PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Bahasa Isyarat Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • es25
  • September

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • September
  • Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari—2025
  • Subjudul
  • Senin, 1 September
  • Selasa, 2 September
  • Rabu, 3 September
  • Kamis, 4 September
  • Jumat, 5 September
  • Sabtu, 6 September
  • Minggu, 7 September
  • Senin, 8 September
  • Selasa, 9 September
  • Rabu, 10 September
  • Kamis, 11 September
  • Jumat, 12 September
  • Sabtu, 13 September
  • Minggu, 14 September
  • Senin, 15 September
  • Selasa, 16 September
  • Rabu, 17 September
  • Kamis, 18 September
  • Jumat, 19 September
  • Sabtu, 20 September
  • Minggu, 21 September
  • Senin, 22 September
  • Selasa, 23 September
  • Rabu, 24 September
  • Kamis, 25 September
  • Jumat, 26 September
  • Sabtu, 27 September
  • Minggu, 28 September
  • Senin, 29 September
  • Selasa, 30 September
Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari—2025
es25

September

Senin, 1 September

Cahaya fajar akan menyinari kita dari surga.—Luk. 1:78.

Allah sudah memberi Yesus kuasa untuk menyelesaikan semua masalah manusia. Dengan melakukan mukjizat, Yesus menunjukkan bahwa dia bisa menyelesaikan masalah yang tidak akan bisa kita selesaikan sendiri. Misalnya, dia bisa menyingkirkan dosa warisan, yang adalah penyebab masalah manusia, dan semua dampak dari dosa, termasuk penyakit dan kematian. (Mat. 9:​1-6; Rm. 5:​12, 18, 19) Berbagai mukjizatnya membuktikan bahwa dia bisa menyembuhkan ”segala macam penyakit” dan bahkan membangkitkan orang mati. (Mat. 4:23; Yoh. 11:​43, 44) Selain itu, Yesus juga bisa mengendalikan badai yang hebat dan membebaskan orang dari roh jahat. (Mrk. 4:​37-39; Luk. 8:2) Kita pasti senang karena Yehuwa sudah memberikan kuasa yang besar kepada Putra-Nya! Kita bisa benar-benar yakin bahwa janji-janji Allah akan terwujud sewaktu Kerajaan-Nya memerintah atas bumi. Sewaktu Yesus hidup di bumi sebagai manusia, dia sudah melakukan berbagai mukjizat. Jadi, kita bisa yakin bahwa sewaktu dia memerintah atas bumi sebagai Raja dari Kerajaan Allah, dia akan melakukan mukjizat dalam skala yang jauh lebih besar. w23.04 15:5-7

Selasa, 2 September

Kuasa [kudus] menyingkapkan segala hal, termasuk pikiran Allah yang sangat dalam.—1 Kor. 2:10.

Kalau Saudara berada di sidang yang besar dan merasa bahwa Saudara jarang ditunjuk untuk memberikan komentar, Saudara mungkin ingin menyerah saja. Tapi, teruslah berupaya untuk memberikan komentar. Persiapkan beberapa komentar untuk setiap perhimpunan. Dengan begitu, meskipun Saudara tidak ditunjuk di awal pembahasan, Saudara masih punya kesempatan untuk memberikan komentar selama pembahasan itu. Sewaktu membuat persiapan untuk Pelajaran Menara Pengawal, pikirkan hubungan setiap paragraf dengan tema artikel itu. Dengan begitu, Saudara bisa mempersiapkan beberapa komentar yang bagus. Selain itu, Saudara bisa mempersiapkan komentar untuk paragraf-paragraf yang membahas kebenaran yang lebih dalam, yang lebih sulit untuk dijelaskan. Mengapa? Karena biasanya tidak banyak yang mengangkat tangan di bagian itu. Bagaimana kalau Saudara masih belum mendapat kesempatan untuk berkomentar setelah beberapa kali berhimpun? Sebelum perhimpunan, bicaralah kepada pemandu dan beri tahu dia pertanyaan mana yang ingin Saudara jawab. w23.04 18:9-10

Rabu, 3 September

Yusuf . . . bertindak sesuai dengan petunjuk malaikat Yehuwa. Yusuf menikahi Maria.—Mat. 1:24.

Yusuf selalu mengikuti petunjuk Yehuwa, dan itu membuat dia menjadi suami yang lebih baik. Setidaknya tiga kali dia menerima petunjuk dari Allah tentang apa yang harus dia lakukan untuk keluarganya. Dan setiap kali dia menerimanya, dia langsung mengikuti petunjuk itu, bahkan sewaktu itu tidak mudah. (Mat. 1:20; 2:​13-15, 19-21) Karena mengikuti petunjuk Allah, Yusuf bisa melindungi Maria dan memenuhi kebutuhannya. Itu pasti membuat Maria semakin menyayangi dan merespek dia. Para suami, kalian bisa meniru Yusuf dengan mencari nasihat Alkitab tentang cara menjadi kepala keluarga yang baik. Kalau kalian selalu mengikuti nasihat Alkitab, bahkan saat itu tidak mudah, kalian menunjukkan bahwa kalian menyayangi istri kalian, dan perkawinan kalian akan semakin kuat. Seorang saudari di Vanuatu, yang sudah menikah selama lebih dari 20 tahun, berkata, ”Karena suami saya selalu mencari dan mengikuti petunjuk Yehuwa, saya jadi semakin merespek dia. Saya juga bisa merasa tenang dan yakin dengan keputusan-keputusan yang dia buat.” w23.05 23:5

Kamis, 4 September

Di sana akan ada jalan raya, jalan yang disebut Jalan Kekudusan.—Yes. 35:8.

Orang-orang Yahudi yang kembali dari Babilon akan menjadi ”bangsa yang suci” bagi Allah mereka. (Ul. 7:6) Tapi, itu bukan berarti mereka sama sekali tidak perlu membuat perubahan untuk menyenangkan Yehuwa. Kebanyakan orang Yahudi yang lahir di Babilon kelihatannya sudah terpengaruh oleh cara berpikir dan standar orang Babilonia. Hampir 70 tahun setelah orang Yahudi mulai kembali ke Israel, Gubernur Nehemia terkejut sewaktu mengetahui bahwa anak-anak yang lahir di Israel bahkan tidak mengerti bahasa orang Yahudi, yaitu bahasa Ibrani. (Ul. 6:​6, 7; Neh. 13:​23, 24) Padahal, Firman Allah terutama ditulis dalam bahasa Ibrani. Kalau anak-anak itu tidak mengerti bahasa Ibrani, bagaimana mungkin mereka bisa mengasihi dan menyembah Yehuwa? (Ezr. 10:​3, 44) Jelaslah, orang-orang Yahudi perlu membuat perubahan yang besar. Dan, mereka bisa lebih mudah melakukannya di Israel karena ibadah yang murni sedang dipulihkan secara bertahap di sana.—Neh. 8:​8, 9. w23.05 22:6-7

Jumat, 5 September

Yehuwa menopang semua orang yang hampir jatuh dan menguatkan semua orang yang terbungkuk.—Mz. 145:14.

Sayangnya, meskipun kita bersemangat dan punya pengendalian diri, kita mungkin belum juga berhasil mencapai tujuan kita. Misalnya, ”kejadian yang tidak terduga” bisa saja terjadi sehingga kita tidak punya waktu lagi untuk mencapai tujuan kita. (Pkh. 9:11) Kita juga mungkin menghadapi kesulitan yang menguras tenaga kita atau membuat kita kecil hati. (Ams. 24:10) Selain itu, kita mungkin melakukan kesalahan yang membuat kita sulit mencapai tujuan kita. (Rm. 7:23) Atau, kita mungkin sudah kelelahan. (Mat. 26:43) Kalau begitu, apa yang bisa membantu kita? Ingatlah bahwa sekali gagal tidak berarti selalu gagal. Alkitab mengatakan bahwa kita mungkin berulang kali menghadapi kesulitan sewaktu berupaya mencapai tujuan kita. Tapi, Alkitab juga menunjukkan bahwa kita bisa berhasil. Kalau Saudara terus berupaya meskipun mengalami kegagalan, Saudara menunjukkan kepada Yehuwa bahwa Saudara ingin menyenangkan Dia. Yehuwa pasti senang melihat Saudara terus berupaya mencapai tujuan Saudara! w23.05 24:14-15

Sabtu, 6 September

[Jadilah] teladan bagi kawanan.—1 Ptr. 5:3.

Banyak pria Kristen yang matang mulai melayani sepenuh waktu sejak masih muda. Dengan merintis, seorang saudara muda bisa belajar untuk bekerja sama dengan berbagai macam orang dan juga untuk mengatur pengeluarannya dengan baik. (Flp. 4:​11-13) Sebelum melayani sepenuh waktu, kalian mungkin bisa merintis ekstra dulu supaya kalian lebih siap untuk merintis biasa. Kalau kalian merintis, kalian bisa punya kesempatan untuk melayani dalam berbagai jenis dinas sepenuh waktu lainnya, misalnya menjadi hamba pembangunan atau pekerja Betel. Pria-pria Kristen perlu berupaya memenuhi syarat untuk melayani saudara-saudari mereka sebagai penatua. Alkitab berkata bahwa kalau seorang pria berupaya melakukan itu, dia ”menginginkan pekerjaan yang baik”. (1 Tim. 3:1) Awalnya, seorang saudara harus memenuhi syarat untuk menjadi hamba pelayanan. Hamba pelayanan membantu para penatua dengan berbagai cara. Baik penatua maupun hamba pelayanan dengan rendah hati melayani saudara-saudari mereka dan ikut mengabar dengan bersemangat. w23.12 53:14-16

Minggu, 7 September

Ketika dia masih kecil, dia mulai mencari Allah yang disembah Daud leluhurnya.—2 Taw. 34:3.

Sewaktu masih remaja, Raja Yosia mulai mencari Yehuwa. Dia ingin belajar tentang Yehuwa dan melakukan kehendak-Nya. Meski begitu, raja yang masih muda ini menghadapi banyak kesulitan. Waktu itu, kebanyakan orang menyembah berhala. Tapi, dia dengan berani membela ibadah yang murni. Sebelum umurnya 20 tahun, dia sudah mulai menyingkirkan ibadah palsu dari negerinya. (2 Taw. 34:​1, 2) Meskipun kalian mungkin masih sangat muda, kalian bisa meniru Yosia dengan belajar lebih banyak tentang Yehuwa dan sifat-sifat-Nya yang luar biasa. Dengan begitu, kalian akan tergerak untuk membaktikan diri kepada-Nya. Bagaimana itu akan memengaruhi kehidupan kalian sehari-hari? Luke, yang dibaptis di usia 14 tahun, berkata, ”Mulai sekarang, saya akan selalu mengutamakan pelayanan saya kepada Yehuwa dan berusaha membuat Dia senang.” (Mrk. 12:30) Kalau kalian punya tekad yang sama, kalian pasti akan diberkati! w23.09 38:12-13

Senin, 8 September

Hargailah orang-orang yang bekerja keras di antara kalian, yang memimpin kalian dalam melayani Tuan.—1 Tes. 5:12.

Sewaktu Rasul Paulus menulis surat pertamanya kepada sidang di Tesalonika, sidang itu baru dibentuk kurang dari setahun. Jadi, pria-pria terlantik di sana kemungkinan besar belum berpengalaman dan kadang membuat kesalahan. Meski begitu, Paulus berkata bahwa mereka tetap perlu dihormati. Sekarang, kita juga perlu menghormati para penatua dan mengikuti petunjuk mereka. Ini semakin penting menjelang kesengsaraan besar. Mengapa? Karena saat itu kita mungkin tidak bisa mendapatkan petunjuk dari kantor pusat atau kantor cabang, sehingga kita harus bergantung pada petunjuk dari para penatua. Jadi, dari sekarang kita perlu berupaya mengasihi dan menghormati para penatua. Jangan berfokus pada ketidaksempurnaan mereka, dan ingatlah bahwa mereka dibimbing oleh Yehuwa melalui Kristus. Dengan begitu, apa pun yang terjadi, kita bisa tetap sadar secara rohani. Seperti pelindung kepala yang bisa melindungi kepala seorang prajurit, harapan keselamatan juga bisa melindungi pikiran kita. Kita tahu bahwa apa yang ditawarkan dunia ini tidak ada nilainya sama sekali. (Flp. 3:8) Harapan bisa membantu kita untuk tetap tenang dan berpikiran jernih. w23.06 26:11-12

Selasa, 9 September

Perempuan bodoh banyak bicara. Dia kurang pengetahuan.—Ams. 9:13.

Orang-orang yang mendapat undangan dari ”perempuan bodoh” harus membuat pilihan: menerima undangan tersebut atau menolaknya. Ada banyak alasan mengapa kita harus menghindari perbuatan cabul. ”Perempuan bodoh” itu mengatakan, ”Air curian itu manis.” (Ams. 9:17) Apa yang dimaksud dengan ”air curian”? Alkitab menyamakan hubungan seks yang wajar antara suami istri dengan air yang menyegarkan. (Ams. 5:​15-18) Hubungan seperti itu hanya boleh dinikmati pasangan suami istri yang sudah menikah secara sah. Itu sangat berbeda dengan ”air curian”, yang bisa memaksudkan hubungan seks yang menyimpang atau di luar nikah. Orang-orang yang berbuat cabul biasanya melakukannya secara diam-diam seperti seorang pencuri. ”Air curian” itu mungkin terasa ”manis”, terutama karena mereka berpikir bahwa perbuatan mereka tidak akan diketahui siapa pun. Tapi, mereka sebenarnya menipu diri sendiri, karena Yehuwa melihat semuanya. Hubungan mereka dengan Yehuwa pun akan menjadi rusak, dan itu sama sekali tidak ”manis”. Malah, itu akan menjadi hal yang paling pahit yang pernah mereka rasakan.—1 Kor. 6:​9, 10. w23.06 28:7-9

Rabu, 10 September

Kalaupun saya melakukannya dengan terpaksa, saya tetap memiliki tugas yang dipercayakan kepada saya.—1 Kor. 9:17.

Setelah dibaptis, bagaimana kalau Saudara merasa bahwa Saudara tidak lagi berdoa dengan sepenuh hati atau tidak lagi menikmati pelayanan Saudara? Jangan menyimpulkan bahwa Saudara sudah kehilangan kuasa kudus Yehuwa. Saudara adalah manusia yang tidak sempurna, dan perasaan Saudara bisa berubah-ubah. Kalau semangat Saudara mulai menurun, coba renungkan teladan Rasul Paulus. Meskipun dia berupaya meniru Yesus, dia tahu bahwa ada saatnya dia mungkin tidak begitu bersemangat untuk melakukannya. Tapi, Paulus bertekad untuk melakukan pelayanannya tidak soal bagaimana perasaannya saat itu. Seperti Paulus, jangan biarkan perasaan Saudara yang tidak sempurna mengendalikan tindakan Saudara. Bertekadlah untuk selalu melakukan apa yang benar tidak soal bagaimana perasaan Saudara, dan lama kelamaan perasaan Saudara akan berubah.—1 Kor. 9:16. w24.03 10:12-13

Kamis, 11 September

Tunjukkanlah bahwa kalian mengasihi mereka.—2 Kor. 8:24.

Kita bisa menunjukkan kasih kepada saudara-saudari dengan menjadi teman mereka dan bergaul bersama mereka. (2 Kor. 6:​11-13) Di sidang kita, mungkin ada saudara-saudari yang latar belakang atau kepribadiannya berbeda dengan kita. Kita bisa semakin mengasihi mereka kalau kita berfokus pada sifat-sifat baik mereka. Kalau kita memandang saudara-saudari seperti cara Yehuwa memandang mereka, kita menunjukkan bahwa kita mengasihi mereka. Selama kesengsaraan besar, kasih sangat penting. Sewaktu kesengsaraan besar dimulai, bagaimana Yehuwa akan melindungi kita? Perhatikan apa yang Yehuwa katakan kepada umat-Nya saat kota Babilon kuno diserang: ”Umat-Ku, masuklah ke ruang-ruang dalammu, dan tutuplah pintu-pintu di belakangmu. Bersembunyilah sebentar sampai kemarahan berlalu.” (Yes. 26:20) Kita mungkin harus mengikuti petunjuk yang sama selama kesengsaraan besar. w23.07 29:14-16

Jumat, 12 September

Dunia yang kita kenal ini hampir berakhir.—1 Kor. 7:31.

Miliki reputasi sebagai orang yang masuk akal. Coba pikirkan: ’Apakah saya dikenal sebagai orang yang masuk akal, suka mengalah, dan menghargai pendapat orang lain, atau saya dikenal sebagai orang yang kaku, kasar, atau keras kepala? Apakah saya mau mendengarkan orang lain dan mengikuti keinginan mereka kalau memungkinkan?’ Ingatlah, semakin kita bersikap masuk akal, kita akan semakin mirip dengan Yehuwa dan Yesus. Kalau kita bersikap masuk akal, kita akan bisa menyesuaikan diri sewaktu keadaan kita berubah. Kita mungkin menghadapi kesulitan yang tidak terduga sewaktu kita tiba-tiba mengalami masalah kesehatan yang serius, menghadapi perubahan ekonomi dan politik, atau bahkan mendapat perubahan tugas dalam organisasi. (Pkh. 9:11) Kita bisa berhasil menyesuaikan diri dengan melakukan empat hal ini: (1) menerima kenyataan, (2) berfokus pada masa depan, (3) berpikiran positif, dan (4) membantu orang lain. w23.07 32:7-8

Sabtu, 13 September

Kamu adalah orang yang sangat disayangi.—Dan. 9:23.

Sewaktu masih muda, Nabi Daniel ditawan ke Babilon, sebuah negeri yang sangat jauh dari kampung halamannya. Tapi, meskipun Daniel masih muda, dia membuat para pejabat Babilonia terkesan. Mereka memperhatikan ”apa yang terlihat oleh mata”, yaitu bahwa dia ”tidak punya cacat, tampan”, dan berasal dari keturunan bangsawan. (1 Sam. 16:7) Karena itulah mereka melatih dia untuk menjadi pejabat istana. (Dan. 1:​3, 4, 6) Di sisi lain, Yehuwa menyayangi Daniel karena kesetiaan anak muda ini. Yehuwa bahkan menganggap Daniel sama seperti Nuh dan Ayub. Padahal, waktu itu Daniel masih berumur sekitar 20 tahun, sedangkan Nuh dan Ayub sudah melayani Yehuwa dengan setia selama bertahun-tahun. (Kej. 5:32; 6:​9, 10; Ayb. 42:​16, 17; Yeh. 14:14) Dan, sampai Daniel lanjut usia, Yehuwa terus menyayangi dia sepanjang kehidupannya yang luar biasa.—Dan. 10:​11, 19. w23.08 33:1-2

Minggu, 14 September

Kalian bisa benar-benar paham seberapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya hal-hal rohani.—Ef. 3:18.

Sewaktu Saudara mau membeli sebuah rumah, Saudara pasti akan memeriksa setiap bagian dari rumah yang ingin Saudara beli. Kita juga bisa melakukan hal yang sama sewaktu kita membaca dan mempelajari Alkitab. Kalau kita hanya membaca Alkitab dengan sekilas, kita mungkin hanya memahami ”hal-hal dasar pernyataan suci Allah”. (Ibr. 5:12) Jadi, bagaimana kita bisa memahami seluruh isi Alkitab? Seperti perumpamaan tentang rumah tadi, kita perlu ”masuk” untuk memeriksa semua bagiannya. Cobalah cari tahu bagaimana bagian-bagian Alkitab saling berkaitan. Berupayalah untuk memahami apa yang Saudara percayai dan mengapa Saudara memercayainya. Untuk benar-benar memahami Firman Allah, kita perlu mempelajari kebenaran Alkitab yang dalam. Rasul Paulus menasihati saudara-saudarinya untuk mempelajari Firman Allah dengan rajin supaya mereka bisa ”benar-benar paham seberapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya” kebenaran. Dengan begitu, iman mereka bisa ”berakar kuat dan menjadi kokoh”. (Ef. 3:​14-19) Kita juga perlu mengikuti nasihat itu. w23.10 44:1-3

Senin, 15 September

Saudara-saudara, ikutilah teladan para nabi yang berbicara dalam nama Yehuwa, yang menderita perlakuan buruk dan bersabar.—Yak. 5:10.

Alkitab berisi banyak teladan orang-orang yang sabar. Cobalah meriset tentang mereka sewaktu Saudara melakukan pelajaran pribadi. Misalnya, Daud dilantik sebagai raja Israel sewaktu dia masih muda. Tapi, dia harus menunggu bertahun-tahun sampai dia akhirnya menjadi raja. Ada juga teladan Simeon dan Hana, yang melayani Yehuwa dengan setia sambil menunggu Mesias yang dijanjikan. (Luk. 2:​25, 36-38) Sewaktu mempelajari kisah-kisah itu, coba pikirkan: ’Apa yang mungkin membantu dia untuk tetap sabar? Apa manfaatnya karena dia bersabar? Bagaimana saya bisa meniru dia?’ Saudara juga bisa belajar dari kisah orang-orang yang tidak menunjukkan kesabaran. (1 Sam. 13:​8-14) Saudara bisa memikirkan: ’Apa yang mungkin membuat dia tidak sabar? Apa akibatnya?’ w23.08 35:15

Selasa, 16 September

Kami sudah percaya, dan kami sudah tahu bahwa Tuan adalah Yang Kudus dari Allah.—Yoh. 6:69.

Rasul Petrus setia kepada Yesus. Dia tidak membiarkan apa pun membuat dia berhenti menjadi pengikut Yesus. Kesetiaan Petrus terlihat sewaktu Yesus mengatakan sesuatu yang tidak dipahami murid-muridnya. (Yoh. 6:68) Ada banyak murid yang meninggalkan Yesus tanpa menunggu penjelasan darinya. Tapi, Petrus tetap setia. Dia tahu bahwa hanya kata-kata Yesus yang ”menghasilkan kehidupan abadi”. Yesus tahu bahwa Petrus dan rasul-rasul lainnya akan meninggalkan dia. Tapi, Yesus mengatakan bahwa dia yakin Petrus akan kembali dan tetap setia kepadanya. (Luk. 22:​31, 32) Yesus mengerti bahwa ”roh memang bersemangat, tapi tubuh lemah”. (Mrk. 14:38) Karena itu, Yesus tidak meninggalkan Petrus meskipun Petrus sudah menyangkal dia. Setelah dibangkitkan, Yesus menemui Petrus, kelihatannya sewaktu Petrus sedang sendirian. (Mrk. 16:7; Luk. 24:34; 1 Kor. 15:5) Itu pasti sangat menguatkan Petrus yang sedang kecil hati! w23.09 40:9-10

Rabu, 17 September

Bahagialah orang yang kesalahannya diampuni dan dosanya dimaafkan.—Rm. 4:7.

Allah memaafkan kesalahan orang-orang yang beriman kepada-Nya. Dia benar-benar mengampuni mereka dan tidak mengingat-ingat lagi dosa mereka. (Mz. 32:​1, 2) Mereka dianggap benar dan dianggap tidak bersalah karena mereka beriman. Meskipun Abraham, Daud, dan hamba-hamba Allah lainnya dinyatakan benar, mereka masih tidak sempurna dan berdosa. Tapi karena mereka beriman, Allah menganggap mereka tidak bersalah, khususnya kalau dibandingkan dengan orang-orang yang bukan penyembah-Nya. (Ef. 2:12) Rasul Paulus menjelaskan dalam suratnya bahwa iman sangat dibutuhkan agar seseorang bisa bersahabat dengan Allah. Seperti Abraham dan Daud, kita bisa menjadi sahabat Allah kalau kita beriman kepada-Nya. w23.12 50:6-7

Kamis, 18 September

Mari kita selalu memberikan korban pujian kepada Allah, yaitu menggunakan mulut kita untuk memberitakan nama-Nya kepada orang-orang.—Ibr. 13:15.

Sekarang, semua orang Kristen memiliki kehormatan untuk mempersembahkan korban kepada Yehuwa dengan menggunakan waktu, tenaga, dan semua milik mereka demi kepentingan Kerajaan Allah. Kita bisa menunjukkan bahwa kita menghargai kehormatan untuk beribadah kepada Yehuwa dengan mempersembahkan korban yang terbaik untuk Dia. Rasul Paulus menyebutkan berbagai hal yang harus terus kita lakukan dalam ibadah kita. (Ibr. 10:​22-25) Misalnya, kita harus mendekati Yehuwa dengan berdoa, memberitakan harapan kita, berhimpun bersama, saling menguatkan, dan ”melakukan semua itu dengan lebih bersungguh-sungguh lagi karena melihat hari [Yehuwa] semakin dekat”. Di akhir buku Wahyu, malaikat Yehuwa mengatakan, ”Sembahlah Allah!” (Why. 19:10; 22:9) Dia mengatakannya sampai dua kali untuk menekankan pentingnya hal itu. Semoga kita selalu ingat kebenaran yang dalam tentang bait rohani Yehuwa yang agung dan kehormatan yang kita miliki untuk beribadah kepada Allah kita yang hebat! w23.10 45:17-18

Jumat, 19 September

Mari kita terus saling mengasihi.—1 Yoh. 4:7.

Kita semua ingin ”terus saling mengasihi”. Tapi kita perlu ingat bahwa Yesus pernah berkata, ”Kasih kebanyakan orang akan mendingin.” (Mat. 24:12) Memang, Yesus tidak mengatakan bahwa itu akan terjadi di antara murid-muridnya. Tapi, kita harus tetap waspada supaya kita tidak terpengaruh oleh sikap yang dingin dari orang-orang di dunia ini. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita punya kasih yang kuat kepada saudara-saudari? Kita bisa tahu seberapa kuat kasih kita kepada mereka dari reaksi kita terhadap situasi yang tidak menyenangkan. (2 Kor. 8:8) Misalnya, Rasul Petrus berkata, ”Kasihilah satu sama lain dengan sungguh-sungguh, karena kasih menutup banyak sekali dosa.” (1 Ptr. 4:​8, catatan kaki) Jadi, reaksi kita terhadap kelemahan dan ketidaksempurnaan orang lain bisa menunjukkan seberapa kuat kasih kita kepada mereka. w23.11 47:12-13

Sabtu, 20 September

Kasihi satu sama lain.—Yoh. 13:34.

Kita tidak bisa sepenuhnya menaati perintah Yesus tentang kasih kalau kita pilih kasih di dalam sidang. Memang, kita mungkin merasa lebih akrab dengan beberapa orang, sama seperti Yesus dulu. (Yoh. 13:23; 20:2) Tapi, Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa kita harus berupaya memiliki ”kasih sayang persaudaraan”. Maksudnya, kita harus menyayangi semua saudara-saudari kita seperti keluarga kita sendiri. (1 Ptr. 2:17) Petrus mengingatkan kita untuk ’mengasihi satu sama lain dengan sungguh-sungguh dari hati’. (1 Ptr. 1:22) Di ayat ini, mengasihi ”dengan sungguh-sungguh” berarti berupaya keras untuk mengasihi seseorang meskipun sebenarnya kita sulit mengasihi orang itu. Misalnya, kalau seorang saudara menyakiti atau menyinggung perasaan kita, reaksi pertama kita mungkin ingin membalas, bukan menunjukkan kasih. Tapi, Yesus mengajar Petrus bahwa Allah tidak senang kalau kita membalas. (Yoh. 18:​10, 11) Petrus menulis, ”Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, atau hinaan dengan hinaan. Sebaliknya, balaslah dengan memohonkan berkat.” (1 Ptr. 3:9) Kalau Saudara memiliki kasih yang sungguh-sungguh, Saudara bisa lebih pengertian dan berbaik hati. w23.09 41:9-11

Minggu, 21 September

Wanita-wanita juga harus . . . punya kebiasaan hidup yang seimbang, dan setia dalam segala hal.—1 Tim. 3:11.

Kita pasti kagum melihat cepatnya seorang anak kecil bertumbuh menjadi orang dewasa. Pertumbuhan itu kelihatannya otomatis. Tapi, pertumbuhan untuk menjadi orang Kristen yang matang tidak otomatis. (1 Kor. 13:11; Ibr. 6:1) Untuk menjadi matang, kita perlu memiliki hubungan pribadi yang akrab dengan Yehuwa. Kita juga membutuhkan kuasa kudus-Nya supaya kita bisa memupuk sifat-sifat yang bagus, memiliki keterampilan yang berguna, dan mempersiapkan diri untuk menjalankan peran-peran di masa depan. (Ams. 1:5) Yehuwa menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan. (Kej. 1:27) Mereka dibuat dengan fisik yang berbeda. Tapi, ada perbedaan lain lagi. Misalnya, Yehuwa memberi mereka peran yang berbeda. Jadi, mereka membutuhkan sifat-sifat dan keterampilan tertentu untuk bisa menjalankan peran mereka masing-masing.—Kej. 2:18. w23.12 52:1-2

Senin, 22 September

Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi muridku. Baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra.—Mat. 28:19.

Apakah Yesus ingin orang-orang menggunakan nama Bapaknya? Ya. Waktu itu, beberapa pemimpin agama mungkin menganggap nama Allah terlalu suci untuk diucapkan. Tapi, pandangan itu tidak sesuai dengan Firman Allah. Jadi, Yesus tidak membiarkan hal tersebut membuat dia berhenti memuliakan nama Bapaknya. Perhatikan sebuah contoh. Sewaktu Yesus menyembuhkan seorang pria yang kesurupan di daerah orang Gerasa, orang-orang menjadi sangat takut dan memohon agar Yesus pergi dari sana. (Mrk. 5:​16, 17) Meski begitu, Yesus ingin nama Yehuwa dikenal di daerah itu. Jadi sebelum pergi, Yesus meminta pria yang dia sembuhkan untuk memberi tahu orang-orang, bukan tentang apa yang Yesus lakukan, tapi tentang apa yang Yehuwa lakukan. (Mrk. 5:19) Sekarang, Yesus juga ingin kita memberitahukan nama Bapaknya ke seluruh dunia. (Mat. 24:14; 28:20) Sewaktu kita melakukan itu, kita menyenangkan Yesus, Raja kita. w24.02 6:10

Selasa, 23 September

Kamu juga mengalami banyak kesusahan karena namaku, tapi kamu bertekun.—Why. 2:3.

Kita sangat bersyukur karena menjadi bagian dari organisasi Yehuwa pada hari-hari terakhir yang sulit ini. Di tengah dunia yang semakin buruk, Yehuwa memberi kita keluarga rohani yang bersatu, yaitu saudara-saudari kita. (Mz. 133:1) Dia juga membantu kita untuk punya ikatan yang kuat dengan keluarga kita sendiri. (Ef. 5:33–6:1) Dan, Dia memberi kita pemahaman dan hikmat supaya kita bisa tetap merasa tenang dan bersukacita. Meski begitu, kita tetap harus berupaya keras untuk terus melayani Yehuwa dengan setia. Mengapa? Karena kadang, kata-kata atau tindakan orang lain mungkin membuat kita sakit hati. Kita juga mungkin merasa kecil hati karena kesalahan kita sendiri, terutama kalau kita melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Kita perlu bertekun melayani Yehuwa sewaktu (1) rekan seiman kita menyakiti kita, (2) teman hidup kita mengecewakan kita, dan (3) kita kecewa dengan diri sendiri. w24.03 11:1-2

Rabu, 24 September

Yang penting, kita terus maju seperti yang selama ini sudah kita lakukan.—Flp. 3:16.

Dari waktu ke waktu, Saudara akan mendengar pengalaman dari saudara-saudari yang berupaya untuk berbuat lebih banyak dalam pelayanan. Mereka mungkin mengikuti Sekolah bagi Penginjil Kerajaan atau pindah ke tempat yang lebih membutuhkan. Kalau memungkinkan, Saudara juga bisa menjadikan itu tujuan Saudara. Sebagai umat Yehuwa, kita pasti ingin berbuat lebih banyak dalam pelayanan. (Kis. 16:9) Tapi, bagaimana kalau saat ini Saudara tidak bisa melakukan hal itu? Jangan berpikir bahwa Saudara menjadi kurang berharga dibandingkan orang-orang yang bisa melakukannya. Dalam perlombaan Kristen, yang penting adalah terus bertekun. (Mat. 10:22) Jadi, teruslah melayani Yehuwa sesuai dengan kemampuan dan keadaan Saudara. Dengan begitu, Saudara menunjukkan bahwa Saudara berintegritas. Itu sangat berharga bagi Yehuwa, dan itu adalah cara yang penting untuk terus mengikuti Yesus setelah dibaptis.—Mz. 26:1. w24.03 10:11

Kamis, 25 September

Allah dengan baik hati mengampuni semua pelanggaran kita.—Kol. 2:13.

Bapak kita yang di surga berjanji untuk mengampuni kita kalau kita benar-benar menyesali kesalahan kita dan bertobat. (Mz. 86:5) Jadi, kalau kita sudah bertobat, kita bisa yakin bahwa Yehuwa sudah mengampuni kita, seperti yang Dia janjikan. Ingatlah bahwa Yehuwa itu masuk akal. Dia tidak pernah menuntut kita melakukan sesuatu di luar kemampuan kita. Dia menghargai apa pun yang kita lakukan bagi-Nya, asalkan itu adalah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Renungkan juga teladan orang-orang di zaman Alkitab yang melayani Yehuwa dengan sepenuh hati, misalnya Rasul Paulus. Selama bertahun-tahun, dia bekerja keras dalam pelayanan. Dia menempuh perjalanan sejauh ribuan kilometer dan membentuk banyak sidang. Tapi, sewaktu keadaannya berubah dan dia tidak bisa lagi berbuat sebanyak yang sebelumnya, apakah dia kehilangan perkenan Yehuwa? Tidak. Yehuwa tetap memberkati dia, karena dia terus melakukan apa yang bisa dia lakukan. (Kis. 28:​30, 31) Begitu juga, hal-hal yang bisa kita lakukan untuk Yehuwa mungkin berubah-ubah bergantung keadaan kita. Tapi bagi Yehuwa, yang penting adalah alasan kita melakukannya. w24.03 13:7, 9

Jumat, 26 September

Pagi-pagi sekali, [Yesus] keluar ke tempat yang sepi, dan di sana dia mulai berdoa.—Mrk. 1:35.

Dalam hal berdoa, Yesus menjadi teladan yang bagus untuk murid-muridnya. Selama pelayanannya di bumi, Yesus sering berdoa kepada Yehuwa. Walaupun dia sibuk dan sering dikerumuni banyak orang, dia selalu meluangkan waktu untuk berdoa. (Mrk. 6:​31, 45, 46) Dia bangun pagi-pagi sekali supaya bisa berdoa tanpa ada gangguan. Dan, setidaknya satu kali, dia pernah berdoa sepanjang malam sebelum membuat keputusan yang penting. (Luk. 6:​12, 13) Selain itu, pada malam sebelum dia meninggal, dia berdoa berkali-kali karena sebentar lagi dia harus menyelesaikan bagian yang paling sulit dari tugasnya di bumi. (Mat. 26:​39, 42, 44) Teladan Yesus menunjukkan bahwa kita perlu meluangkan waktu untuk berdoa meskipun kita sibuk. Misalnya, kita mungkin perlu bangun lebih pagi atau tidur sedikit lebih malam supaya kita bisa berdoa. Dengan begitu, kita menunjukkan kepada Yehuwa bahwa kita menghargai kehormatan untuk berdoa. w23.05 20:4-5

Sabtu, 27 September

Kasih Allah sudah dicurahkan ke dalam hati kita melalui kuasa kudus yang diberikan kepada kita.—Rm. 5:5.

Menurut sebuah referensi, kata ”dicurahkan” di ayat hari ini bisa juga berarti ”dibanjiri”. Itu benar-benar cocok untuk menggambarkan kasih Yehuwa yang sangat besar kepada orang-orang terurap! Dan, mereka bisa merasakan bahwa mereka ”dikasihi oleh Allah”. (Yud. 1) Rasul Yohanes mengungkapkan perasaan mereka sewaktu dia menulis, ”Lihatlah betapa besar kasih Bapak kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah!” (1 Yoh. 3:1) Tapi, apakah Yehuwa hanya menyayangi orang-orang terurap? Tidak. Dia sudah membuktikan bahwa Dia menyayangi kita semua. Buktinya yang paling kuat adalah tebusan. Itu adalah tindakan yang paling pengasih yang pernah dilakukan sepanjang sejarah.—Yoh. 3:16; Rm. 5:8. w24.01 4:9-10

Minggu, 28 September

Musuh-musuhku akan mundur pada hari aku berseru minta tolong. Aku yakin, Allah ada di pihakku.—Mz. 56:9.

Ayat di atas menunjukkan hal lain yang membantu Daud mengalahkan rasa takutnya. Meskipun nyawanya terancam, dia merenungkan apa yang akan Yehuwa lakukan untuknya. Dia tahu Yehuwa akan menyelamatkan dia pada waktu yang tepat, karena Yehuwa sudah berjanji bahwa dia akan menjadi raja Israel yang berikutnya. (1 Sam. 16:​1, 13) Daud yakin bahwa apa pun yang Yehuwa janjikan pasti akan terjadi. Apa yang Yehuwa janjikan kepada Saudara? Dia tidak berjanji untuk melindungi kita dari semua masalah. Tapi, tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi di dunia yang jahat ini, Yehuwa akan menyingkirkan semua itu di dunia baru nanti. (Yes. 25:​7-9) Pencipta kita pasti bisa membangkitkan orang mati, menyembuhkan penyakit kita, menghapus luka di hati kita, dan menyingkirkan semua penentang.—1 Yoh. 4:4. w24.01 1:12-13

Senin, 29 September

Bahagialah orang yang kesalahannya diampuni, yang dosanya dimaafkan.—Mz. 32:1.

Renungkan pembaktian dan baptisan Saudara. Saudara membaktikan diri dan dibaptis karena Saudara ingin berpihak kepada Yehuwa. Coba ingat-ingat lagi apa yang membuat Saudara yakin bahwa Saudara sudah menemukan kebenaran: Saudara belajar tentang Yehuwa dan mulai menganggap Dia sebagai Bapak yang Saudara hormati dan sayangi. Iman Saudara bertumbuh, dan Saudara tergerak untuk bertobat. Saudara berhenti melakukan hal-hal yang Yehuwa benci dan mulai melakukan hal-hal yang Dia sukai. Saudara merasa lega sewaktu menyadari bahwa Yehuwa sudah mengampuni Saudara. (Mz. 32:2) Saudara pun berhimpun dan mulai memberi tahu orang lain tentang hal-hal luar biasa yang Saudara pelajari. Sekarang, setelah Saudara membaktikan diri dan dibaptis, Saudara berada di jalan menuju kehidupan, dan Saudara bertekad untuk terus berjalan di situ. (Mat. 7:​13, 14) Semoga Saudara tetap berdiri teguh, terus mengabdi kepada Yehuwa, dan menaati semua perintah-Nya. w23.07 31:14, 19

Selasa, 30 September

Allah itu setia, dan Dia tidak akan membiarkan kalian mendapat godaan yang terlalu berat bagi kalian. Saat ada godaan, Dia akan memberikan jalan keluar supaya kalian bisa bertekun menghadapinya.—1 Kor. 10:13.

Dengan merenungkan doa pembaktian Saudara kepada Yehuwa, Saudara akan sanggup melawan semua keinginan yang salah. Saudara akan menjauh dari ”jalan orang bejat”. Misalnya, apakah Saudara akan menggoda teman hidup orang lain? Pasti tidak! Saudara sudah berjanji untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu. Dan, karena Saudara tidak membiarkan keinginan yang salah berakar dalam hati Saudara, Saudara jadi tidak perlu berupaya keras untuk menyingkirkannya di kemudian hari. (Ams. 4:​14, 15) Saudara juga bisa membuat keputusan yang benar karena Saudara mengingat teladan Yesus, yang bertekad untuk selalu menyenangkan Bapaknya. Seperti Yesus, Saudara bertekad untuk langsung menolak dengan tegas apa pun yang bisa membuat Allah tidak senang, sesuai dengan doa pembaktian Saudara. (Mat. 4:10; Yoh. 8:29) Ingatlah, ujian dan godaan yang Saudara hadapi adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa Saudara bertekad untuk ’terus mengikuti Yesus’. Dan, Yehuwa pasti akan membantu Saudara menghadapinya. w24.03 10:8-10

    Publikasi Isyarat Indonesia (1993-2025)
    Log Out
    Log In
    • Bahasa Isyarat Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan