Juni
Minggu, 1 Juni
Kita harus melewati banyak kesengsaraan untuk masuk ke Kerajaan Allah.—Kis. 14:22.
Yehuwa memberkati orang-orang Kristen abad pertama karena mereka mau membuat penyesuaian sewaktu situasi mereka berubah. Mereka sering mengalami penganiayaan, dan kadang penganiayaan terjadi tanpa mereka duga. Perhatikan apa yang dialami Barnabas dan Rasul Paulus sewaktu mereka mengabar di daerah Listra. Awalnya, orang-orang menyambut mereka dan mau mendengarkan mereka. Tapi belakangan, para penentang ”menghasut orang-orang”. Beberapa orang yang tadinya menyambut bahkan melempari Paulus dengan batu, lalu mereka meninggalkan dia karena mengira bahwa dia sudah mati. (Kis. 14:19) Tapi, Barnabas dan Paulus terus mengabar ke tempat lain. Hasilnya, mereka membantu ”cukup banyak orang menjadi murid”. Kata-kata dan teladan mereka juga menguatkan rekan seiman mereka. (Kis. 14:21, 22) Ya, banyak orang mendapat manfaat karena Barnabas dan Paulus tidak menyerah sewaktu mereka tiba-tiba mendapat penganiayaan. Apa pelajarannya? Kalau kita terus melakukan pekerjaan yang Yehuwa berikan dan tidak menyerah, kita pasti akan diberkati. w23.04 17:13-14
Senin, 2 Juni
Yehuwa, dengarkanlah doaku; perhatikanlah seruanku memohon pertolongan. Aku berseru kepada-Mu di saat susah, karena Engkau akan menjawabku.—Mz. 86:6, 7.
Raja Daud menghadapi banyak musuh yang berbahaya sepanjang hidupnya, dan dia sering berdoa meminta bantuan Yehuwa. Daud yakin bahwa Yehuwa mendengarkan dan menjawab doa-doanya. Saudara juga bisa yakin akan hal itu. Alkitab meyakinkan kita bahwa Yehuwa bisa memberikan hikmat dan kekuatan yang kita butuhkan untuk bertekun. Dia juga bisa menggunakan saudara-saudari atau bahkan orang-orang yang belum menyembah Dia untuk membantu kita. Memang, Yehuwa tidak selalu menjawab doa kita dengan cara yang kita harapkan. Tapi, Dia pasti akan menjawabnya. Yehuwa akan menyediakan apa yang kita butuhkan di saat kita membutuhkannya. Jadi teruslah berdoa, dan yakinlah Yehuwa mendengarkan doa Saudara. Jangan pernah ragu bahwa Yehuwa akan memenuhi kebutuhan Saudara sekarang dan ”memuaskan keinginan semua yang hidup” di dunia baru nanti.—Mz. 145:16. w23.05 21:4, 17-18
Selasa, 3 Juni
Dengan apa aku akan membalas Yehuwa atas semua kebaikan-Nya kepadaku?—Mz. 116:12.
Cobalah pikirkan apa saja manfaatnya kalau Saudara mencapai tujuan Saudara. Manfaat apa saja yang bisa Saudara pikirkan? Kalau tujuan Saudara berhubungan dengan membaca Alkitab atau berdoa, pikirkan bagaimana itu bisa memperkuat persahabatan Saudara dengan Yehuwa. (Mz. 145:18, 19) Atau, kalau Saudara punya tujuan untuk memupuk salah satu sifat Kristen, pikirkan bagaimana itu bisa membantu Saudara memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. (Kol. 3:14) Cobalah tulis apa saja alasannya Saudara mau mencapai tujuan Saudara, dan bacalah itu dari waktu ke waktu. Selain itu, bergaullah dengan orang-orang yang bisa membuat Saudara bersemangat. (Ams. 13:20) Memang, ada saatnya kita mungkin merasa tidak punya motivasi. Tapi, apakah kita masih bisa berupaya mencapai tujuan kita? Ya. Kita membutuhkan pengendalian diri untuk melakukan itu. Tapi, upaya kita tidak akan sia-sia. w23.05 24:5-8
Rabu, 4 Juni
Apa yang ditabur orang, itu jugalah yang dituainya.—Gal. 6:7.
Karena tahu bahwa kita harus bertanggung jawab atas keputusan kita, kita bisa tergerak untuk mengakui kesalahan kita, memperbaikinya, dan tidak mengulanginya lagi. Dengan begitu, kita bisa terus berlari dalam perlombaan menuju kehidupan. Kalau keputusan buruk Saudara tidak bisa diubah, terimalah situasi Saudara. Jangan habiskan waktu dan tenaga Saudara untuk membenarkan diri atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya, akuilah kesalahan Saudara dan berupayalah melakukan yang terbaik dalam situasi Saudara sekarang. Kalau Saudara merasa bersalah, berdoalah kepada Yehuwa dengan rendah hati, akuilah kesalahan Saudara, dan mintalah Dia mengampuni Saudara. (Mz. 25:11; 51:3, 4) Saudara juga bisa meminta maaf kepada orang-orang yang Saudara sakiti. Dan kalau perlu, mintalah bantuan para penatua. (Yak. 5:14, 15) Belajarlah dari kesalahan Saudara, dan berupayalah untuk tidak mengulanginya lagi. Dengan begitu, Saudara bisa yakin bahwa Yehuwa akan berbelaskasihan kepada Saudara dan memberi Saudara kekuatan yang dibutuhkan.—Mz. 103:8-13. w23.08 36:8-9
Kamis, 5 Juni
Yehoas terus melakukan apa yang benar di mata Yehuwa selama Imam Yehoyada memberinya arahan.—2 Raj. 12:2.
Raja Yehoas belajar banyak dari teladan bagus Yehoyada. Hasilnya, raja yang masih muda itu ingin menyenangkan Yehuwa. Tapi setelah Yehoyada meninggal, Yehoas terpengaruh oleh para pejabat yang murtad. (2 Taw. 24:4, 17, 18) Ini membuat Yehuwa sakit hati. Tapi, ”Yehuwa terus mengutus nabi-nabi kepada mereka untuk membawa mereka kembali kepada-Nya”. Meski begitu, ”mereka tidak mau mendengarkan”. Mereka bahkan tidak mendengarkan Zakharia anak Yehoyada. Padahal, Zakharia bukan hanya nabi Yehuwa dan imam, tapi juga sepupu Yehoas. Yang lebih parah lagi, Raja Yehoas menyuruh agar Zakharia dibunuh. (2 Taw. 22:11; 24:19-22) Yehoas tidak terus menghormati Yehuwa. Yehuwa pernah berkata, ”[Orang] yang meremehkan Aku akan Kuremehkan.” (1 Sam. 2:30) Dan memang, pasukan Yehoas ”yang sangat besar” belakangan dikalahkan oleh pasukan Siria yang lebih kecil, dan Yehoas ”terluka parah”. (2 Taw. 24:24, 25) Setelah pasukan Siria pergi, Yehoas dibunuh oleh hamba-hambanya sendiri karena dia sudah membunuh Zakharia. w23.06 27:16-17
Jumat, 6 Juni
Dulu, kalian dalam kegelapan, tapi sekarang kalian dalam terang.—Ef. 5:8.
Rasul Paulus memberitakan kabar baik dan mengajarkan Firman Allah di Efesus untuk waktu yang cukup lama. (Kis. 19:1, 8-10; 20:20, 21) Dia sangat menyayangi saudara-saudarinya di sana dan ingin membantu mereka tetap setia kepada Yehuwa. Sebelum belajar kebenaran, orang Kristen di Efesus percaya dengan berbagai ajaran agama palsu dan takhayul. Kota Efesus terkenal karena orang-orangnya sangat bejat dan tidak tahu malu. Perkataan yang cabul sangat umum di teater-teater dan bahkan di perayaan-perayaan keagamaan di kota itu. (Ef. 5:3) Banyak orang Efesus ”tidak punya batasan moral”, atau dalam bahasa aslinya, ”berhenti merasakan sakit”. (Ef. 4:17-19) Apa maksudnya? Sebelum mereka mempelajari standar Yehuwa tentang yang benar dan yang salah, hati nurani mereka tidak terganggu. Karena itu, Paulus berkata bahwa ”pikiran mereka gelap, dan mereka jauh dari kehidupan yang berasal dari Allah”. Tapi, tidak semua orang Efesus terus berada dalam kegelapan. w24.03 12:2, 4-6
Sabtu, 7 Juni
Orang yang berharap kepada Yehuwa akan kuat lagi. . . . Mereka . . . tidak menjadi lelah.—Yes. 40:31.
Gideon harus bekerja keras untuk melakukan tugasnya sebagai hakim. Sewaktu dia berperang melawan orang-orang Midian pada malam hari, orang-orang itu melarikan diri. Lalu, Gideon dan 300 prajuritnya mengejar mereka dari Lembah Yizreel terus sampai ke Sungai Yordan. (Hak. 7:22) Apakah Gideon berhenti di Sungai Yordan? Tidak. Meski lelah, Gideon dan pasukannya menyeberangi sungai itu dan terus mengejar musuh. Akhirnya, mereka bisa menyusul pasukan Midian dan mengalahkan orang-orang itu. (Hak. 8:4-12) Gideon yakin bahwa Yehuwa akan menguatkan dia, dan itulah yang Yehuwa lakukan. (Hak. 6:14, 34) Suatu hari, Gideon dan pasukannya berlari untuk mengejar dua raja Midian, sedangkan kedua raja itu mungkin menunggangi unta. (Hak. 8:12, 21) Meski begitu, dengan bantuan Allah, pasukan Gideon berhasil mengejar dan mengalahkan kedua raja itu. Sekarang, para penatua juga bisa mengandalkan Yehuwa, Allah yang ”tidak pernah lelah atau letih”. Dia pasti akan memberi mereka kekuatan di saat mereka membutuhkannya.—Yes. 40:28, 29. w23.06 25:14, 16
Minggu, 8 Juni
[Yehuwa] tidak akan meninggalkan kalian ataupun mengabaikan kalian.—Ul. 31:6.
Tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi, kita bisa memiliki hati yang teguh kalau kita percaya kepada Yehuwa. Perhatikan bagaimana Barak, seorang pemimpin pasukan Israel, berhasil mengalahkan pasukan Kanaan yang dipimpin Sisera. Waktu itu, pasukan Israel tidak memiliki perisai atau tombak sama sekali. Tapi, Yehuwa menyuruh Barak berperang melawan pasukan Kanaan, yang persenjataannya lebih lengkap. (Hak. 5:8) Selain itu, Nabiah Debora memberi tahu Barak untuk turun dari pegunungan ke dataran yang lebih rata. Sebenarnya, berperang di dataran yang rata akan menguntungkan pasukan Kanaan, karena mereka memiliki 900 kereta perang. Meski begitu, Barak percaya kepada Yehuwa dan menaati petunjuk tersebut. Sewaktu pasukannya turun dari Gunung Tabor, Yehuwa menurunkan hujan yang sangat deras. Kereta-kereta perang Kanaan pun terjebak dalam lumpur, dan Yehuwa membuat Barak menang. (Hak. 4:1-7, 10, 13-16) Apa pelajarannya? Yehuwa akan membuat kita berhasil kalau kita percaya kepada-Nya dan menaati petunjuk yang Dia berikan melalui organisasi-Nya. w23.07 31:17-18
Senin, 9 Juni
Orang yang bertekun sampai akhir akan diselamatkan.—Mat. 24:13.
Kesabaran sangat penting untuk keselamatan kita. Seperti hamba-hamba Yehuwa yang setia di zaman dulu, kita perlu menunggu dengan sabar sampai Allah menepati semua janji-Nya. (Ibr. 6:11, 12) Alkitab menyamakan kita dengan seorang petani. (Yak. 5:7, 8) Petani bekerja keras untuk menanam dan menyiram, tapi dia tidak tahu persis kapan tanamannya akan tumbuh. Meski begitu, dia menunggu dengan sabar dan yakin bahwa dia akhirnya akan mendapat hasil panen. Begitu juga, kita tetap sibuk melakukan kegiatan rohani meskipun kita ”tidak tahu kapan Tuan [kita] akan datang”. (Mat. 24:42) Kita menunggu dengan sabar dan yakin bahwa pada waktunya nanti, Yehuwa akan menepati semua janji-Nya. Kalau kita tidak sabar, kita bisa merasa lelah sewaktu menunggu dan mulai meninggalkan kebenaran. Kita juga bisa mulai berfokus pada hal-hal yang kita pikir akan membuat kita bahagia sekarang. Tapi kalau kita tetap sabar, kita bisa bertekun sampai akhir dan diselamatkan.—Mi. 7:7. w23.08 35:7
Selasa, 10 Juni
Jari-jarinya . . . sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat.—Dan. 2:42.
Kalau kita membandingkan nubuat di Daniel 2:41-43 dengan nubuat-nubuat lain yang ada di buku Daniel dan Wahyu, kita bisa menyimpulkan bahwa kaki itu menggambarkan kuasa dunia saat ini, yaitu Inggris-Amerika. Daniel mengatakan bahwa kuasa dunia ini ”akan sebagian kuat dan sebagian rapuh”. Mengapa ”sebagian rapuh”? Karena warga negara mereka, yang digambarkan sebagai tanah liat basah, membuat mereka tidak bisa bertindak dengan kekuatan yang bagaikan besi. Ada beberapa kebenaran penting yang bisa kita pelajari dari penjelasan Daniel tentang patung Nebukhadnezar. Pertama, Inggris-Amerika terbukti sebagai kuasa dunia yang kuat. Misalnya, mereka berperan besar dalam memenangkan Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Tapi, kuasa dunia ini melemah, dan akan semakin melemah, karena perpecahan yang ditimbulkan rakyatnya. Kedua, Inggris-Amerika akan menjadi kuasa dunia terakhir yang memerintah sebelum Kerajaan Allah mengakhiri semua pemerintahan manusia. w23.08 34:12-13
Rabu, 11 Juni
Saat susah, aku berseru kepada Yehuwa, aku terus menjerit minta tolong kepada Allahku. Dari bait-Nya, Dia mendengar suaraku.—Mz. 18:6.
Kadang, Daud merasa sangat lelah karena semua masalah dan ujian yang dia hadapi. (Mz. 18:4, 5) Tapi, kasih sayang Yehuwa membuat dia segar kembali. Yehuwa seolah-olah membawa sahabat-Nya yang kelelahan itu ke ”padang rumput” dan ”tempat istirahat yang banyak airnya”. Hasilnya, Daud menjadi kuat lagi dan bisa terus melayani Yehuwa dengan bersukacita. (Mz. 18:28-32; 23:2) Sekarang, kita juga merasakan hal yang sama. ”Karena kasih setia Yehuwa, kita tidak binasa” meskipun menghadapi berbagai masalah. (Rat. 3:22; Kol. 1:11) Daud juga punya banyak musuh yang kuat, dan nyawanya sering kali terancam. Tapi, kasih sayang Yehuwa membuat dia merasa aman. Daud bisa merasakan bahwa Yehuwa selalu bersama dia, dan itu membuat dia tenang. Dia bernyanyi, ”[Yehuwa] membebaskan aku dari semua rasa takutku.” (Mz. 34:4) Meskipun ada saatnya Daud sangat takut, dia bisa mengalahkan rasa takut itu karena tahu bahwa Yehuwa menyayangi dan melindungi dia. w24.01 4:15-17
Kamis, 12 Juni
Kalau kamu dibujuk orang-orang berdosa, jangan mau.—Ams. 1:10.
Jangan ikuti keputusan buruk Yehoas. Setelah Imam Besar Yehoyada meninggal, Yehoas memilih teman bergaul yang buruk. (2 Taw. 24:17, 18) Dia mendengarkan nasihat dari para pejabat Yehuda yang tidak menyayangi Yehuwa dan sering berbuat buruk. Kalian pasti setuju bahwa Yehoas seharusnya menjauhi mereka. Tapi, dia justru mendengarkan nasihat buruk mereka. Dan, sewaktu Zakharia sepupu Yehoas berusaha mengoreksinya, Yehoas malah menyuruh agar dia dibunuh. (2 Taw. 24:20, 21; Mat. 23:35) Benar-benar tindakan yang jahat dan bodoh! Awalnya, Yehoas adalah orang yang baik, tapi sayangnya dia berubah menjadi orang murtad dan pembunuh. Akhirnya, dia dibunuh oleh hamba-hambanya sendiri. (2 Taw. 24:22-25) Seandainya dia terus mendengarkan Yehuwa dan orang-orang yang menyayangi Yehuwa, kisah hidupnya pasti sangat berbeda. w23.09 38:6
Jumat, 13 Juni
Jangan takut lagi.—Luk. 5:10.
Yesus yakin Rasul Petrus bisa tetap setia. Keyakinan Yesus membuat Petrus tergerak untuk mengubah kehidupannya. Belakangan, dia dan Andreas saudaranya meninggalkan bisnis perikanan mereka dan mengikuti Yesus dalam pelayanannya. Mereka pun mendapat banyak berkat. (Mrk. 1:16-18) Petrus mendapat banyak pengalaman yang luar biasa sebagai pengikut Kristus. Dia melihat Yesus menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan bahkan membangkitkan orang mati. (Mat. 8:14-17; Mrk. 5:37, 41, 42) Petrus juga mendapat penglihatan yang luar biasa tentang peran Yesus sebagai Raja dari Kerajaan Allah di masa depan. Itu pasti penglihatan yang tak terlupakan. (Mrk. 9:1-8; 2 Ptr. 1:16-18) Ya, Petrus tidak akan mendapat pengalaman-pengalaman itu kalau dia tidak mengikuti Yesus. Dia pasti sangat bersyukur karena dia tidak membiarkan perasaan negatif membuat dia menyerah dan kehilangan berkat-berkat itu! w23.09 40:4-5
Sabtu, 14 Juni
Yesus berkata kepadanya, ”Aku katakan kepadamu, bukan sampai tujuh kali, tapi sampai 77 kali.”—Mat. 18:22.
Dalam suratnya yang pertama, Rasul Petrus mengatakan bahwa kasih yang sungguh-sungguh akan membantu kita untuk ”selalu rela memaafkan”. (1 Ptr. 4:8) Petrus mungkin teringat dengan pelajaran yang Yesus berikan bertahun-tahun sebelumnya tentang mengampuni. Waktu itu, Petrus kelihatannya merasa bahwa dia sudah sangat baik karena dia mau mengampuni saudaranya ”sampai tujuh kali”. Tapi, Yesus mengajar Petrus, dan juga kita, untuk mengampuni ”sampai 77 kali”, atau tanpa batas. (Mat. 18:21) Kalau Saudara merasa sulit untuk mengikuti nasihat ini, jangan kecil hati. Semua hamba Yehuwa yang tidak sempurna juga kadang merasa sulit untuk mengampuni. Yang penting, Saudara sekarang mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengampuni rekan seiman Saudara dan berdamai dengan dia. w23.09 41:12
Minggu, 15 Juni
Aku berseru kepada Yehuwa . . . , dan Dia menjawab aku.—Yun. 2:2.
Dalam perut ikan, Yunus dengan rendah hati bertobat dan yakin bahwa Yehuwa akan mendengarkan doanya. Dia yakin bahwa Yehuwa akan membantu dia. Belakangan, Yehuwa menyelamatkan dia, dan dia pun siap melakukan tugas yang Yehuwa berikan. (Yun. 2:10–3:4) Sewaktu menghadapi masalah, apakah Saudara pernah merasa terlalu lelah untuk mempelajari Alkitab, atau sangat gelisah sehingga kesulitan untuk menceritakan perasaan Saudara dalam doa? Ingatlah, Yehuwa benar-benar mengerti situasi Saudara. Jadi, kalaupun Saudara hanya bisa menyampaikan doa yang sederhana, Yehuwa pasti akan memberikan bantuan yang Saudara butuhkan. (Ef. 3:20) Kalau kondisi fisik atau emosi Saudara membuat Saudara sulit untuk membaca dan belajar, cobalah dengarkan rekaman pembacaan Alkitab atau publikasi kita. Saudara juga bisa memutar lagu atau video yang ada di jw.org. Kalau Saudara berdoa kepada Yehuwa dan mencari jawaban doa Saudara dengan memanfaatkan persediaan rohani dari-Nya, Yehuwa akan membuat Saudara kuat. w23.10 43:6, 9
Senin, 16 Juni
Kuasa kudus menunjukkan dengan jelas bahwa selama kemah yang pertama itu masih berdiri, jalan menuju tempat kudus belum terbuka.—Ibr. 9:8.
Tabernakel dan bait yang belakangan dibangun di Yerusalem memiliki rancangan yang mirip. Di bagian dalamnya ada dua ruang, yaitu ”Ruang Kudus” dan ”Ruang Mahakudus”, yang dipisahkan oleh tirai yang disulam. (Ibr. 9:2-5; Kel. 26:31-33) Di dalam Ruang Kudus, ada tempat lampu dari emas, mezbah untuk membakar dupa, dan meja untuk roti persembahan. Hanya ”para imam yang telah dilantik” yang boleh masuk ke Ruang Kudus untuk melakukan tugas suci mereka. (Bil. 3:3, 7, 10) Di dalam Ruang Mahakudus, ada tabut perjanjian dari emas, yang menggambarkan kehadiran Yehuwa. (Kel. 25:21, 22) Hanya imam besar yang boleh masuk melewati tirai ke Ruang Mahakudus, dan dia hanya boleh melakukannya setahun sekali pada Hari Pendamaian. (Im. 16:2, 17) Dia masuk sambil membawa darah binatang, yang akan dipersembahkan bagi dosanya sendiri dan dosa seluruh bangsanya. Belakangan, Yehuwa menjelaskan apa yang sebenarnya digambarkan oleh hal-hal yang ada di dalam tabernakel.—Ibr. 9:6, 7. w23.10 45:12
Selasa, 17 Juni
Kalian [harus] saling mengasihi.—Yoh. 15:17.
Di Alkitab, ada banyak perintah untuk ”saling mengasihi”. (Yoh. 15:12; Rm. 13:8; 1 Tes. 4:9; 1 Ptr. 1:22; 1 Yoh. 4:11) Tapi, kasih adalah perasaan yang ada dalam hati kita, dan orang lain tidak bisa melihatnya. Jadi, bagaimana orang lain bisa tahu kalau kita mengasihi mereka? Kita perlu menunjukkannya lewat kata-kata dan tindakan kita. Ada banyak cara untuk menunjukkan kasih kita kepada saudara-saudari. Perhatikan beberapa contohnya: ”Jujurlah saat berbicara kepada orang lain.” (Za. 8:16) ”Tetaplah damai satu sama lain.” (Mrk. 9:50) ”Kalianlah yang harus lebih dulu menunjukkan hormat.” (Rm. 12:10) ”Sambutlah satu sama lain.” (Rm. 15:7) ”Kalian harus tetap . . . saling memaafkan.” (Kol. 3:13) ”Teruslah ringankan beban satu sama lain.” (Gal. 6:2) ”Teruslah hibur satu sama lain.” (1 Tes. 4:18) ”Teruslah saling . . . membangun.” (1 Tes. 5:11) ”Kalian hendaknya . . . saling mendoakan.”—Yak. 5:16. w23.11 47:7-8
Rabu, 18 Juni
Bersukacitalah atas harapan kalian.—Rm. 12:12.
Setiap hari, kita membutuhkan iman yang kuat untuk membuat berbagai keputusan yang penting, misalnya keputusan tentang teman bergaul, hiburan, pendidikan, perkawinan, anak-anak, dan pekerjaan. Kita perlu memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini: ’Apakah keputusan saya menunjukkan bahwa saya yakin dunia ini hanya sementara dan akan segera diubah menjadi dunia baru yang Allah janjikan? Atau apakah keputusan saya dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak percaya akan harapan untuk hidup selamanya?’ (Mat. 6:19, 20; Luk. 12:16-21) Kita bisa membuat keputusan yang terbaik kalau kita memperkuat iman kita akan dunia baru, yang sebentar lagi akan terwujud. Kita juga membutuhkan iman yang kuat untuk menghadapi kesulitan, seperti penganiayaan, penyakit yang serius, atau hal-hal lain, yang bisa membuat kita kecil hati. Awalnya, kita mungkin yakin kita bisa bertekun menghadapi kesulitan itu. Tapi, kesulitan seperti itu sering kali berlangsung untuk waktu yang lama. Jadi, kita membutuhkan iman yang kuat supaya bisa bertekun dan terus melayani Yehuwa dengan bersukacita.—1 Ptr. 1:6, 7. w23.04 19:4-5
Kamis, 19 Juni
Berdoalah terus.—1 Tes. 5:17.
Yehuwa ingin kita bertindak sesuai dengan doa kita. Misalnya, seorang saudara mungkin berdoa agar Yehuwa membantu dia mendapatkan izin untuk tidak masuk bekerja, karena dia ingin menghadiri pertemuan regional. Bagaimana Yehuwa menjawab doa tersebut? Dia mungkin memberi saudara itu keberanian untuk meminta izin kepada atasannya. Tapi, saudara itu tetap perlu bertindak. Dia perlu berbicara kepada atasannya, mungkin sampai beberapa kali. Bahkan, dia mungkin bisa menawarkan untuk bekerja di waktu lain atau menawarkan agar gajinya untuk bulan itu dikurangi. Yehuwa ingin kita berulang kali mendoakan hal-hal yang penting bagi kita. Yesus mengajarkan bahwa beberapa permintaan kita tidak akan langsung dikabulkan. (Luk. 11:9) Jadi, jangan menyerah! Teruslah berdoa dengan sungguh-sungguh. (Luk. 18:1-7) Kalau kita melakukannya, kita menunjukkan kepada Yehuwa bahwa hal itu memang penting bagi kita. Kita juga menunjukkan bahwa kita yakin Dia bisa menjawab doa kita. w23.11 49:10-11
Jumat, 20 Juni
Harapan itu tidak akan membuat kita kecewa.—Rm. 5:5.
Yehuwa berjanji kepada Abraham sahabat-Nya bahwa semua bangsa di bumi akan diberkati melalui keturunannya. (Kej. 15:5; 22:18) Karena Abraham sangat beriman kepada Allah, dia yakin bahwa janji Allah akan terwujud. Tapi, sewaktu Abraham berumur 100 tahun dan istrinya 90 tahun, mereka masih belum punya anak. (Kej. 21:1-7) Meski begitu, Alkitab berkata, ”[Abraham] berharap dan beriman bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa.” (Rm. 4:18) Kita tahu bahwa harapan Abraham akhirnya menjadi kenyataan. Dia mendapatkan anak yang sudah lama dia harapkan, yaitu Ishak. Mengapa Abraham sangat yakin bahwa Yehuwa akan menepati janji-Nya? Abraham mengenal baik Yehuwa. Karena itu, dia ”benar-benar yakin bahwa Allah sanggup mewujudkan janji-Nya”. (Rm. 4:21) Yehuwa berkenan kepada Abraham dan menganggap dia benar karena dia beriman.—Yak. 2:23. w23.12 51:1-2
Sabtu, 21 Juni
Orang yang setia dalam hal kecil juga setia dalam hal besar, dan orang yang tidak benar dalam hal kecil juga tidak benar dalam hal besar.—Luk. 16:10.
Saudara muda yang bisa diandalkan selalu menjalankan semua tanggung jawabnya dengan rajin. Perhatikan teladan yang sempurna dari Yesus. Dia tidak pernah melakukan tugasnya dengan asal-asalan. Sebaliknya, dia menjalankan semua tugas dari Yehuwa dengan baik, bahkan sewaktu itu tidak mudah. Dia mengasihi orang-orang, terutama murid-muridnya, dan rela mengorbankan nyawanya untuk mereka. (Yoh. 13:1) Seperti Yesus, kalian perlu bekerja keras untuk menyelesaikan tugas apa pun yang kalian terima. Kalau kalian tidak yakin bagaimana cara melakukannya, kalian perlu dengan rendah hati meminta bantuan dari saudara-saudara yang matang. Jangan puas dengan melakukan secukupnya saja. (Rm. 12:11) Sebaliknya, selesaikan tugas kalian dengan baik, dan lakukan itu ”seperti untuk Yehuwa, dan bukan untuk manusia”. (Kol. 3:23) Tentu saja, kalian tidak sempurna. Jadi, bersikaplah sadar diri. Kalau kalian melakukan kesalahan, kalian perlu mengakuinya.—Ams. 11:2. w23.12 53:8
Minggu, 22 Juni
Diberkatilah orang yang percaya kepada Yehuwa.—Yer. 17:7.
Sewaktu kita dibaptis dan menjadi bagian dari keluarga Yehuwa, kita sangat senang. Kita tahu bahwa itu adalah kehormatan yang besar. Kita setuju dengan kata-kata Daud kepada Yehuwa dalam sebuah mazmur: ”Bahagialah orang yang Kaupilih dan Kaubawa mendekat, untuk tinggal di halaman rumah-Mu.” (Mz. 65:4) Tidak semua orang dibawa oleh Yehuwa ke halaman rumah-Nya. Yehuwa memilih untuk mendekat kepada orang-orang yang membuktikan bahwa mereka mau bersahabat dengan Dia. (Yak. 4:8) Sewaktu Saudara membaktikan diri dan dibaptis, Saudara mendekat kepada Yehuwa dan mulai memiliki hubungan yang istimewa dengan-Nya. Saudara bisa yakin bahwa Yehuwa akan ”membanjiri [Saudara] dengan berkat sampai tidak ada lagi kekurangan”. (Mal. 3:10; Yer. 17:8) Baptisan adalah awal dari pelayanan Saudara kepada Yehuwa. Setelah dibaptis, Saudara perlu berupaya sebisa-bisanya untuk memenuhi ikrar pembaktian Saudara. Saudara perlu tetap setia bahkan sewaktu menghadapi godaan dan ujian iman. (Pkh. 5:4, 5) Sebagai murid Yesus, Saudara juga perlu mengikuti teladan Yesus dan semua perintahnya dengan saksama.—Mat. 28:19, 20; 1 Ptr. 2:21. w24.03 10:1-3
Senin, 23 Juni
Seorang pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan akan terus bersama istrinya.—Kej. 2:24.
Bagaimana kalau Saudara dan pasangan Saudara tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama? Apa yang bisa kalian lakukan? Coba pikirkan sebuah perumpamaan tentang api unggun. Saat baru dinyalakan, api itu mungkin sangat kecil, jadi kita perlu sedikit demi sedikit menambahkan kayu-kayu kecil. Setelah kobarannya semakin besar, kita bisa menambahkan kayu-kayu yang lebih besar. Sama seperti itu, kalian juga bisa mulai dari hal-hal kecil. Cobalah menghabiskan sedikit waktu setiap hari untuk melakukan kegiatan bersama-sama. Pilihlah kegiatan yang kalian berdua sukai. (Yak. 3:18) Dengan begitu, kasih di antara kalian bisa mulai bertumbuh lagi. Selain itu, respek sangat penting dalam perkawinan. Itu seperti oksigen yang membuat api unggun bisa menyala. Tanpa oksigen, api itu akan langsung padam. Begitu juga, tanpa adanya respek, kasih di antara suami istri akan cepat mendingin. Tapi, kalau suami istri berupaya untuk saling merespek, kasih di antara mereka bisa tetap kuat. Ingatlah, yang penting bukan apakah kita merasa kita sudah menunjukkan respek, tapi apakah pasangan kita merasa direspek. w23.05 23:9, 14-15
Selasa, 24 Juni
Sewaktu rasa khawatir meliputi aku, Engkau menghibur dan menenangkan aku.—Mz. 94:19.
Alkitab mencatat bahwa hamba-hamba Allah yang setia juga pernah merasa tertekan dan takut karena ancaman musuh dan hal lainnya. (Mz. 18:4; 55:1, 5) Begitu juga, kita mungkin mendapat tentangan di sekolah, di tempat kerja, dari keluarga, atau dari pemerintah. Bahkan, kita mungkin mengalami masalah kesehatan yang mengancam kehidupan kita. Semua itu bisa membuat kita merasa seperti anak kecil yang tidak berdaya. Kalau itu yang terjadi, bagaimana Yehuwa bisa membantu kita? Dia bisa menghibur dan menenangkan kita. Jadi, secara rutin, luangkan waktu bersama Yehuwa dengan berdoa kepada-Nya dan membaca Firman-Nya. (Mz. 77:1, 12-14) Kalau kita terbiasa melakukan itu, kita akan langsung mencari bantuan dari Bapak kita yang di surga sewaktu ada masalah. Ceritakan apa saja yang membuat Saudara takut dan khawatir. Dengarkan Yehuwa berbicara melalui Firman-Nya untuk menenangkan Saudara.—Mz. 119:28. w24.01 3:14-16
Rabu, 25 Juni
Allah sendirilah yang menggerakkan kalian, yaitu memberi kalian keinginan dan kekuatan.—Flp. 2:13.
Motivasi sangatlah penting kalau kita ingin mencapai tujuan kita. Orang yang punya motivasi akan memiliki keinginan yang kuat dan mengerahkan upaya yang besar untuk mencapai tujuannya. Semakin kuat motivasi kita, semakin besar kemungkinannya kita akan mencapai tujuan kita. Jadi, berdoalah supaya Saudara punya motivasi. Melalui kuasa kudus, Yehuwa bisa memberi Saudara motivasi untuk mencapai tujuan Saudara. Kadang, kita menetapkan sebuah tujuan karena kita tahu kita harus melakukannya, dan itu memang bagus. Tapi, bagaimana kalau kita tidak punya keinginan untuk mencapai tujuan itu? Renungkan apa saja yang sudah Yehuwa lakukan untuk Saudara. (Mz. 143:5) Rasul Paulus merenungkan bagaimana Yehuwa menunjukkan kebaikan hati yang luar biasa kepadanya. Ini membuat dia semakin ingin bekerja keras untuk Yehuwa. (1 Kor. 15:9, 10; 1 Tim. 1:12-14) Begitu juga, semakin sering Saudara merenungkan apa yang sudah Yehuwa lakukan untuk Saudara, keinginan Saudara untuk mencapai tujuan Saudara akan semakin besar.—Mz. 116:12. w23.05 24:3-5
Kamis, 26 Juni
Pujilah nama Yehuwa.—Mz. 113:1.
Bapak kita yang di surga senang kalau kita memuji nama-Nya. (Mz. 119:108) Tapi, apakah ini berarti Allah yang mahakuasa mirip seperti manusia tidak sempurna yang butuh dipuji atau dikuatkan? Tidak. Dengan memuji Bapak kita yang di surga, kita ikut membuktikan bahwa tuduhan Setan tentang kita tidak benar. Setan mengatakan bahwa tidak ada manusia yang akan membela nama Allah dengan setia, dan kita semua akan meninggalkan Allah sewaktu diuji. Menurut Setan, kita akan memberontak terhadap Allah kalau kita merasa itu lebih menguntungkan. (Ayb. 1:9-11; 2:4) Tapi, Ayub tetap setia, dan dia membuktikan bahwa Setan berbohong. Bagaimana dengan Saudara? Kita masing-masing bisa membela nama Bapak kita dan menyenangkan Dia dengan terus melayani-Nya dan tetap setia. (Ams. 27:11) Itu benar-benar suatu kehormatan! w24.02 6:3-5
Jumat, 27 Juni
Kalian harus beriman kepada para nabi-Nya, dan kalian akan berhasil.—2 Taw. 20:20.
Setelah Musa dan Yosua meninggal, Yehuwa membimbing umat-Nya melalui hakim-hakim yang Dia lantik. Lalu, di zaman raja-raja, Yehuwa melantik para nabi untuk membimbing umat-Nya. Para raja yang setia mengikuti nasihat dari nabi-nabi itu. Misalnya, Raja Daud dengan rendah hati menerima koreksi dari Nabi Natan. (2 Sam. 12:7, 13; 1 Taw. 17:3, 4) Raja Yehosyafat mengikuti petunjuk Nabi Yahaziel dan menyemangati rakyat Yehuda untuk ”beriman kepada para nabi [Allah]”. (2 Taw. 20:14, 15) Raja Hizkia meminta bantuan Nabi Yesaya sewaktu mengalami kesulitan. (Yes. 37:1-6) Setiap kali para raja itu mengikuti bimbingan Yehuwa, mereka diberkati dan bangsa mereka dilindungi. (2 Taw. 20:29, 30; 32:22) Jelaslah, Yehuwa menggunakan para nabi-Nya untuk membimbing umat-Nya. w24.02 8:8
Sabtu, 28 Juni
Jangan berteman dengan mereka.—Ef. 5:7, catatan kaki.
Setan ingin kita bergaul dengan orang-orang yang bisa mempersulit kita untuk mengikuti standar Yehuwa. Kita sekarang perlu berhati-hati karena kita bisa bergaul di media sosial, bukan hanya dengan orang-orang yang kita temui secara fisik. Dunia ini menganggap perbuatan cabul sebagai hal yang biasa-biasa saja. Tapi, kita tidak boleh terpengaruh, karena kita tahu bahwa itu tidak benar. (Ef. 4:19, 20) Kita perlu memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini: ’Apakah saya benar-benar menghindari semua pergaulan yang tidak perlu dengan teman kerja, teman sekelas, atau orang-orang lain yang tidak mengikuti standar Yehuwa? Apakah saya berani untuk tetap mengikuti standar Yehuwa, meskipun itu bisa membuat saya dianggap tidak toleran?’ Selain itu, sesuai dengan 2 Timotius 2:20-22, kita perlu ingat bahwa mungkin ada beberapa orang di sidang Kristen yang sebenarnya tidak membantu kita untuk tetap setia melayani Yehuwa. Jadi, kita perlu berhati-hati memilih dengan siapa kita akan berteman akrab di sidang. w24.03 12:11-12
Minggu, 29 Juni
Yehuwa itu penuh kasih sayang.—Yak. 5:11.
Pernahkah Saudara membayangkan seperti apa Yehuwa itu? Meskipun Yehuwa tidak kelihatan, Alkitab memberikan beberapa gambaran tentang Dia. Misalnya, Yehuwa disebut sebagai ”matahari dan perisai” serta ”api yang memusnahkan”. (Mz. 84:11; Ibr. 12:29) Dalam sebuah penglihatan, Dia digambarkan seperti emas putih yang berkilauan, takhta-Nya seperti batu safir, dan di sekeliling-Nya ada pelangi yang bercahaya. (Yeh. 1:26-28) Karena tidak bisa melihat Yehuwa, kita mungkin sulit untuk percaya bahwa Dia sayang kepada kita. Ada yang berpikir bahwa Yehuwa tidak mungkin menyayangi mereka karena mereka tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang lain. Yehuwa mengerti perasaan seperti itu. Dia tahu mengapa kita mungkin sulit mendekat kepada-Nya. Untuk membantu kita, Dia menunjukkan sifat-sifat-Nya yang indah melalui Firman-Nya. Kata apa yang paling cocok menggambarkan Yehuwa? Kasih. (1 Yoh. 4:8) Kasih memengaruhi semua yang Dia lakukan. Kasih Allah begitu hangat dan kuat sampai-sampai Dia menunjukkannya juga kepada orang-orang yang tidak mengasihi Dia.—Mat. 5:44, 45. w24.01 4:1-3
Senin, 30 Juni
Dia berbicara kepada mereka dari tiang awan.—Mz. 99:7.
Yehuwa melantik Musa untuk membimbing bangsa Israel keluar dari Mesir. Dan untuk memberikan bukti yang jelas tentang hal itu, Yehuwa memberikan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari. (Kel. 13:21) Musa mengikuti tiang itu sehingga dia membawa bangsa Israel ke Laut Merah. Bangsa itu menjadi panik karena berpikir bahwa mereka terperangkap di antara Laut Merah dan pasukan Mesir yang mengejar mereka. Padahal, Yehuwa sengaja mengarahkan Musa untuk membawa umat-Nya ke sana. (Kel. 14:2) Di sana, Yehuwa menyelamatkan mereka dengan cara yang luar biasa. (Kel. 14:26-28) Selama 40 tahun setelah itu, Musa terus mengandalkan tiang awan untuk memimpin umat Allah di padang belantara. (Kel. 33:7, 9, 10) Dari tiang awan tersebut, Yehuwa berbicara kepada Musa, lalu Musa menyampaikan petunjuk Yehuwa kepada bangsa Israel. Ya, bangsa itu bisa melihat dengan jelas bahwa Yehuwa menggunakan Musa untuk membimbing umat-Nya. w24.02 8:4-5