Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
7-13 OKTOBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YAKOBUS 3-5
”Tunjukkan Hikmat dari Yehuwa Melalui Perbuatan”
(Yakobus 3:17) Tapi, hikmat dari atas pertama-tama membuat seseorang murni, lalu suka damai, bersikap masuk akal, penurut, penuh belas kasihan, banyak berbuat baik, tidak berat sebelah, dan tidak munafik.
Apakah ”Hikmat yang Datang dari Atas” Bekerja dalam Kehidupan Saudara?
9 ”Pertama-tama murni.” Murni berarti bersih dan tidak tercemar, tidak hanya di luar tetapi juga di dalam. Alkitab mengaitkan hikmat dengan hati, tetapi hikmat surgawi tidak dapat masuk ke dalam hati yang dicemari pikiran, hasrat, dan motif yang fasik. (Amsal 2:10; Matius 15:19, 20) Akan tetapi, jika hati kita murni—yaitu, dalam batas kesanggupan manusia yang tidak sempurna—kita akan ’menjauhi apa yang jahat dan melakukan apa yang baik’. (Mazmur 37:27; Amsal 3:7) Tidakkah tepat jika kemurnian berada di urutan pertama sifat-sifat hikmat? Lagi pula, jika kita tidak bersih secara moral dan rohani, bagaimana kita dapat benar-benar mencerminkan sifat-sifat lain dari hikmat yang datang dari atas?
10 Lalu suka damai.” Hikmat surgawi menggerakkan kita untuk mengejar damai, yang adalah salah satu buah roh Allah. (Galatia 5:22) Kita berupaya keras untuk tidak memutuskan ”ikatan perdamaian” yang mempersatukan umat Yehuwa. (Efesus 4:3) Jika perdamaian terganggu, kita juga berupaya melakukan yang terbaik untuk memulihkannya. Mengapa hal itu penting? Alkitab berkata, ”Teruslah . . . hidup dengan damai; dan Allah kasih dan kedamaian akan menyertai kamu.” (2 Korintus 13:11) Jadi, selama kita terus hidup dengan damai, Allah kedamaian akan menyertai kita. Perlakuan kita kepada rekan seiman berpengaruh langsung terhadap hubungan kita dengan Yehuwa. Bagaimana kita dapat membuktikan diri sebagai pembawa damai? Perhatikan sebuah contoh.
(Yakobus 3:17) Tapi, hikmat dari atas pertama-tama membuat seseorang murni, lalu suka damai, bersikap masuk akal, penurut, penuh belas kasihan, banyak berbuat baik, tidak berat sebelah, dan tidak munafik.
Apakah ”Hikmat yang Datang dari Atas” Bekerja dalam Kehidupan Saudara?
12 ”Bersikap masuk akal.” Apa artinya bersikap masuk akal? Menurut para pakar, kata Yunani asli yang dialihbahasakan menjadi ”masuk akal” di Yakobus 3:17 sulit diterjemahkan. Para penerjemah telah menggunakan berbagai kata seperti ”manis lakunya”, ”peramah”, dan ”bertimbang rasa”. Makna harfiah kata Yunani tersebut adalah ”mengalah”. Bagaimana kita dapat mempertunjukkan bahwa aspek hikmat yang datang dari atas ini bekerja dalam diri kita?
Apakah ”Hikmat yang Datang dari Atas” Bekerja dalam Kehidupan Saudara?
14 ”Siap untuk taat.” Kata Yunani yang dialihbahasakan menjadi ”siap untuk taat” tidak muncul di ayat lain mana pun dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Menurut seorang pakar, kata itu ”sering kali digunakan dalam hubungannya dengan disiplin militer”. Kata itu mencakup gagasan ”mudah diyakinkan” dan ”tunduk”. Seseorang yang dibimbing oleh hikmat yang datang dari atas siap untuk tunduk kepada apa yang Alkitab katakan. Ia tidak dikenal sebagai orang yang, setelah membuat suatu keputusan, menolak untuk dipengaruhi oleh fakta apa pun yang bertentangan dengan dia. Sebaliknya, ia segera berubah sewaktu diperhadapkan dengan bukti-bukti Alkitab yang jelas bahwa ia mengambil pendirian yang salah atau telah mengambil kesimpulan yang keliru. Apakah demikian cara Saudara dikenal oleh orang lain?
”Penuh Belas Kasihan dan Buah yang Baik”
15 ”Penuh belas kasihan dan buah yang baik.” Belas kasihan merupakan bagian penting dari hikmat yang datang dari atas, karena hikmat tersebut dikatakan ”penuh belas kasihan”. Perhatikan bahwa ”belas kasihan” dan ”buah yang baik” disebutkan bersama-sama. Hal itu sangatlah tepat, karena di dalam Alkitab, belas kasihan sering kali memaksudkan suatu perhatian yang aktif terhadap orang lain, keibaan hati yang menghasilkan tuaian yang melimpah berupa perbuatan-perbuatan baik. Sebuah karya referensi mendefinisikan belas kasihan sebagai ”suatu perasaan dukacita atas keadaan buruk yang menimpa seseorang dan mencoba berbuat sesuatu berkenaan dengan hal itu”. Jadi, hikmat ilahi tidak bersifat dingin, tak berperasaan, atau teoretis belaka. Sebaliknya, hikmat ilahi itu hangat, penuh perasaan, dan peka. Bagaimana kita dapat menunjukkan bahwa kita adalah orang yang penuh belas kasihan?
(Yakobus 3:17) Tapi, hikmat dari atas pertama-tama membuat seseorang murni, lalu suka damai, bersikap masuk akal, penurut, penuh belas kasihan, banyak berbuat baik, tidak berat sebelah, dan tidak munafik.
Apakah ”Hikmat yang Datang dari Atas” Bekerja dalam Kehidupan Saudara?
18 ”Tidak membeda-bedakan orang.” Hikmat ilahi mengalahkan prasangka ras dan kebanggaan nasional. Jika kita dibimbing oleh hikmat semacam itu, kita berupaya mencabut dari hati kita kecenderungan apa pun untuk memperlihatkan sikap pilih kasih. (Yakobus 2:9) Kita tidak memberikan perlakuan istimewa kepada orang lain berdasarkan latar belakang pendidikan, keadaan finansial, atau tanggung jawab mereka di sidang; kita juga tidak memandang rendah rekan seiman mana pun, tidak soal seberapa rendah mereka kelihatannya. Jika Yehuwa telah menjadikan orang-orang itu sebagai penerima kasih-Nya, tentu kita hendaknya menganggap mereka layak menerima kasih kita.
19 ”Tidak munafik.” Kata Yunani untuk ”orang munafik” dapat memaksudkan ”seorang aktor yang memainkan suatu peran”. Pada zaman dahulu, aktor Yunani dan Romawi mengenakan topeng besar sewaktu berpentas. Oleh karena itu, kata Yunani untuk ”orang munafik” kemudian diterapkan pada seseorang yang berpura-pura, atau seseorang yang penuh kepalsuan. Aspek hikmat ilahi tersebut hendaknya bukan hanya mempengaruhi cara kita memperlakukan rekan seiman, melainkan juga perasaan kita terhadap mereka.
Menggali Permata Rohani
(Yakobus 4:5) Apakah kalian pikir tidak ada alasannya ayat ini berkata, ”Karena perasaan iri dalam diri kita, kita selalu menginginkan hal-hal lain”?
Pokok-Pokok Penting Surat Yakobus dan Surat Petrus
4:5—Ayat mana yang dikutip Yakobus di sini? Yakobus sama sekali tidak mengutip ayat yang spesifik mana pun. Namun, kata-kata yang diilhami Allah ini mungkin didasarkan atas gagasan umum yang tersirat dalam ayat-ayat seperti Kejadian 6:5; 8:21; Amsal 21:10; dan Galatia 5:17.
(Yakobus 4:11, 12) Saudara-saudara, jangan lagi saling menjelekkan. Kalau seseorang yang menjelek-jelekkan saudaranya atau menghakimi saudaranya, dia menjelek-jelekkan hukum dan menghakimi hukum. Kalau kalian menghakimi hukum, kalian tidak menjalankan hukum, tapi menjadi hakimnya. 12 Hanya ada satu Pemberi Hukum dan Hakim, yaitu Allah yang bisa menyelamatkan dan memusnahkan. Tapi kalian, siapakah kalian sehingga kalian menghakimi sesama kalian?
Iman Membuat Kita Sabar dan Saleh
8 Berbicara menentang seorang rekan seiman adalah dosa. (Yakobus 4:11, 12) Namun, beberapa orang kritis terhadap rekan-rekan Kristen, barangkali sebagai akibat dari sikap mereka yang menganggap diri adil-benar atau karena mereka ingin meninggikan diri mereka dengan merendahkan orang-orang lain. (Mazmur 50:20; Amsal 3:29) Istilah Yunani yang diterjemahkan ”berbicara menentang” mengartikan permusuhan dan menyiratkan membuat tuduhan palsu atau yang dilebih-lebihkan. Hal ini setara dengan menghakimi seorang saudara secara merugikan. Bagaimana hal ini sama dengan ’berbicara menentang dan menghakimi hukum Allah’? Nah, para penulis dan orang Farisi ’dengan cerdik mengesampingkan perintah Allah’ dan menghakimi menurut standar-standar mereka sendiri. (Markus 7:1-13) Demikian pula, jika kita mengutuki seorang saudara yang tidak dihukum oleh Yehuwa, bukankah kita ’menghakimi hukum Allah’ dan dengan berdosa menyiratkan bahwa hukum Allah tidak memadai? Dan apabila kita mengkritik saudara kita secara tidak adil, itu berarti kita tidak memenuhi hukum kasih.—Roma 13:8-10.
Pembacaan Alkitab
(Yakobus 3:1-18) Saudara-saudaraku, tidak semua dari kalian harus menjadi guru, karena seperti yang kalian tahu, orang yang menjadi guru akan menjalani penghakiman yang lebih berat. 2 Kita semua sering berbuat salah. Kalau seseorang tidak pernah salah bicara, dia adalah manusia sempurna, yang bisa mengekang seluruh tubuhnya. 3 Kalau kita memasang tali kekang pada mulut kuda supaya dia patuh, kita mengendalikan seluruh tubuhnya juga. 4 Perhatikan juga kapal-kapal: Biarpun besar dan ditiup angin kencang, kapal dikendalikan dengan kemudi yang sangat kecil, ke arah mana pun yang diinginkan nakhoda. 5 Begitu juga, lidah adalah anggota tubuh yang kecil tapi bisa omong besar. Betapa kecilnya api yang diperlukan untuk membakar hutan yang besar! 6 Lidah juga seperti api. Lidah adalah anggota tubuh yang penuh keburukan, karena lidah mencemari seluruh tubuh dan membakar seluruh jalan hidup seseorang, sama seperti Gehena. 7 Setiap jenis binatang liar, burung, binatang melata, dan binatang laut bisa dijinakkan, dan sudah dijinakkan manusia. 8 Tapi tidak ada manusia yang bisa menjinakkan lidah. Lidah susah dikendalikan, berbahaya, dan penuh racun yang mematikan. 9 Dengan lidah, kita memuji Yehuwa, Bapak kita, tapi dengan lidah itu juga, kita mengutuki orang lain, yang dibuat ”punya kesamaan dengan Allah”. 10 Dari mulut yang sama keluar pujian dan kutukan. Saudara-saudaraku, hal-hal seperti itu seharusnya tidak terjadi. 11 Satu sumber air tidak akan mengeluarkan air tawar sekaligus air asin, kan? 12 Saudara-saudaraku, pohon ara tidak bisa menghasilkan buah zaitun, dan tanaman anggur tidak bisa menghasilkan buah ara, kan? Sumber air asin juga tidak bisa mengeluarkan air tawar. 13 Adakah yang berhikmat dan penuh pemahaman di antara kalian? Melalui tingkah laku yang baik, dia hendaknya menunjukkan bahwa perbuatannya dilakukan dengan kelembutan yang berasal dari hikmat. 14 Tapi kalau di hati kalian ada perasaan iri dan dorongan untuk bertengkar, jangan banggakan hikmat kalian dan berbohong. 15 Itu bukan hikmat dari atas, tapi hikmat dari dunia, dari keinginan jasmani, dan dari roh-roh jahat. 16 Di mana pun ada perasaan iri dan dorongan untuk bertengkar, akan ada juga kekacauan dan segala kejahatan. 17 Tapi, hikmat dari atas pertama-tama membuat seseorang murni, lalu suka damai, bersikap masuk akal, penurut, penuh belas kasihan, banyak berbuat baik, tidak berat sebelah, dan tidak munafik. 18 Selain itu, benih perbuatan baik ditabur dalam keadaan damai bagi orang-orang yang menciptakan damai.
14-20 OKTOBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 1 PETRUS 1-2
”Kalian Harus Kudus”
(1 Petrus 1:14, 15) Sebagai anak-anak yang taat, jangan lagi dipengaruhi oleh keinginan kalian yang dulu, yang kalian miliki sebelum punya pengetahuan. 15 Sebaliknya, seperti Allah yang kudus yang memanggil kalian, kalian harus kudus dalam seluruh tingkah laku kalian,
Tebusan—”Hadiah yang Sempurna” dari Bapak Kita
5 Kita juga bisa menunjukkan bahwa kita mengasihi Yehuwa dan nama-Nya melalui tingkah laku kita. Yehuwa ingin agar kita kudus. (Baca 1 Petrus 1:15, 16.) Ini berarti kita hanya menyembah Dia dan menaati-Nya dengan sepenuh hati. Sekalipun dianiaya, kita berusaha sebaik-baiknya untuk mengikuti perintah Yehuwa. Dengan begitu, kita menyucikan nama-Nya. (Mat. 5:14-16) Kita membuktikan bahwa hukum Yehuwa itu baik dan bahwa Setan adalah pembohong. Memang, kita tidak sempurna dan masih bisa berbuat salah. Tapi jika itu terjadi, kita akan bertobat dan berusaha keras untuk berhenti melakukan apa pun yang bisa merusak nama baik Yehuwa.—Mz. 79:9.
(1 Petrus 1:16) karena ada tertulis, ”Kalian harus kudus, karena Aku kudus.”
Cara Memilih Hiburan dengan Bijak
6 Yehuwa memberi tahu kita, ”Kalian harus kudus, karena Aku kudus.” (1 Petrus 1:14-16; 2 Petrus 3:11) Yehuwa hanya akan menerima ibadah kita jika itu kudus, atau bersih. (Ulangan 15:21) Ibadah kita tidak bisa bersih jika kita melakukan hal-hal yang Yehuwa benci, seperti perbuatan cabul, kekerasan, atau hal-hal gaib. (Roma 6:12-14; 8:13) Selain itu, Yehuwa tidak senang jika kita suka dengan hiburan yang seperti itu. Ini bisa membuat ibadah kita tidak bersih dan tidak diterima Yehuwa serta merusak persahabatan kita dengan-Nya.
Menggali Permata Rohani
(1 Petrus 1:10-12) Keselamatan ini diteliti dengan rajin dan diselidiki dengan cermat oleh para nabi, yang dulu bernubuat tentang kebaikan hati yang luar biasa yang ditujukan kepada kalian. 11 Sebelumnya, kuasa kudus dalam diri mereka bersaksi tentang penderitaan yang akan dialami Kristus dan tentang kemuliaan yang akan dia miliki setelahnya. Maka, mereka terus mencari tahu apa yang akan terjadi pada Kristus dan kapan itu akan terjadi. 12 Mereka diberi tahu bahwa mereka bukannya melayani diri sendiri, tapi melayani kalian. Mereka menulis tentang hal-hal yang telah diberitakan kepada kalian, yang kalian dengar dari orang-orang yang memberitakan kabar baik dengan bantuan kuasa kudus yang dikirim dari surga. Hal-hal inilah yang ingin sekali dipahami oleh para malaikat.
Pokok-Pokok Penting Surat Yakobus dan Surat Petrus
1:10-12. Para malaikat ingin sekali meneliti dan memahami kebenaran rohani yang dalam yang ditulis oleh para nabi Allah dahulu kala sehubungan dengan sidang jemaat Kristen yang terurap. Namun, hal-hal tersebut baru menjadi jelas setelah Yehuwa mulai berurusan dengan sidang jemaat itu. (Ef. 3:10) Tidakkah kita seharusnya meniru teladan para malaikat dan berupaya menyelidiki ”perkara-perkara yang dalam dari Allah”?—1 Kor. 2:10.
(1 Petrus 2:25) Dulu kalian seperti domba yang tersesat. Sekarang, kalian sudah kembali kepada gembala dan penjaga kehidupan kalian.
Pengawas
Pengawas Tertinggi. Satu Petrus 2:25 tampaknya mengutip Yesaya 53:6 berkenaan dengan orang-orang yang dahulu ”seperti domba, tersesat”, lalu Petrus mengatakan, ”Tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pengawas jiwamu.” Gembala yang dimaksud pastilah Allah Yehuwa, karena orang-orang yang menerima surat Petrus tidak menyimpang dari Kristus Yesus tetapi sebaliknya, melalui dia telah dibawa kembali kepada Allah Yehuwa, yang adalah Gembala Agung umat-Nya. (Mz 23:1; 80:1; Yer 23:3; Yeh 34:12) Yehuwa juga adalah pengawas, Pribadi yang mengadakan pemeriksaan. (Mz 17:3) Pemeriksaan (Yn., e·pi·sko·pe′) itu dapat dikaitkan dengan pernyataan penghukuman dari Allah, seperti pada abad pertama M dalam kasus Yerusalem, yang tidak menyadari waktunya bilamana ia ”diperiksa [Yn., e·pi·sko·pes′]”. (Luk 19:44) Atau, bisa juga menghasilkan hal-hal baik dan manfaat, seperti dalam kasus orang-orang yang memuliakan Allah pada hari ”ia mengadakan pemeriksaan [Yn., e·pi·sko·pes′]”.—1Ptr 2:12.
Pembacaan Alkitab
(1 Petrus 1:1-16) Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, untuk para penduduk sementara yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia, dan Bitinia, untuk orang-orang yang dipilih 2 sesuai dengan rencana Allah, Bapak kita, dan yang disucikan dengan kuasa kudus agar menjadi taat dan bersih dengan darah Yesus Kristus. Semoga kalian mendapat lebih banyak kebaikan hati yang luar biasa dan kedamaian. 3 Terpujilah Allah, Bapak dari Tuan Yesus Kristus. Karena belas kasihan-Nya yang besar, Dia telah membuat kita dilahirkan lagi agar kita memiliki harapan yang teguh atas dasar kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. 4 Dia memberi kita warisan yang tidak bisa musnah, tidak tercemar, dan tidak akan rusak. Itu disimpan di surga bagi kalian. 5 Kalian dilindungi kuasa Allah karena kalian beriman, supaya kalian mendapat keselamatan yang akan disingkapkan pada akhir zaman. 6 Karena itulah kalian sangat bersukacita, meski sementara ini kalian harus menderita berbagai cobaan, 7 supaya iman kalian yang teruji bisa membuat kalian menerima pujian, kemuliaan, dan kehormatan saat Yesus Kristus menunjukkan kuasanya. Iman seperti itu jauh lebih berharga daripada emas yang bisa hancur meski sudah diuji dengan api. 8 Kalian memang tidak pernah melihat dia, tapi kalian mengasihinya. Sekarang kalian tidak melihat dia, tapi kalian beriman kepadanya dan sangat bersukacita, dengan sukacita besar yang tidak terlukiskan, 9 karena yakin bahwa iman kalian akan membuat kalian diselamatkan. 10 Keselamatan ini diteliti dengan rajin dan diselidiki dengan cermat oleh para nabi, yang dulu bernubuat tentang kebaikan hati yang luar biasa yang ditujukan kepada kalian. 11 Sebelumnya, kuasa kudus dalam diri mereka bersaksi tentang penderitaan yang akan dialami Kristus dan tentang kemuliaan yang akan dia miliki setelahnya. Maka, mereka terus mencari tahu apa yang akan terjadi pada Kristus dan kapan itu akan terjadi. 12 Mereka diberi tahu bahwa mereka bukannya melayani diri sendiri, tapi melayani kalian. Mereka menulis tentang hal-hal yang telah diberitakan kepada kalian, yang kalian dengar dari orang-orang yang memberitakan kabar baik dengan bantuan kuasa kudus yang dikirim dari surga. Hal-hal inilah yang ingin sekali dipahami oleh para malaikat. 13 Jadi siapkan pikiran kalian untuk bekerja keras. Jagalah pikiran kalian benar-benar jernih. Berharaplah pada kebaikan hati yang luar biasa yang akan kalian terima saat Yesus Kristus menunjukkan kuasanya. 14 Sebagai anak-anak yang taat, jangan lagi dipengaruhi oleh keinginan kalian yang dulu, yang kalian miliki sebelum punya pengetahuan. 15 Sebaliknya, seperti Allah yang kudus yang memanggil kalian, kalian harus kudus dalam seluruh tingkah laku kalian, 16 karena ada tertulis, ”Kalian harus kudus, karena Aku kudus.”
21-27 OKTOBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 1 PETRUS 3-5
”Akhir Segalanya Sudah Dekat”
(1 Petrus 4:7) Tapi akhir segalanya sudah dekat. Maka kalian harus memiliki pertimbangan yang baik dan selalu siap berdoa.
Siap Siagalah dalam Hal Berdoa
”WAKTU yang paling sulit untuk tetap terjaga adalah menjelang subuh,” kata seorang mantan pekerja-malam. Orang-orang yang harus tetap terjaga sepanjang malam tentu setuju dengan pernyataan itu. Orang Kristen dewasa ini menghadapi tantangan serupa karena mereka hidup menjelang akhir dunia Setan, yang bagaikan saat paling gelap di waktu malam. (Rm. 13:12) Sungguh berbahaya jika kita tertidur secara rohani pada saat yang kritis ini! Kita harus ”berpikiran sehat” dan mengindahkan desakan Alkitab untuk ”siap siaga sehubungan dengan doa”.—1 Ptr. 4:7.
(1 Petrus 4:8) Yang paling penting, kasihilah satu sama lain dengan sungguh-sungguh, karena orang yang memiliki kasih selalu rela memaafkan.
Bagaimana Mengenali dan Mengatasi Kelemahan Rohani
Akhirnya, camkanlah pengingat yang pengasih dari rasul Petrus, ”Akhir dari segala perkara sudah mendekat. Karena itu, hendaklah berpikiran sehat, dan hendaklah siap siaga agar dapat berdoa. Di atas segalanya, milikilah kasih yang sangat kuat terhadap satu sama lain, karena kasih menutupi banyak sekali dosa.” (1 Petrus 4:7, 8) Memang mudah untuk membiarkan ketidaksempurnaan manusia—kelemahan orang lain dan kelemahan kita—mempengaruhi hati dan pikiran serta menjadi rintangan, batu sandungan. Setan tahu pasti kelemahan manusia. Memecah-belah dan menguasai adalah salah satu taktiknya yang licik. Oleh karena itu, kita harus cepat menutupi dosa demikian dengan kasih yang sungguh-sungguh satu sama lain serta tidak ”memberikan tempat bagi Iblis”.—Efesus 4:25-27.
(1 Petrus 4:9) Kalian hendaknya saling bermurah hati tanpa mengeluh.
Sikap Suka Menerima Tamu—Penting dan Membawa Sukacita!
2 Petrus menasihati saudara-saudarinya untuk ”saling suka menerima tamu”. (1 Ptr. 4:9, ctk.) Kata Yunani untuk ”sikap suka menerima tamu” berarti ”kebaikan hati terhadap orang yang tidak dikenal”. Tapi, Petrus menasihati mereka untuk saling suka menerima tamu, meski mereka sudah saling mengenal dan melakukan berbagai kegiatan bersama-sama. Mengapa itu penting?
3 Itu akan membuat mereka semakin akrab. Bagaimana dengan Saudara? Sewaktu Saudara diundang ke rumah seseorang, Saudara pasti senang, bukan? Lalu ketika Saudara mengundang orang lain ke rumah Saudara, bukankah Saudara menjadi semakin akrab dengannya? Ya, kita bisa semakin mengenal saudara-saudari kita jika kita mengundang mereka. Orang Kristen di zaman Petrus perlu semakin akrab karena saat itu keadaan terus bertambah parah. Kita pun perlu seperti itu pada ”hari-hari terakhir” ini.—2 Tim. 3:1.
Menggali Permata Rohani
(1 Petrus 3:19, 20) Sebagai makhluk roh, dia menyampaikan berita kepada para malaikat yang ada di penjara, 20 yang dulu tidak taat kepada Allah pada zaman Nuh, sewaktu Allah dengan sabar menunggu pembangunan bahtera, yang membawa sedikit orang dengan selamat melalui air, yaitu delapan jiwa.
Pertanyaan Pembaca
Alkitab mengatakan bahwa Yesus ”memberitakan kepada roh-roh dalam penjara”. (1 Ptr. 3:19) Apa maksudnya?
▪ Rasul Petrus menunjukkan bahwa mereka ini adalah roh-roh yang ”dahulu tidak taat ketika Allah menunggu dengan sabar pada zaman Nuh”. (1 Ptr. 3:20) Jelaslah, Petrus memaksudkan makhluk-makhluk roh yang memilih untuk ikut memberontak bersama Setan. Yudas menyebutkan tentang malaikat-malaikat yang ”tidak mempertahankan kedudukan mereka yang semula tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri yang cocok”. Ia mengatakan bahwa Allah ’menahan mereka dengan belenggu kekal dalam kegelapan yang pekat untuk dihakimi pada hari besar itu’.—Yud. 6.
Dalam hal apa makhluk-makhluk roh ini tidak taat pada zaman Nuh? Sebelum Air Bah, roh-roh yang fasik ini menjelma menjadi manusia padahal Allah tidak memerintahkan hal itu. (Kej. 6:2, 4) Dan, para malaikat tersebut berhubungan seks dengan para wanita, sesuatu yang tidak alami. Allah tidak menciptakan makhluk roh untuk berhubungan seks dengan wanita. (Kej. 5:2) Para malaikat yang fasik dan tidak taat itu akan dibinasakan pada waktu yang telah Allah tetapkan. Namun saat ini, seperti yang dikatakan Yudas, mereka berada dalam ”kegelapan yang pekat”, secara rohani mereka seolah-olah dalam penjara.
Kapan dan bagaimana Yesus memberitakan kepada ”roh-roh dalam penjara” ini? Dalam tulisannya, Petrus mengatakan bahwa ini terjadi setelah Yesus ”dihidupkan sebagai roh”. (1 Ptr. 3:18, 19) Sewaktu mengatakan bahwa Yesus ”memberitakan”, Petrus menggunakan kata kerja bentuk lampau yang menunjukkan bahwa itu telah terjadi sebelum Petrus menulis suratnya yang pertama. Jadi tampaknya, tidak lama setelah kebangkitannya, Yesus mengumumkan kepada roh-roh fasik itu hukuman yang selayaknya mereka terima kelak. Ini bukanlah berita harapan bagi mereka. Ini adalah berita penghukuman. (Yun. 1:1, 2) Yesus berhak menyatakan berita penghukuman itu karena ia telah terbukti beriman dan loyal sampai mati, lalu dibangkitkan, dan dengan demikian membuktikan bahwa Iblis tidak berkuasa atasnya.—Yoh. 14:30; 16:8-11.
Di masa depan, Yesus akan mengikat dan mencampakkan Setan beserta malaikat-malaikat itu ke jurang yang tidak terduga dalamnya. (Luk. 8:30, 31; Pny. 20:1-3) Sebelum saat itu tiba, roh-roh yang tidak taat itu berada dalam kegelapan rohani yang pekat, dan mereka pasti akan dibinasakan.—Pny. 20:7-10.
(1 Petrus 4:6) Sebenarnya, karena itulah kabar baik juga diberitakan kepada orang-orang mati, supaya walaupun mereka dihakimi berdasarkan apa yang tampak dalam pandangan manusia, mereka bisa hidup sesuai dengan bimbingan kuasa kudus di pandangan Allah.
Pokok-Pokok Penting Surat Yakobus dan Surat Petrus
4:6—Siapakah ”orang-orang mati” yang kepada mereka ”kabar baik diberitakan”? Mereka adalah orang-orang yang telah ’mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa mereka’, atau yang mati secara rohani, sebelum mereka mendengar kabar baik. (Ef. 2:1) Namun, setelah beriman akan kabar baik, mereka mulai ”hidup” secara rohani.
Pembacaan Alkitab
(1 Petrus 3:8-22) Terakhir, kalian semua harus sepikiran, seperasaan, saling menyayangi seperti keluarga sendiri, beriba hati, dan rendah hati. 9 Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, atau hinaan dengan hinaan. Sebaliknya, balaslah dengan memohonkan berkat, karena untuk itulah kalian dipilih, sehingga kalian bisa mewarisi berkat. 10 Ada tertulis, ”Siapa pun yang menyukai kehidupan dan ingin hidup bahagia harus menjaga lidahnya dari ucapan buruk, dan bibirnya dari tipuan. 11 Dia harus menjauhi keburukan dan melakukan kebaikan, juga mencari dan mengejar perdamaian. 12 Mata Yehuwa memperhatikan orang benar, dan telinga-Nya mendengarkan permohonan mereka. Tapi, muka Yehuwa tidak menyukai orang yang berbuat buruk.” 13 Siapa yang akan mencelakai kalian kalau kalian bersemangat dalam berbuat baik? 14 Kalaupun kalian harus menderita demi apa yang benar, kalian akan bahagia. Jangan takut pada apa yang orang-orang takuti, dan jangan khawatir. 15 Akuilah dalam hati kalian bahwa Kristus adalah Tuan dan dia itu suci. Kalian harus selalu siap menjawab orang yang mempertanyakan harapan yang kalian miliki. Tapi, jawablah dengan lembut dan penuh hormat. 16 Jagalah hati nurani kalian tetap bersih, supaya kalau ada yang menjelek-jelekkan kalian dengan cara apa pun, mereka akan malu karena tingkah laku kalian yang baik sebagai pengikut Kristus. 17 Lebih baik kalian menderita karena berbuat baik, kalau Allah mengizinkannya, daripada karena kalian berbuat jahat. 18 Bahkan Kristus, orang yang benar, mati demi orang-orang yang tidak benar. Dia mati sekali untuk selamanya untuk menyingkirkan dosa dan menuntun kalian kepada Allah. Dia dibunuh sebagai manusia, tapi dihidupkan sebagai makhluk roh. 19 Sebagai makhluk roh, dia menyampaikan berita kepada para malaikat yang ada di penjara, 20 yang dulu tidak taat kepada Allah pada zaman Nuh, sewaktu Allah dengan sabar menunggu pembangunan bahtera, yang membawa sedikit orang dengan selamat melalui air, yaitu delapan jiwa. 21 Hal itu melambangkan baptisan, yang sekarang menyelamatkan kalian melalui kebangkitan Yesus Kristus. Baptisan bukan untuk menyingkirkan kotoran dari tubuh, tapi untuk meminta hati nurani yang bersih dari Allah. 22 Yesus ada di sebelah kanan Allah, karena dia pergi ke surga, dan para malaikat, kalangan berwenang, dan penguasa dibuat tunduk kepadanya.
28 OKTOBER–3 NOVEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 PETRUS 1-3
’Selalu Pikirkan Kehadiran Hari Yehuwa’
(2 Petrus 3:9, 10) Yehuwa tidak lambat menepati janji-Nya seperti anggapan beberapa orang. Sebaliknya, Dia sabar kepada kalian karena Dia tidak ingin seorang pun dimusnahkan. Dia ingin agar semuanya bertobat. 10 Tapi hari Yehuwa akan datang seperti pencuri. Saat itu, langit akan lenyap seketika dengan bunyi yang sangat keras. Unsur-unsur langit dan bumi akan meleleh karena luar biasa panas, sedangkan bumi dan hasil pekerjaan di dalamnya akan tersingkap.
Yehuwa Akan ”Menyebabkan Keadilan Dilaksanakan”
11 Namun, bagaimana seharusnya kita memahami jaminan Yesus bahwa Yehuwa akan menyebabkan keadilan dilaksanakan ”dengan cepat”? Firman Allah memperlihatkan bahwa ”sekalipun [Yehuwa] panjang sabar”, Ia akan dengan cepat melaksanakan keadilan apabila saatnya sudah tiba. (Lukas 18:7, 8; 2 Petrus 3:9, 10) Pada zaman Nuh, sewaktu Air Bah datang, orang fasik dibinasakan tanpa ditunda-tunda. Demikian pula pada zaman Lot, sewaktu api turun dari langit, orang fasik musnah. Yesus berkata, ”Demikian halnya kelak pada hari itu sewaktu Putra manusia disingkapkan.” (Lukas 17:27-30) Sekali lagi, orang fasik akan ’tiba-tiba ditimpa kebinasaan’. (1 Tesalonika 5:2, 3) Ya, kita bisa yakin sepenuhnya bahwa jika saatnya sudah tiba untuk melaksanakan keadilan, Yehuwa tidak akan membiarkan dunia Setan bertahan bahkan satu hari lebih lama.
(2 Petrus 3:11, 12) Karena semua ini akan meleleh seperti itu, pikirkanlah seharusnya kalian menjadi orang yang seperti apa. Kalian harus bertingkah laku suci dan mengabdi kepada Allah, 12 sambil menantikan dan selalu memikirkan kehadiran hari Yehuwa. Pada hari itu, langit akan terbakar habis, dan semua unsur akan meleleh karena panas yang luar biasa!
”Hari Besar Yehuwa Sudah Dekat”
18 Tidak heran bahwa rasul Petrus memperingatkan kita untuk terus menaruh ”kehadiran hari Yehuwa” dalam pikiran! Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan ”bertingkah laku kudus dan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian yang saleh”. (2 Petrus 3:11, 12) Bila kita tetap sibuk dalam kegiatan demikian, kita akan dibantu untuk dengan penuh harap menantikan kedatangan ”hari Yehuwa”. Kata Yunani yang diterjemahkan ’terus menaruh dalam pikiran’ secara harfiah berarti ”mempercepat”. Kita memang tidak bisa mempercepat waktu yang tersisa hingga kedatangan hari Yehuwa. Namun, seraya kita menantikan hari itu, waktu akan terasa jauh lebih cepat berlalu jika kita sibuk melayani Allah.—1 Korintus 15:58.
Menggali Permata Rohani
(2 Petrus 1:19) Karena itu, kami semakin yakin dengan kata-kata nubuat. Baik sekali kalian memperhatikan kata-kata itu, yang seperti lampu yang bersinar di kegelapan, di hati kalian, sampai hari mulai terang dan bintang kejora muncul.
Pokok-Pokok Penting Surat Yakobus dan Surat Petrus
1:19—Siapa ”bintang kejora” itu, kapan ia terbit, dan bagaimana kita tahu bahwa hal ini telah terjadi? ”Bintang kejora” ialah Yesus Kristus dalam kuasa Kerajaan. (Pny. 22:16) Pada tahun 1914, Yesus naik di hadapan semua makhluk sebagai Raja Mesianik, menandai mulainya hari yang baru. Transfigurasi memberikan penglihatan pendahuluan tentang kemuliaan Yesus dan kuasa Kerajaan, yang menandaskan keterandalan firman nubuat Allah. Memperhatikan firman itu akan menerangi hati kita, sehingga kita tahu bahwa Bintang Kejora itu sudah terbit.
(2 Petrus 2:4) Allah tidak menahan diri untuk menghukum malaikat-malaikat yang berdosa, tapi melempar mereka ke dalam Tartarus, merantai mereka dalam kegelapan yang pekat, untuk ditahan sampai mereka dihukum.
Pokok-Pokok Penting Surat Yakobus dan Surat Petrus
2:4—Apa ”Tartarus” itu, dan kapan para malaikat pemberontak dilemparkan ke situ? Tartarus adalah keadaan seperti penjara, ke mana makhluk rohani saja—bukan manusia—ditahan. Keadaan itu merupakan kegelapan mental yang pekat sehubungan dengan maksud-tujuan Allah yang cemerlang. Mereka yang berada dalam Tartarus tidak memiliki harapan akan masa depan. Allah melemparkan para malaikat pemberontak ke dalam Tartarus pada zaman Nuh, dan mereka tetap berada dalam keadaan yang direndahkan itu hingga mereka dibinasakan.
Pembacaan Alkitab
(2 Petrus 1:1-15) Dari Simon Petrus, budak dan rasul Yesus Kristus, untuk orang-orang yang telah mendapatkan iman yang sama berharganya dengan yang kami miliki melalui keadilan Allah dan Penyelamat kita Yesus Kristus. 2 Semoga kalian mendapat lebih banyak kebaikan hati yang luar biasa dan kedamaian, karena kalian memiliki pengetahuan yang tepat tentang Allah dan tentang Yesus Tuan kita. 3 Kuasa Allah telah memberikan dengan cuma-cuma semua hal yang kita butuhkan untuk hidup mengabdi kepada-Nya, karena kita memiliki pengetahuan yang tepat tentang Allah, yang memanggil kita karena kemuliaan dan kebaikan-Nya. 4 Karena hal-hal itu, Dia telah memberi kita janji-janji yang berharga dan luar biasa dengan cuma-cuma, supaya kalian bisa dimuliakan bersama Dia sebagai makhluk roh, setelah kalian melepaskan diri dari kebejatan dunia, yang muncul dari keinginan yang salah. 5 Karena alasan itu, selain memiliki iman, berusahalah sekuat tenaga untuk memiliki kebaikan. Selain kebaikan, pengetahuan. 6 Selain pengetahuan, pengendalian diri. Selain pengendalian diri, ketekunan. Selain ketekunan, pengabdian kepada Allah. 7 Selain pengabdian kepada Allah, kasih sayang persaudaraan. Selain kasih sayang persaudaraan, kasih. 8 Kalau hal-hal itu berlimpah dalam diri kalian, kalian akan menggunakan pengetahuan yang tepat tentang Tuan kita Yesus Kristus, sehingga kalian tidak akan menjadi malas atau kurang berbuat baik. 9 Orang yang kekurangan hal-hal itu buta, menutup matanya dari terang, dan lupa bahwa dia sudah dibersihkan dari dosa-dosanya yang dulu. 10 Maka saudara-saudara, berusahalah sebisa-bisanya untuk memastikan bahwa kalian tetap menjadi orang yang terpanggil dan terpilih. Kalau kalian terus melakukan hal-hal itu, kalian pasti tidak akan jatuh. 11 Bahkan, dengan melakukannya, kalian diberkati dengan limpah, yaitu masuk ke Kerajaan kekal milik Tuan dan Penyelamat kita Yesus Kristus. 12 Karena itulah saya selalu ingin mengingatkan kalian tentang hal-hal ini, meski kalian sudah mengetahuinya dan teguh dalam kebenaran yang kalian miliki. 13 Tapi saya merasa harus memberi kalian pengingat-pengingat, selama saya berada dalam tubuh jasmani ini, 14 karena Tuan kita Yesus Kristus sudah memberi tahu saya dengan jelas bahwa sebentar lagi tubuh jasmani saya akan disingkirkan. 15 Saya akan selalu berusaha sebisa-bisanya, supaya setelah saya pergi, kalian sendiri bisa mengingat hal-hal itu.