PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • su psl. 4 hlm. 30-37
  • Corak Kehidupan yang Tersedia Bagi Orang-Orang yang Selamat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Corak Kehidupan yang Tersedia Bagi Orang-Orang yang Selamat
  • Selamat Memasuki Bumi Baru
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • APA YANG DISINGKAPKAN OLEH MAKSUD-TUJUAN ALLAH YANG SEMULA
  • APA YANG DISINGKAPKAN OLEH PELAYANAN YESUS
  • ”Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru!”
    ”Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru!”
  • Mukjizat Yesus​—Apa yang Dapat Saudara Pelajari?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2004
  • ”Tengok! Aku Membikin Segala Perkara Baru”
    ”Tengok! Aku Membikin Segala Perkara Baru”
  • Ia Mengasihi Manusia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
Lihat Lebih Banyak
Selamat Memasuki Bumi Baru
su psl. 4 hlm. 30-37

Pasal 4

Corak Kehidupan yang Tersedia Bagi Orang-Orang yang Selamat

1. Mengapa ”hari [Yehuwa]” yang akan datang tidak akan membuat bumi ini suatu reruntuhan yang tandus? (Yesaya 45:18)

MESKIPUN kedatangan ”hari [Yehuwa]” dahsyat sekali, dunia ini tidak akan dibiarkan dalam keadaan hancur sehingga tidak dapat didiami. Akibat-akibatnya tidak akan seperti suatu bencana nuklir, yang ditakutkan akan mengacaukan ekologi dan menyebabkan orang-orang yang selamat menderita akibat-akibat yang mengerikan dari radiasi. Pencipta tidak akan merusak bumi ini sehingga tidak dapat didiami manusia, melainkan Ia akan ”membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi”.—Yoel 2:30, 31; Wahyu 11:18.

2. Apa yang memberi kita keyakinan bahwa Yehuwa akan menyelamatkan orang-orang yang setia melalui sengsara besar?

2 Tidak ada keraguan sedikit pun dalam pikiran hamba-hamba Yehuwa yang setia bahwa Allah dapat menyelamatkan mereka tidak soal betapa besar kekuatan penghancur yang akan Ia gunakan di sekeliling mereka. Mereka tahu bahwa ketika Sodom dan Gomora yang bejat secara moral dihancurkan oleh ’belerang dan api dari langit’, malaikat-malaikat Yehuwa menyelamatkan Lot dan kedua putrinya. (Kejadian 19:15-17, 24-26) Mereka juga tahu bahwa ketika anak-anak sulung di seluruh Mesir dibunuh pada jaman Musa, malaikat penghukum Yehuwa melewati rumah-rumah orang Israel, karena rumah mereka ditandai dengan darah anak domba Paskah. (Keluaran 12:21-29) Demikian pula, pada waktu sengsara besar yang menghancurkan meletus, Yehuwa akan menyelamatkan orang-orang yang berlindung kepadaNya.—Mazmur 91:1, 2, 14-16; Yesaya 26:20.

3. Mengapa banyaknya mayat yang berserakan tidak akan membahayakan kesehatan orang-orang yang selamat?

3 Memang, sebagai akibat dari kehancuran yang besar itu, orang-orang yang dibunuh Yehuwa akan berserakan di seluruh bumi. Tetapi tidak ada satu orang pun mengetahui lebih baik dari pada Allah apa yang harus dilakukan untuk melindungi kesehatan dari orang-orang yang selamat. Ia mengatakan kepada kita bahwa Ia akan mengundang burung-burung di langit dan binatang-binatang di padang kepada ’perjamuanNya yang besar’ dan bahwa mereka akan dikenyangkan dengan daging dari orang-orang yang dibunuh. (Wahyu 19:17, 18; Yehezkiel 39:17-20) Apa yang tidak dapat mereka habiskan dapat Ia singkirkan dengan cara lain. Maksud-tujuan Allah untuk bumi seperti telah dinyatakan di Eden akan terus maju ke arah penggenapannya.

APA YANG DISINGKAPKAN OLEH MAKSUD-TUJUAN ALLAH YANG SEMULA

4. Permulaan macam apa diberikan Yehuwa kepada pasangan manusia yang pertama, dan mengapa hal itu khususnya menarik bagi kita?

4 Suatu petunjuk mengenai apa yang terbentang di masa depan bagi orang-orang yang selamat dari sengsara besar terdapat dalam permulaan yang Yehuwa berikan kepada keluarga manusia di Eden. Ketika mempersiapkan bumi untuk manusia, sang Pencipta menumbuhkan sayur-sayuran dalam jumlah besar, juga ikan, burung-burung dan binatang-binatang darat dalam aneka ragam yang menyenangkan. ”[Yehuwa] Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu.” (Kejadian 2:8) Tetapi Allah tidak menjadikan seluruh bumi suatu firdaus dan kemudian mempertahankannya sebagai suatu taman. Sebaliknya, Yehuwa memberi pasangan manusia pertama suatu awal yang menakjubkan, memberkati dan memberi mereka suatu tugas. Ia menaruh di hadapan mereka proyek-proyek yang memungkinkan mereka menggunakan kesanggupan mereka sepenuhnya dan mendapatkan kepuasan dalam apa yang dicapai. Dengan demikian kehidupan mereka benar-benar berarti. Betapa menakjubkan tugas mereka—membesarkan anak-anak agar mencerminkan sifat-sifat yang saleh, meluaskan Firdaus sampai ke ujung-ujung bumi dan memeliharanya beserta banyak makhluk hidup yang ada di dalamnya. Jika Adam dan Hawa tetap menghormati kedaulatan Yehuwa, mereka tidak pernah akan mati. Mereka akan menikmati kehidupan yang sempurna di bumi untuk selama-lamanya.—Kejadian 1:26-28; 2:16, 17.

5. Maka, harapan apa terbentang di hadapan orang-orang yang selamat melewati sengsara besar?

5 Tentu, keadaan-keadaan di bumi segera setelah sengsara besar tidak akan seperti keadaan di Eden. Tetapi maksud-tujuan Allah yang semula untuk bumi dan umat manusia tetap tidak akan berubah. Firdaus akan meliputi seluruh bola bumi, umat manusia akan menjadi pengurusnya, dan mereka semua akan dipersatukan dalam ibadat dari Allah yang benar. Di hadapan mereka terbentang kesempatan hidup kekal, menikmati kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah.—Lukas 23:42, 43; Wahyu 21:3, 4; Roma 8:20, 21.

6. (a) Peralatan militer akan dijadikan apa? (b) Mengapa tidak seorang pun harus kelaparan lagi?

6 Mula-mula, puing-puing dari sistem yang tua ini pasti harus disingkirkan dulu. Peralatan militer yang masih ada akan diubah menjadi alat-alat untuk perdamaian. (Yehezkiel 39:8-10; bandingkan Mikha 4:3.) Panen yang masih ada di ladang pasti akan dituai untuk memberi makan orang-orang yang selamat. Lalu sewaktu benih ditaburkan dan panen yang baru dituai, janji ini akan terbukti benar, ”Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.” (Mazmur 67:7; bandingkan Ulangan 28:8.) Karena unsur-unsur mementingkan diri dan memecah-belah dari sistem tua ini telah lenyap, siapapun tidak pernah lagi harus tidur dengan perut lapar pada malam hari.—Mazmur 72:16.

7. Bagaimana pemilihan Yehuwa untuk Raja yang baru dari bumi mencerminkan hikmat dan kasih Allah sendiri?

7 Dunia ini akan terdiri dari orang-orang yang menghargai pentingnya petunjuk dan berkat dari Yehuwa. Dan ini akan disediakan dengan cara yang mencerminkan hikmat dan kasih Allah sendiri. Pribadi yang Yehuwa tugaskan sebagai Raja yang baru dari bumi adalah putraNya sendiri, Yesus Kristus. Alkitab mengungkapkan bahwa melalui dia Allah menciptakan bumi dan segala macam kehidupan di atasnya. (Kolose 1:15-17) Putra Allah sepenuhnya mengerti apa yang dituntut untuk kelangsungan hidup yang kekal di bumi dan ia khususnya senang kepada perkara-perkara yang berhubungan dengan manusia.—Amsal 8:30, 31.

8. Kristus akan membantu rakyatnya di bumi untuk memupuk sikap apa terhadap kedaulatan Yehuwa?

8 Yang terutama, Putra itu dengan loyal akan menjunjung tinggi kedaulatan Yehuwa. Mengenai Yesus telah dinubuatkan, ”Roh [Yehuwa] akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan [Yehuwa]; ya, kesenangannya ialah takut akan [Yehuwa].” (Yesaya 11:2, 3) Ia akan membantu rakyatnya di bumi memperoleh kenikmatan serupa dalam menyelaraskan kehidupan mereka dengan jalan-jalan Yehuwa. Di bawah pemerintahannya sebagai raja, orang-orang yang selamat dari sengsara besar akan dipulihkan kepada corak kehidupan yang menjadi maksud-tujuan Allah bagi umat manusia ketika orangtua kita yang pertama diberi Eden sebagai rumah mereka.

APA YANG DISINGKAPKAN OLEH PELAYANAN YESUS

9. (a) Apa beberapa akibat yang menyedihkan dari dosa warisan? (b) Harapan apa yang diulurkan oleh mujizat-mujizat Yesus?

9 Namun, untuk menikmati kehidupan semacam itu, kita perlu dibebaskan dari akibat-akibat dosa yang menyedihkan. Kita semua telah mewarisi dosa dari Adam yang kehilangan kesempurnaannya ketika dengan cara melanggar hukum ia memperlihatkan sikap tidak respek terhadap kedaulatan Yehuwa. Akibat-akibat dosa nyata dalam berbagai cara. Ini dapat menimbulkan penyakit, cacat jasmani, juga suatu kecenderungan untuk berpikir dan mengatakan serta melakukan hal-hal dengan motif yang salah. Akhirnya ini mengakibatkan kematian. (Roma 5:12; 6:23) Selama pelayanannya di bumi Yesus mengadakan banyak mujizat yang memperlihatkan apa yang akan ia lakukan untuk membebaskan orang-orang yang menjadi rakyat dari Kerajaan Allah.

10. Mengapa bukan tidak masuk akal bahwa Yesus dapat melakukan mujizat-mujizat yang tidak dapat diulangi oleh para ilmuwan?

10 Tetapi pada waktu orang-orang membaca kisah-kisah Alkitab yang menggetarkan tentang mujizat-mujizat Yesus, mereka menyatakan keragu-raguan. Mengapa? Karena kita hidup dalam suatu dunia di mana ketidakpercayaan sudah populer. Orang-orang yang tidak percaya mungkin merasa bahwa supaya mujizat dapat dipercaya, para ilmuwan dewasa ini harus dapat mengulangi atau menjelaskannya. Namun mengapa para ilmuwan terus mengabdikan banyak waktu dan uang untuk penelitian? Karena ada banyak hal yang mereka tidak mengerti. Persoalan sesungguhnya berkenaan sikap kita terhadap pelayanan Yesus adalah kerelaan untuk mengakui campur tangan ilahi dalam urusan manusia.

11. Di Kisah 2:22, pernyataan-pernyataan apa digunakan untuk melukiskan mujizat-mujizat Yesus, dan hal ini menunjukkan apa?

11 Kepada sekumpulan orang di Yerusalem pada tahun 33 M., rasul Petrus menyebut Yesus sebagai ”seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia”. (Kisah 2:22) Mujizat-mujizat itu, seperti dikatakan Petrus di sini, adalah ”dengan kekuatan,” bukan perbuatan yang dapat diulangi atau dijelaskan manusia, tetapi bukti bahwa kuasa Allah bekerja melalui Yesus. Hal-hal itu adalah ”tanda-tanda” bahwa ia benar-benar Mesias Putra Allah sendiri. Itu juga adalah ”mujizat”, peristiwa yang menunjuk kepada kejadian yang membesarkan hati di masa depan.

12. (a) Mengapa kisah tentang penyembuhan orang-orang yang sakit kusta, bersifat menganjurkan? (b) Apa yang perlu diperhatikan dalam hal Yesus menyembuhkan seorang yang lumpuh?

12 Bacalah kisah-kisah Injil dalam Alkitab, dan seraya saudara berbuat demikian, ingatlah bahwa mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus merupakan suatu gambaran di muka tentang apa yang akan ia lakukan untuk umat manusia, yang akan hidup di bumi di bawah Kerajaan Mesias Allah. Itulah saat manakala orang-orang dengan penyakit-penyakit yang mengakibatkan cacat seperti kusta akan disembuhkan—sama seperti Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang berpenyakit kusta ketika ia sedang dalam perjalanan ke Yerusalem pada tahun 33 M. Ia memperlihatkan bahwa ia dapat membantu orang-orang sedemikian dan bahwa ia benar-benar ingin melakukan hal itu. (Lukas 17:11-19; Markus 1:40-42) Banyak orang telah menjadi korban dari kelumpuhan. Bagi mereka, juga, akan ada penyembuhan—sama seperti seorang lumpuh yang harus terus berbaring yang disembuhkan Yesus, seraya menghubungkan hal ini dengan mengampuni dosa-dosa orang itu.—Markus 2:1-12.

13. Ceritakan tentang salah satu mujizat Yesus yang memberikan harapan bagi (a) orang-orang yang buta, (b) mereka yang tuli atau gagap, (c) orang yang telah diobati oleh banyak dokter tanpa mendapat kesembuhan. (d) Bagaimana saudara tahu bahwa Yesus akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit dan kelemahan?

13 Mata orang buta akan dicelikkan, telinga yang tuli dibuka dan mereka yang gagap dibuat fasih lidahnya—tepat seperti Yesus lakukan untuk orang-orang di Galilea dan Dekapolis pada abad pertama. (Matius 9:27-30; Markus 7:31-37) Banyak orang dewasa ini, tidak dapat disembuhkan oleh dokter-dokter. Itulah keadaannya dengan seorang wanita di Kapernaum yang ”telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya”. Tetapi Yesus menyembuhkannya, dan ia akan melakukan hal yang sama untuk lebih banyak orang yang seperti wanita itu. (Markus 5:25-29) Kanker, penyakit jantung, malaria, ”demam bekicot”—tidak ada yang terlalu sulit, seperti yang ia perlihatkan ketika menyembuhkan ”segala penyakit dan kelemahan” selama pelayanannya di Galilea.—Matius 9:35.

14. Bagaimana kisah tentang Yesus membangkitkan orang mati menunjukkan apa artinya kebangkitan bagi orang-orang yang selamat?

14 Ketika itu juga ada kesempatan bagi orang-orang yang mati—bukan mereka yang dibinasakan oleh Allah dalam sengsara besar, tetapi bagi bermilyar-milyar orang lain yang telah mati selama berabad-abad—untuk hidup lagi, dan dengan harapan yang belum pernah mereka miliki. Apa artinya hal itu bagi orang-orang yang selamat? Di dekat desa Nain, Yesus mengeringkan air mata kesedihan dari seorang janda dengan menghidupkan kembali putra tunggalnya. Di Kapernaum ia mendatangkan sukacita besar kepada orangtua seorang gadis muda dengan membangkitkan anak mereka dari antara orang-orang mati. (Lukas 7:11-16; Markus 5:35-42) Apakah saudara ingin berada di tempat pada waktu orang-orang yang saudara kasihi kembali dari antara orang-orang mati? Hal itu akan merupakan pengalaman yang menggetarkan bagi orang-orang yang selamat memasuki ’bumi baru’.

15. (a) Bagaimana ajaran-ajaran Yesus menunjukkan macamnya orang-orang yang akan hidup di bumi pada waktu itu? (b) Dengan cara bagaimana kita dapat mempunyai bayangan sebelumnya mengenai kehidupan macam itu sekarang?

15 Kehidupan pada waktu itu tidak akan menjadi suatu ulangan dari kesedihan yang begitu sering membebani orang-orang sekarang. Ini diperlihatkan bukan hanya oleh mujizat-mujizat Yesus tetapi juga oleh ajaran-ajarannya, karena hanya mereka yang benar-benar adalah murid-muridnya akan hidup terus memasuki ’bumi baru’. (Yohanes 3:36) Ia mengajar pengikut-pengikutnya untuk mengutamakan nilai-nilai rohani di atas hal-hal materi, agar bersandar kepada Yehuwa, meminta bimbinganNya dan menghargai berkat-berkatNya. Dengan kata-kata dan teladan, Yesus menandaskan pentingnya kasih dan kerendahan hati, sangat memperhatikan orang-orang lain dan rela berkorban demi kepentingan mereka. Orang-orang yang menjadi murid-murid Kristus dan yang benar-benar menerapkan prinsip-prinsip ini sudah memperoleh kesegaran yang besar untuk jiwa mereka dan mereka, sebaliknya, mendatangkan kesegaran kepada orang-orang lain. (Matius 11:28, 29; Yohanes 13:34, 35) Ini hanyalah suatu gambaran di muka mengenai macamnya kehidupan yang akan dinikmati oleh mereka yang masih hidup pada waktu dunia sekarang yang tanpa kasih ini lenyap. Jika saudara bertindak dengan bijaksana sekarang, kehidupan semacam itu dapat saudara nikmati.

[Kotak/Gambar di hlm. 33]

MAKSUD-TUJUAN ALLAH YANG SEMULA BAGI UMAT MANUSIA

Memenuhi bumi dengan orang-orang yang mencerminkan sifat-sifat yang saleh

Meluaskan Firdaus sampai meliputi seluruh bumi dan memeliharanya beserta dengan kehidupan binatangnya

Menikmati kehidupan di bumi untuk selama-lamanya

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan