Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
3-9 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 13-14
”Tenanglah, dan Lihat Bagaimana Yehuwa Akan Menyelamatkan Kita”
(Keluaran 14:13, 14) Lalu Musa berkata kepada mereka, ”Jangan takut. Tenanglah, dan lihat bagaimana Yehuwa akan menyelamatkan kita hari ini. Orang Mesir yang kalian lihat hari ini tidak akan pernah kalian lihat lagi. 14 Yehuwa sendiri yang akan berperang untuk kalian. Diamlah, jangan ke mana-mana.”
Musa—Pria yang Beriman
Musa mungkin tidak tahu bahwa Allah akan membelah Laut Merah agar bangsa Israel bisa lolos. Namun, Musa yakin Allah akan melakukan sesuatu untuk melindungi umat-Nya. Dan, Musa ingin agar bangsa Israel memiliki keyakinan yang sama. ”Musa mengatakan kepada bangsa itu, ’Jangan takut. Berdirilah teguh dan lihat penyelamatan dari Yehuwa, yang akan ia laksanakan untukmu hari ini.’” (Keluaran 14:13) Apakah Musa berhasil menguatkan iman bangsanya? Ya, Alkitab mengatakan tentang seluruh bangsa itu, ”Karena beriman, mereka melintasi Laut Merah seperti di atas tanah kering.” (Ibrani 11:29) Iman Musa bermanfaat bukan hanya bagi dirinya, melainkan juga bagi setiap orang yang meniru imannya.
(Keluaran 14:21, 22) Lalu, Musa mengarahkan tongkatnya ke laut, dan Yehuwa membuat angin dari timur bertiup dengan kencang sepanjang malam, sehingga laut itu terbelah. Dasar laut pun menjadi kering. 22 Orang Israel menyeberangi laut itu dan berjalan di tanah yang kering. Air menjadi seperti dinding di kanan dan kiri mereka.
Mahakuasa Tapi Bertimbang Rasa
Baca Keluaran 14:19-22. Bayangkan Saudara berada di situ bersama orang Israel. Saudara terjebak. Pasukan Mesir semakin dekat, dan di depan Saudara ada Laut Merah. Lalu, Allah bertindak. Tiang awan yang ada di depan pindah ke belakang perkemahan, di antara kalian dan orang Mesir. Sisi pasukan Mesir sangat gelap, tapi sisi kalian sangat terang! Lalu, Saudara melihat Musa mengarahkan tongkatnya ke laut, dan angin kencang dari timur membuat laut itu terbelah, sehingga ada jalan lebar yang bisa dilewati. Jadi, bersama keluarga dan binatang Saudara, Saudara berjalan di atas dasar laut dengan teratur bersama orang Israel lainnya. Saudara takjub karena tanahnya tidak berlumpur dan tidak licin. Tanahnya kering dan cukup padat, sehingga mudah untuk berjalan di atasnya. Hasilnya, bahkan orang yang paling lambat pun bisa sampai dengan selamat di seberang.
(Keluaran 14:26-28) Lalu, Yehuwa berkata kepada Musa, ”Arahkan tongkatmu ke laut. Airnya akan kembali dan menutupi orang Mesir bersama kereta perang dan pasukan berkuda mereka.” 27 Musa langsung mengarahkan tongkatnya ke laut, dan saat hampir pagi, air laut mulai kembali seperti biasa. Orang Mesir berusaha lari, tapi Yehuwa membuat mereka terseret ke tengah-tengah laut. 28 Air laut yang berbalik itu menutupi kereta perang, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang mengejar orang Israel ke laut. Tidak ada satu pun yang dibiarkan selamat.
Jangan Lupakan Yehuwa
Sewaktu orang Mesir berkutat dengan kereta perang mereka yang rusak, seluruh Israel mencapai pantai sebelah timur. Musa kini merentangkan tangannya ke atas Laut Merah. Lalu, Yehuwa meruntuhkan dinding air yang membentuk jalur itu. Jutaan ton air melanda Firaun serta para pejuangnya dan menenggelamkan mereka. Tak seorang musuh pun terluput. Israel kini bebas!—Kel. 14:26-28; Mz. 136:13-15.
Berita tentang peristiwa itu membuat bangsa-bangsa yang berdekatan merasa gentar untuk waktu yang lama. (Kel. 15:14-16) Empat puluh tahun kemudian, Rahab dari Yerikho memberi tahu dua pria Israel, ”Ketakutan terhadap kamu telah menimpa kami, . . . sebab kami telah mendengar bagaimana Yehuwa mengeringkan air Laut Merah di hadapanmu pada waktu kamu keluar dari Mesir.” (Yos. 2:9, 10) Bahkan, bangsa-bangsa kafir itu tidak melupakan cara Yehuwa melepaskan umat-Nya. Jelaslah, Israel memiliki lebih banyak alasan lagi untuk mengingat Dia.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 13:17) Sewaktu Firaun membiarkan orang Israel pergi, Allah tidak membawa mereka melewati negeri orang Filistin meski itu lebih dekat, karena Allah berkata, ”Kalau mereka harus berperang, bisa-bisa mereka berubah pikiran dan kembali ke Mesir.”
Jalan
Sejak zaman dahulu, kota-kota dan kerajaan-kerajaan di daerah Palestina telah dihubungkan oleh jalan-jalan raya dan jalan-jalan, yang beberapa di antaranya adalah rute-rute perdagangan yang penting. (Bil 20:17-19; 21:21, 22; 22:5, 21-23; Yos 2:22; Hak 21:19; 1Sam 6:9, 12; 13:17, 18; lihat JALAN RAJA.) Jalur yang dianggap sebagai rute utama terentang dari Mesir ke kota Gaza dan kota Askelon di Filistia dan sedikit demi sedikit berbelok ke arah timur laut menuju Megido, kemudian berlanjut ke Hazor, di sebelah utara L. Galilea, lalu menuju Damaskus. Rute melalui Filistia ini adalah rute terpendek dari Mesir ke Tanah Perjanjian. Tetapi dengan baik hati Yehuwa membimbing bangsa Israel melalui rute lain agar mereka tidak diserang orang Filistin dan kehilangan semangat karenanya.—Kel 13:17.
(Keluaran 14:2) ”Suruh orang Israel memutar balik, dan kalian harus berkemah di depan Pihahirot, di antara Migdol dan laut. Di tepi laut itu, dirikan kemah menghadap Baal-zefon.
Eksodus
Di manakah L. Merah terbelah sehingga orang Israel dapat menyeberang?
Hendaknya diperhatikan bahwa, setelah mencapai etape kedua perjalanan mereka, Etham ”di tepi padang belantara”, Allah memerintahkan Musa untuk ”berbalik dan berkemah sebelum Pihahirot . . . di dekat laut”. Manuver itu akan menyebabkan Firaun mengira bahwa orang Israel ”mengembara dalam kebingungan”. (Kel 13:20; 14:1-3) Para pakar yang lebih mendukung rute el Haj menunjukkan bahwa kata kerja Ibrani ”berbalik” bersifat penandasan dan tidak berarti sekadar ”menyimpang” atau ”berbelok”, tetapi lebih memaksudkan kembali atau setidaknya penyimpangan yang mencolok. Mereka memperkirakan bahwa, setelah sampai di suatu tempat di ujung utara Tel. Suez, orang Israel berputar dan berjalan ke sebelah timur Jabal Ataqah, pegunungan yang berbatasan dengan sisi barat Tel. Suez. Rombongan yang besar, seperti halnya orang Israel, dalam posisi demikian tidak mungkin meloloskan diri dengan cepat jika dikejar dari arah utara, dan oleh karena itu mereka akan tertahan mengingat laut menghambat perjalanan mereka.
Kisah turun-temurun orang Yahudi dari abad pertama M juga memberikan gambaran demikian. (Lihat PIHAHIROT.) Akan tetapi, yang lebih penting, situasi demikian cocok dengan gambaran umum yang dilukiskan dalam Alkitab, meskipun pandangan populer dari banyak pakar tidak seperti itu. (Kel 14:9-16) Jelaslah, penyeberangan itu terjadi cukup jauh dari ujung Tel. Suez (atau cabang barat L. Merah) sehingga pasukan Firaun tidak dapat sekadar mengitari ujung teluk itu dan dengan mudah mencapai orang Israel yang berada di sisi lainnya.—Kel 14:22, 23.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 13:1-20) Yehuwa berbicara lagi kepada Musa, 2 ”Setiap putra sulung Israel harus kalian sucikan bagi-Ku. Anak laki-laki dan binatang jantan yang pertama lahir adalah milik-Ku.” 3 Lalu Musa berkata kepada orang Israel, ”Hari ini, Yehuwa sudah membawa kalian keluar dengan tangan-Nya yang kuat. Jadi ingatlah hari ini, hari kalian keluar dari Mesir, tempat kalian diperbudak. Apa pun yang ada raginya tidak boleh dimakan. 4 Hari ini pada bulan Abib, kalian keluar dari Mesir. 5 Ketika Yehuwa sudah membawa kalian masuk ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Hewi, dan orang Yebus, yaitu negeri yang berlimpah dengan susu dan madu, yang Dia janjikan untuk diberikan kepada kalian seperti sumpah-Nya kepada leluhur kalian, kalian harus memperingati peristiwa ini pada bulan ini. 6 Kalian harus makan roti tanpa ragi selama tujuh hari. Di hari ketujuh, adakan perayaan bagi Yehuwa. 7 Roti tanpa ragi harus dimakan selama tujuh hari, dan di seluruh wilayah kalian, tidak boleh ada ragi atau apa pun yang ada raginya. 8 Saat itu, beri tahu anak kalian, ’Kita lakukan ini untuk mengingat apa yang sudah Yehuwa lakukan untuk kita saat kita keluar dari Mesir.’ 9 Yehuwa sudah membawa kalian keluar dari Mesir dengan tangan-Nya yang kuat. Maka, perayaan ini diadakan supaya kalian selalu ingat peristiwa itu, seolah-olah itu tertulis di tangan dan dahi kalian. Dengan begitu, kalian bisa selalu bercerita tentang hukum Yehuwa. 10 Kalian harus menaati peraturan ini setiap tahun, pada waktu yang sudah ditetapkan. 11 ”Ketika Yehuwa membawa kalian masuk ke negeri Kanaan, negeri yang Dia janjikan dengan sumpah kepada kalian dan leluhur kalian untuk diberikan kepada kalian, 12 kalian harus memberikan kepada Yehuwa setiap putra sulung, juga setiap binatang jantan yang sulung dari ternak kalian. Semua laki-laki dan binatang jantan adalah milik Yehuwa. 13 Setiap anak sulung keledai harus kalian tebus dengan satu domba. Kalau kalian tidak menebusnya, kalian harus patahkan leher keledai itu. Semua putra sulung kalian juga harus ditebus. 14 ”Kalau anak kalian bertanya, ’Ini artinya apa?’ beri tahu dia, ’Yehuwa sudah membawa kita keluar dari Mesir, dari tempat kita diperbudak, dengan tangan-Nya yang kuat. 15 Waktu Firaun keras kepala dan tidak mau membiarkan kita pergi, Yehuwa membunuh setiap anak sulung di Mesir, dari anak sulung manusia sampai anak sulung binatang. Karena itu, kita harus mengorbankan semua binatang jantan yang sulung kepada Yehuwa. Semua putra sulung di keluarga kita juga harus ditebus.’ 16 Yehuwa sudah membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan-Nya yang kuat. Dengan perayaan ini, kalian akan ingat peristiwa itu, seolah-olah itu tertulis di tangan dan dahi kalian.” 17 Sewaktu Firaun membiarkan orang Israel pergi, Allah tidak membawa mereka melewati negeri orang Filistin meski itu lebih dekat, karena Allah berkata, ”Kalau mereka harus berperang, bisa-bisa mereka berubah pikiran dan kembali ke Mesir.” 18 Jadi, Allah menyuruh bangsa itu mengambil jalan memutar, lewat jalur padang belantara dekat Laut Merah. Orang Israel keluar dari Mesir dengan teratur, seperti pasukan tentara. 19 Musa juga membawa tulang-tulang Yusuf, karena dulu Yusuf menyuruh keturunan Israel bersumpah kepadanya. Yusuf berkata, ”Allah pasti akan menolong kalian. Jadi, kalian harus berjanji untuk membawa tulang-tulangku keluar dari sini.” 20 Mereka berangkat dari Sukot lalu berkemah di Etham, di pinggir padang belantara.
10-16 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 15-16
”Pujilah Yehuwa dengan Bernyanyi”
(Keluaran 15:1, 2) Waktu itu, Musa dan orang-orang Israel menyanyikan sebuah lagu bagi Yehuwa, ”Aku mau bernyanyi untuk Yehuwa, karena Dia telah menang dengan gemilang. Kuda dan penunggangnya Dia lemparkan ke laut. 2 Yah membuatku teguh dan kuat. Dialah Penyelamatku. Dia Allahku, dan aku akan memuji-Nya. Dia Allah leluhurku, dan aku akan mengagungkan-Nya.
Mengapa Takut kepada Allah yang Benar Sekarang?
11 Pembinasaan yang Yehuwa laksanakan atas angkatan militer Mesir meninggikan Dia di mata para penyembah-Nya dan membuat nama-Nya termasyhur di mana-mana. (Yosua 2:9, 10; 4:23, 24) Ya, nama-Nya ditinggikan di atas allah-allah palsu Mesir yang tidak berdaya, yang terbukti tidak dapat menyelamatkan para penyembah mereka. Kepercayaan kepada dewa-dewa mereka dan kepada manusia yang fana serta kuasa militer membawa kepada kekecewaan yang pahit. (Mazmur 146:3) Tidak heran bangsa Israel tergerak untuk menyanyikan pujian yang mencerminkan rasa takut yang sehat kepada Allah yang hidup, yang dengan perkasa menyelamatkan umat-Nya.
(Keluaran 15:11) Oh Yehuwa, mana ada allah yang seperti Engkau? Siapa yang seperti Engkau, Yang Mahakudus? Engkau pantas dihormati dengan lagu-lagu pujian, Engkau melakukan keajaiban.
(Keluaran 15:18) Yehuwa akan memerintah sebagai raja selama-lamanya.
Mengapa Takut kepada Allah yang Benar Sekarang?
15 Seandainya kita sudah berada dengan aman bersama Musa, kita tentu tergerak untuk bernyanyi, ”Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya [Yehuwa]; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?” (Keluaran 15:11) Perasaan demikian telah digemakan selama berabad-abad sejak saat itu. Dalam buku terakhir dari Alkitab, rasul Yohanes menggambarkan suatu kelompok hamba Allah yang terurap dan setia: ”Mereka menyanyikan nyanyian Musa budak Allah dan nyanyian Anak Domba.” Apa gerangan nyanyian yang luar biasa ini? ”Besar dan menakjubkan pekerjaan-pekerjaanmu, Allah Yehuwa, Yang Mahakuasa. Adil-benar dan benarlah jalan-jalanmu, Raja kekekalan. Siapakah yang tidak akan benar-benar takut kepadamu, Yehuwa, dan memuliakan namamu, karena engkau saja yang loyal?”—Penyingkapan 15:2-4.
16 Maka dewasa ini juga terdapat para penyembah yang dibebaskan, yang tidak hanya menghargai pekerjaan tangan Allah yang kreatif, namun juga ketetapan-ketetapan-Nya. Orang-orang dari segala bangsa telah dibebaskan secara rohani, dipisahkan dari dunia yang cemar ini karena mereka mengakui dan mempraktekkan ketetapan-ketetapan yang adil-benar dari Allah. Setiap tahun, ratusan ribu orang melarikan diri dari dunia yang bejat ini untuk tinggal bersama organisasi yang benar dan bersih dari penyembah-penyembah Yehuwa. Tidak lama lagi, setelah penghakiman Yehuwa yang bernyala-nyala dilaksanakan atas agama palsu dan selebihnya dari sistem yang jahat ini, mereka akan hidup selama-lamanya dalam suatu dunia baru yang adil-benar.
(Keluaran 15:20, 21) Lalu Nabiah Miriam saudara Harun mengambil rebana, dan semua wanita ikut memainkan rebana sambil menari. 21 Miriam pun membalas nyanyian para laki-laki itu. Dia bernyanyi, ”Bernyanyilah untuk Yehuwa, karena Dia telah menang dengan gemilang. Kuda dan penunggangnya Dia lemparkan ke laut.”
Musik
Banyak kelompok penyanyi di Israel tampaknya menyanyi antifonal, yaitu gaya bernyanyi yang dilakukan dua kelompok paduan suara yang bergantian menyanyikan baris-baris yang paralel, atau seorang penyanyi solo yang bersahut-sahutan dengan paduan suara. Dalam Tulisan-Tulisan Kudus tampaknya hal itu ditunjukkan dengan istilah ”menjawab” dan ”bersahut-sahutan”. (Kel 15:21; 1Sam 18:6, 7) Cara menyanyi ini terlihat dari gaya penulisan beberapa mazmur, seperti Mazmur 136. Uraian tentang dua paduan suara besar yang menyanyikan ucapan syukur pada zaman Nehemia dan peranan mereka pada peresmian tembok Yerusalem menyiratkan bahwa mereka menyanyi dengan gaya ini.—Neh 12:31, 38, 40-42; lihat NYANYIAN.
Nabiah
Miriam adalah wanita pertama yang disebut nabiah dalam Alkitab. Tampaknya, Allah menyampaikan pesan tertentu atau pesan-pesan melalui dia, mungkin dalam nyanyian yang terilham. (Kel 15:20, 21) Karena itu, catatan menyebutkan bahwa dia dan Harun mengatakan kepada Musa, ”Bukankah melalui kita juga [Yehuwa] berbicara?” (Bil 12:2) Yehuwa sendiri, melalui nabi Mikha, berfirman bahwa Ia telah mengutus ”Musa, Harun dan Miriam” ke hadapan orang Israel sewaktu Ia membawa mereka keluar dari Mesir. (Mi 6:4) Meskipun Miriam mendapat hak istimewa untuk digunakan sebagai sarana komunikasi ilahi, kedudukannya sebagai nabiah di hadapan Allah lebih rendah daripada saudaranya, Musa. Ketika ia bertindak tidak pada tempatnya, ia menderita hukuman yang berat dari Allah.—Bil 12:1-15.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 16:13) Jadi malam itu, banyak burung puyuh datang sampai menutupi perkemahan, dan pada waktu pagi, tanah di sekeliling perkemahan penuh dengan embun.
Tahukah Anda?
Mengapa Allah memilih burung puyuh untuk makanan orang Israel di padang belantara?
Setelah Eksodus dari Mesir, dua kali Allah menyediakan burung puyuh dengan limpah bagi orang Israel.—Keluaran 16:13; Bilangan 11:31.
Puyuh adalah burung kecil yang panjangnya kira-kira 18 sentimeter dan beratnya sekitar 100 gram. Mereka berkembang biak di banyak tempat di Asia bagian barat dan Eropa. Burung migrasi ini melewatkan musim dingin di Afrika Utara dan Arab. Setiap musim migrasi, mereka pergi secara bertahap dalam rombongan besar, melintasi pantai timur Laut Tengah dan Semenanjung Sinai.
Menurut The New Westminster Dictionary of the Bible, burung puyuh ”terbang dengan tangkas dan cepat dan memanfaatkan angin; namun, jika angin berubah arah, atau karena kelelahan, seluruh rombongan burung itu jatuh dan tergeletak di tanah”. Sebelum meneruskan perjalanan, mereka harus beristirahat selama satu atau dua hari, dan karena itu mudah ditangkap para pemburu. Pada awal abad ke-20, Mesir mengekspor sekitar tiga juta burung puyuh setiap tahun sebagai bahan makanan.
Dua kesempatan orang Israel mendapat suplai burung puyuh terjadi pada musim semi. Meski burung puyuh biasanya terbang melintasi daerah Sinai pada waktu itu, Yehuwa-lah yang membuat ’angin bertiup’ untuk menggiring mereka ke perkemahan Israel.—Bilangan 11:31.
(Keluaran 16:32-34) Lalu Musa berkata, ”Yehuwa memberi perintah ini: ’Ambil satu omer manna dan simpan itu untuk kalian dan keturunan kalian. Dengan begitu, mereka bisa melihat roti yang Aku berikan untuk kalian di padang belantara, saat Aku membawa kalian keluar dari Mesir.’” 33 Maka Musa berkata kepada Harun, ”Ambil sebuah wadah dan masukkan satu omer manna ke dalamnya. Lalu, taruh itu di hadapan Yehuwa, supaya itu disimpan untuk kalian dan keturunan kalian.” 34 Seperti perintah Yehuwa kepada Musa, Harun menaruhnya di depan Kesaksian, supaya itu terus ada sampai kapan pun.
Pertanyaan Pembaca
Tidak lama setelah mereka keluar dari Mesir, orang Israel mulai menggerutu soal makanan. Karena itu, Yehuwa menyediakan manna bagi mereka. (Keluaran 12:17, 18; 16:1-5) Pada waktu itu, Musa mengatakan kepada Harun, ”Ambillah sebuah tempayan dan taruhlah di dalamnya satu omer manna dan taruhlah itu di hadapan Yehuwa untuk disimpan dari generasi ke generasi.” Catatan itu menyatakan, ”Tepat seperti yang Yehuwa perintahkan kepada Musa, Harun kemudian menaruhnya di depan Kesaksian [tempat penyimpanan dokumen penting] untuk disimpan.” (Keluaran 16:33, 34) Meskipun Harun pada waktu itu pasti menyimpan manna dalam sebuah tempayan, ia baru bisa menaruhnya di sana setelah Musa membuat Tabut dan menyimpan lempeng-lempeng di dalamnya.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 16:1-18) Seluruh jemaat Israel pun berangkat dari Elim. Sebulan setelah mereka keluar dari Mesir, yaitu pada hari ke-15 bulan ke-2, mereka sampai di Padang Belantara Sin, yang ada di antara Elim dan Sinai. 2 Lalu, seluruh jemaat Israel memprotes Musa dan Harun di padang belantara. 3 Orang Israel terus berkata kepada mereka, ”Lebih baik kami mati di tangan Yehuwa saat kami masih di Mesir, saat sedang makan daging dan roti sepuas-puasnya. Sekarang kalian bawa seluruh jemaat ini ke padang belantara hanya untuk mati kelaparan.” 4 Maka Yehuwa berkata kepada Musa, ”Aku akan membuat roti turun dari langit seperti hujan. Setiap orang harus keluar dan mengumpulkan sebanyak yang mereka perlu untuk satu hari, supaya Aku bisa memeriksa apakah mereka akan menaati hukum-Ku atau tidak. 5 Tapi pada hari keenam, mereka harus mengumpulkan dua kali lebih banyak daripada yang biasa mereka kumpulkan di hari lainnya. Lalu, semuanya itu harus dimasak.” 6 Maka Musa dan Harun berkata kepada semua orang Israel, ”Pada waktu malam, kalian pasti akan tahu bahwa Yehuwa-lah yang membawa kalian keluar dari Mesir. 7 Pada waktu pagi, kalian akan melihat kemuliaan Yehuwa, karena Yehuwa sudah mendengar protes kalian terhadap Dia. Kami ini bukan siapa-siapa. Kenapa kalian harus protes terhadap kami?” 8 Musa melanjutkan, ”Pada waktu malam, Yehuwa akan memberi kalian daging, dan pada waktu pagi, Dia akan memberi kalian roti sampai puas. Maka, kalian akan tahu bahwa Yehuwa sudah mendengar protes kalian terhadap Dia. Kami ini bukan siapa-siapa. Kalian sebenarnya bukan protes terhadap kami, tapi terhadap Yehuwa.” 9 Lalu Musa berkata kepada Harun, ”Beri tahu seluruh jemaat Israel, ’Yehuwa sudah mendengar protes kalian. Jadi, kalian harus berkumpul di sini.’” 10 Begitu Harun selesai berbicara kepada seluruh jemaat Israel, mereka semua memandang ke arah padang belantara, dan di situ kemuliaan Yehuwa tampak dalam tiang awan. 11 Yehuwa berbicara kepada Musa, 12 ”Aku sudah mendengar protes orang Israel. Beri tahu mereka, ’Pada waktu senja, kalian akan makan daging, dan pada waktu pagi, kalian akan makan roti sampai puas. Kalian pun akan tahu siapa sebenarnya Yehuwa Allah kalian.’” 13 Jadi malam itu, banyak burung puyuh datang sampai menutupi perkemahan, dan pada waktu pagi, tanah di sekeliling perkemahan penuh dengan embun. 14 Setelah embun itu menguap, ada butiran-butiran halus seperti salju yang menutupi tanah di padang belantara. 15 Ketika orang Israel melihatnya, mereka tidak tahu apa itu. Maka mereka saling bertanya, ”Apa ini?” Musa berkata kepada mereka, ”Ini adalah roti yang Yehuwa berikan untuk menjadi makanan kalian. 16 Yehuwa memberi perintah ini: ’Setiap orang harus mengumpulkan sebanyak yang dia perlukan. Kalian akan mengumpulkan sesuai dengan jumlah orang yang ada di kemah kalian, satu omer untuk satu orang.’” 17 Maka orang Israel melakukannya. Ada yang mengambil banyak dan ada yang sedikit. 18 Tidak soal mereka mengambil banyak atau sedikit, semua orang mendapat cukup roti sewaktu itu ditimbang. Masing-masing mengumpulkan sebanyak yang mereka perlukan.
17-23 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 17-18
”Pria yang Sadar Diri Mau Melatih dan Berbagi Tugas”
(Keluaran 18:17, 18) Maka ayah mertua Musa berkata, ”Cara seperti ini kurang bagus. 18 Kamu dan semua orang itu pasti akan lelah karena beban ini terlalu berat untukmu, dan kamu tidak bisa memikulnya sendirian.
Musa—Pria yang Pengasih
Musa juga mengasihi bangsanya, Israel. Mereka sadar bahwa Yehuwa menggunakan Musa untuk membimbing umat-Nya, jadi mereka mendatangi Musa sewaktu mengalami masalah. Alkitab mengatakan, ”Orang-orang terus berdiri di hadapan Musa dari pagi hingga matahari terbenam.” (Keluaran 18:13-16) Berjam-jam Musa mendengarkan curahan hati mereka. Ia pasti terkuras secara fisik dan emosi. Namun, ia senang membantu orang-orang yang ia kasihi.
(Keluaran 18:21, 22) Tapi, pilihlah pria-pria Israel yang bijaksana, menghormati Allah, bisa dipercaya, dan membenci keuntungan yang tidak jujur. Tugaskan mereka untuk menjadi pemimpin atas seribu, pemimpin atas seratus, pemimpin atas lima puluh, dan pemimpin atas sepuluh. 22 Merekalah yang akan menghakimi orang-orang kalau ada masalah. Masalah yang sulit akan mereka serahkan kepadamu, tapi setiap masalah kecil akan mereka putuskan sendiri. Bagilah bebanmu dengan mereka sehingga bebanmu akan jadi lebih ringan.
Kepercayaan Itu Vital untuk Kehidupan yang Bahagia
Pria-pria itu telah memperlihatkan sifat-sifat saleh tertentu sebelum dilantik untuk kedudukan yang dipercaya. Mereka telah memberikan bukti bahwa mereka takut akan Allah; mereka memiliki rasa hormat yang sehat kepada sang Pencipta dan rasa takut untuk tidak menyenangkan Dia. Siapa pun dapat melihat dengan jelas bahwa pria-pria ini berupaya sebisa-bisanya untuk menjunjung standar-standar Allah. Mereka membenci keuntungan yang tidak benar, yang mengindikasikan kekuatan moral yang akan mencegah akhlak mereka menjadi rusak karena kekuasaan. Mereka tidak akan menyalahgunakan kepercayaan guna memajukan kepentingan pribadi atau kepentingan sanak saudara atau teman-teman mereka.
(Keluaran 18:24, 25) Musa langsung setuju dengan saran ayah mertuanya dan melakukan semua itu. 25 Musa memilih pria-pria Israel yang bijaksana dan mengangkat mereka sebagai pemimpin atas seribu, pemimpin atas seratus, pemimpin atas lima puluh, dan pemimpin atas sepuluh.
Integritas Menuntun Orang yang Lurus Hati
Musa juga bersahaja dan rendah hati. Ketika ia menjadi kelelahan dalam menangani problem-problem orang lain, bapak mertuanya, Yitro, menawarkan solusi praktis: Bagikan beberapa tanggung jawab kepada pria-pria lain yang cakap. Karena menyadari keterbatasannya sendiri, Musa dengan bijaksana menerima saran tersebut. (Keluaran 18:17-26; Bilangan 12:3) Seorang pria yang bersahaja tidak segan-segan mendelegasikan wewenang kepada orang lain; ia juga tidak merasa takut kalau-kalau ia kehilangan kendali karena membagikan berbagai tanggung jawab yang patut kepada pria-pria lain yang cakap. (Bilangan 11:16, 17, 26-29) Sebaliknya, ia ingin sekali membantu mereka untuk maju secara rohani. (1 Timotius 4:15) Bukankah kita juga seharusnya demikian?
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 17:11-13) Ketika Musa mengangkat tangannya, orang Israel yang unggul. Tapi ketika dia menurunkan tangannya, orang Amalek yang unggul. 12 Saat Musa mulai lelah, Harun dan Hur mengambilkan sebuah batu dan dia duduk di atasnya. Lalu mereka memegangi tangan Musa, satu di kiri dan satu di kanan, sehingga tangannya tetap terangkat sampai matahari terbenam. 13 Yosua pun mengalahkan orang Amalek dan para pendukung mereka dengan pedang.
”Hendaklah Tanganmu Tidak Terkulai”
14 Harun dan Hur menguatkan Musa dengan menopang tangannya sewaktu orang Israel berperang melawan orang Amalek. Sekarang, kita pun bisa memikirkan bagaimana kita bisa mendukung dan membantu orang lain. Beberapa saudara kita kecil hati karena usia tua, kesehatan yang memburuk, tentangan keluarga, kesepian, atau kematian orang yang dikasihi. Kita juga bisa menguatkan anak muda yang sering ditekan untuk melakukan yang salah atau untuk menjadi sukses di dunia ini. (1 Tes. 3:1-3; 5:11, 14) Pikirkanlah bagaimana Saudara bisa menunjukkan perhatian yang tulus kepada orang lain sewaktu berada di Balai Kerajaan, berdinas, makan bersama, atau menelepon mereka.
(Keluaran 17:14) Lalu Yehuwa berkata kepada Musa, ”Tulis kata-kata ini dalam buku supaya terus diingat: ’Aku akan membuat orang Amalek lenyap dari muka bumi, dan mereka tidak akan diingat lagi.’ Sampaikan itu juga kepada Yosua.
Kanon
Mengingat bukti internalnya, sama sekali tidak diragukan bahwa tulisan-tulisan Musa ini berasal dari sumber ilahi, diilhamkan Allah, kanonis, dan adalah pedoman yang aman untuk ibadat murni. Bukan atas prakarsanya sendiri Musa menjadi pemimpin dan komandan orang Israel; pada mulanya Musa enggan menerima kedudukan itu. (Kel 3:10, 11; 4:10-14) Allah-lah yang mengangkat Musa dan mengaruniakan kepadanya kuasa untuk mengadakan mukjizat, sehingga bahkan imam-imam Firaun yang mempraktekkan ilmu gaib terpaksa mengakui bahwa apa yang Musa lakukan berasal dari Allah. (Kel 4:1-9; 8:16-19) Jadi, Musa menjadi orator dan penulis bukan atas ambisi pribadinya. Sebaliknya, karena menaati perintah Allah dan menerima roh kudus sebagai bukti pengangkatan ilahi itulah Musa tergerak untuk pertama-tama berbicara dan kemudian menuliskan sebagian dari kanon Alkitab.—Kel 17:14.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 17:1-16) Seluruh jemaat Israel berangkat dari Padang Belantara Sin. Dari situ, mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain selama perjalanan, sesuai dengan perintah Yehuwa. Akhirnya, mereka berkemah di Refidim, tapi di situ tidak ada air untuk diminum. 2 Maka orang Israel bertengkar dengan Musa. Mereka berkata, ”Beri kami air untuk minum.” Tapi Musa berkata, ”Kenapa kalian bertengkar dengan saya? Kenapa kalian terus menguji Yehuwa?” 3 Tapi orang Israel sangat kehausan, dan mereka terus memprotes Musa dengan berkata, ”Untuk apa kamu bawa kami keluar dari Mesir? Supaya kami semua mati kehausan? Kami, anak-anak kami, dan ternak kami pasti akan mati.” 4 Akhirnya Musa berseru kepada Yehuwa, ”Apa yang harus kulakukan dengan orang-orang ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” 5 Lalu Yehuwa berkata kepada Musa, ”Pergilah bersama beberapa pemimpin Israel, dan berjalanlah di depan orang Israel. Bawa juga tongkat yang kamu pakai untuk memukul Sungai Nil. 6 Di Horeb, Aku akan berdiri di hadapanmu di sebuah batu besar. Pukul batu itu, dan air akan keluar dari situ. Orang Israel akan minum air itu.” Musa pun melakukannya di depan para pemimpin Israel. 7 Musa menamai tempat itu Masah dan Meriba karena orang Israel bertengkar dengannya dan menguji Yehuwa. Mereka berkata, ”Apa benar Yehuwa ada bersama kita?” 8 Lalu, orang Amalek datang dan menyerang orang Israel di Refidim. 9 Musa pun berkata kepada Yosua, ”Pilihlah beberapa pria dan lawanlah orang Amalek. Besok saya akan berdiri di puncak bukit sambil memegang tongkat yang Allah perintahkan untuk dibawa.” 10 Yosua pun melakukan apa yang Musa perintahkan, dan dia melawan orang Amalek. Musa, Harun, dan Hur naik ke puncak bukit. 11 Ketika Musa mengangkat tangannya, orang Israel yang unggul. Tapi ketika dia menurunkan tangannya, orang Amalek yang unggul. 12 Saat Musa mulai lelah, Harun dan Hur mengambilkan sebuah batu dan dia duduk di atasnya. Lalu mereka memegangi tangan Musa, satu di kiri dan satu di kanan, sehingga tangannya tetap terangkat sampai matahari terbenam. 13 Yosua pun mengalahkan orang Amalek dan para pendukung mereka dengan pedang. 14 Lalu Yehuwa berkata kepada Musa, ”Tulis kata-kata ini dalam buku supaya terus diingat: ’Aku akan membuat orang Amalek lenyap dari muka bumi, dan mereka tidak akan diingat lagi.’ Sampaikan itu juga kepada Yosua.” 15 Lalu Musa membuat sebuah mezbah dan menamainya Yehuwa-nisi. 16 Musa berkata, ”Karena Amalek menentang kekuasaan Yah, Yehuwa akan berperang melawan dia dan semua keturunannya.”
24-30 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 19-20
”Manfaat Sepuluh Perintah bagi Kita”
(Keluaran 20:3-7) Hanya Aku yang harus kalian sembah. Jangan sembah allah-allah lain. 4 ”Jangan membuat patung pahatan atau berhala yang bentuknya mirip apa pun yang ada di langit, di bumi, atau di dalam air. 5 Jangan sujud di depan semua itu dan jangan tergoda untuk menyembahnya, karena Aku, Yehuwa Allah kalian, mengharuskan kalian untuk mengabdi kepada-Ku saja. Kalau ada orang yang membenci-Ku, Aku akan membiarkan anak, cucu, dan cicit orang itu mengalami akibat dari kesalahannya. 6 Tapi Aku akan menunjukkan kasih setia kepada orang yang mengasihi-Ku dan menaati perintah-Ku, bahkan sampai seribu generasi. 7 ”Jangan menggunakan nama Yehuwa Allah kalian dengan sembarangan. Yehuwa pasti akan menghukum orang yang menggunakan nama-Nya dengan sembarangan.
Apa Artinya Sepuluh Perintah bagi Saudara?
Keempat perintah pertama menandaskan tanggung jawab kita terhadap Yehuwa. (Pertama) Ia adalah Allah yang tetap menuntut pengabdian yang eksklusif. (Matius 4:10) (Kedua) Tidak seorang pun dari para penyembah-Nya boleh menggunakan patung-patung. (1 Yohanes 5:21) (Ketiga) Kita harus menggunakan nama Allah dengan patut dan hormat, tidak dengan cara yang kurang hormat. (Yohanes 17:26; Roma 10:13) (Keempat) Seluruh kehidupan kita hendaknya dipusatkan sekitar perkara-perkara suci. Ini memungkinkan kita untuk beristirahat, atau ’mengikuti sabat,’ dari haluan menganggap diri sendiri paling benar.—Ibrani 4:9, 10.
(Keluaran 20:8-11) ”Jangan lupa untuk menjalankan hari Sabat supaya itu terus suci. 9 Kalian boleh bekerja selama enam hari, 10 tapi hari ketujuh adalah sabat untuk Yehuwa Allah kalian. Kalian tidak boleh bekerja, begitu juga dengan semua anak, budak, dan ternak kalian, juga penduduk asing di kota kalian. 11 Yehuwa menciptakan langit, bumi, laut, dan semua isinya selama enam hari, dan Dia beristirahat pada hari ketujuh. Karena itulah, Yehuwa memberkati hari Sabat dan menyatakan hari itu suci.
(Keluaran 20:12-17) ”Hormati ayah dan ibu kalian, supaya kalian panjang umur di negeri yang Yehuwa Allah kalian berikan kepada kalian. 13 ”Jangan membunuh. 14 ”Jangan berzina. 15 ”Jangan mencuri. 16 ”Jangan memberikan kesaksian palsu tentang sesama kalian. 17 ”Jangan menginginkan rumah sesama kalian. Jangan menginginkan istrinya, budaknya, sapinya, keledainya, atau apa pun yang dia miliki.”
Apa Artinya Sepuluh Perintah bagi Saudara?
(Kelima) Ketaatan anak-anak kepada orang-tua mereka tetap menjadi landasan dari persatuan keluarga, yang menghasilkan berkat-berkat Yehuwa. Dan betapa menakjubkan harapan yang ditawarkan oleh ”perintah pertama dari Allah dengan janji” ini! Ini bukan hanya ”supaya engkau berbahagia” tetapi juga supaya ”panjang umurmu di bumi.” (Efesus 6:1-3, BIS) Karena kita sekarang hidup pada ”hari-hari terakhir” dari sistem yang jahat ini, ketaatan ilahi demikian akan memberi orang-orang muda prospek untuk tidak pernah mati.—2 Timotius 3:1; Yohanes 11:26.
Kasih kepada sesama akan mencegah kita merugikan seseorang melalui perbuatan-perbuatan jahat seperti (Keenam) pembunuhan, (Ketujuh) perzinahan, (Kedelapan) pencurian, dan (Kesembilan) memberikan keterangan palsu. (1 Yohanes 3:10-12; Ibrani 13:4; Efesus 4:28; Matius 5:37; Amsal 6:16-19) Namun bagaimana dengan motif kita? Perintah (Kesepuluh) yang melarang mengingini milik orang lain, mengingatkan kita bahwa Yehuwa menuntut agar keinginan hati kita selalu benar dalam pandangan-Nya.—Amsal 21:2.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 19:5, 6) Kalau kalian sungguh-sungguh menaati kata-kata-Ku dan memegang perjanjian yang Aku buat dengan kalian, kalian akan menjadi milik-Ku yang istimewa, yang dipilih dari semua bangsa. Seluruh bumi adalah milik-Ku. 6 Kalian akan menjadi kerajaan yang dipimpin para imam dan menjadi bangsa yang suci milik-Ku.’ Kata-kata ini harus kamu sampaikan kepada orang Israel.
Imam
Keimaman Kristen. Yehuwa telah berjanji bahwa apabila Israel berpegang pada perjanjian-Nya mereka akan menjadi ”suatu kerajaan imam dan suatu bangsa yang kudus” bagi Dia. (Kel 19:6) Akan tetapi, imam-imam keturunan Harun hanya akan berlanjut sampai tibanya keimaman yang lebih besar yang digambarkan oleh keimaman Harun tersebut. (Ibr 8:4, 5) Keimaman itu bertahan hingga perjanjian Hukum berakhir dan perjanjian baru diresmikan. (Ibr 7:11-14; 8:6, 7, 13) Kesempatan untuk menjadi imam-imam bagi Yehuwa yang akan melayani dalam penyelenggaraan kerajaan yang Allah janjikan, pertama-tama hanya ditawarkan kepada Israel; belakangan orang-orang non-Yahudi juga diundang.—Kis 10:34, 35; 15:14; Rm 10:21.
Mengingat hanya suatu sisa orang Yahudi yang menerima Kristus, bangsa itu tidak dapat menyediakan anggota-anggota untuk kerajaan para imam dan bangsa kudus yang sesungguhnya. (Rm 11:7, 20) Akibat ketidaksetiaan Israel, Allah telah mengingatkan mereka mengenai hal itu melalui nabi-Nya, Hosea, berabad-abad sebelumnya, demikian, ”Karena engkau telah menolak pengetahuan, aku juga akan menolak engkau dari melayaniku sebagai imam; dan karena engkau terus melupakan hukum Allahmu, aku juga akan melupakan putra-putramu.” (Hos 4:6) Selaras dengan itu, Yesus memberi tahu para pemimpin Yahudi, ”Kerajaan Allah akan diambil darimu dan diberikan kepada suatu bangsa yang menghasilkan buahnya.” (Mat 21:43) Meskipun demikian, Yesus Kristus, yang berada di bawah Hukum sewaktu ia di bumi, mengakui bahwa keimaman Harun masih memiliki kekuatan hukum, dan ia menyuruh orang yang ia sembuhkan dari kusta untuk pergi kepada imam serta mempersembahkan korban yang dituntut.—Mat 8:4; Mrk 1:44; Luk 17:14.
(Keluaran 20:17) ”Jangan menginginkan rumah sesama kalian. Jangan menginginkan istrinya, budaknya, sapinya, keledainya, atau apa pun yang dia miliki.”
”Betapa Kucintai Hukummu!”
16 Aspek ketiga dari Hukum Allah kepada Israel yang akan kita bahas adalah perintah kesepuluh, yang melarangkan keinginan akan milik orang lain. Hukum itu menyatakan, ”Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini istri sesamamu, ataupun budak laki-lakinya ataupun budak perempuannya ataupun lembu jantannya ataupun keledainya ataupun apa pun milik sesamamu.” (Keluaran 20:17) Tidak ada manusia yang dapat menegakkan perintah semacam itu, karena tidak seorang pun dapat membaca hati. Tetapi, perintah tersebut membuat Hukum lebih unggul daripada sistem hukum manusia. Perintah itu menyadarkan setiap orang Israel bahwa ia bertanggung jawab langsung kepada Yehuwa, yang dapat membaca kecenderungan hati. (1 Samuel 16:7) Selain itu, perintah tersebut langsung membidik akar penyebab banyak perbuatan salah.—Yakobus 1:14.
17 Hukum yang melarangkan keinginan akan milik orang lain menganjurkan umat Allah untuk menghindari materialisme, ketamakan, dan sikap suka mengeluh tentang keadaan hidup. Hukum itu juga melindungi mereka dari godaan untuk mencuri atau berbuat amoral. Akan selalu ada orang-orang yang memiliki harta benda yang kita kagumi atau yang dengan satu atau lain cara tampak lebih sukses daripada kita. Jika kita tidak mengendalikan pikiran dalam situasi seperti itu, kita bisa menjadi tidak bahagia dan dengki kepada orang lain. Alkitab mengatakan bahwa keinginan akan milik orang lain adalah manifestasi dari ”keadaan mental yang tercela”. Jauh lebih baik bagi kita kalau kita menjauhinya.—Roma 1:28-30.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 19:1-19) Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari Mesir, mereka sampai di Padang Belantara Sinai. 2 Mereka berangkat dari Refidim dan sampai di Padang Belantara Sinai pada hari yang sama. Mereka berkemah di sana, di depan gunung. 3 Lalu Musa naik ke gunung untuk menghadap Allah yang benar. Dari gunung itu, Yehuwa berkata kepadanya, ”Katakan kepada keturunan Yakub, orang-orang Israel, 4 ’Kalian sudah lihat sendiri apa yang Aku lakukan kepada orang Mesir, supaya Aku bisa membawa kalian kepada-Ku, seperti burung elang membawa anak-anaknya di sayapnya. 5 Kalau kalian sungguh-sungguh menaati kata-kata-Ku dan memegang perjanjian yang Aku buat dengan kalian, kalian akan menjadi milik-Ku yang istimewa, yang dipilih dari semua bangsa. Seluruh bumi adalah milik-Ku. 6 Kalian akan menjadi kerajaan yang dipimpin para imam dan menjadi bangsa yang suci milik-Ku.’ Kata-kata ini harus kamu sampaikan kepada orang Israel.” 7 Maka Musa turun dan memanggil para pemimpin bangsa itu. Musa memberi tahu mereka semua yang Yehuwa perintahkan kepadanya. 8 Lalu, seluruh bangsa itu setuju untuk menjawab, ”Kami mau lakukan semua yang Yehuwa katakan.” Musa pun langsung menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Yehuwa. 9 Maka Yehuwa berkata kepada Musa, ”Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, supaya bangsa itu bisa mendengar saat Aku berbicara denganmu dan supaya mereka selalu percaya kepadamu.” Kemudian, Musa melaporkan perkataan bangsa itu kepada Yehuwa. 10 Lalu Yehuwa berkata kepada Musa, ”Temui bangsa itu, dan beri tahu mereka bahwa hari ini dan besok mereka harus menyucikan diri. Mereka harus mencuci baju mereka. 11 Lusa nanti mereka harus sudah siap, karena hari itu, Yehuwa akan turun ke Gunung Sinai di depan mereka semua. 12 Kamu harus membuat batas di sekeliling gunung ini, dan katakan kepada bangsa itu, ’Jangan sampai kalian naik ke gunung ini atau menyentuh kaki gunung ini. Orang yang menyentuhnya harus dibunuh. 13 Dia tidak boleh disentuh, tapi akan dilempari batu atau dipanah. Baik manusia ataupun binatang tidak akan dibiarkan hidup.’ Setelah mendengar trompet tanduk ditiup, baru mereka boleh mendekati gunung ini.” 14 Lalu, Musa turun dari gunung dan menyuruh bangsa itu menyucikan diri. Mereka pun mencuci baju mereka. 15 Musa berkata kepada bangsa itu, ”Kalian harus siap-siap untuk lusa. Jangan lakukan hubungan seks.” 16 Lusanya, pada pagi hari, ada guntur dan kilat, juga ada awan yang tebal di gunung itu dan suara trompet tanduk yang sangat nyaring. Semua orang di perkemahan pun ketakutan. 17 Musa mengajak bangsa itu keluar dari perkemahan untuk bertemu dengan Allah yang benar, dan mereka berdiri di kaki gunung. 18 Yehuwa turun ke Gunung Sinai dalam api, sehingga gunung itu ditutupi asap. Asap itu naik seperti asap di perapian, dan seluruh gunung bergetar sangat kencang. 19 Suara tiupan tanduk makin lama makin nyaring. Musa pun berbicara, dan Allah yang benar menjawab dia.
31 AGUSTUS–6 SEPTEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 21-22
”Miliki Pandangan Yehuwa tentang Kehidupan”
(Keluaran 21:20) ”Kalau ada yang memukul budak laki-laki atau budak perempuannya dengan tongkat sampai mati, orang itu harus dihukum.
Pukul, Pemukulan
Seorang Ibrani yang memiliki budak diperbolehkan memukul budak laki-laki atau budak perempuannya dengan tongkat apabila budak itu tidak taat atau suka memberontak. Namun, apabila budak itu mati sewaktu dipukul, si pemilik budak harus dihukum. Akan tetapi, apabila budak itu masih hidup satu atau dua hari setelah dipukul, si pemilik budak terbukti tidak mempunyai niat dalam hatinya untuk membunuh. Ia berhak memberikan hukuman sebagai disiplin, karena budak itu adalah ”uangnya”. Mustahil ada orang yang ingin memusnahkan sama sekali miliknya yang berharga, sehingga ia sendiri yang rugi. Selain itu, apabila budak tersebut mati setelah berlalunya satu hari atau lebih, sulit untuk memastikan apakah kematiannya itu karena dipukul atau karena alasan lain. Jadi, apabila budak itu masih hidup satu atau dua hari lagi, sang majikan tidak akan dihukum.—Kel 21:20, 21.
(Keluaran 21:22, 23) ”Kalau ada orang berkelahi dan melukai seorang wanita hamil sehingga dia melahirkan sebelum waktunya, tapi tidak ada yang mati, orang yang bersalah harus membayar ganti rugi yang diminta oleh suami wanita itu, tapi jumlahnya harus disetujui para hakim. 23 Tapi kalau ada yang mati, hukumnya adalah nyawa ganti nyawa,
Tirulah Cara Allah Memandang Kehidupan
16 Setiap kehidupan manusia itu penting bagi Yehuwa. Bahkan bayi yang belum lahir juga berharga bagi-Nya. Dalam Hukum Musa, jika seseorang dengan tidak sengaja melukai wanita hamil dan menyebabkan wanita itu atau bayinya meninggal, Yehuwa akan menganggap orang itu bersalah karena telah membunuh. Jadi, meski ini hanya kecelakaan, ”hukumnya adalah nyawa ganti nyawa” karena ada yang mati. (Baca Keluaran 21:22, 23.) Bagi Allah, bayi yang belum lahir pun adalah manusia. Jadi menurut Saudara, bagaimana perasaan Allah terhadap aborsi? Bagaimana perasaan-Nya melihat jutaan bayi yang belum lahir dibunuh setiap tahun?
(Keluaran 21:28, 29) ”Kalau ada sapi yang menanduk seorang pria atau wanita sampai mati, sapi itu harus dilempari batu sampai mati. Dagingnya tidak boleh dimakan, dan pemilik sapi itu tidak akan dihukum. 29 Tapi kalau ada sapi yang memang sering menanduk, dan pemiliknya tidak mengurungnya padahal sudah diingatkan, dan sapi itu membunuh seorang pria atau wanita, sapi itu harus dilempari batu sampai mati dan pemiliknya juga harus dibunuh.
Yehuwa Ingin Saudara ”Selamat”
Ketentuan Hukum juga berlaku untuk cedera yang diakibatkan oleh binatang piaraan. Jika seekor lembu jantan menanduk seseorang hingga tewas, pemiliknya harus membinasakan lembu jantan itu untuk menjaga keselamatan orang lain. Karena ia tidak boleh memakan dagingnya atau menjualnya kepada orang lain untuk dimakan, membunuh binatang itu adalah kerugian besar. Tetapi, andaikan seekor lembu jantan telah mencederai seseorang, dan kemudian pemiliknya tidak menjaga binatang itu. Lalu, bagaimana? Jika lembu jantan yang sama itu belakangan menewaskan seseorang, lembu itu dan pemiliknya harus dibunuh. Hukum itu membuat siapa pun yang cenderung lalai sehubungan dengan ternaknya memikirkan kembali sikapnya.—Kel. 21:28, 29.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 21:5, 6) Tapi kalau budak itu tidak mau pergi dan berkata, ’Saya sayang kepada majikan saya, istri saya, dan anak-anak saya. Saya tidak mau bebas,’ 6 majikannya harus menyuruh budak itu bersandar di pintu atau kusen pintu. Lalu dia harus menindik telinga budak itu, dan Allah yang benar akan menjadi saksinya. Budak itu pun akan menjadi budaknya selamanya.
Mengapa Saudara Membaktikan Diri kepada Yehuwa?
4 Pembaktian Kristen adalah soal serius. Itu lebih dari sekadar komitmen. Namun, bagaimana kita mendapat manfaat dengan membuat pembaktian? Sebagai perbandingan, mari kita bahas bagaimana membuat komitmen dalam hubungan antarmanusia bisa mendatangkan manfaat. Contohnya persahabatan. Untuk menikmati faedahnya memiliki sahabat, Saudara harus menerima tanggung jawab menjadi seorang sahabat. Hal itu menyangkut komitmen—Saudara merasa bertanggung jawab untuk memberi perhatian kepada sahabat Saudara. Satu contoh luar biasa yang digambarkan dalam Alkitab adalah persahabatan Daud dan Yonatan. Mereka bahkan membuat perjanjian persahabatan di antara mereka. (Baca 1 Samuel 17:57; 18:1, 3.) Meskipun persahabatan dengan tingkat komitmen yang begitu tinggi amat langka, biasanya persahabatan akan kian erat apabila terdapat komitmen, atau rasa tanggung jawab, di antara orang-orangnya.—Ams. 17:17; 18:24.
5 Hukum yang Allah berikan kepada Israel menggambarkan hubungan lain yang orang-orangnya mendapat manfaat dengan membuat komitmen. Jika seorang budak menginginkan keamanan sebagai milik tetap seorang majikan yang baik, ia bisa mengadakan perjanjian yang mengikat dan permanen dengan majikannya. Hukum menyatakan, ”Jika budak itu dengan berkeras mengatakan, ’Aku benar-benar mengasihi majikanku, istriku dan putra-putraku; aku tidak mau pergi sebagai orang yang dimerdekakan’, maka majikannya harus membawanya kepada Allah yang benar dan harus membawanya ke pintu atau tiang pintu; majikannya harus menusuk telinganya dengan sebuah penusuk, dan dia harus menjadi budaknya sampai waktu yang tidak tertentu.”—Kel. 21:5, 6.
(Keluaran 21:14) Kalau ada yang sengaja membunuh orang lain karena dia sangat marah kepada orang itu, dia harus mati, walaupun dia pergi ke mezbah-Ku untuk mencari perlindungan.
Tanduk
Pernyataan di Keluaran 21:14 dapat berarti bahwa bahkan seorang imam harus dieksekusi apabila melakukan pembunuhan, atau bahwa tindakan memegang tanduk-tanduk mezbah tidak akan melindungi orang yang membunuh dengan sengaja.—Bdk. 1Raj 2:28-34.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 21:1-21) ”Inilah keputusan hukum yang harus kamu sampaikan kepada mereka: 2 ”Kalau kalian membeli seorang budak Ibrani, dia akan menjadi budak kalian selama enam tahun. Tapi di tahun ketujuh, dia harus dibebaskan, tanpa membayar apa-apa. 3 Kalau dia masih sendiri sewaktu menjadi budak kalian, dia saja yang akan bebas. Tapi kalau dia sudah punya istri sewaktu menjadi budak kalian, istrinya harus ikut bersamanya. 4 Kalau majikannya menikahkan dia, dan istrinya melahirkan anak laki-laki atau perempuan, istri dan anaknya itu adalah milik majikannya. Sewaktu budak itu bebas, hanya dia yang boleh pergi. 5 Tapi kalau budak itu tidak mau pergi dan berkata, ’Saya sayang kepada majikan saya, istri saya, dan anak-anak saya. Saya tidak mau bebas,’ 6 majikannya harus menyuruh budak itu bersandar di pintu atau kusen pintu. Lalu dia harus menindik telinga budak itu, dan Allah yang benar akan menjadi saksinya. Budak itu pun akan menjadi budaknya selamanya. 7 ”Kalau ada anak perempuan yang dijual sebagai budak oleh ayahnya, dia tidak akan bebas seperti cara budak laki-laki dibebaskan. 8 Kalau majikannya tidak suka kepadanya dan tidak menjadikan dia gundik, tapi mau menjual dia kepada orang lain, majikannya tidak berhak menjualnya kepada orang asing, karena majikannya sudah mengingkari janji. 9 Kalau majikannya menikahkan budak itu dengan anaknya, majikannya harus memperlakukan dia seperti seorang anak. 10 Kalau anak majikannya itu menikah lagi, dia harus tetap memberi makanan dan baju, serta memenuhi kewajibannya sebagai suami kepada istri pertamanya itu. 11 Kalau suaminya tidak memberi dia tiga hal tadi, dia bebas untuk pergi dan tidak perlu membayar apa-apa. 12 ”Kalau ada yang memukul orang lain sehingga orang itu mati, dia harus dibunuh. 13 Tapi kalau dia tidak sengaja membunuh orang itu, dan Allah yang benar membiarkan itu terjadi, dia boleh lari ke tempat yang akan Aku tentukan. 14 Kalau ada yang sengaja membunuh orang lain karena dia sangat marah kepada orang itu, dia harus mati, walaupun dia pergi ke mezbah-Ku untuk mencari perlindungan. 15 Orang yang memukul ayah atau ibunya harus dibunuh. 16 ”Kalau ada yang menculik seseorang dan menjualnya atau kedapatan menahannya, orang itu harus dibunuh. 17 ”Orang yang mengutuki ayah atau ibunya harus dibunuh. 18 ”Kalau dua orang bertengkar, dan yang satu memukul yang lain dengan batu atau meninjunya, dan orang itu tidak mati tapi harus terbaring di tempat tidur, inilah yang harus dilakukan: 19 Kalau orang yang dipukul itu bisa bangun dan berjalan memakai tongkat, orang yang memukulnya tidak akan dihukum. Tapi orang itu harus menafkahi dia selama dia tidak bisa bekerja sampai dia sembuh total. 20 ”Kalau ada yang memukul budak laki-laki atau budak perempuannya dengan tongkat sampai mati, orang itu harus dihukum. 21 Tapi kalau budak itu baru mati besoknya atau lusanya, orang itu tidak perlu dihukum, karena dia sudah kehilangan budak yang dia beli dengan uangnya.