PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g85_No14 hlm. 13-15
  • Bagaimana Saya Dapat Mengatakan Tidak Kepada Narkotika?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Saya Dapat Mengatakan Tidak Kepada Narkotika?
  • Sedarlah!—1985 (No. 14)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Tekanan dari Teman-Teman Sebaya
  • Bergaul Dengan Orang Bijak”
  • ”Damai Sejahtera Allah”
  • Mengapa Sebaiknya Mengatakan Tidak kepada Narkotika?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Tekanan Teman Sebaya​—Sungguhkah Sekuat Itu?
    Sedarlah!—2002
  • Dapatkah Perang Melawan Narkotik Dimenangkan?
    Sedarlah!—1999
  • Kehidupan Rusak, Nyawa Pun Melayang
    Sedarlah!—1999
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1985 (No. 14)
g85_No14 hlm. 13-15

Kaum Remaja Bertanya . . .

Bagaimana Saya Dapat Mengatakan Tidak Kepada Narkotika?

PADA suatu petang yang sejuk di musim panas, dua orang muda mendengarkan musik bersama-sama. Mereka adalah saudara sepupu dan juga sahabat karib. ”Mari kita membuat suatu perjanjian,” usul Joko, yang lebih muda. Timbul keinginantahu pada diri Budi. ”Tidak soal apa yang dilakukan orang-orang lain,” Joko meneruskan, ”kita sekali-kali tidak akan melibatkan diri dengan narkotika.” Budi senang dengan usul saudara sepupunya dan setuju sepenuhnya, dengan mengatakan, ”Mari kita teguhkan dengan jabatan tangan!”

Tentu akan menggembirakan jika pengalaman yang benar-benar terjadi ini berakhir dengan happy end, namun, sayang sekali, tidak demikian halnya. Lima tahun kemudian, Joko ditemukan meninggal di mobilnya karena suatu kecelakaan yang ada hubungannya dengan narkotika. Dan Budi menjadi pecandu narkotika yang berat.

Apa salahnya? Mengapa dua pria muda yang benar-benar bertekad untuk tidak melibatkan diri dengan narkotika gagal dalam usaha mereka? Alkitab menjawab dalam peringatan yang mendesak ini: ”Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) Joko dan Budi bergaul dengan teman-teman yang buruk. Seraya mereka makin banyak bergaul dengan teman-teman yang menggunakan narkotika, pertahanan mereka menjadi lemah. Mereka mulai bereksperimen dengan narkotika.

Tekanan dari Teman-Teman Sebaya

Apa yang dikatakan Alkitab mengenai pergaulan dapat berlaku atas teman-teman sebaya anda, yaitu, teman-teman seusia yang menjadi teman-teman akrab anda. Teman-teman sebaya ini pasti akan memberikan pengaruh kepada anda. Dengan cara-cara apa saja? Menurut penelitian yang diadakan oleh Universitas Minesota, ”Kaum remaja memberikan pengaruh yang sangat kuat satu sama lain dalam hal pakaian dan penampilan, pilihan kegiatan di waktu senggang, bahasa, dan penggunaan alkohol serta obat-obat bius.”—Cetak miring red.

Jadi, jika narkotika digunakan dalam kelompok teman-teman anda, kemungkinan besar anda akan ikut-ikutan dengan mereka. ”Tekanan dari teman-teman sebaya bagiku adalah salah satu hal yang paling sulit diatasi,” kata Yanto, seorang pemuda yang sudah lama terlibat dengan problem-problem narkotika. ”Waktu saya pertama kali menghisap ganja, saya melakukannya karena semua teman yang ada bersamaku menghisapnya, dan saya ingin menyesuaikan diri.”

Sebagai seorang muda, apakah anda kadang-kadang merasa ada tekanan untuk ”menyesuaikan diri” dengan kelompok teman-teman anda? Menarik untuk memperhatikan bahwa keinginan anda untuk menyesuaikan diri adalah wajar. Buku Adolescent Peer Pressure (Tekanan dari Teman-Teman Sebaya Remaja) menjelaskan: ”Pengaruh timbal balik dan kuat dari teman-teman sebaya adalah bagian yang wajar, perlu, dan sehat dari perkembangan seorang remaja.” Jadi seraya anda bertumbuh dan memperkembangkan persahabatan pribadi yang akrab, anda mungkin mulai makin lebih bergantung kepada teman-teman ini sebagai sumber penghiburan, pengertian,dan informasi.

Namun, hal ini dengan mudah dapat berkembang menjadi sesuatu yang negatif. Mengapa? Ya, jika anak-anak muda dengan siapa anda telah memperkembangkan hubungan yang sedemikian akrab, mulai menggunakan narkotika, anda akan merasakan tekanan emosi yang kuat untuk menyesuaikan diri. Tidak soal betapa baik pun maksud anda, jika anda tidak mengubah lingkungan teman-teman, kemungkinan besar anda, juga, akan menjadi seorang yang menggunakan narkotika.

’Tetapi itu tidak mungkin!’ bisa jadi anda mengatakan. Anda mungkin merasa bahwa pendirian anda begitu kuat sehingga apapun tidak ada yang dapat mengubahnya. Namun, hal ini sendiri dapat menjadi suatu jerat. Mengapa? Nah, ingatlah, dalam ayat yang dikutip sebelumnya, peringatan mengenai pergaulan yang buruk diawali dengan kata-kata, ”Janganlah kamu sesat.” Jadi Alkitab menyatakan bahwa berkenaan pergaulan yang buruk kita mungkin mempunyai kecenderungan untuk meremehkan bahayanya, menyesatkan diri sendiri dengan berpikir, ’Teman-temanku tidak dapat mempengaruhiku!’

Begitulah anggapan Budi dan Joko. Namun, meskipun mempunyai maksud baik, mereka menjadi korban tekanan yang negatif dari teman-teman sebaya, dan salah seorang membayarnya dengan kehidupannya. Jadi jika anda benar-benar ingin mengatakan tidak kepada narkotika, penting agar tidak bergaul dengan orang-orang yang menggunakan narkotika.

Bergaul Dengan Orang Bijak”

Selama beberapa tahun belakangan ini, Yanto berhasil membebaskan diri dari narkotika. Apa yang telah membantu dia? Antara lain, ia mengubah lingkungan teman-temannya. Ia menjelaskan: ”Penyalahgunaan obat-obat bius dipandang hina oleh orang-orang yang menjadi teman-teman pergaulanku sekarang. Jadi tidak pernah ada lagi tekanan untuk menghisap obat-obat bius; hal itu tidak pernah disarankan atau disebut-sebut.”

Jadi bagaimana Yanto dibantu oleh teman-temannya untuk mengatakan tidak kepada narkotika? Sekali lagi, dapat kita katakan, karena ini adalah tekanan dari teman-teman sebaya—bukan tekanan negatif yang berasal dari pergaulan buruk tetapi jenis yang positif sebagai hasil dari pergaulan yang baik. Sebuah amsal Alkitab mengatakan: ”Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” (Amsal 27:17) Jadi persahabatan yang saling menganjurkan dapat menajamkan kesanggupan anda untuk menolak godaan menggunakan obat-obat bius.—Bandingkan Ibrani 10:24; 1 Samuel 23:15, 16.

Mengapa ini benar? Nah, seperti dikatakan sebelumnya, wajar jika anda ingin menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya. Itu sebabnya penting untuk memilih teman-teman sebaya yang sebaik mungkin. Seperti dijelaskan Alkitab: ”Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”—Amsal 13:20.

Untuk menjelaskan hal ini, pikirkan mengenai tindakan pencegahan yang mungkin akan anda ambil untuk menghindari sakit selesma (pilek). Anda mungkin menjaga apa yang anda makan, cukup beristirahat, dan menghindari kontak rapat dengan orang yang sedang sakit. ”Jika kita ingin menghindari . . . penyalahgunaan narkotika . . . , kita harus mempertahankan keadaan yang seimbang dan sehat dan mengurangi kemungkinan mudah kena pengaruh yang merugikan.”—Cetak miring red.

Jadi, apakah anda benar-benar ingin mengatakan tidak kepada narkotika? Maka jagalah pergaulan! Carilah tekanan yang positif dari teman-teman sebaya sebagai hasil pergaulan yang baik.

”Damai Sejahtera Allah”

Betapapun pentingnya pergaulan yang baik dalam mencegah penyalahgunaan obat-obat bius, itu saja tidak cukup. Masih ada kemungkinan kepada anda ditawarkan narkotika. Jadi penting agar anda tegas dalam tekad anda. Jangan bersikap meminta maaf dalam hal menolak narkotika. Katakan tidak dengan tegas! Juga berfaedah untuk memahami mengapa pada mulanya banyak orang muda berpaling kepada obat-obat bius. Coba pertimbangkan.

Masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan yang pesat. Misalnya, anda mungkin mengalami perubahan-perubahan fisik yang membuat anda kuatir atau bingung. Dan hubungan sosial anda mungkin berubah juga. Pada waktu yang sama, mungkin lebih banyak diharapkan dari anda oleh orangtua atau guru-guru anda. Akibatnya? Buku Adolescent Peer Pressure menjawab: ”Jika semua penyesuaian ini dibebankan sekaligus ke atas seseorang pada satu masa dalam kehidupan—suatu masa yang masih goyah dalam kecakapan menyesuaikan diri—ini merupakan suatu titik balik yang utama dalam perkembangan. Yang mengagumkan ialah bahwa kaum remaja yang masih muda dapat melakukannya dengan begitu baik dan benar-benar berhasil melewatinya.”

Ya, tahun-tahun remaja memang dapat menjadi masa yang sukar. Ini dapat menggoda anda untuk mencari kelegaan bersifat sementara yang mungkin dapat diberikan oleh obat-obat bius. Namun ada sesuatu yang lebih baik. Alkitab menjelaskan: ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu.”—Filipi 4:6, 7.

”Damai sejahtera Allah,” kata Paulus, dapat menjadi seperti pengawala untuk menjaga hati dan pikiran anda. Bagaimana anda bisa memperoleh ”damai sejahtera Allah” ini? Dengan mempunyai hubungan pribadi yang erat dengan Allah. Dengan belajar mengenai Dia dan mengasihi Dia, anda akan mendapatkan ketenangan pikiran yang tidak dapat diperoleh dengan cara-cara palsu seperti narkotika. Jadi, tidak soal betapa sulitnya kehidupan anda, anda dengan yakin dapat berpaling kepada Allah untuk meminta bantuan dan menikmati perasaan aman yang hangat yang hanya dapat dihasilkan dari iman kepada Allah.

[Catatan Kaki]

a Sebenarnya, kata Yunani yang diterjemahkan ”pengawal” (suatu bentuk dari kata kerja phrou·reʹo) adalah istilah militer yang secara aksara berarti ’berdiri berkawal.’

[Kotak di hlm. 14]

Untuk Mengatakan Tidak kepada Narkotika . . .

Hindari pergaulan dengan mereka yang menggunakan narkotika

Tolaklah setiap tawaran narkotika! Berbuatlah demikian dengan cara yang mencerminkan tekad anda yang kuat untuk tidak menggunakan obat-obat bius

Carilah pergaulan baik yang akan menguatkan anda dalam tekad anda untuk tetap bebas dari narkotika

Utarakan problem-problem anda. Bicarakanlah dengan orangtua anda atau orang-orang dewasa lain yang bertanggung jawab yang dapat membantu anda mengatasi persoalan

[Gambar di hlm. 15]

Jangan bersikap meminta maaf dalam menolak obat-obat bius. Katakan tidak dengan tegas!

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan