Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
3-9 JUNI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | GALATIA 4-6
”Makna dari Sebuah Kisah”
(Galatia 4:24, 25) Hal-hal ini adalah gambaran, karena kedua perempuan itu mengartikan dua perjanjian. Perjanjian yang dibuat di Gunung Sinai digambarkan oleh Hagar, dan semua yang terikat perjanjian itu adalah budak. 25 Hagar mengartikan Gunung Sinai yang ada di negeri Arab, dan dia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena dia dan anak-anaknya adalah budak.
Hagar
Menurut rasul Paulus, Hagar berperan dalam sebuah drama simbolis sebagai bangsa Israel jasmani, yang terikat kepada Yehuwa oleh perjanjian Hukum yang diresmikan di G. Sinai; perjanjian itu menghasilkan ”anak-anak untuk perbudakan”. Karena berada dalam keadaan berdosa, bangsa itu tidak dapat memenuhi syarat-syarat perjanjian itu. Di bawah perjanjian tersebut, orang Israel tidak menjadi bangsa yang merdeka tetapi dikutuk sebagai pedosa yang layak mati; jadi, mereka adalah budak. (Yoh 8:34; Rm 8:1-3) Yerusalem pada zaman Paulus berpadanan dengan Hagar, sebab Yerusalem, ibu kota itu, yang menggambarkan organisasi Israel jasmani, berada dalam perbudakan bersama anak-anaknya. Namun, orang-orang Kristen yang diperanakkan roh adalah anak-anak ”Yerusalem yang di atas”, istri simbolis Allah. Yerusalem ini, seperti Sara, wanita yang merdeka itu, tidak pernah berada dalam perbudakan. Tetapi sebagaimana Ishak dianiaya oleh Ismael, demikian pula anak-anak ”Yerusalem yang di atas”, yang telah dimerdekakan oleh sang Putra, mengalami penganiayaan di tangan anak-anak Yerusalem yang diperbudak. Akan tetapi, Hagar dan putranya diusir, yang merupakan gambaran bahwa Yehuwa membuang Israel jasmani sebagai bangsa.—Gal 4:21-31; lihat juga Yoh 8:31-40.
(Galatia 4:26, 27) Tapi, Yerusalem yang di atas itu merdeka, dan dialah ibu kita. 27 Ada tertulis, ”Perempuan mandul yang tidak pernah melahirkan, berbahagialah; perempuan yang tidak merasakan sakit melahirkan, bersoraklah; karena perempuan yang ditinggalkan memiliki lebih banyak anak daripada perempuan yang bersuami.”
Berimanlah Sepenuhnya kepada Kerajaan
11 Janji-janji dalam perjanjian Abraham pertama kali menjadi kenyataan sewaktu keturunan Abraham mewarisi Tanah Perjanjian. Namun, Alkitab berkata bahwa perjanjian ini akan mendatangkan manfaat yang jauh lebih besar lagi. (Gal. 4:22-25) Rasul Paulus menjelaskan bahwa bagian utama benih Abraham adalah Yesus Kristus. Bagian tambahan benih itu adalah ke-144.000 orang Kristen terurap. (Gal. 3:16, 29; Pny. 5:9, 10; 14:1, 4) Wanita dalam janji di Eden adalah bagian organisasi Allah di surga. Wanita ini disebut ”Yerusalem yang di atas” dan terdiri dari makhluk-makhluk roh yang setia. (Gal. 4:26, 31) Sesuai dengan perjanjian Abraham, benih wanita itu akan mendatangkan manfaat yang kekal bagi umat manusia.
(Galatia 4:28-31) Saudara-saudara, kalian adalah anak-anak yang lahir karena janji Allah, sama dengan Ishak. 29 Dulu, anak yang lahir secara alami itu mulai menganiaya anak yang lahir melalui kuasa kudus, dan sekarang pun seperti itu. 30 Meski begitu, apa yang ayat itu katakan? ”Usir hamba perempuan itu dan anaknya, karena anaknya tidak akan menjadi ahli waris bersama anak dari wanita merdeka itu.” 31 Jadi saudara-saudara, kita bukan anak-anak dari hamba perempuan, tapi dari wanita merdeka.
Menggali Permata Rohani
(Galatia 4:6) Karena kalian adalah anak Allah, Allah mengirim kuasa kudus yang ada dalam diri Putra-Nya ke dalam hati kita, dan kuasa itu membuat kita berseru, ”Abba, Bapak!”
Tahukah Anda?
Mengapa dalam doanya Yesus menyapa Yehuwa dengan sebutan ”Abba, Bapak”?
Kata Aram ʼab·baʼ′ bisa berarti ”bapak” atau ”Ya, Bapak”. Ungkapan itu muncul tiga kali dalam Alkitab, dan selalu merupakan bagian dari doa dan ditujukan kepada Bapak surgawi, Yehuwa. Apa arti kata itu?
The International Standard Bible Encyclopedia menyatakan, ”Dalam bahasa sehari-hari pada zaman Yesus, kata ʼabbāʼ umumnya digunakan secara tidak formal untuk menunjukkan keakraban dan respek si anak kepada ayahnya.” Itu merupakan sapaan yang penuh kasih sayang dan salah satu kata pertama yang dipelajari si anak. Yesus menggunakan ungkapan ini dalam permohonan yang sungguh-sungguh kepada Bapaknya. Di Taman Getsemani, hanya beberapa jam sebelum kematiannya, Yesus berdoa kepada Yehuwa dengan mengatakan, ”Abba, Bapak”.—Markus 14:36.
”ʼAbbāʼ sebagai bentuk sapaan kepada Allah sangat tidak lazim dalam kesusastraan Yahudi pada masa Yunani-Romawi, tidak diragukan karena memanggil Allah dengan sapaan akrab ini dianggap tidak sopan,” lanjut ensiklopedia yang disebutkan sebelumnya. Akan tetapi, ”Fakta bahwa Yesus . . . menggunakan sapaan ini dalam doa adalah bukti tidak langsung yang meneguhkan pengakuannya bahwa ia sangat akrab dengan Allah.” Kata ”Abba” yang muncul dalam dua ayat lainnya—terdapat pada tulisan rasul Paulus—menunjukkan bahwa orang Kristen abad pertama juga menggunakannya dalam doa mereka.—Roma 8:15; Galatia 4:6.
(Galatia 6:17) Mulai sekarang, semoga tidak seorang pun menyusahkan saya, karena pada tubuh saya ada tanda bahwa saya budak Yesus.
Tahukah Anda?
Apa yang rasul Paulus maksudkan sewaktu ia mengatakan bahwa pada tubuhnya ada ”tanda-tanda selar budak Yesus”?—Galatia 6:17.
▪ Dalam benak para pendengarnya pada abad pertama, kata-kata Paulus bisa jadi memiliki beberapa makna. Misalnya, besi panas digunakan pada zaman dahulu untuk mengidentifikasi para tahanan perang, perampok kuil, dan budak yang melarikan diri. Sewaktu cara ini digunakan untuk manusia, tanda selar dianggap sebagai penghinaan.
Namun, tanda selar tidak selalu dianggap negatif. Banyak orang pada zaman dahulu menggunakannya sebagai tanda keanggotaan suku atau agama tertentu. Menurut Theological Dictionary of the New Testament, misalnya, ”orang-orang Siria menunjukkan pengabdian mereka kepada dewa Hadad dan dewi Atargatis dengan tanda selar pada pergelangan tangan atau leher . . . Sebuah tanda berbentuk daun ivy diselarkan pada penyembah Dionisus”.
Banyak komentator modern berasumsi bahwa yang Paulus maksudkan adalah luka-lukanya akibat berbagai penganiayaan fisik selama kegiatan utusan injilnya. (2 Korintus 11:23-27) Namun, mungkin yang Paulus maksudkan adalah jalan hidupnya—bukan tanda harfiah apa pun—yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang Kristen.
Pembacaan Alkitab
(Galatia 4:1-20) Seorang ahli waris yang masih kecil sama saja dengan budak, walaupun dia pemilik semuanya, 2 karena dia berada di bawah para pengawas dan pengurus sampai hari yang ditetapkan ayahnya. 3 Begitu juga dengan kita. Sewaktu masih kecil, kita diperbudak oleh pikiran dan cara hidup dunia ini. 4 Tapi, setelah jangka waktu yang ditetapkan itu berakhir, Allah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan seorang wanita dan juga terikat hukum, 5 supaya dia bisa menebus orang-orang yang terikat hukum, sehingga kita bisa diangkat menjadi anak Allah. 6 Karena kalian adalah anak Allah, Allah mengirim kuasa kudus yang ada dalam diri Putra-Nya ke dalam hati kita, dan kuasa itu membuat kita berseru, ”Abba, Bapak!” 7 Jadi, karena kalian adalah anak, bukan lagi budak, kalian dijadikan ahli waris juga oleh Allah. 8 Meski begitu, sebelum mengenal Allah, kalian diperbudak oleh allah-allah palsu. 9 Tapi sekarang, setelah kalian mengenal Allah, atau lebih tepatnya sudah dikenal Allah, kenapa kalian kembali mengikuti pikiran serta cara hidup yang sia-sia dan tidak berarti, dan ingin menjadi budak mereka lagi? 10 Kalian dengan teliti merayakan hari-hari, bulan-bulan, musim-musim, dan tahun-tahun tertentu. 11 Saya khawatir upaya saya untuk kalian sia-sia. 12 Saudara-saudara, saya mohon, jadilah seperti saya, karena dulu saya pun seperti kalian. Kalian tidak berbuat salah kepada saya. 13 Kalian tahu bahwa karena penyakit saya, saya berkesempatan memberitakan kabar baik kepada kalian untuk pertama kalinya. 14 Walaupun penyakit saya menyusahkan kalian, kalian tidak menganggap saya rendah atau menjijikkan. Saya malah disambut seperti malaikat Allah, seperti Kristus Yesus. 15 Di mana kebahagiaan kalian yang dulu? Saya yakin bahwa dulu, kalau bisa, kalian rela mencungkil mata kalian dan memberikannya kepada saya. 16 Maka, apakah sekarang saya menjadi musuh kalian karena saya memberi tahu kalian apa yang benar? 17 Mereka berusaha keras untuk mengambil hati kalian, tapi niat mereka buruk. Mereka ingin menjauhkan kalian dari saya, supaya kalian terus mengikuti mereka. 18 Sebenarnya, tidak apa-apa kalau ada yang berusaha menarik kalian dengan niat yang baik, dan tidak hanya ketika saya bersama kalian. 19 Anak-anakku, sekali lagi saya merasa sakit seperti seorang wanita yang melahirkan. Saya akan tetap seperti itu sampai kalian mencerminkan sifat-sifat Kristus. 20 Saya harap saya bisa berada bersama kalian saat ini dan berbicara dengan lebih lembut, karena saya bingung dengan kalian.
10-16 JUNI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | EFESUS 1-3
”Pengaturan Yehuwa untuk Mewujudkan Kehendak-Nya”
(Efesus 1:8, 9) Allah melimpahkan kebaikan hati-Nya yang luar biasa itu dengan memberi kita segala hikmat dan pemahaman, 9 dan Dia memberi tahu kita rahasia suci tentang kehendak-Nya. Sesuai dengan apa yang Dia sukai, Dia sudah menentukan
Rahasia Suci
Kerajaan Mesianik. Dalam tulisannya, Paulus memberikan gambaran lengkap mengenai penyingkapan rahasia suci tentang Kristus. Di Efesus 1:9-11 ia menyebutkan bahwa Allah memberitahukan ”rahasia suci” kehendak-Nya, dan melanjutkan, ”Ini sesuai dengan apa yang berkenan kepadanya yaitu untuk menetapkan suatu administrasi pada kesudahan dari waktu yang ditetapkan, yakni untuk mengumpulkan kembali segala perkara dalam Kristus, perkara-perkara di surga dan perkara-perkara di bumi. Ya, dalam dia; dalam persatuan dengan dialah kita juga ditentukan menjadi ahli waris, dalam hal kita telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan maksud-tujuan dia yang melaksanakan segala sesuatu menurut apa yang diputuskan oleh kehendaknya.” ”Rahasia suci” itu berkaitan dengan suatu pemerintahan, yaitu Kerajaan Mesianik Allah. ”Perkara-perkara di surga” yang Paulus sebutkan, adalah para calon ahli waris Kerajaan surgawi bersama Kristus. ”Perkara-perkara di bumi” adalah calon rakyatnya di bumi. Yesus menunjukkan kepada murid-muridnya bahwa rahasia suci itu ada hubungannya dengan Kerajaan ketika ia mengatakan kepada mereka, ”Kepada kamu rahasia suci kerajaan Allah telah diberikan.”—Mrk 4:11.
(Efesus 1:10) agar setelah waktu yang ditetapkan itu berakhir, suatu pengaturan dilaksanakan untuk mengumpulkan segala sesuatu dalam Kristus, yang di surga dan yang di bumi. Semuanya akan dikumpulkan dalam Kristus.
Yehuwa Mengumpulkan Keluarga-Nya
3 Apa pun yang Yehuwa lakukan selalu sejalan dengan kehendak-Nya. Allah mempersiapkan semua ciptaan-Nya yang hidup di surga dan di bumi untuk dipersatukan sebagai satu keluarga. Ia menyebut persiapan tersebut sebagai ”suatu administrasi”. (Baca Efesus 1:8-10.) Administrasi ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama mempersiapkan kelompok orang-orang terurap untuk hidup di surga dengan Yesus Kristus sebagai Kepala mereka. Ini dimulai pada hari Pentakosta 33 M ketika Yehuwa mulai mengumpulkan orang-orang yang akan memerintah bersama Kristus di surga. (Kis. 2:1-4) Atas dasar korban tebusan Kristus, kaum terurap dinyatakan adil-benar dan layak mendapatkan kehidupan. Karena itu, mereka tahu bahwa mereka telah diangkat sebagai ”anak-anak Allah”.—Rm. 3:23, 24; 5:1; 8:15-17.
4 Tahap kedua mempersiapkan orang-orang yang akan tinggal di bumi Firdaus di bawah pemerintahan Kerajaan Mesianik Kristus. Mula-mula, kelompok ini akan terdiri dari orang-orang yang disebut ”kumpulan besar”. (Pny. 7:9, 13-17; 21:1-5) Selama Pemerintahan Seribu Tahun, miliaran orang yang dibangkitkan akan bergabung bersama mereka. (Pny. 20:12, 13) Dengan adanya kebangkitan tersebut, kita bakal memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mempertunjukkan persatuan kita. Kumpulan besar bersama orang-orang yang dibangkitkan akan menjadi ”perkara-perkara di bumi”. Pada akhir seribu tahun itu, mereka semua akan diuji. Orang-orang yang terbukti setia akan diangkat menjadi ”anak-anak Allah” di bumi.—Rm. 8:21; Pny. 20:7, 8..
Menggali Permata Rohani
(Efesus 3:13) Maka, saya minta agar kalian tidak kecil hati melihat kesengsaraan yang saya alami demi kalian, karena kesengsaraan saya ini membuat kalian dimuliakan.
Jangan Biarkan Apa Pun Menghalangi Saudara Mendapatkan Kemuliaan
15 Ketekunan kita dalam melakukan kehendak Yehuwa akan memotivasi orang lain untuk berupaya mendapatkan kemuliaan. Kepada sidang Efesus, Paulus menulis, ”Aku meminta agar kamu jangan menyerah oleh karena kesengsaraanku ini demi kamu, sebab ini berarti kemuliaan bagimu.” (Ef. 3:13) Dalam arti apa kesengsaraan Paulus ”berarti kemuliaan” bagi orang-orang Efesus? Melalui kerelaannya untuk terus melayani mereka sekalipun menghadapi cobaan, Paulus menunjukkan kepada orang-orang Efesus bahwa hak istimewa mereka sebagai orang Kristen adalah sesuatu yang sangat penting dan tak ternilai. Seandainya Paulus menyerah di bawah kesukaran, tidakkah mereka akan menyimpulkan bahwa hubungan mereka dengan Yehuwa, pelayanan mereka, dan harapan mereka adalah sesuatu yang sepele? Teladan ketekunan Paulus menunjukkan bahwa hak istimewa menjadi murid Kristus itu memang sangat berharga sehingga patut dipertahankan sekalipun hal itu menuntut pengorbanan.
(Efesus 3:19) dan tahu tentang kasih Kristus, yang lebih baik daripada pengetahuan, sehingga kalian lengkap dengan semua sifat Allah yang Dia berikan kepada kalian.
”Mengenal Kasih Kristus”
21 Kata Yunani yang diterjemahkan ”mengenal” berarti mengetahui ”secara praktis, melalui pengalaman”. Jika kita menunjukkan kasih dengan cara seperti Yesus—dengan tidak mementingkan diri memberi diri kita demi orang lain, dengan beriba hati menanggapi kebutuhan mereka, dengan sepenuh hati mengampuni mereka—kita benar-benar bisa memahami perasaannya. Dengan cara ini, melalui pengalaman, kita akan ”mengenal kasih Kristus yang jauh lebih unggul daripada pengetahuan”. Dan, jangan pernah lupa bahwa semakin kita menjadi seperti Kristus, semakin dekatlah kita kepada pribadi yang Yesus tiru dengan sempurna, Allah kita yang pengasih, Yehuwa.
Pembacaan Alkitab
(Efesus 1:1-14) Paulus, yang menjadi rasul bagi Kristus Yesus sesuai dengan kehendak Allah, menulis surat ini untuk orang-orang suci di Efesus, yang setia dalam bersatu dengan Kristus Yesus. 2 Semoga kalian mendapat kebaikan hati yang luar biasa dan kedamaian dari Allah, Bapak kita, dan dari Tuan Yesus Kristus. 3 Terpujilah Allah, yaitu Bapak dari Tuan kita Yesus Kristus, yang sudah memberi kita segala berkat rohani di surga, karena kita bersatu dengan Kristus. 4 Sebelum permulaan dunia, Allah sudah memilih kita untuk bersatu dengan Kristus, sehingga kita harus menunjukkan kasih, menjadi suci, dan tidak bercacat di hadapan-Nya. 5 Sejak awal, Dia sudah menetapkan agar kita diangkat sebagai anak-Nya melalui Yesus Kristus, sesuai dengan apa yang Dia inginkan dan sukai, 6 supaya Dia dipuji karena kebaikan hati-Nya yang luar biasa dan mulia, yang ditunjukkan kepada kita melalui Putra-Nya yang Dia kasihi. 7 Karena besarnya kebaikan hati-Nya yang luar biasa, kita ditebus dengan darah Putra-Nya. Kita dibebaskan, dan pelanggaran kita diampuni. 8 Allah melimpahkan kebaikan hati-Nya yang luar biasa itu dengan memberi kita segala hikmat dan pemahaman, 9 dan Dia memberi tahu kita rahasia suci tentang kehendak-Nya. Sesuai dengan apa yang Dia sukai, Dia sudah menentukan 10 agar setelah waktu yang ditetapkan itu berakhir, suatu pengaturan dilaksanakan untuk mengumpulkan segala sesuatu dalam Kristus, yang di surga dan yang di bumi. Semuanya akan dikumpulkan dalam Kristus. 11 Kami bersatu dengan Kristus, dan kami ditunjuk sebagai ahli waris bersamanya. Sejak awal, kami sudah dipilih sesuai dengan kehendak Allah, yang melaksanakan segala sesuatu menurut keinginan-Nya. 12 Dengan begitu, melalui kami yang pertama kali berharap kepada Kristus, Allah dipuji dan dimuliakan. 13 Tapi, kalian juga berharap kepada Kristus setelah mendengar firman kebenaran, yaitu kabar baik tentang keselamatan kalian. Dan setelah kalian percaya, Allah menggunakan dia untuk menandai kalian dengan meterai, yaitu kuasa kudus yang dijanjikan, 14 yang adalah jaminan bahwa kita akan menerima warisan. Allah melakukannya supaya umat milik-Nya dibebaskan melalui tebusan, sehingga Dia dipuji dan dimuliakan.
17-23 JUNI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | EFESUS 4-6
”Pakailah Seluruh Perlengkapan Perang dari Allah”
(Efesus 6:11-13) Pakailah seluruh perlengkapan perang dari Allah, agar kalian sanggup berdiri teguh menghadapi siasat-siasat licik Iblis, 12 karena perjuangan kita bukan melawan manusia, tapi melawan pemerintah, melawan para pemimpin, melawan para penguasa dunia yang gelap ini, melawan kumpulan roh jahat di wilayah surga. 13 Maka, ambillah seluruh perlengkapan perang dari Allah, agar kalian sanggup melawan ketika ada serangan yang jahat, dan berdiri teguh setelah kalian melakukan semua yang harus dilakukan.
Anak Muda—Berdirilah Teguh Melawan Iblis
RASUL PAULUS menyamakan orang Kristen dengan prajurit. Itu cocok karena kita sedang berperang. Perang ini bukan perang sungguhan, tapi musuh kita benar-benar ada! Yang kita lawan bukan manusia, tapi Setan dan roh-roh jahat. Mereka sudah menjadi prajurit selama ribuan tahun dan terampil berperang. Sekilas, kelihatannya tidak mungkin kita bisa menang, apalagi kalau kita masih muda. Tapi, anak muda bisa melawan musuh yang kuat itu, bahkan bisa mengalahkannya! Mengapa? Karena mereka mendapat kekuatan dari Yehuwa. Dan seperti prajurit yang terlatih, mereka ’memakai seluruh perlengkapan perang dari Allah’, sehingga mereka siap bertempur.—Baca Efesus 6:10-12.
(Efesus 6:14, 15) Jadi, berdirilah teguh dengan memakai ikat pinggang berupa kebenaran, memakai pelindung dada berupa tingkah laku yang benar, 15 dan memakai sepatu berupa kesiapan untuk memberitakan kabar baik tentang kedamaian.
Anak Muda—Berdirilah Teguh Melawan Iblis
4 Kebenaran yang kita dapatkan dari Firman Allah bisa disamakan dengan ikat pinggang karena melindungi kita dari ajaran yang salah. (Yoh. 8:31, 32; 1 Yoh. 4:1) Dan, semakin kita mengasihi kebenaran yang Allah berikan, semakin mudah bagi kita untuk mengikuti standar Allah, atau memakai ”pelindung dada” kita. (Mz. 111:7, 8; 1 Yoh. 5:3) Juga, jika kita semakin memahami kebenaran, kita akan semakin siap menjawab siapa pun yang mempertanyakannya.—1 Ptr. 3:15.
7 Seperti pelindung dada itu, standar Yehuwa tentang tingkah laku yang benar bisa melindungi hati kita. (Ams. 4:23) Seorang prajurit tidak akan menukar pelindung dadanya yang terbuat dari besi dengan yang terbuat dari logam murahan. Begitu juga, kita tidak akan menukar standar Yehuwa dengan pandangan kita sendiri. Kita tidak cukup bijak untuk melindungi hati kita sendiri. (Ams. 3:5, 6) Karena itulah kita harus selalu memastikan apakah ”pelindung dada” kita masih menjaga hati kita.
10 Sepatu milik prajurit Romawi membantunya menang dalam perang, sedangkan sepatu kiasan kita membantu kita ”memberitakan kabar baik tentang kedamaian”. (Yes. 52:7; Rm. 10:15) Meski begitu, kadang kita butuh lebih banyak keberanian untuk mengabar. Bo, yang berumur 20, berkata, ”Dulu, saya takut mengabar kepada teman sekelas, mungkin karena saya malu. Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya saya tidak perlu merasa begitu. Sekarang saya senang mengabar ke teman saya.”
(Efesus 6:16, 17) Selain itu, ambillah perisai besar berupa iman, agar kalian bisa memadamkan semua panah berapi dari si jahat. 17 Juga, terimalah pelindung kepala berupa keselamatan, dan pedang rohani berupa firman Allah,
Anak Muda—Berdirilah Teguh Melawan Iblis
13 Salah satu ”panah berapi” yang Setan arahkan kepada kamu adalah dusta tentang Yehuwa. Setan ingin kamu merasa bahwa Yehuwa tidak menyayangi dan memedulikan kamu. Ida, yang berumur 19, berkata, ”Dulu, saya sering merasa Yehuwa jauh dari saya dan tidak mau menjadi Sahabat saya.” Apa yang dia lakukan? ”Dengan berhimpun, iman saya diperkuat. Dulu, saya hanya duduk dan tidak memberi komentar. Saya pikir, tidak ada yang mau mendengar komentar saya. Tapi sekarang, saya persiapan sebelum berhimpun dan berusaha memberi komentar dua atau tiga kali. Meskipun sulit, itu membuat saya senang. Saudara-saudari juga sangat menguatkan saya. Setiap pulang berhimpun, saya selalu merasa Yehuwa sayang kepada saya.”
16 Seperti ketopong yang melindungi otak seorang prajurit, ”harapan keselamatan” melindungi pikiran kita. (1 Tes. 5:8; Ams. 3:21) Karena memiliki harapan, kita tetap fokus pada janji-janji Allah dan tidak putus asa saat ada masalah. (Mz. 27:1, 14; Kis. 24:15) Tapi agar harapan itu bisa melindungi kita, harapan itu harus nyata bagi kita. ”Ketopong” kita harus dipakai, bukan dibawa-bawa saja.
20 Rasul Paulus berkata bahwa Firman Allah seperti sebuah pedang yang Yehuwa berikan kepada kita. Tapi, kita harus belajar menggunakannya dengan terampil agar bisa membela kepercayaan kita atau mengubah cara berpikir kita. (2 Kor. 10:4, 5; 2 Tim. 2:15) Bagaimana kita bisa lebih terampil? Sebastian, yang berumur 21, berkata, ”Setelah membaca Alkitab, saya menulis satu ayat dari setiap pasal. Saya membuat daftar ayat favorit saya. Hasilnya, saya lebih paham cara berpikir Yehuwa.” Daniel, yang disebutkan sebelumnya, menambahkan, ”Saat membaca Alkitab, saya mencari ayat-ayat yang bisa membantu orang-orang yang saya kabari. Ternyata, kalau mereka melihat kita bersemangat membahas Alkitab dan berupaya sebisa-bisanya untuk membantu mereka, mereka akan menanggapi kita dengan baik.”
Menggali Permata Rohani
(Efesus 4:30) Juga, jangan membuat Allah sedih. Kalian sudah ditandai dengan meterai, yaitu kuasa kudus-Nya, untuk dibebaskan melalui tebusan pada hari keselamatan.
Kudus, Kekudusan
Roh kudus. Tenaga aktif, atau roh, Yehuwa, ada di bawah kendali-Nya dan selalu melaksanakan maksud-tujuan-Nya. Roh ini bersih, murni, suci, dan dipisahkan untuk digunakan Allah demi kebaikan, dan karena itu disebut ”roh kudus” dan ”roh kekudusan”. (Mz 51:11; Luk 11:13; Rm 1:4; Ef 1:13) Roh kudus yang bekerja dalam diri seseorang merupakan daya yang menghasilkan kekudusan atau kemurnian. Setiap praktek yang najis atau salah dapat disamakan dengan melawan atau ”mendukakan” roh itu. (Ef 4:30) Meskipun bukan suatu pribadi, roh kudus adalah ungkapan ekspresif yang menggambarkan kepribadian Allah yang kudus dan karena itu dapat ’didukakan’. Perbuatan salah apa pun cenderung ’memadamkan api roh itu’. (1Tes 5:19) Apabila praktek seperti itu masih terus dilakukan, roh kudus Allah pada dasarnya ’disakiti’, dan hal ini dapat mengakibatkan Allah berubah menjadi musuh si pemberontak itu. (Yes 63:10) Orang yang mendukakan roh kudus bisa jadi sampai menghujahnya, yang menurut Yesus Kristus adalah dosa yang tidak akan diampuni dalam sistem sekarang ini maupun dalam sistem yang akan datang.—Mat 12:31, 32; Mrk 3:28-30; lihat ROH.
(Efesus 5:5) Kalian sendiri tahu dan sadar bahwa orang yang berbuat cabul atau orang yang najis atau orang yang serakah, yang sama dengan penyembah berhala, tidak akan mendapat warisan dalam Kerajaan Allah, yang diperintah oleh Kristus.
Tamak, Ketamakan
Menjadi Nyata dalam Tindakan. Ketamakan akan nyata dari tindakan seseorang yang menyingkapkan hasratnya yang salah dan berlebihan. Penulis Alkitab, Yakobus, mengatakan bahwa keinginan yang salah, apabila telah menjadi subur, akan melahirkan dosa. (Yak 1:14, 15) Oleh karena itu, orang yang tamak dikenali dari tindakan-tindakannya. Rasul Paulus menyatakan bahwa orang yang tamak adalah penyembah berhala. (Ef 5:5) Karena keinginannya yang tamak, ia menjadikan apa yang ia inginkan sebagai allahnya dengan menaruhnya di atas dinas dan ibadat kepada sang Pencipta.—Rm 1:24, 25.
Pembacaan Alkitab
(Efesus 4:17-32) Jadi, dalam nama Tuan, saya katakan dan tegaskan bahwa jalan hidup kalian tidak boleh lagi seperti orang-orang di dunia ini, karena mereka mengikuti pikiran mereka yang sia-sia. 18 Pikiran mereka gelap, dan mereka jauh dari kehidupan yang berasal dari Allah, karena mereka tidak mau tahu dan hati mereka tidak peka. 19 Karena tidak punya batasan moral, mereka berlaku tidak tahu malu. Mereka tidak pernah puas melakukan segala yang najis. 20 Tapi, kalian sudah belajar bahwa Kristus tidak seperti itu, 21 asalkan kalian memang sudah mendengar dan diajar sesuai dengan kebenaran yang Yesus ajarkan. 22 Kalian sudah diajar untuk membuang kepribadian lama, yaitu jalan hidup kalian yang dulu, karena kepribadian itu dirusak oleh keinginan yang menyesatkan. 23 Cara berpikir kalian harus terus diperbarui, 24 dan kalian harus mengenakan kepribadian baru, yang dibuat menurut kehendak Allah, yang sesuai dengan kebenaran dan kesetiaan yang sejati. 25 Maka, karena sekarang kalian sudah membuang semua kebohongan, setiap orang harus berkata jujur dengan sesamanya, karena kita adalah anggota dari satu tubuh. 26 Kalaupun kalian marah, jangan berbuat dosa. Jangan sampai kalian masih marah ketika matahari terbenam. 27 Jangan beri kesempatan kepada Iblis. 28 Orang yang suka mencuri harus berhenti mencuri. Dia harus bekerja keras, melakukan apa yang baik dengan tangannya sendiri, supaya dia bisa berbagi sesuatu dengan orang yang kekurangan. 29 Jangan sampai kata-kata busuk keluar dari mulut kalian. Sebaliknya, katakan apa yang baik untuk menguatkan saat dibutuhkan, supaya bermanfaat bagi orang yang mendengarkan. 30 Juga, jangan membuat Allah sedih. Kalian sudah ditandai dengan meterai, yaitu kuasa kudus-Nya, untuk dibebaskan melalui tebusan pada hari keselamatan. 31 Buanglah dari diri kalian segala perasaan dendam, amarah, kemurkaan, teriakan, hinaan, dan semua hal yang menyakitkan. 32 Sebaliknya, kalian harus saling berbaik hati dan beriba hati, juga saling mengampuni dengan tulus, seperti Allah dengan tulus mengampuni kalian melalui Kristus.
24-30 JUNI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | FILIPI 1-4
”Jangan Khawatirkan Apa Pun”
(Filipi 4:6) Jangan khawatirkan apa pun. Sebaliknya, dalam segala hal, sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan berdoa dan memohon, serta mengucap syukur,
”Kedamaian dari Allah . . . Lebih Unggul Daripada Segala Akal”
10 Apa yang bisa membantu kita agar tidak ”khawatir akan apa pun”, tapi sebaliknya memiliki ”kedamaian dari Allah”? Kata-kata Paulus kepada saudara-saudari di Filipi menunjukkan bahwa jika kita sedang pusing memikirkan masalah, obatnya adalah doa. Jadi, sewaktu kita khawatir, kita perlu berdoa. (Baca 1 Petrus 5:6, 7.) Saat berdoa kepada Yehuwa, yakinlah bahwa Yehuwa peduli kepada Saudara. Jangan lupa untuk berterima kasih atas semua berkat yang Saudara terima. Dan, ingatlah bahwa Yehuwa bisa ”melakukan jauh lebih banyak, melebihi segala perkara yang kita minta atau bayangkan dalam pikiran”.—Ef. 3:20.
(Filipi 4:7) sehingga kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemikiran apa pun, akan menjaga hati dan pikiran kalian melalui Kristus Yesus.
”Kedamaian dari Allah . . . Lebih Unggul Daripada Segala Akal”
7 Saat saudara-saudari di Filipi membaca surat Paulus, apa yang mereka pikirkan? Kebanyakan mungkin ingat akan musibah yang menimpa Paulus dan Silas dan cara tidak terduga yang Yehuwa gunakan untuk membantu mereka. Apa yang ingin Paulus ajarkan kepada saudara-saudari di Filipi? Pelajarannya adalah: Jangan khawatir dan berdoalah agar kita mendapat ”kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala akal”. Apa artinya? Beberapa Alkitab menerjemahkannya menjadi ”melampaui segala impian kita” atau ”melebihi semua rencana manusia”. Jadi, yang Paulus maksudkan adalah ”kedamaian dari Allah” lebih hebat daripada yang bisa kita bayangkan. Kadang, kita tidak tahu cara menyelesaikan masalah kita, tapi Yehuwa tahu. Dan, Dia bisa melakukan hal yang tidak terduga.—Baca 2 Petrus 2:9.
”Kedamaian dari Allah . . . Lebih Unggul Daripada Segala Akal”
16 Apa yang terjadi saat kita mendapat ”kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala akal”? Alkitab mengatakan bahwa itu akan ”menjaga” hati dan pikiran kita. (Flp. 4:7) Dalam bahasa aslinya, kata ”menjaga” dihubungkan dengan pasukan yang ditugaskan untuk melindungi sebuah kota. Orang-orang di kota Filipi dilindungi oleh pasukan seperti itu. Hasilnya, mereka bisa tidur nyenyak karena tahu bahwa kota mereka aman terlindungi. Demikian pula, jika kita memiliki ”kedamaian dari Allah”, kita tidak akan khawatir lagi sehingga hati dan pikiran kita bisa beristirahat. Kita tahu bahwa Yehuwa peduli kepada kita dan ingin agar kita bahagia dan puas. (1 Ptr. 5:10) Dengan begitu, kita tidak akan kewalahan dengan kekhawatiran atau perasaan kecil hati.
Menggali Permata Rohani
(Filipi 2:17) Kalaupun saya menjadi seperti persembahan minuman yang dituangkan ke atas korban kalian, yaitu pelayanan suci yang kalian lakukan karena beriman, saya senang dan bersukacita bersama kalian.
Persembahan
Persembahan minuman. Persembahan minuman diberikan bersama sebagian besar persembahan lainnya, terutama setelah orang Israel menetap di Tanah Perjanjian. (Bil 15:2, 5, 8-10) Persembahan ini terdiri dari anggur (”minuman yang memabukkan”) dan dicurahkan di atas mezbah. (Bil 28:7, 14; bdk. Kel 30:9; Bil 15:10.) Rasul Paulus menulis surat kepada orang-orang Kristen di Filipi, ”Jika aku dicurahkan seperti persembahan minuman ke atas korban dan dinas kepada umum, yang merupakan hasil bimbingan imanmu, aku bergembira.” Di ayat itu ia menggunakan kiasan persembahan minuman untuk menyatakan kerelaannya mengerahkan dirinya demi sesama orang Kristen. (Flp 2:17) Tidak lama sebelum kematiannya, ia menulis surat kepada Timotius, ”Aku sudah mulai dicurahkan seperti persembahan minuman, dan waktu yang ditentukan untuk pembebasanku sudah sangat dekat.”—2Tim 4:6.
(Filipi 3:11) supaya saya punya kesempatan untuk mendapatkan kebangkitan yang lebih awal dari antara orang mati.
”Kebangkitan Pertama”—Kini Sedang Berlangsung!
5 Berikutnya, anggota-anggota terurap ”Israel milik Allah” harus bergabung dengan Tuan Yesus Kristus dalam kemuliaan surgawi, dan di sana mereka ”akan selalu bersama Tuan”. (Galatia 6:16; 1 Tesalonika 4:17) Peristiwa itu disebut ”kebangkitan yang lebih awal” atau ”kebangkitan pertama”. (Filipi 3:10, 11; Penyingkapan 20:6) Setelah kebangkitan itu selesai, tibalah waktunya bagi jutaan orang untuk dibangkitkan di bumi dengan prospek memperoleh kehidupan abadi dalam Firdaus. Jadi, tidak soal harapan kita di surga atau di bumi, kita sangat berminat untuk mengetahui tentang ”kebangkitan pertama” itu. Kebangkitan seperti apakah itu? Kapan itu terjadi?
Pembacaan Alkitab
(Filipi 4:10-23) Sebagai hamba Tuhan, saya sangat bersukacita karena kalian memikirkan saya lagi. Dulu, walaupun kalian memikirkan saya, kalian tidak punya kesempatan untuk menunjukkannya. 11 Saya berkata begini bukan karena saya kekurangan, sebab saya sudah belajar untuk merasa puas dalam situasi apa pun. 12 Saya sudah pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan. Dalam segala situasi, tidak soal saya kenyang atau lapar, berkelimpahan atau berkekurangan, saya tahu rahasianya merasa puas. 13 Saya sanggup menghadapi segala sesuatu dengan kekuatan yang saya dapatkan dari Allah. 14 Meski begitu, kalian baik sekali karena membantu saya ketika saya sengsara. 15 Malah, kalian orang Filipi juga tahu bahwa setelah kalian mendengar kabar baik untuk pertama kalinya, ketika saya berangkat dari Makedonia, tidak ada sidang jemaat yang membantu dan menerima bantuan saya, kecuali kalian. 16 Sewaktu saya ada di Tesalonika, kalian mengirim bantuan untuk saya, bukan hanya sekali, tapi dua kali. 17 Ini bukan berarti saya mengharapkan sesuatu dari kalian, tapi saya ingin agar perbuatan baik kalian menambah keuntungan kalian. 18 Sekarang, saya punya semua yang saya butuhkan, bahkan berlebih. Saya berkecukupan setelah Epafroditus memberikan kiriman kalian, yang seperti korban yang wangi dan menyenangkan Allah. 19 Maka, dengan kekayaan-Nya yang mulia, Allah saya akan menyediakan semua kebutuhan kalian melalui Kristus Yesus. 20 Dimuliakanlah Allah, Bapak kita, selama-lamanya. Amin. 21 Sampaikan salam saya kepada setiap orang suci yang bersatu dengan Kristus Yesus. Saudara-saudara yang bersama saya juga mengirim salam kepada kalian. 22 Semua orang suci, tapi terutama yang ada di istana Kaisar, juga mengirim salam kepada kalian. 23 Semoga kebaikan hati yang luar biasa dari Tuan Yesus Kristus menyertai semangat yang kalian perlihatkan.