PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • es25 hlm. 31-44
  • Maret

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Maret
  • Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari—2025
  • Subjudul
  • Sabtu, 1 Maret
  • Minggu, 2 Maret
  • Senin, 3 Maret
  • Selasa, 4 Maret
  • Rabu, 5 Maret
  • Kamis, 6 Maret
  • Jumat, 7 Maret
  • Sabtu, 8 Maret
  • Minggu, 9 Maret
  • Senin, 10 Maret
  • Selasa, 11 Maret
  • Rabu, 12 Maret
  • Kamis, 13 Maret
  • Jumat, 14 Maret
  • Sabtu, 15 Maret
  • Minggu, 16 Maret
  • Senin, 17 Maret
  • Selasa, 18 Maret
  • Rabu, 19 Maret
  • Kamis, 20 Maret
  • Jumat, 21 Maret
  • Sabtu, 22 Maret
  • Minggu, 23 Maret
  • Senin, 24 Maret
  • Selasa, 25 Maret
  • Rabu, 26 Maret
  • Kamis, 27 Maret
  • Jumat, 28 Maret
  • Sabtu, 29 Maret
  • Minggu, 30 Maret
  • Senin, 31 Maret
Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari—2025
es25 hlm. 31-44

Maret

Sabtu, 1 Maret

Harapan itu tidak akan membuat kita kecewa.—Rm. 5:5.

Memang, dunia baru sekarang belum ada. Tapi, mengapa kita bisa yakin itu akan terwujud? Coba pikirkan tentang hal-hal yang sudah ada sekarang, seperti bintang-bintang, pepohonan, binatang, dan manusia. Tidak ada yang meragukan bahwa hal-hal itu memang ada. Tapi, dulu semua hal itu tidak ada. Sekarang semua itu ada karena Yehuwa menciptakannya. (Kej. 1:​1, 26, 27) Nah, Allah kita berjanji bahwa Dia akan membuat dunia baru, dan pada saat itu semua orang akan hidup selamanya dengan kesehatan yang sempurna. Dia pasti akan menepati janji itu. Ya, dunia baru pasti akan terwujud pada waktu yang telah Allah tetapkan! (Yes. 65:17; Why. 21:​3, 4) Sambil menunggu dunia baru tiba, berupayalah sebisa-bisanya untuk memperkuat iman Saudara. Teruslah hargai tebusan yang Yehuwa berikan. Renungkanlah kuasa Yehuwa. Dan, teruslah lakukan berbagai kegiatan rohani. Dengan begitu, Saudara juga bisa ”mewarisi janji-janji itu karena beriman dan sabar”.—Ibr. 6:​11, 12. w23.04 31 ¶18-19

Minggu, 2 Maret

Bukankah aku sudah bilang, kalau kamu percaya kamu akan lihat kemuliaan Allah?—Yoh. 11:40.

Yesus melihat ke langit dan berdoa di depan banyak orang. Yesus ingin semua orang tahu bahwa apa yang akan dia lakukan selanjutnya bisa terjadi karena kuasa dari Yehuwa. Kemudian, Yesus berseru dengan keras, ”Lazarus, keluarlah!” (Yoh. 11:43) Dan, Lazarus pun keluar dari makamnya! Yesus baru saja melakukan sesuatu yang kelihatannya mustahil bagi banyak orang. Peristiwa ini bisa memperkuat iman kita akan harapan kebangkitan. Mengapa? Ingatlah janji Yesus kepada Marta: ”Saudaramu akan hidup lagi.” (Yoh. 11:23) Seperti Bapaknya, Yesus ingin dan sanggup memenuhi janji itu. Pada saat Yesus menangis, dia menunjukkan bahwa dia sangat ingin membangkitkan orang mati dan menyingkirkan perasaan duka. Dan pada saat Lazarus keluar dari makamnya, Yesus membuktikan bahwa dia sanggup membangkitkan orang mati. Pikirkan juga apa yang Yesus katakan kepada Marta, yang disebutkan di ayat hari ini. Jadi, kita punya banyak alasan untuk percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya untuk membangkitkan orang mati. w23.04 11-12 ¶15-16

Senin, 3 Maret

Yehuwa dekat dengan semua yang berseru kepada-Nya, dengan semua yang memanggil-Nya dengan tulus.—Mz. 145:18.

Ada saatnya, kita mungkin perlu mengubah isi doa kita sewaktu kita lebih memahami apa yang Yehuwa inginkan Kita harus ingat bahwa Yehuwa sudah menetapkan kapan Dia akan mewujudkan kehendak-Nya. Pada saat itu, Yehuwa akan menggunakan Kerajaan-Nya untuk menyingkirkan semua masalah kita secara tuntas dan permanen. Tidak akan ada lagi hal-hal yang membuat kita menderita, seperti bencana alam, penyakit, dan kematian. (Dan. 2:44; Why. 21:​3, 4) Tapi sampai saat itu tiba, Yehuwa membiarkan Setan menguasai dunia ini. (Yoh. 12:31; Why. 12:9) Seandainya Yehuwa menyelesaikan semua masalah kita sekarang, itu akan memberi kesan bahwa Setan adalah penguasa yang baik. Jadi, kita harus menunggu sampai Yehuwa mewujudkan semua janji-Nya. Meski begitu, Yehuwa tidak akan membiarkan kita berjuang sendirian. Dia pasti akan membantu kita. w23.05 8 ¶4; 9-10 ¶7-8

Selasa, 4 Maret

Kalian [perlu] tahu bagaimana kalian akan menjawab setiap orang.—Kol. 4:6.

Bagaimana kita bisa membantu orang lain mendapat manfaat dari acara Peringatan? Pertama-tama, kita perlu mengundang mereka. Selain mengundang orang-orang yang kita temui dalam dinas, kita bisa membuat daftar orang-orang yang akan kita undang, seperti anggota keluarga, teman kerja, teman sekolah, dan yang lainnya. Kalau undangan tercetak yang kita miliki tidak cukup, kita bisa mengirimkan link untuk undangan elektroniknya. Siapa tahu mereka datang! (Pkh. 11:6) Orang-orang yang kita undang mungkin punya pertanyaan tentang acara Peringatan, apalagi kalau mereka belum pernah berhimpun. Karena itu, kita bisa memikirkan pertanyaan apa saja yang mungkin mereka miliki dan bagaimana cara menjawabnya. Setelah menghadiri Peringatan, para peminat mungkin punya pertanyaan-pertanyaan lain. Kita pasti mau membantu orang-orang sebisa mungkin, baik sebelum, selama, dan sesudah acara. Dengan begitu, mereka yang ”memiliki sikap yang benar” bisa mendapat manfaat sepenuhnya dari acara Peringatan.—Kis. 13:48. w24.01 12 ¶13, 15; 13 ¶16

Rabu, 5 Maret

Kalian itu kabut yang hanya ada sebentar lalu hilang.—Yak. 4:14.

Alkitab menceritakan delapan kebangkitan yang pernah terjadi di bumi. Pelajari baik-baik setiap peristiwa tersebut. Carilah pelajaran yang bisa Saudara dapatkan dari semua peristiwa itu. Renungkan bagaimana setiap kebangkitan menunjukkan bahwa Allah ingin dan sanggup membangkitkan orang mati. Dan yang terutama, renungkan kebangkitan terpenting yang pernah terjadi, yaitu kebangkitan Yesus. Ingatlah bahwa kebangkitan Yesus diteguhkan oleh ratusan saksi mata dan menjadi dasar yang kuat untuk iman kita. (1 Kor. 15:​3-6, 20-22) Kita pasti sangat bersyukur atas harapan kebangkitan yang Yehuwa janjikan. Kita bisa percaya pada janji itu karena Yehuwa ingin dan sanggup menepatinya. Jadi, mari kita bertekad untuk terus memperkuat iman kita akan harapan yang berharga ini. Dengan begitu, kita akan semakin mendekat kepada Allah, yang berjanji kepada kita, ’Orang yang kamu sayangi akan hidup lagi!’—Yoh. 11:23. w23.04 8 ¶2; 12 ¶17; 13 ¶20

Kamis, 6 Maret

[Berjalanlah] dengan sadar diri bersama Allahmu!—Mi. 6:8.

Sikap sadar diri berkaitan erat dengan kerendahan hati. Kalau kita sadar diri, kita punya pandangan yang benar tentang diri sendiri dan menyadari keterbatasan kita. Kalau kita rendah hati, kita menganggap orang lain lebih tinggi daripada kita. (Flp. 2:3) Orang yang sadar diri biasanya juga rendah hati. Gideon adalah orang yang sadar diri dan rendah hati. Suatu hari, malaikat Yehuwa memberi tahu Gideon bahwa dia dipilih untuk menyelamatkan Israel dari bangsa Midian yang kuat. Tapi Gideon menjawab, ”Di seluruh suku Manasye, keluargaku paling kecil. Di keluargaku, aku juga paling tidak berarti.” (Hak. 6:15) Dia merasa tidak sanggup menjalankan tugasnya, tapi Yehuwa tahu dia pasti bisa melakukannya. Dengan bantuan Yehuwa, Gideon pun berhasil menyelesaikan tugasnya. Para penatua berusaha sebisa-bisanya untuk selalu bersikap sadar diri dan rendah hati. (Kis. 20:​18, 19) Mereka tidak melebih-lebihkan kemampuan atau keberhasilan mereka. Di sisi lain, mereka juga tidak terus menyalahkan diri karena kelemahan atau kesalahan mereka. w23.06 3 ¶4-5

Jumat, 7 Maret

Dia akan menghancurkan kepalamu.—Kej. 3:15.

Kepala Setan akan dihancurkan lebih dari 1.000 tahun lagi. (Why. 20:​7-10) Sebelum itu terjadi, Alkitab menubuatkan bahwa akan ada beberapa peristiwa yang luar biasa. Pertama, bangsa-bangsa akan mengumumkan, ”Damai dan aman!” (1 Tes. 5:​2, 3) Lalu ”dalam sekejap”, kesengsaraan besar akan dimulai saat bangsa-bangsa menyerang semua agama palsu. (Why. 17:16) Setelah itu, Yesus akan menghakimi manusia dan memisahkan domba dari kambing. (Mat. 25:​31-33, 46) Setan juga tidak akan tinggal diam. Dengan penuh kebencian, dia akan mengerahkan gabungan bangsa-bangsa, yang Alkitab sebut sebagai Gog dari negeri Magog, untuk menyerang umat Yehuwa. (Yeh. 38:​2, 10, 11) Selama kesengsaraan besar, akan ada saatnya orang-orang terurap yang masih ada di bumi dikumpulkan ke surga. Mereka akan bergabung dengan Kristus dan pasukannya untuk bertempur di perang Armagedon, yang terjadi pada akhir kesengsaraan besar. (Mat. 24:31; Why. 16:​14, 16) Lalu, Kristus akan mulai memerintah atas bumi selama 1.000 tahun.—Why. 20:6. w23.10 20-21 ¶9-10

Sabtu, 8 Maret

Saya sendiri takut kepada Yehuwa sejak masih muda.—1 Raj. 18:12.

Sekarang, banyak hamba Yehuwa tinggal di negeri-negeri yang melarang pekerjaan kita. Saudara-saudari yang kita kasihi itu tetap menghormati pemerintah. Tapi seperti Obaja, mereka mengabdi hanya kepada Yehuwa. (Mat. 22:21) Karena takut kepada Allah, mereka lebih taat kepada-Nya daripada kepada manusia. (Kis. 5:29) Jadi, mereka terus memberitakan kabar baik dan berhimpun bersama secara diam-diam. (Mat. 10:​16, 28) Mereka juga berupaya memastikan saudara-saudari mereka mendapat makanan rohani yang dibutuhkan. Perhatikan pengalaman Henri, yang tinggal di sebuah negeri di Afrika. Sewaktu pekerjaan kita dilarang di negeri itu, Henri merelakan diri untuk mengantarkan makanan rohani kepada rekan-rekan seimannya. Dia menulis, ”Saya sebenarnya pemalu. . . . Yang membuat saya berani pastilah . . . Yehuwa.” Apakah Saudara juga bisa berani seperti Henri? Saudara pasti bisa, kalau Saudara berupaya untuk memiliki rasa takut kepada Allah. w23.06 16-17 ¶9, 11

Minggu, 9 Maret

Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang.—Rm. 5:12.

Sewaktu Adam dan Hawa memberontak, mungkin Setan kelihatannya berhasil menggagalkan kehendak Allah untuk memenuhi bumi dengan orang-orang yang sempurna dan taat. Setan mungkin berpikir bahwa Yehuwa tidak punya banyak pilihan. Yehuwa bisa saja membunuh Adam dan Hawa, lalu menciptakan pasangan lain yang sempurna untuk mewujudkan kehendak-Nya bagi manusia. Tapi, kalau Yehuwa melakukan itu, Setan akan menuduh Dia sebagai pembohong. Mengapa? Karena seperti yang dicatat di Kejadian 1:​28, Yehuwa sudah memberi tahu Adam dan Hawa bahwa keturunan merekalah yang akan memenuhi bumi. Atau, Setan mungkin berpikir bahwa pilihan lain yang bisa Yehuwa buat adalah membiarkan Adam dan Hawa memiliki keturunan yang tidak akan bisa menjadi sempurna. (Pkh. 7:20; Rm. 3:23) Kalau itu yang Yehuwa lakukan, Setan pasti akan menuduh bahwa Yehuwa gagal mewujudkan kehendak-Nya. Mengapa? Karena bumi tidak akan dipenuhi oleh keturunan Adam dan Hawa yang taat dan sempurna. w23.11 6 ¶15-16

Senin, 10 Maret

Jangan melebihi apa yang tertulis.—1 Kor. 4:6.

Yehuwa sudah memberi kita petunjuk yang jelas melalui Firman-Nya dan organisasi-Nya. Tidak ada alasan bagi kita untuk membuat aturan tambahan. (Ams. 3:​5-7) Jadi, kita tidak akan melebihi apa yang tertulis di Alkitab atau membuat aturan untuk rekan seiman kita tentang hal-hal pribadi. Di abad pertama, Setan menyesatkan orang-orang dan menimbulkan perpecahan dengan menggunakan ”tipuan kosong” dan ”pandangan dunia”, seperti ajaran Yahudi yang tidak berdasarkan Alkitab, ajaran bahwa orang Kristen harus menjalankan Hukum Musa, dan ajaran lainnya yang berdasarkan pemikiran manusia. (Kol. 2:8) Hal-hal seperti itu adalah tipuan, karena semua itu membuat orang-orang tersimpangkan dari Sumber hikmat yang sebenarnya, Yehuwa. Sekarang, Setan menggunakan sarana berita dan media sosial untuk menyebarkan teori konspirasi dan berita bohong yang mendukung kepentingan politik tertentu. w23.07 16 ¶11-12

Selasa, 11 Maret

Betapa hebat perbuatan-Mu, oh Yehuwa! Betapa dalam pikiran-Mu!—Mz. 92:5.

Setan pasti sama sekali tidak menyangka bahwa Yehuwa tetap bisa mewujudkan kehendak-Nya meskipun Setan, Adam, dan Hawa sudah memberontak. Yehuwa membiarkan Adam dan Hawa memiliki keturunan. Dengan begitu, Dia membuktikan bahwa kata-kata-Nya memang benar dan Dia bukan pembohong. Yehuwa juga membuat suatu pengaturan agar kehendak-Nya tetap terwujud. Dia menyediakan ”keturunan” yang akan menebus dan menyelamatkan semua keturunan Adam dan Hawa yang taat. (Kej. 3:15; 22:18) Setan pasti sangat kaget dengan pengaturan yang Yehuwa buat. Mengapa? Karena Yehuwa membuatnya atas dasar kasih tanpa mementingkan diri. (Mat. 20:28; Yoh. 3:16) Setan sama sekali tidak punya kasih seperti itu karena dia egois. Nah, apa yang akan dihasilkan oleh tebusan yang Yehuwa sediakan? Di akhir Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, keturunan Adam dan Hawa yang taat dan sudah menjadi sempurna akan tinggal di bumi firdaus, sesuai dengan kehendak Yehuwa sejak awal. w23.11 6 ¶17

Rabu, 12 Maret

Allah akan menghakimi.—Ibr. 13:4.

Kita menaati hukum Yehuwa tentang kesucian darah dan kehidupan. Mengapa? Karena Yehuwa mengatakan bahwa darah melambangkan kehidupan, dan kehidupan adalah karunia yang berharga dari-Nya. (Im. 17:14) Sewaktu Yehuwa pertama kali mengizinkan manusia untuk makan daging binatang, Dia melarang mereka untuk makan darahnya. (Kej. 9:4) Dia mengulangi lagi larangan itu sewaktu Dia memberikan Hukum Musa kepada bangsa Israel. (Im. 17:10) Dan belakangan, Dia mengarahkan badan pimpinan abad pertama untuk memberikan petunjuk ini kepada semua orang Kristen: ”Tetaplah menjauh . . . dari darah.” (Kis. 15:​28, 29) Kita harus menaati perintah ini sewaktu kita membuat keputusan tentang perawatan kesehatan. Kita juga dengan sungguh-sungguh mengikuti standar moral Yehuwa yang tinggi. Rasul Paulus menasihati kita untuk ’mematikan’ semua keinginan tubuh kita yang duniawi. Itu berarti kita harus berusaha sebisa-bisanya untuk membuang semua keinginan yang salah. Kita tidak akan melihat atau melakukan apa pun yang bisa mengarah ke perbuatan cabul.—Kol. 3:5; Ayb. 31:1. w23.07 15 ¶5-6

Kamis, 13 Maret

Akhirnya Simson membuka hatinya kepada dia.—Hak. 16:17.

Delila berulang kali memaksa Simson untuk memberitahukan sumber kekuatannya, dan akhirnya Simson mengungkapkan rahasianya. Apakah Simson dibutakan oleh rasa cintanya kepada Delila sehingga dia sama sekali tidak curiga kepadanya? Kita tidak tahu. Tapi yang jelas, kesalahan Simson membuat dia kehilangan kekuatannya, dan Yehuwa pun meninggalkan dia untuk sementara waktu. (Hak. 16:​16-20) Simson mengalami akibat yang tragis karena dia percaya kepada Delila, bukan kepada Yehuwa. Orang Filistin menangkap dia dan membutakan kedua matanya. Lalu, dia dipenjarakan di Gaza dan dipaksa untuk melakukan pekerjaan rendahan, yaitu menggiling gandum. Simson juga dipermalukan sewaktu orang Filistin berkumpul untuk berpesta. Waktu itu, mereka mempersembahkan banyak korban kepada Dagon dewa mereka, karena berpikir bahwa Dagon telah menyerahkan Simson ke tangan mereka. Lalu, ”mereka membawa Simson keluar dari penjara untuk menjadi bahan tertawaan”.—Hak. 16:​21-25. w23.09 5-6 ¶13-14

Jumat, 14 Maret

Berupayalah melakukan apa yang dianggap baik oleh semua orang.—Rm. 12:17.

Kalau teman kerja atau teman sekolah kita mempertanyakan mengapa kita mengikuti standar Alkitab tertentu, kita pasti akan berupaya sebisa-bisanya untuk menjelaskan kepercayaan kita. Tapi di saat yang sama, kita harus menghormati pendapatnya. (1 Ptr. 3:15) Apa yang perlu kita ingat? Jangan langsung menyimpulkan bahwa dia ingin menyerang kepercayaan kita. Tapi, gunakan kesempatan itu untuk mengetahui apa yang penting bagi dia. Tidak soal apa alasannya dia bertanya, kita harus menjawabnya dengan baik dan lembut. Jawaban kita bisa menggerakkan dia untuk memikirkan kembali pendapatnya. Sebagai contoh, kalau teman kerja kita bertanya mengapa kita tidak merayakan ulang tahun, coba pikirkan: Apakah dia pikir kita tidak boleh bersenang-senang? Kita mungkin bisa memuji dia karena dia peduli kepada orang lain. Itu bisa memberi kita kesempatan untuk membahas dengan tenang apa yang Alkitab tunjukkan tentang ulang tahun, tanpa harus berdebat. w23.09 17 ¶10-11

Sabtu, 15 Maret

Waspadalah agar kalian tidak disesatkan bersama mereka oleh ajaran palsu para pelanggar hukum itu, agar kalian tidak goyah.—2 Ptr. 3:17.

Kita pasti mau memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengabar kepada semua orang. Rasul Petrus menasihati kita untuk ”selalu memikirkan” hari Yehuwa. (2 Ptr. 3:​11, 12) Bagaimana caranya? Setiap hari, cobalah renungkan berkat-berkat yang akan Saudara nikmati di dunia baru. Bayangkan Saudara menghirup udara yang segar, menyantap makanan yang lezat dan menyehatkan, menyambut keluarga dan sahabat yang dibangkitkan, dan mengajar orang-orang yang hidup di zaman dulu tentang bagaimana nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan. Perenungan seperti itu akan membantu Saudara untuk terus menantikan hari Yehuwa dan yakin bahwa kita memang hidup di hari-hari terakhir. Karena kita ’sudah tahu sebelumnya’ tentang masa depan kita, kita pun ”tidak disesatkan” oleh guru-guru palsu. w23.09 27 ¶5-6

Minggu, 16 Maret

Taati orang tua kalian seperti yang Tuhan inginkan, karena inilah yang benar.—Ef. 6:1.

Kebanyakan anak muda di zaman sekarang ”tidak taat kepada orang tua”. (2 Tim. 3:​1, 2) Mengapa? Ada yang merasa bahwa orang tua mereka bersikap munafik, karena orang tua hanya menyuruh anak-anak melakukan sesuatu padahal mereka sendiri tidak melakukannya. Ada juga yang merasa bahwa nasihat orang tua mereka tidak masuk akal, terlalu kaku, atau sudah ketinggalan zaman. Anak-anak muda, apakah kalian pernah merasa seperti itu juga? Memang, tidak selalu mudah untuk menaati perintah Yehuwa yang ada di ayat harian hari ini. Nah, apa yang bisa membantu kalian? Kalian bisa belajar tentang ketaatan dari teladan terbaik, yaitu Yesus. (1 Ptr. 2:​21-24) Dia adalah manusia sempurna, sedangkan orang tuanya tidak sempurna. Tapi, Yesus tetap menghormati orang tuanya bahkan sewaktu mereka membuat kesalahan dan tidak memahami dia.—Kel. 20:12. w23.10 7 ¶4-5

Senin, 17 Maret

Peraturan yang lama dihapus karena lemah dan tidak membantu.—Ibr. 7:18.

Rasul Paulus menjelaskan bahwa korban-korban yang diharuskan Hukum Musa tidak bisa menyingkirkan dosa sepenuhnya, dan karena itulah Hukum Musa ”dihapus”. Lalu, Paulus menjelaskan kebenaran yang lebih dalam di Firman Allah. Dia mengingatkan rekan-rekan seimannya tentang ”sebuah harapan yang lebih baik”. Harapan itu didasarkan pada korban tebusan Yesus, yang bisa benar-benar membantu mereka ”mendekat kepada Allah”. (Ibr. 7:19) Paulus menjelaskan kepada orang-orang Ibrani mengapa cara beribadah orang Kristen jauh lebih baik daripada cara beribadah mereka yang sebelumnya. Cara beribadah dalam agama Yahudi hanyalah ”bayangan dari hal-hal yang akan datang, tapi wujud yang sebenarnya adalah Kristus”. (Kol. 2:17) Ya, cara beribadah orang Yahudi hanyalah bayangan dari cara beribadah yang akan datang, yaitu cara beribadah orang Kristen. Kita perlu memahami pengaturan yang Yehuwa buat agar dosa-dosa kita bisa diampuni, sehingga kita bisa beribadah dengan cara yang menyenangkan Dia. w23.10 25 ¶4-5

Selasa, 18 Maret

Pada zaman akhir, dia dan raja selatan akan saling menekan. Raja utara akan menggempurnya.—Dan. 11:40.

Daniel pasal 11 menyebutkan tentang dua raja, atau pemerintahan, yang akan bersaing untuk menguasai dunia. Kalau kita membandingkan nubuat ini dengan nubuat-nubuat lainnya di Alkitab, kita bisa mengetahui bahwa ”raja utara” adalah Rusia dan para pendukungnya, sedangkan ”raja selatan” adalah Inggris-Amerika. Umat Allah yang tinggal di wilayah ”raja utara” sedang mengalami penganiayaan. Beberapa Saksi dipukuli dan dipenjarakan karena iman mereka. Tapi, tindakan ”raja utara” justru memperkuat iman saudara-saudari kita. Mengapa? Karena mereka tahu bahwa penganiayaan atas umat Allah adalah bukti bahwa nubuat Daniel memang benar. (Dan. 11:41) Kalau kita juga mengetahui hal itu, kita tidak akan kehilangan harapan dan bisa tetap setia kepada Yehuwa. w23.08 11 ¶15-16

Rabu, 19 Maret

Siapa pun yang menyentuh kalian berarti menyentuh biji mata-Ku.—Za. 2:8.

Karena Yehuwa menyayangi kita, Dia peka terhadap perasaan kita dan mau melindungi kita. Sewaktu kita merasa sakit, Dia juga merasa sakit. Jadi, kita bisa dengan yakin berdoa, ”Jagalah aku seperti biji mata-Mu.” (Mz. 17:8) Mata adalah bagian tubuh yang sensitif dan sangat berharga. Jadi, sewaktu Yehuwa menyamakan umat-Nya seperti biji mata-Nya, Dia seolah-olah berkata, ’Siapa pun yang menyakiti kalian, menyakiti sesuatu yang berharga bagi-Ku.’ Yehuwa ingin Saudara yakin bahwa Dia sayang kepada Saudara. Tapi, Dia tahu bahwa hal-hal buruk yang pernah Saudara alami atau yang sedang Saudara alami bisa membuat Saudara meragukan kasih-Nya. Jadi, untuk memperkuat keyakinan kita, kita perlu memperhatikan bagaimana Yehuwa menunjukkan kasih sayang-Nya kepada Yesus, orang-orang terurap, dan kita semua. w24.01 27 ¶6-7

Kamis, 20 Maret

Tangan Allah kami menyertai kami, dan Dia menyelamatkan kami dari musuh.—Ezr. 8:31.

Ezra sudah melihat sendiri bagaimana Yehuwa melindungi umat-Nya di masa yang sulit. Bertahun-tahun sebelumnya, pada tahun 484 SM, Ezra kemungkinan besar tinggal di Babilon sewaktu Raja Ahasweros mengeluarkan perintah untuk membunuh semua orang Yahudi di wilayah kekuasaan Persia. (Est. 3:​7, 13-15) Nyawa Ezra dan semua orang Yahudi itu pun terancam! Setelah mendengar perintah itu, mereka berpuasa, meratap, dan pasti berdoa meminta bantuan Yehuwa. (Est. 4:3) Apa hasilnya? Orang-orang yang merencanakan pembunuhan mereka akhirnya malah dibunuh! (Est. 9:​1, 2) Bayangkan perasaan Ezra dan orang Yahudi lainnya sewaktu melihat hal itu. Pengalaman tersebut pasti membantu Ezra untuk siap menghadapi berbagai kesulitan lainnya, dan dia pasti semakin yakin bahwa Yehuwa sanggup melindungi umat-Nya. w23.11 17 ¶12-13

Jumat, 21 Maret

[Dianggap] benar bukan karena perbuatan.—Rm. 4:6.

”Perbuatan” yang Rasul Paulus maksudkan adalah ”menjalankan hukum”, yaitu Hukum Musa yang diberikan di Gunung Sinai. (Rm. 3:​21, 28) Kelihatannya, beberapa orang Kristen Yahudi di zaman Paulus merasa bahwa mereka masih harus menjalankan Hukum Musa. Jadi, Paulus menggunakan contoh Abraham untuk membuktikan bahwa seseorang dinyatakan benar oleh Allah karena beriman, bukan karena ”menjalankan hukum”. Hal ini sangat menguatkan, karena ini berarti kita bisa dinyatakan benar oleh Allah kalau kita beriman kepada Allah dan Kristus. Nah, ”perbuatan” yang dibahas di Yakobus pasal 2 berbeda dengan ”perbuatan” yang disebutkan Paulus. Yakobus memaksudkan perbuatan, atau kegiatan, yang dilakukan oleh orang Kristen sehari-hari. (Yak. 2:24) Perbuatan seperti itu menunjukkan apakah mereka benar-benar beriman kepada Allah atau tidak. w23.12 3 ¶8; 4-5 ¶10-11

Sabtu, 22 Maret

Suami adalah kepala istrinya.—Ef. 5:23.

Saudari-saudari yang ingin menikah harus sangat berhati-hati dalam memilih pasangan. Ingatlah, nantinya kalian harus tunduk kepada orang yang kalian pilih. (Rm. 7:2; Ef. 5:33) Jadi, coba pikirkan: ’Apakah dia orang Kristen yang matang? Apakah dia mengutamakan hal-hal rohani dalam kehidupannya? Apakah dia membuat keputusan-keputusan yang bijak? Apakah dia mau mengakui kesalahannya? Apakah dia merespek wanita? Apakah dia akan bisa membantu saya secara rohani, menyediakan kebutuhan saya, dan menjadi teman yang baik untuk saya?’ Tentu saja, kalau kalian mau mendapat suami yang baik, kalian juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi istri yang baik. Istri yang baik adalah ”penolong” dan ”pelengkap” bagi suaminya. (Kej. 2:18) Selain itu, istri yang menyayangi Yehuwa akan berupaya untuk membuat reputasi suaminya menjadi lebih baik. (Ams. 31:​11, 12; 1 Tim. 3:11) Kalian bisa mempersiapkan diri untuk menjalankan peran ini dengan memperkuat kasih kalian kepada Yehuwa dan dengan menjadi penolong bagi orang lain, baik di rumah maupun di sidang. w23.12 22-23 ¶18-19

Minggu, 23 Maret

Kalau kalian perlu lebih banyak hikmat, teruslah memintanya kepada Allah.—Yak. 1:5.

Yehuwa berjanji untuk memberi kita hikmat supaya kita bisa membuat keputusan yang bijak. Kita sangat membutuhkan hikmat dari Allah terutama sewaktu kita harus membuat keputusan yang memengaruhi kehidupan kita. Yehuwa juga memberi kita kekuatan untuk bertekun. Seperti Rasul Paulus, kita bisa mendapat kekuatan dari Yehuwa untuk bertekun menghadapi kesulitan. (Flp. 4:13) Yehuwa bisa menggunakan saudara-saudari kita untuk menguatkan kita. Pada malam sebelum Yesus mengorbankan nyawanya, dia berdoa dengan sungguh-sungguh. Dia memohon agar Yehuwa tidak membiarkan dia dihukum mati dengan tuduhan menghina Allah. Yehuwa tidak melakukan apa yang Yesus minta, tapi Yehuwa membantu Yesus dengan mengutus seorang malaikat untuk menguatkan dia. (Luk. 22:​42, 43) Sekarang, Yehuwa juga bisa membantu kita dengan menggerakkan saudara-saudari kita untuk menelepon atau mengunjungi kita. Kita juga bisa menguatkan saudara-saudari kita dengan mencari kesempatan untuk menyampaikan ”kata-kata yang baik” kepada mereka.—Ams. 12:25. w23.05 10-11 ¶9-11

Senin, 24 Maret

Teruslah saling menguatkan dan membangun.—1 Tes. 5:11.

Saudara-saudari yang tidak aktif yang datang ke acara Peringatan mungkin khawatir dengan reaksi orang-orang di sidang. Jadi, jangan menanyakan hal-hal yang bisa membuat mereka malu atau tersinggung. Mereka adalah rekan seiman kita dan domba Yehuwa yang berharga. Kita pasti senang bisa beribadah bersama mereka lagi. (Mz. 119:176; Kis. 20:35) Kita sudah membahas bahwa acara Peringatan kematian Yesus sangat penting. Tidak heran kalau Yesus meminta kita untuk memperingatinya setiap tahun. Dengan melakukannya, kita sendiri dan orang lain mendapat banyak manfaat. (Yes. 48:​17, 18) Kita bisa semakin menyayangi Yehuwa dan Yesus. Kita bisa menunjukkan rasa syukur kita atas apa yang mereka lakukan bagi kita. Kita bisa semakin akrab dengan saudara-saudari. Dan, kita bisa membantu orang lain mengetahui caranya mereka bisa mendapat manfaat dari korban tebusan. Jadi, mari kita berupaya sebisa-bisanya agar kita siap menghadiri Peringatan, acara terpenting di tahun ini! w24.01 14 ¶18-19

Selasa, 25 Maret

Aku, Yehuwa, . . . yang menuntunmu.—Yes. 48:17.

Bagaimana Yehuwa menuntun kita? Dia terutama melakukan itu melalui Firman-Nya, Alkitab. Tapi, Yehuwa juga menggunakan manusia untuk mewakili Dia. Misalnya, Dia menggunakan ”budak yang setia dan bijaksana” untuk menyediakan makanan rohani yang bisa membantu kita membuat keputusan yang bijak. (Mat. 24:45) Yehuwa juga menggunakan pria-pria lainnya yang bisa diandalkan, seperti para pengawas wilayah dan penatua. Mereka memberikan petunjuk dan menguatkan kita supaya kita bisa melewati masa-masa yang sulit. Kita pasti bersyukur karena Yehuwa memberikan bimbingan yang kita butuhkan di hari-hari terakhir yang berbahaya ini. Bimbingan Yehuwa membantu kita untuk tetap dekat dengan-Nya dan tidak menyimpang dari jalan menuju kehidupan. Meski begitu, kadang kita mungkin merasa sulit untuk mengikuti petunjuk Yehuwa, terutama sewaktu itu disampaikan oleh manusia yang tidak sempurna. Di saat-saat seperti itu, kita perlu yakin bahwa Yehuwa-lah yang menuntun umat-Nya dan bahwa kita akan mendapat berkat kalau mengikuti petunjuk-Nya. w24.02 20 ¶2-3

Rabu, 26 Maret

Kita harus mengasihi, bukan dengan kata-kata atau di bibir saja, tapi dengan tindakan yang tulus.—1 Yoh. 3:18.

Kita bisa memperdalam kasih kita kepada Allah dengan mempelajari Firman-Nya secara rutin. Sewaktu Saudara membaca Alkitab, coba pikirkan apa saja yang bisa Saudara pelajari tentang Yehuwa. Saudara bisa merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini: ’Dari ayat-ayat atau kisah ini, apa yang menunjukkan bahwa Yehuwa mengasihi saya? Dan, apa yang saya pelajari tentang sifat-sifat Yehuwa, yang bisa membuat saya semakin mengasihi Dia?’ Cara lain kita bisa memperdalam kasih kita kepada Yehuwa adalah dengan berdoa kepada-Nya setiap hari dan mencurahkan perasaan kita kepada-Nya. (Mz. 25:​4, 5) Yehuwa pun akan menjawab doa-doa kita. (1 Yoh. 3:​21, 22) Kita juga perlu memperdalam kasih kita kepada orang lain. Beberapa tahun setelah menjadi pengikut Kristus, Rasul Paulus bertemu dengan Timotius, seorang anak muda yang punya sifat-sifat yang baik. Timotius mengasihi Yehuwa, dan dia juga mengasihi orang-orang. Paulus memberi tahu sidang di Filipi, ”Saya tidak punya orang lain yang sikapnya seperti [Timotius], yang akan dengan tulus peduli kepada kalian.” (Flp. 2:20) Yang membuat Paulus terkesan adalah kasih Timotius yang dalam kepada saudara-saudarinya. Sidang-sidang yang dikunjungi oleh Timotius pasti menantikan kunjungannya.—1 Kor. 4:17. w23.07 9 ¶7-10

Kamis, 27 Maret

Aku tidak akan pernah mengabaikan kamu.—Ibr. 13:5.

Sebelum bangsa Israel masuk ke Negeri Perjanjian, Musa meninggal. Apakah umat Allah menjadi terabaikan? Tidak. Selama mereka tetap setia, Yehuwa memenuhi kebutuhan mereka. Musa sudah melatih Yosua selama puluhan tahun. Sebelum Musa meninggal, Yehuwa meminta dia melantik Yosua sebagai pemimpin umat-Nya. (Kel. 33:11; Ul. 34:9) Selain itu, ada banyak pria berpengalaman yang diangkat sebagai pemimpin atas seribu orang, seratus orang, lima puluh orang, dan bahkan atas sepuluh orang. (Ul. 1:15) Perhatikan contoh lainnya. Selama puluhan tahun, Elia membantu orang Israel menjalankan ibadah yang murni. Tapi belakangan, Yehuwa memberi dia tugas lain, dan dia harus pindah ke selatan, ke Yehuda. (2 Raj. 2:1; 2 Taw. 21:12) Apakah orang-orang yang setia di kerajaan Israel sepuluh suku terabaikan? Tidak. Saat itu, ada Elisa yang sudah dilatih oleh Elia selama bertahun-tahun. Kehendak Yehuwa tetap terlaksana, dan umat-Nya tidak terabaikan. w24.02 5 ¶12

Jumat, 28 Maret

Teruslah hidup sebagai anak-anak terang.—Ef. 5:8.

Orang Kristen di Efesus sudah menerima terang kebenaran dari Firman Allah. (Mz. 119:105) Mereka meninggalkan ibadah palsu dan tingkah laku yang bejat. Mereka ’meniru Allah’ dan berupaya sebisa-bisanya untuk menyembah Yehuwa dan menyenangkan Dia. (Ef. 5:1) Seperti orang Kristen di Efesus, sebelum kita belajar kebenaran, kita berada dalam kegelapan agama palsu dan kegelapan moral. Beberapa dari kita mengikuti perayaan agama palsu atau memiliki gaya hidup yang bejat. Tapi, setelah mempelajari standar Yehuwa tentang yang benar dan yang salah, kita mulai berubah. Kita berupaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, dan kita pun mendapat banyak manfaat. (Yes. 48:17) Tapi sekarang, kita masih perlu berupaya untuk menjauhi kegelapan yang sudah kita tinggalkan dan ”terus hidup sebagai anak-anak terang”. w24.03 21 ¶6-7

Sabtu, 29 Maret

Yang penting, kita terus maju seperti yang selama ini sudah kita lakukan.—Flp. 3:16.

Saudara mungkin merasa bahwa Saudara belum siap untuk membaktikan diri dan dibaptis. Mungkin Saudara masih perlu membuat perubahan untuk mengikuti standar Yehuwa, atau Saudara mungkin butuh lebih banyak waktu untuk memperkuat iman. (Kol. 2:​6, 7) Tidak semua pelajar Alkitab membuat kemajuan dalam jangka waktu yang sama, dan tidak semua anak muda siap untuk membaktikan diri dan dibaptis di usia yang sama. Jadi, pikirkan bagaimana Saudara bisa membuat kemajuan rohani, dan lakukan apa yang bisa Saudara lakukan. Jangan membandingkan diri dengan orang lain. (Gal. 6:​4, 5) Meskipun Saudara mungkin belum siap untuk membaktikan diri kepada Yehuwa, teruslah berupaya mencapai tujuan itu. Berdoalah agar Yehuwa memberkati upaya Saudara untuk membuat semua perubahan yang diperlukan. (Flp. 2:13) Saudara bisa yakin bahwa Dia akan mendengarkan doa Saudara dan membantu Saudara.—1 Yoh. 5:14. w24.03 5 ¶9-10

Minggu, 30 Maret

Para suami, perlakukan istri kalian dengan penuh pengertian selama kalian tinggal bersama.—1 Ptr. 3:7.

Suatu kali, Sara sedang merasa kesal, dan dia menumpahkan perasaannya kepada Abraham, bahkan sampai menyalahkan dia. Abraham tahu bahwa selama ini Sara adalah istri yang tunduk dan selalu mendukung dia. Abraham pun mendengarkan dia dan berusaha menyelesaikan masalahnya. (Kej. 16:​5, 6) Apa pelajarannya? Para suami, kalian memang punya wewenang untuk membuat keputusan bagi keluarga kalian. (1 Kor. 11:3) Tapi, kalau kalian menyayangi istri kalian, kalian akan mendengarkan dia baik-baik dan mempertimbangkan pendapatnya sebelum membuat keputusan, terutama kalau keputusan itu akan memengaruhi dia. (1 Kor. 13:​4, 5) Di kesempatan lain, Abraham memutuskan untuk menerima tamu yang tiba-tiba datang. Dia meminta Sara membuat roti yang cukup banyak. Untuk itu, Sara mungkin harus meninggalkan apa yang sedang dia kerjakan. (Kej. 18:6) Tapi, Sara mendukung keputusan Abraham dan segera melakukan apa yang diminta. Para istri, kalian bisa meniru Sara dengan mendukung keputusan-keputusan suami kalian. Kalau kalian melakukan itu, perkawinan kalian akan semakin kuat.—1 Ptr. 3:​5, 6. w23.05 24-25 ¶16-17

Senin, 31 Maret

Hikmat dari atas . . . membuat seseorang . . . penurut.—Yak. 3:17.

Setelah Gideon dilantik sebagai hakim, ketaatan dan keberaniannya diuji. Dia mendapat tugas yang berbahaya untuk menghancurkan mezbah Baal milik ayahnya. (Hak. 6:​25, 26) Belakangan, setelah mengumpulkan pasukannya, Gideon dua kali diperintahkan untuk mengurangi jumlah pasukan itu. (Hak. 7:​2-7) Dan akhirnya, dia diperintahkan untuk menyerang perkemahan musuh di tengah malam. (Hak. 7:​9-11) Para penatua perlu bersikap ”penurut”, atau siap untuk taat. Seorang penatua yang taat selalu siap mengikuti petunjuk dari Alkitab dan dari organisasi. Dengan begitu, dia menjadi teladan yang bagus untuk saudara-saudari. Tapi, ketaatannya bisa saja diuji. Misalnya, dia mungkin menerima banyak petunjuk, atau petunjuk yang dia dapatkan sering berubah, sehingga dia sulit untuk mengikutinya. Dan kadang, dia mungkin merasa petunjuk itu kurang masuk akal atau tidak bijaksana. Atau, dia mungkin diminta untuk melakukan tugas yang bisa membuat dia dipenjarakan. Dalam situasi seperti itu, bagaimana para penatua bisa meniru ketaatan Gideon? Dengarkan baik-baik petunjuk yang diberikan dan jalankan itu. w23.06 4-5 ¶9-11

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan