PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Apakah Saudara Memiliki Pandangan seperti Yehuwa terhadap Perkara-Perkara Suci?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Apakah Saudara Menghargai Perkara-Perkara Suci?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-49)
  • Mengapa Saudara Dapat Mempercayai Nubuat Alkitab
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Memperhatikan Pernyataan-Pernyataan Suci
    Pelayanan Kerajaan Kita—2000
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

PERNYATAAN SUCI

Istilah ini hanya muncul empat kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, dan adalah terjemahan dari kata Yunani loʹgi·on (artinya ”firman kecil”), yaitu diminutif untuk kata loʹgos (firman). Semula loʹgi·on hanya berarti ucapan suci yang singkat, tetapi seraya waktu berlalu kata itu memaksudkan komunikasi ilahi atau orakel apa pun. Beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris mengalihbahasakan loʹgi·on sebagai ’orakel’ saja. (AS, KJ, RS) Terjemahan Wuest menggunakan istilah ”ucapan ilahi” di Kisah 7:38 dan Roma 3:2.

Stefanus menyebut Hukum yang diberikan kepada Musa di G. Sinai sebagai ”pernyataan-pernyataan suci yang hidup”. (Kis 7:38) Rasul Paulus memaksudkan seluruh Kitab-Kitab Ibrani dan ternyata juga seluruh Kitab-Kitab Kristen yang terilham yang sudah ditulis sampai saat itu, ketika ia mengatakan, ”Kalau begitu, apa keunggulan orang Yahudi, atau apa manfaat sunat? Dalam segala hal, sangat banyak. Pertama-tama, karena pernyataan-pernyataan suci Allah dipercayakan kepada mereka.” (Rm 3:1, 2) Itulah sebabnya, penulisan kumpulan Kitab-Kitab yang terilham tersebut dipercayakan kepada orang Yahudi, yang menulisnya ”seraya mereka dibimbing oleh roh kudus”.—2Ptr 1:20, 21.

Dalam surat kepada orang-orang Ibrani, rasul Paulus menyatakan bahwa ”pernyataan-pernyataan suci” mencakup ajaran yang disampaikan kepada manusia oleh Tuan Yesus Kristus, para rasulnya, dan para penulis Kristen lainnya yang terilham. (Ibr 5:12; bdk. Ibr 6:1, 2.) Petrus juga menyatakan lingkup yang luas ini ketika ia berbicara kepada para pengikut Kristus, di 1 Petrus 4:11, ”Jika seseorang berbicara, biarlah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan pernyataan suci dari Allah.” Ia juga menganggap tulisan-tulisan rasul Paulus memiliki bobot yang sama dengan ”bagian-bagian lain dari Tulisan-Tulisan Kudus”.—2Ptr 3:15, 16.

Septuaginta Yunani sering menggunakan kata loʹgi·on, seperti ketika menerjemahkan Mazmur 12:6 (11:6, LXX), ”Perkataan Yehuwa adalah perkataan yang murni.” Terjemahan Septuaginta dalam bahasa Inggris karya Bagster menyatakan, di ayat itu, ”Orakel Tuan adalah orakel yang murni.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan