PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • mwbr20 Desember hlm. 1-11
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
  • Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2020
  • Subjudul
  • 7-13 DESEMBER
  • 14-20 DESEMBER
  • 21-27 DESEMBER
  • 28 DESEMBER–3 JANUARI
Referensi untuk Lembar Pelajaran—Pelayanan dan Kehidupan Kristen—2020
mwbr20 Desember hlm. 1-11

Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen

7-13 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | IMAMAT 10-11

”Lebih Menyayangi Yehuwa Daripada Keluarga”

(Imamat 10:1, 2) Belakangan, dua putra Harun, yaitu Nadab dan Abihu, mengambil wadah dupa masing-masing, menaruh bara api, dan membakar dupa di atasnya. Mereka mempersembahkan di hadapan Yehuwa persembahan yang tidak sesuai dengan hukum, yang tidak Dia perintahkan. 2 Maka Yehuwa mendatangkan api yang membakar habis mereka berdua, sehingga mereka mati di hadapan Yehuwa.

it-2 1033 ¶7

Tidak Sah

Api dan Dupa yang Tidak Sah. Di Imamat 10:1, kata Ibrani zar (bentuk feminin, za·rahʹ; harfiah, tidak dikenal) digunakan sehubungan dengan ”api yang tidak sah, yang tidak [Allah] tetapkan bagi mereka” tetapi yang dipersembahkan oleh Nadab dan Abihu, putra-putra Harun, ke hadapan Yehuwa dan karena alasan itu Ia menghukum mati mereka dengan api. (Im 10:2; Bil 3:4; 26:61) Selanjutnya, Yehuwa berfirman kepada Harun, ”Jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan, engkau bersama putra-putramu, apabila kamu masuk ke dalam kemah pertemuan, agar kamu tidak mati. Ini adalah ketetapan sampai waktu yang tidak tertentu bagi keturunanmu, agar kamu membedakan antara perkara yang kudus dan yang cemar dan antara perkara yang najis dan yang tahir, dan agar kamu mengajar putra-putra Israel semua peraturan yang Yehuwa sampaikan melalui Musa.” (Im 10:8-11) Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa Nadab dan Abihu sedang mabuk, sehingga mereka berani mempersembahkan api yang tidak ditetapkan Allah. Api tersebut mungkin tidak sah karena tidak dipersembahkan pada waktu, tempat, atau dengan cara yang ditetapkan, atau bisa jadi dupa yang dipersembahkan komposisinya tidak seperti yang diuraikan di Keluaran 30:34, 35. Keadaan mabuk mereka tidak membebaskan mereka dari dosa tersebut.

(Imamat 10:4, 5) Maka Musa memanggil Misyael dan Elzafan, anak-anak lelaki Uziel paman Harun, dan berkata kepada mereka, ”Angkat mayat saudara-saudara kalian keluar dari halaman tempat kudus ini dan bawa ke luar perkemahan.” 5 Mereka pun mengangkat kedua mayat itu, yang masih memakai jubah imam, dan membawanya ke luar perkemahan, sesuai dengan perintah Musa.

(Imamat 10:6, 7) Lalu Musa berkata kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, yaitu putra-putra Harun lainnya, ”Jangan sampai rambut kalian tidak terurus, dan jangan robek baju kalian, supaya kalian tidak mati, dan Allah tidak marah kepada seluruh jemaat ini. Saudara-saudara kalian, semua orang Israel lainnya, akan berkabung karena kematian orang-orang yang Yehuwa bunuh dengan api itu. 7 Kalian harus tetap ada di dekat pintu kemah pertemuan supaya kalian tidak mati, karena kepala kalian sudah dituangi minyak suci Yehuwa.” Mereka pun menaati kata-kata Musa.

w11 15/7 31 ¶16

Sudahkah Saudara Memasuki Istirahat Allah?

16 Harun, kakak Musa, menghadapi situasi sulit sehubungan dengan dua putranya. Pikirkan bagaimana perasaannya sewaktu Nadab dan Abihu mempersembahkan api yang tidak sah kepada Yehuwa dan Dia menghukum mati mereka. Tentu saja, Harun tidak bisa berbicara lagi dengan kedua putra itu karena mereka sudah mati. Tetapi, yang lebih sulit bukan itu. Yehuwa melarang Harun dan putra-putranya yang setia untuk memperlihatkan kesedihan, dengan berfirman, ”Jangan biarkan rambut kepalamu tidak terurus, dan jangan merobek pakaianmu [tanda berkabung], agar kamu tidak mati dan agar [Yehuwa] tidak menjadi marah terhadap seluruh himpunan itu.” (Im. 10:1-6) Pesannya jelas. Kasih kita kepada Yehuwa harus lebih kuat daripada kasih kita kepada anggota keluarga yang tidak setia.

Menggali Permata Rohani

(Imamat 10:8-11) Kemudian Yehuwa berbicara kepada Harun, 9 ”Sebelum masuk ke kemah pertemuan, kamu dan putra-putramu tidak boleh minum anggur atau minuman beralkohol lainnya, supaya kalian tidak mati. Itu adalah peraturan yang berlaku untuk seterusnya bagi kalian dan keturunan kalian. 10 Peraturan itu dibuat supaya ada perbedaan yang jelas antara yang suci dan yang tercemar, serta antara yang najis dan yang tidak najis, 11 juga untuk mengajar orang Israel semua perintah yang Yehuwa berikan kepada mereka melalui Musa.”

w14 15/11 17 ¶18

Kita Harus Menjadi Kudus dalam Seluruh Tingkah Laku Kita

18 Untuk menjadi kudus, kita harus memeriksa Alkitab dengan cermat dan melakukan persis seperti yang Allah minta. Putra-putra Harun, Nadab dan Abihu, dihukum mati lantaran mempersembahkan ”api yang tidak sah”, bisa jadi karena mereka sedang di bawah pengaruh alkohol. (Im. 10:1, 2) Perhatikan apa yang Allah katakan kepada Harun kala itu. (Baca Imamat 10:8-11.) Apakah ini berarti kita tidak boleh minum alkohol sebelum berhimpun? Pikirkan ini: Kita tidak berada di bawah Hukum. (Rm. 10:4) Di beberapa negeri, rekan seiman kita minum alkohol secukupnya saat makan sebelum berhimpun. Empat cawan anggur disediakan pada waktu Paskah. Ketika menetapkan Peringatan, Yesus meminta rasul-rasulnya minum anggur yang melambangkan darahnya. (Mat. 26:27) Alkitab mengutuk minum berlebihan dan mabuk-mabukan. (1 Kor. 6:10; 1 Tim. 3:8) Dan karena alasan hati nurani, banyak orang Kristen tidak minum alkohol sebelum memberikan dinas suci kepada Yehuwa. Namun, keadaan setiap negeri berbeda, dan yang penting adalah orang Kristen harus ”membedakan antara perkara yang kudus dan yang cemar” agar bisa tetap kudus dan menyenangkan Yehuwa.

(Imamat 11:8) Kalian tidak boleh makan dagingnya ataupun menyentuh bangkainya. Semua itu haram.

it-1 439 ¶7

Binatang

Batasan menu makanan ini hanya berlaku bagi orang-orang yang berada di bawah Hukum Musa, karena Imamat 11:8 menyatakan, ”Semuanya itu haram bagimu”, yaitu bagi orang Israel. Dengan dihapuskannya Hukum tersebut atas dasar kematian Kristus Yesus sebagai korban, larangan itu pun dibatalkan, dan sekali lagi seluruh umat manusia dapat menganggap diri mereka berada di bawah ketentuan yang luas cakupannya yang dinyatakan kepada Nuh setelah Air Bah.​—Kol 2:13-17; Kej 9:3, 4.

Pembacaan Alkitab

(Imamat 10:1-15) Belakangan, dua putra Harun, yaitu Nadab dan Abihu, mengambil wadah dupa masing-masing, menaruh bara api, dan membakar dupa di atasnya. Mereka mempersembahkan di hadapan Yehuwa persembahan yang tidak sesuai dengan hukum, yang tidak Dia perintahkan. 2 Maka Yehuwa mendatangkan api yang membakar habis mereka berdua, sehingga mereka mati di hadapan Yehuwa. 3 Lalu Musa berkata kepada Harun, ”Kata Yehuwa, ’Orang yang ada di dekat-Ku harus ingat bahwa Aku kudus, dan seluruh bangsa itu harus memuliakan Aku.’” Dan Harun diam saja. 4 Maka Musa memanggil Misyael dan Elzafan, anak-anak lelaki Uziel paman Harun, dan berkata kepada mereka, ”Angkat mayat saudara-saudara kalian keluar dari halaman tempat kudus ini dan bawa ke luar perkemahan.” 5 Mereka pun mengangkat kedua mayat itu, yang masih memakai jubah imam, dan membawanya ke luar perkemahan, sesuai dengan perintah Musa. 6 Lalu Musa berkata kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, yaitu putra-putra Harun lainnya, ”Jangan sampai rambut kalian tidak terurus, dan jangan robek baju kalian, supaya kalian tidak mati, dan Allah tidak marah kepada seluruh jemaat ini. Saudara-saudara kalian, semua orang Israel lainnya, akan berkabung karena kematian orang-orang yang Yehuwa bunuh dengan api itu. 7 Kalian harus tetap ada di dekat pintu kemah pertemuan supaya kalian tidak mati, karena kepala kalian sudah dituangi minyak suci Yehuwa.” Mereka pun menaati kata-kata Musa. 8 Kemudian Yehuwa berbicara kepada Harun, 9 ”Sebelum masuk ke kemah pertemuan, kamu dan putra-putramu tidak boleh minum anggur atau minuman beralkohol lainnya, supaya kalian tidak mati. Itu adalah peraturan yang berlaku untuk seterusnya bagi kalian dan keturunan kalian. 10 Peraturan itu dibuat supaya ada perbedaan yang jelas antara yang suci dan yang tercemar, serta antara yang najis dan yang tidak najis, 11 juga untuk mengajar orang Israel semua perintah yang Yehuwa berikan kepada mereka melalui Musa.” 12 Lalu, Musa berkata kepada Harun dan putra-putra Harun yang masih hidup, yaitu Eleazar dan Itamar, ”Ambillah sisa dari persembahan makanan yang dibakar dengan api bagi Yehuwa. Buatlah itu menjadi roti tanpa ragi, dan makanlah itu di dekat mezbah, karena roti itu sangat suci. 13 Dari persembahan yang dibakar dengan api bagi Yehuwa, itu adalah jatah kalian dan keturunan kalian. Maka itu harus dimakan di suatu tempat yang suci. Itulah yang Allah perintahkan kepadaku. 14 Dari persembahan persahabatan yang diberikan orang Israel, jatah kalian dan keturunan kalian adalah dada dari persembahan yang diayunkan dan kakinya, yaitu bagian yang suci. Maka, kalian, anak lelaki kalian, dan anak perempuan kalian harus memakannya di suatu tempat yang tidak najis. 15 Dada dari persembahan yang diayunkan, juga kaki, yaitu bagian suci, bersama lemak dari persembahan yang dibakar dengan api harus dibawa untuk diayun-ayunkan di hadapan Yehuwa sebagai persembahan yang diayunkan. Dada dan kaki itu akan menjadi jatah kalian dan keturunan kalian untuk seterusnya, seperti yang Yehuwa perintahkan.”

14-20 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | IMAMAT 12-13

”Belajar dari Hukum tentang Kusta”

(Imamat 13:4, 5) Tapi kalau bercak di kulitnya berwarna putih, dan bulunya tidak berubah menjadi putih, dan kelihatan bahwa infeksinya hanya di permukaan kulit, imam harus mengasingkan dia selama tujuh hari. 5 Lalu, imam harus memeriksa dia pada hari ketujuh. Kalau infeksinya tetap sama dan tidak menyebar di kulitnya, imam harus mengasingkan dia tujuh hari lagi.

wp18.1 7

Ketinggalan Zaman atau Tidak?

• Mengarantina orang sakit.

Menurut Hukum Musa, penderita kusta harus dipisahkan dari orang lain. Setelah ada wabah pada Abad Pertengahan, barulah dokter mengikuti prinsip itu, yang masih berguna sekarang.​—Imamat 13 dan 14.

(Imamat 13:45, 46) Orang yang menderita penyakit kusta harus memakai baju yang robek-robek, rambutnya harus dibiarkan berantakan, dan dia harus menutupi mulutnya sambil berteriak, ’Najis! Najis!’ 46 Dia akan najis selama dia mengidap penyakit kusta. Karena najis, dia harus tinggal di tempat yang terasing, yaitu di luar perkemahan.

wp16.4 9 ¶1

Tahukah Anda?

Orang Yahudi kuno takut dengan jenis kusta yang umum pada zaman Alkitab. Penyakit menakutkan itu bisa menyerang ujung saraf dan menyebabkan kerusakan permanen. Obatnya pun belum ditemukan. Jadi, penderita kusta dikarantina dan harus memperingatkan orang lain tentang kondisi mereka.​—Imamat 13:45, 46.

(Imamat 13:52) Imam harus membakar baju, serat pada kain yang ditenun dari wol atau linen, atau barang apa pun yang terbuat dari kulit yang terkena kusta itu. Barang itu harus dibakar, karena itu terkena kusta yang ganas.

(Imamat 13:57) Tapi kalau kustanya muncul di bagian lain di baju, serat kain, atau barang apa pun yang terbuat dari kulit, itu berarti kustanya menyebar. Barang itu harus dibakar, apa pun barangnya.

it-1 1372 ¶3

Kusta

Pada pakaian dan rumah. Kusta dapat juga menyerang pakaian wol atau linen, atau barang-barang kulit. Penyakit menular tersebut dapat hilang setelah dicuci, dan ada pengaturan untuk mengarantinakan barang tersebut. Tetapi jika penyakit berwarna hijau kekuning-kuningan atau kemerah-merahan tersebut tetap ada, kusta itu ganas dan barang tersebut harus dibakar. (Im 13:47-59) Jika lekuk-lekuk hijau kekuning-kuningan atau kemerah-merahan muncul pada tembok sebuah rumah, imam memberlakukan karantina. Batu-batu yang terjangkit mungkin harus dicungkil dan bagian dalam rumah itu dikikis, lalu batu-batu dan kikisan adukan semennya dibuang ke suatu tempat yang najis di luar kota. Jika penyakit menular itu kambuh, rumah tersebut dinyatakan najis dan dirobohkan, lalu bahan-bahannya dibuang ke suatu tempat yang najis. Tetapi agar rumah itu dinyatakan tahir, ada pengaturan untuk pentahiran. (Im 14:33-57) Ada yang berpendapat bahwa kusta yang menyerang pakaian atau rumah itu adalah sejenis hama jamur atau lumut; tetapi, hal ini tidak dapat dipastikan.

Menggali Permata Rohani

(Imamat 12:2) ”Beri tahu orang Israel, ’Kalau seorang wanita hamil dan melahirkan anak laki-laki, dia akan menjadi najis selama tujuh hari, seperti saat dia najis karena sedang datang bulan.

(Imamat 12:5) ”’Kalau wanita itu melahirkan anak perempuan, dia akan najis selama 14 hari, seperti saat dia najis karena sedang datang bulan. Kemudian, dia harus menyucikan dirinya dari darah selama 66 hari lagi.

w04 15/5 23 ¶2

Pokok-Pokok Penting Buku Imamat

12:2, 5—Mengapa persalinan membuat seorang wanita ”najis”? Organ-organ reproduksi dibuat untuk meneruskan kehidupan manusia yang sempurna. Akan tetapi, karena pengaruh dosa warisan, yang diteruskan adalah kehidupan yang tidak sempurna dan berdosa. Periode ’kenajisan’ sementara yang berkaitan dengan persalinan, serta hal-hal lain, seperti haid dan keluarnya air mani, menyadarkan orang Israel akan keadaan berdosa yang diwarisi. (Imamat 15:16-24; Mazmur 51:5; Roma 5:12) Peraturan pentahiran yang dituntut akan membantu orang Israel menghargai perlunya korban tebusan guna menutupi keadaan umat manusia yang berdosa dan memulihkan kesempurnaan manusia. Jadi, Hukum itu menjadi ’pembimbing mereka yang menuntun kepada Kristus’.​—Galatia 3:24.

(Imamat 12:3) Pada hari kedelapan, anaknya itu harus disunat.

wp18.1 7

Ketinggalan Zaman atau Tidak?

• Waktu untuk disunat.

Hukum Allah mengharuskan anak laki-laki disunat saat berumur delapan hari. (Imamat 12:3) Pada bayi yang baru lahir, darah baru bisa menggumpal dengan normal setelah minggu pertama. Pada zaman Alkitab, sebelum ada teknologi kedokteran yang modern, menunggu seminggu untuk menyunat seorang anak itu bermanfaat.

Pembacaan Alkitab

(Imamat 13:9-28) ”Kalau ada orang yang terkena penyakit kusta, dia harus dibawa kepada imam, 10 dan imam harus memeriksanya. Kalau ada benjolan putih di kulitnya dan membuat bulunya menjadi putih, dan ada luka terbuka di benjolan itu, 11 itu adalah kusta yang parah. Imam harus mengumumkan bahwa dia najis. Imam tidak perlu mengasingkan orang itu untuk diperiksa lebih lanjut, karena sudah jelas bahwa dia najis. 12 Kalau imam melihat bahwa kusta itu sudah menyebar ke seluruh kulit orang itu dan menutupi dia dari ujung kepala sampai ujung kaki, 13 dan imam sudah memeriksanya, dan tubuhnya memang sudah tertutup kusta sehingga seluruh kulitnya berubah menjadi putih, imam harus mengumumkan bahwa penyakit orang itu tidak menular. Karena seluruh kulitnya sudah berubah menjadi putih, orang itu tidak najis. 14 Tapi kalau di kulitnya timbul luka terbuka, dia akan menjadi najis. 15 Kalau imam melihat ada luka terbuka, dia harus mengumumkan bahwa orang itu najis. Luka itu najis, dan itu adalah kusta. 16 Tapi kalau luka terbuka itu warnanya berubah menjadi putih, orang itu harus datang kepada imam. 17 Imam harus memeriksa dia. Kalau kulit yang terinfeksi warnanya sudah berubah menjadi putih, imam harus mengumumkan bahwa orang itu tidak najis. 18 ”Kalau di kulit seseorang ada bisul, dan bisul itu sembuh, 19 tapi di bekasnya timbul benjolan putih atau bercak putih kemerahan, dia harus menunjukkannya kepada imam. 20 Imam harus memeriksanya. Kalau warna bulunya telah berubah menjadi putih dan infeksinya kelihatan dalam, bukan cuma di permukaan kulit, berarti itu kusta yang timbul pada bekas bisul. Imam harus mengumumkan bahwa dia najis. 21 Tapi kalau imam melihat bahwa tidak ada bulu yang putih, dan infeksinya hanya di permukaan kulit, dan warnanya pudar, imam harus mengasingkan dia selama tujuh hari. 22 Setelah itu, kalau infeksinya jelas-jelas menyebar di kulitnya, imam harus mengumumkan bahwa dia najis. Itu adalah kusta. 23 Tapi kalau bercak itu tidak menyebar, berarti itu hanya radang akibat bisul. Imam harus mengumumkan bahwa dia tidak najis. 24 ”Kalau seseorang punya luka bakar, dan di bagian luka yang belum kering ada bercak putih atau putih kemerahan, 25 imam harus memeriksanya. Kalau bulu di bercak itu warnanya telah berubah menjadi putih, dan infeksinya kelihatan dalam, bukan cuma di permukaan kulit, berarti itu kusta yang timbul pada luka bakar. Orang itu terkena kusta, dan imam harus mengumumkan bahwa dia najis. 26 Tapi kalau imam melihat bahwa tidak ada bulu putih di bercak itu, dan infeksinya hanya di permukaan kulit, dan warnanya pudar, imam harus mengasingkan dia selama tujuh hari. 27 Pada hari ketujuh, imam harus memeriksanya. Kalau itu jelas-jelas menyebar di kulitnya, imam harus mengumumkan bahwa dia najis. Itu adalah kusta. 28 Tapi kalau bercak itu tidak menyebar di kulitnya, dan warnanya pudar, berarti itu hanya bekas luka yang membengkak. Imam harus mengumumkan bahwa dia tidak najis, karena itu cuma bekas luka yang meradang.

21-27 DESEMBER

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | IMAMAT 14-15

”Ibadah Kita Harus Tetap Bersih”

(Imamat 15:13-15) ”’Kalau dia sudah sembuh dan cairan seperti nanah itu tidak keluar lagi, tujuh hari kemudian dia harus mencuci bajunya dan mandi dengan air bersih. Setelah itu, dia tidak najis lagi. 14 Pada hari kedelapan, dia harus membawa dua burung tekukur atau dua burung dara muda ke hadapan Yehuwa, ke pintu kemah pertemuan, dan memberikannya kepada imam. 15 Imam harus mempersembahkan satu burung sebagai persembahan dosa, dan satu lagi sebagai persembahan bakaran. Imam harus membuat pendamaian baginya di hadapan Yehuwa, agar dia tidak najis lagi.

it-1 338 ¶8

Basuh; Mandi

Pembasuhan untuk mentahirkan diri pada umumnya dituntut dari orang Israel karena berbagai alasan. Orang yang pulih dari penyakit kusta, orang yang menjamah benda-benda yang disentuh orang-orang yang ”mengeluarkan lelehan”, pria yang mengeluarkan mani, wanita setelah masa haid atau perdarahan, atau orang yang mengadakan hubungan seks menjadi ”najis” dan harus membasuh diri. (Im 14:8, 9; 15:4-27) Orang yang berada di kemah bersama mayat manusia, atau menyentuhnya, menjadi ”najis” dan harus dimurnikan dengan air pentahiran. Barang siapa yang menolak menaati peraturan ini ”harus dimusnahkan dari tengah-tengah jemaat, karena tempat suci Yehuwa-lah yang telah ia cemari”. (Bil 19:20) Jadi, tepatlah jika pencucian atau pembasuhan digunakan secara kiasan untuk memaksudkan kedudukan yang bersih di hadapan Yehuwa. (Mz 26:6; 73:13; Yes 1:16; Yeh 16:9) Pemandian dengan firman kebenaran Yehuwa, yang dilambangkan dengan air, memiliki kuasa untuk mentahirkan.​—Ef 5:26.

(Imamat 15:28-30) ”’Tapi, kalau pendarahannya sudah berhenti, dia baru akan menjadi tidak najis tujuh hari kemudian. 29 Pada hari kedelapan, dia harus membawa dua burung tekukur atau dua burung dara muda kepada imam di pintu kemah pertemuan. 30 Imam harus mempersembahkan satu burung sebagai persembahan dosa, dan satu lagi sebagai persembahan bakaran. Imam harus membuat pendamaian baginya di hadapan Yehuwa, agar dia tidak najis lagi.

it-1 850 ¶1

Haid

Wanita juga dianggap najis selama ia mengeluarkan lelehan darah secara tidak normal atau ”mengeluarkan cairan lebih lama daripada keadaan cemar karena haid”, dan pada masa itu, ia menajiskan barang-barang yang ia tiduri atau duduki serta orang-orang yang menyentuh barang-barang tersebut. Setelah lelehan yang tidak normal itu berhenti, ia harus menghitung tujuh hari, lalu ia menjadi tahir. Pada hari kedelapan, wanita itu membawa dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung dara muda kepada imam, yang mengadakan pendamaian baginya, dengan mempersembahkan yang seekor sebagai persembahan dosa dan yang seekor lagi sebagai persembahan bakaran kepada Yehuwa.​—Im 15:19-30; lihat BERSIH, KEBERSIHAN.

(Imamat 15:31) ”’Begitulah caranya kalian menjaga orang Israel tetap bersih, supaya mereka tidak mati karena mencemari tabernakel-Ku yang ada di tengah-tengah mereka.

it-2 1009 ¶2

Tempat Kudus

2. Kemah pertemuan dan, belakangan, bait. Seluruh penyelenggaraan kemah pertemuan, termasuk halaman tabernakel dan bait, adalah tempat kudus. (Kel 38:24; 2Taw 29:5; Kis 21:28) Benda-benda utama yang ada di halaman adalah mezbah korban dan baskom tembaga, yang kedua-duanya kudus. Hanya orang-orang tahir yang boleh masuk ke halaman tabernakel setiap saat; demikian pula, orang yang sedang dalam keadaan najis tidak boleh masuk ke halaman bait. Misalnya, seorang wanita yang sedang dalam keadaan najis tidak boleh menyentuh apa pun yang kudus atau masuk ke tempat kudus. (Im 12:2-4) Apabila Israel terus berada dalam keadaan najis, hal itu pun jelas dianggap mencemari tabernakel. (Im 15:31) Orang yang memberikan persembahan untuk pentahiran dari kusta membawa korbannya hanya sampai di depan pintu halaman saja. (Im 14:11) Orang yang najis tidak boleh ambil bagian dari korban persekutuan di tabernakel atau bait, dengan sanksi hukuman mati.​—Im 7:20, 21.

Menggali Permata Rohani

(Imamat 14:14) ”Lalu, imam harus mengambil sedikit dari darah binatang persembahan kesalahan itu. Dia harus mengoleskannya pada telinga kanan, jempol tangan kanan, dan jempol kaki kanan orang yang sedang menyucikan diri itu.

(Imamat 14:17) Setelah itu, imam harus mengoleskan sebagian dari minyak yang ada di telapak tangannya pada bagian dia mengoleskan darah persembahan kesalahan tadi, yaitu pada telinga kanan, jempol tangan kanan, dan jempol kaki kanan orang yang sedang menyucikan diri itu.

(Imamat 14:25) Berikutnya, dia harus menyembelih domba jantan muda untuk persembahan kesalahan. Imam harus mengambil sedikit dari darah domba itu dan mengoleskannya pada telinga kanan, jempol tangan kanan, dan jempol kaki kanan orang yang sedang menyucikan diri itu.

(Imamat 14:28) Imam harus mengoleskan sebagian dari minyak yang ada di telapak tangannya pada bagian dia mengoleskan darah persembahan kesalahan tadi, yaitu pada telinga kanan, jempol tangan kanan, dan jempol kaki kanan orang yang sedang menyucikan diri itu.

it-2 1007 ¶2

Telinga

Pada waktu peresmian keimaman di Israel, Musa diperintahkan untuk mengambil sedikit darah domba jantan pelantikan dan membubuhkannya pada cuping telinga kanan Harun dan putra-putranya, serta pada tangan kanan dan kaki kanan, yang menunjukkan bahwa apa yang telah mereka dengarkan, pekerjaan yang mereka lakukan, dan caranya mereka berjalan hendaknya dipengaruhi langsung oleh apa yang terjadi di sana. (Im 8:22-24) Demikian pula, dalam kasus penderita kusta yang ditahirkan, Hukum mengatakan bahwa imam harus membubuhkan sedikit darah domba jantan yang dikorbankan sebagai persembahan kesalahan, serta sedikit minyak yang dipersembahkan, pada cuping telinga kanan si penderita kusta. (Im 14:14, 17, 25, 28) Pengaturan yang sama sifatnya tersedia bagi orang yang ingin tetap menjadi budak majikannya sampai waktu yang tidak tertentu. Dalam kasus demikian budak itu harus dibawa ke tiang pintu, dan majikannya harus menusuk telinganya dengan sebuah penusuk. Karena dibuat pada organ pendengar, tanda yang mencolok ini tampaknya menggambarkan keinginan budak itu untuk terus mematuhi majikannya.​—Kel 21:5, 6.

w14 15/11 9 ¶7

Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus

7 Ketika keimaman Israel dibentuk, darah domba jantan dibubuhkan pada telinga kanan, ibu jari tangan kanan, dan ibu jari kaki kanan Imam Besar Harun dan putra-putranya. (Baca Imamat 8:22-24.) Pembubuhan darah ini menggambarkan bahwa para imam akan menjalankan tugas mereka dengan taat. Dengan cara serupa, Yesus, sebagai Imam Besar, memberikan teladan yang sempurna bagi kaum terurap dan domba-domba lain. Ia mendengarkan bimbingan Allah, melakukan kehendak Yehuwa, dan menjalani kehidupan yang kudus.​—Yoh. 4:31-34.

(Imamat 14:43-45) ”Kalau bercak itu muncul lagi di rumah itu setelah batu-batunya dikeluarkan dan setelah rumah itu dikikis dan diplester, 44 imam harus masuk ke rumah itu dan memeriksanya. Kalau bercak itu sudah menyebar di rumah tersebut, berarti itu kusta yang ganas. Rumah itu najis. 45 Lalu imam harus menyuruh agar rumah itu dihancurkan, yaitu semua batunya, kayunya, serta plester dan semen di temboknya. Puing-puingnya harus dibawa ke luar kota, ke tempat untuk membuang benda-benda najis.

g 1/06 14, kotak

Jamur—Kawan Sekaligus Lawan!

JAMUR PADA ZAMAN ALKITAB?

Alkitab menyebut tentang ”penyakit kusta di sebuah rumah”, artinya dalam bangunan itu sendiri. (Imamat 14:34-48) Ada yang berpendapat bahwa fenomena ini, yang juga disebut ”kusta ganas”, adalah sejenis hama jamur, tetapi hal ini tidak dapat dipastikan. Apa pun kasusnya, Hukum Allah memerintahkan para pemilik rumah untuk menyingkirkan batu yang terkena kusta itu, mengikis seluruh bagian dalam rumah, dan membuang semua bahan yang dicurigai ke luar kota di ”suatu tempat yang najis”. Jika penyakit menular itu muncul kembali, seluruh rumah harus dinyatakan najis, dirobohkan, dan dibuang. Petunjuk Yehuwa yang terperinci mencerminkan kasih-Nya yang dalam kepada umat-Nya dan kesejahteraan jasmani mereka.

Pembacaan Alkitab

(Imamat 14:1-18) Yehuwa berbicara lagi kepada Musa, 2 ”Inilah hukum yang harus diikuti saat penderita kusta menghadap imam pada hari dia akan ditetapkan tidak najis lagi. 3 Imam harus pergi ke luar perkemahan untuk memeriksa dia. Kalau dia sudah sembuh dari kustanya, 4 imam harus menyuruh dia membawa dua burung yang tidak haram, kayu aras, kain merah, dan tanaman hisop. Semua itu diperlukan untuk upacara menyucikan dia. 5 Imam harus menyuruh agar burung yang satu disembelih di atas wadah tanah liat yang berisi air bersih. 6 Lalu imam harus mengambil burung satu lagi yang masih hidup, kayu aras, kain merah, dan tanaman hisop itu dan mencelupkan semuanya ke dalam darah burung yang disembelih tadi. 7 Kemudian, imam harus mencipratkan darah itu tujuh kali ke orang yang sedang menyucikan diri dari kusta itu. Imam harus mengumumkan bahwa orang itu tidak najis lagi, dan imam harus melepaskan burung yang hidup itu di tempat terbuka. 8 ”Orang yang menyucikan diri itu harus mencuci bajunya, mencukur seluruh rambut dan bulunya, lalu mandi. Dengan begitu, dia tidak najis lagi dan boleh masuk ke perkemahan. Tapi dia harus tinggal di luar kemahnya selama tujuh hari. 9 Pada hari ketujuh, dia harus mencukur habis seluruh rambut, janggut, dan alisnya. Setelah melakukan itu, dia harus mencuci bajunya dan mandi. Dia pun tidak najis lagi. 10 ”Pada hari kedelapan, dia harus mengambil dua domba jantan muda dan satu domba betina, keduanya harus sehat dan berumur setahun atau kurang. Dia juga harus mengambil tiga persepuluh efa tepung halus yang dicampur minyak untuk persembahan makanan dan satu log minyak. 11 Imam yang mengumumkan bahwa dia tidak najis harus membawanya bersama semua persembahannya ke hadapan Yehuwa, ke pintu kemah pertemuan. 12 Imam harus mempersembahkan satu domba jantan muda sebagai persembahan kesalahan, bersama satu log minyak. Keduanya harus diayun-ayunkan di hadapan Yehuwa sebagai persembahan yang diayunkan. 13 Lalu, imam harus menyembelih domba jantan muda itu di tempat persembahan dosa dan persembahan bakaran biasa disembelih, yaitu di suatu tempat yang suci. Persembahan kesalahan itu akan menjadi bagian imam, seperti persembahan dosa. Itu sangat suci. 14 ”Lalu, imam harus mengambil sedikit dari darah binatang persembahan kesalahan itu. Dia harus mengoleskannya pada telinga kanan, jempol tangan kanan, dan jempol kaki kanan orang yang sedang menyucikan diri itu. 15 Imam harus menuangkan sedikit minyak itu ke telapak tangan kirinya sendiri. 16 Lalu, imam harus mencelupkan jari tangan kanannya ke dalam minyak yang ada di telapak tangan kirinya, dan mencipratkan sedikit minyak itu dengan jarinya tujuh kali di hadapan Yehuwa. 17 Setelah itu, imam harus mengoleskan sebagian dari minyak yang ada di telapak tangannya pada bagian dia mengoleskan darah persembahan kesalahan tadi, yaitu pada telinga kanan, jempol tangan kanan, dan jempol kaki kanan orang yang sedang menyucikan diri itu. 18 Minyak yang masih tersisa di telapak tangannya harus dia oleskan ke kepala orang itu. Imam harus melakukan itu untuk membuat pendamaian bagi orang itu di hadapan Yehuwa.

28 DESEMBER–3 JANUARI

HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | IMAMAT 16-17

”Pelajaran dari Hari Pendamaian”

(Imamat 16:12) ”Kemudian, dia harus mengambil wadah bara yang penuh bara api dari mezbah di hadapan Yehuwa dan dua genggam penuh dupa wangi, lalu membawanya ke belakang tirai.

w19.11 21 ¶4

Pelajaran dari Buku Imamat

4 Baca Imamat 16:12, 13. Bayangkan apa yang terjadi pada Hari Pendamaian. Pada hari itu, imam besar harus masuk tiga kali ke Ruang Mahakudus di tabernakel. Ketika dia masuk pertama kali, salah satu tangannya memegang wadah berisi dua genggam dupa wangi. Di tangan yang satu lagi, dia memegang wadah emas yang berisi bara api. Dia berhenti di depan tirai yang menutupi jalan masuk ke Ruang Mahakudus. Dengan penuh respek, dia masuk ke Ruang Mahakudus dan berdiri di depan tabut perjanjian. Dia seolah-olah berdiri di hadapan Allah Yehuwa! Setelah itu, dia dengan hati-hati menaruh dupa ke atas bara yang menyala, dan ruangan itu pun dipenuhi dengan aroma yang wangi. Dia akan masuk lagi ke Ruang Mahakudus beberapa waktu kemudian untuk membawa darah binatang yang dikorbankan. Tapi, perhatikan bahwa dia membakar dupa sebelum mempersembahkan darah binatang itu.

(Imamat 16:13) Dia juga harus menaruh dupa itu di atas bara api di hadapan Yehuwa, supaya asap dupa itu menyelimuti penutup tabut Kesaksian. Kalau dia tidak lakukan itu, dia akan mati.

w19.11 21 ¶5

Pelajaran dari Buku Imamat

5 Apa yang bisa kita pelajari dari penggunaan dupa pada Hari Pendamaian? Alkitab mengatakan bahwa doa hamba Yehuwa yang setia bisa disamakan seperti dupa. (Mz. 141:2; Why. 5:8) Ingatlah bahwa imam besar membawa dupa ke hadapan Yehuwa dengan penuh respek. Sama seperti itu, ketika kita berdoa kepada Yehuwa, kita melakukannya dengan penuh respek. Kita sangat takjub kepada-Nya. Kita sangat bersyukur karena Pencipta alam semesta mengizinkan kita mendekat kepada-Nya dan memiliki hubungan akrab dengan Dia, seperti seorang anak dengan ayahnya. (Yak. 4:8) Dia mau menerima kita sebagai sahabat-Nya! (Mz. 25:14) Kita sangat menghargai kehormatan ini sehingga kita tidak akan pernah mau mengecewakan Dia.

(Imamat 16:14, 15) ”Dia harus mengambil sedikit darah sapi jantan itu dan mencipratkannya dengan jarinya di depan penutup itu, yaitu di sisi timurnya. Dia harus mencipratkannya tujuh kali di depan penutup itu. 15 ”Kemudian, dia harus menyembelih kambing persembahan dosa untuk bangsa itu, dan membawa darahnya ke belakang tirai. Lalu, dia harus mencipratkannya di depan penutup itu dan ke arah penutup itu, sama seperti darah sapi jantan tadi.

w19.11 21 ¶6

Pelajaran dari Buku Imamat

6 Ingatlah bahwa imam besar harus membakar dupa sebelum dia mempersembahkan korban. Dengan melakukan itu, dia bisa yakin bahwa dia akan mendapat perkenan Allah ketika mempersembahkan korban. Apa pelajarannya? Ketika berada di bumi, ada sesuatu yang harus Yesus lakukan sebelum menyerahkan nyawanya sebagai korban. Hal itu lebih penting daripada menyelamatkan manusia. Apa itu? Dia harus menaati Yehuwa dengan setia selama hidupnya di bumi supaya Yehuwa mau menerima korban yang akan dia persembahkan. Dengan begitu, Yesus membuktikan bahwa mengikuti standar Yehuwa dalam kehidupan adalah pilihan yang terbaik. Yesus juga membuktikan bahwa Bapaknya memang berhak memerintah dan cara Yehuwa memerintah selalu adil.

Menggali Permata Rohani

(Imamat 16:10) Tapi, kambing yang untuk Azazel harus dibawa hidup-hidup ke hadapan Yehuwa untuk membuat pendamaian, supaya kambing itu bisa dilepaskan bagi Azazel ke padang belantara.

it-1 234 ¶2

Azazel

Sebagaimana dijelaskan oleh rasul Paulus, dengan mempersembahkan kehidupan manusia sempurnanya sebagai korban bagi dosa umat manusia, Yesus mencapai jauh lebih banyak daripada yang dicapai oleh ”darah lembu jantan dan darah kambing”. (Ibr 10:4, 11, 12) Dengan demikian, ia menjadi ”kambing hitam”, yang ’memikul penyakit kita’, yang ”ditusuk bagi pelanggaran kita”. (Yes 53:4, 5; Mat 8:17; 1Ptr 2:24) Ia ’membawa pergi’ dosa semua orang yang menjalankan iman akan nilai korbannya. Ia mempertunjukkan persediaan Allah untuk sama sekali melupakan keadaan kita yang penuh dosa. Dengan cara-cara itu, kambing ”bagi Azazel” menggambarkan korban Yesus Kristus.

(Imamat 17:10, 11) ”’Kalau ada siapa pun, entah orang Israel atau orang asing yang tinggal di antara kalian, yang makan darah apa pun, Aku pasti akan menolak orang itu, dan dia akan Kubunuh. 11 Nyawa setiap makhluk ada dalam darahnya. Aku sendiri telah menentukannya untuk mezbah, supaya kalian bisa membuat pendamaian bagi diri kalian. Darah itulah yang membuat pendamaian, karena ada nyawa di dalamnya.

w14 15/11 10 ¶10

Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus

10 Baca Imamat 17:10. Yehuwa memerintahkan orang Israel untuk tidak makan ”darah apa pun”. Orang Kristen juga diperintahkan untuk menjauhkan diri dari darah manusia dan binatang. (Kis. 15:28, 29) Merinding rasanya membayangkan kita melakukan sesuatu yang membuat Allah menolak dan menyingkirkan kita dari sidang. Kita mengasihi Yehuwa dan ingin menaati-Nya. Meski hidup kita dalam bahaya, kita tidak akan menyerah sewaktu mereka yang tidak tahu atau tidak peduli kepada Yehuwa mendesak kita untuk tidak menaati-Nya. Kita tahu kita akan diejek karena menolak darah, tetapi kita memilih untuk menaati Allah. (Yud. 17, 18) Apa yang akan membantu kita bertekad untuk tidak makan darah atau menerima transfusi darah?​—Ul. 12:23.

Pembacaan Alkitab

(Imamat 16:1-17) Yehuwa berbicara kepada Musa setelah dua putra Harun mati saat mendekat ke hadapan Yehuwa. 2 Yehuwa berkata, ”Beri tahu Harun kakakmu bahwa dia tidak boleh masuk semaunya ke Ruang Mahakudus di belakang tirai dan berdiri di depan penutup Tabut. Kalau dia masuk semaunya, dia akan mati, karena Aku akan datang dalam awan di atas penutup itu. 3 ”Sebelum masuk ke Ruang Mahakudus, Harun harus mempersembahkan satu sapi jantan muda sebagai persembahan dosa dan satu domba jantan sebagai persembahan bakaran. 4 Dia harus memakai jubah linen yang suci, celana pendek linen untuk menutupi bagian pribadinya, ikat pinggang linen, dan serban linen di kepalanya. Semua itu suci. Dia harus membasuh dirinya dengan air, lalu memakai semua itu. 5 ”Dari jemaat Israel, dia harus mengambil dua kambing jantan muda untuk persembahan dosa dan satu domba jantan untuk persembahan bakaran. 6 ”Lalu, Harun harus mempersembahkan sapi jantan persembahan dosa, yang untuk dirinya sendiri. Dia harus membuat pendamaian bagi dirinya dan keluarganya. 7 ”Selanjutnya, dia harus mengambil dua kambing itu dan membawanya ke hadapan Yehuwa, ke pintu kemah pertemuan. 8 Lalu, Harun harus mengundi kambing mana yang untuk Yehuwa dan kambing mana yang untuk Azazel. 9 Harun harus membawa kambing yang ditentukan untuk Yehuwa melalui undi itu dan mempersembahkannya sebagai persembahan dosa. 10 Tapi, kambing yang untuk Azazel harus dibawa hidup-hidup ke hadapan Yehuwa untuk membuat pendamaian, supaya kambing itu bisa dilepaskan bagi Azazel ke padang belantara. 11 ”Harun harus membawa sapi jantan persembahan dosa, yang untuk dirinya sendiri, dan membuat pendamaian untuk dirinya dan keluarganya. Setelah itu, dia harus menyembelih sapi jantan persembahan dosa itu, yang untuk dirinya sendiri. 12 ”Kemudian, dia harus mengambil wadah bara yang penuh bara api dari mezbah di hadapan Yehuwa dan dua genggam penuh dupa wangi, lalu membawanya ke belakang tirai. 13 Dia juga harus menaruh dupa itu di atas bara api di hadapan Yehuwa, supaya asap dupa itu menyelimuti penutup tabut Kesaksian. Kalau dia tidak lakukan itu, dia akan mati. 14 ”Dia harus mengambil sedikit darah sapi jantan itu dan mencipratkannya dengan jarinya di depan penutup itu, yaitu di sisi timurnya. Dia harus mencipratkannya tujuh kali di depan penutup itu. 15 ”Kemudian, dia harus menyembelih kambing persembahan dosa untuk bangsa itu, dan membawa darahnya ke belakang tirai. Lalu, dia harus mencipratkannya di depan penutup itu dan ke arah penutup itu, sama seperti darah sapi jantan tadi. 16 ”Dia harus menyucikan Ruang Mahakudus dari perbuatan najis, kesalahan, dan dosa orang-orang Israel. Dia juga harus melakukannya untuk kemah pertemuan, yang ada di tengah-tengah mereka, yaitu orang-orang yang berbuat najis. 17 ”Tidak boleh ada orang lain di kemah pertemuan ketika Harun membuat pendamaian di Ruang Mahakudus, mulai dari ketika dia masuk sampai dia keluar. Dia harus membuat pendamaian bagi dirinya sendiri, keluarganya, dan seluruh jemaat Israel.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan