Mei
Kamis, 1 Mei
Sebentar lagi, akan ada kelaparan yang parah.—Kis. 11:28.
Sewaktu terjadi kelaparan yang parah di seluruh dunia, orang-orang Kristen abad pertama juga mengalaminya. Para kepala keluarga mungkin khawatir memikirkan caranya mereka bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Dan, bagaimana dengan anak-anak muda yang sudah punya rencana untuk melakukan lebih banyak dalam pelayanan? Mereka mungkin berpikir untuk menunda rencana tersebut. Tidak soal seperti apa situasi orang-orang Kristen saat itu, mereka semua membuat penyesuaian. Mereka terus mengabar sebisa mungkin. Mereka juga dengan senang hati memberikan apa yang mereka miliki untuk membantu rekan seiman mereka di Yudea. (Kis. 11:29, 30) Bagi mereka yang menerima bantuan, mereka bisa melihat sendiri bagaimana Yehuwa mendukung mereka. (Mat. 6:31-33) Mereka juga pasti menjadi semakin akrab dengan saudara-saudari yang membantu mereka. Dan bagi mereka yang memberikan sumbangan atau bantuan kemanusiaan, mereka pasti merasa bahagia karena sudah memberi.—Kis. 20:35. w23.04 17:12-13
Jumat, 2 Mei
Kita tahu bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita minta, karena kita sudah memintanya dari Dia.—1 Yoh. 5:15.
Kadang, Yehuwa menjawab doa hamba-hamba-Nya melalui orang-orang yang tidak menyembah Dia. Dia bisa menggerakkan mereka untuk membantu umat-Nya. Dulu, Nehemia pernah meminta izin kepada Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem dan membangun kembali kota itu. Yehuwa pun menggerakkan Raja Artahsasta untuk mengabulkan permintaan Nehemia. (Neh. 2:3-6) Sekarang, Yehuwa juga bisa menggerakkan orang-orang yang bukan penyembah-Nya untuk memberi kita bantuan saat kita membutuhkannya. Memang, doa-doa kita biasanya tidak dijawab dengan cara yang luar biasa. Tapi, Bapak kita yang di surga selalu menjawab doa kita dengan memberikan apa yang kita butuhkan untuk tetap setia kepada-Nya. Jadi, kita perlu selalu memperhatikan bagaimana Yehuwa menjawab doa-doa kita. Dari waktu ke waktu, kita perlu memikirkan bagaimana Yehuwa menjawab doa kita selama ini. (Mz. 66:19, 20) Kita harus menunjukkan bahwa kita beriman, bukan hanya dengan berdoa kepada Yehuwa, tapi juga dengan mau menerima jawaban doa kita meskipun itu mungkin berbeda dengan yang kita harapkan.—Ibr. 11:6. w23.05 21:13, 15-16
Sabtu, 3 Mei
Aku suka melakukan kehendak-Mu, oh Allahku.—Mz. 40:8.
Sewaktu kita membaktikan diri kepada Yehuwa, kita berjanji untuk melayani Dia dan untuk melakukan kehendak-Nya. Kita harus menepati janji tersebut. Tapi, ini bukan suatu beban. Mengapa? Karena Yehuwa menciptakan kita untuk melakukan kehendak-Nya. (Why. 4:11) Kita punya kebutuhan rohani, dan kita diciptakan mirip dengan Dia. Karena itu, kita bisa mendekat kepada-Nya dan senang melakukan kehendak-Nya. Selain itu, sewaktu kita melakukan kehendak Allah dan mengikuti Putra-Nya, kita sendiri merasa disegarkan. (Mat. 11:28-30) Teruslah perkuat kasih Saudara kepada Yehuwa dengan merenungkan semua hal baik yang sudah Yehuwa lakukan bagi Saudara dan berkat-berkat yang Dia janjikan untuk Saudara. Semakin besar kasih Saudara kepada Allah, semakin mudah bagi Saudara untuk menaati Dia. (1 Yoh. 5:3) Yesus berhasil melakukan kehendak Allah karena dia berdoa meminta bantuan Yehuwa dan terus berfokus pada berkat yang akan dia terima. (Ibr. 5:7; 12:2) Seperti Yesus, berdoalah meminta kekuatan dari Yehuwa dan teruslah berfokus pada harapan kehidupan abadi. w23.08 36:4-5
Minggu, 4 Mei
Apakah kalian meremehkan kebaikan, toleransi, dan kesabaran Allah yang begitu limpah, karena kalian tidak tahu bahwa Allah dengan baik hati sedang membantu kalian untuk bertobat?—Rm. 2:4.
Kita semua senang dengan orang yang sabar. Misalnya, kita menghargai orang yang bisa menunggu tanpa menjadi kesal. Kita senang kalau orang lain bersabar terhadap kita sewaktu kita membuat kesalahan. Kita bersyukur karena guru Alkitab kita dengan sabar membantu kita untuk mempelajari, menerima, atau menjalankan ajaran Alkitab tertentu. Dan yang terutama, kita sangat bersyukur karena Allah Yehuwa sabar kepada kita. Meskipun kita senang kalau orang lain bersabar, kadang kita sendiri mungkin merasa sulit untuk tetap sabar. Misalnya, kita mungkin emosi sewaktu terjebak macet, apalagi kalau kita sudah terlambat. Kita juga mungkin terpancing untuk marah sewaktu orang lain membuat kita kesal. Dan, ada saatnya kita mungkin merasa sulit untuk terus menantikan dunia baru yang Yehuwa janjikan. Ya, dalam semua situasi itu, kita perlu menjadi lebih sabar. w23.08 35:1-2
Senin, 5 Mei
Dia menyuruh semua orang Israel pulang, kecuali ke-300 orang itu.—Hak. 7:8.
Yehuwa meminta Gideon mengurangi jumlah pasukannya sebanyak lebih dari 99 persen. Gideon bisa saja berpikir, ’Apa ini memang perlu? Kalau begini, apa bisa berhasil?’ Meski begitu, Gideon tetap taat. Sekarang, para penatua bisa meniru Gideon dengan membuat perubahan yang dianjurkan organisasi. (Ibr. 13:17) Gideon tetap menaati Yehuwa meskipun dia mendapat tugas yang berbahaya dan dia merasa takut. (Hak. 9:17) Setelah diyakinkan oleh Yehuwa, Gideon sama sekali tidak ragu bahwa Allah akan membantu dia menjalankan tugasnya untuk melindungi umat Allah. Para penatua yang tinggal di daerah-daerah yang melarang pekerjaan kita juga berani seperti Gideon. Mereka memimpin perhimpunan dan pengabaran meskipun itu bisa membuat mereka ditangkap, diinterogasi, kehilangan pekerjaan, atau dianiaya. Selama kesengsaraan besar nanti, para penatua membutuhkan keberanian supaya mereka bisa menaati petunjuk dari organisasi, bahkan kalau petunjuk itu bisa membahayakan mereka. w23.06 25:12-13
Selasa, 6 Mei
Orang yang menghormati Aku akan Kuhormati.—1 Sam. 2:30.
Yehuwa memastikan kebaikan Imam Besar Yehoyada dicatat di Alkitab untuk mengajar kita. (Rm. 15:4) Dan sewaktu Yehoyada meninggal, dia diberi kehormatan yang istimewa dengan dikuburkan ”di Kota Daud bersama para raja, karena hal-hal baik yang dia lakukan di Israel bagi Allah yang benar dan rumah-Nya”. (2 Taw. 24:15, 16) Kisah Yehoyada bisa membantu kita semua untuk memiliki rasa takut kepada Allah. Para penatua bisa meniru Yehoyada dengan selalu mencari cara untuk melindungi kawanan milik Allah. (Kis. 20:28) Para lansia juga bisa belajar dari Yehoyada. Kalau mereka takut kepada Yehuwa dan tetap setia, Yehuwa bisa menggunakan mereka untuk melaksanakan kehendak-Nya. Nah, anak-anak muda bisa belajar dari cara Yehuwa memperlakukan Yehoyada. Mereka perlu bersikap sopan dan penuh hormat terhadap para lansia, terutama yang sudah lama melayani Yehuwa dengan setia. (Ams. 16:31) Kita juga pasti ingin dengan setia mendukung ”orang-orang yang memimpin” kita dan menaati mereka.—Ibr. 13:17. w23.06 27:14-15
Rabu, 7 Mei
Kata-kata orang benar menyegarkan banyak orang.—Ams. 10:21.
Di perhimpunan, pertimbangkan baik-baik seberapa sering Saudara akan mengangkat tangan. Kalau kita terlalu sering mengangkat tangan, itu mungkin bisa membuat pemandu merasa terpaksa untuk menunjuk kita berkali-kali meskipun orang lain belum mendapat kesempatan. Akibatnya, orang lain bisa merasa enggan mengangkat tangan. (Pkh. 3:7) Kalau ada banyak penyiar yang mengangkat tangan selama pembahasan, kita mungkin tidak bisa memberikan komentar sesering yang kita inginkan. Kadang, pemandu mungkin tidak menunjuk kita sama sekali. Itu bisa membuat kita kecewa. Tapi, kita perlu berupaya untuk tidak tersinggung. (Pkh. 7:9) Kalau Saudara tidak bisa memberikan komentar sesering yang Saudara inginkan, cobalah dengarkan baik-baik saat orang lain memberikan komentar dan pujilah komentar mereka setelah perhimpunan. Pujian seperti itu bisa menguatkan saudara-saudari, sama seperti kalau Saudara memberikan komentar. w23.04 18:14-16
Kamis, 8 Mei
Hatiku teguh, oh Allah.—Mz. 57:7.
Pelajari dan renungkan Firman Allah. Seperti pohon yang bisa berdiri kokoh karena memiliki akar yang dalam, kita bisa berdiri teguh kalau kita memiliki iman yang kuat terhadap Firman Allah. Akar pohon juga bisa bertumbuh semakin dalam dan menjalar semakin luas. Sama seperti itu, kalau kita mempelajari dan merenungkan Firman Allah, kita bisa semakin beriman dan semakin yakin bahwa apa yang Yehuwa ajarkan memang yang terbaik. (Kol. 2:6, 7) Pikirkan bagaimana petunjuk, bimbingan, dan perlindungan dari Yehuwa bermanfaat bagi umat-Nya di zaman dulu. Misalnya, Yehezkiel memperhatikan baik-baik sewaktu dia mendapat penglihatan tentang seorang malaikat yang sedang mengukur bait. Penglihatan itu menguatkan Yehezkiel dan membantu kita mengerti caranya menjalankan ibadah yang murni menurut standar Yehuwa. (Yeh. 40:1-4; 43:10-12) Kita juga bisa mendapat manfaat kalau kita meluangkan waktu untuk mempelajari dan merenungkan hal-hal yang lebih dalam dari Firman Allah. Kita bisa memiliki hati yang teguh dan percaya kepada Yehuwa sepenuhnya.—Mz. 112:7. w23.07 31:15-16
Jumat, 9 Mei
Jagalah . . . kemampuan berpikirmu.—Ams. 3:21.
Saudara-saudara muda, kalian bisa meniru teladan yang bagus dari pria-pria yang dicatat di Alkitab. Pria-pria itu mengasihi Allah dan menjalankan banyak tanggung jawab untuk mengurus umat-Nya. Kalian juga bisa mengikuti teladan dari pria-pria Kristen yang matang di keluarga kalian maupun di sidang. (Ibr. 13:7) Selain itu, kalian juga punya teladan yang sempurna, yaitu Yesus Kristus. (1 Ptr. 2:21) Sewaktu memperhatikan teladan mereka, pikirkan sifat-sifat bagus mereka dan bagaimana kalian bisa menirunya. (Ibr. 12:1, 2) Kalau seorang pria memiliki kemampuan berpikir, dia akan berpikir baik-baik sebelum bertindak. Jadi, berupayalah untuk memiliki kemampuan berpikir dan teruslah gunakan itu. Mulailah dengan mempelajari prinsip-prinsip Alkitab dan memikirkan manfaatnya. Lalu, gunakan prinsip-prinsip itu untuk membuat keputusan yang akan menyenangkan Yehuwa. (Mz. 119:9) Itu akan sangat membantu kalian untuk menjadi orang Kristen yang matang.—Ams. 2:11, 12; Ibr. 5:14. w23.12 53:4-5
Sabtu, 10 Mei
Kalian harus . . . siap menjawab orang yang mempertanyakan harapan yang kalian miliki. Tapi, jawablah dengan lembut dan penuh hormat.—1 Ptr. 3:15.
Orang tua bisa mengajar anak mereka untuk menjawab dengan lembut sewaktu kepercayaan mereka dipertanyakan. (Yak. 3:13) Beberapa orang tua mengadakan sesi latihan dalam ibadah keluarga mereka. Mereka membicarakan topik-topik yang mungkin akan dipertanyakan di sekolah, membahas dan menunjukkan cara menjawabnya, serta melatih anak mereka untuk berbicara dengan lembut dan menyenangkan. Sesi latihan bisa membantu anak muda Kristen untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kepercayaan mereka memang benar dan untuk menjelaskannya kepada orang lain. Dalam seri ”Pertanyaan Anak Muda” di jw.org, ada banyak lembar kegiatan yang bisa membantu mereka. Bahan itu disediakan agar anak muda bisa semakin yakin dengan kepercayaan mereka dan bisa menyiapkan jawaban dengan kata-kata mereka sendiri. Dengan mempelajari seri ini bersama keluarga, kita semua bisa belajar untuk membela iman kita dengan cara yang lembut dan menyenangkan. w23.09 39:10, 15-16
Minggu, 11 Mei
Jangan menyerah dalam melakukan apa yang baik. Kalau kita tidak menyerah, kita akan menuai pada saatnya nanti.—Gal. 6:9.
Apakah Saudara pernah menetapkan suatu tujuan rohani tapi kesulitan mencapainya? Kalau ya, Saudara tidak sendirian. Misalnya, Philip ingin meningkatkan mutu doanya dan berdoa dengan lebih sering, tapi dia kesulitan mencari waktu untuk berdoa. Erika ingin datang tepat waktu ke pertemuan dinas lapangan, tapi hampir setiap kali, dia masih juga datang terlambat. Kalau Saudara sudah menetapkan sebuah tujuan tapi belum berhasil mencapainya, jangan kecil hati. Meskipun suatu tujuan kelihatannya sederhana, biasanya dibutuhkan waktu dan upaya yang besar untuk mencapai tujuan itu. Dan sebenarnya, kalau Saudara masih ingin mencapai tujuan Saudara, itu menunjukkan bahwa Saudara menghargai persahabatan Saudara dengan Yehuwa dan ingin memberikan yang terbaik untuk Dia. Yehuwa pasti menghargai upaya Saudara. Selain itu, Dia tidak mengharapkan Saudara melakukan sesuatu di luar kemampuan Saudara. (Mz. 103:14; Mi. 6:8) Jadi, pastikan tujuan Saudara masuk akal dan sesuai dengan keadaan Saudara. w23.05 24:1-2
Senin, 12 Mei
Kalau Allah di pihak kita, siapa yang akan melawan kita?—Rm. 8:31.
Orang yang berani bisa saja merasa takut, tapi itu tidak menghalangi dia melakukan apa yang benar. Daniel adalah anak muda yang sangat berani. Dia mempelajari tulisan dari para nabi Allah, termasuk nubuat-nubuat Yeremia. Hasilnya, Daniel belakangan mengerti bahwa masa penawanan orang Yahudi di Babilon sudah hampir berakhir. (Dan. 9:2) Karena melihat sendiri nubuat Alkitab menjadi kenyataan, Daniel pasti semakin percaya kepada Yehuwa, dan itu membuat dia menjadi sangat berani. (Bandingkan Roma 8:31, 32, 37-39.) Yang terpenting, Daniel sering berdoa kepada Bapaknya yang di surga. (Dan. 6:10) Dia mengakui dosa-dosanya dan menceritakan perasaannya kepada Yehuwa. Dia juga sering berdoa untuk meminta bantuan. (Dan. 9:4, 5, 19) Daniel adalah manusia biasa, sama seperti kita. Dia tidak terlahir sebagai orang yang berani. Tapi, dia berupaya untuk menjadi berani dengan mempelajari Firman Allah, berdoa, dan mengandalkan Yehuwa. w23.08 33:4, 7
Selasa, 13 Mei
Pancarkan terang kalian dengan berbuat baik, supaya orang-orang bisa melihatnya dan memuliakan Bapak kalian yang di surga.—Mat. 5:16.
Kalau kita menaati pemerintah, itu bisa bermanfaat untuk kita sendiri dan orang lain. Misalnya, kita bisa terhindar dari hukuman. (Rm. 13:1, 4) Selain itu, ketaatan kita bisa membuat pemerintah memiliki pandangan yang baik tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai contoh, puluhan tahun yang lalu di Nigeria, ada beberapa tentara yang masuk ke Balai Kerajaan selama perhimpunan berlangsung. Mereka mencari orang-orang yang terlibat kerusuhan karena tidak mau membayar pajak. Tapi, sang komandan menyuruh para tentara itu pergi, dan dia mengatakan, ”Saksi-Saksi Yehuwa selalu bayar pajak.” Ya, setiap kali Saudara menaati hukum, Saudara memberikan kesan yang baik tentang umat Yehuwa, dan itu mungkin bisa melindungi rekan seiman Saudara suatu hari nanti. w23.10 42:13
Rabu, 14 Mei
Kalian perlu bertekun, supaya setelah kalian melakukan kehendak Allah, kalian akan menerima apa yang dijanjikan itu.—Ibr. 10:36.
Beberapa hamba Yehuwa sudah lama menantikan akhir dunia ini. Dari sudut pandang manusia, akhir dunia ini mungkin kelihatannya masih jauh. Yehuwa memahami perasaan hamba-hamba-Nya. Dia meyakinkan Nabi Habakuk, ”Penglihatan ini akan menjadi kenyataan pada waktunya, dan waktunya akan segera tiba; itu bukan penglihatan palsu. Sekalipun itu tertunda, tetaplah menantikannya dengan yakin! Sebab itu pasti terjadi. Itu tidak akan terlambat!” (Hab. 2:3) Apakah kata-kata itu hanya untuk Habakuk saja? Atau, apakah kata-kata itu juga berlaku bagi kita sekarang? Dengan bimbingan Allah, Rasul Paulus menunjukkan bahwa kata-kata itu juga berlaku bagi orang Kristen yang sedang menantikan dunia baru. (Ibr. 10:37) Ya, meskipun janji Yehuwa untuk menyelamatkan kita kelihatannya tertunda, kita bisa yakin bahwa itu ”pasti terjadi” dan ”tidak akan terlambat”! w23.04 19:16
Kamis, 15 Mei
Semua orang Israel memprotes Musa.—Bil. 14:2.
Orang Israel mengabaikan bukti yang jelas bahwa Yehuwa menggunakan Musa sebagai wakil-Nya. (Bil. 14:10, 11) Mereka berkali-kali menolak untuk mengakui peran Musa. Akibatnya, orang-orang Israel yang hidup di masa itu tidak diizinkan masuk ke Negeri Perjanjian. (Bil. 14:30) Tapi, ada beberapa orang Israel yang mau mengikuti bimbingan Yehuwa. Misalnya, Yehuwa berkata, ”Kaleb . . . terus mengikuti Aku dengan sepenuh hati.” (Bil. 14:24) Yehuwa pun memberkati Kaleb dan bahkan memberi dia tanah yang dia pilih di Kanaan. (Yos. 14:12-14) Generasi orang Israel yang berikutnya juga menjadi teladan dalam mengikuti bimbingan Yehuwa. Sewaktu Yosua dilantik sebagai pemimpin bangsa Israel menggantikan Musa, mereka ”sangat menghormati dia selama dia hidup”. (Yos. 4:14) Hasilnya, Yehuwa memberkati mereka dengan membawa mereka masuk ke negeri yang Dia janjikan.—Yos. 21:43, 44. w24.02 8:6-7
Jumat, 16 Mei
Orang yang mengasihi Allah juga harus mengasihi saudaranya.—1 Yoh. 4:21.
Seperti dokter yang bisa tahu seberapa kuat jantung kita dengan memeriksa denyut nadi kita, kita juga bisa tahu seberapa kuat kasih kita kepada Allah dengan memeriksa kasih kita kepada saudara-saudari. Kalau ternyata kasih kita kepada saudara-saudari sudah melemah, itu bisa menunjukkan bahwa kasih kita kepada Allah juga melemah. Tapi, kalau kita selalu menunjukkan kasih kepada saudara-saudari, itu bisa menjadi tanda bahwa kita punya kasih yang kuat kepada Allah. Nah, kalau kasih kita kepada saudara-saudari mulai melemah, itu hal yang serius. Mengapa? Karena itu berarti kerohanian kita juga melemah. Rasul Yohanes mengingatkan kita, ”Orang yang tidak mengasihi saudaranya yang bisa dia lihat tidak bisa mengasihi Allah, yang tidak pernah dia lihat.” (1 Yoh. 4:20) Apa pelajarannya? Yehuwa senang kepada kita hanya kalau kita ”saling mengasihi”.—1 Yoh. 4:7-9, 11. w23.11 47:3, 5-6
Sabtu, 17 Mei
Ayah dan ibumu akan bergembira.—Ams. 23:25.
Sewaktu Yehoas masih muda, ayahnya meninggal, dan dia dibesarkan oleh Imam Besar Yehoyada. Yehoyada mengajar dia tentang Yehuwa, dan Yehoas pun menjadi bijaksana karena dia mendengarkan nasihat Yehoyada. Karena teladan Yehoyada, Yehoas memutuskan untuk melayani Yehuwa dan membantu rakyatnya menjalankan ibadah yang murni. Yehoas bahkan mengatur agar bait Yehuwa diperbaiki. (2 Taw. 24:1, 2, 4, 13, 14) Kalau kalian diajar untuk menyayangi Yehuwa dan mengikuti standar-Nya, kalian sebenarnya mendapat hadiah yang sangat berharga. (Ams. 2:1, 10-12) Orang tua kalian bisa melatih kalian dengan berbagai cara. Kalau kalian mengikuti nasihat Alkitab, kalian akan membuat orang tua kalian senang. Dan yang terpenting, kalian akan membuat Allah senang, dan persahabatan kalian dengan-Nya akan semakin kuat. (Ams. 22:6; 23:15, 24) Dengan memikirkan hal-hal itu, kalian pasti tergerak untuk meniru teladan Yehoas sewaktu dia masih muda. w23.09 38:3-5
Minggu, 18 Mei
Aku akan mendengarkan kalian.—Yer. 29:12.
Yehuwa berjanji untuk mendengarkan doa-doa kita. Allah kita menyayangi hamba-hamba-Nya yang setia, jadi Dia tidak akan pernah mengabaikan doa kita. (Mz. 10:17; 37:28) Tapi, ini tidak berarti Dia akan mengabulkan semua permintaan kita. Kita mungkin harus menunggu sampai dunia baru untuk menerima beberapa hal yang kita minta. Sewaktu mendengarkan doa kita, Yehuwa juga memikirkan kehendak-Nya bagi manusia. (Yes. 55:8, 9) Salah satu kehendak-Nya adalah agar bumi dipenuhi oleh orang-orang yang bersatu dan dengan senang hati tunduk pada pemerintahan-Nya. Tapi, Setan berkata bahwa manusia akan lebih bahagia kalau mereka memerintah diri sendiri. (Kej. 3:1-5) Untuk membuktikan bahwa kata-kata Setan tidak benar, Yehuwa membiarkan manusia memerintah diri sendiri selama beberapa waktu. Pemerintahan itu menimbulkan banyak masalah yang kita hadapi sekarang ini. (Pkh. 8:9) Tapi, kita tahu bahwa Yehuwa tidak akan menyingkirkan semua masalah itu sekarang. w23.11 49:4-5
Senin, 19 Mei
Aku sudah menjadikan kamu bapak banyak bangsa.—Rm. 4:17.
Yehuwa berjanji bahwa Abraham akan ”menjadi bapak banyak bangsa” dan bahwa melalui dia, ”banyak bangsa” akan diberkati. Itu benar-benar harapan yang luar biasa bagi Abraham! Tapi, sewaktu Abraham sudah berumur 100 tahun dan Sara 90 tahun, mereka masih belum punya anak. Dari sudut pandang manusia, kelihatannya mereka sudah tidak mungkin bisa punya anak. Ini pasti menguji iman Abraham. Tapi, dia tetap ”berharap dan beriman bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa”. (Rm. 4:18, 19) Dan memang, harapannya akhirnya menjadi kenyataan. Dia mendapatkan Ishak, anak yang sudah lama dia tunggu-tunggu. (Rm. 4:20-22) Kita juga bisa dianggap benar oleh Allah dan menjadi sahabat-Nya, sama seperti Abraham. Paulus menulis, ”Kata-kata ’karena itu dia dianggap benar’ bukan ditulis untuk [Abraham] saja, tapi untuk kita juga. Kita akan dianggap benar karena kita percaya kepada Allah, yang membangkitkan Yesus.” (Rm. 4:23, 24) Seperti Abraham, kita perlu beriman, membuktikannya dengan perbuatan kita, dan memiliki harapan. w23.12 50:16-17
Selasa, 20 Mei
Engkau melihat deritaku; Engkau tahu betapa sengsaranya aku.—Mz. 31:7.
Sewaktu Saudara menghadapi kesulitan dan merasa takut, ingatlah bahwa Yehuwa tahu apa yang Saudara hadapi dan bagaimana itu memengaruhi perasaan Saudara. Dulu, Yehuwa tidak hanya tahu bagaimana orang Israel ditindas di Mesir, tapi Dia juga ”tahu betul penderitaan mereka”. (Kel. 3:7) Dalam situasi yang menakutkan, Saudara mungkin tidak menyadari bahwa Yehuwa sedang mendukung Saudara. Jadi, mintalah Dia membantu Saudara untuk melihat dukungan-Nya. (2 Raj. 6:15-17) Lalu, coba pikirkan: Apakah Saudara pernah dikuatkan oleh khotbah atau komentar di perhimpunan? Apakah Saudara pernah mendapat penghiburan dari publikasi, video, atau lagu di JW Broadcasting®? Apakah Saudara pernah mendapatkan ayat atau kata-kata yang membesarkan hati dari seorang rekan seiman? Kita bisa dengan mudah menganggap bantuan dari saudara-saudari yang pengasih dan makanan rohani yang kita terima sebagai hal yang biasa saja. Tapi sebenarnya, semua itu adalah hadiah yang luar biasa dari Yehuwa. (Yes. 65:13; Mrk. 10:29, 30) Itu membuktikan bahwa Dia peduli kepada Saudara. (Yes. 49:14-16) Itu juga membuktikan bahwa Dia memang bisa dipercaya. w24.01 1:9-10
Rabu, 21 Mei
Buatlah kami, budak-budak-Mu ini, berani menyampaikan firman-Mu.—Kis. 4:29.
Sebelum Yesus kembali ke surga, dia mengingatkan murid-muridnya tentang tugas mereka, yaitu untuk mengabar tentang dia ”di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi”. (Kis. 1:8; Luk. 24:46-48) Tidak lama setelah itu, Rasul Petrus dan Rasul Yohanes ditangkap oleh para pemimpin agama Yahudi dan dibawa ke hadapan Sanhedrin. Mereka diancam dan diperintahkan untuk berhenti mengabar. (Kis. 4:18, 21) Tapi, Petrus dan Yohanes mengatakan, ”Silakan kalian putuskan sendiri mana yang benar di mata Allah: Taat kepada kalian atau taat kepada Allah. Kalau kami, kami tidak bisa berhenti berbicara tentang apa yang kami lihat dan dengar.” (Kis. 4:19, 20) Sewaktu Petrus dan Yohanes dibebaskan, mereka dan murid-murid lainnya berdoa kepada Yehuwa supaya mereka bisa terus melakukan kehendak-Nya. Yehuwa pun menjawab doa mereka yang tulus.—Kis. 4:31. w23.05 20:11-12
Kamis, 22 Mei
Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi.—Mat. 17:5.
Hubungan antara Yehuwa dan Putra-Nya jauh lebih lama daripada hubungan siapa pun. Mereka sudah menghabiskan waktu bersama-sama selama jutaan atau bahkan miliaran tahun. Mereka menjadi sangat akrab dan saling menyayangi. Yehuwa dengan terus terang menyatakan kasih sayang-Nya kepada Yesus, seperti yang kita baca di ayat hari ini. Sebenarnya, Yehuwa bisa saja sekadar berkata, ’Aku berkenan kepada dia.’ Tapi, Yehuwa ingin kita tahu bahwa Dia sangat menyayangi Yesus. Jadi Dia berkata, ”Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi.” Yehuwa bangga kepada Yesus, terutama karena Yesus rela mengorbankan nyawanya. (Ef. 1:7) Dan, Yesus tidak pernah meragukan kasih sayang Bapaknya. Dia bisa benar-benar merasakan itu. Dia berulang kali mengatakan dengan yakin bahwa Bapaknya mengasihi dia.—Yoh. 3:35; 10:17; 17:24. w24.01 4:8
Jumat, 23 Mei
Lebih bagus memilih nama baik daripada harta yang berlimpah.—Ams. 22:1.
Bayangkan situasi ini: Teman baik Saudara mengatakan sesuatu yang buruk dan tidak benar tentang Saudara. Beberapa orang percaya hal itu dan bahkan menceritakannya kepada yang lain. Akibatnya, ada banyak yang menjadi percaya juga. Bagaimana perasaan Saudara? Saudara pasti merasa sedih. Seperti itulah perasaan Yehuwa sewaktu nama baik-Nya dirusak. Salah satu malaikat-Nya berbohong tentang Dia kepada Hawa, wanita yang pertama. Hawa percaya, dan akhirnya dia dan suaminya memberontak terhadap Yehuwa. Akibatnya, dosa dan kematian menyebar kepada semua manusia. (Kej. 3:1-6; Rm. 5:12) Semua masalah yang kita lihat di dunia ini, seperti kematian, peperangan, dan penderitaan, terjadi karena berbagai kebohongan yang Setan sebarkan. Bagaimana perasaan Yehuwa? Semua fitnah dan masalah yang ditimbulkan pasti membuat Dia sangat sedih. Tapi, Yehuwa tidak menjadi pemarah atau penuh kebencian. Dia tetap ”Allah yang bahagia”.—1 Tim. 1:11. w24.02 6:1-2
Sabtu, 24 Mei
Bagaimana mungkin saya melakukan perbuatan sejahat itu dan berdosa terhadap Allah?—Kej. 39:9.
Bagaimana Saudara bisa punya tekad yang sama seperti Yusuf? Saudara bisa memutuskan dari sekarang apa yang akan Saudara lakukan kalau ada godaan. Belajarlah untuk langsung menolak hal-hal yang Yehuwa benci dan bahkan tidak memikirkannya. (Mz. 97:10; 119:165) Dengan begitu, sewaktu ada godaan, Saudara tidak akan tergoda untuk berbuat salah. Saudara mungkin tahu bahwa Saudara sudah menemukan kebenaran, dan Saudara ingin melayani Yehuwa dengan sepenuh hati. Tapi, Saudara mungkin merasa belum siap untuk membaktikan diri dan dibaptis. Kalau itu yang Saudara rasakan, Saudara bisa meniru teladan Raja Daud. Saudara bisa memohon kepada Yehuwa, ”Selidiki aku, oh Allah, dan kenali hatiku. Periksa aku, dan kenali pikiranku yang resah. Lihatlah apakah ada haluan berbahaya dalam diriku, dan tuntunlah aku di jalan keabadian.” (Mz. 139:23, 24) Doa seperti itu menunjukkan bahwa Saudara mau mengandalkan Yehuwa dan berupaya membuat kemajuan untuk bisa membaktikan diri dan dibaptis. Yehuwa pasti akan memberkati Saudara karena Saudara ”sungguh-sungguh mencari Dia”.—Ibr. 11:6. w24.03 9:13-15
Minggu, 25 Mei
Dia tidak perlu mempersembahkan korban setiap hari.—Ibr. 7:27.
Imam besar di Israel bertugas untuk mewakili umat Allah dalam ibadah. Imam besar yang pertama, Harun, dilantik oleh Yehuwa sewaktu tabernakel diresmikan. Tapi, seperti yang Rasul Paulus jelaskan, ”banyak orang harus menjadi imam sebagai penerus, karena imam sebelumnya mati dan tidak bisa bertugas lagi”. (Ibr. 7:23-26) Dan karena tidak sempurna, imam besar Israel juga harus mempersembahkan korban untuk dosa mereka sendiri. Di sinilah perbedaannya antara imam besar Israel dan Imam Besar yang agung, Yesus Kristus. Sebagai Imam Besar kita, Yesus Kristus adalah ”pelayan . . . di kemah yang sejati, yang didirikan oleh Yehuwa, bukan oleh manusia”. (Ibr. 8:1, 2) Paulus menjelaskan bahwa ”Yesus tidak memiliki penerus, karena dia tetap hidup untuk selamanya”. Paulus juga mengatakan bahwa Yesus ”tidak tercemar, terpisah dari orang berdosa”. Jadi, tidak seperti imam besar di Israel, ”dia tidak perlu mempersembahkan korban setiap hari” untuk dosanya sendiri. w23.10 45:8-9
Senin, 26 Mei
Langit yang lama dan bumi yang lama sudah tidak ada lagi.—Why. 21:1.
”Langit yang lama” memaksudkan pemerintahan dunia yang dipengaruhi oleh Setan dan roh-roh jahat. (Mat. 4:8, 9; 1 Yoh. 5:19) Di Alkitab, kata ”bumi” bisa memaksudkan penduduk bumi. (Kej. 11:1; Mz. 96:1) Jadi, ”bumi yang lama” memaksudkan masyarakat yang jahat di dunia ini. Yehuwa tidak akan sekadar memperbaiki ”langit” dan ”bumi” yang sudah ada. Sebaliknya, Dia akan menggantinya dengan ”langit baru dan bumi baru”, yaitu pemerintahan yang baru dan masyarakat yang baru. Dia akan memulihkan bumi dan manusia sehingga semuanya akan menjadi sempurna, seperti baru. Sesuai dengan nubuat Yesaya, seluruh bumi akan diubah menjadi seperti Taman Eden yang indah. Kita masing-masing juga akan dipulihkan. Orang yang lumpuh, yang buta, dan yang tuli akan disembuhkan. Dan, orang mati pun akan dibangkitkan.—Yes. 25:8; 35:1-7. w23.11 46:9-10
Selasa, 27 Mei
Pastikan bahwa kalian siap.—Mat. 24:44.
”Kesengsaraan besar” akan terjadi secara tiba-tiba. (Mat. 24:21) Tapi, kesengsaraan besar berbeda dengan banyak bencana lainnya, karena kita sudah tahu itu akan terjadi. Sejak kira-kira 2.000 tahun yang lalu, Yesus sudah memperingatkan para pengikutnya untuk bersiap-siap. Kalau kita sudah mempersiapkan diri, kita akan lebih mudah melewati masa yang sulit itu dan membantu orang lain untuk melewatinya juga. (Luk. 21:36) Pada saat itu, ketekunan sangat penting supaya kita bisa terus menaati Yehuwa dan yakin bahwa Dia akan melindungi kita. Bagaimana kalau ada saudara-saudari kita yang kehilangan sebagian atau seluruh harta materi mereka? (Hab. 3:17, 18) Keibaan hati akan menggerakkan kita untuk membantu mereka. Dan pada saat gabungan bangsa-bangsa menyerang kita, bagaimana reaksi kita kalau kita harus tinggal bersama dengan saudara-saudari untuk sementara waktu? (Yeh. 38:10-12) Kita harus punya kasih yang dalam kepada mereka supaya kita bisa melewati masa yang sulit itu. w23.07 29:2-3
Rabu, 28 Mei
Perhatikan baik-baik cara hidup kalian, supaya kalian hidup sebagai orang yang bijaksana, bukan sebagai orang yang tidak bijaksana. Gunakan waktu kalian sebaik-baiknya.—Ef. 5:15, 16.
Suami istri bisa belajar dari teladan Akuila dan Priskila, yang sangat disayangi oleh banyak orang Kristen di abad pertama. (Rm. 16:3, 4) Mereka bekerja, mengabar, dan membantu rekan seiman mereka bersama-sama. (Kis. 18:2, 3, 24-26) Malah, Akuila dan Priskila selalu disebutkan bersama-sama di Alkitab. Bagaimana suami istri bisa meniru mereka? Coba pikirkan hal apa saja yang perlu kalian kerjakan. Apakah kalian bisa mengerjakan beberapa hal itu bersama-sama? Misalnya, Akuila dan Priskila mengabar bersama. Apakah kalian juga secara rutin membuat rencana untuk berdinas dengan pasangan kalian? Akuila dan Priskila juga bekerja bersama-sama. Bagaimana dengan kalian? Pekerjaan kalian mungkin berbeda. Tapi, apakah kalian bisa melakukan pekerjaan rumah tangga bersama-sama? (Pkh. 4:9) Kalau kalian bekerja sama untuk melakukan sesuatu, kalian akan merasa sebagai satu tim, dan kalian akan punya kesempatan untuk mengobrol. w23.05 23:10-12
Kamis, 29 Mei
Saat takut, aku percaya kepada-Mu.—Mz. 56:3.
Semua orang kadang merasa takut. Misalnya, sewaktu Raja Saul berupaya membunuh Daud, Daud melarikan diri ke Gat, kota orang Filistin. Tapi tidak lama kemudian, Akhis raja Gat mendengar bahwa Daud adalah pejuang yang pernah membunuh ”puluhan ribu” orang Filistin. Daud pun ”menjadi sangat takut” karena memikirkan apa yang akan Akhis lakukan kepadanya. (1 Sam. 21:10-12) Bagaimana Daud mengalahkan rasa takutnya? Di Mazmur 56, Daud menceritakan perasaannya sewaktu dia berada di Gat. Dia tidak hanya menjelaskan mengapa dia merasa takut, tapi juga bagaimana dia bisa mengalahkan perasaan itu. Sewaktu merasa takut, Daud percaya kepada Yehuwa, dan Yehuwa terbukti bisa dipercaya. (Mz. 56:1-3, 11) Dengan bantuan Yehuwa, Daud menggunakan strategi yang kelihatannya aneh: Dia berpura-pura gila! Hasilnya, Akhis tidak lagi menganggap Daud sebagai ancaman, dan dia hanya ingin Daud pergi. Daud pun lolos dari kematian.—1 Sam. 21:13–22:1. w24.01 1:1-3
Jumat, 30 Mei
Mereka juga akan ditaklukkan oleh orang-orang pilihan yang setia, yang ada bersama Anak Domba itu.—Why. 17:14.
”Orang-orang pilihan yang setia” itu adalah orang-orang terurap yang sudah dibangkitkan! Menjelang akhir kesengsaraan besar, orang-orang terurap terakhir yang masih ada di bumi akan diangkat ke surga, dan salah satu tugas pertama mereka adalah berperang bersama Kristus dan para malaikatnya yang kudus. Mereka akan bertempur dalam perang yang terakhir melawan musuh-musuh Allah. Coba pikirkan: Sekarang, beberapa orang Kristen terurap yang masih ada di bumi sudah lansia, dan fisiknya sudah sangat menurun. Tapi, setelah dibangkitkan untuk hidup di surga, mereka akan menjadi makhluk roh yang sangat kuat dan tidak bisa mati. Mereka akan berperang bersama Yesus Kristus, sang Raja dan Pejuang yang hebat. Setelah memenangkan perang Armagedon, mereka akan ikut membantu manusia menjadi sempurna. Saat itu, mereka pasti bisa memberikan bantuan yang sangat besar dari surga kepada saudara-saudari yang mereka sayangi di bumi, jauh melebihi yang bisa mereka lakukan dulu sebagai manusia yang tidak sempurna! w24.02 5:15-16
Sabtu, 31 Mei
Teruslah ikuti bimbingan kuasa kudus, sehingga kalian sama sekali tidak akan melampiaskan keinginan tubuh yang berdosa.—Gal. 5:16.
Beberapa orang menahan diri untuk membaktikan diri dan dibaptis meskipun mereka sudah siap. Mereka mungkin khawatir, ’Bagaimana kalau nanti saya melakukan dosa serius dan dipecat?’ Kalau Saudara merasa seperti itu, yakinlah bahwa Yehuwa akan memberikan semua yang Saudara butuhkan supaya ”tingkah laku [Saudara] layak di hadapan Yehuwa, dan [Saudara] bisa menyenangkan Dia sepenuhnya”. (Kol. 1:10) Yehuwa juga akan memberi Saudara kekuatan untuk melakukan apa yang benar. Dia sudah membantu banyak orang melakukannya. (1 Kor. 10:13) Itulah salah satu alasan mengapa hanya sedikit orang yang dikeluarkan dari sidang Kristen. Jelaslah, Yehuwa memperlengkapi umat-Nya untuk bisa tetap setia. Setiap manusia yang tidak sempurna pasti menghadapi godaan untuk berbuat salah. (Yak. 1:14) Tapi, Saudara bisa memilih untuk mengikutinya atau tidak. Saudara-lah yang mengendalikan apa yang akan Saudara lakukan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa manusia tidak bisa mengendalikan perasaan dan tindakan mereka. Tapi, itu tidak benar. Saudara bisa belajar untuk melawan keinginan yang salah. w24.03 9:11-12