PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Perjuangan Demi Kabar Baik di Tesalonika
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • ”Dia Bertukar Pikiran dengan Mereka Berdasarkan Kitab Suci”
    ”Memberikan Kesaksian yang Saksama tentang Kerajaan Allah”
  • Tesalonika
    Daftar Istilah
  • Buku Alkitab Nomor 52​—1 Tesalonika
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

TESALONIKA

Di kota pelabuhan utama Makedonia ini, Paulus mendirikan sebuah sidang jemaat Kristen kira-kira pada tahun 50 M; kota itu kini disebut Salonika (atau, Tesaloniki). (GAMBAR, Jil. 2, hlm. 749) Pada awalnya, sebuah kota yang berdekatan, yaitu Terma, artinya ”Mata Air Panas”, merupakan salah satu dari kira-kira 26 kota yang dihancurkan oleh Kasander, yang kemudian membangun Tesalonika pada tahun 316 atau tahun 315 SM. Ia menamakannya menurut nama istrinya, saudara perempuan Aleksander Agung. Kota baru ini terletak di sisi barat Sem. Khalsidis, di Tel. Termaika (kini disebut Tel. Salonika), pada persimpangan antara jalan menuju S. Donau di utara dan jalan utama (Via Egnatia yang dikeraskan yang dibangun orang Romawi) yang terentang ratusan kilometer melintasi Makedonia ke L. Adriatik.

Makedonia dibagi menjadi empat distrik sebelum pertengahan abad kedua SM, dan Tesalonika menjadi ibu kota distrik kedua. Beberapa tahun kemudian sewaktu Makedonia menjadi provinsi Romawi, Tesalonika dijadikan pusat administratif untuk pemerintah provinsinya. Jadi, sewaktu rasul Paulus dan Silas tiba di sana, kira-kira 120 km di sebelah barat Filipi, kota itu merupakan kota metropolitan yang berkembang pesat dan cukup penting.

Selama tiga Sabat, Paulus mengabar di sinagoga Tesalonika. Hasilnya, beberapa orang Yahudi dan sejumlah besar proselit Yunani menjadi orang percaya dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas; di antaranya ”tidak sedikit wanita-wanita yang terkemuka”. (Kis 17:1-4) Berapa lama Paulus tinggal di sana tidak diungkapkan, tetapi tentu cukup lama karena ia dan rekannya dapat memperoleh pekerjaan guna menafkahi diri sendiri. Meskipun Paulus sebagai rasul berwenang untuk menerima bantuan materi dari orang-orang yang ia layani secara rohani, ia menetapkan teladan agar ’seseorang makan makanan yang ia peroleh sendiri’. (1Kor 9:4-18; 1Tes 2:9; 2Tes 3:7-12) Hal ini mungkin dilakukan karena kecenderungan beberapa orang di sana untuk menganggur. Selama tinggal di sana, Paulus dua kali menerima hadiah dari saudara-saudara di Filipi untuk memenuhi kebutuhannya.—Flp 4:16.

Belakangan, orang-orang Yahudi di Tesalonika yang menolak berita Paulus mengumpulkan segerombolan penganggur dari pasar dan menyerang rumah Yason tempat Paulus tinggal. Tetapi sewaktu mendapati bahwa orang yang mereka cari tidak ada di sana, mereka menyeret Yason dan orang-orang percaya lainnya kepada para penguasa kota, yakni para ”politark” dalam bahasa Yunani harfiah. (Kis 17:5-9; Int) Yang menarik, di Tesalonika dan sekitarnya telah ditemukan inskripsi-inskripsi dari masa itu yang menyebut beberapa pejabat setempat mereka sebagai politark.

Demi keamanan, saudara-saudara di Tesalonika menyuruh Paulus dan Silas untuk pergi ke Berea pada malam hari. Di sana Paulus mendapati bahwa orang-orang Berea ’lebih berbudi luhur daripada orang-orang yang ada di Tesalonika, karena mereka tidak saja menerima firman dengan sangat bergairah, tetapi juga memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti setiap hari untuk mengetahui apakah kata-kata sang rasul benar demikian’. Namun, tidak lama kemudian timbul kesulitan sewaktu orang-orang Yahudi yang menentang tiba dari Tesalonika dan menggerakkan massa, sehingga Paulus sekali lagi harus menyelinap pergi.—Kis 17:10-15.

Kurang dari setahun setelah meninggalkan Tesalonika, Paulus, kini di Korintus, menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika. Ia telah mengutus Timotius untuk menghibur dan membesarkan hati mereka, serta telah menerima laporan yang baik dari Timotius. Dalam surat tersebut ia memuji teladan mereka yang bagus ”bagi semua orang yang percaya di Makedonia dan Akhaya” dan mendesak mereka agar tidak berkecil hati karena penindasan. (1Tes 1:1-8; 3:1-13; 4:1) Surat ini tampaknya merupakan tulisan kanonis Paulus yang pertama dan, mungkin selain Injil Matius, buku pertama dari Kitab-Kitab Yunani Kristen yang ditulis. Tidak lama setelah itu, Paulus menulis surat kedua kepada jemaat di Tesalonika, agar mereka tidak disimpangkan oleh guru-guru palsu.—2Tes 1:1; 2:1-3.

Seraya tahun-tahun berlalu, Paulus pasti kembali mengunjungi Tesalonika sewaktu melewati Makedonia dalam perjalanan-perjalanannya. (Kis 20:1-3; 1Tim 1:3) Dan beberapa orang Tesalonika yang disebutkan namanya, Aristarkhus dan Sekundus, adalah rekan-rekan seperjalanan Paulus. (Kis 20:4; 27:2) Demas, yang meninggalkan Paulus di Roma, pergi ke Tesalonika, mungkin kota asalnya.—2Tim 4:10.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan