PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • jv psl. 21 hlm. 340-351
  • Bagaimanakah Segalanya Dibiayai?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimanakah Segalanya Dibiayai?
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Tempat Duduk Gratis. Tidak Ada Kolekte”
  • Didukung Oleh Sumbangan Sukarela
  • Membiayai Tempat-Tempat Perhimpunan Setempat
  • Mengurus Ekspansi Kantor Pusat Sedunia
  • Membiayai Ekspansi Fasilitas Kantor Cabang
  • Apakah Ada Keuntungan dari Lektur?
  • Tidak Melayani Demi Keuntungan Pribadi
  • Bagaimana Kegiatan Kerajaan Dibiayai
    Kerajaan Allah Memerintah!
  • Bagaimana Yehuwa Menyukseskan Pekerjaannya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • ”Dari Mana Uangnya Diperoleh?”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Perkembangan dalam Struktur Organisasi
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
Lihat Lebih Banyak
Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
jv psl. 21 hlm. 340-351

Pasal 21

Bagaimanakah Segalanya Dibiayai?

PEKERJAAN yang dilaksanakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa jelas memerlukan uang. Membangun Balai-Balai Kerajaan, Balai-Balai Kebaktian, kantor-kantor cabang, percetakan-percetakan, dan rumah-rumah Betel menyangkut uang, dan lebih banyak lagi yang dibutuhkan untuk pemeliharaannya. Ada juga pengeluaran guna menerbitkan dan menyebarkan lektur untuk pengajaran Alkitab. Bagaimanakah semua ini dibiayai?

Spekulasi-spekulasi yang tidak ada dasarnya mengenai hal ini telah dipublikasikan oleh orang-orang yang menentang pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi tinjauan kembali mengenai buktinya mendukung jawaban yang diberikan oleh Saksi-Saksi sendiri. Apakah itu? Sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh para sukarelawan, yang tidak mengharapkan atau menginginkan imbalan keuangan untuk jasa-jasa mereka, dan segala pengeluaran organisasi tertutup oleh sumbangan-sumbangan sukarela.

”Tempat Duduk Gratis. Tidak Ada Kolekte”

Bahkan sejak terbitan kedua Watch Tower bulan Agustus 1879, Saudara Russell menyatakan, ”’Zion’s Watch Tower’, kami percaya, mempunyai YEHUWA sebagai pendukungnya, dan karena itu tidak akan pernah mengemis ataupun memohon manusia untuk mendukungnya. Bila Ia yang mengatakan, ’Semua emas dan perak di gunung-gunung adalah kepunyaanKu,’ tidak lagi menyediakan dana yang diperlukan, kami akan mengerti bahwa itulah waktunya untuk menghentikan penerbitannya.” Maka, konsisten dengan hal tersebut, lektur Saksi-Saksi Yehuwa tidak pernah meminta-minta uang.

Sebagaimana halnya lektur mereka, demikian pula perhimpunan mereka. Tidak ada imbauan emosional akan dana dalam sidang mereka atau di kebaktian mereka. Tidak ada piring kolekte yang diedarkan; tidak ada amplop yang dibagikan untuk memasukkan uang; tidak ada surat pemungutan sumbangan yang dikirimkan kepada anggota-anggota sidang. Sidang-sidang tidak pernah menyelenggarakan bazar atau penjualan dengan undian untuk mencari dana. Bahkan sejak tahun 1894, sewaktu Lembaga Menara Pengawal mengutus pembicara-pembicara keliling, pemberitahuan berikut diterbitkan untuk kepentingan setiap orang, ”Hendaklah dimengerti sejak permulaan bahwa kolekte-kolekte atau pemungutan lain untuk mengumpulkan dana tidak disahkan atau disetujui oleh Lembaga ini.”

Maka, sejak permulaan sekali dalam sejarah modern mereka, surat-surat edaran dan undangan-undangan tercetak lainnya untuk mengundang masyarakat umum menghadiri perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa telah memuat slogan ”Tempat Duduk Gratis. Tidak Ada Kolekte”.

Mulai awal tahun 1914, Siswa-Siswa Alkitab menyewa teater-teater maupun aula-aula lain dan mengundang masyarakat umum ke tempat-tempat ini untuk menyaksikan ”Drama-Foto Penciptaan”. Ini merupakan persembahan dalam empat bagian, seluruhnya selama delapan jam, terdiri dari ”slides” dan gambar hidup yang disinkronkan dengan suara. Selama tahun pertama saja, jutaan orang menyaksikannya di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Walaupun beberapa pemilik teater menarik biaya untuk tempat duduk yang dipesan, Siswa-Siswa Alkitab tidak pernah meminta bayaran untuk masuk. Dan tidak pernah diadakan kolekte.

Belakangan, selama lebih dari 30 tahun, Lembaga Menara Pengawal mengoperasikan stasiun radio WBBR di New York City. Saksi-Saksi Yehuwa juga menggunakan jasa dari ratusan stasiun radio lain untuk menyiarkan acara-acara pendidikan Alkitab. Tetapi mereka tidak pernah menggunakan siaran-siaran ini untuk meminta-minta uang.

Maka, bagaimana sumbangan yang membiayai kegiatan mereka diperoleh?

Didukung Oleh Sumbangan Sukarela

Alkitab memberikan pola. Di bawah Hukum Musa, ada sumbangan-sumbangan tertentu yang bersifat sukarela. Sumbangan lainnya diwajibkan bagi orang-orang. Pemberian perpuluhan, atau sepersepuluh bagian, adalah salah satu dari yang disebut belakangan. (Kel. 25:2; 30:11-16; Bil. 15:17-21; 18:25-32) Namun Alkitab juga menunjukkan bahwa Kristus menggenapi Hukum, dan Allah mengakhirinya; maka umat Kristen tidak terikat pada peraturan-peraturannya. Mereka tidak membayar perpuluhan, dan mereka juga tidak diwajibkan untuk memberikan sumbangan lain apa pun yang ditentukan jumlahnya atau yang ditentukan waktunya.​—Mat. 5:17; Rm. 7:6; Kol. 2:13, 14.

Sebaliknya, mereka dianjurkan untuk memupuk semangat suka memberi dan murah hati dengan meniru teladan yang menakjubkan yang diberikan oleh Yehuwa sendiri dan oleh Putra-Nya, Yesus Kristus. (2 Kor. 8:7, 9; 9:8-15; 1 Yoh. 3:16-18) Maka, berkenaan soal memberi, rasul Paulus menulis kepada sidang Kristen di Korintus, ”Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” Ketika diberi tahu mengenai adanya suatu kebutuhan, mereka dihadapkan kepada ’ujian keikhlasan kasih mereka’, seperti diterangkan oleh Paulus. Ia juga berkata, ”Jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.”​—2 Kor. 8:8, 12; 9:7.

Dipandang dari sudut ini, menarik sekali komentar Tertullian berkenaan perhimpunan yang diadakan oleh orang-orang yang berupaya mempraktekkan kekristenan pada zamannya (± 155–sesudah 220 M). Ia menulis, ”Bahkan jika ada semacam peti, itu tidak berisi uang yang dibayar sebagai ongkos masuk, seolah-olah agama merupakan soal kontrak. Setiap orang sekali sebulan membawa uang logam sekadarnya—atau kapan saja ia ingin, dan hanya jika ia memang ingin, dan jika ia dapat; sebab tidak ada yang dipaksa; itu merupakan suatu persembahan sukarela.” (Apology, XXXIX, 5) Akan tetapi, selama berabad-abad sejak itu, gereja-gereja Susunan Kristen telah melakukan segala rencana yang mungkin untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan mereka.

Charles Taze Russell menolak untuk meniru gereja-gereja. Ia menulis, ”Menurut penilaian kami, uang yang dikumpulkan dengan berbagai cara mengemis atas nama Tuhan kita adalah memuakkan, tidak dapat diterima oleh-Nya, dan Ia tidak akan memberkati para pemberi maupun pekerjaan yang dihasilkan.”

Daripada mencoba membujuk untuk mencari perkenan dari mereka yang kaya, Saudara Russell dengan jelas menyatakan, selaras dengan Alkitab, bahwa mayoritas umat Tuhan miskin dalam harta benda dunia ini tetapi kaya dalam iman. (Mat. 19:23, 24; 1 Kor. 1:26-29; Yak. 2:5) Sebaliknya daripada menekankan kebutuhan akan uang untuk menyebarkan kebenaran Alkitab, ia memusatkan perhatian pada pentingnya mengembangkan semangat kasih, keinginan untuk memberi, dan keinginan untuk membantu orang-orang lain, khususnya dengan membagikan kebenaran kepada mereka. Kepada mereka yang pintar cari uang, dan yang menganggap bahwa dengan terutama mengabdikan diri kepada urusan bisnis, mereka dapat memperoleh lebih banyak untuk disumbangkan secara keuangan, ia berkata bahwa adalah lebih baik untuk membatasi kegiatan seperti itu dan memberikan diri mereka sendiri dan waktu mereka untuk menyebarkan kebenaran. Itu masih merupakan pendirian yang diambil oleh Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa.a

Dalam praktek yang sebenarnya, seberapa besarkah yang diberikan orang? Apa yang mereka lakukan adalah keputusan pribadi. Akan tetapi, dalam soal memberi, hendaknya diperhatikan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa tidak sekadar berpikir mengenai harta benda. Pada kebaktian distrik mereka tahun 1985-86, mereka membahas pokok ”Memuliakan Yehuwa Dengan Harta Kita”. (Ams. 3:9, NW) Ditandaskan bahwa harta ini mencakup bukan saja materi tetapi juga aset fisik, mental, rohani.

Kembali ke tahun 1904, Saudara Russell menunjukkan bahwa seseorang yang telah mengabdikan diri sepenuhnya (atau membaktikan diri, istilah sekarang) kepada Allah ”sudah memberikan semua yang dimilikinya kepada Tuhan”. Maka, ia sekarang harus ”menganggap diri ditunjuk oleh Tuhan sebagai pengurus dari waktu, pengaruh, uang, dsb, miliknya sendiri, dan masing-masing hendaknya berupaya menggunakan talenta-talenta ini dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuannya, demi kemuliaan sang Majikan.” Ia menambahkan bahwa, dengan dibimbing oleh hikmat dari atas, ”sebanding dengan berkembangnya kasih dan gairahnya untuk Tuhan hari demi hari melalui pengetahuan tentang Kebenaran dan perolehan roh-Nya, maka ia akan mendapati dirinya memberikan semakin banyak waktu, semakin banyak pengaruh, dan semakin banyak sumber daya yang dapat dikerahkannya untuk pelayanan Kebenaran.”​—Studies in the Scriptures, ”The New Creation”, hlm. 344-5.

Selama tahun-tahun permulaan tersebut, Lembaga Menara Pengawal mempunyai apa yang dinamakan Dana Risalah Menara. Apakah gerangan itu? Berikut ini adalah perincian menarik yang tertera di belakang surat-surat kantor yang kadang-kadang dipakai oleh Saudara Russell, ”Dana ini terdiri dari persembahan sukarela dari mereka yang telah diberi makan dan dikuatkan oleh ’makanan pada waktunya’ yang oleh publikasi-publikasi di atas [disediakan oleh Lembaga Menara Pengawal], sebagai alat-alat dari Allah, sekarang dipersembahkan kepada orang-orang suci yang mengabdi, di seluruh dunia.

”Dana ini senantiasa digunakan untuk mengirimkan, secara gratis, ribuan eksemplar dari ZION’S WATCH TOWER and OLD THEOLOGY TRACTS yang sangat cocok bagi para pembaca yang baru. Ini juga membantu penyebaran edisi berjilid dari serial DAWN, dengan membantu mereka yang ingin menyebarkannya—para kolportir dan yang lain. Ia juga menyediakan ’dana miskin’ dan dengan ini setiap anak Tuhan yang, karena usia tua, atau penyakit, atau karena sebab-sebab lain, tidak dapat berlangganan WATCH TOWER akan memperolehnya secara gratis, asalkan mereka mengirim sepucuk surat atau kartu pada tiap awal tahun, yang menyatakan keinginan dan ketidakmampuan mereka.

”Tidak seorang pun pernah diminta untuk menyumbang kepada dana ini: semua sumbangan harus bersifat sukarela. Kami mengingatkan para pembaca kami kepada kata-kata sang Rasul (1 Kor. 16:1, 2) dan menegaskannya dengan mengatakan bahwa mereka yang dapat menyumbang dan memang menyumbang untuk menyebarkan kebenaran pasti akan mendapat balasan berupa berkat-berkat rohani.”

Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa secara global dalam memasyhurkan kabar baik tentang Kerajaan Allah terus didukung oleh sumbangan-sumbangan sukarela. Di samping Saksi-Saksi itu sendiri, banyak peminat yang menaruh penghargaan menganggapnya sebagai hak istimewa untuk mendukung pekerjaan Kristen ini dengan sumbangan sukarela mereka.

Membiayai Tempat-Tempat Perhimpunan Setempat

Setiap sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai kotak-kotak sumbangan yang cocok tempat orang dapat memasukkan sumbangan apa pun yang mereka inginkan​—bila mereka ingin melakukannya dan jika mereka mampu. Hal itu diselenggarakan secara pribadi sehingga orang lain biasanya tidak tahu apa yang mungkin dilakukan oleh seseorang. Hal itu adalah antara dia dengan Allah.

Tidak ada gaji yang dibayarkan, tetapi memang diperlukan biaya untuk memelihara suatu tempat berhimpun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, anggota-anggota sidang harus diberi tahu. Akan tetapi, lebih dari 70 tahun yang lalu, The Watch Tower menegaskan berkenaan sumbangan, janganlah memohon atau mendesak—melainkan sekadar menyatakan fakta-fakta dengan jelas dan jujur. Sejalan dengan sudut pandangan ini, perhimpunan-perhimpunan sidang tidak sering memasukkan pembahasan tentang masalah-masalah keuangan.

Akan tetapi, kadang-kadang ada kebutuhan-kebutuhan khusus. Bisa jadi ada rencana untuk memperbarui atau memperluas sebuah Balai Kerajaan atau mungkin untuk membangun yang baru. Agar dapat memastikan besarnya dana yang bakal tersedia, para penatua dapat meminta mereka yang ada dalam sidang untuk menulis di atas secarik kertas apa yang menurut mereka dapat disumbangkan secara pribadi atau, mungkin, disediakan untuk proyek itu selama sejumlah tahun. Selain itu, para penatua dapat meminta agar pribadi-pribadi atau keluarga-keluarga menulis di kertas kira-kira jumlah yang menurut perkiraan mereka dapat disumbangkan setiap minggu atau setiap bulan, dengan berkat Yehuwa. Tidak ada nama yang ditandatangani. Ini bukan surat utang, tetapi memang akan menjadi dasar untuk perencanaan yang cermat.​—Luk. 14:28-30.

Di Tarma, Liberia, sidang memperoleh dana yang dibutuhkan dengan cara yang agak berbeda. Beberapa orang dalam sidang menanam padi untuk seorang Saksi di sawahnya, sementara ia bekerja setahun penuh hanya menebang pohon dan menggergaji papan, yang kemudian dijual untuk memperoleh dana guna proyek pembangunan mereka. Di Paramaribo, Suriname, walaupun bahan-bahan harus dibeli, ada suatu sidang yang tidak memerlukan uang untuk tanah, karena seorang Saksi menyumbangkan tanahnya untuk Balai Kerajaan dan saudari tersebut hanya meminta supaya rumahnya dipindahkan ke bagian belakang tanah miliknya itu. Harga real-estate yang luar biasa tinggi di Tokyo, Jepang, menyulitkan sidang-sidang di sana memperoleh tanah untuk membangun Balai-Balai Kerajaan. Untuk membantu mengatasi problem ini, beberapa keluarga menawarkan penggunaan tanah tempat rumah mereka sendiri berdiri. Mereka hanya meminta agar setelah rumah mereka diubah menjadi sebuah Balai Kerajaan yang baru, mereka sendiri disediakan sebuah apartemen di tingkat atas.

Seraya sidang-sidang berkembang dan dibagi, mereka yang berlokasi dalam suatu daerah tertentu sering berupaya saling membantu untuk menyediakan Balai Kerajaan yang memadai. Walaupun adanya semangat kemurahan hati tersebut, sesuatu yang lain dibutuhkan. Harga tanah dan biaya pembangunan telah membubung tinggi, dan masing-masing sidang sering kewalahan menanggulanginya. Apa yang dapat dilakukan?

Pada Kebaktian Distrik ”Persatuan Kerajaan” tahun 1983, Badan Pimpinan menggariskan suatu penyelenggaraan yang menuntut penerapan prinsip di 2 Korintus 8:14, 15, yang menganjurkan agar kelebihan dari mereka yang memilikinya mengimbangi kekurangan dari orang-orang lain sehingga ”ada keseimbangan”. Maka mereka yang berkekurangan tidak menjadi begitu kekurangan sehingga terhalang dalam upaya mereka untuk melayani Yehuwa.

Setiap sidang diundang untuk mengatur tersedianya sebuah kotak yang ditandai ”Sumbangan untuk Dana Balai Kerajaan Lembaga”. Segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam kotak itu hanya akan digunakan untuk maksud tersebut. Dengan demikian uang yang disumbangkan dari seluruh negeri dapat mengimbangi kekurangan sidang-sidang yang sangat membutuhkan sebuah Balai Kerajaan tetapi tidak dapat mengatur hal tersebut sesuai persyaratan yang dituntut bank-bank setempat. Sesudah suatu survai yang cermat untuk memastikan tempat-tempat yang kebutuhannya betul-betul paling mendesak, Lembaga mulai menyediakan uang bagi sidang-sidang yang membutuhkan untuk membangun atau dengan cara lain memperoleh Balai Kerajaan yang baru. Seraya lebih banyak sumbangan diterima dan pinjaman dilunasi, lebih banyak sidang dapat dibantu.

Penyelenggaraan ini mula-mula berlaku di Amerika Serikat dan Kanada, dan semenjak itu telah menyebar ke lebih dari 30 negeri di Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Jauh. Menjelang akhir tahun 1992, dari hanya delapan diantara negeri-negeri ini, uang sudah berhasil didapatkan untuk membantu tersedianya 2.737 Balai Kerajaan, yang menampung 3.840 sidang.

Bahkan di negeri-negeri yang penyelenggaraan ini tidak dapat diterapkan, namun ada kebutuhan mendesak akan Balai-Balai Kerajaan yang tidak dapat dibiayai secara lokal, Badan Pimpinan berupaya mengadakan penyelenggaraan lain untuk memberikan bantuan. Maka terjadilah keseimbangan, sehingga mereka yang berkekurangan tidak terlalu berkekurangan.

Mengurus Ekspansi Kantor Pusat Sedunia

Mengoperasikan kantor pusat sedunia juga memerlukan dana. Sesudah Perang Dunia I, sewaktu Watch Tower Bible and Tract Society mendapati bahwa lebih menguntungkan untuk mencetak dan menjilid sendiri buku-bukunya, suatu penyelenggaraan diatur yakni membeli mesin-mesin yang diperlukan atas nama perorangan​—rekan-rekan hamba dari Yehuwa. Sebaliknya daripada memberi keuntungan kepada sebuah perusahaan komersial untuk memproduksi buku-buku, Lembaga memakai uang tersebut setiap bulan guna mengurangi utang untuk perlengkapan itu. Seraya manfaat-manfaat dari hal ini direalisasi, harga dari banyak lektur untuk umum berkurang kira-kira setengahnya. Apa yang sedang dilakukan adalah untuk memajukan pemberitaan kabar baik, bukan untuk memperkaya Lembaga Menara Pengawal.

Dalam beberapa tahun, jelaslah bahwa fasilitas-fasilitas yang lebih luas diperlukan di kantor pusat sedunia untuk mengurus pekerjaan pemberitaan Kerajaan di seluruh dunia. Berkali-kali, seraya organisasi telah berkembang dan kegiatan pengabaran ditingkatkan, fasilitas-fasilitas ini perlu ditambahkan. Daripada pergi ke bank untuk mendapatkan dana yang diperlukan guna memperluas dan melengkapi kantor-kantor dan percetakan di kantor pusat maupun fasilitas pendukung di dalam dan di sekitar New York, Lembaga menjelaskan kebutuhan ini kepada saudara-saudara. Hal ini tidak sering dilakukan, tetapi hanya 12 kali selama jangka waktu 65 tahun.

Tidak pernah diadakan pengumpulan dana. Setiap orang yang ingin memberikan sumbangan diundang untuk melakukannya. Mereka yang lebih suka untuk meminjamkan dana mendapat jaminan bahwa jika timbul kebutuhan yang tidak terduga dan mendesak, pinjaman mereka akan dibayarkan kembali segera setelah permintaan mereka itu diterima. Maka dalam menangani berbagai hal, Lembaga berupaya menghindari timbulnya kesulitan atas seseorang dan sidang-sidang yang dengan murah hati telah menyediakan dana. Dukungan yang diberikan oleh Saksi-Saksi Yehuwa melalui sumbangan-sumbangan mereka senantiasa telah memungkinkan Lembaga untuk membayar kembali semua pinjaman. Sumbangan-sumbangan demikian yang dikirimkan kepada Lembaga tidaklah dianggap sudah semestinya. Sedapat mungkin, sumbangan-sumbangan ini dibalas dengan surat dan pernyataan penghargaan lainnya.

Pekerjaan organisasi tidaklah ditopang oleh sumbangan dari sekelompok penyumbang yang kaya. Kebanyakan sumbangan adalah dari individu-individu yang kehidupannya sederhana​—banyak di antara mereka tidak berada. Di antaranya adalah anak-anak kecil yang dengan cara demikian ingin ikut mendukung pekerjaan Kerajaan. Hati dari semua penyumbang ini tergugah oleh penghargaan yang dalam akan kebaikan Yehuwa dan keinginan untuk membantu orang-orang lain mempelajari persediaan-persediaan-Nya yang murah hati.​—Bandingkan Markus 12:42-44.

Membiayai Ekspansi Fasilitas Kantor Cabang

Karena pekerjaan pemberitaan Kerajaan makin meningkat di berbagai bagian di dunia, maka perlu untuk memperluas fasilitas-fasilitas cabang dari organisasi. Ini dilakukan di bawah pengarahan Badan Pimpinan.

Demikianlah, sesudah meninjau kembali usul-usul dari cabang di Jerman, pengarahan diberikan pada tahun 1978 untuk mencari tanah yang cocok dan kemudian membangun sebuah kompleks yang sama sekali baru. Dapatkah Saksi-Saksi di Jerman menanggung pembiayaannya? Kesempatan itu diberikan kepada mereka. Sewaktu proyek tersebut selesai pada tahun 1984, di Selters, di sisi sebelah barat dari Pegunungan Taunus, cabang tersebut melaporkan, ”Puluhan ribu Saksi-Saksi Yehuwa—kaya dan miskin, tua dan muda​—menyumbang jutaan dolar untuk membantu pembiayaan fasilitas-fasilitas baru. Karena kemurahan hati mereka, seluruh proyek dapat diselesaikan tanpa perlu meminjam uang dari lembaga-lembaga duniawi atau harus berutang.” Selain itu, kira-kira 1 dari setiap 7 Saksi di Republik Federasi Jerman telah ikut serta dalam pekerjaan pembangunan yang sesungguhnya di Selters/Taunus.

Di beberapa negeri lain, ekonomi setempat atau keadaan keuangan dari Saksi-Saksi Yehuwa telah membuat keadaan sangat sulit, bahkan mustahil, bagi mereka untuk membangun kantor cabang yang diperlukan guna mengawasi pekerjaan atau percetakan untuk menerbitkan lektur Alkitab dalam bahasa-bahasa setempat. Saksi-Saksi di negeri tersebut telah diberikan kesempatan untuk berupaya sedapat mungkin. (2 Kor. 8:11, 12) Tetapi kurangnya dana di suatu negeri tidak dibiarkan menjadi rintangan untuk menyebarkan berita Kerajaan di sana jika dana yang diperlukan tersedia di tempat lain.

Maka, sementara Saksi-Saksi setempat berupaya sedapat mungkin, di sebagian besar bagian dunia sejumlah besar uang yang diperlukan untuk gedung-gedung kantor cabang disediakan melalui sumbangan-sumbangan Saksi-Saksi Yehuwa di negeri-negeri lain. Demikianlah yang terjadi dengan pembangunan kompleks-kompleks luas di Afrika Selatan yang selesai pada tahun 1987, di Nigeria pada tahun 1990, dan di Filipina pada tahun 1991. Demikian pula halnya dengan Zambia, tempat fasilitas percetakan yang berpotensi masih sedang dibangun pada tahun 1992. Demikian pula halnya dengan banyak proyek yang lebih kecil, seperti yang di selesaikan di India pada tahun 1985; di Cile pada tahun 1986; Kosta Rika, Ekuador, Guyana, Haiti, dan Papua Nugini pada tahun 1987; Ghana pada tahun 1988; dan Honduras pada tahun 1989.

Akan tetapi, di beberapa negeri, saudara-saudara terkejut dengan apa yang dapat mereka capai secara lokal dengan berkat Yehuwa atas upaya mereka yang terpadu. Pada awal tahun 1980-an, misalnya, cabang di Spanyol mengambil langkah ke arah perluasan besar fasilitas-fasilitasnya. Kantor cabang meminta Badan Pimpinan untuk menyediakan dana yang diperlukan. Tetapi karena pada waktu itu ada berbagai pengeluaran yang besar untuk hal-hal lain, maka bantuan demikian tidak tersedia pada saat itu. Jika diberi kesempatan, dapatkah Saksi-Saksi di Spanyol, dengan gaji mereka yang relatif rendah, memberikan dana yang cukup untuk upaya yang berani ini?

Situasinya dijelaskan kepada mereka. Dengan senang hati mereka datang dengan permata, cincin, dan gelang mereka agar perhiasan-perhiasan ini dapat dijadikan uang tunai. Sewaktu seorang Saksi yang lanjut usia ditanya apakah ia benar-benar yakin ingin menyumbangkan gelang emas yang berat yang ia serahkan itu, ia menjawab, ”Saudara, itu akan jauh lebih berguna untuk membiayai sebuah Betel yang baru daripada di pergelangan tangan saya!” Seorang saudari yang sudah berumur menggali ke luar setumpuk uang kertas yang sudah lusuh, yang telah ia sembunyikan di bawah lantai rumahnya selama bertahun-tahun. Beberapa pasang suami-isteri menyumbangkan uang yang telah mereka tabung untuk perjalanan rekreasi. Anak-anak menyumbangkan uang tabungan mereka. Seorang anak muda yang merencanakan untuk membeli sebuah gitar, kemudian menyumbangkan uangnya itu kepada proyek kantor cabang. Seperti orang-orang Israel pada waktu tabernakel dibangun di padang belantara, Saksi-Saksi di Spanyol terbukti menjadi penyumbang yang murah hati dan rela memberikan segala yang dibutuhkan secara materi. (Kel. 35:4-9, 21, 22) Kemudian mereka merelakan diri—sepenuh waktu, selama liburan, pada tiap akhir pekan—untuk melakukan pekerjaan itu sendiri. Dari segenap penjuru Spanyol mereka datang​—ribuan di antara mereka. Saksi-Saksi lain, bergabung bersama mereka guna menyelesaikan apa yang semula tampak sebagai tugas yang mustahil, di antaranya dari Jerman, Swedia, Inggris, Yunani, dan Amerika Serikat.

Apakah Ada Keuntungan dari Lektur?

Sampai tahun 1992, lektur Alkitab diterbitkan di kantor pusat sedunia dan di 32 cabang di seluruh dunia. Sejumlah besar di antaranya disediakan untuk disebarkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi tidak ada yang dilakukan demi keuntungan komersial. Keputusan mengenai bahasa-bahasa dari lektur yang akan dicetak dan negeri-negeri yang dituju untuk pengiriman lektur tersebut tidak diambil untuk keuntungan komersial melainkan semata-mata dengan maksud untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan oleh Yesus Kristus kepada para pengikutnya.

Bahkan sejak bulan Juli 1879, sewaktu nomor pertama dari Watch Tower diterbitkan, majalah itu memuat suatu pemberitahuan bahwa mereka yang terlalu miskin untuk membayar langganan (pada waktu itu hanya 50 sen dolar AS per tahun) dapat memperolehnya secara gratis jika mereka sekadar mengajukan permohonan tertulis. Tujuan utamanya ialah untuk membantu orang agar dapat belajar tentang maksud-tujuan yang mulia dari Yehuwa.

Untuk maksud tersebut, sejak tahun 1879 lektur Alkitab dalam jumlah yang luar biasa telah disebarkan kepada umum tanpa dipungut bayaran. Pada tahun 1881 dan sesudahnya, kira-kira 1.200.000 eksemplar Food for Thinking Christians (Makanan untuk Orang-Orang Kristen yang Suka Berpikir) disebarkan secara gratis. Banyak di antaranya adalah dalam bentuk buku dengan 162 halaman; yang lainnya dalam format surat kabar. Tak terhitung banyaknya risalah dalam berbagai ukuran diterbitkan selama tahun-tahun sesudahnya. Sebagian besar di antaranya (secara harfiah sebanyak ratusan juta buah) disebarkan tanpa dipungut bayaran. Jumlah risalah dan publikasi lain yang dibagi-bagikan terus bertambah. Pada tahun 1915 saja, laporan menunjukkan bahwa 50.000.000 lembar risalah dalam sekitar 30 bahasa disalurkan untuk disebarkan di seluruh dunia tanpa dipungut bayaran. Dari mana datangnya uang untuk semua ini? Sebagian besar dari sumbangan sukarela untuk Dana Risalah Lembaga.

Ada juga lektur yang ditawarkan dengan memungut sumbangan selama dekade-dekade permulaan dari sejarah Lembaga, tetapi sumbangan yang disarankan tetap ditekan serendah mungkin. Lektur ini mencakup buku-buku berjilid dengan 350 hingga 744 halaman. Sewaktu para kolportir Lembaga (yang pada waktu itu dikenal sebagai pemberita sepenuh waktu) menawarkan buku-buku ini kepada umum, mereka menyatakan jumlah yang disarankan sebagai sumbangan. Akan tetapi, tujuan mereka bukanlah untuk mencari uang melainkan untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran Alkitab yang sangat penting itu ke tangan orang-orang. Mereka ingin agar orang-orang membaca lektur dan mendapat manfaatnya.

Mereka lebih daripada sekadar bersedia memberikan lektur kepada seseorang (hitung-hitung sebagai sumbangan mereka sendiri) jika penghuni rumah sangat miskin. Tetapi menurut pengamatan ternyata banyak orang lebih cenderung membaca sebuah publikasi jika mereka memberikan sesuatu sebagai gantinya, dan apa yang mereka sumbangkan tentunya dapat digunakan untuk mencetak lebih banyak lektur. Namun, untuk menandaskan fakta bahwa Siswa-Siswa Alkitab tidak mencari keuntungan uang, lembaran petunjuk dinas dari Lembaga, Bulletin, 1 Oktober 1920, mengatakan, ”Sepuluh hari sesudah memberikan buku kecil [yang terdiri dari 128 halaman], kunjungilah kembali orang-orang itu dan cari tahu apakah mereka telah membacanya. Kalau belum, mintalah mereka untuk mengembalikan buku itu dan kembalikan uang mereka. Katakan kepada mereka bahwa Saudara bukanlah seorang agen buku, melainkan bahwa Saudara berminat memberikan berita yang menghibur dan menggembirakan ini kepada semua orang, dan bahwa jika mereka tidak cukup berminat kepada fakta yang begitu penting bagi mereka . . . , Saudara ingin menyampaikan buku ini ke tangan seseorang yang menaruh minat.” Saksi-Saksi Yehuwa tidak terus menggunakan metode tersebut, sebab mereka mendapati bahwa anggota keluarga lainnya kadang-kadang mengambil lektur itu dan memperoleh manfaat darinya; namun apa yang dilakukan dahulu itu jelas mengemukakan tujuan yang sesungguhnya dari Saksi-Saksi.

Selama bertahun-tahun mereka menggunakan istilah ”menjual” untuk penyebaran lektur mereka. Tetapi istilah ini agak menimbulkan kebingungan, maka mulai tahun 1929, istilah ini lambat laun disingkirkan. Istilah itu sesungguhnya tidak cocok untuk kegiatan mereka, sebab pekerjaan mereka tidak bersifat komersial. Tujuan mereka bukanlah untuk mencari uang. Motivasi mereka sepenuhnya adalah memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah. Oleh karena hal ini, pada tahun 1943 Mahkamah Agung Amerika Serikat menganggap Saksi-Saksi Yehuwa tidak perlu diwajibkan untuk memiliki izin dagang komersial sebelum menyebarkan lektur mereka. Sesudah itu kehakiman Kanada mengutip dengan menyetujui alasan yang dikemukakan oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat dalam keputusan tersebut.b

Di banyak negeri Saksi-Saksi Yehuwa secara tetap tentu telah menawarkan lektur mereka atas dasar sumbangan. Sumbangan yang disarankan begitu rendah dibandingkan dengan buku dan majalah lainnya, sehingga banyak orang telah menawarkan untuk menyumbang lebih banyak. Tetapi organisasi berupaya keras agar sumbangan yang disarankan tetap ditekan serendah-rendahnya sehingga dapat terjangkau oleh berjuta-juta orang yang hanya mempunyai sedikit harta dunia ini namun yang bersyukur untuk menerima sebuah Alkitab atau lektur Alkitab. Akan tetapi, tujuan dari sumbangan yang disarankan tidak untuk memperkaya organisasi Saksi-Saksi Yehuwa.

Di negeri mana pun yang mempunyai undang-undang yang menganggap setiap penyalur lektur Alkitab bersifat komersial jika si penyalur menyarankan sumbangan untuk lektur itu, Saksi-Saksi Yehuwa dengan senang hati memberikannya cuma-cuma kepada siapa pun yang menunjukkan minat yang tulus dan berjanji membacanya. Orang-orang yang ingin menyumbangkan sesuatu untuk memajukan pekerjaan pendidikan Alkitab dapat memberikan berapa pun yang mereka inginkan. Hal itu dilakukan misalnya di Jepang. Di Swiss, sampai belakangan ini, sumbangan sukarela hanya dapat diterima sampai batas harga yang dicantumkan untuk sebuah publikasi; maka jika penghuni rumah ingin memberikan lebih, Saksi-Saksi akan mengembalikannya atau memberikan lektur tambahan kepada penghuni rumah. Keinginan mereka adalah, bukan untuk mengumpulkan uang, melainkan untuk memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah.

Pada tahun 1990, karena adanya skandal-skandal keuangan yang banyak dipublikasikan di beberapa agama Susunan Kristen, ditambah lagi kecenderungan yang meningkat dari pihak pemerintah untuk menggolongkan kegiatan agama sebagai usaha komersial, Saksi-Saksi Yehuwa membuat beberapa penyesuaian dalam kegiatan mereka untuk menghindari adanya salah pengertian. Badan Pimpinan memberi petunjuk agar di Amerika Serikat, semua lektur yang disebarkan oleh Saksi-Saksi​—Alkitab, maupun risalah, buku kecil, majalah, dan buku berjilid yang menjelaskan Alkitab—​diberikan kepada orang-orang dengan satu syarat saja yaitu bahwa mereka membacanya, tidak ada sumbangan yang disarankan. Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa sama sekali tidak bersifat komersial, dan penyelenggaraan ini selanjutnya berguna untuk membedakan mereka dari kelompok-kelompok agama yang mengkomersialkan agama. Tentu, kebanyakan orang mengetahui bahwa untuk mencetak lektur demikian dibutuhkan uang, dan mereka yang menghargai dinas yang dilakukan oleh Saksi-Saksi bisa jadi ingin menyumbang sesuatu untuk membantu pekerjaan tersebut. Kepada orang-orang ini dijelaskan bahwa pekerjaan pendidikan Alkitab seluas dunia yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa didukung oleh sumbangan-sumbangan sukarela. Sumbangan diterima dengan senang hati, tetapi tidak dengan sengaja diminta.

Mereka yang ambil bagian dalam dinas pengabaran tidaklah melakukannya untuk keuntungan finansial. Mereka menyumbangkan waktu mereka, dan mereka membiayai transportasi mereka sendiri. Jika seseorang menunjukkan minat, mereka mengatur untuk datang kembali setiap minggu, sama sekali tidak dipungut bayaran, untuk memberikan petunjuk dari Alkitab secara pribadi. Hanyalah kasih akan Allah dan sesama yang dapat memotivasi mereka untuk terus ambil bagian dalam kegiatan demikian, walaupun sering berhadapan dengan sikap acuh tak acuh dan permusuhan yang sengit.

Dana yang diterima di kantor pusat sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa atau di kantor-kantor cabangnya digunakan, bukan untuk memperkaya organisasi atau pribadi mana pun, tetapi untuk memajukan pemberitaan kabar baik. Kembali ke tahun 1922, The Watch Tower melaporkan bahwa karena situasi ekonomi di Eropa, buku-buku yang dicetak di sana untuk Lembaga dibayar terutama oleh kantor di Amerika dan sering ditinggalkan kepada orang-orang dengan harga di bawah ongkos cetak. Walaupun Saksi-Saksi Yehuwa kini menjalankan usaha-usaha percetakan di banyak negeri, beberapa negeri yang menerima pengiriman lektur tidak dapat mengirimkan dana sedikit pun ke luar negeri untuk menutup biaya. Sumbangan sukarela yang diberikan dengan murah hati oleh Saksi-Saksi Yehuwa di negeri-negeri yang memiliki sumber daya yang memadai membantu mengimbangi kekurangan dana di negeri-negeri yang membutuhkan.

Lembaga Menara Pengawal senantiasa berupaya menggunakan segala sumber daya yang ada padanya guna memajukan pemberitaan kabar baik. Pada tahun 1915, Charles Taze Russell, sebagai presiden Lembaga, mengatakan, ”Lembaga kita tidak berupaya menimbun kekayaan duniawi, melainkan sebaliknya adalah lembaga yang membelanjakan uang. Apa pun yang Allah karuniakan kepada kita tanpa meminta-minta telah kami upayakan untuk dibelanjakan sebijaksana mungkin selaras dengan Firman dan Roh Tuhan. Lama berselang telah kami umumkan bahwa bilamana dana berhenti, kegiatan dari Lembaga akan berhenti secara proporsional; dan bahwa jika dana bertambah, maka kegiatan Lembaga akan diperluas.” Lembaga senantiasa telah melakukannya tepat seperti itu.

Terus sampai saat ini, organisasi menggunakan dana yang tersedia untuk mengutus pengawas-pengawas keliling guna menguatkan sidang-sidang dan untuk menganjurkan mereka dalam pelayanan mereka kepada umum. Lembaga terus mengirim utusan-utusan injil dan lulusan-lulusan dari Sekolah Pelatihan Pelayanan ke negeri-negeri yang khususnya membutuhkan. Lembaga juga menggunakan dana apa pun yang tersedia untuk mengutus perintis-perintis istimewa ke daerah-daerah yang hingga kini baru sedikit atau belum mendapat pengabaran mengenai berita Kerajaan. Sebagaimana dilaporkan dalam Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1993, selama tahun dinas sebelumnya telah digunakan $45.218.257,56 (AS) dengan cara-cara ini.

Tidak Melayani Demi Keuntungan Pribadi

Tidak ada keuntungan finansial dicapai oleh anggota-anggota dari Badan Pimpinan, pejabat-pejabat dari lembaga hukumnya, atau pribadi-pribadi terkemuka lain mana pun yang tergabung dengan organisasi sebagai hasil pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa.

Mengenai C. T. Russell yang melayani sebagai presiden Lembaga Menara Pengawal selama lebih dari 30 tahun, salah seorang rekannya menulis, ”Sebagai cara untuk memastikan apakah haluannya selaras dengan Alkitab, dan juga sebagai cara untuk mempertunjukkan ketulusannya sendiri, ia memutuskan untuk menguji perkenan Tuhan sebagai berikut: (1) Membaktikan kehidupannya kepada tujuan yang diyakininya; (2) Menginvestasikan kekayaannya untuk memajukan pekerjaan; (3) Melarang kolekte di semua perhimpunan; (4) Bergantung kepada sumbangan yang tidak sengaja diminta (sepenuhnya sukarela) untuk meneruskan pekerjaan sesudah kekayaannya habis.”

Sebaliknya daripada menggunakan kegiatan agama untuk menimbun kekayaan materi bagi dirinya sendiri, Saudara Russell menggunakan seluruh sumber dayanya bagi pekerjaan Tuhan. Sesudah kematiannya, The Watch Tower melaporkan, ”Ia membaktikan seluruh kekayaan pribadinya untuk tujuan yang diyakininya, yang kepadanya ia memberikan kehidupannya. Ia menerima uang dengan nilai nominal $11.00 per bulan untuk pengeluaran pribadinya. Ia meninggal, tanpa mewariskan sesuatu milik atau tanah apa pun.”

Berkenaan mereka yang akan meneruskan pekerjaan Lembaga, Saudara Russell menetapkan di dalam surat wasiatnya, ”Mengenai soal kompensasi, saya pikir adalah bijaksana untuk mempertahankan haluan Lembaga di masa lalu berkenaan gaji​—bahwa tidak ada yang dibayar; bahwa sekadar pengeluaran yang wajar diizinkan bagi mereka yang melayani Lembaga atau pekerjaannya dengan cara apa pun.” Mereka yang melayani di rumah-rumah Betel, kantor-kantor, dan percetakan-percetakan Lembaga, maupun juga wakil-wakil kelilingnya, akan disediakan sekadar makanan, pemondokan, dan penggantian ongkos ala kadarnya​—cukup untuk kebutuhan pokok tetapi ”tidak ada pengaturan . . . untuk mengumpulkan uang.” Standar yang sama tersebut berlaku dewasa ini.

Mereka yang diterima untuk dinas istimewa sepenuh waktu di kantor pusat sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa semuanya berikrar untuk hidup bersahaja sebagaimana halnya dengan semua anggota Badan Pimpinan dan semua anggota lainnya dari keluarga Betel di sana. Ini tidak berarti bahwa mereka menempuh kehidupan yang menjemukan, tanpa kenyamanan sama sekali. Namun, ini memang berarti bahwa mereka, tanpa pandang bulu, sama-sama hidup dari persediaan makanan, pemondokan, dan penggantian ongkos sekadarnya yang diberikan untuk semua yang ada dalam dinas ini.

Demikianlah organisasi melaksanakan pekerjaannya dengan bergantung sepenuhnya pada pertolongan yang Allah berikan. Tanpa dipaksa melainkan sebagai persaudaraan rohani yang sejati yang menjangkau ke seluruh penjuru bumi, Saksi-Saksi Yehuwa dengan senang hati menggunakan sumber daya mereka untuk menunaikan pekerjaan yang telah diberikan oleh Yehuwa, Bapa surgawi mereka yang mulia untuk mereka lakukan.

[Catatan Kaki]

a Lihat The Watchtower, 1 September 1944, hlm. 269; 15 Desember 1987, hlm. 19-20.

b Murdock v. Commonwealth of Pennsylvania, 319 U.S. 105 (1943); Odell v. Trepanier, 95 C.C.C. 241 (1949).

[Blurb di hlm. 340]

”Pemungutan lain untuk mengumpulkan dana tidak disahkan atau disetujui oleh Lembaga ini”

[Blurb di hlm. 342]

Yang terutama ditandaskan ialah nilai untuk membagikan kebenaran kepada orang-orang lain

[Blurb di hlm. 343]

Menyatakan fakta-fakta dengan jelas dan jujur

[Blurb di hlm. 344]

Sidang-sidang saling membantu untuk mendapatkan Balai Kerajaan yang diperlukan

[Blurb di hlm. 345]

Kebanyakan sumbangan adalah dari individu-individu yang kehidupannya sederhana

[Blurb di hlm. 348]

Banyak lektur disebarkan tanpa memungut bayaran—siapa yang membiayainya?

[Blurb di hlm. 349]

Mereka dengan senang hati memberikan lektur secara cuma-cuma kepada siapa pun yang menunjukkan minat yang tulus dan berjanji membacanya

[Blurb di hlm. 350]

Apa yang dilakukan dengan uang yang disumbangkan?

[Blurb di hlm. 351]

”Ia membaktikan seluruh kekayaan pribadinya untuk tujuan yang diyakininya, yang kepadanya ia memberikan kehidupannya”

[Kotak di hlm. 341]

Allah Tidak Mengemis

”Ia yang berkata, ’Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punyaKulah dunia dan segala isinya. . . . Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu, sebab punyaKulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung’ (Mzm. 50:12, 9, 10), mampu untuk melaksanakan pekerjaan-Nya yang besar tanpa mengemis dana dari dunia atau dari anak-anak-Nya. Ia juga tidak akan memaksa anak-anak-Nya untuk mengorbankan apa pun dalam dinas-Nya, dan Ia juga tidak akan menerima sesuatu pun dari mereka kecuali persembahan yang riang gembira dan sukarela.”—”Zion’s Watch Tower”, September 1886, hlm. 6.

[Kotak di hlm. 347]

Sumbangan Tidak Selalu Dalam Bentuk Uang

Saksi-Saksi jauh di utara Queensland menyiapkan dan mengirimkan empat ”semitrailer” dengan muatan kayu gelondongan yang terbaik yang waktu itu diperkirakan bernilai antara A$60.000 sampai A$70.000 ke lokasi pembangunan Watch Tower di Sydney, Australia.

Sewaktu percetakan Watch Tower di Elandsfontein, Afrika Selatan, sedang diperluas, seorang saudara berkebangsaan India menelepon dan meminta agar mereka mengambil sumbangan 500 sak (masing-masingnya 50 kilogram) semen—pada waktu semen sangat langka di negeri itu. Yang lain menawarkan truk-truk mereka untuk digunakan oleh Lembaga. Seorang saudari Afrika membayar sebuah perusahaan untuk mengirimkan pasir bangunan sebanyak 15 meter kubik.

Di Belanda, sewaktu fasilitas kantor cabang yang baru dibangun di Emmen, sejumlah besar peralatan dan pakaian kerja disumbangkan. Seorang saudari, walaupun sedang sakit parah, merajut sepasang kaus kaki panjang dari kain wol untuk setiap pekerja selama waktu musim dingin.

Untuk membangun sebuah gedung kantor cabang yang baru dan percetakan yang potensial di Lusaka, Zambia, bahan-bahan bangunan dibeli dengan dana yang diberikan oleh Saksi-Saksi di negeri-negeri lain. Bahan-bahan dan perlengkapan yang tidak tersedia di sana diangkut dengan truk-truk ke Zambia sebagai sumbangan untuk pekerjaan di sana.

Seorang Saksi di Ekuador, pada tahun 1977, menyumbangkan sebidang tanah seluas 34 hektare. Di sini dibangun suatu Balai Kebaktian dan suatu kompleks kantor cabang yang baru.

Saksi-Saksi setempat di Panama membuka rumah mereka untuk menampung pekerja-pekerja sukarela; beberapa yang memiliki bus menyediakan pengangkutan; yang lain ikut serta dalam menyediakan 30.000 porsi makanan yang dihidangkan di lokasi pembangunan.

Untuk para pekerja di proyek di Arboga, Swedia, satu sidang memanggang dan mengirimkan 4.500 kue kismis. Yang lainnya mengirimkan madu, buah-buahan, dan selai. Seorang petani yang tinggal dekat lokasi pembangunan, meskipun bukan seorang Saksi, memberikan dua ton wortel.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan