Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
4-10 MARET
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | ROMA 12-14
”Bagaimana Orang Kristen Menunjukkan Kasih?”
(Roma 12:10) Sayangi satu sama lain seperti keluarga sendiri. Kalianlah yang harus lebih dulu menunjukkan hormat.
Kasih Sayang
Kasih persaudaraan (Yn., fi·la·del·fi′a, harfiah, ”kasih sayang terhadap saudara”) hendaknya ada di antara semua anggota sidang Kristen. (Rm 12:10; Ibr 13:1; lihat juga 1Ptr 3:8.) Jadi, hubungan di dalam sidang hendaknya erat, kuat, dan hangat seperti di dalam keluarga jasmani. Meskipun para anggota sidang sudah memperlihatkan kasih persaudaraan, mereka didesak untuk melakukannya dengan lebih bersungguh-sungguh lagi.—1Tes 4:9, 10.
Kata Yunani fi·lo′stor·gos, artinya ”memiliki kasih sayang yang lembut”, digunakan untuk orang yang memiliki keakraban yang hangat dengan orang lain. Salah satu kata pembentuk kata majemuk ini, yaitu ster′go, sering digunakan untuk menunjukkan kasih sayang alami, seperti halnya di antara anggota-anggota keluarga. Rasul Paulus menganjurkan orang Kristen untuk mengembangkan sifat ini. (Rm 12:10) Paulus juga menunjukkan bahwa hari-hari terakhir akan dicirikan oleh orang-orang yang ”tidak memiliki kasih sayang alami” (Yn., a′stor·goi) dan bahwa orang-orang seperti itu pantas mati.—2Tim 3:3; Rm 1:31, 32.
(Roma 12:17-19) Jangan balas kejahatan dengan kejahatan kepada siapa pun. Berupayalah melakukan apa yang dianggap baik oleh semua orang. 18 Berusahalah sebisa mungkin untuk hidup damai dengan semua orang. 19 Saudara-saudaraku, jangan balas dendam. Biarkan Allah saja yang menunjukkan kemurkaan-Nya, karena ada tertulis, ” ’Akulah yang berhak membalas; kejahatan mereka akan Kubalas,’ kata Yehuwa.”
”Hendaklah Kamu Suka Damai dengan Semua Orang”
3 Baca Roma 12:17. Paulus menjelaskan bahwa sewaktu menghadapi permusuhan, kita tidak boleh membalas dengan cara serupa. Nasihat itu khususnya penting untuk diikuti dalam keluarga yang terbagi secara agama. Suami atau istri Kristen menolak godaan untuk membalas perkataan atau tindakan yang tidak ramah dengan ketidakramahan juga. ”Membalas kejahatan dengan kejahatan” tidak akan menghasilkan kebaikan. Sebaliknya, sikap itu hanya akan memperburuk situasi.
”Jangan Membalas Kejahatan dengan Kejahatan kepada Siapa Pun”
12 Nasihat Paulus berikutnya tentang cara memperlakukan rekan seiman dan orang tidak seiman adalah, ”Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan kepada siapa pun.” Pernyataan itu adalah konsekuensi yang logis dari pernyataan sebelumnya, yakni, ”Muaklah terhadap apa yang fasik.” Ya, bagaimana mungkin seseorang mengaku sangat muak terhadap apa yang fasik, atau kejahatan, jika ia menggunakan kejahatan untuk membalas orang lain? Tindakan itu justru bertolak belakang dengan kasih yang ”tanpa kemunafikan”. Lalu, Paulus berkata, ”Pertimbangkanlah untuk melakukan hal-hal yang baik dalam pandangan semua orang.” (Roma 12:9, 17) Bagaimana kita menerapkannya?
13 Sebelumnya, dalam surat kepada jemaat di Korintus, Paulus menulis tentang penganiayaan yang dihadapi rasul-rasul. Ia berkata, ”Kami telah menjadi tontonan bagi dunia, dan bagi malaikat-malaikat, dan bagi manusia. . . . Pada waktu dicerca, kami memberkati; pada waktu dianiaya, kami tabah menghadapinya; pada waktu nama baik kami dirusak, kami memohon.” (1 Korintus 4:9-13) Demikian pula, orang Kristen sejati sekarang diamati oleh orang-orang di dunia. Sewaktu mereka mengamati hal-hal baik yang kita lakukan sekalipun kita diperlakukan dengan tidak adil, mereka boleh jadi cenderung memandang berita Kristen kita dengan lebih bersahabat.—1 Petrus 2:12.
(Roma 12:20, 21) Tapi ”kalau musuh kalian lapar, beri dia makan; kalau dia haus, beri dia minum; karena kalian akan membuat hatinya lunak”. 21 Jangan sampai kalian dikalahkan oleh kejahatan. Sebaliknya, teruslah kalahkan kejahatan dengan kebaikan.
Ampunilah Satu Sama Lain dengan Lapang Hati
13 Kadang-kadang, orang yang tidak seiman berbuat salah kepada kita. Jika itu terjadi, kita mungkin bisa membuatnya tertarik kepada ajaran Alkitab. Rasul Paulus menulis, ”’Jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika dia haus, berilah dia sesuatu untuk diminum; karena dengan melakukan ini engkau menumpukkan bara yang bernyala-nyala di atas kepalanya.’ Jangan biarkan dirimu ditaklukkan oleh apa yang jahat, tetapi teruslah taklukkan apa yang jahat dengan apa yang baik.” (Rm. 12:20, 21) Jadi, kalau kita tetap sopan sewaktu diperlakukan dengan buruk, orang yang bersikap keras sekalipun bisa melunak, bahkan menjadi baik terhadap kita. Dengan menunjukkan pengertian, bertimbang rasa, dan bahkan berbelaskasihan kepada orang yang menyakiti, kita bisa membuatnya ingin belajar kebenaran Alkitab. Tidak soal apa situasinya, tanggapan yang lembut bisa membuat orang itu bertanya-tanya mengapa Saudara bisa bertingkah laku baik.—1 Ptr. 2:12; 3:16.
Menggali Permata Rohani
(Roma 12:1) Maka saudara-saudara, karena Allah itu beriba hati, saya mohon agar kalian memberikan tubuh dan hidup kalian kepada-Nya, seperti mempersembahkan korban yang suci yang akan diterima Allah. Jadi, gunakan seluruh pikiran kalian dalam melakukan pelayanan suci untuk-Nya.
Cara Memilih Hiburan dengan Bijak
5 Semua yang kita lakukan berpengaruh atas ibadah kita kepada Yehuwa. Itulah sebabnya Paulus mengatakan, ’Berikan tubuh dan hidup kalian kepada-Nya, seperti mempersembahkan korban yang suci yang akan diterima Allah.’ (Roma 12:1) Yesus berkata, ”Kasihilah Yehuwa Allahmu dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, seluruh pikiran, dan seluruh kekuatanmu.” (Markus 12:30) Kita ingin selalu memberikan yang terbaik kepada Yehuwa. Pada zaman Israel dulu, jika seseorang mempersembahkan seekor binatang kepada Yehuwa, dia harus memberikan binatang yang sehat. Jika binatang itu cacat, Allah tidak menerimanya. (Imamat 22:18-20) Begitu juga, ibadah kita bisa ditolak oleh Yehuwa. Mengapa?
6 Yehuwa memberi tahu kita, ”Kalian harus kudus, karena Aku kudus.” (1 Petrus 1:14-16; 2 Petrus 3:11) Yehuwa hanya akan menerima ibadah kita jika itu kudus, atau bersih. (Ulangan 15:21) Ibadah kita tidak bisa bersih jika kita melakukan hal-hal yang Yehuwa benci, seperti perbuatan cabul, kekerasan, atau hal-hal gaib. (Roma 6:12-14; 8:13) Selain itu, Yehuwa tidak senang jika kita suka dengan hiburan yang seperti itu. Ini bisa membuat ibadah kita tidak bersih dan tidak diterima Yehuwa serta merusak persahabatan kita dengan-Nya.
(Roma 13:1) Semua orang harus tunduk kepada pemerintah, karena kekuasaan apa pun berasal dari Allah. Pemerintah yang ada mendapat kedudukan mereka masing-masing dari Allah.
Pokok-Pokok Penting Surat kepada Orang-Orang Roma
13:1—Bagaimana kalangan berwenang yang lebih tinggi ”ditempatkan oleh Allah dalam kedudukan mereka yang bersifat relatif”? Kalangan berwenang duniawi ”ditempatkan oleh Allah dalam kedudukan mereka yang bersifat relatif” dalam arti bahwa mereka memerintah atas izin Allah, dan dalam beberapa peristiwa Allah telah meramalkan pemerintahan mereka. Hal ini nyata dari apa yang Alkitab nubuatkan tentang sejumlah penguasa.
Pembacaan Alkitab
(Roma 13:1-14) Semua orang harus tunduk kepada pemerintah, karena kekuasaan apa pun berasal dari Allah. Pemerintah yang ada mendapat kedudukan mereka masing-masing dari Allah. 2 Jadi, siapa pun yang melawan pemerintah melawan pengaturan Allah, dan orang-orang yang melawan pengaturan itu akan dihukum. 3 Orang yang berbuat jahat takut kepada pemerintah, tapi orang yang berbuat baik tidak takut. Maka, kalau kalian tidak mau merasa takut kepada pemerintah, teruslah berbuat baik. Dengan begitu, kalian akan dipuji oleh mereka. 4 Mereka adalah pelayan Allah demi kebaikan kalian. Tapi kalau kalian berbuat jahat, kalian harus takut, karena ada tujuannya mereka membawa pedang. Mereka adalah pelayan Allah, penuntut balas yang menghukum orang-orang yang terus berbuat jahat.5 Jadi, kalian memiliki alasan yang kuat untuk tunduk, bukan hanya karena hukuman itu, tapi juga karena hati nurani kalian. 6 Itulah alasannya kalian membayar pajak. Mereka adalah pelayan Allah, yang selalu melayani masyarakat. 7 Berikan apa yang menjadi hak mereka: Pajak bagi yang meminta pajak, upeti bagi yang meminta upeti, respek bagi yang meminta respek, dan hormat bagi yang meminta hormat. 8 Jangan berutang apa-apa kepada siapa pun, selain mengasihi satu sama lain, karena orang yang mengasihi sesamanya sudah menjalankan hukum. 9 Perintah seperti ”jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan menginginkan milik orang lain”, dan bahkan semua perintah yang ada, disimpulkan dalam kata-kata ini: ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” 10 Orang yang memiliki kasih tidak berbuat jahat kepada sesamanya, jadi dia sudah menjalankan hukum. 11 Lakukan itu semua, karena kalian tahu di masa seperti apa kita hidup. Sekarang saatnya bangun dari tidur, karena keselamatan kita sudah lebih dekat daripada sewaktu kita baru menjadi pengikut Kristus. 12 Sekarang sudah larut malam, dan sebentar lagi pagi. Jadi, mari kita tinggalkan perbuatan kegelapan dan memakai senjata terang. 13 Mari kita jaga tingkah laku kita seperti pada siang hari, tidak berpesta liar atau bermabuk-mabukan, tidak melakukan hubungan seks yang tidak sah atau berlaku tidak tahu malu, dan tidak bertengkar atau iri. 14 Sebaliknya, tirulah Tuan Yesus Kristus, dan jangan membuat rencana untuk memuaskan keinginan tubuh yang berdosa.
11-17 MARET
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | ROMA 15-16
”Andalkan Yehuwa untuk Mendapatkan Ketekunan dan Penghiburan”
(Roma 15:4) Semua ayat yang ditulis di masa lalu ditulis untuk mengajar kita. Ayat-ayat itu membuat kita bertekun dan terhibur sehingga kita memiliki harapan.
”Menangislah Bersama Orang yang Menangis”
11 Kisah tentang Yesus yang berduka saat kematian Lazarus hanyalah salah satu dari banyak ayat yang bisa menghibur kita. Jelaslah, ”segala perkara yang ditulis dahulu kala ditulis untuk mengajar kita, agar melalui ketekunan kita dan melalui penghiburan dari Tulisan-Tulisan Kudus, kita mempunyai harapan”. (Rm. 15:4) Jika Saudara sedang berduka, Saudara juga bisa terhibur dengan membaca ayat-ayat yang menenteramkan berikut:
▪ ”Yehuwa dekat dengan orang-orang yang patah hati; dan orang-orang yang semangatnya remuk ia selamatkan.”—Mz. 34:18, 19.
▪ ’Sewaktu pikiran yang menggelisahkan dalam batinku bertambah banyak, penghiburan dari Yehuwa mulai membelai jiwaku.’—Mz. 94:19.
▪ ”Semoga Tuan kita, Yesus Kristus, dan Allah, Bapak kita, yang mengasihi kita dan memberikan penghiburan abadi dan harapan yang baik melalui kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh, menghibur hatimu dan membuat kamu teguh.”—2 Tes. 2:16, 17.
(Roma 15:5) Semoga Allah, yang membuat kita bertekun dan terhibur, memberi kalian pikiran dan sikap yang sama dengan Kristus Yesus,
”Biarlah Ketekunan Bekerja Sampai Tuntas”
5 Mintalah kekuatan dari Yehuwa. Yehuwa adalah ”Allah yang memberikan ketekunan dan penghiburan”. (Rm. 15:5) Hanya Dialah yang benar-benar mengerti keadaan, perasaan, dan latar belakang kita. Jadi, Ia tahu betul apa yang kita butuhkan untuk bisa bertekun. Alkitab mengatakan, ”Keinginan orang-orang yang takut kepadanya akan ia laksanakan; dan seruan mereka minta tolong akan ia dengar, dan ia akan menyelamatkan mereka.” (Mz. 145:19) Tapi, bagaimana Allah menjawab permohonan tersebut?
(Roma 15:13) Semoga Allah, yang memberikan harapan, membuat kalian penuh sukacita dan damai karena kalian percaya kepada-Nya, sehingga kalian bisa berharap dengan sepenuh hati dengan kekuatan kuasa kudus.
”Engkau Harus Mengasihi Yehuwa, Allahmu”
11 Yehuwa memberi kita harapan untuk hidup selamanya. (Rm. 15:13) Dengan memiliki harapan ini, kita bisa bertahan ketika iman kita diuji. Kaum terurap yang setia memiliki harapan untuk hidup selamanya di surga. (Pny. 2:10) Orang-orang setia lainnya memiliki harapan untuk hidup selamanya di bumi Firdaus. (Luk. 23:43) Bagaimana perasaan kita terhadap harapan ini? Kita tentu merasa bahagia, tenteram, dan akan mengasihi Allah, yang memberi kita ”setiap pemberian yang baik dan setiap hadiah yang sempurna”.—Yak. 1:17.
Menggali Permata Rohani
(Roma 15:27) Mereka senang melakukannya, dan sebenarnya mereka merasa wajib melakukannya. Karena orang-orang suci sudah memberikan hal-hal rohani kepada mereka, mereka juga wajib memberikan hal-hal materi kepada orang-orang suci.
’Ujian atas Keikhlasan Hati Saudara’
Tentu saja, saudara-saudara mereka yang bukan Yahudi seharusnya tergerak untuk menolong mereka. Patut diingat bahwa mereka mempunyai ”hutang” khusus kepada orang-orang Kristen di Yerusalem. Bukankah kabar baik yang mereka dengar datangnya dari Yerusalem? Paulus mengatakan, ”Jika orang Kristen Yahudi telah membagikan harta rohani mereka kepada orang Kafir, maka orang Kafir wajib menyumbangkan harta mereka untuk memenuhi kebutuhan orang Kristen Yahudi.”—Roma 15:27, The New English Bible.
(Roma 16:25) Allah bisa membuat kalian kuat melalui kabar baik tentang Yesus Kristus yang saya beritakan. Kabar ini berkaitan dengan dibukanya rahasia suci yang sudah lama disembunyikan.
Tahu Sebelumnya; Tetapkan Sebelumnya
Sang Mesias, atau Kristus, akan menjadi Benih yang dijanjikan dan melaluinya semua orang yang adil-benar dari semua keluarga di bumi akan diberkati. (Gal 3:8, 14) ’Benih’ itu untuk pertama kali disebutkan setelah pemberontakan di Eden dimulai, tetapi sebelum kelahiran Habel. (Kej 3:15) Hal itu terjadi sekitar 4.000 tahun sebelum ”rahasia suci” disingkapkan dengan dinyatakannya siapa ’benih’ Mesianik itu. Jadi, ”rahasia suci” itu benar-benar ”dibiarkan bungkam untuk waktu yang lama”.—Rm 16:25-27; Ef 1:8-10; 3:4-11.
Pembacaan Alkitab
(Roma 15:1-16) Kita yang kuat harus membantu yang lemah dalam menanggung beban dan tidak menyenangkan diri sendiri saja. 2 Mari kita masing-masing menyenangkan sesama kita, dan berbuat baik untuk menguatkan mereka, 3 karena Kristus saja tidak menyenangkan dirinya sendiri. Tentang dia ada tertulis, ”Aku menanggung hinaan orang-orang yang menghina-Mu.” 4 Semua ayat yang ditulis di masa lalu ditulis untuk mengajar kita. Ayat-ayat itu membuat kita bertekun dan terhibur sehingga kita memiliki harapan. 5 Semoga Allah, yang membuat kita bertekun dan terhibur, memberi kalian pikiran dan sikap yang sama dengan Kristus Yesus, 6 sehingga kalian bisa dengan kompak dan dengan satu suara memuliakan Allah, yaitu Bapak dari Tuan kita Yesus Kristus. 7 Jadi sambutlah satu sama lain, seperti Kristus juga menyambut kalian, supaya Allah dimuliakan. 8 Saya ingin memberi tahu kalian bahwa Kristus melayani orang-orang Yahudi untuk menunjukkan benarnya kata-kata Allah, meneguhkan janji-janji Allah bagi leluhur mereka, 9 dan membuat bangsa-bangsa lain memuliakan Allah atas belas kasihan-Nya. Ini sesuai dengan ayat yang isinya, ”Karena itulah aku akan mengakui Engkau di depan bangsa-bangsa, dan bernyanyi untuk memuji nama-Mu.” 10 Ayat lain berkata, ”Bangsa-bangsa, bergembiralah bersama umat-Nya.” 11 Yang lain lagi berkata, ”Semua bangsa, pujilah Yehuwa; semoga semua suku bangsa memuji Dia.” 12 Yesaya juga berkata, ”Akan ada seseorang dari keluarga Isai yang akan memerintah bangsa-bangsa; kepada dialah bangsa-bangsa akan berharap.” 13 Semoga Allah, yang memberikan harapan, membuat kalian penuh sukacita dan damai karena kalian percaya kepada-Nya, sehingga kalian bisa berharap dengan sepenuh hati dengan kekuatan kuasa kudus. 14 Saudara-saudara, saya sendiri yakin bahwa kalian juga penuh dengan kebaikan dan pengetahuan, dan sanggup mengajar satu sama lain. 15 Tapi, saya menulis beberapa hal dengan terus terang untuk mengingatkan kalian lagi, karena Allah menunjukkan kebaikan hati yang luar biasa kepada saya, 16 sehingga saya menjadi pelayan Kristus Yesus dan memberitakan kabar baik Allah kepada bangsa-bangsa. Saya sibuk dalam tugas suci ini supaya mereka menjadi persembahan yang diterima Allah, yang disucikan oleh kuasa kudus.
18-24 MARET
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 1 KORINTUS 1-3
”Apakah Saudara Seorang Manusia Jasmani atau Manusia Rohani?”
(1 Korintus 2:14) Manusia jasmani tidak menerima hal-hal yang disingkapkan kuasa kudus Allah, karena baginya itu tidak masuk akal. Dia tidak bisa mengerti, karena hal-hal itu perlu diperiksa secara rohani.
Apa Artinya Menjadi Orang yang Rohani?
4 Manusia jasmani memiliki cara berpikir dunia ini, yang hanya memikirkan keinginan diri sendiri. Menurut Paulus, seperti itulah cara berpikir ”orang-orang yang tidak taat”. (Ef. 2:2) Kebanyakan orang mudah terpengaruh oleh orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak peduli dengan pandangan Allah dan melakukan apa yang baik menurut mereka sendiri. Manusia jasmani juga selalu memikirkan hal-hal jasmani dan menganggap uang, kedudukan, dan haknya lebih penting daripada apa pun juga.
5 Manusia jasmani melakukan perbuatan-perbuatan yang ”dihasilkan tubuh yang berdosa”. (Gal. 5:19-21) Dalam surat pertamanya kepada sidang Kristen di Korintus, Paulus menyebutkan sikap-sikap manusia jasmani, yaitu memecah belah, mendukung perselisihan, memicu pemberontakan, saling menuntut di pengadilan, tidak tunduk, dan terlalu mementingkan makan dan minum. Manusia jasmani mudah menyerah ketika digoda untuk berbuat salah. (Ams. 7:21, 22) Yudas menulis bahwa manusia jasmani bisa menjadi sangat buruk sampai-sampai ”tidak punya kerohanian” sama sekali.—Yud. 18, 19.
(1 Korintus 2:15, 16) Sebaliknya, manusia rohani memeriksa segala hal, dan tidak ada yang bisa menghakimi dia. 16 Sebuah ayat berkata, ”Siapa yang bisa mengetahui pikiran Yehuwa sehingga bisa mengajari Dia?” Meski begitu, kita memiliki pikiran Kristus.
Apa Artinya Menjadi Orang yang Rohani?
6 Tidak seperti manusia jasmani, manusia rohani menganggap hubungannya dengan Allah sangat penting. Dia mau dibimbing kuasa kudus Allah dan berupaya meniru Yehuwa. (Ef. 5:1) Dia berusaha memahami cara berpikir Yehuwa dan memandang segala sesuatu dari sudut pandang-Nya. Dia merasa dekat dengan Yehuwa. Tidak seperti manusia jasmani, manusia rohani mengikuti standar Yehuwa tentang segala hal. (Mz. 119:33; 143:10) Dia tidak melakukan hal-hal yang ”dihasilkan tubuh yang berdosa”, tapi berusaha memiliki ”buah yang dihasilkan kuasa kudus”. (Gal. 5:22, 23) Untuk memperjelas apa maksudnya berpikiran rohani, coba pikirkan ini: Seseorang bisa disebut orang bisnis kalau dia selalu memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan bisnis. Begitu juga, seseorang disebut orang yang rohani kalau dia selalu memikirkan hal-hal rohani.
Apa Artinya Menjadi Orang yang Rohani?
15 Bagaimana kita bisa menjadi seperti Kristus? Menurut 1 Korintus 2:16, kita perlu ”memiliki pikiran Kristus”. Roma 15:5 juga menasihati kita untuk memiliki ”pikiran dan sikap yang sama dengan Kristus Yesus”. Maka, untuk menjadi seperti Kristus, kita perlu memahami cara berpikir, perasaan, dan tindakannya. Mengapa ini penting? Yesus selalu memikirkan hubungannya dengan Allah. Jadi kalau kita meniru Yesus, kita meniru Yehuwa juga.
Menggali Permata Rohani
(1 Korintus 1:20) Di manakah orang yang berhikmat, ahli Taurat, atau orang yang pintar berdebat di dunia ini? Bukankah Allah sudah menunjukkan bahwa hikmat dunia ini adalah kebodohan?
Hikmat
Jadi, dunia ini dengan hikmatnya menolak persediaan Allah melalui Kristus dan menganggapnya sebagai kebodohan; para penguasanya, sekalipun mereka mungkin adalah administrator yang andal dan bijaksana, mereka bahkan ”memantek Tuan yang mulia”. (1Kor 1:18; 2:7, 8) Namun, sebaliknya Allah kini membuktikan bahwa hikmat orang-orang yang memiliki hikmat duniawi adalah kebodohan; Ia mempermalukan mereka dengan menggunakan apa yang mereka anggap ”hal yang bodoh dari Allah”, juga orang-orang yang mereka anggap ’bodoh, lemah, dan tidak terpandang’, untuk mencapai maksud-tujuan-Nya yang tak dapat digagalkan. (1Kor 1:19-28) Paulus mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus bahwa ”hikmat dari sistem ini ataupun hikmat dari para penguasa sistem ini” akan lenyap; oleh karena itu, hikmat demikian tidak menjadi bagian dari hal-hal rohani yang diberitakan sang rasul. (1Kor 2:6, 13) Ia memperingatkan orang-orang Kristen di Kolose agar tidak terjerat oleh ”filsafat [fi·lo·so·fi′as, harfiah, kesukaan akan hikmat] dan tipu daya kosong menurut ajaran turun-temurun dari manusia”.—Kol 2:8; bdk. ay. 20-23.
(1 Korintus 2:3-5) Sewaktu datang kepada kalian, saya lemah, takut, dan gentar sekali. 4 Saya tidak berbicara atau mengajar dengan kata-kata berhikmat yang meyakinkan, tapi dengan kata-kata yang membuktikan kekuatan kuasa kudus, 5 supaya kalian beriman pada kuasa Allah, bukan pada hikmat manusia.
Pokok-Pokok Penting Surat-Surat kepada Orang-Orang Korintus
2:3-5. Sewaktu memberikan kesaksian di Korintus, pusat filsafat dan ajaran Yunani, boleh jadi Paulus khawatir apakah ia sanggup meyakinkan para pendengarnya. Namun, ia tidak membiarkan kelemahan atau perasaan takut menghalanginya untuk melaksanakan pelayanan yang diberikan Allah kepadanya. Demikian pula, kita hendaknya tidak membiarkan keadaan yang tidak lazim menahan kita sehingga tidak mengumumkan kabar baik Kerajaan Allah. Dengan yakin kita dapat mengandalkan bantuan Yehuwa seperti halnya Paulus.
Pembacaan Alkitab
(1 Korintus 1:1-17) Dari Paulus, yang dipanggil untuk menjadi rasul Kristus Yesus sesuai dengan kehendak Allah, dan Sostenes saudara kita, 2 untuk sidang jemaat Allah di Korintus, yang telah disucikan untuk bersatu dengan Kristus Yesus dan dipanggil untuk menjadi orang-orang suci, juga untuk semua orang di mana-mana yang berseru kepada nama Tuan Yesus Kristus, yaitu Tuan mereka dan Tuan kita. 3 Semoga kalian mendapat kebaikan hati yang luar biasa dan kedamaian dari Allah, Bapak kita, dan dari Tuan Yesus Kristus. 4 Saya selalu bersyukur kepada Allah, karena Dia memberi kalian kebaikan hati-Nya yang luar biasa melalui Kristus Yesus. 5 Sebagai pengikut Kristus, kalian mendapatkan segala sesuatu, termasuk keterampilan berbicara dan pengetahuan yang lengkap, 6 karena kesaksian tentang Kristus berakar kuat dalam diri kalian. 7 Hasilnya, selama kalian menanti-nantikan saatnya Tuan kita Yesus Kristus menunjukkan kuasanya, kalian tidak kekurangan karunia apa pun. 8 Allah juga akan membuat kalian tetap kuat sampai akhir, supaya pada hari Tuan kita Yesus Kristus, tidak ada yang bisa melontarkan tuduhan terhadap kalian. 9 Allah itu setia, dan Dialah yang memanggil kalian untuk menjadi rekan-rekan Putra-Nya, Yesus Kristus Tuan kita. 10 Saudara-saudara, dalam nama Tuan kita Yesus Kristus, saya mohon agar kalian semua sepakat dalam perkataan dan tidak terpecah belah. Kalian harus benar-benar sepikiran dan sependapat. 11 Saudara-saudara, orang-orang dari keluarga Khloe memberi tahu saya bahwa ada perselisihan di antara kalian. 12 Maksud saya begini, yang satu bilang, ”Saya pengikut Paulus.” Yang satu lagi bilang, ”Kalau saya, pengikut Apolos.” Ada lagi yang bilang, ”Saya pengikut Kefas.” Yang lain lagi bilang, ”Saya pengikut Kristus.” 13 Apakah sidang jemaat Kristus terpecah belah? Paulus tidak dibunuh di tiang demi kalian, kan? Atau, apakah kalian dibaptis dengan nama Paulus? 14 Saya bersyukur karena saya tidak membaptis siapa pun di antara kalian selain Krispus dan Gayus, 15 sehingga tidak ada yang bisa bilang bahwa kalian dibaptis dengan nama saya. 16 Selain itu, saya juga membaptis rumah tangga Stefanas. Seingat saya, hanya mereka yang saya baptis. 17 Saya diutus oleh Kristus untuk memberitakan kabar baik, bukan untuk membaptis orang, bukan juga untuk menggunakan kata-kata orang terpelajar, supaya kematian Kristus di tiang siksaan tidak menjadi sia-sia.
25-31 MARET
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 1 KORINTUS 4-6
”Sedikit Ragi Memengaruhi Seluruh Adonan”
(1 Korintus 5:1, 2) Saya mendengar ada perbuatan cabul di antara kalian, yaitu ada pria yang mengambil istri ayahnya. Perbuatan cabul seperti itu bahkan tidak ada di antara bangsa-bangsa. 2 Tapi, itu malah membuat kalian bangga. Bukankah kalian seharusnya sedih dan menyingkirkan orang yang berbuat dosa itu dari antara kalian?
(1 Korintus 5:5-8) serahkan orang seperti itu kepada Setan, supaya pengaruh buruknya dihancurkan dan kerohanian sidang jemaat tetap terjaga selama hari Tuan. 6 Tidak baik kalian berbangga seperti itu. Apakah kalian tidak tahu bahwa sedikit ragi memengaruhi seluruh adonan? 7 Buanglah ragi yang lama supaya kalian menjadi adonan yang baru, karena kalian sudah bebas dari ragi sejak dikorbankannya Kristus, anak domba Paskah kita. 8 Jadi, mari kita merayakannya bukan dengan ragi yang lama atau ragi dosa dan keburukan, tapi dengan roti tanpa ragi, yang melambangkan kebaikan dan kebenaran.
(1 Korintus 5:13) sedangkan Allah menghakimi orang luar? ”Singkirkan orang yang berbuat buruk itu dari antara kalian.”
Ragi
Rasul Paulus menggunakan simbolisme yang sama sewaktu memerintahkan sidang Kristen di Korintus untuk mengusir seorang pria amoral dari sidang itu, dengan menyatakan, ”Tidak tahukah kamu bahwa sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan? Singkirkan ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru, sebab kamu memang tidak beragi. Karena sesungguhnya, Kristus, korban paskah kita, telah dikorbankan.” Kemudian, ia dengan jelas memperlihatkan apa yang ia maksudkan dengan ”ragi”, ”Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan perayaan, tidak dengan ragi yang lama, tidak juga dengan ragi keburukan dan kefasikan, melainkan dengan kue-kue tidak beragi, yaitu ketulusan hati dan kebenaran.” (1Kor 5:6-8) Di ayat-ayat ini, Paulus menyorot makna gambaran untuk Perayaan Kue Tidak Beragi, yang diperingati orang Yahudi segera setelah perayaan Paskah. Sedikit adonan khamir dapat segera mengkhamirkan seluruh adonan roti, demikian pula sidang sebagai suatu kelompok bisa menjadi najis di mata Yehuwa jika mereka tidak menyingkirkan pengaruh yang merusak dari pria amoral itu. Mereka harus bertindak mengeluarkan ”ragi” itu dari tengah-tengah mereka, sebagaimana orang Israel tidak boleh menyimpan ragi di rumah mereka selama perayaan.
Setan
Apa yang dimaksud dengan ’menyerahkan seseorang kepada Setan supaya daging itu binasa’?
Dalam instruksinya kepada sidang di Korintus tentang caranya menindak seorang anggota sidang yang berbuat fasik, yang melakukan inses dengan istri bapaknya, rasul Paulus menulis, ’Serahkan orang tersebut kepada Setan supaya daging itu binasa.’ (1Kor 5:5) Yang Paulus maksudkan adalah perintah untuk mengusir pria tersebut dari sidang dan memutuskan semua pergaulan dengannya. (1Kor 5:13) Dengan menyerahkannya kepada Setan berarti ia dikeluarkan dari sidang dan masuk ke dalam dunia yang allah dan penguasanya adalah Setan. Seperti ”sedikit ragi” dalam ”seluruh adonan”, orang ini adalah ”daging”, atau elemen bersifat daging di dalam sidang; dan dengan menyingkirkan pria yang melakukan hubungan inses itu, sidang yang berpikiran rohani ini akan membinasakan ”daging” dari tengah-tengah mereka. (1Kor 5:6, 7) Demikian pula, Paulus menyerahkan Himeneus dan Aleksander kepada Setan, karena mereka telah mengesampingkan iman dan hati nurani yang baik sehingga iman mereka binasa bagaikan kapal yang karam.—1Tim 1:20.
(1 Korintus 5:9-11) Saya sudah menulis surat agar kalian tidak lagi bergaul dengan orang yang berbuat cabul. 10 Maksud saya bukan tidak lagi bergaul dengan semua orang yang berbuat cabul di dunia ini, atau orang yang serakah, pemeras, dan penyembah berhala, karena kalau seperti itu, kalian harus keluar dari dunia ini. 11 Sekarang, saya menulis surat ini agar kalian tidak lagi bergaul dengan saudara seiman yang berbuat cabul, serakah, menyembah berhala, suka menghina, suka mabuk, atau suka memeras, bahkan tidak makan dengan orang seperti itu.
lvs 241, catatan
Pemecatan
Jika seseorang melakukan dosa serius dan tidak mau bertobat serta tidak mau mengikuti standar Yehuwa, dia tidak bisa lagi menjadi anggota sidang. Dia perlu dipecat. Jika seseorang dipecat, kita tidak lagi berurusan dan berbicara dengannya. (1 Korintus 5:11; 2 Yohanes 9-11) Pengaturan pemecatan menjaga agar nama Yehuwa dan sidang tetap bersih. (1 Korintus 5:6) Pemecatan adalah disiplin yang juga bisa membantu orang yang berdosa untuk bertobat agar dia bisa kembali kepada Yehuwa.—Lukas 15:17.
▸ Bab 3, paragraf 19
Menggali Permata Rohani
(1 Korintus 4:9) Sepertinya, Allah sudah menaruh kami rasul-rasul sebagai orang yang dihukum mati di acara terakhir, karena kami sudah menjadi tontonan bagi dunia, malaikat, dan manusia.
Para Malaikat—”Roh untuk Dinas kepada Umum”
16 Orang Kristen yang menghadapi pencobaan adalah ’tontonan bagi malaikat-malaikat’. (1 Kor. 4:9) Para malaikat merasa sangat puas sewaktu mengamati tindakan kesetiaan kita dan bahkan bersukacita atas pertobatan seorang pedosa. (Luk. 15:10) Tingkah laku saleh para wanita Kristen juga diperhatikan oleh para malaikat. Alkitab menunjukkan bahwa ”wanita sepatutnya mengenakan tanda wewenang di atas kepalanya oleh karena para malaikat”. (1 Kor. 11:3, 10) Ya, malaikat senang melihat wanita Kristen dan semua hamba Allah di bumi tunduk pada penyelenggaraan teokratis dan kekepalaan. Ketaatan semacam itu merupakan pengingat yang cocok bagi putra-putra surgawi Allah.
(1 Korintus 6:3) Apakah kalian tidak tahu bahwa kita akan menghakimi malaikat? Jadi, kenapa masalah kehidupan sekarang ini tidak kita tangani?
Hukum
Hukum bagi para Malaikat. Para malaikat, yang lebih tinggi daripada manusia, tunduk kepada hukum dan perintah Allah. (Ibr 1:7, 14; Mz 104:4) Yehuwa bahkan memberikan perintah dan pembatasan kepada musuh-Nya, Setan. (Ayb 1:12; 2:6) Mikhael, sang penghulu malaikat, mengakui dan merespek kedudukan Yehuwa sebagai Hakim Tertinggi sewaktu ia berselisih dengan si Iblis; ia mengatakan, ”Biarlah Yehuwa menghardik engkau.” (Yud 9; bdk. Za 3:2.) Allah Yehuwa menempatkan semua malaikat di bawah wewenang Yesus Kristus yang dimuliakan. (Ibr 1:6; 1Ptr 3:22; Mat 13:41; 25:31; Flp 2:9-11) Jadi, atas perintah Yesus, seorang malaikat dikirim sebagai utusan kepada Yohanes. (Pny 1:1) Tetapi di 1 Korintus 6:3 rasul Paulus menyatakan bahwa saudara-saudara rohani Kristus telah ditetapkan untuk menghakimi para malaikat, tampaknya karena mereka dengan satu atau lain cara akan ikut melaksanakan penghakiman atas roh-roh fasik.
Pembacaan Alkitab
(1 Korintus 6:1-14) Saat berselisih, kenapa kalian sampai pergi ke pengadilan untuk dihakimi oleh orang luar, dan bukan oleh orang-orang suci? 2 Apakah kalian tidak tahu bahwa orang-orang suci akan menghakimi dunia? Kalau kalian akan menghakimi dunia ini, bukankah kalian seharusnya sanggup menangani masalah kecil? 3 Apakah kalian tidak tahu bahwa kita akan menghakimi malaikat? Jadi, kenapa masalah kehidupan sekarang ini tidak kita tangani? 4 Kalau ada masalah dalam kehidupan sekarang ini yang perlu ditangani, apakah yang kalian jadikan hakim adalah orang yang dipandang rendah oleh sidang jemaat? 5 Saya berbicara untuk membuat kalian malu. Apakah di antara kalian tidak ada satu pun yang berhikmat, yang bisa menangani perselisihan saudara-saudaranya? 6 Kalian malah melawan saudara kalian di pengadilan, di hadapan orang yang tidak seiman! 7 Sebenarnya, kalian sudah kalah kalau kalian saling menuntut di pengadilan. Bukankah lebih baik kalian membiarkan diri kalian dirugikan? Kenapa kalian tidak membiarkan diri kalian dicurangi? 8 Kalian malah merugikan dan mencurangi saudara kalian! 9 Apakah kalian tidak tahu bahwa orang yang tidak benar tidak akan mewarisi Kerajaan Allah? Jangan tertipu. Orang yang berbuat cabul, penyembah berhala, pezina, laki-laki yang mau digunakan untuk homoseks, laki-laki yang melakukan homoseks, 10 pencuri, orang yang serakah, pemabuk, orang yang suka menghina, dan pemeras tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. 11 Dulu, di antara kalian ada yang seperti itu. Tapi, sekarang kalian sudah dibersihkan, disucikan, dan dinyatakan benar dalam nama Tuan Yesus Kristus dan dengan kuasa kudus Allah kita. 12 Bagi saya, semua hal boleh dilakukan. Tapi, tidak semuanya bermanfaat. Walaupun bagi saya semuanya boleh, saya tidak mau diperbudak apa pun. 13 Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan, tapi keduanya akan ditiadakan oleh Allah. Tubuh bukan untuk perbuatan cabul tapi untuk kepentingan Tuan, dan Tuan untuk kepentingan tubuh. 14 Allah sudah membangkitkan Tuan, dan Dia juga akan membangkitkan kita dengan kuasa-Nya.