PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • mwbr20 April hlm. 1-8
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen—April 2020

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen—April 2020
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2020
  • Subjudul
  • 13-19 APRIL
  • 20-26 APRIL
  • 27 APRIL–3 MEI
Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2020
mwbr20 April hlm. 1-8

Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen

13-19 APRIL

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KEJADIAN 31

”Yakub dan Laban Membuat Perjanjian Damai”

(Kejadian 31:44-46) Jadi mari kita berdua buat perjanjian yang akan menjadi seperti saksi di antara kita.” 45 Maka Yakub mengambil sebuah batu dan menjadikannya batu peringatan. 46 Lalu Yakub berkata kepada saudara-saudaranya, ”Kumpulkan batu!” Mereka pun mengumpulkan batu-batu dan menumpuknya. Setelah itu, mereka makan di atas tumpukan batu itu.

it-1 758 ¶7

Galed

Setelah dengan damai menuntaskan perkara-perkara yang mereka perdebatkan, Yakub dan Laban mengadakan perjanjian. Sehubungan dengan hal ini, Yakub mendirikan suatu pilar batu dan menyuruh ”saudara-saudaranya” membuat tumpukan batu, barangkali berbentuk meja, tempat mereka menyantap makanan tanda sahnya perjanjian. Setelah itu, Laban menyebut tempat itu menurut nama tumpukan ini, yakni ”Yegar-sahaduta” dalam bahasa Aram (Siria), tetapi Yakub menyebutnya ”Galed” dalam bahasa Ibrani. Laban berkata, ”Tumpukan ini [Ibr., gal] menjadi saksi [Ibr., ʽedh] antara aku dan engkau pada hari ini.” (Kej 31:44-48) Tumpukan batu (dan pilar batu) itu menjadi saksi bagi semua orang yang lewat. Ini sesuai dengan sebutan di ayat 49, ”Menara Pengawal [Ibr., mits·pahʹ]”, yakni memberikan kesaksian bahwa Yakub dan Laban telah sepakat untuk memelihara perdamaian di antara dan di dalam keluarga mereka masing-masing. (Kej 31:50-53) Belakangan, batu-batu digunakan dengan cara yang serupa sebagai saksi bisu.​—Yos 4:4-7; 24:25-27.

(Kejadian 31:47-50) Laban menyebutnya Yegar-sahaduta, tapi Yakub menyebutnya Galed. 48 Lalu Laban berkata, ”Tumpukan batu ini menjadi saksi antara aku dan kamu hari ini.” Itu sebabnya tumpukan itu dinamai Galed, 49 dan Menara Penjaga, karena dia berkata, ”Biarlah Yehuwa terus mengawasi aku dan kamu sewaktu kita berjauhan. 50 Kalau kamu menyakiti anak-anakku dan kalau kamu menikah lagi, ingatlah bahwa Allah pasti melihatnya meski tidak ada orang yang melihatnya, karena Allah adalah saksi perjanjian kita.”

it-2 75 ¶6

Menara Pengawal

Sebuah tumpukan batu dibuat oleh Yakub dan dinamai ”Galed” (artinya ”Tumpukan yang Menjadi Saksi”) dan ”Menara Pengawal”. Kemudian Laban berkata, ”Biarlah Yehuwa terus memperhatikan aku dan engkau apabila kita tinggal saling berjauhan.” (Kej 31:45-49) Tumpukan batu itu akan menjadi saksi atas fakta bahwa Yehuwa memperhatikan apakah Yakub dan Laban melaksanakan perjanjian damai mereka.

(Kejadian 31:51-53) Lalu Laban berkata lagi kepada Yakub, ”Inilah tumpukan batu dan batu peringatan yang kubuat sebagai tanda perjanjian kita. 52 Tumpukan batu dan batu peringatan ini menjadi saksi bahwa aku tidak akan melewatinya untuk menyerangmu dan kamu juga tidak akan melewatinya untuk menyerangku. 53 Biarlah Allah dari Abraham dan Allah dari Nahor, Allah dari ayah mereka, menjadi hakim di antara kita.” Yakub pun bersumpah demi Allah yang dihormati Ishak ayahnya.

Menggali Permata Rohani

(Kejadian 31:19) Ketika Laban sedang memangkas bulu dombanya, Rakhel mencuri patung-patung berhala milik ayahnya.

it-2 1018 ¶4

Terafim

Temuan-temuan para arkeolog di Mesopotamia dan daerah-daerah sekitarnya menunjukkan bahwa kepemilikan patung-patung terafim turut menentukan siapa yang akan menerima warisan keluarga. Menurut sebuah lempeng yang ditemukan di Nuzi, kepemilikan allah-allah keluarga dalam keadaan tertentu dapat membuat seorang menantu laki-laki berhak menghadap ke pengadilan dan menuntut harta yang ditinggalkan almarhum bapak mertuanya. (Ancient Near Eastern Texts, diedit oleh J. Pritchard, 1974, hlm. 219, 220, dan ctk. 51) Mengingat hal ini, Rakhel mungkin bernalar bahwa dia dapat dibenarkan untuk mengambil terafim itu karena ayahnya telah menipu suaminya, Yakub. (Bdk. Kej 31:14-16.) Pentingnya terafim sehubungan dengan hak waris juga menjelaskan mengapa Laban begitu ingin mendapatkannya kembali, sampai-sampai ia mengajak saudara-saudaranya dan mengejar Yakub sejauh tujuh hari perjalanan. (Kej 31:19-30) Tentu saja, Yakub sama sekali tidak mengetahui apa yang Rakhel lakukan (Kej 31:32), dan tidak ada petunjuk bahwa ia pernah mencoba menggunakan terafim untuk mendapatkan warisan dari putra-putra Laban. Yakub tidak pernah menggunakan berhala. Paling lambat, terafim itu disingkirkan sewaktu Yakub menyembunyikan di bawah pohon besar di dekat Syikhem semua allah asing yang diserahkan kepadanya oleh rumah tangganya.​—Kej 35:1-4.

(Kejadian 31:41, 42) Sudah 20 tahun aku tinggal di rumah Paman. Aku sudah kerja 14 tahun untuk mendapatkan kedua anak Paman dan 6 tahun untuk ternak Paman. Paman juga terus mengubah upahku sampai sepuluh kali. 42 Seandainya aku tidak dilindungi oleh Allah dari bapakku, yaitu Allah yang disembah Abraham dan yang dihormati Ishak, Paman pasti membiarkan aku pergi dengan tangan kosong. Allah sudah melihat kesusahan dan kerja kerasku, karena itulah Dia menegur Paman tadi malam.”     

(1 Petrus 2:18) Hamba-hamba harus tunduk dan hormat kepada majikan mereka, bukan cuma kepada yang baik dan penuh pengertian, tapi juga kepada yang sulit disenangkan.

w13 15/3 21 ¶8

Yehuwa—Tempat Tinggal Kita

8 Sesampainya Yakub di Haran, Laban pamannya menyambut dia dengan hangat dan belakangan memberikan Lea dan Rakhel untuk menjadi istrinya. Namun, setelah beberapa waktu, Laban berupaya memanfaatkan Yakub dengan mengubah upahnya sampai sepuluh kali! (Kej. 31:41, 42) Meski demikian, Yakub sabar menanggung ketidakadilan ini. Ia yakin bahwa Yehuwa akan terus memerhatikan dia. Dan, Allah tidak mengecewakannya! Ya, sewaktu Allah menyuruh Yakub pulang ke Kanaan, sang patriark sudah memiliki ”banyak kambing-domba, hamba-hamba lelaki dan perempuan, unta, dan keledai”. (Kej. 30:43) Dengan penuh syukur, Yakub berdoa, ”Aku tidak selayaknya menerima segala kebaikan hati yang penuh kasih dan segala kesetiaan yang telah kautunjukkan kepada hambamu, karena hanya dengan tongkatku aku menyeberangi Sungai Yordan ini, namun sekarang aku telah menjadi dua perkemahan.”​—Kej. 32:10.

Pembacaan Alkitab

(Kejadian 31:1-18) Belakangan, Yakub mendengar bahwa anak-anak lelaki Laban berkata, ”Yakub sudah mengambil semua harta ayah kita dan karena itu dia menjadi sangat kaya.” 2 Dari wajah Laban, Yakub melihat bahwa Laban tidak ramah lagi kepadanya. 3 Akhirnya Yehuwa berkata kepada Yakub, ”Pulanglah ke negeri leluhurmu dan kepada keluargamu. Aku akan terus menyertaimu.” 4 Lalu, Yakub memanggil Rakhel dan Lea agar datang ke tempat dia menggembalakan kambing dan dombanya, 5 dan dia berkata kepada mereka, ”Aku melihat bahwa ayah kalian tidak ramah lagi kepadaku. Tapi, Allah yang disembah ayahku terus menyertai aku. 6 Kalian pasti tahu bahwa aku sudah bekerja sekuat tenaga untuk ayah kalian. 7 Dia berusaha mencurangi aku dan sudah sepuluh kali mengubah upahku. Tapi Allah tidak membiarkan aku rugi. 8 Kalau Laban berkata bahwa upahku adalah kambing dan domba yang berbintik, seluruh kawanan menghasilkan yang berbintik. Tapi kalau dia berkata bahwa upahku adalah yang loreng, seluruh kawanan menghasilkan yang loreng. 9 Jadi Allah terus mengambil ternak ayah kalian dan memberikannya kepadaku. 10 Sewaktu ternak memasuki musim kawin, aku bermimpi bahwa semua kambing jantan yang sedang kawin dengan kambing betina itu loreng, berbintik, dan belang. 11 Lalu, dalam mimpi itu malaikat dari Allah yang benar berkata, ’Yakub!’ yang kujawab, ’Ya, Tuan.’ 12 Dia melanjutkan, ’Aku sudah melihat perbuatan Laban kepadamu. Karena itu, lihatlah, semua kambing jantan yang sedang kawin dengan kambing betina itu loreng, berbintik, dan belang. 13 Akulah Allah yang benar yang menemuimu di Betel. Di sana kamu menuangkan minyak ke sebuah batu peringatan dan berikrar kepada-Ku. Sekarang, bersiap-siaplah untuk pergi dari negeri ini dan pulang ke negeri asalmu.’” 14 Maka Rakhel dan Lea menjawab, ”Di keluarga ayah kami, tidak ada lagi bagian warisan untuk kami. 15 Dia anggap kami orang asing. Dia sudah jual kami, dan uang yang dia terima pun sudah dia habiskan. 16 Semua harta yang Allah ambil dari ayah kami itu sebenarnya punya kami dan anak-anak kami. Jadi lakukan saja semua yang Allah perintahkan kepadamu.” 17 Lalu Yakub bersiap-siap dan menaikkan anak-anak serta istri-istrinya ke atas unta. 18 Dia membawa semua ternak dan barang yang telah dia kumpulkan, ternak yang dia kumpulkan di Padan-aram, lalu pergi kepada Ishak ayahnya di negeri Kanaan.

20-26 APRIL

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KEJADIAN 32-33

”Apakah Saudara Bergulat untuk Mendapatkan Berkat?”

(Kejadian 32:24) Ketika Yakub sendirian, seorang pria datang dan bergulat dengannya sampai matahari mulai terbit.

w03 15/8 25 ¶3

Apakah Saudara Sungguh-Sungguh Mencari Yehuwa?

Alkitab memiliki banyak sekali contoh tentang orang-orang yang mengerahkan upaya keras dalam mencari Yehuwa. Salah satunya adalah Yakub, yang mati-matian bergulat sampai fajar dengan malaikat Allah yang menjelma. Hasilnya, Yakub diberi nama Israel (Yang Bergumul dengan Allah) karena ia ”bergumul”, atau berkanjang, mengerahkan diri, bertekun, dalam pergulatan dengan Allah. Sang malaikat memberkatinya karena upayanya yang sungguh-sungguh.​—Kejadian 32:24-30.

(Kejadian 32:25, 26) Pria itu melihat bahwa dia tidak bisa mengalahkan Yakub, maka dia menyentuh tulang pinggul Yakub, sehingga tulang pinggulnya bergeser saat bergulat dengan pria itu. 26 Lalu pria itu berkata, ”Lepaskan aku, karena matahari mulai terbit.” Yakub menjawab, ”Berkati aku dulu, baru aku lepaskan.”

it-2 1046 ¶1

Timpang

Yakub Menjadi Timpang. Sewaktu Yakub berumur kira-kira 97 tahun, ia bergelut sepanjang malam dengan seorang malaikat Allah yang menjelma. Ia berhasil menahan sang malaikat sampai dia memberinya berkat. Selama pergulatan itu, sang malaikat menjamah rongga sendi paha Yakub, sehingga terjadi pergeseran. Akibatnya, Yakub berjalan timpang. (Kej 32:24-32; Hos 12:2-4) Setelah itu, Yakub mendapat pengingat bahwa, walaupun ia telah ”bergumul dengan Allah [malaikat Allah] dan dengan manusia sehingga akhirnya [ia] menang”, sebagaimana dikatakan sang malaikat, ia tidak benar-benar mengalahkan malaikat Allah yang kuat. Hanya karena maksud-tujuan dan seizin Allah-lah Yakub dibiarkan bergumul dengan malaikat, untuk memberikan bukti bahwa Yakub sangat menghargai perlunya berkat Allah.

(Kejadian 32:27, 28) Maka pria itu berkata, ”Siapa namamu?” Dia menjawab, ”Yakub.” 28 Lalu pria itu berkata, ”Mulai sekarang namamu bukan lagi Yakub, tapi Israel, karena kamu sudah bergulat dengan Allah dan manusia dan kamu akhirnya menang.”

it-1 1063 ¶8

Israel

1. Nama yang Allah berikan kepada Yakub ketika berusia kira-kira 97 tahun. Pada malam ketika Yakub menyeberangi Wadi Yabok dalam perjalanan menemui Esau, abangnya, ia mulai bergumul dengan pribadi yang ternyata adalah malaikat. Karena kegigihan Yakub dalam pergumulan itu, namanya diganti menjadi Israel sebagai tanda berkat Allah. Untuk memperingati peristiwa-peristiwa ini, Yakub menamai tempat itu Peniel atau Penuel. (Kej 32:22-31; lihat YAKUB No. 1.) Belakangan, Allah meneguhkan penggantian nama tersebut di Betel, dan sejak itu sampai akhir hidupnya, Yakub sering dipanggil ”Israel”. (Kej 35:10, 15; 50:2; 1Taw 1:34) Namun, dalam kebanyakan dari 2.500 lebih pemunculannya, nama Israel memaksudkan keturunan Yakub sebagai suatu bangsa.​—Kel 5:1, 2.

Menggali Permata Rohani

(Kejadian 32:11) Aku mohon, selamatkan aku dari tangan Esau kakakku. Aku takut dia akan datang dan menyerang aku, juga para wanita dan anak-anak.

(Kejadian 32:13-15) Yakub menginap di sana malam itu. Dia mengambil sebagian binatang miliknya untuk diberikan kepada Esau kakaknya, yaitu 14 200 kambing betina, 20 kambing jantan, 200 domba betina, 20 domba jantan, 15 30 unta betina bersama anak-anaknya, 40 sapi betina, 10 sapi jantan, 20 keledai betina, dan 10 keledai jantan.

w10 15/6 22 ¶10-11

Tutur Kata yang Menyenangkan Menggalang Hubungan Baik

10 Tutur kata yang menyenangkan dan komunikasi yang baik membantu kita membentuk dan memelihara hubungan damai. Sesungguhnya, upaya untuk meningkatkan hubungan kita dengan orang lain dapat meningkatkan mutu komunikasi kita dengan mereka. Inisiatif yang tulus untuk berbuat baik kepada orang lain—mencari kesempatan untuk membantu, memberi hadiah dengan motif yang tulus, berlaku ramah—bisa turut menghasilkan komunikasi yang baik. Hal itu bahkan dapat ”menumpukkan bara yang bernyala-nyala” di atas kepala seseorang dan memunculkan sifat-sifat baiknya, membuatnya lebih mudah untuk berbicara dan menyelesaikan persoalan.​—Rm. 12:20, 21.

11 Sang patriark Yakub memahami hal ini. Saudara kembarnya, Esau, sangat marah terhadapnya sehingga Yakub melarikan diri, karena ia pikir Esau akan membunuhnya. Bertahun-tahun kemudian, Yakub pulang. Esau keluar untuk menjumpainya, disertai 400 orang pria. Yakub berdoa memohon bantuan Yehuwa. Lalu, ia terlebih dahulu mengirim sejumlah besar ternak sebagai hadiah untuk Esau. Hadiah itu mencapai maksudnya. Ketika mereka bertemu, hati Esau sudah melunak; ia berlari dan memeluk Yakub.​—Kej. 27:41-44; 32:6, 11, 13-15; 33:4, 10.

(Kejadian 33:20) Dia mendirikan sebuah mezbah di situ dan menamainya ”Allah adalah Allah Israel”.

it-1 98 ¶7

Allah Israel Adalah Allah

Sebagai hasil perjumpaannya dengan malaikat Yehuwa di Peniel, Yakub diberi nama Israel, dan setelah pertemuannya dengan Esau, saudaranya, yang berlangsung dengan damai, ia tinggal di Sukot. Setelah itu ia tinggal di Syikhem, tempat ia membeli sepetak tanah dari putra-putra Hamor dan mendirikan perkemahan di sana. (Kej 32:24-30; 33:1-4, 17-19) ”Setelah itu ia mendirikan sebuah mezbah di sana dan menamainya Allah Israel adalah Allah.” (Kej 33:20) Dengan menjadikan nama yang baru ia peroleh, yaitu Israel, sebagai bagian dari nama mezbah itu, Yakub menunjukkan bahwa ia menerima dan menghargai nama tersebut dan bersyukur bahwa Allah telah membimbing dia kembali dengan aman ke Tanah Perjanjian. Ungkapan ini hanya muncul satu kali dalam Alkitab.

Pembacaan Alkitab

(Kejadian 32:1-21) Yakub melanjutkan perjalanannya, dan malaikat-malaikat Allah bertemu dengannya. 2 Saat melihat mereka Yakub berkata, ”Ini perkemahan Allah!” Maka dia menamai tempat itu Mahanaim. 3 Lalu Yakub mengirim beberapa utusan untuk lebih dulu pergi menemui Esau kakaknya di tanah Seir, di daerah Edom. 4 Dia memerintahkan mereka, ”Beri tahu tuanku Esau bahwa Yakub hambanya berkata, ’Aku sudah lama tinggal dengan Laban. 5 Aku sekarang punya sapi, keledai, domba, juga hamba lelaki dan perempuan. Aku mengirim pesan ini supaya Tuan mau menerima aku dengan baik.’” 6 Setelah kembali, para utusan itu melapor kepada Yakub, ”Kami sudah bertemu Esau kakakmu, dan dia bersama 400 orangnya sedang ke sini untuk menemuimu.” 7 Yakub menjadi sangat takut dan khawatir. Maka dia membagi rombongannya, juga kambing, domba, sapi, dan unta-untanya, menjadi dua kelompok. 8 Dia berpikir, ’Kalau Esau menyerang kelompok yang satu, kelompok yang satu lagi masih bisa lari.’ 9 Setelah itu Yakub berdoa, ”Oh Yehuwa, Allah yang disembah kakekku Abraham dan ayahku Ishak, Engkau yang menyuruhku kembali ke negeriku dan kepada keluargaku dan yang berjanji akan memberkatiku. 10 Aku tidak pantas menerima semua kasih setia dan kesetiaan yang telah Engkau tunjukkan. Dulu, waktu menyeberangi Sungai Yordan, aku hanya punya tongkat, tapi sekarang rumah tanggaku sampai bisa menjadi dua kelompok. 11 Aku mohon, selamatkan aku dari tangan Esau kakakku. Aku takut dia akan datang dan menyerang aku, juga para wanita dan anak-anak. 12 Engkau sudah berkata, ’Aku pasti akan memberkatimu, dan Aku akan membuat keturunanmu sebanyak pasir di laut, yang tak terhitung banyaknya.’” 13 Yakub menginap di sana malam itu. Dia mengambil sebagian binatang miliknya untuk diberikan kepada Esau kakaknya, yaitu 14 200 kambing betina, 20 kambing jantan, 200 domba betina, 20 domba jantan, 15 30 unta betina bersama anak-anaknya, 40 sapi betina, 10 sapi jantan, 20 keledai betina, dan 10 keledai jantan. 16 Dia membagi semua binatang itu menjadi beberapa kawanan dan menyerahkannya kepada hamba-hambanya. Dia berkata kepada mereka, ”Menyeberanglah lebih dulu, dan beri jarak antara satu kawanan dengan kawanan di belakangnya.” 17 Dia memerintahkan orang yang paling depan, ”Kalau kamu bertemu Esau kakakku, dan dia menanyakan siapa tuanmu, kamu mau ke mana, dan siapa pemilik kawanan ini, 18 jawablah begini: ’Milik hambamu Yakub. Ini hadiah untuk tuanku Esau, dan Yakub sendiri ada di belakang kami.’” 19 Dia juga memberi perintah ini kepada orang yang menjaga kawanan kedua, ketiga, dan kawanan lainnya, ”Itulah yang harus kalian katakan kepada Esau sewaktu bertemu dia. 20 Katakan juga bahwa Yakub hambanya ada di belakang kalian.” Yakub mengirim hadiah itu lebih dulu untuk membuat Esau senang, supaya saat mereka bertemu, Esau akan menyambut dia dengan baik. 21 Maka hamba-hambanya yang membawa hadiah itu menyeberang lebih dulu, tapi dia sendiri masih menginap di perkemahan.

27 APRIL–3 MEI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KEJADIAN 34-35

”Akibat Menyedihkan dari Pergaulan Buruk”

(Kejadian 34:1) Dina, anak perempuan Yakub dan Lea, sering bergaul dengan gadis-gadis di negeri itu.

w97 1/2 30 ¶4

Sikhem—Sebuah Kota di Lembah

Bagaimana pandangan pria-pria muda di kota itu terhadap gadis muda ini yang dengan tetap tentu mengunjungi kota mereka—tanpa ditemani? Putra kepala suku ’melihatnya . . . lalu Dina itu dilarikannya dan diperkosanya’. Mengapa Dina mengambil risiko untuk bergaul dengan orang-orang Kanaan yang amoral? Apakah karena ia merasa bahwa ia membutuhkan teman-teman wanita yang sebaya dengan dia? Apakah ia juga keras kepala dan ingin bebas seperti beberapa saudara laki-lakinya? Bacalah kisah dalam buku Kejadian, dan berupayalah untuk memahami penderitaan dan rasa malu yang pasti dirasakan oleh Yakub dan Lea sebagai konsekuensi tragis dari kunjungan putri mereka ke Sikhem.​—Kejadian 34:1-31; 49:5-7; lihat juga The Watchtower, 15 Juni 1985, halaman 31.

(Kejadian 34:2) Di sana, ada pria bernama Syikhem, anak dari Hamor orang Hewi, pemimpin negeri itu. Syikhem memperhatikan Dina, lalu membawa dia pergi dan memerkosanya.

lvs 124 ¶14

”Segera Tolak Perbuatan Cabul!”

14 Syikhem melakukan apa yang dia anggap wajar dan berterima. Karena menyukai Dina, Syikhem ”membawa dia pergi dan memerkosanya”. (Baca Kejadian 34:1-4.) Kejahatan ini mengakibatkan serentetan peristiwa yang membawa musibah kepada Dina dan keluarganya.​—Kejadian 34:7, 25-31; Galatia 6:7, 8.

(Kejadian 34:7) Sewaktu anak-anak lelaki Yakub mendengar apa yang terjadi, mereka langsung pulang dari padang. Mereka sakit hati dan sangat marah karena Syikhem telah mendatangkan aib bagi Israel dengan meniduri anak Yakub. Itu adalah perbuatan yang tidak pantas.

(Kejadian 34:25) Tapi tiga hari kemudian, saat mereka masih kesakitan, dua anak lelaki Yakub, yaitu kakak-kakak Dina yang bernama Simeon dan Lewi, mengambil pedang dan masuk ke kota itu tanpa ada yang mencurigai, lalu membunuh semua pria.

w09 1/9 21 ¶1-2

Sewaktu Anda Disakiti

Sering kali, orang-orang berupaya membalas dendam guna meredakan kepedihan emosi karena disakiti. Misalnya, Alkitab menceritakan bahwa sewaktu putra-putra Yakub, seorang patriark Ibrani, mendengar bahwa seorang Kanaan bernama Syikhem telah menodai adik mereka, Dina, mereka ”merasa sakit hati dan menjadi sangat marah”. (Kejadian 34:1-7) Untuk membalas kesalahan yang dilakukan terhadap adik mereka, dua putra Yakub bersiasat untuk membalas dendam terhadap Syikhem dan rumah tangganya. Dengan tipu muslihat, Simeon dan Lewi memasuki kota orang Kanaan itu dan membunuh semua laki-laki, termasuk Syikhem.​—Kejadian 34:13-27.

Apakah pembantaian itu menuntaskan masalahnya? Sewaktu Yakub mengetahui tindakan putra-putranya, ia menghardik mereka, ”Kamu telah menyebabkan aku dikucilkan dengan membuat aku menjadi bau busuk bagi penduduk negeri ini, . . . mereka pasti akan berkumpul melawan aku dan menyerang aku dan aku pasti dimusnahkan, aku dan keluargaku.” (Kejadian 34:30) Ya, bukannya menuntaskan masalah, tindakan balas dendam mereka justru menambah masalah; keluarga Yakub kini harus berjaga-jaga terhadap serangan balasan dari tetangga yang marah. Kemungkinan besar untuk mencegah terjadinya hal itu, Allah memerintahkan Yakub agar memindahkan keluarganya dari daerah tersebut ke Betel.​—Kejadian 35:1, 5.

Menggali Permata Rohani

(Kejadian 35:8) Belakangan, Debora pengasuh Ribka meninggal. Dia dikuburkan di dekat Betel di bawah sebuah pohon besar. Karena itu Yakub menamai tempat itu Alon-bakut.

it-1 564 ¶7

Debora

1. Pengasuh Ribka. Ketika Ribka meninggalkan rumah tangga Betuel, bapaknya, dan pindah ke Palestina untuk menikah dengan Ishak, Debora ikut bersamanya. (Kej 24:59) Setelah bekerja selama bertahun-tahun di rumah tangga Ishak, Debora bekerja di rumah tangga Yakub, mungkin setelah Ribka meninggal. Kira-kira 125 tahun setelah pernikahan Ribka dengan Ishak, Debora meninggal dan dikuburkan di bawah sebuah pohon besar di Betel. Nama yang diberikan kepada pohon tersebut (Alon-bakut, artinya ”Pohon Raksasa Tangisan”) menunjukkan bahwa ia sangat dikasihi oleh Yakub serta keluarganya.​—Kej 35:8.

(Kejadian 35:22-26) Sekali waktu, ketika Israel tinggal di tanah itu, Ruben tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan Israel mendengar tentang hal itu. Yakub punya 12 anak laki-laki. 23 Anak-anak lelaki yang Lea lahirkan adalah Ruben anak sulung Yakub, lalu Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, dan Zebulon. 24 Anak-anak lelaki yang Rakhel lahirkan adalah Yusuf dan Benyamin. 25 Anak-anak lelaki yang dilahirkan Bilha hamba Rakhel adalah Dan serta Naftali. 26 Anak-anak lelaki yang dilahirkan Zilpa hamba Lea adalah Gad dan Asyer. Itulah anak-anak lelaki Yakub yang dilahirkan di Padan-aram.

w17.12 14

Pertanyaan Pembaca

Pada zaman Israel dulu, apakah yang menjadi nenek moyang Mesias hanya pria yang punya hak sebagai anak sulung?

Kadang kita juga berpikir begitu, mungkin karena Ibrani 12:16 berkata bahwa Esau ”tidak menghargai hal-hal suci” dan ”melepaskan hak-haknya sebagai anak sulung [kepada Yakub] demi satu porsi makanan”. Ayat itu sepertinya menunjukkan bahwa ketika Yakub mendapat hak sebagai anak sulung, dia juga menjadi nenek moyang dari Mesias.​—Mat. 1:2, 16; Luk. 3:23, 34.

Tapi, Alkitab menunjukkan bahwa seorang pria tidak perlu menjadi anak sulung untuk menjadi nenek moyang Mesias. Perhatikan beberapa buktinya:

Putra sulung Yakub (Israel) dari Lea adalah Ruben. Dan, putra pertama Yakub dari istri yang lebih dia sayangi, Rakhel, adalah Yusuf. Ketika Ruben berbuat salah, hak sebagai anak sulung menjadi milik Yusuf. (Kej. 29:31-35; 30:22-25; 35:22-26; 49:22-26; 1 Taw. 5:1, 2) Tapi, yang menjadi nenek moyang Mesias bukan Ruben atau Yusuf, tapi Yehuda, putra keempat Yakub dari Lea.​—Kej. 49:10.

Pembacaan Alkitab

(Kejadian 34:1-19) Dina, anak perempuan Yakub dan Lea, sering bergaul dengan gadis-gadis di negeri itu. 2 Di sana, ada pria bernama Syikhem, anak dari Hamor orang Hewi, pemimpin negeri itu. Syikhem memperhatikan Dina, lalu membawa dia pergi dan memerkosanya. 3 Setelah itu, dia merasa tidak bisa berpisah dengan Dina anak Yakub. Dia jatuh cinta kepadanya dan terus merayu wanita muda itu. 4 Akhirnya Syikhem berkata kepada Hamor ayahnya, ”Tolong Ayah lamarkan wanita muda ini untuk menjadi istriku.” 5 Yakub mendengar bahwa Syikhem telah memerkosa Dina anaknya. Saat itu, anak-anak lelakinya sedang menggembalakan ternaknya di padang. Maka, Yakub tetap diam sampai mereka pulang. 6 Kemudian, Hamor ayah Syikhem menemui Yakub untuk berbicara dengannya. 7 Sewaktu anak-anak lelaki Yakub mendengar apa yang terjadi, mereka langsung pulang dari padang. Mereka sakit hati dan sangat marah karena Syikhem telah mendatangkan aib bagi Israel dengan meniduri anak Yakub. Itu adalah perbuatan yang tidak pantas. 8 Hamor berkata kepada mereka, ”Syikhem anak saya sangat menyukai anak perempuanmu. Izinkan anak saya untuk menikahinya. 9 Mari kita membentuk kerja sama melalui perkawinan, anak-anak kalian menjadi istri kami, dan anak-anak kami menjadi istri kalian. 10 Kalian boleh tinggal bersama kami, dan negeri ini terbuka bagi kalian. Kalian boleh berdagang dan menetap di sini.” 11 Lalu Syikhem berkata kepada ayah dan kakak-kakak Dina, ”Penuhilah permintaan saya ini, dan saya akan memberikan apa pun yang kalian minta. 12 Semahal apa pun maskawin dan hadiah yang kalian minta, saya bersedia memberikannya, asal wanita muda itu boleh menjadi istri saya.” 13 Karena Syikhem sudah menodai Dina adik mereka, anak-anak lelaki Yakub berniat untuk menipu Syikhem dan Hamor ayahnya. 14 Mereka berkata kepada kedua orang itu, ”Kami tidak bisa berikan adik perempuan kami kepada pria yang tidak bersunat, karena itu adalah aib bagi kami. 15 Kami mau lakukan itu hanya kalau kalian penuhi syarat ini: kalian harus jadi seperti kami, setiap laki-laki harus disunat. 16 Setelah itu, barulah kami akan memberikan anak-anak perempuan kami kepada kalian, dan kami akan mengambil anak-anak perempuan kalian, dan kita akan tinggal bersama sebagai satu bangsa. 17 Tapi kalau kalian tidak setuju dan tidak mau disunat, kami akan ambil adik kami dan pergi.” 18 Hamor dan Syikhem anaknya setuju dengan apa yang mereka minta. 19 Pemuda itu segera bertindak untuk memenuhi syarat itu, karena dia sangat menyukai anak Yakub. Di keluarga ayahnya, Syikhem adalah orang yang paling dihormati.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan