki tempat kudus yang dibuat dengan tangan untuk menyajikan persembahannya, ia memasuki surga itu sendiri, untuk muncul di hadapan pribadi Yehuwa. Selain itu, korban-korban binatang di bawah perjanjian Hukum Musa tidak dapat sepenuhnya menyingkirkan dosa, atau korban-korban itu tidak selalu dipersembahkan sekali setahun. Tetapi korban Kristus, dipersembahkan sekali untuk selamanya, benar-benar menyingkirkan dosa. Semua ini memancarkan terang atas bait rohani yang agung, di halaman bait tempat kaum sisa terurap dan ”domba-domba lain” melayani dewasa ini.—Yohanes 10:16; Ibrani 9:24-28.

21. Apa yang telah diperlihatkan pembahasan ini sehubungan dengan penggenapan dari Mazmur 97:11 dan Amsal 4:18 pada zaman para rasul?

21 Tidak cukup ruang untuk memberikan lebih banyak contoh, seperti pancaran terang yang terdapat dalam surat-surat dari rasul Petrus dan dari kedua murid yakni Yakobus dan Yudas. Namun hal-hal di atas kiranya cukup untuk memperlihatkan bahwa Mazmur 97:11 dan Amsal 4:18 memiliki penggenapan yang mencolok pada zaman para rasul. Kebenaran mulai meningkat dari gambaran dan bayangan kepada penggenapan dan realita.—Galatia 3:23-25; 4:21-26.

22. Apa yang terjadi setelah kematian para rasul, dan apa yang akan diperlihatkan oleh artikel berikut?

22 Setelah kematian dari rasul-rasul Yesus dan permulaan dari kemurtadan yang dinubuatkan, terang kebenaran bersinar sangat redup. (2 Tesalonika 2:1-11) Akan tetapi, selaras dengan janji Yesus, setelah berabad-abad sang Majikan kembali dan mendapati ”budak yang setia dan bijaksana” memberikan kepada ”pelayan-pelayan rumah”-nya makanan mereka pada waktu yang tepat. Sebagai hasilnya, Yesus Kristus menetapkan budak tersebut ”atas seluruh harta miliknya”. (Matius 24:45-47) Pancaran terang apa yang menyusul? Hal ini akan dibahas di artikel selanjutnya.

[Catatan Kaki]

a Tanah di sini memaksudkan lingkungan yang dipilih seorang Kristen untuk memupuk sifat-sifat kepribadian.—Lihat The Watchtower, 15 Juni 1980, halaman 18-19, (atau wIN-s34 hlm. 15-16).

Apakah Saudara Ingat?

◻ Ayat-ayat Alkitab mana memperlihatkan bahwa pengertian akan kebenaran bersifat progresif?

◻ Pancaran-pancaran terang apa yang dicatat di dalam buku Kisah?

◻ Terang apa terdapat dalam Injil?

◻ Surat-surat Paulus memuat pancaran terang apa?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan