Bimbingan Yang Dapat Dipercaya bagi Kaum Muda Masa Kini
”Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, . . . Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu.”—Amsal 4:10, 11.
1, 2. (a) Pertanyaan-pertanyaan apa ditujukan kepada kaum muda? (b) Di manakah kita dapat memperoleh jawaban-jawaban yang dapat dipercaya?
SEBAGAI seorang muda, apakah saudara memikirkan masa depan saudara? Apakah kadang-kadang dunia ini kelihatannya menakutkan? Inginkah saudara mengetahui caranya menghadapi problem-problem kehidupan dan ke mana mencari bimbingan yang dapat dipercaya serta pengetahuan yang bijaksana?
2 Saudara dapat memperoleh bantuan demikian dari sebuah buku kuno yang memberikan ”pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda”. Buku apakah itu? Buku AMSAL di Alkitab. Jika saudara seorang muda, saudara hendaknya membaca buku Alkitab tersebut, karena saudara dapat dibantu untuk berbahagia dan sukses. Jika saudara sudah dewasa, terutama jika menjadi orangtua, buku tersebut dapat membantu saudara dalam merenungkan cara terbaik yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak atau teman-teman saudara yang masih muda. Di sembilan pasal pertama dari Amsal terdapat nasihat seperti yang diberikan seorang ayah yang pengasih kepada putranya. Ia berkata, ”Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, . . . Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu.”—Amsal 1:1-4; 4:10, 11.
3. Penjelasan apa yang berguna bagi kaum muda, disediakan oleh buku Amsal?
3 Tentu saja tidak semua orang menginginkan bantuan sedemikian. Ada orang yang lebih suka berbuat semaunya. Mereka tidak suka nasihat—bahkan nasihat dari Allah. Namun Amsal mengatakan, ”Orang bijak mendengar dan menambah ilmu.” (Amsal 1:5) Buku ini memperlihatkan caranya memperoleh kehidupan yang lebih bahagia. Ia memuat hukum moral. Ia memperlihatkan hasil-hasil yang membahagiakan karena cara hidup yang benar. Ia dapat membantu saudara membuat keputusan-keputusan yang bijaksana. Ia memperlihatkan bahwa pengertian an pengetahuan akan memberi sukacita dan bahwa menghindari orang-orang yang suka menimbulkan kesukaran dapat menyelamatkan kehidupan saudara. Buku Amsal dapat menyediakan petunjuk yang bijaksana, bagi kalian orang muda dan bagi para penatua.
Hikmat dan Pengertian
4, 5. (a) Apakah hikmat mudah diperoleh? (b) Mengapa banyak orang tidak mau mendengarkan? (c) Menurut saudara haluan manakah yang bijaksana? Mengapa?
4 Allah yang menciptakan segala sesuatu juga menjadi sumber hikmat. Ia ingin agar haluanNya yang bijaksana dikenal. Ia mengatur agar hal itu diserukan ”di jalan-jalan” supaya setiap orang dapat mendengar. Tetapi kebanyakan orang tidak mau mendengarkan. Banyak orang tidak menyukai sumber dari mana datangnya. Amsal mengatakan, ”Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN [Yehuwa].” Juga, ”Takut akan TUHAN [Yehuwa] adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”—Amsal 1:20; 9:10; 1:7.
5 Banyak orang tidak ingin mematuhi Allah. Mereka menyukai perkara-perkara sebagaimana adanya, sedangkan ”Takut akan TUHAN [Yehuwa] ialah membenci kejahatan.” (Amsal 8:13) Takut kepada Yehuwa akan menghindari mereka melakukan perkara-perkara yang tidak Ia sukai. Haluan yang bijaksana adalah mempelajari jalan-jalan serta prinsip-prinsipNya dan lebih mentaati Dia dari pada siapapun. Hal ini akan menghalangi saudara melakukan perbuatan-perbuatan yang membawa malu, penderitaan, sakit hati, atau bahkan yang dapat menghilangkan nyawa saudara.
6. Apa yang harus saudara lakukan untuk memperoleh hikmat?
6 Walaupun tersedia bagi semua orang, saudara harus berusaha memperoleh hikmat itu. Saudara harus menginginkannya, bekerja untuk memperolehnya, menghargainya. Ini menuntut waktu dan usaha. Ada baiknya untuk menanyakan diri: ’Apa yang sesungguhnya saya lakukan dengan hidup saya? Apa cita-cita saya? Apakah saya menggunakan bagian besar dari waktu saya untuk perkara-perkara yang tidak ada gunanya, atau apakah saya menggunakan waktu yang tersedia selama masa mudaku untuk menggali pengetahuan dan hikmat?’ Hikmat itu lebih berharga dari pada permata, ”apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya”. (Amsal 8:1, 5, 6, 11) Apakah saudara menggali untuk memperolehnya sama seperti saudara mencari perak, atau harta terpendam? Amsal mengatakan, ”Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN [Yehuwa] dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.” Apakah saudara melakukan usaha semacam itu dalam mempelajari Firman Allah?—Amsal 2:4-6.
7. (a) Apa yang dapat saudara lakukan untuk mempermudah belajar dan menyelidiki? (b) Mengapa usaha ini tidak sia-sia?
7 Saudara mungkin berpikir: ’Tetapi saya tidak suka belajar—membaca itu membosankan sekali!’ Namun semakin banyak membaca, semakin mudah untuk membaca. Semakin banyak belajar, semakin mudah untuk belajar. Saudara menghubungkan keterangan baru dengan hal-hal yang sudah saudara ketahui, dan saudara akan lebih mengerti. Seraya saudara berusaha, Allah akan memberkati saudara. Karena pengetahuan dan pengertian bertambah, saudara akan mendapat banyak sukacita dengan belajar, dan hal-hal yang dipelajari dari Firman Allah akan melindungi saudara dalam dunia dewasa ini. Ini bukan sekedar kata-kata atau harapan yang muluk, tetapi suatu hal yang nyata, suatu kebenaran, seperti dikatakan Amsal, ”Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap.”—Amsal 2:10-13.
Kejahatan Tidak Ada Gunanya
8, 9. Problem-problem apa yang umum terdapat di kota-kota dewasa ini dibahas oleh Amsal, dan nasihat penting apa diberikan berkenaan hal ini?
8 Buku ini (Amsal) membahas mengenai problem-problem dan godaan-godaan yang umum dihadapi kaum muda, tidak saja di jaman Alkitab tetapi juga di jaman sekarang. Kota-kota dewasa ini penuh kejahatan, kekejaman, gerombolan anak-anak muda atau orang-orang yang mengincar kaum muda. Peringatan-peringatan apa diberikan oleh buku kuno ini yang akan membantu melindungi saudara terhadap problem-problem semacam itu?
9 Buku tersebut mengingatkan kita agar tidak terlibat dengan orang-orang di lingkungan yang tidak baik. Dikatakan, ”Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; jikalau mereka berkata: ’Marilah ikut kami, . . . kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian.’ Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.”—Amsal 1:10-16.
10. Apa yang Amsal katakan mengenai jalan orang fasik, dan mengapa hal ini penting?
10 Jika berjumpa dengan orang-orang yang melakukan kejahatan, saudara harus menjauhkan diri. Salomo menulis, ”Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka. Karena hati mereka memikirkan penindasan dan bibir mereka membicarakan bencana.” (Amsal 24:1, 2) Ingat: Kejahatan tidak ada gunanya. Bahkan jika orang tidak memergoki saudara, Allah melihat. Alangkah bodohnya untuk kehilangan hidup kekal demi sedikit keuntungan yang tidak halal! Amsal memberi nasihat bagi kaum muda, demikian pula bagi orang-orang yang lebih tua, ”Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus. . . . jauhkanlah kakimu dari kejahatan.”—Amsal 4:14, 15, 27.
Dahulukanlah Yehuwa
11. Berkat-berkat apa yang akan saudara terima dengan berjalan dalam integritas dan melakukan perkara-perkara menurut cara Yehuwa?
11 Haluan yang jahat sangat bertentangan dengan haluan yang bijaksana. Amsal mengatakan bahwa Yehuwa menjadi ”perisai” bagi mereka yang berjalan dalam integritas dan bahwa Ia akan ”memelihara jalan orang-orangNya yang setia”. (Amsal 2:7, 8) Ia menyediakan harapan kehidupan kekal bagi mereka yang melakukan apa yang benar. ”Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ.” (Amsal 2:21) Dengan mendahulukan Yehuwa, saudara akan diberkati dengan limpah. ”Muliakanlah TUHAN [Yehuwa] dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”—Amsal 3:9, 10.
12. Kita mempunyai contoh-contoh apa dalam diri orang-orang muda yang mendahulukan Yehuwa, dan mereka menikmati berkat-berkat apa?
12 Banyak orang muda dewasa ini sungguh-sungguh melakukan hal ini. Mereka mendahulukan Yehuwa dalam hidup mereka, menggunakan masa muda dalam dinas sepenuh-waktu, bekerja sebagai rohaniwan-rohaniwan perintis atau melayani di rumah-rumah Betel di mana dicetak Alkitab-Alkitab dan buku-buku yang membantu orang-orang lain untuk belajar mengenai Allah. Saudara dapat menanyakan kepada apakah Yehuwa telah memberkati mereka. Dari hati akan mereka beritahukan bahwa Ia telah melakukan demikian dengan limpah. Juga bahwa mereka jauh lebih beruntung karena mengejar harta rohani dari pada teman-teman sejawat mereka yang telah membuat kekayaan materi sebagai tujuan.—Amsal 10:9; 15:16.
Godaan Moral
13, 14. (a) Keinginan lain apa digunakan oleh Setan? (b) Apakah problem ini serius dalam masyarakat saudara sekarang?
13 Orang-orang yang memasang iklan menggunakan seks untuk menjual produksi mereka. Setan telah menggunakan seks gelap untuk menggoda hamba-hamba Allah. Misalnya, ribuan orang Israel, yang telah melewati tahun-tahun yang panjang di padang belantara dan akhirnya tiba di dekat Tanah Perjanjian, terjerat dalam pergendakan dan kehilangan nyawa mereka.—Bilangan 25:1-9.
14 Orang-orang yang tidak ingin kaum muda diingatkan mengenai bahaya ini menutup mata mereka terhadap keadaan-keadaan dari dunia sekarang ini. Majalah-majalah yang cabul, film-film yang kotor, toko-toko seks, pornografi dan pelacur-pelacur yang berkeliaran di jalan-jalan umum. Beberapa pasal permulaan dari Amsal memuat peringatan keras terhadap godaan-godaan imoral sedemikian.
15. Peringatan apa diberikan Amsal mengenai imoralitas?
15 Di pasal-pasal itu diceritakan mengenai seorang wanita imoral yang menggoda orang-orang muda yang belum berpengalaman. Kita baca, ”Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua. Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati. . . . Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya, supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam.”—Amsal 5:3-14; 2:16-19; 6:27-29, 32.
16. Apa yang dapat terjadi pada seseorang yang tidak lari dari bujukan-bujukan imoralitas?
16 Juga diceritakan mengenai seorang muda yang ”tak berpengalaman”, yang ”tidak berakal budi”, yang mendengarkan saran-saran yang licik dan merayu dan tanpa malu kehilangan seluruh pengendalian diri. ”Dengan kelicinan bibir ia menggodanya. Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, . . . dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.” Orang muda ini bukan satu-satunya yang digiring ke luar dari perkenan Yehuwa dan terus menuju kematian, karena ”sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya”.—Amsal 7:6-27.
17. Menurut pandangan Yehuwa, seberapa seriuskah perzinahan?
17 Walaupun peringatan-peringatan ini ditujukan kepada pria-pria muda, ini juga berlaku bagi wanita-wanita muda. Tidak soal bagaimana pandangan manusia mengenai akibat dari perzinahan, pandangan Yehuwa jelas sekali. Jalan menuju kematian. Ini dapat mencegah saudara masuk ke firdaus yang Allah pulihkan di bumi. ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, . . . tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”—1 Korintus 6:9, 10; Efesus 5:5.
18. (a) Apakah nasihat Alkitab mengenai imoralitas seks itu suatu beban? Mengapa saudara menjawab demikian? (b) Nasihat baik apa diberikan Amsal sehubungan dengan hal ini?
18 Tidak seorang pun hendaknya merasa bahwa menerapkan nasihat Alkitab yang bijaksana mengenai soal moralitas seks merupakan suatu beban. Justru akan menyebabkan lebih sedikit perceraian, lebih sedikit rumah tangga yang berantakan, lebih sedikit anak-anak nakal, berkurangnya pelacuran, lebih jarang amukan karena cemburu, keluarga-keluarga yang lebih bahagia dan kehidupan yang lebih menyenangkan. Dengan bahasa sastra yang indah Amsal menganjurkan haluan bijaksana ini. Dikatakan agar tidak mencari kesenangan di jalan, baik dari orang yang imoral maupun dari orang-orang lain, sehingga meluapkan mata air saudara ke luar rumah. Dianjurkan agar jika sudah menikah, saudara bersukacita dengan pasangan sendiri, dari pada secara imoral menjerat diri dengan orang-orang lain. Orang lemah manapun mudah menyerah kepada dorongan seks, tetapi seorang Kristen sejati akan tetap menahan diri dari hubungan seks sampai perkawinan dan kemudian menikmati hanya dengan teman hidupnya sendiri.—Amsal 5:15-23.
Pekerjaan dan Harga Diri
19. Nasihat apa diberikan Amsal sehubungan dengan bekerja?
19 Amsal juga membantu dalam segi-segi lain. Ia menganjurkan sesuatu yang tidak menarik bagi banyak orang muda—menjadi pekerja yang giat. Ini berlaku di sekolah, di pekerjaan, atau dalam dinas Kristen sepenuh-waktu. ”Pergilah kepada semut,” ia menasihatkan, ”Perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.” Seperti semut yang rajin, seorang Kristen akan dengan jujur bekerja selama jam-jam kerjanya tanpa perlu seorang boss atau mandor mengawasinya.—Amsal 6:6-11; Efesus 6:5; Titus 2:9, 10; Ibrani 6:10-12.
20. (a) Hal-hal apa lagi dibenci oleh Yehuwa? (b) Bagaimana saudara akan menerapkan nasihat ini dalam kehidupan saudara sendiri?
20 Selain itu, penting untuk tidak menjadi sombong ataupun suka bertengkar. ”Enam perkara ini yang dibenci TUHAN [Yehuwa], bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hatiNya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran.”—Amsal 6:16-19.
Sanak Keluarga Saudara
21. Nasihat apa diberikan Amsal sehubungan dengan para orangtua, dan mengapa hal ini penting?
21 Jangan meremehkan bantuan yang saudara peroleh dari sanak keluarga. Amsal mengatakan, ”Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. . . . Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.” (Amsal 6:20-22) Teristimewa demikian halnya apabila orangtua saudara melayani Allah. Namun bahkan jika mereka bukan orang beriman mereka telah melihat banyak hal yang belum pernah saudara lihat, dan bimbingan mereka dapat memelihara saudara terhadap banyak kesukaran.
22. (a) Apa yang dapat dikatakan mengenai pentingnya menaruh kepercayaan kepada orangtua selama masa remaja? (b) Apa yang dapat saudara pelajari dari Ibrani 12:11 dan Amsal 4:10-13?
22 Jangan sekali-kali membiarkan masa remaja—masa antara anak-anak dan mulai dewasa—menyebabkan saudara melepaskan diri dari orangtua, sebagaimana dilakukan begitu banyak anak muda. Bisa jadi saudara berpikir orangtua kolot, atau ”ketinggalan jaman”. Namun mereka dapat membantu saudara menjaga keseimbangan selama masa peralihan ini. Bicaralah dengan mereka. Usahakanlah agar mereka mau mendengarkan problem-problem saudara. Dalam menempuh jalan kehidupan, mereka tidak ingin mengikat kaki atau mengekang saudara, tetapi justru ingin membantu mempermudah langkah-langkah saudara. Memang kaum muda ingin melakukan segala sesuatu menurut kemauannya dan sering kali menolak nasihat; namun dengan kerendahan hati bagian besar dari kekesalan itu dapat dibuang. Orang yang rendah hati menyadari bahwa ia melakukan kesalahan-kesalahan, dan ia menghargai usaha-usaha yang dilakukan orang-orang lain untuk membantunya. Amsal mengatakan, ”Kecamlah [koreksilah] orang bijak, maka engkau akan dikasihinya.”—Amsal 9:8, 9; Ibrani 12:11; Amsal 4:10-13.
23. Sejauh itu menyangkut saudara, apakah pokok-pokok utama dari pelajaran ini?
23 Jadi, hikmat ilahi tersedia bagi orang-orang muda jaman sekarang. Bahkan jika belum berpengalaman saudara dapat belajar dan mengerti. Hikmat mengundang saudara. Ia menceritakan mengenai ”perkara-perkara yang dalam” dan ”apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya”. (Amsal 8:6, 11) Untuk memperoleh pengetahuan dan memperkembangkan kebijaksanaan, saudara perlu belajar dan menggali, sebagaimana akan saudara lakukan untuk mencari harta yang istimewa. ”Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN [Yehuwa] berkenan akan dia.”—Amsal 8:35.
Apakah Saudara Mengingat Pokok-Pokok Ini?
□ Bantuan apa yang disediakan oleh buku Amsal bagi kaum muda jaman sekarang?
□ Mengapa begitu banyak orang menolak bantuan tersebut?
□ Adanya hikmat seharusnya mempunyai pengaruh apa atas kehidupan saudara?
□ Amsal memperingatkan terhadap godaan-godaan apa yang umum terdapat di kota-kota dewasa ini?
□ Mengapa nasihat Alkitab berkenaan moralitas seks bukan suatu beban?
□ Bantuan apa yang dapat diperoleh kaum muda dari sanak keluarga mereka?
[Kotak di hlm. 25]
PENGETAHUAN, HIKMAT DAN PENGERTIAN
Buku Amsal banyak membahas mengenai ketiga kata ini. Apa perbedaannya?
PENGETAHUAN adalah pengenalan akan fakta-fakta, yang mungkin saudara pelajari melalui penyelidikan, penelitian dan pengalaman pribadi. Orang yang bijak ”menyimpan pengetahuan” dan mempunyai persediaan dari padanya untuk dapat menggunakannya.—Amsal 10:14.
HIKMAT menggabungkan pengetahuan dengan penelitian yang sehat. Ini adalah kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan dengan cara yang sukses, untuk mengatasi problem-problem dan menghindari bahaya-bahaya. Menunjukkan luasnya pengetahuan dan dalamnya pengertian yang membuat penelitian yang baik dan jelas. Jika saudara memiliki pengetahuan tetapi tidak tahu cara menggunakannya, saudara kekurangan hikmat. ”Hikmat itu terutama adanya”, karena tanpa hikmat, pengetahuan itu tidak ada artinya.—Amsal 4:7.
PENGERTIAN Sekarang saudara sudah mempunyai pengertian mengenai perbedaan antara pengetahuan dan hikmat—saudara dapat membedakan atau menilai kedua hal tersebut. Bisa saja saudara mengikuti suatu haluan karena Allah memerintahkannya, tetapi jika saudara mengerti alasannya, untuk maksud-tujuan apa dan manfaat apa, tekad saudara akan jauh lebih kuat. Amsal memuat penjelasan yang praktis untuk membantu saudara mengerti bukan saja haluan apa yang benar atau yang salah tetapi juga alasannya mengapa demikian.