PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • mwbr22 November hlm. 1-8
  • Referensi untuk ”Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Referensi untuk ”Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen”
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2022
  • Subjudul
  • 7-13 NOVEMBER
  • 14-20 NOVEMBER
  • 21-27 NOVEMBER
  • 28 NOVEMBER–4 DESEMBER
  • 5-11 DESEMBER
  • 12-18 DESEMBER
  • 19-25 DESEMBER
  • 26 DESEMBER–1 JANUARI
Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2022
mwbr22 November hlm. 1-8

Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen

7-13 NOVEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 5-6

”Yang Bersama Kita Lebih Banyak Daripada Yang Bersama Mereka”

it-1 674 ¶4

Elisa

Israel Dibebaskan dari Siria. Pada masa pemerintahan Yehoram, raja Israel, Siria merencanakan serangan mendadak terhadap Israel. Berkali-kali manuver Ben-hadad II digagalkan oleh Elisa, yang menyingkapkan setiap gerakan pasukan Siria kepada Raja Yehoram. Pada mulanya Ben-hadad berpikir bahwa ada pengkhianat di perkemahannya sendiri. Akan tetapi, sewaktu ia mengetahui penyebab sesungguhnya dari kesulitan yang ia hadapi, ia mengirim pasukan militer ke Dotan, dan dengan kuda-kuda dan kereta-kereta perang mereka mengepung kota itu untuk menangkap Elisa. (GAMBAR, Jil. 1, hlm. 950) Pelayan Elisa dicekam perasaan takut, tetapi Elisa berdoa kepada Allah agar membuka mata pelayannya, ”dan lihat! wilayah pegunungan itu penuh dengan kuda dan kereta perang berapi di sekeliling Elisa”. Seraya pasukan Siria mengadakan pengepungan, Elisa kemudian berdoa meminta mukjizat yang berlawanan, ”Butakanlah kiranya bangsa ini.” Elisa berkata kepada orang-orang Siria itu, ”Ikutlah aku”, tetapi ia tidak perlu menuntun mereka dengan tangannya, yang menunjukkan bahwa mereka mengalami kebutaan secara mental bukan secara fisik. Mereka tidak mengenali Elisa, orang yang akan mereka tangkap, juga tidak mengetahui ke mana ia akan membawa mereka.—2Raj 6:8-19.

w13 15/8 30 ¶2

Elisa Melihat Kereta Perang Berapi—Bagaimana dengan Saudara?

Meski dikepung oleh musuh di Dotan, Elisa tetap tenang. Mengapa? Karena ia memiliki iman yang kuat akan Yehuwa. Kita juga membutuhkan iman seperti itu. Maka, mari kita terus berdoa minta roh kudus Allah agar kita bisa memperlihatkan iman dan aspek lainnya dari buah roh.—Luk. 11:13; Gal. 5:22, 23.

it-1 484 ¶1

Buta, Kebutaan

Kebutaan yang menimpa pasukan militer Siria atas permintaan Elisa tampaknya adalah kebutaan mental. Seandainya seluruh pasukan itu mengalami kebutaan jasmani, pastilah mereka semua harus dituntun. Tetapi kisah itu hanya mengatakan bahwa Elisa memberi tahu mereka, ”Bukan ini jalannya, dan bukan ini kotanya. Ikutilah aku.” Mengenai fenomena ini, William James dalam karyanya yang berjudul Principles of Psychology (1981, Jil. 1, hlm. 59) menyatakan, ”Dampak yang paling menarik dari gangguan pada korteks otak adalah kebutaan mental. Itu bukanlah ketidakpekaan terhadap kesan optik, melainkan ketidakmampuan untuk memahaminya. Secara psikologis hal itu dapat diartikan sebagai hilangnya keterkaitan antara rangsang optik dan makna rangsang itu; dan semua gangguan pada jalur antara pusat optik dan pusat untuk kesan-kesan mental lainnya dapat menyebabkan terjadinya hal tersebut.” Tampaknya jenis kebutaan inilah yang disingkirkan Yehuwa sewaktu pasukan Siria itu tiba di Samaria. (2Raj 6:18-20) Mungkin kebutaan mental seperti itu yang menimpa pria-pria Sodom, karena catatan memperlihatkan bahwa mereka malah berkeras mencoba menemukan pintu rumah Lot, bukannya meratapi hilangnya kesanggupan melihat.—Kej 19:11.

Permata Rohani

w05 1/8 9 ¶2

Pokok-Pokok Penting Buku Dua Raja-Raja

5:15, 16—Mengapa Elisa tidak menerima pemberian Naaman? Elisa menolak pemberian itu karena ia sadar bahwa mukjizat menyembuhkan Naaman dilakukan atas kuasa Yehuwa, bukan dirinya. Tidak pernah terpikir olehnya untuk mengambil keuntungan dari tugas yang Allah berikan kepadanya. Para penyembah sejati dewasa ini tidak mencari keuntungan pribadi dari dinas kepada Yehuwa. Mereka mencamkan pengingat Yesus, ”Kamu menerima dengan cuma-cuma, berikan dengan cuma-cuma.”—Matius 10:8.

14-20 NOVEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 7-8

”Yehuwa Melakukan Sesuatu yang Tidak Terduga”

it-1 675 ¶1

Elisa

Akan tetapi, belakangan Ben-hadad II menyerbu, bukan dengan serbuan secara sporadis, melainkan dengan kekuatan penuh dan ia mengepung Samaria. Pengepungan tersebut sedemikian hebatnya sehingga paling tidak satu kasus dilaporkan kepada raja bahwa ada seorang wanita memakan putranya sendiri. Sebagai anak Ahab, ”putra pembunuh”, Raja Yehoram bersumpah untuk membunuh Elisa. Namun, sumpah yang gegabah itu tidak dilaksanakan. Setibanya di rumah sang nabi, Yehoram, yang ditemani ajudannya, menyatakan bahwa sudah tidak ada harapan lagi baginya untuk mendapat bantuan Yehuwa. Elisa meyakinkan sang raja bahwa persediaan makanan akan berlimpah pada keesokan harinya. Ajudan raja mencemooh ramalan itu, sehingga Elisa mengatakan kepadanya, ”Lihat, engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan memakan darinya.” Oleh karena Yehuwa membuat suara gaduh terdengar di perkemahan orang-orang Siria, mereka menyangka bahwa pasukan yang besar, yaitu pasukan gabungan bangsa-bangsa, sedang mendatangi mereka. Lalu mereka pun melarikan diri, meninggalkan perkemahan dalam keadaan lengkap dengan semua persediaan makanannya. Ketika raja mengetahui bahwa orang-orang Siria telah melarikan diri, ia menyuruh ajudannya mengawasi gerbang Samaria, dan di sana ia terinjak-injak sampai mati sewaktu kumpulan besar orang Israel yang kelaparan bergegas keluar untuk menjarah perkemahan itu. Ia melihat makanan tetapi tidak memakan darinya.—2Raj 6:24–7:20.

Permata Rohani

it-2 320 ¶7; 337 ¶1

Pelita

Raja-Raja dari Dinasti Daud. Allah Yehuwa menetapkan Raja Daud di atas takhta Israel, dan Daud terbukti sebagai pembimbing dan pemimpin yang bijaksana untuk bangsa itu, di bawah pengarahan Allah. Karena itu ia disebut ”pelita Israel”. (2Sam 21:17) Dalam perjanjian kerajaan-Nya dengan Daud, Yehuwa berjanji, ”Takhtamu pun akan menjadi takhta yang ditetapkan dengan kokoh sampai waktu yang tidak tertentu.” (2Sam 7:11-16) Maka, dinasti, atau garis keluarga para penguasa keturunan Daud melalui putranya, Salomo, menjadi seperti ”pelita” bagi Israel.—1Raj 11:36; 15:4; 2Raj 8:19; 2Taw 21:7.

Ketika Raja Zedekia diturunkan dari takhtanya dan dibawa sebagai tawanan ke Babilon untuk mati di sana, tampaknya ”pelita” itu padam. Tetapi Yehuwa tidak meninggalkan perjanjian-Nya. Ia hanya menangguhkan kekuasaan di atas takhta itu ”sampai kedatangan dia yang memiliki hak yang sah”. (Yeh 21:27) Yesus Kristus, sang Mesias, ”putra Daud”, adalah ahli waris takhta itu untuk selama-lamanya. Jadi, ”pelita” Daud tidak akan pernah padam. Yesus adalah pelita yang abadi, sebagai pribadi yang memiliki Kerajaan untuk selama-lamanya.—Mat 1:1; Luk 1:32.

21-27 NOVEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 9-10

”Yehu Menjalankan Tugasnya dengan Tekad yang Kuat, Berani, dan Bersemangat”

w11 15/11 3 ¶2

Yehu—Pejuang Demi Ibadat Murni

Yehu menerima sebuah tugas ketika kondisi bangsa Israel sangat bobrok. Negeri itu berada di bawah kendali Izebel yang fasik, janda Ahab dan ibu Raja Yehoram yang sedang memerintah. Ia menggalakkan ibadat kepada Baal dan bukan kepada Yehuwa, membunuh nabi-nabi Allah, dan merusak moral rakyat dengan ”percabulan” dan ”sihir yang dipraktekkannya”. (2 Raj. 9:22; 1 Raj. 18:4, 13) Yehuwa memerintahkan agar seluruh keluarga Ahab dimusnahkan, termasuk Yehoram dan Izebel. Yehu-lah yang harus memimpin eksekusi itu.

w11 15/11 4 ¶1-2

Yehu—Pejuang Demi Ibadat Murni

Tanpa menanggapi pertanyaan dua orang yang diutus kepadanya, Yehu menemui Raja Yehoram dan sekutunya, Ahazia, raja Yehuda, yang sudah siap di atas kereta masing-masing. Yehoram bertanya, ”Apakah engkau datang dengan damai, Yehu?” ”Bagaimana ada damai selama masih ada percabulan Izebel, ibumu, dan banyak sihir yang dipraktekkannya?” jawab Yehu dengan ketus. Mendengar jawaban itu, Yehoram berbalik untuk melarikan diri. Tetapi, ia kalah cepat! Yehu menarik busur, melepaskan anak panah yang tepat mengenai jantung Yehoram, dan raja itu pun tewas di keretanya. Meskipun Ahazia berhasil kabur, Yehu menemukan dia dan menyuruh orang membunuhnya juga.—2 Raj. 9:22-24, 27.

Anggota keluarga Ahab berikutnya yang harus disingkirkan adalah Ratu Izebel yang jahat. Yehu dengan tepat menyebutnya ”orang yang terkutuk itu”. Setibanya di Yizreel, Yehu melihatnya sedang memandang ke bawah dari jendela istana. Tanpa basa-basi, Yehu memerintahkan para pejabat istana untuk mencampakkan Izebel dari jendela. Kemudian, kudanya menginjak-injak si biang keladi kebejatan di Israel. Setelah itu, Yehu memerintahkan eksekusi atas puluhan anggota lain keluarga Ahab.—2 Raj. 9:30-34; 10:1-14.

w11 15/11 5 ¶3-4

Yehu—Pejuang Demi Ibadat Murni

Memang, Yehu menumpahkan banyak darah. Tetapi, dalam Alkitab ia digambarkan sebagai seorang pemberani yang membebaskan Israel dari penindasan Izebel dan keluarganya. Untuk dapat melaksanakan hal ini, seorang pemimpin Israel tentu harus berani, tegas, dan bergairah. ”Tindakan itu memang tidak mudah dan dilaksanakan tanpa belas kasihan hingga tuntas,” kata sebuah kamus Alkitab. ”Kalau tidak setegas itu, ibadat Baal mungkin tidak dapat disingkirkan sepenuhnya dari Israel.”

Saudara tentu menyadari bahwa orang Kristen dewasa ini menghadapi banyak godaan. Karena itu, kita harus memperlihatkan sifat-sifat positif yang dimiliki Yehu. Misalnya, bagaimana seharusnya reaksi kita jika kita digoda untuk melakukan apa pun yang dikutuk Yehuwa? Kita harus segera menolaknya dengan berani dan tanpa ragu. Dalam hal pengabdian yang saleh, kita tidak boleh menoleransi persaingan apa pun dengan Yehuwa.

Permata Rohani

w11 15/11 5 ¶6-7

Yehu—Pejuang Demi Ibadat Murni

Yehu mungkin beranggapan bahwa agar kerajaan Israel tetap terpisah dari Yehuda, kedua kerajaan itu harus juga terpisah secara agama. Jadi, seperti raja-raja Israel sebelumnya, ia berupaya melakukan ini dengan melestarikan penyembahan anak lembu. Tetapi, hal ini memperlihatkan bahwa ia tidak mengandalkan Yehuwa, yang telah menjadikan dia raja.

Yehuwa memuji Yehu karena ’ia telah bertindak baik dengan melakukan apa yang benar di mata Allah’. Namun, Yehu ”tidak memberikan perhatian untuk berjalan menurut hukum Yehuwa, Allah Israel, dengan segenap hatinya”. (2 Raj. 10:30, 31) Mengingat semua yang telah Yehu lakukan sebelumnya, Saudara mungkin merasa hal ini mengejutkan dan menyedihkan. Tetapi, ada pelajaran yang dapat kita petik. Jangan sekali-kali remehkan hubungan kita dengan Yehuwa. Setiap hari, kita perlu memupuk keloyalan kepada Allah dengan mempelajari Firman-Nya, merenungkannya, dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Bapak surgawi kita. Maka, mari kita berupaya sebisa-bisanya untuk terus berjalan menurut hukum Yehuwa dengan segenap hati kita.—1 Kor. 10:12.

28 NOVEMBER–4 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 11-12

”Seorang Wanita yang Jahat dan Ambisius Mendapat Hukuman”

it-1 220

Atalia

Seperti Izebel ibunya, Atalia menghasut suaminya, Yehoram, untuk melakukan apa yang jahat di mata Yehuwa selama delapan tahun pemerintahannya. (1Raj 21:25; 2Taw 21:4-6) Dan seperti ibunya, dengan sewenang-wenang Atalia menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. Pada waktu Ahazia, putranya yang sangat jahat, mati setelah memerintah selama satu tahun, Atalia membunuh semua keturunan raja, kecuali Yehoas yang masih kecil, yang telah disembunyikan oleh imam besar dan istrinya, yaitu bibi Yehoas. Setelah itu, Atalia mengangkat dirinya sebagai ratu dan memerintah selama enam tahun, ± 905-899 SM. (2Taw 22:11, 12) Putra-putranya merampok benda-benda kudus di bait Yehuwa dan mempersembahkannya kepada Baal.—2Taw 24:7.

it-1 220

Atalia

Pada waktu Yehoas berumur tujuh tahun, Imam Besar Yehoyada yang takut akan Allah membawa anak itu keluar dari persembunyian dan memahkotai dia sebagai ahli waris takhta yang sah. Karena mendengar kegaduhan, Atalia bergegas ke bait dan, sewaktu melihat apa yang terjadi, dia berseru, ”Pengkhianatan! Pengkhianatan!” Imam Besar Yehoyada memerintahkan agar dia dibawa ke luar lingkungan bait untuk dieksekusi di pintu gerbang kuda di istana; dia mungkin orang terakhir dari keluarga Ahab yang sangat jahat. (2Raj 11:1-20; 2Taw 22:1–23:21) Betapa benarnya kata-kata ini: ”Tidak satu pun dari firman Yehuwa, yang telah Yehuwa ucapkan melawan keluarga Ahab, akan jatuh ke tanah tanpa digenapi”!—2Raj 10:10, 11; 1Raj 21:20-24.

Permata Rohani

it-2 1180 ¶2

Yehoas

Setelah itu, selama Imam Besar Yehoyada hidup dan bertindak sebagai bapak dan penasihat bagi Yehoas, raja muda itu sukses. Ia menikah pada usia 21 tahun dan mempunyai dua orang istri, salah satu di antaranya bernama Yehoadan, dan melalui istri-istrinya ini ia mempunyai anak-anak lelaki dan perempuan. Dengan demikian garis keturunan Daud menuju Mesias, yang nyaris habis, sekali lagi menjadi kuat.—2Raj 12:1-3; 2Taw 24:1-3; 25:1.

5-11 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 13-15

”Upaya yang Sungguh-Sungguh Menghasilkan Banyak Berkat”

w10 15/4 26 ¶11

Apakah Saudara Sungguh-Sungguh Mengikuti Kristus?

11 Untuk menggambarkan pentingnya tetap bersemangat dalam pelayanan, perhatikanlah suatu peristiwa dalam kehidupan Raja Yehoas dari Israel. Karena khawatir kalau-kalau Siria mengalahkan Israel, Yehoas mendatangi Elisa sambil menangis. Sang nabi memerintahkannya untuk melepaskan anak panah lewat jendela ke arah Siria, yang menunjukkan kemenangan oleh tangan Yehuwa atas bangsa itu. Seharusnya hal ini membuat sang raja bersemangat. Selanjutnya, Elisa menyuruh Yehoas mengambil anak-anak panahnya dan memanahnya ke tanah. Yehoas memanah ke tanah tiga kali saja. Akibatnya, Elisa menjadi marah, karena memanah lima atau enam kali ke tanah berarti ”memukul Siria sampai tuntas”. Oleh sebab itu, kemenangan Yehoas tiga kali saja, tidak lengkap. Karena tindakannya kurang bersemangat, keberhasilan Yehoas terbatas. (2 Raj. 13:14-19) Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah itu? Yehuwa akan memberkati kita dengan limpah hanya jika kita melakukan pekerjaan-Nya dengan sepenuh hati dan bersemangat.

w13 1/11 11 ¶5-6

’Dia Memberikan Upah kepada yang Sungguh-Sungguh Mencari-Nya’

Siapa saja yang mendapat upah dari Yehuwa? ”Orang yang dengan sungguh-sungguh mencari dia,” kata Paulus. Menurut sebuah buku referensi untuk penerjemahan Alkitab, kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”sungguh-sungguh mencari” bukan sekadar berarti ”berusaha menemukan” Allah, tetapi mengandung arti beribadat kepada Allah. Karya referensi lain menjelaskan bahwa bentuk yang digunakan untuk kata kerja Yunani itu menyiratkan kegigihan dan upaya maksimal. Ya, Yehuwa mengupahi mereka yang, karena beriman, menyembah Dia dengan kasih dan semangat yang sepenuh hati.—Matius 22:37.

Bagaimana Allah mengupahi para penyembah-Nya yang beriman? Ia berjanji bahwa di masa depan, Ia akan memberikan kehidupan abadi di Firdaus di bumi. Upah yang tak ternilai ini menunjukkan dalamnya kemurahan hati dan kasih Yehuwa. (Penyingkapan [Wahyu] 21:3, 4) Bahkan sekarang, mereka yang sungguh-sungguh mencari Yehuwa menerima banyak berkat. Hikmat Allah yang terdapat dalam Alkitab dan roh kudus-Nya membuat mereka bisa menikmati kehidupan yang sangat memuaskan.—Mazmur 144:15; Matius 5:3.

Permata Rohani

w05 1/8 11 ¶3

Pokok-Pokok Penting Buku Dua Raja-Raja

13:20, 21—Apakah mukjizat ini mendukung pemujaan relikui keagamaan? Tidak. Alkitab tidak memperlihatkan bahwa tulang Elisa diberhalakan. Kuasa Allah-lah yang memungkinkan terjadinya mukjizat ini, sebagaimana mukjizat yang Elisa lakukan sewaktu ia masih hidup.

12-18 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 16-17

”Kesabaran Yehuwa Ada Batasnya”

it-2 886 ¶5

Syalmaneser

Dominasi atas Israel. Pada masa pemerintahan Raja Hosyea dari Israel (± 758-740 SM), Syalmaneser V maju ke Palestina, lalu menjadikan Hosyea raja bawahan yang harus membayar upeti tahunan kepadanya. (2Raj 17:1-3) Akan tetapi, belakangan Hosyea tidak lagi membayar upeti itu dan didapati berkomplot dengan Raja So dari Mesir. (Lihat SO.) Karena itu, Syalmaneser menahan Hosyea, kemudian mengepung Samaria selama tiga tahun. Akhirnya kota yang berbenteng kuat itu jatuh, dan orang Israel dibawa ke pembuangan.—2Raj 17:4-6; 18:9-12; bdk. Hos 7:11; Yeh 23:4-10.

it-2 987 ¶1

Tawan, Penawanan

Di kerajaan Israel sepuluh suku di utara maupun di kerajaan Yehuda dua suku di selatan, penyebab utama mereka ditawan sama, yakni mereka telah meninggalkan ibadat sejati kepada Yehuwa demi ibadat kepada allah-allah palsu. (Ul 28:15, 62-68; 2Raj 17:7-18; 21:10-15) Di pihak-Nya, Yehuwa terus-menerus mengutus nabi-nabi-Nya untuk memperingatkan kedua kerajaan itu tetapi sia-sia. (2Raj 17:13) Tidak satu pun raja kerajaan Israel sepuluh suku menyingkirkan dengan tuntas ibadat palsu yang didirikan oleh Yeroboam, raja pertama bangsa itu. Kerajaan Yehuda, yakni saudara perempuan kerajaan ini di selatan, tidak mengindahkan peringatan-peringatan langsung dari Yehuwa maupun contoh penawanan yang terjadi atas Israel. (Yer 3:6-10) Penduduk kedua kerajaan itu akhirnya dibawa ke pembuangan, masing-masing mengalami pembuangan besar-besaran lebih dari satu kali.

Permata Rohani

it-2 716 ¶3

Samaria, Orang

Istilah ”orang Samaria” pertama kali muncul dalam Alkitab setelah kerajaan sepuluh suku Samaria ditaklukkan pada tahun 740 SM; istilah itu digunakan untuk orang-orang yang tinggal di kerajaan utara sebelum penaklukan tersebut guna membedakan mereka dari orang-orang asing yang belakangan dibawa masuk dari bagian-bagian lain di Imperium Asiria. (2Raj 17:29) Tampaknya orang Asiria tidak memindahkan semua penduduk Israel, karena catatan di 2 Tawarikh 34:6-9 (bdk. 2Raj 23:19, 20) menyiratkan bahwa pada masa pemerintahan Raja Yosia masih ada orang Israel yang tinggal di negeri itu. Beberapa waktu kemudian, istilah ”orang Samaria” memaksudkan keturunan dari orang-orang yang tersisa di Samaria dan orang-orang yang dibawa masuk oleh orang Asiria. Karena itu, pastilah ada keturunan dari hasil perkawinan campur. Pada masa lebih belakangan, nama itu lebih berkonotasi agama daripada ras atau politik. ”Orang Samaria” memaksudkan penganut sekte agama yang berkembang di sekitar Syikhem dan Samaria kuno serta percaya kepada doktrin-doktrin dasar tertentu yang jelas sangat berbeda dari Yudaisme.—Yoh 4:9.

19-25 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 18-19

”Cara Para Penentang Melemahkan Kita”

w05 1/8 11 ¶5

Pokok-Pokok Penting Buku Dua Raja-Raja

18:19-21, 25—Apakah Hizkia membuat aliansi dengan Mesir? Tidak. Tuduhan Rabsyake itu palsu, demikian pula pernyataannya bahwa ia datang dengan ”wewenang dari Yehuwa”. Raja Hizkia yang setia hanya mengandalkan Yehuwa.

w10 15/7 13 ¶3

”Jangan Takut. Akulah yang Akan Menolong Engkau”

Rabsyake menggunakan penalaran yang licik dalam upaya menanamkan keraguan. Ia berkata, ”Bukankah [Yehuwa] itu yang tempat-tempat tingginya dan yang mezbah-mezbahnya telah disingkirkan oleh Hizkia? . . . Yehuwa sendiri berfirman kepadaku, ’Majulah melawan negeri ini, dan binasakanlah itu.’” (2 Raj. 18:22, 25) Jadi, Rabsyake berargumen bahwa Yehuwa tidak akan bertempur demi umat-Nya karena Ia tidak senang dengan mereka. Tetapi, justru sebaliknya. Yehuwa senang kepada Hizkia dan orang Yahudi yang telah kembali ke ibadat sejati.—2 Raj. 18:3-7.

w13 15/11 19 ¶14

Tujuh Gembala, Delapan Bangsawan—Artinya bagi Kita

14 Raja Asiria dan pasukannya berkemah di Lakhis, di sebelah barat daya Yerusalem. Dari sana, ia mengirim tiga utusan untuk memerintahkan agar kota itu menyerah. Sang juru bicara, yang bergelar Rabsyake, menggunakan berbagai taktik. Ia berbicara dalam bahasa Ibrani kepada rakyat untuk mendesak mereka agar membelot dan menyerah kepada orang Asiria. Ia juga mengumbar janji palsu bahwa mereka akan dibawa ke negeri di mana mereka bisa hidup nyaman. (Baca 2 Raja-Raja 18:31, 32.) Menurut Rabsyake, Yehuwa tidak akan bisa melepaskan orang Yehuda dari cengkeraman Asiria, sama seperti allah bangsa-bangsa lain tidak bisa melindungi penyembahnya. Namun, rakyat Yehuda bertindak bijaksana dengan tidak menanggapi dusta dan tuduhan palsu itu. Hal ini juga sering dilakukan hamba-hamba Yehuwa dewasa ini.—Baca 2 Raja-Raja 18:35, 36.

yb74 177 ¶1

Bagian 2—Jerman

SS (pasukan elit Hitler) sering menggunakan cara-cara yang paling licik untuk membuat seseorang menandatangani surat penyangkalan iman. Sering kali, setelah orang itu menandatanganinya, SS memperlakukan orang itu dengan lebih buruk. Karl Kirscht mengatakan, ”Di kamp konsentrasi, mereka memperlakukan Saksi-Saksi Yehuwa dengan sangat licik. Mereka pikir dengan cara ini Saksi-Saksi Yehuwa akan menandatangani surat penyangkalan iman. Mereka berkali-kali meminta kami untuk melakukannya. Akhirnya beberapa menandatanganinya, tapi kebanyakan dari mereka harus menunggu lebih dari setahun sampai dibebaskan. Selama menunggu, mereka sering dihina di depan umum dan disebut sebagai orang yang munafik dan pengecut oleh SS. Mereka juga dipermalukan dengan dipaksa untuk berjalan mengelilingi saudara seiman mereka sebelum meninggalkan kamp.”

Permata Rohani

it-1 191 ¶3

Arkeologi

Sebagai ilustrasi, catatan Alkitab menyatakan bahwa Raja Sanherib dari Asiria dibunuh oleh dua orang putranya, Adramelekh dan Syarezer, dan digantikan oleh putranya yang lain, yaitu Esar-hadon. (2Raj 19:36, 37) Namun, sebuah tawarikh Babilonia menyatakan bahwa, pada tanggal 20 Tebet, Sanherib dibunuh oleh putranya dalam suatu pemberontakan. Berosus, imam Babilonia dari abad ketiga SM, maupun Nabonidus, raja Babilonia pada abad keenam SM, menceritakan hal yang sama, bahwa Sanherib dibunuh hanya oleh satu putranya. Akan tetapi, belum lama ini ditemukan fragmen Prisma Esar-hadon, putra yang menggantikan Sanherib, dan di situ Esar-hadon dengan jelas menyatakan bahwa saudara-saudaranya (jamak) memberontak dan membunuh bapaknya lalu melarikan diri. Ketika mengomentari hal ini dalam Universal Jewish History (1948, Jil. I, hlm. 27), Philip Biberfeld mengatakan, ”Tawarikh Babilonia, Nabonid, dan Berosus membuat kekeliruan; hanya kisah Alkitab yang terbukti benar. Hal itu diteguhkan dalam semua perincian kecil lainnya oleh inskripsi Esar-hadon dan ternyata lebih akurat sehubungan dengan peristiwa dalam sejarah Babilonia-Asiria ini daripada sumber-sumber Babilonia sendiri. Ini adalah fakta yang paling penting untuk mengevaluasi sumber-sumber yang sekalipun berasal dari zaman yang bersangkutan tetapi tidak sesuai dengan kisah Alkitab.”

26 DESEMBER–1 JANUARI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 RAJA 20-21

”Doa yang Sungguh-Sungguh Membuat Yehuwa Bertindak”

ip-1 394 ¶23

Seorang Raja Diberkati karena Imannya

23 Kira-kira pada waktu Sanherib pertama kali datang menyerang Yehuda, Hizkia sakit parah. Yesaya memberi tahu dia bahwa dia akan mati. (Yesaya 38:1) Hancurlah hati raja yang berusia 39 tahun itu. Yang ia risaukan bukan saja kesehatannya sendiri, melainkan juga masa depan rakyat. Yerusalem dan Yehuda berada dalam bahaya diserbu oleh Asiria. Jika Hizkia mati, siapa yang akan memimpin pertempuran? Pada saat itu, Hizkia belum mempunyai anak laki-laki yang dapat mengambil alih pemerintahan. Dalam doa yang khusyuk, Hizkia memohon kepada Yehuwa untuk memperlihatkan belas kasihan kepadanya.—Yesaya 38:2, 3.

w17.03 21 ¶16

Layani Yehuwa dengan Sepenuh Hati!

16 Belakangan, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Pada masa kritis itu, dia memohon kepada Yehuwa untuk mengingat kesetiaannya dan menolongnya. (Baca 2 Raja 20:1-3.) Yehuwa mendengar doa Hizkia dan menyembuhkannya. Dari Alkitab, kita tahu bahwa Allah tidak lagi membuat mukjizat dengan menyembuhkan kita atau menambah umur kita. Tapi seperti Hizkia, kita bisa mengandalkan bantuan Yehuwa. Kita bisa mengatakan kepada-Nya, ”Aku memohon kepadamu, oh, Yehuwa, ingatlah kiranya bagaimana aku telah berjalan di hadapanmu dengan kebenaran dan dengan sepenuh hati.” Apakah Saudara yakin bahwa Yehuwa akan selalu mengurus Saudara, bahkan saat Saudara sakit?—Mz. 41:3.

g01 22/7 13 ¶4

Bagaimana Doa Dapat Membantu Saya?

Pada zaman Alkitab, beberapa pria yang beriman benar-benar mendapatkan jawaban langsung—bahkan secara mukjizat—atas doa-doa mereka. Misalnya, sewaktu Raja Hizkia tahu bahwa ia menderita penyakit yang mematikan, ia memohon kesembuhan dari Allah. Allah menjawab, ”Aku telah mendengar doamu. Aku telah melihat air matamu. Lihat, aku akan menyembuhkan engkau.” (2 Raja 20:1-6) Pria dan wanita lain yang takut akan Allah juga mengalami campur tangan Allah.—1 Samuel 1:1-20; Daniel 10:2-12; Kisah 4:24-31; 10:1-7.

Permata Rohani

it-2 414 ¶2

Pengukur Kedataran

Pengukur kedataran dapat digunakan untuk membuat bangunan dengan baik atau untuk menguji apakah suatu bangunan masih layak dipertahankan. Yehuwa menubuatkan bahwa ke atas Yerusalem yang sulit diatur itu Ia akan merentangkan ”tali pengukur yang digunakan untuk Samaria dan juga alat pengukur kedataran yang digunakan untuk keluarga Ahab”. Allah telah mengukur dan mendapati bahwa Samaria serta keluarga Raja Ahab jahat atau bengkok secara moral, sehingga mereka patut dibinasakan. Demikian pula, Allah akan menghakimi Yerusalem dan para penguasanya, menyingkapkan kefasikan mereka dan mendatangkan kebinasaan atas kota itu. Peristiwa-peristiwa ini benar-benar terjadi pada tahun 607 SM. (2Raj 21:10-13; 10:11) Melalui Yesaya, para pembual dan penguasa yang fasik di Yerusalem diberi tahu tentang malapetaka yang akan menimpa mereka dan tentang pernyataan Yehuwa, ”Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur dan keadilbenaran menjadi alat pengukur kedataran.” Standar keadilan yang benar dan keadilbenaran yang sejati akan menyingkapkan siapa yang benar-benar hamba Allah dan siapa yang bukan, dengan hasil akhir tetap hidup atau binasa.—Yes 28:14-19.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan