Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
5-11 OKTOBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 31-32
”Jauhi Penyembahan Berhala”
(Keluaran 32:1) Sementara itu, bangsa Israel merasa bahwa Musa sudah terlalu lama di gunung. Maka mereka berkumpul di sekeliling Harun dan berkata, ”Buatkan allah untuk memimpin kami. Kami tidak tahu apa yang terjadi pada Musa, orang yang membawa kami keluar dari Mesir itu.”
Kerahkan Diri ke Kematangan—”Hari Besar Yehuwa Sudah Dekat”
11 Menerapkan apa yang telah kita pelajari dari Alkitab bisa menjadi tantangan, terutama ketika situasinya sulit. Misalnya, tidak lama setelah Yehuwa membebaskan putra-putra Israel dari perbudakan di Mesir, mereka ”berselisih dengan Musa” dan terus ”menguji Yehuwa”. Mengapa? Karena kurangnya air minum. (Kel. 17:1-4) Belum sampai dua bulan memasuki perjanjian dengan Allah dan setuju untuk menjalankan ”semua firman yang telah Yehuwa ucapkan”, mereka sudah melanggar hukum-Nya tentang penyembahan berhala. (Kel. 24:3, 12-18; 32:1, 2, 7-9) Apakah itu karena mereka merasa ketakutan sebab Musa begitu lama meninggalkan mereka sewaktu ia diberi instruksi di Gunung Horeb? Apakah mungkin mereka mengira bahwa orang Amalek akan menyerang lagi dan orang Israel akan kalah tanpa Musa, yang acungan kedua tangannya telah membuat mereka menang sebelumnya? (Kel. 17:8-16) Itu bisa saja, tapi apa pun penyebabnya, orang Israel ”menolak untuk taat”. (Kis. 7:39-41) Paulus mendesak orang Kristen untuk ”berupaya sebisa-bisanya” agar tidak ”jatuh menurut pola ketidaktaatan yang sama” seperti yang diperlihatkan orang Israel ketika mereka takut untuk memasuki Tanah Perjanjian.—Ibr. 4:3, 11.
(Keluaran 32:4-6) Lalu, Harun mengambil emas itu dan membentuknya dengan alat ukir menjadi patung anak sapi. Kemudian, bangsa itu berkata, ”Orang-orang Israel, inilah Allah kita! Dia yang membawa kita keluar dari Mesir.” 5 Ketika melihat itu, Harun membuat mezbah di depan patung itu. Lalu dia mengumumkan, ”Besok ada perayaan untuk Yehuwa.” 6 Jadi, besoknya mereka bangun pagi-pagi dan mempersembahkan korban bakaran dan persembahan persahabatan. Setelah itu, mereka makan dan minum, lalu bersenang-senang.
Taati Allah dan Nikmati Apa yang Ia Janjikan
12 Yehuwa segera bertindak untuk memenuhi perjanjian-Nya dengan Israel. Ia memilih imam-imam untuk melayani di kemah ibadat. Keimaman ini berfungsi membantu manusia yang tidak sempurna mendekat kepada-Nya. Akan tetapi, Israel yang telah membaktikan diri kepada Allah malah melupakan ikrar mereka dan ”memedihkan hati Pribadi Kudus Israel”. (Mz. 78:41) Misalnya, ketika Musa berada di Gunung Sinai untuk menerima petunjuk selanjutnya, bangsa Israel mulai tidak sabar dan tidak lagi beriman kepada Allah. Mereka mengira bahwa Musa telah meninggalkan mereka. Jadi, mereka membuat patung anak lembu emas dan mengatakan, ”Hai, Israel, inilah Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir.” (Kel. 32:1, 4) Lalu, mereka mengadakan perayaan yang mereka sebut ”perayaan bagi Yehuwa”. Mereka pun menyembah patung itu dan mempersembahkan korban kepadanya. Melihat hal itu, Yehuwa berkata kepada Musa, ”Dengan cepat mereka telah menyimpang dari jalan yang harus mereka tempuh yang telah kuperintahkan.” (Kel. 32:5, 6, 8) Dan sayangnya, sejak saat itu, Israel sering mengingkari sumpah mereka kepada Allah.—Bil. 30:2.
(Keluaran 32:9, 10) Yehuwa berbicara lagi kepada Musa, ”Aku lihat bangsa ini memang keras kepala. 10 Jangan coba halangi Aku. Aku marah sekali, dan Aku akan musnahkan mereka. Lebih baik keturunanmu saja yang Aku jadikan bangsa besar.”
Siapa ”yang Berpihak kepada Yehuwa”?
14 Orang Israel tahu bahwa mereka tidak boleh menyembah berhala. (Kel. 20:3-5) Tapi tidak lama setelah mendengar perintah itu, mereka malah menyembah patung anak sapi emas! Meski melanggar perintah Yehuwa, mereka berpikir bahwa mereka masih berada di pihak Yehuwa. Harun bahkan menyebut penyembahan patung sapi itu sebagai ”perayaan untuk Yehuwa”! Itu cara berpikir yang keliru. Apa tanggapan Yehuwa? Dia mengatakan kepada Musa bahwa bangsa Israel ”sudah berbuat bejat” dan ”menyimpang dari apa yang [Dia] perintahkan”. Yehuwa sangat marah dan bahkan berniat memusnahkan seluruh bangsa itu.—Kel. 32:5-10.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 31:17) Sabat akan selamanya menjadi tanda untuk perjanjian antara Yehuwa dan orang Israel, karena Aku membuat langit dan bumi selama enam hari, tapi pada hari ketujuh Aku beristirahat.’”
”Ada Waktu yang Ditetapkan” untuk Bekerja dan untuk Beristirahat
4 Yehuwa dan Yesus memberikan teladan bagi kita dalam hal bekerja keras. Tapi, itu bukan berarti istirahat tidak penting. Alkitab mengatakan bahwa setelah Yehuwa menciptakan langit dan bumi, Dia beristirahat. (Kel. 31:17) Yehuwa tidak pernah merasa lelah, dan Dia tidak perlu beristirahat untuk memulihkan tenaga. Jadi, kata ”beristirahat” di sini kelihatannya memaksudkan bahwa Yehuwa berhenti menciptakan segala sesuatu dan menyisihkan waktu untuk menikmati apa yang telah Dia ciptakan. Yesus sendiri bekerja keras selama dia hidup di bumi. Tapi, dia menyisihkan waktu untuk beristirahat dan makan bersama teman-temannya.—Mat. 14:13; Luk. 7:34.
(Keluaran 32:32, 33) Tapi sekarang, kalau Engkau mau, tolong ampuni dosa mereka. Kalau tidak, tolong hapus namaku yang sudah Engkau tulis di buku-Mu.” 33 Tapi Yehuwa menjawab, ”Siapa pun yang berdosa terhadap-Ku, namanya akan Aku hapus dari buku-Ku.
Hidup, Kehidupan
Tercantumnya nama seseorang dalam ”buku kehidupan” tidak berarti bahwa ia telah ditentukan akan menerima hidup kekal. Apakah namanya akan tetap berada di sana bergantung pada ketaatannya. Karena itu, Musa memohon kepada Yehuwa demi Israel, ”Sekarang, kiranya engkau mau mengampuni dosa mereka,—dan jika tidak, hapuslah kiranya aku, dari bukumu yang telah kautulis.” Yehuwa menjawab, ”Barang siapa berbuat dosa terhadapku, aku akan menghapus dia dari bukuku.” (Kel 32:32, 33) Hal ini menunjukkan bahwa daftar nama dalam ”buku” itu akan berubah karena ketidaktaatan di pihak orang-orang; nama mereka akan ’dihapus’ dari ”buku” tersebut.—Pny 3:5.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 32:15-35) Setelah itu, Musa turun dari gunung sambil memegang dua lempengan Kesaksian. Di kedua lempengan itu, ada tulisan di kedua sisinya, yaitu sisi depan dan belakangnya. 16 Allah sendiri yang membuat dua lempengan itu, dan tulisan yang terukir di situ adalah tulisan Allah. 17 Yosua mendengar bangsa itu berteriak-teriak, maka dia berkata kepada Musa, ”Ada suara perang di perkemahan.” 18 Tapi Musa berkata, ”Itu bukan suara nyanyian kemenangan, Juga bukan tangisan kekalahan; Aku mendengar nyanyian yang berbeda.” 19 Sewaktu Musa sampai di dekat perkemahan, dia melihat anak sapi itu dan bangsa itu sedang menari-nari. Musa pun langsung marah besar dan melempar kedua lempengan itu ke kaki gunung sampai hancur berkeping-keping. 20 Dia mengambil anak sapi yang mereka buat itu dan membakarnya, lalu menghancurkannya sampai menjadi serbuk. Kemudian, dia menghamburkan serbuk itu ke air dan menyuruh orang Israel meminumnya. 21 Musa berkata kepada Harun, ”Apa yang mereka lakukan padamu sampai kamu membuat mereka berdosa sebesar ini?” 22 Harun menjawab, ”Tuan, jangan marah. Tuan sendiri tahu bangsa ini memang selalu ingin berbuat jahat. 23 Mereka bilang kepadaku, ’Buatkan allah untuk memimpin kami. Kami tidak tahu apa yang terjadi pada Musa, orang yang membawa kami keluar dari Mesir itu.’ 24 Jadi aku bilang, ’Yang punya emas, lepaskan itu dan berikan kepadaku.’ Lalu, aku lemparkan semuanya ke api dan jadilah anak sapi itu.” 25 Musa melihat bahwa Harun telah membiarkan bangsa itu menjadi tidak terkendali, sehingga mempermalukan diri mereka sendiri di depan musuh-musuh mereka. 26 Lalu Musa berdiri di gerbang perkemahan dan berkata, ”Yang berpihak kepada Yehuwa, datang ke sini!” Semua orang Lewi pun berkumpul di sekeliling Musa. 27 Lalu Musa berkata kepada orang-orang Lewi itu, ”Inilah yang dikatakan Yehuwa Allah Israel: ’Kalian masing-masing harus membawa pedang dan berjalan ke seluruh perkemahan, dari gerbang ke gerbang. Kalian harus membunuh saudara, tetangga, dan teman akrab kalian.’” 28 Mereka pun melakukan apa yang Musa katakan. Hari itu, ada kira-kira 3.000 laki-laki yang dibunuh. 29 Setelah itu Musa berkata, ”Hari ini, baktikan diri kalian untuk melayani Yehuwa. Dia akan memberkati kalian hari ini karena kalian mau melawan anak dan saudara kalian sendiri.” 30 Besoknya, Musa berkata kepada bangsa itu, ”Kalian sudah melakukan dosa yang sangat besar. Sekarang aku akan naik ke gunung dan memohon kepada Yehuwa. Mungkin Dia mau mengampuni dosa kalian.” 31 Maka Musa naik ke gunung dan berkata kepada Yehuwa, ”Dosa bangsa ini sangat besar! Mereka membuat berhala dari emas! 32 Tapi sekarang, kalau Engkau mau, tolong ampuni dosa mereka. Kalau tidak, tolong hapus namaku yang sudah Engkau tulis di buku-Mu.” 33 Tapi Yehuwa menjawab, ”Siapa pun yang berdosa terhadap-Ku, namanya akan Aku hapus dari buku-Ku. 34 Sekarang, pimpinlah bangsa itu ke tempat yang telah Aku beri tahukan kepadamu. Malaikat-Ku akan berada di depanmu. Pada hari Aku membuat perhitungan, Aku akan menghukum mereka karena dosa-dosa mereka.” 35 Lalu, Yehuwa menghukum bangsa itu karena patung anak sapi yang dibuat Harun atas permintaan mereka.
12-18 OKTOBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 33-34
”Sifat-Sifat Yehuwa yang Menarik”
(Keluaran 34:5) Lalu Yehuwa turun dalam awan dan berdiri di dekat Musa, dan memberi tahu dia tentang nama Yehuwa.
Nama
Ciptaan fisik memberikan kesaksian tentang keberadaan Allah, tetapi tidak menyingkapkan nama-Nya. (Mz 19:1; Rm 1:20) Mengenal nama Allah berarti lebih dari sekadar mengetahui siapa nama-Nya. (2Taw 6:33) Mengenal nama Allah berarti mengenal Pribadi-Nya—maksud-tujuan, kegiatan, dan sifat-sifat-Nya sebagaimana disingkapkan dalam Firman-Nya. (Bdk. 1Raj 8:41-43; 9:3, 7; Neh 9:10.) Hal ini diilustrasikan dalam kasus Musa, pria yang Yehuwa ’kenal dengan namanya’, maksudnya kenal dengan akrab. (Kel 33:12) Musa mendapat hak istimewa untuk melihat manifestasi kemuliaan Yehuwa dan juga ’mendengar nama Yehuwa dinyatakan’. (Kel 34:5) Pernyataan itu bukan sekadar pengulangan nama Yehuwa melainkan pernyataan tentang sifat-sifat serta kegiatan-kegiatan Allah. ”Yehuwa, Yehuwa, Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran, yang terus memberikan kebaikan hati yang penuh kasih kepada ribuan orang, mengampuni kesalahan dan pelanggaran dan dosa, tetapi ia sekali-kali tidak akan membebaskan orang dari hukuman, menjatuhkan hukuman untuk kesalahan bapak-bapak ke atas putra-putra dan ke atas cucu-cucu lelaki, ke atas generasi yang ketiga dan ke atas generasi yang keempat.” (Kel 34:6, 7) Demikian pula, nyanyian Musa, yang memuat kata-kata ”sebab aku akan menyatakan nama Yehuwa”, menceritakan cara Yehuwa berurusan dengan Israel dan menggambarkan kepribadian-Nya.—Ul 32:3-44.
(Keluaran 34:6) Yehuwa lewat di depannya dan menyatakan, ”Yehuwa, Yehuwa adalah Allah yang berbelaskasihan dan iba hati, tidak cepat marah dan berlimpah dengan kasih setia dan kebenaran,
Ketika Yehuwa Memperkenalkan Diri-Nya
Hal pertama yang Yehuwa singkapkan tentang diri-Nya adalah bahwa Ia ”Allah yang berbelaskasihan dan murah hati”. (Ayat 6) Menurut seorang pakar, kata Ibrani yang diterjemahkan ”berbelaskasihan” memperlihatkan ”keibaan hati [Allah] yang lembut seperti yang dimiliki seorang bapak terhadap anaknya”. Kata yang diterjemahkan ”murah hati” berkaitan dengan kata kerja yang ”menggambarkan tanggapan yang sepenuh hati dari seseorang yang memiliki sesuatu untuk diberikan kepada orang yang membutuhkannya”. Jelaslah, Yehuwa ingin kita tahu bahwa Ia memperhatikan para penyembah-Nya sebagaimana orang tua memperhatikan anak-anak mereka—dengan kasih sayang yang lembut dan kepedulian yang dalam akan kebutuhan mereka.—Mazmur 103:8, 13.
Selanjutnya, Yehuwa mengatakan bahwa Ia ”lambat marah”. (Ayat 6) Ia tidak cenderung menjadi marah terhadap hamba-hamba-Nya di bumi. Sebaliknya, Ia sabar terhadap mereka, bertahan menghadapi kelemahan mereka seraya memberi mereka kesempatan untuk mengubah haluan yang berdosa.—2 Petrus 3:9.
Allah kemudian mengatakan bahwa Ia ”berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran”. (Ayat 6) Kebaikan hati yang penuh kasih, atau kasih yang loyal, adalah sifat Yehuwa yang berharga; dengan sifat ini Ia menjalin ikatan yang kukuh dan langgeng antara diri-Nya dan umat-Nya. (Ulangan 7:9) Yehuwa juga adalah sumber kebenaran. Ia tidak dapat menipu atau ditipu. Karena Ia adalah ”Allah kebenaran”, kita dapat sepenuhnya beriman akan segala sesuatu yang Ia katakan, termasuk janji-Nya untuk masa depan.—Mazmur 31:5.
(Keluaran 34:7) yang menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang. Dia mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa, tapi Dia tidak akan membebaskan orang jahat dari hukuman. Kalau ada orang yang bersalah, Dia akan membuat anak, cucu, dan cicit orang itu mengalami akibat kesalahannya.”
Ketika Yehuwa Memperkenalkan Diri-Nya
Kebenaran penting lain yang Yehuwa ingin kita tahu tentang diri-Nya adalah bahwa Ia mengampuni ”kesalahan dan pelanggaran dan dosa”. (Ayat 7) Ia ”siap mengampuni” para pedosa yang bertobat. (Mazmur 86:5) Pada waktu yang sama, Yehuwa tidak pernah menyetujui kejahatan. Ia menjelaskan bahwa ”ia sekali-kali tidak akan membebaskan orang dari hukuman”. (Ayat 7) Allah yang kudus dan adil tidak akan membiarkan para pedosa yang sengaja luput dari hukuman. Cepat atau lambat, mereka akan merasakan akibat perilaku mereka yang berdosa.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 33:11) Yehuwa berbicara langsung dengan Musa, seperti kalau orang berbicara dengan temannya. Sewaktu Musa kembali ke perkemahan, Yosua anak Nun, pelayannya, tetap tinggal di kemah itu.
(Keluaran 33:20) Lalu Allah berkata lagi, ”Tapi, kamu tidak bisa melihat muka-Ku, karena tidak ada orang yang bisa hidup setelah melihat Aku.”
Pokok-Pokok Penting Buku Keluaran
33:11, 20—Bagaimana Allah berbicara kepada Musa ”muka dengan muka”? Ungkapan ini mengartikan percakapan dua arah yang akrab. Musa berbicara dengan wakil Allah dan secara lisan menerima petunjuk dari Yehuwa melaluinya. Tetapi, Musa tidak melihat Yehuwa, karena ’tidak seorang pun dapat melihat Allah dan tetap hidup’. Sebenarnya, Yehuwa tidak secara pribadi berbicara kepada Musa. Hukum ”disampaikan melalui malaikat-malaikat melalui tangan seorang perantara”, kata Galatia 3:19.
(Keluaran 34:23, 24) ”Tiga kali setahun, semua pria harus datang menghadap Tuan yang benar, Yehuwa, Allah Israel. 24 Sewaktu kalian pergi untuk menghadap Yehuwa Allah kalian tiga kali setahun, tidak ada yang akan mencoba merampas negeri kalian. Aku akan mengusir bangsa-bangsa lain dari hadapan kalian dan membuat negeri kalian semakin luas.
Pastikan untuk Mendahulukan Perkara yang Utama!
Tiga kali setahun setiap pria Israel dan proselit di negeri itu diperintahkan untuk menghadap Yehuwa. Karena sadar bahwa segenap keluarga akan mendapat manfaat rohani dari peristiwa-peristiwa demikian, banyak kepala keluarga mengatur agar istri dan anak-anak menyertai mereka. Tetapi, siapa yang akan melindungi rumah dan ladang mereka dari serangan musuh sewaktu keluarga itu sedang pergi? Yehuwa berjanji, ”Tiada seorangpun yang akan mengingini negerimu, apabila engkau pergi untuk menghadap ke hadirat TUHAN, Allahmu, tiga kali setahun.” (Keluaran 34:24) Dibutuhkan iman bagi bangsa Israel untuk percaya bahwa jika mereka mendahulukan kepentingan rohani, mereka tidak akan dirugikan secara materi. Apakah Yehuwa membuktikan bahwa kata-kata-Nya benar? Tak perlu diragukan lagi!
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 33:1-16) Selanjutnya, Yehuwa berkata kepada Musa, ”Kamu dan bangsa yang kamu bawa keluar dari Mesir harus berangkat. Pergilah ke negeri yang Aku janjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub dengan mengatakan bahwa Aku akan memberikan negeri itu kepada keturunan mereka. 2 Aku akan mengirim malaikat-Ku untuk berada di depan kalian dan mengusir orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Periz, orang Hewi, dan orang Yebus. 3 Pergilah ke negeri yang berlimpah dengan susu dan madu itu. Tapi Aku tidak akan pergi bersama kalian, supaya Aku tidak memusnahkan kalian di jalan, karena kalian bangsa yang keras kepala.” 4 Ketika mendengar kata-kata yang keras itu, bangsa itu mulai berkabung, sehingga tidak seorang pun memakai perhiasan. 5 Lalu Yehuwa berkata kepada Musa, ”Beri tahu orang Israel, ’Kalian bangsa yang keras kepala. Aku bisa datang ke antara kalian dan memusnahkan kalian dalam sekejap. Aku akan memikirkan hukuman apa yang akan Kuberikan kepada kalian. Sementara itu, jangan ada yang pakai perhiasan.’” 6 Maka sejak di Gunung Horeb, orang Israel tidak memakai perhiasan. 7 Kemudian Musa memindahkan kemahnya ke luar perkemahan, agak jauh dari perkemahan. Musa menyebutnya kemah pertemuan. Kalau ada yang mau meminta petunjuk dari Yehuwa, dia akan pergi ke luar perkemahan ke kemah pertemuan itu. 8 Setiap kali Musa pergi ke kemah itu, semua orang berdiri di pintu kemah masing-masing. Mereka terus menatap Musa sampai dia masuk ke kemah itu. 9 Setelah Musa masuk, tiang awan akan turun ke pintu kemah itu dan tetap di sana selama Allah berbicara dengan Musa. 10 Ketika orang-orang melihat tiang awan di pintu kemah itu, mereka sujud di pintu kemah masing-masing. 11 Yehuwa berbicara langsung dengan Musa, seperti kalau orang berbicara dengan temannya. Sewaktu Musa kembali ke perkemahan, Yosua anak Nun, pelayannya, tetap tinggal di kemah itu. 12 Musa berkata kepada Yehuwa, ”Engkau memerintahkan aku untuk memimpin bangsa ini. Tapi, Engkau belum memberi tahu aku siapa yang akan Engkau utus untuk pergi bersamaku. Engkau juga berkata, ’Aku mengenalmu dengan baik, dan Aku senang kepadamu.’ 13 Kalau Engkau benar-benar senang kepadaku, tolong bantu aku mengetahui jalan-Mu, supaya aku bisa mengenal-Mu dan terus membuat-Mu senang. Ingatlah juga bahwa bangsa ini umat-Mu.” 14 Maka Allah berkata, ”Aku sendiri yang akan pergi bersamamu, dan Aku akan membuatmu hidup damai.” 15 Lalu Musa berkata, ”Kalau Engkau tidak ikut dengan kami, jangan suruh kami pergi dari sini. 16 Kalau Engkau tidak ikut bersama kami, bagaimana orang-orang bisa tahu bahwa Engkau senang kepadaku dan umat-Mu? Aku dan umat-Mu ini berbeda dari bangsa-bangsa lain di bumi karena Engkau ada bersama kami.”
19-25 OKTOBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 35-36
”Kita Bisa Terampil Melakukan Tugas dari Yehuwa”
(Keluaran 35:25, 26) Semua wanita yang terampil memintal datang membawa hasil kerjanya, yaitu benang biru, wol ungu, benang merah, dan linen halus. 26 Para wanita yang terampil juga memintal benang dari bulu kambing, karena hati mereka tergerak untuk melakukannya.
Yehuwa Memberkati Kerelaan Saudara
Yang benar-benar membuat Yehuwa senang bukanlah persembahannya, melainkan kerelaan dari mereka yang mendukung ibadat murni. Mereka juga tergerak untuk menyumbangkan waktu dan tenaga. Menurut Alkitab, semua wanita yang terampil memintal dengan tangannya. Ya, semua wanita terampil yang hatinya tergerak, memintal bulu kambing. Selain itu, Yehuwa memenuhi Bezalel dengan ”hikmat, pengertian dan pengetahuan dan dengan segala macam keahlian”. Sebenarnya, Allah memberi Bezalel dan Oholiab keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan semua pekerjaan yang ditugaskan.—Kel. 35:25, 26, 30-35.
(Keluaran 35:30-35) Kemudian Musa berkata kepada orang Israel, ”Yehuwa telah memilih Bezalel anak Uri anak Hur dari suku Yehuda. 31 Dia penuh dengan kuasa kudus Allah, juga diberi hikmat, pengertian, pengetahuan, dan segala macam keahlian 32 untuk membuat berbagai rancangan, membuat barang dari emas, perak, dan tembaga, 33 memotong dan memasang batu berharga, dan membuat berbagai ukiran dari kayu. 34 Allah juga memberikan keterampilan untuk mengajar orang lain kepada Bezalel dan Oholiab anak Ahisamakh dari suku Dan. 35 Allah memberi mereka keahlian untuk melakukan semua pekerjaan tukang, untuk membuat berbagai sulaman, berbagai tenunan dengan benang biru, wol ungu, benang merah, dan linen halus, juga berbagai tenunan lainnya. Dua orang ini akan membuat berbagai macam rancangan dan melakukan berbagai jenis pekerjaan.
Hamba Allah Zaman Dahulu Dibimbing Roh Kudus
6 Pengalaman Bezalel, hamba Allah yang hidup sezaman dengan Musa, menyingkapkan cara roh Allah dapat membantu kita. (Baca Keluaran 35:30-35.) Bezalel ditunjuk untuk membuat barang-barang untuk tabernakel. Apakah ia memang seorang perajin sehingga dapat melaksanakan proyek besar ini? Mungkin saja. Tetapi, pekerjaan terakhirnya adalah membuat batu bata di Mesir. (Kel. 1:13, 14) Jadi, bagaimana Bezalel akan melaksanakan tugas yang sulit ini? Yehuwa ”memenuhi dia dengan roh Allah dalam hal hikmat, pengertian dan pengetahuan dan dengan segala macam keahlian untuk membuat berbagai rancangan, untuk membuat . . . segala macam barang yang membutuhkan kemahiran”. Bakat apa pun yang tadinya dimiliki Bezalel makin berkembang dengan bantuan roh kudus. Demikian pula yang dialami Oholiab. Bezalel dan Oholiab akhirnya menjadi sangat terampil sehingga tidak saja dapat melakukan tugasnya tetapi juga bisa mengajar orang lain. Ya, Allah menaruh dalam hati mereka kecakapan untuk mengajar.
(Keluaran 36:1, 2) ”Bezalel akan bekerja sama dengan Oholiab dan semua orang yang terampil. Yehuwa sudah memberi mereka keahlian dan pengertian, sehingga bisa membuat semua yang diperlukan untuk tempat kudus, seperti yang Yehuwa perintahkan.” 2 Lalu Musa memanggil Bezalel, Oholiab, dan semua orang yang terampil, yang sudah Yehuwa beri keahlian, dan yang hatinya tergerak untuk bekerja dengan sukarela.
Hamba Allah Zaman Dahulu Dibimbing Roh Kudus
7 Bukti lain bahwa Bezalel dan Oholiab dibimbing oleh roh Allah adalah hasil karya mereka sangat baik mutunya. Kira-kira 500 tahun kemudian, barang-barang itu masih tetap digunakan. (2 Taw. 1:2-6) Tidak seperti perajin masa kini, Bezalel dan Oholiab tidak mencari ketenaran pribadi. Mereka ingin agar Yehuwa yang mendapat pujian.—Kel. 36:1, 2.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 35:1-3) Kemudian Musa memanggil seluruh jemaat Israel untuk berkumpul dan berkata, ”Yehuwa memerintahkan kita untuk melakukan ini: 2 Kalian boleh bekerja selama enam hari, tapi hari ketujuh harus kalian anggap suci. Itu hari istirahat yang istimewa, sabat untuk Yehuwa. Siapa pun yang bekerja pada hari itu akan dibunuh. 3 Di mana pun kalian tinggal, kalian tidak boleh menyalakan api pada hari Sabat.”
Mengenal Jalan-jalan Yehuwa
14 Prioritaskan hal-hal rohani. Bangsa Israel tidak boleh membiarkan upaya untuk memenuhi kebutuhan jasmani menggeser perhatian yang seharusnya diberikan kepada kegiatan rohani. Kehidupan orang Israel tidak boleh dibaktikan semata-mata untuk pengejaran duniawi. Yehuwa menetapkan waktu tertentu setiap minggu yang Ia sebut suci, yang digunakan secara eksklusif untuk kegiatan yang berkaitan dengan ibadat kepada Allah yang benar. (Keluaran 35:1-3; Bilangan 15:32-36) Setiap tahun, ada lagi waktu yang ditetapkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan kudus. (Imamat 23:4-44) Ini merupakan kesempatan untuk membicarakan tindakan Yehuwa yang perkasa, untuk diingatkan kembali akan jalan-jalan-Nya, dan untuk menyatakan syukur kepada-Nya atas segala kebaikan-Nya. Seraya umat itu menyatakan pengabdian mereka kepada Yehuwa, rasa takut yang saleh dan kasih mereka akan bertumbuh, dan ini akan membantu mereka berjalan di jalan-jalan-Nya. (Ulangan 10:12, 13) Prinsip-prinsip bagus yang terkandung dalam perintah-perintah tersebut bermanfaat bagi hamba-hamba Yehuwa dewasa ini.—Ibrani 10:24, 25.
(Keluaran 35:21) Lalu setiap orang yang hatinya tergerak pun datang untuk memberikan sumbangan kepada Yehuwa. Mereka bersemangat membawa semua yang diperlukan untuk membuat kemah pertemuan, baju imam, dan semua keperluan ibadah.
Kemurahan Hati yang Limpah Menghasilkan Sukacita
Maka, bayangkan bagaimana perasaan orang Israel. Dari generasi ke generasi, mereka diperbudak dengan kejam dan hidup berkekurangan. Sekarang, mereka sudah bebas dan memiliki kekayaan. Bagaimana kalau mereka diminta untuk membagi kekayaan mereka? Mereka bisa saja merasa bahwa mereka sudah bekerja keras untuk memperolehnya dan berhak mempertahankannya. Akan tetapi, sewaktu diundang untuk menyumbang secara finansial guna mendukung ibadat yang murni, mereka melakukannya—tanpa ragu-ragu dan tanpa pelit-pelit! Mereka tidak lupa bahwa Yehuwa-lah yang membuat mereka memiliki harta materi itu. Oleh karena itu, mereka memberikan dengan limpah perak, emas, dan ternak mereka. Mereka memberi dengan ”rela hati”. Mereka ’didorong oleh hati’. ’Mereka digerakkan oleh roh’. Itu benar-benar ”persembahan sukarela kepada Yehuwa”.—Keluaran 25:1-9; 35:4-9, 20-29; 36:3-7.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 35:1-24) Kemudian Musa memanggil seluruh jemaat Israel untuk berkumpul dan berkata, ”Yehuwa memerintahkan kita untuk melakukan ini: 2 Kalian boleh bekerja selama enam hari, tapi hari ketujuh harus kalian anggap suci. Itu hari istirahat yang istimewa, sabat untuk Yehuwa. Siapa pun yang bekerja pada hari itu akan dibunuh. 3 Di mana pun kalian tinggal, kalian tidak boleh menyalakan api pada hari Sabat.” 4 Lalu Musa berkata kepada seluruh jemaat Israel, ”Inilah yang Yehuwa perintahkan: 5 ’Kumpulkan sumbangan untuk Yehuwa. Biarlah setiap orang yang hatinya rela membawa sumbangan untuk Yehuwa berupa emas, perak, tembaga, 6 benang biru, wol ungu, benang merah, linen halus, bulu kambing, 7 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit anjing laut, kayu akasia, 8 minyak untuk lampu, balsam untuk minyak pelantikan dan dupa wangi, 9 juga batu oniks, dan batu lainnya untuk dipasang di efod dan penutup dada. 10 ”’Biarlah semua orang yang terampil datang dan membuat semua yang Yehuwa perintahkan, 11 yaitu tabernakel, termasuk kain kemah dan penutupnya, pengait, rangka kayu, palang, alas berlubang, dan tiangnya; 12 Tabut serta tongkat dan penutupnya, juga tirai pemisah; 13 meja serta tongkat dan semua perlengkapannya, juga roti persembahan; 14 tempat lampu untuk penerangan, serta lampu, minyak, dan perlengkapannya; 15 mezbah dupa serta tongkatnya, minyak pelantikan dan dupa wangi, dan tirai untuk pintu tabernakel. 16 Mereka juga harus membuat mezbah persembahan bakaran serta jaring tembaga, tongkat, dan perlengkapannya; bak air dan penyangganya; 17 tirai pembatas halaman serta alas berlubang dan tiangnya, tirai untuk gerbang halaman; 18 patok untuk kain kemah tabernakel, juga patok dan tali untuk tirai pembatas halaman; 19 baju yang ditenun halus untuk orang yang melayani di tempat suci, baju suci untuk Imam Harun, dan baju putra-putranya untuk melayani sebagai imam.’” 20 Maka kumpulan orang Israel itu pergi dari hadapan Musa. 21 Lalu setiap orang yang hatinya tergerak pun datang untuk memberikan sumbangan kepada Yehuwa. Mereka bersemangat membawa semua yang diperlukan untuk membuat kemah pertemuan, baju imam, dan semua keperluan ibadah. 22 Semua yang rela memberi, baik laki-laki maupun perempuan, terus-menerus datang membawa bros, anting, cincin, dan perhiasan lainnya, serta barang emas lainnya. Mereka semua mempersembahkan emas kepada Yehuwa. 23 Semua yang punya benang biru, wol ungu, benang merah, linen halus, bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan kulit anjing laut, juga menyumbangkan semua itu. 24 Semua yang ingin memberi perak dan tembaga datang menyumbangkannya kepada Yehuwa, begitu juga dengan semua yang ingin memberi kayu akasia yang diperlukan dalam pekerjaan itu.
26 OKTOBER–1 NOVEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | KELUARAN 37-38
”Mezbah di Tabernakel dan Maknanya dalam Ibadah”
(Keluaran 37:25) Lalu dia membuat mezbah dupa dari kayu akasia. Bentuknya persegi, dan panjang serta lebarnya satu hasta, dan tingginya dua hasta. Tanduk-tanduknya menyatu dengan mezbah itu.
Mezbah
Mezbah dupa. Mezbah dupa (yang juga disebut ”mezbah emas” [Kel 39:38]) juga terbuat dari kayu akasia, bagian atas dan sisi-sisinya dilapisi dengan emas. Bagian atasnya dikelilingi pinggiran dari emas. Mezbah itu berukuran 44,5 cm × 44,5 cm, dengan tinggi 89 cm, dan juga mempunyai ’tanduk-tanduk’ yang mencuat dari keempat sudut atasnya. Dua gelang emas dibuat untuk tempat galah-galah pengusung dari kayu akasia yang dilapisi emas, dan gelang-gelang ini dipasang di bawah pinggiran emas pada sisi-sisi yang berseberangan. (Kel 30:1-5; 37:25-28) Dupa dengan ramuan khusus dibakar di atas mezbah ini dua kali sehari, pada pagi hari dan pada waktu senja. (Kel 30:7-9, 34-38) Ayat-ayat lain menyebutkan digunakannya sebuah pedupaan, atau penadah bara, untuk membakar dupa, dan tampaknya alat itu juga digunakan sehubungan dengan mezbah dupa. (Im 16:12, 13; Ibr 9:4; Pny 8:5; bdk. 2Taw 26:16, 19.) Mezbah dupa terletak di dalam tabernakel persis di depan tirai Ruang Mahakudus sehingga dikatakan bahwa mezbah itu ada ”di depan tabut Kesaksian”.—Kel 30:1, 6; 40:5, 26, 27.
(Keluaran 37:29) Dia juga membuat minyak pelantikan yang suci dan dupa wangi yang murni, yang diracik dengan cermat.
Dupa
Dupa suci yang ditetapkan untuk digunakan di tabernakel di padang belantara terbuat dari bahan-bahan yang mahal, sumbangan dari jemaat Israel. (Kel 25:1, 2, 6; 35:4, 5, 8, 27-29) Ketika memberikan resep ilahi untuk campuran empat bahan itu, Yehuwa berfirman kepada Musa, ”Ambillah wewangian: tetesan getah rasamala, dupa wangi, damar galbanum wangi, dan kemenyan murni. Masing-masing sama jumlahnya. Itu harus kaubuat menjadi dupa, campuran rempah-rempah, buatan seorang pembuat minyak rempah, digarami, murni, sesuatu yang kudus. Lalu engkau harus menumbuk sebagian darinya menjadi serbuk halus dan menaruh sebagian darinya di depan Kesaksian di kemah pertemuan, di mana aku akan tampil di hadapanmu. Ini harus menjadi mahakudus bagi kamu sekalian.” Kemudian, untuk menandaskan kepada mereka akan keeksklusifan dan kekudusan dupa, Yehuwa menambahkan, ”Barang siapa membuat dupa yang seperti ini untuk menikmati baunya harus dimusnahkan dari antara bangsanya.”—Kel 30:34-38; 37:29.
(Keluaran 38:1) Lalu Bezalel membuat mezbah persembahan bakaran dari kayu akasia. Mezbah itu berbentuk persegi. Panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta, dan tingginya tiga hasta.
Mezbah
Mezbah-Mezbah Tabernakel. Sewaktu tabernakel didirikan, dua mezbah dibuat sesuai dengan pola ilahi. Mezbah persembahan bakaran (yang juga disebut ”mezbah tembaga” [Kel 39:39]) dibuat dari kayu akasia dalam bentuk peti berongga, tampaknya tanpa tutup ataupun alas. Ukurannya 2,2 m × 2,2 m dan tingginya 1,3 m, dan ada ’tanduk-tanduk’ yang mencuat dari keempat sudut atasnya. Seluruh permukaannya dilapisi tembaga. Sebuah ruji-ruji, atau jaring, dari tembaga ditaruh di bawah bingkai mezbah ”di bagian dalam”, ”di bagian tengah”. Empat gelang dipasang pada keempat ujung dekat ruji-ruji itu, dan tampaknya ke dalam gelang-gelang ini juga kedua galah dari kayu akasia yang dilapisi tembaga itu dimasukkan, untuk mengangkut mezbah. Dengan demikian, mungkin ada sebuah lubang pipih memanjang yang dibuat pada kedua sisi mezbah untuk menyisipkan ruji-ruji yang datar itu; gelang-gelangnya keluar dari kedua sisi itu. Ada cukup banyak perbedaan pendapat di kalangan para pakar tentang hal ini, dan banyak yang beranggapan bahwa mungkin sekali ada dua set gelang; yang kedua, tempat memasukkan galah-galah pengangkut, dipasang langsung di bagian luar mezbah. Peralatan dari tembaga pun dibuat, yaitu wadah dan sekop untuk abu, mangkuk untuk menampung darah binatang, garpu untuk mengambil daging, dan penadah bara.—Kel 27:1-8; 38:1-7, 30; Bil 4:14.
Menggali Permata Rohani
(Keluaran 37:1) Lalu Bezalel membuat Tabut dari kayu akasia. Panjangnya dua setengah hasta, lebarnya satu setengah hasta, dan tingginya satu setengah hasta.
(Keluaran 37:10) Kemudian, dia membuat meja dari kayu akasia. Panjangnya dua hasta, lebarnya satu hasta, dan tingginya satu setengah hasta.
(Keluaran 37:25) Lalu dia membuat mezbah dupa dari kayu akasia. Bentuknya persegi, dan panjang serta lebarnya satu hasta, dan tingginya dua hasta. Tanduk-tanduknya menyatu dengan mezbah itu.
Akasia
Akasia memiliki banyak duri panjang yang menyembul dari cabang-cabangnya yang menyebar. Cabang-cabang tersebut biasanya berjalinan dengan cabang-cabang akasia yang berdekatan sehingga saling melilit seperti belukar. Pasti itulah sebabnya catatan Alkitab hampir selalu menggunakan bentuk jamaknya, yaitu syit·tim′. Tinggi akasia dapat mencapai 6-8 m, tetapi sering kali tampak seperti semak. Pohon ini berdaun lembut yang berbentuk seperti bulu unggas dan penuh dengan bunga-bunga kuning yang harum, dan menghasilkan buah polong yang ujung-ujungnya runcing dan melengkung. Kulitnya yang hitam dan kasar melapisi kayunya yang berat, sangat keras, berurat halus, dan yang kebal terhadap serangan serangga. Karena memiliki karakteristik seperti itu dan tumbuh di gurun, akasia sangat cocok sebagai bahan untuk membuat tabernakel serta perlengkapannya. Akasia digunakan untuk membuat tabut perjanjian (Kel 25:10; 37:1), meja roti pertunjukan (Kel 25:23; 37:10), mezbah-mezbah (Kel 27:1; 37:25; 38:1), galah-galah untuk mengangkut barang-barang tersebut (Kel 25:13, 28; 27:6; 30:5; 37:4, 15, 28; 38:6), pilar-pilar untuk tirai dan penyekat (Kel 26:32, 37; 36:36), dan rangka-rangka kayu (Kel 26:15; 36:20) beserta palang-palang penghubungnya (Kel 26:26; 36:31).
(Keluaran 38:8) Setelah itu, dia membuat bak air dan penyangganya dari tembaga. Untuk membuatnya, dia menggunakan cermin milik para wanita yang bertugas dengan teratur di pintu kemah pertemuan.
Tahukah Anda?
Berbeda dengan cermin kaca yang ada sekarang, cermin pada zaman Alkitab biasanya terbuat dari logam seperti perunggu, tembaga, perak, emas, atau emas putih yang dipoles. Alkitab pertama kali menyebut tentang cermin sewaktu ada pembangunan tabernakel, yaitu tempat ibadat pertama bangsa Israel. Para wanita menyumbangkan cermin untuk membuat baskom tembaga dan kakinya. (Keluaran 38:8) Cermin-cermin ini mungkin dilebur dan dibentuk menjadi baskom.
Pembacaan Alkitab
(Keluaran 37:1-24) Lalu Bezalel membuat Tabut dari kayu akasia. Panjangnya dua setengah hasta, lebarnya satu setengah hasta, dan tingginya satu setengah hasta. 2 Dia melapisi bagian dalam dan luarnya dengan emas murni dan membuat bingkai dari emas di sekeliling bagian atasnya. 3 Setelah itu, dia membuat empat gelang dari emas dan menempelkan itu di atas keempat kakinya, dua gelang di satu sisinya dan dua lagi di sisi sebaliknya. 4 Berikutnya, dia membuat tongkat-tongkat dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas. 5 Lalu, dia memasukkan tongkat-tongkat itu ke gelang-gelang yang ada di sisi Tabut, supaya Tabut itu bisa diangkat. 6 Dia membuat penutup Tabut dari emas murni. Panjangnya dua setengah hasta dan lebarnya satu setengah hasta. 7 Lalu, dia membuat dua patung kerub dari emas di kedua ujung penutupnya, dengan cara ditempa. 8 Dia membuat patung kerub di kedua ujung penutupnya, satu kerub di ujung yang satu dan satu kerub di ujung satunya lagi. 9 Kedua kerub itu saling berhadapan dan sedang membungkuk dengan muka menghadap penutup itu. Sayap mereka terbentang ke atas, menaungi penutup itu. 10 Kemudian, dia membuat meja dari kayu akasia. Panjangnya dua hasta, lebarnya satu hasta, dan tingginya satu setengah hasta. 11 Dia melapisi meja itu dengan emas murni dan membuat bingkai dari emas di sekeliling bagian atasnya. 12 Pinggiran mejanya dia buat selebar telapak tangan, dan dia membuat bingkai dari emas yang mengelilingi bagian bawah pinggiran meja itu. 13 Lalu dia membuat empat gelang dari emas, dan memasang itu di keempat kakinya, di keempat sudut meja. 14 Gelang-gelang itu ada di dekat pinggiran meja. Tongkat-tongkat untuk mengangkat meja itu akan dimasukkan ke gelang-gelang itu. 15 Kemudian, dia membuat tongkat-tongkat dari kayu akasia dan melapisinya dengan emas. Kedua tongkat ini akan dipakai untuk mengangkat meja itu. 16 Setelah itu, dia membuat perlengkapan dari emas murni untuk ditaruh di atas meja itu, yaitu piring dan cangkir, juga teko dan mangkuk yang akan digunakan untuk menuangkan persembahan minuman. 17 Berikutnya dia membuat tempat lampu dari emas murni dengan cara ditempa. Tempat lampu itu punya batang yang ada alasnya, kelopak, kuncup, dan bunga. Dia membuat tempat lampu itu dari satu potongan emas. Tidak ada yang dibuat secara terpisah. 18 Batang tempat lampu itu punya enam cabang, tiga cabang di sisi kanannya dan tiga lagi di sisi kirinya. 19 Di setiap cabang ada tiga kelopak yang bentuknya seperti bunga pohon almond, berselang-seling dengan kuncup dan bunga. Keenam cabang itu dibuat seperti itu, baik yang di sisi kanan batang maupun yang di sisi kirinya. 20 Di batang tempat lampu itu ada empat kelopak yang bentuknya seperti bunga pohon almond, yang berselang-seling dengan kuncup dan bunga. 21 Ada satu kuncup di bawah pasangan cabang yang pertama, satu kuncup di bawah pasangan cabang yang kedua, dan satu kuncup lagi di bawah pasangan cabang yang ketiga. Begitulah keenam cabang yang ada pada batang itu. 22 Kuncup, cabang, dan semua bagian tempat lampu itu dibuat dari satu potongan emas murni, dengan cara ditempa. Tidak ada yang dibuat secara terpisah. 23 Kemudian, dia membuat tujuh lampu untuk ditaruh di tempat lampu itu. Dia juga membuat penjepit sumbu dan wadah sumbunya dari emas murni. 24 Tempat lampu itu dan semua peralatannya dia buat dari satu talenta emas murni.