PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w83_No52 hlm. 28-32
  • Mengajar Anak-Anak Saudara untuk Mengasihi Yehuwa

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengajar Anak-Anak Saudara untuk Mengasihi Yehuwa
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 52)
  • Subjudul
  • Kuasa dari Kebenaran
  • Dinas Ilahi
  • Penghargaan
  • Kegiatan-Kegiatan yang Membina
  • Bantuan dari Luar
  • Teladan Saudara Sendiri
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 52)
w83_No52 hlm. 28-32

Mengajar Anak-Anak Saudara untuk Mengasihi Yehuwa

”Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.”—Amsal 23:15.

1. Keriangan khusus apa dapat dinikmati para orangtua, dan apa yang harus saudara lakukan sebagai orangtua mengenai hal ini?

ALANGKAH menyenangkan untuk menyaksikan anak-anak kecil beranjak dewasa dan menjadi hamba-hamba yang matang dari Allah! Setapak demi setapak mereka mengembangkan rasa ingin tahu, menyerap pengetahuan, memperoleh kesanggupan, berjalan selaras dengan kebenaran Kristen, memperkembangkan kematangan, membaktikan diri kepada Allah dan menjadi hamba-hambaNya yang setia. Jika saudara mempunyai anak-anak, bagaimana saudara dapat membantu anak-anak menempuh jalan yang baik ini? Pasti ini menuntut usaha. Rasul Paulus menanyakan bagaimana orang dapat ”percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia”, dan bagaimana mereka dapat mendengar kecuali ada yang mengajarkan mereka?—Roma 10:14.

2. Bagaimana kita dapat membantu anak-anak kita menghargai Allah Yehuwa?

2 Anak-anak kecil mempunyai banyak sekali pertanyaan. Seekor kupu-kupu, seekor burung, sekuntum bunga, sehelai rumput, langit, sebuah bintang—semuanya itu membangkitkan minat mereka. Ini memberikan kepada kita kesempatan-kesempatan yang begitu bagus untuk membicarakan mengenai Pencipta dan alasan-alasan kita untuk bersyukur kepadaNya! Sang penulis mazmur menulis, ”Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN [Yehuwa].” (Mazmur 92:2) Saudara dapat mengucapkan terima kasih kepadaNya atas keajaiban-keajaiban alam, untuk kebutuhan-kebutuhan materi dan untuk kebenaran dari FirmanNya. Anak-anak saudara akan mengamati perasaan terima kasih dan akan selalu mengingatnya.—Mazmur 8:4, 5; 19:2; Roma 1:20; Ulangan 8:10; Amsal 22:6.

3. Apakah salah satu cara yang baik untuk mengajar anak-anak kita? Berikan contoh.

3 Anak-anak kecil senang sekali kepada cerita-cerita. Allah mengetahui hal ini. Ada banyak cerita yang benar-benar terjadi yang Ia sediakan dalam Alkitab—cerita-cerita yang dapat mengajarkan jalan-jalan Allah bahkan kepada anak-anak yang masih sangat kecil. Misalnya diperlihatkan bahwa kita harus menaruh iman seperti Abraham, yakin kepadaNya sebagaimana dilakukan Yosua dan Kaleb, mentaati Dia dalam masa muda seperti dilakukan Samuel dan Timotius, dan teguh membela iman kita seperti halnya Sadrah, Mesah, dan Abednego.a

4. Contoh-contoh apa kita miliki mengenai anak-anak yang belajar cara-cara Allah, baik sekarang maupun di jaman Alkitab?

4 Anak-anak cepat sekali belajar. Mereka belajar slogan-slogan iklan dan banyak hal yang kadang-kadang saudara harap tidak mereka dengar. Betapa lebih penting lagi untuk membantu mereka belajar mengenai Allah serta jalan-jalanNya! Banyak orang mengemukakan pendapat mengenai bagaimana anak-anak dapat memberikan komentar-komentar yang baik di perhimpunan-perhimpunan Kristen, dan bagaimana mereka dapat ikut dalam Sekolah Pelayanan Teokratis pada usia masih muda. Anak-anak kecil ini menjadi contoh-contoh hidup dari manfaatnya petunjuk-petunjuk Alkitab mengenai mendidik anak-anak. Orangtua bangsa Israel diharuskan mengajar anak-anak mereka terus-menerus, dan bahkan ”anak-anak kecil” dibawa untuk mendengarkan pembacaan hukum Taurat Allah. Anak-anak mereka harus mendengarkan dan ’belajar takut akan Yehuwa, Allahmu”.—Ulangan 31:12, NW; 13; 6:5-9.

5, 6. Bagaimana saudara dapat membantu anak-anak saudara mempelajari cara-cara Allah?

5 Boleh jadi saudara sudah memiliki banyak pengetahuan mengenai Firman Allah, namun itu tidak berarti bahwa demikian halnya dengan anak-anak saudara. Mereka tidak mewarisi pengetahuan. Tergantung pada saudara sebagai orangtua untuk mengajarkan mereka perkara-perkara menakjubkan mengenai Allah dan membuatnya menarik, supaya mereka ada keinginan untuk belajar.

6 Apakah anak-anak mengerti doktrin-doktrin Alkitab? Apakah mereka telah mempelajari prinsip-prinsip Alkitab untuk kehidupan sehari-hari? Apakah saudara memimpin pelajaran Alkitab keluarga yang tetap tentu dengan mereka? Jika mereka masih kecil sekali, apakah saudara mempelajari buku Mendengar kepada Guru Agung, yang memuat 46 pokok pelajaran yang disusun untuk tingkatan mereka? Jika saudara telah melakukan hal itu, dan anak-anak saudara mulai besar, apakah saudara telah mempelajari bersama mereka buku Your Youth—Getting the Best out of It [atau buku Kebahagiaan—Cara Memperolehnya?] yang memuat petunjuk-petunjuk yang bagus sekali untuk membantu kaum muda menghadapi kehidupan? Alkitab mengatakan bahwa ”dari kecil” si pemuda Timotius diajarkan perkara-perkara ini. Sikap prihatin Yakub mengenai ”langkah dari anak-anak” dalam perjalanan keluarganya menuju Seir memperlihatkan pentingnya menyesuaikan langkah saudara dengan kesanggupan mereka. Pelajaran bersama hendaknya diadakan menurut tingkat yang dapat mereka mengerti, dan lama pelajaran masuk akal menurut usia mereka.—2 Timotius 3:15; Kejadian 33:14.

Kuasa dari Kebenaran

7, 8. (a) Mengapa pengetahuan mengenai kebenaran begitu penting? (b) Bagaimana para orangtua dapat membantu anak-anak mereka menghargai perhimpunan-perhimpunan Kristen?

7 Kebenaran Allah merupakan tenaga yang penuh kuasa. Ia dapat mengubah cara berpikir dan kepribadian orang yang sudah dewasa. Alkitab mengatakan, ”akan hal kelakuanmu yang dahulu itu, kamu membuangkan perangaimu yang lama, . . . supaya roh pikiranmu dibaharui di dalam kamu.” (Efesus 4:22-24, Bode; Kolose 3:9, 10) Karena begitu hebat kuasanya, kebenaran Kristen dapat menyediakan perlindungan yang kuat bagi anak-anak saudara. Berulang kali orang-orang muda menyatakan penghargaan mereka atas usaha-usaha yang dilakukan orangtua mereka untuk membawa mereka ke perhimpunan-perhimpunan guna mengikuti pembahasan Firman Allah, tidak soal apakah mereka tadinya ingin pergi atau tidak. Seorang remaja berkata, ”Mula-mula saya sebenarnya tidak ingin pergi. Tidak banyak yang saya mengerti. Kemudian saya benar-benar merasa asyik karena mendapat kesan: Bukan main, saya sedang belajar mengenai Alkitab!”

8 Banyak orangtua mengadakan persiapan sebelum bersama anak-anak mereka, dengan demikian anak-anak akan mengerti. Yang lain menganjurkan anak-anak mereka untuk mengingat beberapa pokok dari perhimpunan dan membicarakan pokok-pokok tersebut dalam perjalanan pulang. Dapat kita bayangkan pembahasan-pembahasan yang begitu mengasyikkan yang diadakan orang-orang Israel seraya mereka berjalan pulang dari tempat beribadat di Yerusalem.—Ulangan 31:10-13; Lukas 2:41, 42.

Dinas Ilahi

9, 10. Apa yang dapat saudara lakukan untuk membantu anak-anak menghargai dan menyukai dinas Kristen?

9 Mengenai ikut dalam kegiatan pengabaran umum, anak-anak saudara mungkin menganggap dinas ilahi sedikit banyaknya seperti Yeremia, ”Ah, Tuhan ALLAH [Yehuwa]! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Jadi, penting untuk melatih mereka, setapak demi setapak. Sesuai dengan umur dan kemajuan mereka, mereka dapat membunyikan bel di pintu, memperkenalkan diri, membacakan sebuah ayat Alkitab, menawarkan publikasi-publikasi Alkitab di rumah-rumah tetangga, bahkan mungkin memimpin pelajaran Alkitab.—Yeremia 1:6, 7.

10 Sikap saudara sendiri akan sangat mempengaruhi anak-anak saudara. Seorang Saksi muda mengatakan, ”Ibu saya benar-benar mendapat keriangan dalam dinas. Setiap kali dia pulang ada sesuatu yang baik untuk diceritakan.” Apabila anak-anak muda melakukan pekerjaan ekstra supaya ibu mereka dapat menggunakan satu bulan sebagai perintis (pengabar sepenuh waktu), mereka merasa menjadi bagian dari kegiatannya dan menantikan untuk menikmati sendiri hak-hak kehormatan demikian. Seorang muda berumur dua puluh satu berkata, ”Orangtua saya selalu memberitahu bahwa mereka menganggap merintis sebagai jalan hidup terbaik.” Seorang muda lain menjelaskan, ”Saya bahkan tidak mengingat saat di mana merintis tidak dibuat sebagai tujuan hidup.” Anak-anak muda dapat mempunyai keriangan dan merasakan pengalaman-pengalaman yang membahagiakan dalam melayani Yehuwa, karena Ia adalah ’Allah yang maha bahagia’, dan Yesus Kristus ”Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia”.—1 Timotius 1:11; 6:15.

Penghargaan

11-13. Apakah beberapa faedah yang disediakan oleh iman saudara sehubungan dengan: (a) kekuatiran akan masa depan? (b) takut kepada kematian?

11 Penting untuk memastikan apakah anak-anak saudara menghargai perkara-perkara yang mereka miliki yang mungkin tidak dimiliki orang-orang lain.

12 Satu hal yang mereka miliki adalah rasa aman. Umumnya kaum muda sekarang membicarakan problem-problem dunia di sekolah, dan menyaksikannya di televisi. Mereka membahas mengenai solusi, peperangan atom dan kehancuran dunia yang kemungkinan terjadi. Tidak seperti mereka, Saksi-Saksi muda mempunyai keyakinan dan perasaan aman. Mereka tahu bahwa Allah tidak akan mengijinkan hal itu terjadi, tetapi bahwa Ia akan ”membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi”.—Wahyu 11:18.

13 Banyak dari teman-teman mereka takut mati. Seorang muda berumur tiga belas mengatakan, ”Hanya menjadi dewasa dan mempunyai harapan untuk mati rasanya tidak adil.” Anak-anak saudara tahu bahwa Alkitab mengatakan orang-orang mati ”tak tahu apa-apa”, dan bahwa ”lenyaplah maksud-maksudnya”, karena itu orang-orang mati tidak mungkin berada di tempat penyiksaan. Mereka juga tahu bahwa Alkitab menjanjikan kehidupan—bahwa banyak orang yang berada di kuburan akan ”keluar”, karena akan ada ’kebangkitan pada akhir zaman’. Anak-anak saudara dapat membaca pernyataan-pernyataan yang menghibur ini dari Alkitab di Pengkhotbah 9:5, 10; Mazmur 146:4; Yohanes 5:28, 29 dan Yohanes 11:11-25.

14. Mengapa memiliki kebenaran seharusnya penting bagi anak-anak saudara?

14 Selanjutnya, apakah anak-anak saudara menyadari betapa berharganya kebenaran yang mereka miliki? Seorang Saksi muda berkata, ”Yang menarik saya kepada kebenaran ialah karena memang demikian halnya—kebenaran. Saya selalu meminta penjelasan, saya selalu bertanya: Mengapa? Alkitab begitu jelas seperti terang pada siang hari, anda betul-betul dapat berpegang padanya.” Yesus mengatakan, ”Kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Kebenaran telah membebaskan ribuan orang bukan saja dari perbudakan agama tetapi juga dari obat bius, imoralitas, bahaya penyakit kotor, takhyul, doktrin-doktrin palsu dan kekuatiran serta kesukaran yang menjadi ciri dari dunia ini.—Yohanes 8:32.

15. Bagaimana para orangtua dan anak-anak seharusnya didorong oleh kebenaran yang terdapat di: (a) 1 Yohanes 4:9, 10? (b) 2 Petrus 3:13?

15 Apakah saudara sudah mengajarkan anak-anak saudara mengenai pentingnya kasih dan belas kasihan Allah? Apakah mereka menghargai apa artinya bagi Dia untuk mengirimkan PutraNya ke bumi sebagai tebusan? (1 Yohanes 4:9, 10; Roma 8:38, 39) Apakah mereka menghargai harapan kehidupan kekal di bumi firdaus? (2 Petrus 3:13) Penghargaan saudara sendiri terhadap berkat-berkat demikian akan menganjurkan anak-anak saudara meningkatkan penghargaan mereka. Alkitab mengatakan agar para orangtua hendaknya takut kepada Allah dan memelihara hukum-hukumNya ”supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!”—Ulangan 5:29.

16. Anak-anak harus dibantu untuk menyadari hal-hal apa mengenai manfaat dari Firman Allah atas keluarga mereka?

16 Apakah anak-anak saudara menyadari apa yang bisa jadi telah dilakukan oleh pengetahuan dari Firman Allah terhadap keluarga saudara? Anak-anak saudara mungkin mempunyai teman-teman sekolah yang, sebagai akibat dari perceraian, mempunyai dua atau tiga ibu atau bapa. Jika keluarga saudara tidak berantakan, kedua orangtua telah membuat janji saling setia seumur hidup, apakah anak-anak saudara menyadari bahwa ha ini selaras dengan prinsip-prinsip Alkitab? (Ibrani 13:4) Apakah mereka sadari bahwa prinsip-prinsip yang terdapat dalam Alkitab membantu mereka untuk memiliki rasa aman, rasa bersahabat, rasa dibutuhkan, bertujuan, terarah, prestasi dan harga diri yang tidak dimiliki banyak orang muda?

17, 18. Bagaimana anak dapat melihat bahwa Firman Allah bermanfaat bagi mereka: (a) dalam keluarga yang tidak semua seiman? (b) dalam rumah tangga dengan satu orangtua saja?

17 Tetapi mungkin saudara berpikir: ’Keluarga saya tidak satu iman—suami (atau istri) saya tidak menerapkan prinsip-prinsip itu.’ Hal ini tidak menghalangi saudara untuk menerapkannya. Alkitab mengatakan bahwa suami yang tidak beriman ”tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya”. Jika teman hidup saudara yang tidak seiman dapat terkesan oleh teladan saudara yang baik, pikirkan pengaruhnya atas anak-anak karena saudara dengan setia menerapkan prinsip-prinsip ilahi!—1 Petrus 3:1, 2.

18 Atau saudara mungkin tanpa teman hidup, harus sendirian membesarkan anak-anak saudara. Jika demikian, beritahukan problem ini kepada anak-anak saudara. Bantulah satu sama lain. Biarlah mereka menyaksikan perbedaan antara kehidupan mereka dengan keluarga-keluarga lain yang mereka kenal yang juga hanya mempunyai satu orangtua. Alangkah beruntungnya mereka karena tinggal dalam keluarga yang tidak ada problem kemabukan, kecanduan minuman keras, perzinahan, dan perbuatan-perbuatan daging lainnya!—1 Korintus 6:9, 10; Galatia 5:19-21.

Kegiatan-Kegiatan yang Membina

19, 20. (a) Bagaimana para orangtua dapat membantu memenuhi kebutuhan anak-anak mereka akan komunikasi dan pergaulan? (b) Dengan hasil-hasil apa?

19 Anak-anak membutuhkan permainan. Salah satu keadaan yang membahagiakan yang dihubungkan oleh Alkitab dengan pemulihan bait Yerusalem adalah ’jalan-jalan kota penuh dengan anak laki dan anak perempuan bermain-main’. (Zakharia 8:5) Anak-anak juga membutuhkan waktu saudara. Hanya dengan menggunakan waktu dengan mereka, membiarkan mereka berbicara dan benar-benar mendengarkan apa yang mereka ingin katakan, saudara dapat berkomunikasi, mengetahui problem-problem mereka dan membantu mereka. Meskipun anak-anak Kristen tidak merayakan perayaan-perayaan tertentu yang mempunyai latar belakang kekafiran, orangtua mereka sering merencanakan waktu-waktu yang menyenangkan bagi mereka—tamasya, ramah tamah atau kegembiraan sehat lain yang diadakan secara keluarga. Kadang-kadang mereka diberi hadiah sepanjang tahun. Beberapa keluarga merayakan pada waktu kakek atau nenek berkunjung. Orangtua menganjurkan pergaulan yang sehat dengan orang-orang muda Kristen lainnya. Jika suatu keluarga tinggal terpencil, anak-anak muda dapat mempunyai teman-teman pena yang mereka jumpai pada kebaktian-kebaktian Kristen.

20 Seorang ayah sering menanyakan anak-anaknya, ”Apakah kalian dalam salah satu segi merasa dikekang karena iman kalian?” Jawabannya, ”Sama sekali tidak!” Seorang muda, membandingkan kehidupannya dengan kehidupan dari teman-teman sekolah berkata, ”Satu hal saja yang tidak saya peroleh yaitu banyak kesukaran.”

Bantuan dari Luar

21. Meskipun mengetahui bahwa melatih anak-anak merupakan tanggung jawab orangtua, bagaimana orang-orang lain dapat membantu?

21 Tanggung jawab untuk mengajarkan anak-anak kita merupakan tanggung jawab kita sendiri. Alkitab memperlihatkan bahwa sang bapa harus mengambil pimpinan, dan ibu membantu dia. Dikatakan, ”Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.” (Amsal 1:8; Efesus 6:4) Namun ini tidak berarti bahwa orang-orang lain tidak dapat membantu. Sidang adalah suatu keluarga, dan berulang kali saudara-saudara matang yang sudah lanjut usia menceritakan mengenai bantuan istimewa yang diberikan sidang ketika mereka masih muda. Saksi-Saksi yang bergairah dengan penuh rasa kasih mengingat orang-orang yang mengajak mereka dalam dinas Kristen lama berselang. Orang-orang muda sungguh-sungguh menghargai apabila orang-orang yang lebih tua memperlihatkan minat sedemikian kepada mereka dan membantu mereka tetap di jalan yang benar.—Amsal 13:20.

Teladan Saudara Sendiri

22. Betapa pentingnyakah saudara dapat mempengaruhi anak-anak saudara?

22 Penting bagi anak-anak untuk memperhatikan bahwa saudara meminta bimbingan kepada Allah dan membuat FirmanNya menjadi milik saudara—bahwa saudara benar-benar mempercayai dan menerapkannya dalam kehidupan. (Mazmur 143:10) Mereka mengamati sikap saudara. Jika saudara menganggap pergi ke perhimpunan sebagai suatu tugas, suka menyerang para penatua, mengritik anggota-anggota sidang dan menyesali waktu yang digunakan dalam dinas Yehuwa, besar kemungkinan anak-anak saudara akan meniru contoh buruk saudara. Tetapi jika saudara menganggap penyelenggaraan teokratis ini sebagai berkat-berkat yang menakjubkan dari Yehuwa, kemungkinan anak-anak saudara juga akan demikian. Membesarkan anak-anak bukan terutama mengerjakan beberapa perkara besar tetapi banyak sekali perkara-perkara kecil. Jika saudara mengerjakan perkara-perkara kecil dengan benar setiap hari, saudara mungkin akan sanggup mengerjakan perkara besar apapun yang muncul.—Lukas 16:10; Matius 25:21.

23. Bagaimana harapan saudara dapat mempengaruhi anak-anak saudara?

23 Sangat penting bagi anak-anak saudara untuk mengetahui tempat khusus yang mereka miliki dalam hati saudara. Mereka harus mengetahui bahwa saudara benar-benar mencintai mereka, dan bahwa saudara akan kecewa jika mereka gagal mengikuti prinsip-prinsip ilahi. Salomo menulis, ”Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.” Juga, ”Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak.” (Amsal 23:15, 24) Namun bagaimana seandainya—seraya anak-anak saudara menjadi besar dan mungkin mempunyai dorongan ingin bebas—mereka melakukan sesuatu yang telah saudara bahas bersama mereka dan dengan demikian sudah tahu bahwa hal itu salah dalam pandangan Allah? Jangan cepat putus asa atau berhenti membantu mereka. Ingat bahwa mereka juga tidak sempurna dan mungkin sedang mengalami masa peralihan yang sukar sekali. Walaupun saudara kecewa, terus perlihatkan dengan cara yang penuh pengertian, namun tegas dan jelas, bahwa mengikuti prinsip-prinsip Allah sesungguhnya yang paling baik bagi mereka.—Yakobus 3:2.

24. Berkat-berkat apa yang dapat diharapkan para orangtua jika mereka telah membesarkan anak-anak mereka menurut prinsip-prinsip ilahi?

24 Membahagiakan sekali menyaksikan anak-anak kita menjadi pria dan wanita yang baik, melihat mereka memikul tanggung jawab mereka sendiri dan menerapkan dalam kehidupan perkara-perkara yang kita coba ajarkan kepada mereka. Sebagaimana Paulus menganjurkan Timotius yang masih muda, demikian pula kita katakan kepada anak-anak kita, ”Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” (2 Timotius 2:15) Ketika itu dapat kita katakan mengenai anak-anak jasmani kita, yang akan juga menjadi anak-anak rohani kita, ”Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”—3 Yohanes 4.

[Catatan Kaki]

a Cerita-cerita ini dan banyak cerita lain dalam Buku Cerita Alkitab disajikan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak kecil.

Apakah Saudara Mengingat Pokok-Pokok Ini?

□ Mengapa kita harus setia dalam mengajarkan anak-anak kita mengenai Allah dan kebenaranNya?

□ Bagaimana saudara dapat membuat perhimpunan-perhimpunan Kristen menari bagi anak-anak saudara?

□ Sebagai orangtua yang pengasih, bagaimana kita akan membimbing anak-anak kita, setapak demi setapak, dalam dinas ilahi?

□ Kita ingin merasa pasti bahwa mereka menghargai berkat-berkat apa?

[Kotak di hlm. 30]

Anak-anak membutuhkan koreksi, bimbingan dan pembatasan-pembatasan. Alkitab mengatakan, ”Kebodohan melekat pada hati orang muda.” (Amsal 22:15) Tetapi apabila orangtua cukup berminat untuk memberikan pembatasan-pembatasan dan memperhatikan bahwa anak-anak mereka mengerti hal ini dan menjalankannya, anak-anak merasa aman—orangtua mereka tidak akan membiarkan mereka melakukan hal-hal yang bisa jadi merugikan mereka.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan