PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g92 Juni hlm. 30
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—1992
  • Subjudul
  • Anak-Anak Yatim akibat AIDS
  • Bosan Sekolah
  • Kemenangan atas Serangga
  • Singapura Memperketat Pengawasan terhadap Permen Karet
Sedarlah!—1992
g92 Juni hlm. 30

Mengamati Dunia

Anak-Anak Yatim akibat AIDS

Panti-panti asuhan di propinsi Manicaland, Zimbabwe, menjadi penuh sesak karena menampung sejumlah besar anak yatim akibat AIDS. Di propinsi itu saja, terdapat ’sekitar 47.000 anak di bawah usia 14 tahun yang menjadi yatim karena orang-tua mereka meninggal akibat berbagai penyakit yang bertalian dengan AIDS’, demikian laporan The Star dari Johannesburg, Afrika Selatan. Dari antara anak-anak ini, sekitar 10 persen kehilangan kedua orang-tua. Surat kabar ini melaporkan bahwa menurut suatu penelitian yang diprakarsai oleh Kementerian Kesehatan, ’dari antara 294 keluarga yang dipilih secara acak di propinsi tersebut, 29,9 persen memiliki anak-anak yatim akibat AIDS’.

Bosan Sekolah

The Toronto Star melaporkan bahwa dalam penelitian nasional terhadap sekitar 9.000 remaja sekolah lanjutan yang putus sekolah di Kanada, ”tiga dari setiap 10 remaja putus sekolah berhenti bersekolah karena bosan.” Nilai yang tinggi bukanlah petunjuk bahwa para siswa akan terus bersekolah, karena lebih dari 30 persen dari mereka yang disurvai mempunyai nilai-nilai yang bagus. Jim Livermore, wakil ketua Federasi Guru Sekolah Lanjutan Ontario, tidak merasa heran. Ia menyatakan, ”Dewasa ini, kebosanan lebih menjadi masalah dibandingkan 20 tahun yang lalu, karena televisi. Untuk menarik minat anak-anak, sekarang segala sesuatu harus serba mewah, canggih dan memikat.” Tuan Livermore merasa bahwa beberapa dari anak-anak yang cerdas tidak merasa ditantang di sekolah. Ia menambahkan bahwa ”sistem pengajaran yang lama tidak efektif lagi. Sebaliknya daripada mengajar dengan gaya menggurui, kita harus mengupayakan agar para siswa lebih terlibat dalam proses belajar.”

Kemenangan atas Serangga

Selama tujuh bulan, satu per satu pesawat terbang melintasi Libya, membuka pintu-pintu bagasi mereka, dan melepaskan senjata biologi yang ampuh: lalat-lalat screwworm jantan yang sudah dikebiri. Tindakan itu merupakan ”kampanye darurat untuk memberantas Screwworm Dunia Baru, hama yang mengancam binatang dan manusia di Afrika dan sekitarnya,” kata majalah New African. Sekarang, kemenangan sudah diproklamasikan oleh Food and Agriculture Organization dari Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah 1,3 miliar lalat dilepaskan, menghabiskan biaya 65 juta dolar—hanya setengah lebih dari apa yang diperkirakan semula. Sewaktu lalat betina kawin dengan lalat jantan kebiri yang dilepaskan, tidak ada keturunan yang dihasilkan. Akibatnya, lalat-lalat akhirnya mati. Pengawasan ketat terus dilakukan sampai musim panas 1992.

Singapura Memperketat Pengawasan terhadap Permen Karet

Sekarang, para wisatawan yang berkunjung ke pulau Republik Singapura harus melaporkan kepada pabean segala macam permen karet yang mereka bawa. Meskipun diperbolehkan membawa beberapa batang untuk dimakan sendiri, membawa permen karet dalam jumlah besar dilarang. Sejak awal tahun ini, pemerintah telah melarang pembuatan, penjualan, dan impor permen karet. Para pedagang diancam denda hingga 1.200 dolar, sedangkan para importir dapat mendekam di penjara selama satu tahun dan akan didenda sebesar 6.100 dolar. Namun, memilikinya tidak melanggar hukum. Permen karet ”mengotori fasilitas-fasilitas umum kita,” kata seorang juru bicara pemerintah. Tahun lalu, kereta api bawah tanah dihentikan beberapa kali sewaktu sisa-sisa permen karet menyebabkan pintu-pintu macet sehingga sulit ditutup. Penjualan permen karet telah mencapai 5 juta dolar setahun, meskipun iklan permen karet telah dilarang di Singapura sejak tahun 1984. Menurut Asiaweek, pemerintah juga telah mengumumkan rencana ”undang-undang yang menuntut agar orang-orang yang terbukti mengotori tempat-tempat umum harus membersihkannya.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan