PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • mwbr19 Februari hlm. 1-10
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Februari 2019

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Februari 2019
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2019
  • Subjudul
  • 4-10 FEBRUARI
  • 11-17 FEBRUARI
  • 18-24 FEBRUARI
  • 25 FEBRUARI–3 MARET
Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2019
mwbr19 Februari hlm. 1-10

Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen

4-10 FEBRUARI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | ROMA 1-3

”Teruslah Latih Hati Nurani Saudara”

(Roma 2:14, 15) Kalau orang-orang dari bangsa lain, yang tidak memiliki hukum, melakukan apa yang ada dalam hukum, berarti ada suatu hukum dalam diri mereka. 15 Mereka menunjukkan bahwa hukum itu tertulis dalam hati mereka. Hati nurani mereka bersaksi bersama mereka, dan pikiran mereka menyatakan apakah mereka bersalah atau tidak.

lvs 18 ¶6

Hati Nurani yang Bersih di Mata Allah

6 Orang yang tidak mengenal Yehuwa pun biasanya tahu bahwa ada hal-hal yang benar dan yang salah. Alkitab berkata, ”Pikiran mereka menyatakan apakah mereka bersalah atau tidak.” (Roma 2:14, 15) Contohnya, kebanyakan orang tahu bahwa membunuh dan mencuri itu salah. Tanpa disadari, mereka sebenarnya mendengarkan hati nurani mereka, yaitu perasaan benar dan salah dalam diri mereka yang Yehuwa berikan. Jadi, mereka juga mengikuti prinsip Allah, atau kebenaran dasar yang Yehuwa berikan supaya manusia bisa membuat keputusan yang benar.

(Roma 2:15) Mereka menunjukkan bahwa hukum itu tertulis dalam hati mereka. Hati nurani mereka bersaksi bersama mereka, dan pikiran mereka menyatakan apakah mereka bersalah atau tidak.

lvs 19-20 ¶8-9

Hati Nurani yang Bersih di Mata Allah

8 Ada yang berpikir bahwa mendengarkan hati nurani berarti sekadar mengikuti perasaan. Mereka berpikir bahwa mereka bisa melakukan apa saja asalkan mereka senang. Tapi, karena tidak sempurna, perasaan kita bisa menyesatkan kita. Perasaan itu bisa sangat kuat sampai-sampai memengaruhi hati nurani kita. Alkitab berkata, ”Hati lebih licik daripada apa pun dan nekat. Siapa yang bisa mengetahuinya?” (Yeremia 17:9) Jadi, kita bisa saja berpikir bahwa sesuatu itu benar, padahal sebenarnya salah. Contohnya, sebelum menjadi orang Kristen, Rasul Paulus menganiaya umat Allah dengan kejam, dan dia berpikir bahwa itu benar. Dia merasa hati nuraninya bersih. Tapi belakangan dia berkata, ”Yang menghakimi saya adalah Yehuwa.” (1 Korintus 4:4; Kisah 23:1; 2 Timotius 1:3) Setelah Paulus mengerti bahwa Yehuwa tidak suka dengan perbuatannya, dia menyadari bahwa dia perlu berubah. Jadi sebelum kita melakukan sesuatu, kita perlu berpikir, ’Apakah ini yang Yehuwa inginkan?’

9 Jika kita menyayangi seseorang, kita pasti tidak ingin membuat dia kecewa. Karena menyayangi Yehuwa, kita juga pasti tidak mau melakukan apa pun yang membuat Dia kecewa. Kita takut mengecewakan Allah. Sebagai contoh, Nehemia tidak mau memanfaatkan kedudukannya sebagai gubernur untuk menjadi kaya. Mengapa? Karena dia ”takut kepada Allah”. (Nehemia 5:15) Nehemia tidak mau melakukan apa pun yang membuat Allah kecewa. Seperti Nehemia, kita tidak mau berbuat salah karena takut membuat Yehuwa kecewa. Sebaliknya, kita mau menyenangkan Allah dengan mengikuti ajaran Alkitab.​—Lihat Catatan No. 6.

Menggali Permata Rohani

(Roma 3:4) Tidak mungkin begitu! Kalaupun semua orang pembohong, Allah selalu benar, seperti ada tertulis, ”Karena itu, Engkau benar saat Engkau berbicara dan menang saat Engkau diadili.”

w08 15/6 30 ¶5

Pokok-Pokok Penting Surat kepada Orang-Orang Roma

3:4. Apabila kata-kata manusia bertentangan dengan apa yang Allah katakan dalam Firman-Nya, kita membiarkan ”Allah didapati benar” dengan yakin akan berita Alkitab dan bertindak selaras dengan kehendak Allah. Jika kita bersemangat dalam pekerjaan memberitakan Kerajaan dan membuat murid, kita dapat membantu orang lain mendapati Allah itu benar.

(Roma 3:24, 25) tapi mereka dibebaskan melalui tebusan yang Kristus Yesus bayarkan, sehingga mereka dinyatakan benar. Ini adalah karunia yang Allah berikan karena kebaikan hati-Nya yang luar biasa. 25 Allah mengorbankan Kristus supaya orang bisa berdamai dengan Allah melalui iman kepada darah Kristus. Ini untuk menunjukkan bahwa Allah itu benar, karena Allah dengan sabar mengampuni dosa-dosa yang ada di zaman dulu.

w08 15/6 29 ¶6

Pokok-Pokok Penting Surat kepada Orang-Orang Roma

3:24, 25—Bagaimana ”tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus” menutupi ”dosa-dosa yang dilakukan di masa lampau” sebelum itu dibayar? Nubuat Mesianik yang pertama, yang dicatat di Kejadian 3:15, tergenap pada tahun 33 M sewaktu Yesus dibunuh pada tiang siksaan. (Gal. 3:13, 16) Namun, pada saat Yehuwa mengucapkan nubuat itu, harga tebusan seolah-olah sudah dibayar dari sudut pandangan-Nya, karena tidak ada hal apa pun yang dapat mencegah Allah untuk menggenapi maksud-tujuan-Nya. Jadi, atas dasar korban Yesus Kristus di masa depan itu, Yehuwa dapat mengampuni dosa keturunan Adam yang menjalankan iman akan janji itu. Tebusan itu juga memungkinkan kebangkitan bagi orang-orang dari masa pra-Kristen.​—Kis. 24:15.

Pembacaan Alkitab

(Roma 1:1-17) Surat dari Paulus, budak Kristus Yesus yang dipanggil untuk menjadi rasul, yang dipisahkan untuk memberitakan kabar baik Allah, 2 yang sudah Dia janjikan dalam Kitab Suci melalui para nabi-Nya, 3 yaitu tentang Putra-Nya yang lahir sebagai manusia, dari keturunan Daud, 4 dan yang terbukti sebagai Putra Allah sewaktu dibangkitkan dari antara orang mati melalui kuasa kudus. Dialah Yesus Kristus Tuan kita. 5 Melalui dia, kami mendapat kebaikan hati yang luar biasa dan dijadikan rasul, supaya semua bangsa bisa beriman dan taat kepadanya demi memuliakan namanya. 6 Dari bangsa-bangsa itulah kalian sendiri dipanggil untuk menjadi milik Yesus Kristus. 7 Surat ini ditujukan kepada semua orang yang Allah kasihi di Roma, yang dipanggil untuk menjadi orang-orang suci. Semoga kalian mendapat kebaikan hati yang luar biasa dan kedamaian dari Allah, yaitu Bapak kita, dan dari Tuan Yesus Kristus. 8 Pertama-tama, dalam nama Yesus Kristus saya mengucap syukur kepada Allah atas kalian semua, karena iman kalian dibicarakan di seluruh dunia. 9 Allah, yang bagi-Nya saya sepenuh hati melakukan pelayanan suci dengan memberitakan kabar baik tentang Putra-Nya, menjadi saksi bahwa saya tanpa henti mendoakan kalian, 10 memohon supaya saya akhirnya bisa datang kepada kalian, kalau itu kehendak Allah. 11 Saya ingin sekali bertemu kalian, supaya bisa memberikan karunia rohani untuk menguatkan kalian. 12 Dengan kata lain, saya ingin agar kita saling menguatkan. Saya dikuatkan oleh iman kalian, dan kalian dikuatkan oleh iman saya. 13 Saudara-saudara, saya ingin kalian tahu bahwa saya sudah sering berniat datang, meski selalu ada halangan, karena saya ingin mendapat hasil dari pelayanan saya di antara kalian, seperti pelayanan saya di antara bangsa-bangsa lain. 14 Saya memiliki kewajiban terhadap orang Yunani maupun orang asing, terhadap orang yang terpelajar maupun yang tidak. 15 Jadi, saya sangat ingin memberitakan kabar baik kepada kalian juga di Roma. 16 Saya tidak malu dengan kabar baik itu, karena kabar baik itu adalah bukti kuasa Allah untuk menyelamatkan semua orang beriman, awalnya untuk orang Yahudi, lalu orang Yunani juga. 17 Melalui kabar itu, orang beriman bisa melihat bahwa Allah itu benar sehingga semakin beriman, sesuai dengan ayat yang berkata, ”Dengan beriman, orang yang berbuat benar akan tetap hidup.”

11-17 FEBRUARI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | ROMA 4-6

”Allah Menunjukkan Bahwa Dia Mengasihi Kita”

(Roma 5:8) Tapi, Kristus mati untuk kita sementara kita masih berbuat dosa. Dengan cara itulah Allah menunjukkan bahwa Dia mengasihi kita

(Roma 5:12) Sama seperti dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dan kematian masuk melalui dosa, kematian pun menyebar kepada semua orang karena semua orang berbuat dosa—.

w11 15/6 12 ¶5

Allah Merekomendasikan Kasih-Nya kepada Kita

5 Paulus memulai penjelasannya dengan pokok ini, ”Sebagaimana dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang dan kematian, melalui dosa, demikianlah kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah berbuat dosa.” (Rm. 5:12) Kita dapat memahami hal ini karena Allah telah menyediakan catatan tentang bagaimana asal mula kehidupan manusia. Yehuwa menciptakan dua manusia, Adam dan Hawa. Sang Pencipta sempurna, begitu pula kedua manusia pertama itu, nenek moyang kita. Allah hanya memberi mereka satu larangan yang tidak terlalu berat, dan jika mereka melanggarnya, mereka akan dijatuhi hukuman mati. (Kej. 2:17) Tetapi, mereka memilih untuk bertindak bejat, melanggar hukum Allah itu dan dengan demikian menolak Allah sebagai Pembuat Hukum dan Penguasa yang Berdaulat.​—Ul. 32:4, 5. 

(Roma 5:13, 14) Dosa sudah ada di dunia sebelum hukum Taurat ada, tapi tidak seorang pun dituduh berbuat dosa kalau tidak ada hukum. 14 Meski begitu, kematian berkuasa sebagai raja sejak zaman Adam sampai Musa, bahkan atas orang-orang yang tidak melakukan dosa yang sama seperti pelanggaran Adam. Adam mirip dengan orang yang datang belakangan itu.

w11 15/6 12 ¶6

Allah Merekomendasikan Kasih-Nya kepada Kita

6 Adam baru mempunyai anak-anak setelah ia berdosa, sehingga menurunkan dosa dan dampaknya kepada mereka semua. Tentu saja, mereka tidak melanggar hukum Allah seperti halnya Adam, sehingga mereka tidak didakwa dengan dosa yang sama; dan juga belum ada satu hukum pun yang diberikan kepada mereka. (Kej 2:17) Meskipun begitu, keturunan Adam tetap mewarisi dosa. Maka, dosa dan kematian berkuasa terus sampai zaman Musa. Saat itu, Allah memberi orang Israel hukum, yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka adalah manusia berdosa. (Baca Roma 5:13, 14.) Dampak dari dosa warisan tersebut dapat diilustrasikan dengan penyakit atau cacat warisan, misalnya hemofilia (kelainan perdarahan). Saudara mungkin pernah mendengar bahwa Alexis, putra dari Tsar Rusia Nicholas II dan Alexandra, mewarisi penyakit tersebut. Memang, dalam keluarga seperti itu, ada beberapa anak yang tidak langsung merasakan dampaknya, tetapi mereka tetap menjadi pembawa penyakit itu. Tidak demikian halnya dengan dosa. Cacat akibat dosa Adam tak terelakkan. Semua terimbas. Itu selalu mematikan. Dan, itu diteruskan ke semua anak. Dapatkah situasi yang mengenaskan ini diatasi?

(Roma 5:18) Maka, sama seperti satu pelanggaran membuat segala macam orang dinyatakan bersalah, satu tindakan yang benar membuat segala macam orang dinyatakan benar sehingga mendapat kehidupan.

(Roma 5:21) Apa tujuannya? Sama seperti dosa dan kematian berkuasa sebagai raja, kebaikan hati Allah yang luar biasa juga berkuasa sebagai raja, sehingga orang bisa dinyatakan benar dan mendapat kehidupan abadi melalui Yesus Kristus Tuan kita.

w11 15/6 12-13 ¶9-10

Allah Merekomendasikan Kasih-Nya kepada Kita

9 Apa makna ungkapan ”pernyataan bahwa seseorang adil-benar” dan ”dinyatakan adil-benar” dalam bahasa Yunani? Seorang penerjemah Alkitab menulis tentang konsep tersebut, ”Ungkapan ini bernuansa hukum. Ini memaksudkan perubahan kedudukan seseorang di hadapan Allah, bukan perubahan di dalam diri orang itu . . . Di sini, Allah digambarkan sebagai hakim yang telah memberikan vonis tak bersalah kepada si terdakwa, yang seolah-olah telah dibawa ke hadapan pengadilan Allah atas dakwaan kejahatan. Tetapi, Allah membebaskan si terdakwa.”

10 Atas dasar apa ”Hakim segenap bumi” yang adil-benar dapat membebaskan orang yang tidak adil-benar? (Kej. 18:25) Sebagai langkah pertama, Allah dengan pengasih mengutus Putra satu-satunya yang diperanakkan ke bumi. Yesus melakukan kehendak Bapaknya dengan sempurna, meskipun menghadapi godaan, ejekan, dan penganiayaan. Ia mempertahankan integritasnya bahkan sampai mati di tiang siksaan. (Ibr. 2:10) Sewaktu mengorbankan kehidupan manusianya yang sempurna, Yesus mempersembahkan tebusan yang dapat melepaskan keturunan Adam dari dosa dan kematian.​—Mat. 20:28; Rm. 5:6-8.

Menggali Permata Rohani

(Roma 6:3-5) Apakah kalian tidak tahu bahwa kita semua yang dibaptis ke dalam Kristus Yesus dibaptis ke dalam kematiannya? 4 Dengan dibaptis ke dalam kematiannya, kita dikubur bersama dia supaya kita menjalani hidup baru, seperti Kristus yang dibangkitkan dari antara orang mati melalui kuasa Bapak. 5 Kalau kita dipersatukan dengan dia ketika mati seperti dia, kita pasti akan dipersatukan juga dengan dia ketika dibangkitkan seperti dia.

w08 15/6 29-30 ¶7

Pokok-Pokok Penting Surat kepada Orang-Orang Roma

6:3-5—Apa yang dimaksud dengan baptisan dalam Kristus Yesus dan baptisan dalam kematiannya? Pada waktu Yehuwa mengurapi para pengikut Kristus dengan roh kudus, mereka dipersatukan dengan Yesus dan menjadi anggota dari sidang yang merupakan tubuh Kristus, dengan dia sendiri sebagai Kepala. (1 Kor. 12:12, 13, 27; Kol. 1:18) Inilah makna baptisan mereka dalam Kristus Yesus. Orang Kristen terurap juga ”dibaptis dalam kematian [Kristus]” dalam hal mereka menempuh kehidupan yang rela berkorban dan melepaskan semua harapan untuk hidup kekal di bumi. Karena itu, kematian mereka merupakan suatu pengorbanan, seperti halnya kematian Kristus, meskipun kematian mereka itu tidak memiliki nilai tebusan. Mereka dibaptis sepenuhnya dalam kematian Kristus sewaktu mereka meninggal dan dibangkitkan ke kehidupan di surga.

(Roma 6:7) Kalau seseorang sudah mati, dia sudah dibebaskan dari dosanya.

w14 1/6 11 ¶1

Apa Harapan untuk Leluhur Saya?

Ketika orang-orang yang tidak benar dibangkitkan, apakah mereka akan dihakimi atas dasar tingkah laku mereka dulu? Tidak. Roma 6:7 menyatakan, ”Ia yang mati telah dibebaskan dari dosanya.” Orang-orang yang tidak benar telah membayar lunas dosa mereka dengan kematian mereka. Karena itu, mereka akan dihakimi berdasarkan apa yang mereka lakukan setelah dibangkitkan, bukan berdasarkan atas apa yang mereka lakukan dulu sebelum tahu kehendak Allah. Manfaat apa saja yang bisa mereka dapatkan?

Pembacaan Alkitab

(Roma 4:1-15) Kalau begitu, apa yang didapat Abraham, leluhur kita? 2 Kalau Abraham dinyatakan benar karena perbuatannya, dia punya alasan untuk berbangga, tapi dia tidak bisa berbangga di hadapan Allah. 3 Ada ayat yang mengatakan, ”Abraham beriman kepada Yehuwa, maka dia dianggap benar.” 4 Kalau orang yang bekerja diberi gaji, itu bukan karena majikannya baik hati, tapi karena orang itu pantas mendapatkannya. 5 Sebaliknya, orang yang tidak bekerja tapi beriman kepada Allah akan dinyatakan benar. Walaupun berdosa, dia dianggap benar karena imannya. 6 Ini seperti yang Daud katakan tentang bahagianya orang yang Allah anggap benar bukan karena perbuatan, 7 ”Bahagialah orang yang kesalahannya diampuni dan dosanya dimaafkan; 8 bahagialah orang yang dosanya sama sekali tidak diingat Yehuwa.” 9 Apakah yang bahagia itu hanya orang yang disunat? Bagaimana dengan yang tidak disunat? Sebelumnya dikatakan, ”Karena beriman, Abraham dianggap benar.” 10 Kapan Abraham dianggap benar? Setelah dia disunat atau sebelumnya? Sebenarnya dia belum disunat sewaktu dianggap benar. 11 Allah menyuruh dia disunat, dan itu menjadi tanda bahwa dia dianggap benar karena dia sudah beriman sebelum disunat. Maka, dia menjadi bapak semua orang beriman sebelum dia disunat, dan mereka semua dianggap benar oleh Allah. 12 Jadi, Abraham bapak kita bukan saja bapak semua orang yang disunat, tapi juga bapak semua orang yang benar-benar mengikuti jejak imannya, yaitu iman yang dia miliki sebelum disunat. 13 Abraham atau keturunannya mendapat janji bahwa dia akan mewarisi suatu dunia karena dia beriman dan dinyatakan benar, bukan karena menjalankan hukum. 14 Kalau yang mewarisinya adalah orang yang menjalankan hukum, iman menjadi sia-sia dan janji itu tidak ada artinya. 15 Kenyataannya, hukum Taurat menghasilkan kemurkaan Allah, tapi kalau tidak ada hukum, tidak ada yang dilanggar.

18-24 FEBRUARI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | ROMA 7-8

”Apakah Saudara ’Menunggu-nunggu dengan Penuh Harap’?”

(Roma 8:19) Semua ciptaan sedang menunggu-nunggu dengan penuh harap saatnya anak-anak Allah dibuat nyata.

w12 15/7 11 ¶17

Yehuwa Membebaskan Saudara

17 Ketika membahas kebebasan yang akan Yehuwa berikan di masa depan kepada hamba-hamba-Nya di bumi, Paulus menulis, ”Dengan penantian yang penuh kerinduan ciptaan sedang menunggu disingkapkannya putra-putra Allah.” Kemudian ia menambahkan, ”Ciptaan itu sendiri juga akan dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan mendapat kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah.” (Rm. 8:19-21) ”Ciptaan” memaksudkan umat manusia yang memiliki harapan untuk hidup di bumi, yang akan mendapat manfaat dari ”disingkapkannya” putra-putra Allah yang diurapi dengan roh. Penyingkapan itu akan dimulai ketika ”putra-putra” ini, yang telah dibangkitkan ke alam roh, menyertai Kristus dalam membersihkan bumi dari kefasikan dan membawa ”kumpulan besar” ke dalam dunia baru.​—Pny. 7:9, 14.

(Roma 8:20) Semua ciptaan dibuat menjalani kehidupan yang sia-sia, bukan karena kehendak mereka sendiri, tapi karena kehendak Allah. Meski begitu, ada harapan yang disediakan

w12 15/3 23 ¶11

Bersukacita atas Harapan Kita

11 Yehuwa memberi manusia ”dasar harapan” sewaktu Ia berjanji untuk membebaskan mereka dari ”ular yang semula”, Setan Si Iblis, melalui ’benih’ yang dijanjikan. (Pny. 12:9; Kej. 3:15) Bagian utama ’benih’ itu adalah Yesus Kristus. (Gal. 3:16) Kematian dan kebangkitan Yesus menjadi dasar yang kuat bagi harapan umat manusia, yaitu untuk dibebaskan dari perbudakan dosa dan kematian. Perwujudan harapan itu berkaitan dengan ”disingkapkannya putra-putra Allah”. Sebagai bagian sekunder ’benih’ itu, kaum terurap yang dimuliakan akan ’disingkapkan’ sewaktu mereka ikut bersama Kristus membinasakan sistem fasik Setan. (Pny. 2:26, 27) Hal ini akan mendatangkan keselamatan bagi domba-domba lain, yang keluar dari kesengsaraan besar.​—Pny. 7:9, 10, 14.

(Roma 8:21) bahwa semua ciptaan akan dibebaskan dari perbudakan dosa dan kematian, dan memiliki kemerdekaan yang mulia seperti yang dimiliki anak-anak Allah.

w12 15/3 23 ¶12

Bersukacita atas Harapan Kita

12 Betapa besar kelegaan yang akan dirasakan manusia pada Pemerintahan Seribu Tahun Kristus! Pada waktu itu, ”putra-putra Allah” yang dimuliakan akan ’disingkapkan’ lebih jauh ketika mereka melayani sebagai imam bersama Kristus, menyalurkan manfaat korban tebusan Yesus kepada umat manusia. Sebagai rakyat Kerajaan surga, manusia akan mulai merasakan pembebasan dari dampak dosa dan kematian. Manusia yang taat akan berangsur-angsur ”dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan”. Jika mereka tetap setia kepada Yehuwa sepanjang Milenium dan ketika diuji pada akhir masa itu, nama mereka akan dituliskan secara permanen pada ”gulungan kehidupan”. Mereka akan mendapat ”kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah”. (Pny. 20:7, 8, 11, 12) Benar-benar harapan yang menakjubkan!

Menggali Permata Rohani

(Roma 8:6) Selalu memikirkan keinginan jasmani berarti kematian, tapi selalu memikirkan hal-hal yang sesuai dengan kuasa kudus berarti kehidupan dan kedamaian.

w17.06 3

Apakah Saudara Ingat?

Apa bedanya ”memusatkan pikiran pada daging” dengan ”memusatkan pikiran pada roh”? (Rm. 8:6)

Memusatkan pikiran pada daging berarti mengutamakan keinginan jasmani, selalu memikirkan dan membicarakan hal materi. Memusatkan pikiran pada roh berarti mengutamakan hal-hal tentang Allah dan pikiran-Nya. Orang Kristen yang melakukan hal itu akan dipenuhi roh kudus. Daging menghasilkan kematian, tapi roh menghasilkan kehidupan dan kedamaian.​—w16.12, hlm. 15-17.

(Roma 8:26, 27) Selain itu, karena kelemahan kita, kadang kita perlu berdoa tapi kita tidak tahu apa yang harus didoakan. Saat itulah kuasa kudus akan membantu kita dengan memohon bagi kita, meski kita tidak mengucapkan jeritan hati kita. 27 Tapi, Allah yang menyelidiki hati kita mengerti maksud kuasa kudus itu, karena permohonan itu dibuat demi orang-orang suci dan sesuai dengan kehendak Allah.

w09 15/11 7 ¶20

Apa yang Dikatakan Doa-Doa Saudara tentang Diri Saudara?

20 Kadang-kadang, kita mungkin tidak tahu apa yang harus dikatakan dalam doa pribadi kita. ”Apa yang seharusnya kita doakan, sewaktu kita perlu melakukannya, tidak kita ketahui,” tulis Paulus, ”tetapi roh [kudus] itu sendiri memohonkan untuk kita dengan erangan yang tidak terucapkan. Tetapi ia [Allah] yang menyelidiki hati mengetahui apa maksud roh itu.” (Rm. 8:26, 27) Yehuwa memastikan agar banyak doa dicatat dalam Alkitab. Ia menerima doa-doa terilham ini sebagai permohonan yang kita ajukan dan, oleh karena itu, mengabulkannya. Allah mengenal kita dan mengetahui maksud dari hal-hal yang diutarakan oleh roh-Nya melalui para penulis Alkitab. Yehuwa menjawab permintaan kita sewaktu roh ’memohonkannya’ demi kepentingan kita. Namun, seraya kita mengenal Firman Allah dengan lebih baik, kita akan lebih mudah mengetahui hal-hal yang patut kita doakan.

Pembacaan Alkitab

(Roma 7:13-25) Kalau begitu, apakah saya mati karena sesuatu yang baik? Tentu tidak! Dosalah yang membunuh saya melalui sesuatu yang baik, sehingga terlihat jelas seperti apa dosa itu. Hukum menunjukkan bahwa dosa sangat jahat. 14 Kita tahu bahwa hukum Taurat itu rohani, tapi saya ini manusia jasmani, yang dijual sebagai budak dosa. 15 Bukannya melakukan apa yang saya inginkan, saya malah melakukan apa yang saya benci. Saya tidak tahu kenapa saya melakukan itu. 16 Tapi meski saya tidak melakukan hal baik yang saya inginkan, saya setuju bahwa hukum Taurat itu baik. 17 Jadi, yang melakukan itu bukan saya, tapi dosa dalam diri saya. 18 Saya tahu bahwa dalam diri saya, yaitu dalam tubuh saya, tidak ada apa pun yang baik. Saya ingin melakukan yang baik, tapi saya tidak sanggup. 19 Hal baik yang saya inginkan tidak saya lakukan, tapi hal buruk yang tidak saya inginkan, malah itulah yang saya lakukan. 20 Jadi, kalau saya melakukan apa yang tidak saya inginkan, yang melakukan itu bukan lagi saya, tapi dosa dalam diri saya. 21 Maka, inilah yang saya alami: Saat saya ingin berbuat benar, dorongan untuk berbuat buruk ada dalam diri saya. 22 Dalam batin saya, saya benar-benar menyukai hukum Allah, 23 tapi dalam tubuh saya, ada hukum dosa yang menjadikan saya tawanan, yang berperang melawan hukum Allah di pikiran saya. 24 Sengsara sekali saya ini! Siapa yang akan menyelamatkan saya dari tubuh yang menyebabkan kematian ini? 25 Syukur kepada Allah, yang akan menyelamatkan saya melalui Yesus Kristus Tuan kita! Jadi dengan pikiran saya, saya budak hukum Allah, tapi dengan tubuh saya, saya budak hukum dosa.

25 FEBRUARI–3 MARET

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | ROMA 9-11

”Perumpamaan tentang Pohon Zaitun”

(Roma 11:16) Juga, kalau bagian adonan yang dipersembahkan sebagai hasil pertama itu suci, seluruh adonannya juga suci. Dan kalau akar sebuah pohon itu suci, cabang-cabangnya juga suci.

w11 15/5 23 ¶13

’Oh, Dalamnya Hikmat Allah!’

13 Rasul Paulus selanjutnya mengibaratkan orang-orang yang menjadi bagian benih Abraham sebagai cabang-cabang pohon zaitun simbolis. (Rm. 11:21) Pohon zaitun peliharaan tersebut melambangkan penggenapan tujuan Allah sehubungan dengan perjanjian Abraham. Akarnya kudus dan melambangkan Yehuwa sebagai Pribadi yang memberikan kehidupan kepada Israel rohani. (Yes. 10:20; Rm. 11:16) Batang utamanya melambangkan Yesus sebagai bagian utama benih Abraham. Cabang-cabangnya secara kelompok menggambarkan ’jumlah lengkap’ orang-orang yang termasuk dalam bagian sekunder benih Abraham.

(Roma 11:17) Tapi kalau sebagian cabang zaitun dipotong, dan kalian, yang adalah cabang zaitun liar, dicangkokkan di antara cabang-cabang yang ada dan ikut mendapat manfaat dari akar itu,

(Roma 11:20, 21) Itu benar! Mereka dipotong karena tidak beriman, sedangkan kalian tetap ada karena beriman. Jangan menjadi sombong. Sebaliknya, berhati-hatilah 21 karena kalau cabang yang asli saja bisa Allah potong, apalagi kalian.

w11 15/5 24 ¶15

’Oh, Dalamnya Hikmat Allah!’

15 Maka, apa yang Yehuwa lakukan untuk mewujudkan tujuan-Nya? Paulus menjelaskan bahwa cabang-cabang pohon zaitun liar dicangkokkan pada pohon zaitun peliharaan itu untuk menggantikan yang telah dipatahkan. (Baca Roma 11:17, 18.) Jadi, orang-orang Kristen yang diurapi roh yang berasal dari bangsa-bangsa lain, seperti yang ada di sidang di Roma, seolah-olah dicangkokkan pada pohon zaitun simbolis ini. Dengan begitu, mereka menjadi bagian benih Abraham. Tadinya, mereka bagaikan cabang zaitun liar, tidak memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari perjanjian istimewa ini. Tetapi, Yehuwa membuka jalan bagi mereka untuk menjadi orang Yahudi rohani.​—Rm. 2:28, 29.

(Roma 11:25, 26) Saudara-saudara, saya ingin kalian tahu tentang rahasia suci ini, supaya kalian tidak menganggap diri bijak: Sebagian orang Israel akan tetap memiliki hati yang tidak peka, sampai jumlah orang yang dikumpulkan dari bangsa lain sudah lengkap, 26 dan dengan cara itulah seluruh Israel akan diselamatkan. Ini sesuai dengan ayat yang berkata, ”Pembebas itu akan keluar dari Zion dan membuat Yakub berhenti melakukan apa yang buruk di mata Allah.

w11 15/5 25 ¶19

’Oh, Dalamnya Hikmat Allah!’

19 Ya, tujuan Yehuwa sehubungan dengan ”Israel milik Allah” sedang digenapi secara menakjubkan. (Gal. 6:16) Seperti yang dikatakan Paulus, ”seluruh Israel akan diselamatkan”. (Rm. 11:26) Pada waktu yang Yehuwa tetapkan, ”seluruh Israel”—yakni jumlah lengkap orang Israel rohani—akan menjadi raja dan imam di surga. Tidak ada yang bisa menggagalkan tujuan Yehuwa!

Menggali Permata Rohani

(Roma 9:21-23) Apa kalian tidak tahu? Bukankah perajin tanah liat berhak membuat segumpal tanah liat menjadi satu barang penting dan satu barang biasa? 22 Jadi, bagaimana kalau Allah bersabar kepada barang yang pantas dibinasakan, meski Dia ingin menunjukkan kemurkaan-Nya dan kekuatan-Nya? 23 Lalu, bagaimana kalau itu dilakukan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya yang luar biasa kepada barang yang pantas dikasihani, yang sudah Dia siapkan untuk dimuliakan,

w13 15/6 25 ¶5

Biarlah Disiplin Yehuwa Membentuk Saudara

5 Bagaimana jika manusia berkeras tidak mau dibentuk oleh Tukang Tembikar Agung? Bagaimana Ia akan menjalankan wewenang-Nya? Pikirkan apa yang akan terjadi atas tanah liat yang sulit dibentuk menjadi bejana yang diinginkan. Tukang tembikar bisa memilih untuk membuatnya menjadi bejana lain atau membuangnya! Kalau tanah liat sampai tidak bisa dipakai lagi, biasanya itu akibat kesalahan si tukang tembikar. Tetapi, tidak demikian halnya dengan Tukang Tembikar yang membentuk kita. (Ul. 32:4) Sewaktu seseorang tidak mau dibentuk oleh Yehuwa, orang itulah yang salah. Yehuwa menyesuaikan cara Ia berurusan dengan manusia sesuai dengan tanggapan mereka sewaktu dibentuk oleh-Nya. Orang-orang yang mau menanggapi dengan positif akan dibentuk menjadi sesuatu yang baik. Misalnya, orang-orang Kristen terurap adalah ”bejana-bejana belas kasihan” yang dibentuk menjadi ”bejana untuk tujuan yang terhormat”. Sebaliknya, orang-orang yang berkeras tidak mau menaati Allah akhirnya menjadi ”bejana-bejana kemurkaan yang memang patut untuk dibinasakan”.​—Rm. 9:19-23.

(Roma 10:2) Saya bisa bersaksi bahwa mereka bersemangat melayani Allah, tapi tidak sesuai dengan pengetahuan yang tepat tentang Allah.

it-1 496 ¶3

Cemburu, Kecemburuan

Gairah yang Salah Arah. Seseorang mungkin dengan tulus bergairah, atau cemburu, untuk tujuan tertentu, tetapi kegairahannya itu salah dan tidak menyenangkan Allah. Demikianlah halnya dengan banyak orang Yahudi pada abad pertama. Mereka berupaya menjadi adil-benar melalui perbuatan-perbuatan mereka sendiri di bawah Hukum Musa. Tetapi Paulus memperlihatkan bahwa gairah mereka salah arah karena tanpa pengetahuan yang saksama. Dengan demikian, mereka tidak memperoleh keadilbenaran sejati yang berasal dari Allah. Mereka harus memahami kekeliruan mereka dan berpaling kepada Allah melalui Kristus untuk memperoleh keadilbenaran dan kemerdekaan dari kutuk Hukum. (Rm 10:1-10) Salah satu di antara mereka ialah Saul dari Tarsus, ia sangat bergairah bagi Yudaisme hingga taraf yang ekstrem, ”menganiaya sidang jemaat Allah sampai berlebihan dan menghancurkannya”. Ia menjalankan Hukum dengan cermat sebagai ”orang yang tidak bercela”. (Gal 1:13, 14; Flp 3:6) Namun, kecemburuannya bagi Yudaisme itu salah arah. Ia memiliki hati yang tulus, dan karena itulah Yehuwa memperlihatkan kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh melalui Kristus untuk membuatnya berpaling ke jalan ibadat sejati.​—1Tim 1:12, 13.

Pembacaan Alkitab

(Roma 10:1-15) Saudara-saudara, keinginan hati dan permohonan saya kepada Allah adalah agar mereka diselamatkan. 2 Saya bisa bersaksi bahwa mereka bersemangat melayani Allah, tapi tidak sesuai dengan pengetahuan yang tepat tentang Allah. 3 Mereka tidak tahu apa yang membuat seseorang benar di mata Allah, tapi berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka benar. Maka, mereka tidak melakukan apa yang membuat seseorang benar di mata Allah. 4 Akhir dari hukum Taurat adalah Kristus, sehingga semua orang yang beriman akan dianggap benar. 5 Musa pernah menulis ini tentang orang yang dianggap benar menurut hukum Taurat, ”Orang yang menjalankan hukum ini akan hidup karenanya.” 6 Tapi, firman Allah berkata tentang orang yang dianggap benar karena beriman, ”Jangan katakan dalam hati kalian, ’Siapa yang akan naik ke surga?’ maksudnya, untuk membawa Kristus turun, 7 atau, ’Siapa yang akan turun ke lubang yang sangat dalam?’ maksudnya, untuk membawa Kristus keluar dari antara orang mati.” 8 Apa lagi yang dikatakannya? ”Perkataan itu ada di dekat kalian, yaitu di mulut dan di hati kalian sendiri.” Maksudnya, ”perkataan” iman, yang sedang kita sampaikan. 9 Kalau mulut kalian sendiri membuat pernyataan kepada orang-orang bahwa Yesus adalah Tuan kalian, dan kalian beriman dengan sepenuh hati bahwa Allah telah membangkitkan dia dari antara orang mati, kalian akan diselamatkan. 10 Iman di hati kalian akan membuat kalian dianggap benar, tapi pernyataan mulut kalian akan membuat kalian diselamatkan. 11 Sebuah ayat berkata, ”Semua orang yang beriman kepadanya tidak akan kecewa.” 12 Tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan Yunani. Semuanya memiliki Tuan yang sama, yang bermurah hati terhadap semua yang berseru kepada-Nya, 13 karena ”semua orang yang berseru pada nama Yehuwa akan diselamatkan”. 14 Tapi, bagaimana orang akan berseru kepada-Nya kalau belum beriman kepada-Nya? Lalu, bagaimana orang akan beriman kepada-Nya kalau belum pernah mendengar tentang Dia? Lalu, bagaimana orang akan mendengar kalau tidak ada yang memberitakan? 15 Lalu, apakah ada yang akan memberitakan kalau tidak diutus? Ada tertulis, ”Betapa senangnya melihat orang-orang yang datang memberitakan kabar baik!”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan